PROSES KEPERAWATAN JIWA. Ns. Fajar R., M.Kep., Sp.Kep.J
|
|
- Irwan Hartanto
- 3 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSES KEPERAWATAN JIWA Ns. Fajar R., M.Kep., Sp.Kep.J
2 ALUR DALAM PROSES KEPERAWATAN Perencanaan Pengkajian Menemukan Masalah Keperawatan - Menyusun intervensi - Membuat SPTK Tindakan Evaluasi Pra Interaksi: -Membuat LP -Persiapan diri perawat -Self awareness
3 PRA INTERAKSI Membuat LP gangguan (Halusinasi, RPK, Isos, HDR, DPD); risiko (ansietas, GCT, HDRS, kehilangan berduka), sehat Persiapan diri Self awareness
4 PENGKAJIAN Format pengkajian di Buku Prof Budi Buku MPKP Format dari RSJ Lawang
5 MENEMUKAN MASALAH KEPERAWATAN Menemukan masalah-masalah dari hasil pengkajian Analisa Data Daftar diagnosa keperawatan Pohon masalah Prioritas diagnosa
6 PERENCANAAN Intervensi di RSJ masih menggunakan TUM dan TUK SPTK dibuat setiap sebelum berinteraksi dengan klien
7 TINDAKAN INTERAKSI Pelaksanaan SPTK dengan SP Ikuti tahapan dalam SPTK yang sudah disusun
8 EVALUASI Evaluasi formatif Evaluasi sumatif Keputusan untuk lanjut intervensi/ulang/modifikasi Buat SPTK baru sesuai hasil evaluasi
9 PENGKAJIAN
10 PENGKAJIAN -Wawancara: pada klien (auto/allo-anamnesa), keluarga, tenaga kesehatan -Observasi -Pemeriksaan Fisik -Hasil pengukuran Asal Data: -Primer: sumber data -Sekunder: rekam medis, dll Data: -Subjektif -Objektif
11 Identitas klien Nama, Usia dalam tahun, alamat Jenis kelamin Pendidikan Agama Pekerjaan Status Nomor rekam medik diagnosa medis dll Hasil Wawancara dg klien utk melihat kesesuain data dg data sekunder lainnya
12 Alasan masuk 1. Alasan masuk sebelum MRS 2. Alasan masuk (keluhan utama) saat pengkajian Data Primer (dari pasien), Data Sekunder (dari petugas, status, dll), KU saat pengkajian Tanyakan pada klien/keluarga/pihak yang berkaitan dan tuliskan hasilnya, apa yang menyebabkan klien datang kerumah sakit? Apa yang sudah dilakukan oleh klien/keluarga sebelumnya atau dirumah mengatasi masalah ini dan bagaimana hasilnya? Hasil Wawancara/observasi dg klien/keluarga
13 FAKTOR PRESIPITASI Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini (onset/pencetus) Tanyakan tanda gejala saat itu (sign-symptom) tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini (upaya/action) bagaimana hasilnya? (result) Hasil Wawancara dg klien/keluarga
14 FAKTOR PREDISPOSISI Gangguan jiwa sebelumnya? kapan, keluhan/tanda gejalanya apa Pengobatan sebelumnya? Riwayat trauma aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, KDRT, tindakan kriminal? kapan dan sebagai apa? Pelaku/korban/saksi? Pernah melakukan upaya/percobaan bunuh diri? jelaskan Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (kematian, kegagalan, dll) Pernah mengalami penyakit fisik? Gangguan tumbang, trauma kepala, dll Riwayat penggunaan NAPZA? Jelaskan Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas & hasilnya Hasil Wawancara dg klien/keluarga
15 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Apa ada anggota keluarga yang gangguan jiwa? hubungannya? Gejala? Pengobatan? Hasil Wawancara dg klien/keluarga
