SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI SEKTOR BARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI SEKTOR BARANG"

Transkripsi

1 SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI SEKTOR BARANG 2014 BADAN PUSAT STATISTIK

2

3 KATA PENGANTAR Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam menyatakan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS-RI) menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk provinsi/kabupaten/kota. Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data dasar dan pendukung dari tiap sektor kegiatan ekonomi. Data sektoral yang diperlukan antara lain data produksi (indikator produksi) dan data harga (indikator harga). Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang dirancang untuk memenuhi kebutuhan data tersebut. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang (SKTNB) tahun 2014 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun Keberlangsungan SKTNB dibutuhkan mengingat kebutuhan akan data triwulanan mendesak dan diperlukan. SKTNB dilakukan pada perusahaan/usaha di sektor barang dengan cakupan usaha peternakan, pertambangan dan penggalian serta produksi dan pendistribusian air. Data yang didapatkan dari survei ini dapat memenuhi kebutuhan data yang memuat informasi jangka pendek dan dapat menjadi bahan pendukung untuk jangka panjang. Diharapkan kegiatan SKTNB 2014 dapat berjalan sesuai dengan jadwal sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan PDB Indonesia dan PDRB provinsi/kabupaten/kota. Jakarta, Maret 2014 Tim Penyusun i

4

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii 1. Pendahuluan Latar Belakang Maksud dan Tujuan Cakupan Sampel Referensi Waktu Pelaksanaan Metodologi Organisasi Jadwal Pelaksanaan Lapangan Kuesioner Keterangan yang Dikumpulkan Tata Cara Pengisian Kuesioner Penjelasan Konsep dan Definisi Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Lampiran ii

6 iii

7 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Dalam konteks pemerintahan, keputusan merujuk erat pada kebijakan. Kebijakan yang tidak salah arah atau sasaran akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam menyatakan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS-RI) menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk provinsi/kabupaten/kota. PDB/PDRB juga banyak digunakan dalam analisis jangka panjang maupun jangka pendek oleh institusi-institusi untuk memantau berhasil atau tidaknya, tepat atau tidaknya dan layak atau tidaknya suatu program atau kebijakan. Penyusunan PDB/PDRB dilakukan oleh BPS-RI tiap triwulanan dan atau tahunan. Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data dasar dan pendukung dari tiap sektor kegiatan ekonomi. Data sektoral yang diperlukan antara lain data produksi (indikator produksi) dan data harga (indikator harga). Direktorat Neraca Produksi sebagai penanggung jawab penyusunan PDB menurut lapangan usaha atau menurut sektoral masih menemui kesulitan dalam memperoleh data-data tersebut, khususnya untuk periode triwulanan. Oleh sebab itu, perlu adanya survei yang bertujuan meminimalisir kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan data sektoral. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang (SKTNB) dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. SKTNB adalah survei yang dilakukan setiap tiga bulan untuk dapat memantau perkembangan perusahaan/usaha melalui indikator produksi dan indikator harga. SKTNB tahun 2014 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun Keberlangsungan SKTNB dibutuhkan mengingat kebutuhan akan data triwulanan mendesak dan diperlukan dalam pemahaman dan penyusunan PDB/PDRB. SKTNB dilakukan pada perusahaan/usaha di sektor barang dengan cakupan usaha peternakan, pertambangan dan penggalian serta produksi dan pendistribusian air. Data yang didapatkan dari survei ini dapat memenuhi kebutuhan data yang memuat informasi jangka pendek dan dapat menjadi bahan pendukung untuk jangka panjang. Selang waktu yang lebih pendek (triwulanan) Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 1

