Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan)"

Transkripsi

1 65 Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan) Hafidh Munawir, Yusuf Bachtiar Jurusan Teknik Industri UMS Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta Tel (0271) ext 237 hafidh2001@yahoo.com, munawir_hafidh@ums.ac.id ABSTRAK PT. Mega Andalan Kalasan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang industri peralatan rumah sakit (Hospital Equipment) yang terletak di Kalasan, Yogyakarta. Untuk mencegah terjadinya ketidakseimbngan antara produksi dan permintaan pasar, maka perusahaan harus melakukan perencanaan bahan baku meliputi: penentuan estimasi kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang dengan metode peramalan yang tepat, menetapkan jumlah bahan baku yag harus dipesan dan interval waktu pemesanan yang optimal sehingga dapat meminimalkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Data-data pemintaan yang ada pada perusahaan memiliki karakteristik tingkat permintaan yang bervariasi sehingga data-data tersebut diolah dengan metode Silver Meal dan Part Period Balancing (PBB) untuk mengetahui nilai optimum perencanaan persediaan bahan baku yang dihasilkan. Data dari perusahaan menunjukkan ada 10 kali pengiriman dengan biaya pengiriman sebesar Rp ,07. Dari hasil penelitian diketahui bahwa lot size untuk pembelian bahan baku sebanyak 6 kali pemesanan serta waktu pemesanan kembali bahan baku (reorder point) sebanyak 104 batang dan biaya persediaan Rp ,49 atau menghasilkan efisiensi biaya sebesar Rp ,58. Kata kunci: lot size, persediaan, silver-meal, part period balancing 1. PENDAHULUAN Suatu perusahaan harus mempunyai perencanaan yang bagus terhadap persediaan barang. Perencanaan persediaan sangat penting, karena sangat berpengaruh terhadap keuangan persuhaan, jika jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan terlalu besar, meningkatnya biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai, biaya operasional pabrik, biaya gedung, dan lain-lain) dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock out) karena seringkali barang persediaan tidak dapat didatangkan secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis di PT Mega Andalan Kalasan dan membandingkan pengelolaan persediaan yang ada di perusahaan dengan hasil penelitian Peramalan (forecasting) adalah perpaduan antara seni dan ilmu dalam memperkirakan keadaan di masa yang akan datang, dengan cara memproyeksikan data-data masa lampau ke masa yang akan datang dengan menggunakan model matematika maupun perkiraan yang subjektif. (Heizer, 1996: p147)