16 PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL Genogram??? minimal 3 generasi, boleh lebih jelaskan pola komunikasi, pengambil keputusan, pola asuh dll Konsep diri: citra tubuh, identitas, peran, ideal diri, harga diri Hubungan sosial (di RS, di rumah): orang yg berarti, peran dlm masyarakat/kelompok/hubungan sosial, hambatan dlm berhubungan Spiritual: 1.agama, keyakinan, kegiatan ibadah; 2.pandangan, keyakinan (terkait gangguan jiwa) Hasil wawancara
17 PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran TTV BB/TB Keluhan fisik Pemeriksaan fokus Hasil Pemeriksaan, bukan wawancara
18 Status mental 1. Penampilan 2. Pembicaraan 3. Aktivitas motorik/psikomotor 4. Afek dan emosi 5. Interaksi selama wawancara 6. Persepsi sensorik 7. Proses pikir (arus pikir, bentuk pikir, isi pikir) 8. Kesadaran 9. Orientasi 10. Memori 11. Tingkat konsentrasi & berhitung 12. Kemampuan penilaian 13. Daya tilik diri
19 1. Status mental: penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai, ex: pakaian dalam dipakai di luar Cara berpakaian tidak seperti biasanya, ex: penggunaan tdk tepat waktu Hasil observasi, bukan wawancara
20 2. Status mental: pembicaraan Cepat Keras Gagap Apatis Lambat Membisu Tdk mampu memulai pembicaraan Hasil observasi, bukan wawancara
21 3. Status mental: aktivitas Kelambatan: Hipokinesia/ hipoaktivitas Katalepsi: kaku Sub stupor katatonik: reaksi thd lingkungan kurang gerakan & aktivitas lambat Fleksibilitas serea: meniru motorik/psikomotor Peningkatan: Hiperkinesia (gerakan berlebih) Negativism (melakukan aktivitas berlawanan dr perintah) Gagap Reaksi konversi (melakukan perilaku sbg simbol konflik emosional) Stereotipi (gerakan salah satu anggota badan yg berulang) Tremor Gaduh gelisah Katatonik (gerakan motorik meningkat, tak bertujuan) Verbigerasi (berkali-kali mengucapkan kata yang sama) Mannarisme (teatrikal) Berjalan kaku/rigid (gerakan kaku, terputus) Katapleksi (tonus otot menghilang, kadang diikuti penurunan kesadaran) Kompulsif (kegiatan berulang), sebutkan... Tik (gerakan otot kecil tak terkontrol) Ekhopraxia (meniru gerakan org scr langsung) Command automatism (menuruti perintah scr otomatis tanpa berfikir) Grimace (gerakan otot muka berubah tak terkontrol & berulang) Otomatisma (berbuat sesuatu scr otomatis)
22 4. Status mental: afek & emosi Afek: Adekuat Tumpul Dangkal/datar Inadekuat Labil Ambivalensi: perasaan yg terjadi scr bersamaan Emosi: Merasa kesepian Apatis Marah Anhedonia: tdk bahagia walau dl saat melakukannya sangat bahagia Eforia Depresi/sedih Cemas
23 5. Status mental: interaksi selama Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung Kontak mata kurang wawancara Defensif (selalu mempertahankan kebenaran diri) curiga Hasil observasi, bukan wawancara
24 6. Status mental: persepsi sensorik Halusinasi: Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penciuman Ilusi Depersonalisasi (perasaan aneh tdh diri, org/lingkungan, diri spt tdk biasa, tubuhnya bukan miliknya lagi) Derealisasi (perasaan aneh thd lingkungan, tdk sesuai kenyataan, spt mimpi) Hasil wawancara