8 memungkinkan informasi kegiatan usaha di sektor barang akan tersedia secara lebih rinci dan gejolak yang terjadi di dalam usaha tersebut akan tercatat secara lebih cepat. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan yang menjadi fokus utama SKTNB tahun 2014 adalah kegiatan-kegiatan di sektor barang dan jasa yang ketersediaan datanya belum lengkap di BPS maupun di luar BPS. SKTNB tahun 2014 sebagai kelanjutan dari SKTNB tahun 2013 dilaksanakan dengan maksud : 1. Ketersediaan indikator produksi barang sebagai data dasar yang mendukung penghitungan Nilai tambah lapangan usaha barang triwulanan. 2. Ketersediaan pola musiman (pola kegiatan) yang representatif bagi penyusunan dan penghitungan nilai tambah lapangan usaha barang triwulanan. 3. Penyiapan infomasi kualitatif berkaitan dengan kecenderungan perubahan ekonomi sektoral. 4. Memperoleh informasi pendukung lainnya dalam rangka penyusunan PDB triwulanan. SKTNB tahun 2014 akan menghasilkan data dan informasi mengenai pola produksi dan pendapatan triwulanan perusahaan/usaha yang melakukan aktivitas di bidang peternakan ayam ras pedaging, peternakan unggas (ayam dan itik) untuk diambil telurnya, penggalian, produksi es dan pengadaan air untuk mendukung penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulanan. Tujuan dari SKTNB 2014 adalah sebagai berikut : 1. Menghitung/menghasilkan data Nilai Tambah menurut lapangan usaha khususnya barang triwulanan untuk skala nasional. 2. Melakukan rekonsiliasi data PDB baik antar lapangan usaha maupun subject matter. Indikator utama yang didapat dari survei ini adalah indikator produksi dan indikator harga untuk tiap lapangan usaha. Sebagai contoh, indikator produksi sebagai hasil dari survei ini akan diperoleh dengan cara melihat perkembangan perusahaan/usaha di sektor barang dalam periode triwulanan. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 2

9 1.3 Cakupan Sampel Dasar klasifikasi produk atau usaha yang menjadi cakupan SKTNB 2014 mengikuti konsep standar BPS. Klasifikasi yang digunakan adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI yang terakhir diterbitkan adalah KBLI 2009 sesuai dengan Keputusan Kepala BPS No.57 Tahun Tabel 1.1 Cakupan dan Deskripsi Kegiatan Usaha SKTNB 2014 KBLI 2009 Kegiatan Deskripsi Ayamraspedaging Telurayamras Teluritik 08 Pertambangan&penggalianlainnya Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan ayam ras pedaging untuk menghasilkan ayam bibit dan telur tetas dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya ayam ras untuk menghasilkan ayam pedaging dan lainnya. Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan ayam ras petelur untuk menghasilkan ayam bibit dan telur tetas dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya ayam ras untuk menghasilkan telur konsumsi dan lainnya. Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan itik, untuk menghasilkan ternak bibit itik dan atau telur tetas dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya itik untuk menghasilkan itik potong, telur konsumsi dan lainnya. Golongan pokok ini mencakup pengambilan mineral dari tambang dan galian, juga pengerukan tanah endapan, penghancuran batu dan pengambilan garam. Sebagian besar hasil pertambangan dan penggalian mineral ini digunakan pada bidang konstruksi (pasir, batu dan lain-lain), industri bahan galian (tanah liat, gips, kapur dan lain-lain), industri bahan-bahan kimia dan lain-lain. Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan penghancuran, pengasahan, pemotongan, pembersihan, pengeringan, sortasi dan pencampuran bahan-bahan mineral tersebut. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 3

10 KBLI 2009 Kegiatan Deskripsi Produksies 36 Pengadaan air Kelompok ini mencakup kegiatan produksi dan distribusi air yang didinginkan untuk kebutuhan pendinginan dan produksi es, termasuk es untuk kebutuhan makanan atau minuman dan kegunaan lain (misal pendinginan). Golongan pokok ini mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan danpendistribusian air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Pengumpulan air berasal dari berbagai sumber, seperti halnya pendistribusian melalui berbagai saluran pipa, tercakup di sini. 1.4 Referensi Waktu Pelaksanaan lapangan SKTNB 2014 dilakukan sebanyak 4 (empat) tahap. Empat tahap tersebut masing-masing mencakup periode 2 (dua) triwulan. Waktu pelaksanaan diberikan selama 1 (satu) bulan. Akhir dari tiap tahapan adalah minggu terakhir dari waktu pelaksanaan lapangan yang dimaksud. Tahap Tabel 1.2 Pelaksanaan Lapangan SKTNB 2014 Menurut Tahap dan Periode Waktu pelaksanaan lapangan Periode data yang dicakup 1 Januari 2014 Triwulan III-2013 dan Triwulan IV April 2014 Triwulan IV-2013 dan Triwulan I Juli 2014 Triwulan I-2014 dan Triwulan II Oktober 2014 Triwulan II-2014 dan Triwulan III-2014 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 4