2 66 Dalam peramalan masa depan, ada beberapa metode (teknik) yang bisa diaplikasikan. Berdasarkan teknik peramalannya, metode peramalan dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu : peramalan kualitatif dan peramalan kuantitatif. Peramalan Kualitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Metode-metode untuk peramalan antara lain : Simple Average (SA), Moving Average, Metode Exponential Smoothing. Metode heuristik adalah teknik yang dirancang untuk memecahkan masalah yang mengabaikan apakah solusi dapat dibuktikan benar, tetapi biasanya menghasilkan solusi yang baik atau memecahkan masalah yang lebih sederhana yang mengandung atau memotong dengan pemecahan masalah yang lebih kompleks. Metode heuristik bertujuan untuk mendapatkan performa komputasi atau penyederhanaan konseptual, berpotensi pada biaya keakuratan atau presisi. Metode heuristik juga dapat digunakan dalam menentukan inventory (perencanaan gudang) dengan permintaan yang berubah-ubah. Metode Silver-Meal atau sering pula disebut metode SM yang dikembangkan oleh Edward Silver dan Harlan Meal berdasarkan pada periode biaya. Penentuan rata-rata biaya per periode adalah jumlah periode dalam penambahan pesanan yang meningkat. Penambahan pesanan dilakukan ketika rata-rata biaya periode pertama meningkat. Jika pesanan datang pada awal periode pertama dan dapat mencukupi kebutuhan hingga akhir periode T. Teknik Silver Meal menggunakan pendekatan yang agak sama dengan PPB (Part Periode Balancing). Kriteria dari teknik Silver Meal adalah bahwa lot size yang dipilih harus dapat meminimasi ongkos total per periode. Permintaan dengan periode-periode yang berurutan diakumulasikan ke dalam suatu bakal ukuran lot (tentative lot size) sampai jumlah carriying cost dan setup cost dari lot tersebut dibagi dengan jumlah periode yang terlibat meningkat. Maka besarnya ukuran lot yang sebenarnya adalah ukuran lot tentatif terakhir yang ongkos total per periodenya masih menurun. Secara sederhana, langkah-langkah dalam perhitungan menggunakan Metode Silver-Meal adalah sebagai berikut: 1. Langkah I Menghitung biaya total untuk pemesanan periode waktu ke-1, menghitung pula biaya untuk pemesanan dua periode waktu pertama. Apabila biaya kedua ini lebih tinggi dari biaya pertama, maka disimpulkan pemesanan dilakukan untuk periode waktu pertama. Tapi, apabila biaya kedua tidak lebih besar dari biaya pertama atau biaya kedua lebih kecil dari biaya pertama, maka melanjutkan ke perhitungan biaya total untuk pemesanan tiga periode waktu pertama. Apabila biaya ketiga ini lebih tinggi dari biaya kedua, maka disimpulkan pemesanan dilakukan untuk periode waktu kedua. Tapi, apabila biaya ketiga tidak lebih besar dari biaya kedua atau biaya ketiga lebih kecil dari biaya kedua, maka melanjutkan ke perhitungan biaya total untuk pemesanan empat periode waktu pertama. Demikian seterusnya sampai didapat

3 67 kondisi dimana biaya total untuk pemesanan berikutnya lebih tinggi dari biaya total untuk pemesanan sebelumnya. 2. Langkah II Apabila masih ada periode waktu yang belum diperhitungkan, maka langkah 1 diulangi untuk periode waktu periode waktu yang tersisa tersebut. Secara umum terlihat bahwa metode ini lebih panjang perhitungannya dibandingkan dengan metode Fixed EOQ, tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa metode ini lebih mendekati optimal. Ini adalah gejala umum dalam ilmu manajemen bahwa semakin baik suatu metode heuristic, semakin panjang dan mahal perhitungannya, namun tetap lebih sederhana dan murah dibandingkan dengan metode untuk mencari penyelesaian terbaik. Rumusan umum yang dapat digunakan adalah Hitung K(m), m = 1, 2, 3,, m, dan hentikan hitungan jika K(m+1) > K(m) Keterangan: D m = Permintaan pada periode ke-m (D 1, D 2, D 3,, D m ) K(m) = Rata-rata per unit waktu m = Periode A = Biaya order h = Biaya simpan tiap unit per periode Metode Penyeimbangan Sebagian Periode (Part Period Balancing) merupakan salah satu pendekatan dalam menentukan ukuran lot untuk suatu kebutuhan material yang tidak seragam, yang bertujuan memperkecil biaya total persediaan. Meskipun tidak menjamin diperolehnya biaya total yang minimum, metode ini memberikan pemecahan yang cukup baik. Seperti metode EOQ, metode ini berusaha untuk membuat biaya penyimpanan sama dengan biaya pemesanan. Namun, berbeda dengan metode EOQ, metode ini dapat menggunakan jumlah pesanan yang berbeda untuk setiap pesanan, yang dikarenakan jumlah permintaan setiap periodenya tidak sama. Ukuran lot dicari dengan menggunakan pendekatan sebagian periode ekonomis (Economic Part Period) yaitu dengan membagi biaya pemesanan (biaya set-up untuk kasus produksi) dengan biaya penyimpanan per unit per periode. Kebutuhan diakumulasi periode demi periode sampai medekati nilai EPP. Akumulasi yang mendekati nilai EPP merupakan ukuran lot yang dapat memperkecil biaya persediaan.