25 7. Status mental: proses pikir Arus pikir & bentuk pikir: Koheren Inkeheren Sirkumstansial (pikiran berputar-putar, tp sampai pd tujuan) Neologisme (membentuk simbol.kata yg tdk dimengerti) Tangensial (berbelit tdk sampai tujuan) Logorea (bicara bertubi-tubi, bs koheren/inkoheren) Kehilangan asosiasi/asosiasi longgar (tdk fokus, tdk nyambung antar kalimat) Bicara lambat Flight of idea Bicara cepat Irrelevansi=inkoheren Main kata-kata (membuat sajak/puisi) Blocking Pengulangan/perseverasi (pengulangan tema scr berlebihan) Afasia (susah mengerti bicara org lain & susah bicara) Asosiasi bunyi (mengucapkan perkataan yg punya persamaan bunyi) Isi pikir: Obsesif Ekstasi (isi pikiran tdk dpt diceritakan dg kegembiraan yg luar biasa) Fantasi (pikiran ttg kejadian yg diinginkan) Alienasi (merasa diri berbeda/aneh) Pikiran bunuh diri Preokupasi (isi pikiran terpaku pd 1 ide) Pikiran isolasi sosial Ide yang terkait Pikiran rendah diri Pesimisme Pikiran magis Pikiran curiga Fobia, sebutkan... Waham: agama, somatik/hipokondria,kebesaran, kejar/curiga, nihilistik, sisip pikir (pikiran org disisipkan ke dirinya), siar pikir(ide diketahui org), kontrol pikir (pikiran dikontrol org)
26 8. Status mental: kesadaran Menurun: - Apatis (mulai mengantuk, cuek thd lingkungan) - Somnolensia (mengantuk & tdk ada perhatian sama sekali) - Bingung/delirium/sedasi (kacau, merasa melayang, antara sadar & tdk) - Sopor (hanya berespon thd rangsang yg kuat) - Subkoma (tdk ada reaksi, tjd ggn motorik: kaku, gerakan berulang, tdk mengerti yg tjd d lingk) - Koma (tidur yg sangat dalam) Meninggi (respon meninggi: suara nyaring, warna lebih terang) Hipnosa (kesadaran menurun yg sengaja dibuat) Disosiasi (kesadaran menyempit, timbul amnesia sesudahnya) Gangguan perhatian
27 9. Status mental: orientasi Waktu Tempat Orang
28 10. Status mental: memori Gangguan daya ingat jangka panjang (> 1 bulan) Gangguan daya ingat jangka pendek (1 hari-1 bulan) Gangguan daya ingat saat ini (< 24 jam) Amnesia (tdk ingat sebagian/keseluruhan) Paramnesia (ingatan yg keliru) Konfabulasi (ingatan yg keliru, kmdn memasukkan cerita tdk benar utk menutupi ggn ingatannya) Dejavu (merasa spt pernah mengalami, sebenarnya tdk) Jamaisu (merasa tdk pernah mengalami, sebenarnya pernah) Fause reconnaissance (merasa pasti benar, padahal tdk) Hiperamnesia (me-recall kembali sesuatu scr berlebihan)
29 11. Status mental: tingkat konsentrasi & berhitung Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana
30 12. Status mental: kemampuan penilaian Gangguan ringan Gangguan bermakna
31 13. Status mental: daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
32 KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG Makan BAB/BAK Mandi Berpakaian/berhias Istirahat & tidur Penggunaan obat Pemeliharaan kesehatan: perawatan lanjutan, sistem pendukung (keluarga, terapis, teman sejawat, kelompok sosial) Aktivitas dalam rumah: mempersiapkan makanan, menjaga kebersihan rumah, mencuci pakaian, pengaturan keuangan Aktivitas di luar rumah: belanja, transportasi)
33 MEKANISME KOPING Adaptif: Bicara dengan orang lain Mampu menyelesaikan masalah Teknik relaksasi Aktifitas konstruktif Olah raga dll Maladaptif: Minum alkohol Reaksi lambat/berlebihan Bekerja berlebihan Menghindar Mencederai dll
34 MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok Masalah berhubungan dengan lingkungan Masalah dengan pendidikan Masalah dengan pekerjaan Masalah dengan perumahan Masalah dengan ekonomi Masalah dengan pelayanan kesehatan Masalah lain...
35 PENGETAHUAN KURANG TENTANG Penyakit/gangguan jiwa Sistem pendukung Faktor presipitasi Mekanisme koping Penyakit fisik Obat-obatan Dll...