11 2 PELAKSANAAN 2.1 Metodologi Unit statistik dalam SKTNB 2014 adalah establishment dengan sasaran variabel yang diteliti yaitu perkembangan produksi, pendapatan dan tenaga kerja. Agar keterwakilan dari berbagai karakteristik perkembangan produksi, pendapatan dan tenaga kerja untuk setiap jenis kegiatan dapat teridentifikasi maka pengalokasian sampel dilakukan dengan memerhatikan basis wilayah jenis usaha dan profil provinsi yang terpilih. Pengalokasian sampel SKTNB 2014 dilakukan pada 11 provinsi berdasarkan purposive sampling atau nonprobability sampling. Penentuan responden (perusahaan/usaha) yang akan disurvei melihat pada : 1. Potensi perusahaan/usaha yang berpengaruh terhadap perekonomian wilayah; 2. Memiliki skala usaha yang besar; 3. Perusahaan/usaha yang dimiliki oleh daerah sendiri, bukan perusahaan cabang yang dimiliki oleh daerah lain. Jumlah sampel SKTNB 2014 adalah 80 sampel tiap triwulan di tiap-tiap provinsi terpilih. Pengalokasian sampel awal dilakukan di BPS-RI. Tabel 2.1 memberikan gambaran rinci tentang alokasi sampel SKTNB 2014 menurut provinsi dan kegiatan usahanya. Selain jumlah sampel dan alokasi per provinsi, metode penelitian di lapangan juga menjadi tahapan yang penting dalam mencapai tujuan dilaksanakannya SKTNB Metode tersebut adalah sebagai berikut : a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber data. b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun sebagai panduan perolehan data aktual. c. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan cara mengisi kuesioner. d. Penggantian sampel dilakukan jika responden yang dituju pindah atau tidak dapat ditemui hingga batas akhir waktu pencacahan. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 5

12 Tabel 2.1 Tabel Sebaran Sampel SKTNB Menurut Provinsi Tahun No Provinsi Ayam ras pedaging Telur ayam ras Telur itik Pertambang an&penggali anlainnya Produk sies Pengadaa n air Jumlah Sampel 1 Sumatera Utara Bengkulu Kep. Riau DKI Jakarta DI Yogyakarta Bali Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Gorontalo Papua Jumlah Dalam hal penggantian sampel, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Sampel pengganti memiliki skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama b. Sampel pengganti memiliki kategori yang sama dengan sampel utama c. Sampel pengganti memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok barang atau jasa dengan sampel utama d. Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik e. Setiap penggantian sampel harus dicatat di dalam form Penggantian Sampel SKTNB 2014 (tersedia di Lampiran) Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 6

13 2.2 Organisasi Organisasi Teknis 1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggungjawab 2. Kepala Subdirektorat di Lingkungan Direktorat Neraca Produksi (DNP) sebagai penanggung jawab teknis Organisasi Lapangan 1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggungjawab 2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab lapangan 3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian teknis pelaksanaan, pengawasan, dan entri data serta pengiriman data ke BPS Pusat. 4. Staf teknis BPS Provinsi /Kabupaten/Kota atau Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/ Mitra Statistik sebagai tenaga pencacah Petugas Lapangan Koordinator : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi Pengawas : Kasi Neraca Produksi Petugas Pencacah : Staf BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau KSK/Mitra Statistik Petugas Entri Data : Staf BPS Provinsi 2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan SKTNB 2014 dimulai dengan persiapan oleh DNP. Tahapan persiapan meliputi perumusan kuesioner dan pedoman, penyusunan kuesioner dan pedoman, penentuan dan alokasi sampel, pencetakan kuesioner dan buku pedoman, persiapan paket entri data, pelatihan instruktur dan pengolahan (tabulasi). Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 7

14 Persiapan Perumusan Kuesioner dan Pedoman Penyusunan Kuesioner dan Pedoman Penentuan dan Alokasi Sampel Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman Persiapan Paket Entri Data Pelatihan Instruktur Pelatihan Pengolahan Pelaksanaan Pelatihan Petugas Pelaksanaan di Lapangan Entri Data Pengiriman Hasil Entri Data Penyelesaian Pengolahan (tabulasi) Penyusunan Laporan Akhir Gambar 2.1 Alur Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SKTNB 2014 Setelah tahap Persiapan, tahap berikutnya dilakukan oleh BPS Provinsi sebagai inti dari pelaksanaan SKTNB 2014 yaitu tahapan Pelaksanaan. Tahapan Pelaksanaan meliputi pelatihan petugas lapangan, pelaksanaan lapangan, entri data dan pengiriman hasil entri data ke pusat. Tahap akhir yaitu tahap Penyelesaian yang dilakukan oleh DNP. Tahapan Penyelesaian meliputi Pengolahan (tabulasi) dan penyusunan laporan akhir. Laporan akhir antara lain berisi rekapitulasi pemasukan dokumen, tabulasi data dan analisis hasil tabulasi data. Tabel 2.1 Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SKTNB 2014 Tahap Waktu Persiapan Desember 2013 Januari 2014 Pelaksanaan Tahap I : Desember Januari 2014 Tahap II : Maret April 2014 Tahap III : Juni Juli 2014 Tahap IV : September - Oktober 2014 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 8