4 68 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bahan baku pipa MS 19.1 x 1.2 mm di PT Mega Andalan kalasan. Tahapan penelitian yaitu Penelitian dilakukan dengan melakukan pengumpulan data tentang kebutuhan bahan baku, harga bahan baku, biaya pemesanan dan biaya simpan. Pengolahan data yang dilakukan berupa peramalan dengan menggunakan beberapa metode, penentuan ukuran lot yang ekonomis dengan metode silver meal dan Part Periode Balancing (PPB). Analisa data dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara pengelolaan persediaan yang dilakukan perusahaan dengan hasil penelitian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Kebutuhan Bahan Baku Pipa MS 19.1 x 1.2 mm tahun 2011 dapat diilihat di tabel 1. Berdasarkan data kebutuhan bahan baku pipa, kemudian dilakukan peramalan dengan metode: Simple Average (SA), Moving Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Single Eksponential Smoothing (SES), Double Eksponential Smoothing (DES). Hasil peramalan menunjukkan bahwa metode Simple average memiliki nilai MAD yang paling kecil (mendekati nol), sehingga metode ini digunakan untuk meramalkan bahan baku pipa. Hasil permalan menggunakan Simple Average dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Data Kebutuhan Bahan Baku Pipa Hasil Kebutuhan bahan peramalan baku (batang) Bulan dengan SA Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Untuk menentukan ukuran lot digunakan Metode Silver-Meal. Metode ini merupakan salah satu metode heuristik, yaitu suatu metode untuk menyelesaikan permasalahan untuk mendekati penyelesaian terbaik (optimal). Penggunaan Metode Silver-Meal ini nantinya agar dapat

5 69 menentukan jumlah pemesanan bahan baku Pipa MS 19.1 x 1.2 mm yang optimal sehingga dapat meminimalkan pengeluaran perusahan untuk pembelian bahan baku serta menghindari adanya masalah keterlambatan bahan baku yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Rumus Silver Meal yang digunakan adalah Keterangan: Dm = Permintaan pada periode ke- m (D1, D2, D3,, Dm) K(m) = Rata- rata biaya persediaan per unit waktu m = Periode A = Biaya order H = Biaya simpan tiap unit /periode Pemesanan 1 Biaya Pemesanan/pesan = Rp Biaya Penyimpanan /btg = Rp 1.956,91 m = 1 A (biaya pesan) = h (biaya simpan) = 0 Jadi, biaya rata-rata /bulan : = = Rp m = 2 A (biaya pesan) = D 2 (konsumsi bulan ke-2) = 157 h (biaya simpan) = 1.956,91x157 = Rp ,30 Jadi, biaya rata-rata /bulan: = = Rp ,13 m = 3 A (biaya pesan) = D 3 (konsumsi bulan ke-3) = 157 h (biaya simpan) = 2x1.956,91x157 = Rp ,50 Jadi, biaya rata-rata /bulan : =

6 70 = Rp ,27 Karena biaya untuk m = 3 > biaya untuk m = 2 atau Rp ,27 > Rp ,13 maka diambil m = 3 Jumlah bahan baku yang diorder Pertama adalah = 314 batang Pipa MS 19.1 x 1.2 mm. Sehingga, hasil perhitungan ukuran pemesanannya adalah sebagai berikut: Tabel 2 Perhitungan Lot Size dengan Silver-Meal A H Pipa MS 19.1 x 1.2 mm Rp Rp1.956, 91 Total Gabungan Deman Periode Trial d TC TC/t Periode Periode 1, 2 * , ,1 3 Periode 1, 2, , ,2 7 Periode Periode 3, 4 * , ,1 3 Periode 3, 4, , ,2 7 Periode Periode 5, 6 * , ,1 3 Periode 5, 6, , ,2 7 Periode Periode 7, 8 * , ,1 3 Periode 7, 8, , ,2 7 Periode Periode 9, 10 * , ,1