36 ASPEK MEDIS Diagnosa medis: Terapi:...tulis dg lengkap cari tahu untuk apa,efek samping dll
37 DIAGNOSA
38 Menyusun Diagnosa 1. Tulis semua diagnosa yg ditemukan dari tiap poin pengkajian - Defisit perawatan diri - Risiko perilaku kekerasan - Halusinasi - Isolasi sosial - Harga diri rendah - Koping individu tidak efektif - dst 2. Buat pohon masalah
39 Menyusun Diagnosa 3. Buat analisa masalah keperawatan Ds: Data Etiologi Diagnosa DO: DS: DO: dst
40 Menyusun Diagnosa 4. Susun daftar prioritas 1. Core problem/aktual 2. Effect 3. Causa
41 INTERVENSI & IMPLEMENTASI
42 Menyusun Intervensi-Implementasi - Di RS pake TUM, TUK - Buat SPTK saat akan bertemu klien - Setelah interaksi, langsung didokumentasikan
43 Menulis Dokumentasi Hari, tgl, Jam Implementasi Evaluasi Tanda tangan Data: -Tanda gejala:... -Kemampuan:... Diagnosa:... Tindakan: S :....,...,..., O:...,...,..., A:... P: Pasien:... Perawat:...
44 Menulis Dokumentasi Hari, tgl, Jam Implementasi Evaluasi Tanda tangan Data: 1. - Tanda gejala:... - Kemampuan: Tanda gejala:... - Kemampuan:... Diagnosa: Tindakan: S : 1....,...,..., 2....,...,... O: 1....,...,..., 2....,...,..., A: P: Pasien: Perawat:
45 Practices... Buat kelompok dg tema: 1. Pengkajian jiwa 2. Halusinasi 3. RPK 4. DPD 5. HDR 6. Isos 7. Kegawatdaruratan psikiatrik 8. Rehabilitasi 9. Ansietas 10.Kehilangan & berduka
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : I. IDENTITAS KLIEN Inisial : ( L
Lebih terperinciTANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK. Dr. I.A Kusuma Wardani, SpKJ Bag/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar
TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK Dr. I.A Kusuma Wardani, SpKJ Bag/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar KESADARAN KESADARAN KONDISI KESIGAPAN MENTAL INDUVIDU DALAM MENANGGAPI RANGSANG DARI LUAR MAUPUN
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI A. Konsep Dasar Teori 1. Definisi Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok mengalami,
Lebih terperinciBAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan kesehatan mental psikiatri sebagai efek negatif modernisasi atau akibat krisis multidimensional dapat timbul dalam bentuk tekanan dan kesulitan pada seseorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya
BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya merupakan bagian
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien
Lebih terperinciBAB I PROSES ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
BAB I PROSES ASUHAN KEPERAWATAN JIWA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi proses asuhan keperawatan jiwa yang sesuai dengan prinsip 5 tahapan proses asuhan keperawatan. : Mengidentifikasikan
Lebih terperinciSTASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO
STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO Disusun Oleh : Diyah Nur Rahmawati NIM : 3213042 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciGangguan Ansietas, Fobia, dan Obsesif kompulsif
Gangguan Ansietas, Fobia, dan Obsesif kompulsif Ns Wahyu Ekowati MKep., Sp J Materi Kuliah Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) www.unsoed.ac.id 1 Tujuan pembelajaran Menyebutkan kembali
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sehat jiwa adalah keadaan mental yang sejahtera ketika seseorang mampu merealisasikan potensi yang dimiliki, memiliki koping yang baik terhadap stressor, produktif
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun oleh : TRI ARI AYUNANINGRUM J 200 080 051 KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciSTATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.
STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : JenisKelamin : Umur : Agama : Suku : Pendidikanterakhir : Status Pernikahan : Pekerjaan : Alamat : Tempat Wawancara : Tanggal Masuk : II. RIWAYAT PSIKIATRI No.