15 Tahap Waktu Penyelesaian Tahap I : Januari Februari 2014 Tahap II : April Mei 2014 Tahap III : Juli Agustus 2014 Tahap IV : Oktober November 2014 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 9

16 3 KUESIONER 3.1 Keterangan yang dikumpulkan Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu: BLOKI. PENGENALANTEMPAT BLOKII. KETERANGANPETUGAS BLOKIII. INFORMASI UMUM BLOKIV. KETENAGAKERJAAN BLOKV. PRODUKSI DAN PENDAPATAN BLOKVI. CATATAN 3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner a. Blok I. Pengenalan Tempat Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha. Rincian 1. Tuliskan nama propinsi beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa beserta kode dengan jelas dan benar. b. Blok II. Keterangan Petugas Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa. Rincian 5. Tuliskan nama petugas pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan lengkap. Rincian 6. Tuliskan tanggal pelaksanaan kegiatan pencacahan dan pemeriksaan dengan format yang sesuai yaitu tanggal-bulan-tahun, contoh : Rincian 7. Bubuhkan tandatangan pencacah dan pemeriksa dengan benar. c. Blok III. Informasi Umum Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi umum mengenai periode data yang dicakup dan keterangan perusahaan/pengusaha yang lengkap dan jelas seperti nama, alamat dan nomor telepon/faksimili usaha. Kegiatan utama yang dilakukan perusahaan/pengusaha juga terdapat di blok ini sehingga secara unik dapat diberi kode KBLI digit. Rincian 8. Beri tanda centang ( ) pada kotak sebelah kanan yang menyatakan periode data Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 10

17 yang dicakup. Rincian 9. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak memiliki nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya. Contoh: Peternak ayam ras pedaging H. Usman. Rincian 10. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas. Rincian 11. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan/usaha dengan benar. Rincian 12. Tuliskan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan utama perusahaan/usaha tersebut dengan jelas dan lengkap. Selanjutnya pemeriksa akan mengisikan kode KBLI digit. Contoh: Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging, maka akan dikoding KBLI digitnya yaitu d. Blok IV. Ketenagakerjaan Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah tenaga kerja. Rincian 13. Tuliskan jumlah orang yang bekerja diperusahaan/usaha selama periode data yang dicakup. Jumlah tenaga kerja yang dicatat harus termasuk pemilik usaha. Termasuk didalamnya tenaga kerja dibayar maupun tidak dibayar. e. Blok V. Produksi dan Pendapatan Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan nilai produksi/pendapatan yang dihasilkan dalam satuan yang sudah ditentukan. Dalam laporan keuangan perusahaan, pendapatan utama biasanya disebut dengan pendapatan usaha atau pendapatan operasional. Rincian 14a. Tuliskan produksi dengan jelas dan lengkap, satuan dari hasil produksi (satuan produksi untuk barang galian dan air bersih dalam m3, ayam pedaging dalam ekor, telur unggas dalam kg,es batu dalam batang/balok) dan hasil konversi produk ke kode KBKI Untuk produksi, disediakan 4 (empat) baris produk untuk mencatat jika perusahaan/usaha menghasilkan produksi lebih dari 1 (satu) jenis output. Pengisian KBKI 2012 berdasarkan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan utamanya yang sudah di konversi ke KBLI digit adalah sebagai beikut : Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 11