7 Periode 9, 10, 11* , ,2 7 Periode Periode 11, 12 * , ,1 3 Keterangan (*) = Optimal Biaya Pemesanan /tahun: = jumlah order x biaya pemesanan = 6 x = Rp Biaya Simpan /tahun = biaya simpan OH + biaya simpan SS = [1956,91 x ( )] + (1956,91 x 64,35 x 12) = , ,87 = Rp ,49 Biaya Pembelian /tahun = kebutuhan konsumsi BB x harga BB = ( ) x = Rp Biaya Persediaan = Biaya Pemesanan + Biaya Simpan = ,49 = Rp ,49 Total Biaya = Biaya Pembelian + Biaya Persediaan = ,49 = Rp ,49 Langkah pertama adalah menentukan nilai EPP yang akan dijadikan nilai patokan di dalam pengendalian persediaannya. Berdasarkan tabel 3 periode pemesanan pertama, dilakukan untuk dua minggu sekaligus sebesar 314 unit, yakni untuk kebutuhan minggu ke-1 (157), dan ke-2 (157). Nilai 157 dipilih

8 72 karena nilai tersebut merupakan akumulasi nilai simpan yang paling mendekati nilai EPP sebesar 236 unit. Proses ini berlanjut hingga periode ke-12 dan diperoleh hasil seperti tabel 3. Tabel 3 Perhitungan PBB Periode Kebutuhan Akumulasi Lama Nilai Nilai Disimpan Simpan *1, *3, *5, *7, *9, *11, Perhitungan Safety Stock (SS), Reorder Point (RP), dan komponen biaya-biaya pada metode PBB sama dengan metode Silver-Meal. Berdasarkan tabel data MRP dari lot size PBB diatas, bisa dilihat bahwa diperoleh data yang sama dengan tabel data MRP dari lot size Silver-Meal. Sehingga, untuk metode PBB diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Safety Stock (SS): = batang Reorder Point (ROP) = 103,6 104 batang Biaya Pemesanan /tahun: = jumlah order x biaya pemesanan = 6 x = Rp Biaya Simpan /tahun = biaya simpan OH + biaya simpan SS = [1956,91 x ( )] + (1956,91 x 64,35 x 12) = Rp ,49 Total Biaya Inventori = Biaya Pemesanan + Biaya Simpan

9 73 = ,49 = Rp ,49 Perbandiangan total biaya persediaan data perusahaan dan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Total Biaya Persediaan Bahan Baku Pipa Periode Kebijakan Perhitungan Perusahaan Silver-Meal Permintaan dan PPB I II Jumlah Banyak Pesan 10 kali 6 kali Total Biaya Rp9,259, Rp6,119, Berdasarkan perbandingan, perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp ,07 Rp ,49 = Rp , KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yaitu lot size untuk pembelian bahan baku sebanyak 6 kali pemesanan serta waktu pemesanan kembali bahan baku (reorder point) sebanyak 104 batang dan biaya persediaan Rp ,49 atau menghasilkan efisiensi biaya sebesar Rp ,58.

10 74 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus Manajemen Bahan-Bahan: Efisiensi Persediaan Bahan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Baroto, Teguh. Akhira N (ed). Lolita (ed) Manajemen Produksi: Perencanaan Dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Fuad, Ath Hary Perencanaan Persediaan Bahan Baku Gelondongan Dengan Metode Silver Meal (Studi kasus PT. Kantingan Timber Celebes Makasar). Makasar: Skripsi. Forgaty, D Production and Inventory Management, Edisi 2. South-Western Publishing, Cincinnati, Ohio. J. Tersine, Richard.1994.Principles of Inventory and Materials Management, Fourth Edition.New Jersey: PTR Pretice-Hall, Inc. Tampubolon, Manahar P Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia Indonesia. Vincent, Gaspersz.1998.Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21.Jakarta: Gramedia.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PELLET DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC SILVER-MEAL PADA PABRIK DIRECT REDUCTION (Studi Kasus Di PT. KRAKATAU STEEL) Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. XWZ Lina Gozali, Andres, Rhio Handika Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo) Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku. BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi penelitian yang dilakukan. Referensi yang digunakan merupakan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA JENIS BW NEWS PERFECTOR BLACK-G YANG OPTIMAL UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVENTORI PROBABILISTIK STUDI KASUS DI PT REMAJA