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)
BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan
Lebih terperinciUNIT 1 PROSES KEPERAWATAN JIWA 1. PENGANTAR TUJUAN. 100 Menit
UNIT 1 PROSES KEPERAWATAN JIWA 100 Menit 1. PENGANTAR Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan dalam memberi asuhan keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan kesehatan. Khususnya di
Lebih terperinciPengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d
KEHILANGAN & BERDUKA Oleh Mfm Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat diartikan juga sebagai
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2008 diruang III Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register
14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo
Lebih terperinciSISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK BELAJAR INDIVIDU KLINIK MA. KEPERAWATAN JIWA
SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK BELAJAR INDIVIDU KLINIK MA. KEPERAWATAN JIWA I. TUGAS INDIVIDU A. LAPORAN PENDAHULUAN 1. Pengertian 2. Rentang Respon 3. Faktor predisposisi 4. Faktor presipitasi
Lebih terperinciPROSES TERJADINYA MASALAH
PROSES TERJADINYA MASALAH ` PREDISPOSISI PRESIPITASI BIOLOGIS GABA pada sistem limbik: Neurotransmiter inhibitor Norepineprin pada locus cereleus Serotonin PERILAKU Frustasi yang disebabkan karena kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI DI RUANG PERKASA RSJD DR.RM.SOEDARMADJI KLATEN Di susun dan di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun baik stimulus suara,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merusak stimulasi yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun baik stimulus suara, bayangan, bau-bauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien
Lebih terperinciKonsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah
Konsep Kecemasa n Oleh : Hapsah Pengertian Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Skizofrenia merupakan bentuk psikosa yang banyak dijumpai dimana-mana namun faktor penyebabnya belum dapat diidentifikasi secara jelas. Kraepelin menyebut gangguan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan
BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan diagnosa keperawatan isolasi sosial di ruang P3 (Wisma Drupada) di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, maka penulis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEP
BAB II TINJAUAN KONSEP A. Pengertian Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang
Lebih terperinciDefinisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m
DELIRIUM Oleh : dr. H. Syamsir Bs, Sp. KJ Departemen Psikiatri FK-USU 1 Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)
BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, baubauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara
Lebih terperinciPROSES KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
Aep Saepul Muslim, Amd.Kep. S.pd.I PROSES KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM A. Konsep Dasar 1. Pengertian a. Schizophrenia Schizophrenia merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 18-12-2008 di Ruang ketergantungan obat Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis skizofrenia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Lebih terperinci/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas
1 /BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara - negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bahwa sehat-sakit dan adaptasi-maladaptasi merupakan konsep yang berbeda, tiap konsep berada pada rentang yang terpisah. Rentang seta-sakit berasal
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam
Lebih terperinciTIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS
TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS TUJUAN Memahami pengertian bencana dan krisis Memahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencana Mengidentifikasi respons individu terhadap
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri ( Stuart, 2006 ). Gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit. Sebagai pemberian pelayanan kesehatan yang komplek, mutu
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Persepsi ialah daya mengenal barang, kwalitas atau hubungan serta perbedaan antara suatu hal melalui proses mangamati, mengetahui dan mengartikan setelah panca indranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat
Lebih terperinciSKIZOFRENIA. Ns. Wahyu Ekowati, MKep., Sp.J. Materi Kuliah Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (unsoed)
SKIZOFRENIA Ns. Wahyu Ekowati, MKep., Sp.J Materi Kuliah Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (unsoed) www.unsoed.ac.id 1 Tujuan Menyebutkan kembali pengertian skizofrenia Menjelaskan kembali penyebab
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.