18 KBLI KBKI 2012 Tabel 3.1 Contoh Pasangan KBLI 2009 dan KBKI 2012 yang Sesuai Ayam Telur untuk ditetaskan Ayam Telur ayam berkulit, segar Telur untuk ditetaskan Keterangan KBKI Telur dari burung lain berkulit, segar, Ytdl Telur untuk ditetaskan Bebek Air alam Es dan salju Tanah gemuk Batu sabak Marmer dan batu berkapur lainnya untuk monumen atau bangunan Granit dan batu lainnya untuk membuat monumen atau bangunan Gips; anhidrit; fluks batu kapur; batu kapur dan batu yang mengandung kapur lainnya, dari jenis yang digunakan untuk pembuatan kapur atau semen Gips; anhidrit; fluks batu kapur; batu kapur dan batu yang mengandung kapur lainnya, dari jenis yang digunakan untuk pembuatan kapur atau semen Pasir alam Batu kecil, gravel, batu pecah atau batu tumbuk, makadam; butir, keping dan bubuk dari batuan Bitumen dan aspal, alam; asphaltite dan batu karang mengandung aspal Tanah liat Kalsium fosfat alam, aluminium kalsium fosfat alam dan kapur fosfat Pirit besi tak digongseng Mineral kimia lainnya Mineral kimia lainnya Mineral kimia lainnya Mineral kimia lainnya Garam dan natrium klorida murni; air laut Kapur dan dolomite Mineral lainnya ytdl Mineral lainnya ytdl Batu permata (termasuk intan, tetapi bukan intan industri) dan batu semi permata, tidak dikerjakan atau dipotong secara sederhana atau dibentuk secara kasar Intan industri, tidak dikerjakan atau dipotong secara sederhana, dibelah atau dipecah; batu apung; batu asah; korundum alam, garnet alam dan abrasive alam lainnya Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 12

19 Rincian 14b. Tuliskan penjualan/pendapatan dalam rupiah dari produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha dan hasil konversi produk tersebut ke KBKI Rincian 14c. Tuliskan jumlah penjualan/pendapatan dalam rupiah dari perusahaan/usaha selama periode data yang dicakup dari semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan/usaha. f. Blok VII. Catatan Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan dilapangan,seperti adanya kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya. g. Lainnya Di akhir kuesioner, dituliskan nama responden disertai dengan tanda tangan dan cap perusahaan/usaha (jika tersedia). Sertakan pula keterangan mengenai BPS Provinsi/Kabupaten/Kota (nama dan alamat yang dapat dihubungi oleh responden) jika responden ingin bertanya seputar survei yang dilakukan. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 13

20 4 PENJELASAN 4.1 Konsep dan Definisi Konsep dan definisi adalah hal penting dalam memahami variabel yang ingin ditangkap dan dipahami dalam suatu kegiatan. Beberapa konsep dan definisi penting dalam SKTNB 2014 adalah sebagai berikut : a. Perusahaan atau Usaha Industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertangggungjawab atas usaha tersebut. b. Kegiatan utama adalah salah satu kegiatan dari perusahaan yang menghasilkan output paling besar. c. Kegiatan terbanyak yang dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya d. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar. Tenaga kerja terdiri dari pekerja produksi dan pekerja lainnya. Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan. Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dan lainnya. e. Pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan; dan nilai pembayaran sejenisnya. Terdapat dua komponen, yaitu: 1. untuk jam kerja biasa atau untuk pekerjaan yang telah diselesaikan. 2. untuk lembur, semua komponen pendapatan lainnya dikumpulkan secara agregat. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 14

21 4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Pengisian kuesioner SKTNB 2014 haruslah sesuai dengan tata cara yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu: 1. Perhatikan Pengisian KBLI 2009.Pemeriksa harus memastikan KBLI 2009 yang dicantumkan adalah 5 digit missal untuk Ayam Ras Pedaging harus 01461, Telur Ayam Ras adalah 01462, dan seterusnya. Untuk jenis kegiatan pertambangan dan penggalian serta kegiatan produksi air bersih, KBLI 2009 yang dituliskan dalam kuesioner diperkenankan 2 digit yaitu 08 dan Perhatikan Pengisian KBKI Pengisian KBKI 2012 adalah 5 digit sesuai dengan contoh di bab sebelumnya di tabel contoh pasangan KBLI 2009 dan KBKI 2012 yang sesuai. 3. Perhatikan satuan produksi. Satuan produksi untuk barang galian dan air bersih dalam m3, ayam pedaging dalam ekor, telur unggas dalam kg, dan es batu dalam batang/balok. 4. Penggantian sampel harus atas persetujuan koordinator survei. Sampel yang akan diganti harus memerhatikan ketentuan penggantian sampel. Sampel pengganti tidak diperkenankan diluar KBLI 2009 yang telah ditentukan dalam alokasi sampel kecuali sudah ada konfirmasi sebelumnya dengan BPS-RI. Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 15