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia 46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk

Lebih terperinci

Ekonomi & Bisnis Manajemen

Ekonomi & Bisnis Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: 12Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) PPB Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

INVENTORY CONTROL. Slide prepare By; Iman P. Hidayat

INVENTORY CONTROL. Slide prepare By; Iman P. Hidayat INVENTORY CONTROL Slide prepare By; Iman P. Hidayat Pendahuluan Dalam suatu perusahaan harus ada pengaturan jumlah persediaan baik bahan baku atau barang jadi agar kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Puri Kadusirung Raya Farm. PT. Puri Kadusirung Raya Farm merupakan perusahaan bergerak dalam bidang industri supplier

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK Robi Dwi Agustian 1, Julian Robecca Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia, Bandung Jl Dipati Ukur No 112-116 40132,

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU PRODUKSI MIE DENGAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus di PT. Surya Pratista Hutama manufactory, Sidoarjo)

OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU PRODUKSI MIE DENGAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus di PT. Surya Pratista Hutama manufactory, Sidoarjo) OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU PRODUKSI MIE DENGAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus di PT. Surya Pratista Hutama manufactory, Sidoarjo) M. Sugianto 1), Tedjo Sukmono 2) 1), 2) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis . Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 13 Pokok Bahasan Dosen : Perencanaan Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan

Lebih terperinci

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) Available online at http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG Nama : Sri Wahyuni NPM : 38412337 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing I : Dr.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Forecasting is the art and science of predicting the events of the future. Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL.3 NO.3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL.3 NO.3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENENTUAN METODE LOT SIZING PADA PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN BAKU KIKIR DAN MATA BOR (Studi Kasus PT X, Sidoarjo) DETERMINATION OF LOT SIZING METHOD IN FILES AND DRILL RAW MATERIAL PROCUREMENT PLANNING

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pareto Chart Pareto Chart merupakan jenis khusus dari suatubar chart dimana nilai-nilai diplot dan disusun dengan urutan dari terbesar ke terkecil.kejadian-kejadian atau hal-hal

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I) MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I) Ester Oktavia Mumu Alumni Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Teknik Part Period Balancing Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen Perencanaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Persediaan Modul ke: 01 KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id AGENDA 1. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Gapura Citra Indonesia sebagai perusahaan yang memproduksi mainan anak edukatif, alat peraga sekolah, perlengkapan furniture anak dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : a. Reorder

Lebih terperinci

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Persediaan bahan baku suatu perusahaan adalah salah satu syarat penting dalam melakukan suatu proses produksi barang. Menurut Heizer dan Render (2008), apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen. BAB III Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pt. Anugraha Wening Caranadwaya, diperusahaan Manufacturing yang bergerak di bidang Garment (pakaian, celana, rompi,

Lebih terperinci

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR PLASINDO Achmad Sumbaryadi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Arsyad,Lincolin. Peramalan Bisnis. BPFE,Yogyakarta: Gaspez,Vincent. Production Planning and Inventory Control.