Lebih terperinciKEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep
KEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep Dahulu klien masuk ke RSJ pada tahap akut (klien dg respon koping maladaptif), sekarang klien yg masuk RS berada pd tahap krisis dimana tujuan terapi adalah untuk stabilisasi
Lebih terperinciBERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari
BERDUKA DAN KEHILANGAN Niken Andalasari DEFENISI KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Lebih terperinciGangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU
Gangguan Kepribadian Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU Gangguan Kepribadian Definisi: Suatu gangguan mental yang dikarakteristikkan dengan corak-corak maladaptif dari penyesuaian dirinya terhadap
Lebih terperinciDETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA
Environment & Social Responsibility Division ESR Weekly Tips no. 30/III/2006 Sent: 20 Maret 2006 DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA Sebagian besar bahkan mungkin semua orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi hidup manusia menurut WHO, sehat diartikan sebagai suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial serta bukan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 29 Desenber 2004. I. Identitas a. Identitas Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM 038164, Alamat Tayu
Lebih terperinciHamilton Depression Rating Scale (HDRS)
Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Pilihlah salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, beri tanda silang (X) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan. 1. Keadaan perasaan sedih (sedih,
Lebih terperinciKMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa
KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa JAWA TIMUR SEHAT JIWA NAMA : TTL : ALAMAT : POSYANDU : TGL PENDAFTARAN : BAWALAH KMSJ SETIAP KALI KE POSYANDU KESEHATAN JIWA Created by: Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai karakteristik positif yang menggabarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gangguan Harga Diri Rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dapat secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bahwa sehat-sakit dan adaptasi-maladaptasi merupakan konsep yang berbeda. Tiap konsep berada pada rentang yang terpisah. Rentang sehat-sakit berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Gail W. Stuart, Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial. Waham
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN) NAMA KELOMPOK 6 A4E : 1. Made Udayati (10.321.0864) 2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858) 3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859) 4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sejak dulu sudah dikenal adanya gangguan jiwa, misalnya dalam cerita Mahabarata dan Ramayana dikenal adanya Srikandi Edan, Gatot Kaca Gandrung. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, bau-bauan,
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, bau-bauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah salah satu gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DisusunOleh : HILYATUN NISA J 200 090
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciGangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU
Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU 1 PPDGJ I (1973) : disamakan dgn SOO PPDGJ II (1983) : dibedakan dgn SOO PPDGJ III (1993) : hanya dipakai nama GMO
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
Lebih terperinciTika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM.
Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM tikap28@yahoo.com tikap28@ugm.ac.id KESEHATAN MENTAL Sadar kemampuan diri Mengatasi tekanan hidup Bekerja produktif Berkontribusi di masyarakat Pengertian Umum Kesadaran
Lebih terperinciPENGKAJIAN LANSIA 2 : PSIKOGERONTIK. Chairul Huda Al Husna
PENGKAJIAN LANSIA 2 : PSIKOGERONTIK Chairul Huda Al Husna MELIPUTI : Pengkajian Status Fungsional Pengkajian Status Kognitif / Afektif Pengkajian Fungsi Sosial PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL Pengukuran kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan Jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien
Lebih terperinciKepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa
Keputusasaan (Hopelessness) Pengertian Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak adanya alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini berarti seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-bidang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-bidang lain membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam
Lebih terperincimanusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri
TINGKAH LAKU ANEH STEP 1 - Waham paranoid: sebuah keyakinan yg salah, paranoid seperi org yg ingin menyakii - Halusinasi akusik phonema: halusinasi pendengaran (akoasma dan phonema). Akoasma: suara masih
Lebih terperinciRENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI
PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK PENYALURAN ENERGI (OLAHRAGA) TERHADAP ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI PUSKESMAS REJOSO KEDIRI RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI JUDUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang ini berakibat makin kompleks kebutuhan masyarakat. Industrialisasi dan urbanisasi makin lekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah. keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian
55 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah berbagai karateristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN ) A. PENGERTIAN Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative
Lebih terperinciKoping individu tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun. komunitas, dalam berhubungan dengan lingkungan manusia harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sabagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun komunitas, dalam berhubungan dengan
Lebih terperinciPENGKAJIAN HALUSINASI Jenis halusinasi Data Objektif Data Subjektif Halusinasi Dengar/suara Bicara atau tertawa sendiri Marah-marah tanpa sebab
WAHAM 1. Pengertian Waham merupakan keyakinan seseorang berdasarkan penelitian realistis yang salah, keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya (Keliat, BA, 1998).
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DILUAR NEGERI Sblm th 1860 perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif) Th 1873 Linda Richards mengembangkan
Lebih terperinciSTATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah
STATUS PASIEN PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Egi Prayogi Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 26 tahun Alamat : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah Pekerjaan :
Lebih terperinci