22 Lampiran 1. Kuesioner SKTNB 2014 LAMPIRAN RAHASIA SKTNB 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA BARANG TAHUN 2014 Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui pola produksi dan pendapatan triwulanan perusahaan/usaha 2. Hasil survei ini akan digunakan untuk bahan penyusunan PDB/PDRB Triwulanan 3. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 4. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 5. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak, dan tidak dipungut biaya. BLOK I. PENGENALAN TEMPAT (1) (2) 1. Provinsi : Kabupaten/Kota *) : Kecamatan : Kelurahan/Desa*) :... *)coret yang tidak sesuai 5. Nama petugas BLOK II. KETERANGAN PETUGAS Rincian Pencacah Pemeriksa (1) (2) (3) 6. Tanggal pelaksanaan kegiatan 7. Tanda tangan 8. Periode data yang dicakup Beri centang ( P) pada kotak a. 1 Juli - 30 September 2013 / Triwulan III b. 1 Oktober - 31 Desember 2013 / Triwulan IV c. 1 Januari - 31 Maret 2014 / Triwulan I d. 1 April - 30 Juni 2014 / Triwulan II e. 1 Juli - 30 September 2014 / Triwulan III BLOK III. INFORMASI UMUM 9. Nama Perusahaan/Pengusaha : A l a m a t : No Telp /Fax : Tuliskan aktivitas perusahaan/usaha dari pendapatan utamanya KBLI 2009 Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 16

23 Lanjutan 13. Jumlah orang yang bekerja di perusahaan/usaha selama periode data yang dicakup (termasuk pemilik) BLOK IV. KETENAGAKERJAAN Triwulan... Triwulan Produksi dan pendapatan perusahaan/usaha selama periode data yang dicakup dari kegiatan: a. Produksi Satuan*) KBKI BLOK V. PRODUKSI DAN PENDAPATAN Triwulan... Triwulan... b. Penjualan/Pendapatan (rupiah)... KBKI c. Jumlah Penjualan/Pendapatan (rupiah) *) Satuan produksi untuk barang galian dan air bersih dalam m3, ayam pedaging dalam ekor, telur unggas dalam kg, es batu dalam batang/balok. BLOK VI. CATATAN Diisi dengan sebenarnya,.., 2014 Untuk hal-hal yang kurang jelas, harap hubungi BPS Propinsi/Kabupaten/Kota. Nama : Alamat/ No. Telp. :.. (.) Nama, Tanda tangan dan Cap Perusahaan Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 17

24 Lampiran 2. Form Penggantian Sampel FORM PENGGANTIAN SAMPEL SKTNB 2014 Provinsi : Kode Kabupaten/Kota KBLI 2009 Lama Keterangan KBLI 2009 KBLI 2009 Baru Keterangan KBLI 2009 Penjelasan..., Kabid Nerwilis Provinsi Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 18

SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG

SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya

Lebih terperinci

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2014

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2014 ABSTRAKSI SKTNB tahun 2014 merupakan kelanjutan dari SKTNB tahun 2013. Keberlangsungan SKTNB dibutuhkan mengingat

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK 2014 Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran... 2 1.3. Ruang

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 RAHASIA SK-ISNA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi berkaitan dengan penghitungan Cultivated

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 2014 SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu data strategis bidang ekonomi yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah

Lebih terperinci

Survei Penyusunan Indikator Khusus (SPIK), 2014

Survei Penyusunan Indikator Khusus (SPIK), 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Penyusunan Indikator Khusus (SPIK), 2014 ABSTRAKSI Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan............................................................................

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II 2017 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RIAU No.58/08/21/Th. XII, 1 Agustus PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil II secara total naik

Lebih terperinci

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015 ABSTRAKSI PDB merupakan indikator yang digunakan untuk melihat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dalam menyusun

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30 /05/52/Th.VII, 02 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009 ABSTRAKSI PDB disusun dalam periode tahunan dan triwulanan. Penyusunan PDB memerlukan data dari statistik sektoral

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 SKSIP 2015 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik, Republik

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :... DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama

Lebih terperinci

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012 ABSTRAKSI Pada tahun 2012, Sub Direktorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri akan kembali melaksanakan STKU, dimana untuk tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK No. 12/02/Th. XIV, 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2010 MENCAPAI 6,1 PERSEN Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2010 meningkat sebesar