DAFTAR PUSTAKA. 1. Arsyad,Lincolin. Peramalan Bisnis. BPFE,Yogyakarta: Gaspez,Vincent. Production Planning and Inventory Control. DAFTAR PUSTAKA 1. Arsyad,Lincolin. Peramalan Bisnis. BPFE,Yogyakarta: 2009 2. Baroto,Teguh. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia, Jakarta: 2000 3. Gaspez,Vincent. Production Planning

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU HERBISIDA MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL DENGAN MEMPERHATIKAN KAPASITAS GUDANG (Studi Kasus di PT X, Gresik)

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU HERBISIDA MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL DENGAN MEMPERHATIKAN KAPASITAS GUDANG (Studi Kasus di PT X, Gresik) PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU HERBISIDA MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL DENGAN MEMPERHATIKAN KAPASITAS GUDANG (Studi Kasus di PT X, Gresik) HERBICIDE RAW MATERIALS INVENTORY PLANNING USING SILVER MEAL

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8328 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Kulit dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning untuk Meminimumkan Biaya Persediaan pada Bengkel Sepatu Beevy

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan dengan Pola Permintaan Dinamik (Studi Kasus PT. SAI)

Pengendalian Persediaan dengan Pola Permintaan Dinamik (Studi Kasus PT. SAI) Petunjuk Sitasi: Lusiani, M., Nurprihatin, F., Tannady, H., Suryanto, H., Lois, C., & Verdianto, E. (2017). Pengendalian Persediaan dengan Pola Permintaan Dinamik (Studi Kasus PT. SAI). Prosiding SNTI

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM : ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX Nama : Desty Trisnayannis NPM : 21210860 Latar Belakang Dalam dunia usaha, perusahaan harus memperkirakan hal-hal yang terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penelitian Pendahuluan Dilakukan di PT. IKPP dengan melakukan pengamatan dan wawancara agar didapatkan identifikasi masalah. Setelah masalah ditemukan dilakukan studi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara MANAJEMEN PERSEDIAAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetatif

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) INVENTORY CONTROL USING ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA Oleh: DWI PRASTYO 13.1.01.04.0080 Dibimbing oleh : 1. Dr. M.Anas,

Lebih terperinci

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR PLASINDO Achmad Sumbaryadi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

UAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator

UAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator Manajemen Operasi Exercise UAS 2013 UAS Manajemen Operasi - 12 Juni 2013 2,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator Petunjuk: Setiap soal memiliki bobot yang sama Tulisan harus terbaca jelas tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah persediaan ini adalah

Lebih terperinci

Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini berisi materi tentang Manajemen pembelian dan kebutuhan perdana dan pengisian kembali persediaan untuk kelancaran kegiatan perusahaan dan memenuhi permintaan konsumen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis memiliki persediaan. Alasan utama persediaan barang adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis memiliki persediaan. Alasan utama persediaan barang adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis persediaan adalah salah satu topik paling populer dalam ilmu manajemen. Salah satu alasannya adalah bahwa hampir semua jenis organisasi bisnis memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan membahas dua poin utama yaitu kesimpulan dan saran. Pada sub bab kesimpulan bisa dijawab pertanyaan yang ada di perumusan masalah. Sedangkan pada saran bisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sebelum penggunaan MRP, perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Persediaan (Inventory) Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses selanjutnya, yang dimaksud dengan proses yang lebih lanjut tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan mengalami penurunan pada periode tertentu dan kenaikan pada periode setelahnya sehingga pola yang dimiliki selalu berubah-ubah (lumpy)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB Juliana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email : kallya_des @yahoo.com Abstrak Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LOT SIZING PADA BAHAN BAKU BRISPACK J VARNISH

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LOT SIZING PADA BAHAN BAKU BRISPACK J VARNISH PERENCANAAN KEBUTUAN MATERIAL (MRP) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LOT SIZING PADA BAAN BAKU BRISPACK J VARNIS Sonn Koeswara 1, Resa Taruna Suhada 2 Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terjadi perkembangan dan perubahan zaman yang cepat menyebabkan persaingan antar industri semakin kuat. Kebutuhan manusia sebagai konsumen pun harus disesuaikan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA Dita Harry Murty, Jazuli, Tita Talitha Program Studi Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang Onedhit90@gmail.com

Lebih terperinci