Lebih terperinci

Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015

Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015 ABSTRAKSI Data PDB/PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang telah rutin diterbitkan oleh BPS setiap triwulanan. Dalam penyusunan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015 No. 56/08/71/Th. IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015 PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015 TUMBUH 6,27 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara Triwulan II-2015 yang

Lebih terperinci

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2017

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2017 ABSTRAKSI Penyusunan PDB/PDRB memerlukan data statistik sektoral yang merupakan data dasar dan data pendukung, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 52 /08/52/Th.VII, 01 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016 1. Pertumbuhan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009 ABSTRAKSI Indeks Produksi Industri Bulanan merupakan indikator ekonomi makro dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai suatu sistem

Lebih terperinci

Survei Khusus Neraca Produksi, 2014

Survei Khusus Neraca Produksi, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Neraca Produksi, 2014 ABSTRAKSI Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan suatu indikator ekonomi yang selama ini telah menjadi acuan pemerintah daerah dalam

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :... DAFTAR-LTU RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2012 1. Provinsi................... 2. Kabupaten/kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/kelurahan *).........................................................

Lebih terperinci

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2011 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu, dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk memenuhi hal tersebut,

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w s. go.id PERKEMBANGAN INDEKS PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG 2011 2013 ISSN : 1978-9602 No. Publikasi : 05310.1306 Katalog BPS : 6102002 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah

Lebih terperinci

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2010 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk itu Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :... DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH) Penggalian adalah kegiatan pengambilan segala jenis barang galian berupa unsur kimia, mineral,

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS DAFTAR VU-3 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 50/08/Th.XII, 10 Agustus 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2009 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN DAFTAR VU-2 KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR RAHASIA SKPTD 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan dunia usaha sebagai

Lebih terperinci

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG S P P B SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Implementasi System of National Account (SNA) 2008 dalam penyusunan Neraca Nasional merekomendasikan penyusunan Supply

Lebih terperinci

FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016

FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016 FORUM KOMUNIKASI STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2016 Percepatan Pelaporan Data Daging Di RPH Surakarta, 6-8 April 2016 OUTLINE A. DATA PETERNAKAN B. PENGUMPULAN DATA RPH/TPH C. PERCEPATAN DATA

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II 2017 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RIAU No.57/08/21/Th. XII, 1 Agustus PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan dan

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DAFTAR VU-4 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab./Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS EKSPOR BAHAN GALIAN GOLONGAN C SELAIN PASIR, TANAH DAN TOP SOIL (TERMASUK TANAH PUCUK

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014 RAHASIA SMAK2014M REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2011-2012.

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN III 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN III 2016 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RIAU No.91/11/21/Th. XI, 1 November PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN III Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB), 2006

Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB), 2006 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB), 2006 ABSTRAKSI SPPB ini dirancang secara khusus untuk memperoleh informasi berupa output, susunan input, jumlah tenaga kerja, distribusi

Lebih terperinci

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2014

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi, 2014 ABSTRAKSI Pada tahun 2014, Sub Direktorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri akan kembali melaksanakan STKU, dimana untuk tahun

Lebih terperinci

Survei Khusus Perubahan Tahun Dasar 2014 KATA PENGANTAR

Survei Khusus Perubahan Tahun Dasar 2014 KATA PENGANTAR BUKU PEDOMAN SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR (SKPTD 2014) DIREKTORAT NERACA PRODUKSI BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Pada umumnya struktur ekonomi suatu daerah atau

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015 ABSTRAKSI Peranan nilai tambah industri manufaktur dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) masih cukup dominan baik sebelum, pada

Lebih terperinci

VKBP15 - SLP REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 LEMBAGA PEMASYARAKATAN BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

VKBP15 - SLP REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 LEMBAGA PEMASYARAKATAN BLOK I : PENGENALAN TEMPAT VKBP15 - SLP REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 LEMBAGA PEMASYARAKATAN * Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok * Objek Survei Perusahaan/Usaha

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2011 MENCAPAI 6,5 PERSEN Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibandingkan

Lebih terperinci

Bab 4 P E T E R N A K A N

Bab 4 P E T E R N A K A N Bab 4 P E T E R N A K A N Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkembangan populasi ternak utama

Lebih terperinci

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang Statistik. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3)

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang Statistik. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3) VKBP15 - SIND REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 INDUSTRI MANUFAKTUR * Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok * Objek Survei Perusahaan/Usaha

Lebih terperinci

Survei Khusus Pendukung Model Produk Domestik Bruto, 2014

Survei Khusus Pendukung Model Produk Domestik Bruto, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Pendukung Model Produk Domestik Bruto, 2014 ABSTRAKSI Survei Khusus Pendukung Model PDB (SKMPDB) dengan modul penelitian tahun 2014 yaitu: Pengaruh Kinerja Dunia Usaha

Lebih terperinci

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

Survei Harga Perdagangan Besar, 2011

Survei Harga Perdagangan Besar, 2011 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Harga Perdagangan Besar, 2011 ABSTRAKSI Data HPB yang dikumpulkan adalah data harga pada level perdagangan besar untuk barang pertanian, pertambangan dan penggalian, industri,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 31/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 TUMBUH MENINGKAT 5,7 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Papua Triwulan III 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Papua Triwulan III 2015 No. 61/11/94/Th.V, 2 November 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Papua Triwulan III 2015 Penyajian (release) Berita Resmi Statistik untuk industri manufaktur dibedakan menjadi Industri

Lebih terperinci

VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT BLOK I : PENGENALAN TEMPAT VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT * Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok * Objek Survei Perusahaan/Usaha Rumah

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012 BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 28,59 JUTA ORANG Pada bulan September 2012, jumlah penduduk

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA

ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA Oleh : Azwar Harahap Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor peternakan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional antara tahun 2004-2008 rata-rata mencapai 2 persen. Data tersebut menunjukkan peternakan memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) R AH A S I A BLOK I. KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Data

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013 BPS PROVINSI LAMPUNG No.06/02/18/Th.XIV, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,97 PERSEN SELAMA TAHUN 2013 Sebagai dasar perencanaan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/08/Th. XVI, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 TUMBUH 5,81 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal Tahun 2012 ruang lingkup penghitungan meliputi

Lebih terperinci

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013 RAHASIA SMAK2013D REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XV, 2 Januari 2012 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 MENCAPAI 29,89 JUTA ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal.  [20 Pebruari 2009] I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dengan kondisi daratan yang subur dan iklim yang menguntungkan. Pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian penduduk dan berkontribusi

Lebih terperinci

Destinasi Impor, 2011

Destinasi Impor, 2011 BADAN PUSAT STATISTIK Destinasi Impor, 2011 ABSTRAKSI Tabel Input Output Indonesia menggambarkan hubungan antar pelaku usaha dan institusi pengguna akhir dalam perekonomian. Hubungan antar pelaku ekonomi

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 12/02/52/Th.X, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT PADA TRIWULAN IV 2015 TUMBUH 11,98 PERSEN Sampai dengan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK No. 16/02/Th. XVII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2013 MENCAPAI 5,78 PERSEN Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Pertumbuhan Produksi IBS dan IMK Triwulan III 2017 Nomor : 64/11/34/Th. XIX, 1 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Lebih terperinci

SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008 ISSN : 0216.6070 Nomor Publikasi : 07240.0904 Katalog BPS : 9503003 Ukuran Buku : 28 x 21 cm Jumlah Halaman : 94 halaman Naskah : Subdirektorat Konsolidasi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 2 BPS PROVINSI DI YOGYAKARTA No 46/08/34/ThXIX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2017 TUMBUH 5,17 PERSEN LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK No. 12/02/Th. XIII, 10 Februari 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2009 MENCAPAI 4,5 PERSEN Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

No. 43/08/94/ Th. V, 3 Agustus 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2015

No. 43/08/94/ Th. V, 3 Agustus 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2015 No. 43/08/94/ Th. V, 3 Agustus 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2015 Penyajian (release) Berita Resmi Statistik untuk industri manufaktur dibedakan menjadi Industri

Lebih terperinci

Survei Estimasi Populasi Ternak, 2010

Survei Estimasi Populasi Ternak, 2010 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Estimasi Populasi Ternak, 2010 ABSTRAKSI Survei EPT 2010 dilakukan untuk mendapatkan parameter mutasi ternak sebagai koreksi dari parameter mutasi ternak yang sudah ada. Hal

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 07/02/52/Th.VI, 2 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

Survei Khusus Input Output (SKIO), 2006

Survei Khusus Input Output (SKIO), 2006 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Input Output (SKIO), 2006 ABSTRAKSI BPS khususnya Direktorat Neraca Produksi bertugas menyusun makroekonomi seperti PDB & tabel IO. Tabel IO bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci