BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbohidrat yang telah diragikan (fermentasi) menjadi alkohol ( Depkes RI, 2009).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbohidrat yang telah diragikan (fermentasi) menjadi alkohol ( Depkes RI, 2009)."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Keras (Miras) Definisi Miras Minuman keras ialah minuman beralkohol hasil penyulingan (destilasi) buah atau karbohidrat yang telah diragikan (fermentasi) menjadi alkohol ( Depkes RI, 2009). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minuman keras merupakan minuman yang dibuat dari bermacam-macam bahan yang mengandung alkohol dan dicampur menjadi satu, serta mempunyai kadar alkohol yang bervariasi Macam-Macam Bahan Yang Digunakan Untuk Minuman Keras 1. Tuak Minuman tuak adalah suatu cairan yang dihasilkan dari nira kelapa atau pohon penghasil nira lainnya seperti aren, siwalan dan lontar yang disadap dan hasil penyadapan tersebut didiamkan selama beberapa hari. Dalam keadaan segar nira mempunyai rasa manis berbau harum dan tidak berwarna (Muchtadi, T.R., Sugiono, 1992 dalam Lukito, 2012). 2. Arak Bali / Brem Bali Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal dua macam brem, yaitu brem cair dan brem padat, dan kedua-duanya dibuat dari tape ketan. Brem padat banyak dibuat di daerah Madiun, sedang brem cair banyak di buat di daerah Bali atau disebut dengan Brem bali dan di daerah Kragan Rembang terkenal dengan nama arak Bali (Suliantari, Rahayu, W.P., 1990 dalam Raslim, 2013). Proses pengolahan brem cair dan brem padat dimulai dengan tahap awal yang sama, yaitu pengepresan tape ketan dengan menggunakan alat pengepres hidrolik, tekanan 300 kg/cm selama

2 20 30 menit. Cairan yang diperoleh diencerkan dengan air, dengan perbandingan 1 : 1 (Suliantari, Rahayu, W.P., 1990 dalam Raslim, 2013). Sari tape yang diperoleh diperam pada suhu kamar sampai menimbulkan bau alkohol. Setelah pemeraman selesai, brem yang terbentuk dibotolkan. Botol yang akan digunakan harus di sterilkan dengan cara direbus dalam air mendidih ± 15 menit, pada proses pengisian ini harus disisakan ruang kosong sekitar 1,5 cm dari permukaan atas botol. Botol-botol yang telah diisi dalam keadaan masih terbuka direbus kembali dalam air mendidih selama 15 menit, air direbus kira-kira 3/4 dari tinggi botol. Dalam keadaan masih panas botol ditutup dengan alat penutup botol dan dipasteurisasi dengan suhu C selama 15 menit. Selanjutnya botol disimpan pada suhu C C selama tiga bulan atau lebih. Hal ini untuk penyempurnaan proses pematangan brem atau untuk mendapatkan kadar alkohol yang maksimal (Suliantari, Rahayu, W.P., 1990 dalam Triyono, 2014). 3. Minuman Berenergi Minuman berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman berenergi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk. Berbagai merk minuman berenergi ialah Extra joss, Hemaviton jreng, Kuku bima ener-g, M-150, Kratingdaeng dll. Extra joss adalah salah satu minuman berenergi yang diproduksi dalam bentuk kaleng dan bentuk sachet yang harus dicampur dengan air, biasanya air mineral, sebelum di konsumsi (Wikipedia, 2009). Kandungan utama minuman berenergi adalah air, gula / pengganti lainnya, cafein, sedang tambahan lain minuman berenergi dan ditambahkan secara bervariasi antara lain : taurine, gingseng, ginkobiloba, guarana, vitamint, the hijau, zat pewarna, zat perasa, dll. Karena minuman berenergi mengandung bermacam-macam zat perangsang, yang ketika dicampur dapat

3 berbahaya bagi tubuh dan mengandung cafein yang merupakan kandungan utama bagi minuman berenergi, maka jika di konsumsi secara terus menerus dan berlebihan maka dapat menyebabkan dehidrasi dan bahkan kematian (Wikipedia, 2009) Sejarah Alkohol Teknologi pembuatan minuman beralkohol (Minol) telah dikenal pada peradaban manusia sejak tahun lampau. Beragam teknik dan cara pembuatan Minol ditemukan beragam bangsa di dunia. Pada awalnya, Minol digunakan untuk berbagai tujuan, seperti meningkatkan keberanian dalam pertempuran, mengikat perjanjian damai, hingga digunakan dalam perayaan. Namun seiring perkembangan jaman dan tingkat kesejahteraan manusia yang makin meningkat. Tujuan penggunaan Minol sudah kian terdegradasi. Hingga yang lebih banyak diproduksi adalah minuman beralkohol tinggi atau lebih dikenal dengan minuman keras atau Miras. Minol tertua ditemukan di Mesir, terbukti dengan ditemukannya kendi bir jaman periode Neolitik. Berarti bangsa Mesir sudah mengenal Minol sejak tahun SM. Mereka meyakini bahwa Dewa Osiris adalah Dewa yang menemukan bir. Minol digunakan untuk kesenangan, ritual, obat-obatan, serta upacara penguburan. Di Cina ditemukan guci anggur dari Jiahu yang bertanggal sekitar tahun 7000 SM, sebagai bukti paling awal sejarah keberadaan Minol disana. Adapula di Yunani yang menemukan Minol berlabel Mead sejak tahun 2000 SM yang terbuat dari fermentasi madu. Sedangkan di India, Minol dikenal pada era Chalcolitic yang disebut-sebut sebagai bagian dari peradaban Lembah Indus. Menurut hemat penulis yang dapat dicermati dari sejarah minuman beralkohol di atas, bahwa penggunaan Minol erat kaitannya dengan ritual dan upacara keagamaan. Atau sebagai minuman penghangat tubuh untuk bangsa-bangsa yang mempunyai iklim dingin di negaranya pada masa tersebut.

4 2.1.4 Sifat Fisik Dan Kimia Etanol Alkohol adalah senyawa hidrokarbon berupa gugus hydroksil (-OH) dengan 2 atom karbon (C). Spesies alkohol yang banyak digunakan adalah CH 3 CH 2 OH yang disebut metil alkohol (metanol), C 2 H 5 OH yang diberi nama etilalkohol (etanol), dan C 3 H 7 OH yang disebut isopropil alkohol (IPA) atau propanol-2. Dalam dunia perdagangan yang disebut alkohol adalah etanol atau etil alkohol atau metil karbinol dengan rumus kimia C 2 H 5 OH (Rama, 2008). Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C 2 H 5 OH atau CH 3 CH 2 OH dengan titik didihnya 78,4 C. Etanol memiliki sifat tidak berwarna,volatil dan dapat bercampur dengan air (Kartika dkk., 1997 dalam Triyono, 2014). Ada 2 jenis etanol menurut Rama (2008), etanol sintetik sering disebut metanol atau metil alkohol atau alkohol kayu, terbuat dari etilen, salah satu derivat minyak bumi atau batu bara. Bahan ini diperoleh dari sintesis kimia yang disebut hidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa dari biomassa (tanaman) melalui proses biologi (enzimatik dan fermentasi). Mengingat pemanfaatan bioetanol atau etanol beraneka ragam, sehingga grade etanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan penggunaannya untuk etanol yang mempunyai grade 90-96,5% dapat digunakan pada industri, sedangkan etanol yang mempunyai grade 96-99,5% dapat digunakan sebagai campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Besarnya grade etanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan sebesar 99,5 100%. Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air (Indyah, 2007 dalam Lukito, 2012) Kadar Alkohol

5 Kadar menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah ukuran untuk menentukan sesuatu, atau jumlah hasil pengukuran dalam persentase mengenai gejala tertentu yang terdapat pada populasi tertentu dalam keadaan dan jangka waktu tertentu. Jadi kadar alkohol dalam obat berarti banyaknya atau persentase alkohol dalam obat sifat kimia dan struktur alkohol (ROH) begitu erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Alkohol digunakan dalam minuman keras. Dalam laboratorium dan industri, semua senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan regensia. Dalam ilmu kimia, alkohol adalah istilah yang umum bagi senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (OH) yang terikat pada atom karbon, yang sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Dilihat dari gugus fungsinya, alkohol memiliki banyak golongan. Golongan yang paling sederhana adalah metanol dan etanol. Sementara John Wiley dan Soon dalam bukunya Introduction to Organic Chemistry menjelaskan bahwa: Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan atau atom karbon lain. Dengan mensubstitusikan OH ke H dari CH 4, maka didapat CH3OH yang dikenal methanol. Rumus fungsional dari alkohol adalah OH dengan formula umum untuk alkohol ROH, dimana R adalah alkil atau substitusi kelompok alkil Alkohol dapat dianggap sebagai molekul organik yang analog dengan air. Kedua ikatan C- O dan H-O bersifat polar karena elektron egatifitas pada oksigen. Sifat ikatan O-H yang sangat polar menghasilkan ikatan hidrogen dengan alkohol lain atau dengan sistem ikatan hidrogen yang lain, misalnya alkohol dengan air dan dengan amina. Jadi, alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi oleh adanya ikatan hidrogen antar molekul. Alkohol lebih polar dibanding hidrokarbon, dan alkohol merupakan pelarut yang baik untuk molekul polar

6 2.1.6 Penggunaan Alkohol Alkohol yang sering digunakan sebagai pelarut adalah jenis metanol, etanol dan isopropanol. Metanol digunakan sebagai pelarut dalam cat, bahan anti beku dan senyawa kimia lainnya. Sedangkan etanol banyak digunakan sebagai pelarut, anti septik, campuran obat batuk, anggur obat, bahan minuman keras dan minuman lain yang mengandung alkohol Bahaya Alkohol Selama ini, stigma yang berkembang di masyarakat adalah alkohol dapat merusak tubuh. Agaknya, pandangan seperti ini perlu diluruskan. Pasalnya, pada dosis yang rendah (tidak memabukkan), alkohol justru menguntungkan bagi tubuh. Beberapa hasil studi melaporkan bahwa konsumsi alkohol mampu menurunkan serangan jantung, stroke, dan mencegah kemungkinan munculnya serangan alzheimer. Kendati alkohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi tubuh, namun alkohol juga bersifat racun. Ada dua jenis alkohol yang bersifat racun yaitu etil alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. Etil alkohol terdapat dalam minuman alkohol dan obat yang diolah (larutan alkohol), keracunan ini ditandai dengan mabuk, perubahan emosi yang mendadak, mual, muntah, tidak sadarkan diri bahkan meninggal akibat lumpuhnya alat pernafasan. Metil alkohol biasanya digunakan sebagai campuran cat, bahan pengencer, penghancur, dan pemberi panas pada makanan yang dikalengkan. Gejala yang ditimbulkan pada keracunan alkohol etil hampir sama dengan keracunan etil alkohol. Hanya saja penderita biasanya mengalami kebutaan akibat adanya pengrusakan saraf mata. Pada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ tubuh secara berangsur-angsur akibat penggunaannya, dapat menyebabkan peradangan hati (liverchirrhosis), menyebabkan pendarahan dalam perut (mag), penyakit jantung (cardiomyopathy), hormon seks, dan sistem

7 kekebalan tubuh. Pengaruhnya terhadap otak dapat secara akut (intoksisasi, delirium) atau kronis (ataxia, pelupa, koordinasi motorik) Saat keadaan normal, di dalam otak terdapat kontrol inhibitorik, yang akan mencegah kita untuk tidak melakukan hal yang memalukan atau hal yang keliru Alkohol Dalam Campuran Berdasarkan ketentuan Standar Industri Indonesia (SII) dari Departemen Perindustrian RI, minuman berkadar alkohol di bawah 20 % tidak tergolong minuman keras tetapi juga bukan minuman ringan. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Men. Kes/Per/IV/1977 tanggal 29 April 1977 yang mengatur produksi dan peredaran minuman keras, yang dimaksud dengan minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat yang meliputi 3 golongan sebagai berikut: 1. Golongan A (Bir), dengan kadar etanol 1% sampai dengan 5%. Golongan ini dapat menyebabkan mabuk emosional dan bicara tidak jelas 2. Golongan B (Champagne, Wine), dengan kadar etanol5% sampai dengan 20%. Golongan ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, kehilangan sensorik, ataksia, dan waktu reaksi yang lambat 3. Golongan C (Wiski), dengan kadar etanol lebih dari 20 sampai 50%. Golongan ini dapat menyebabkan gejala ataksia parah, penglihatan ganda atau kabur, pingsan dan kadang terjadi konvulsi Alkohol banyak digunakan sebagai campuran, untuk makanan, minuman, dan obatobatan ada yang berpendapat bahwa alkohol boleh digunakan selama kadarnya kurang dari satu persen. Anton Apriyantono dan Nurbowober pendapat, Suatu bahan yang mengandung alkohol (kurang dari satu persen) dapat digunakan dalam pembuatan produk pangan asalkan dalam produk pangan yang dibuat, alkohol sudah tidak terdeteksi lagi.

8 2.1.9 Jenis-Jenis Minuman Beralkohol yaitu: Adapun jenis-jenis minuman beralkohol yang ada di luar negeri atau pun dalam negeri, 1. Minuman beralkohol luar negeri, yaitu : a. Smirnoff b. Johnnie walker c. Bacardi d. Martini vermouth e. Hennessy f. Jack daniel s g. Absolut h. Chivas regal i. Captain morgan j. Ballantine s k. Red label l. Black label Minuman beralkohol dalam negeri : a. Cap tikus atau sagoer b. Tuak c. Arak bali d. Sopi e. Lapen f. Ciu

9 g. Anggur cap orang tuas h. Bir bintang i. Anker beer Perjalanan Alkohol Dalam Tubuh Etanol disebut juga alkohol atau etil alkohol memiliki rumus molekul C 2 H 5 OH, titik didih 78,3 C, dan titik leleh -114 C serta memiliki berat molekul sebesar 46,07. ( CEFIC Ethyl Alkohol ). Etanol yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme dalam hati, pankreas, dan otak (NIAAA, 2007). Etanol yang dimetabolisme oleh otak akan di bantu empatenzim, yaitu katalase, sitokrom P450 2E1 (CYP450 2E1), alkohol dehidrogenase kelas 1 (ADH 1) dan aldehid dehidrogenase (ALDH). Enzim Katalase dapat ditemukan di substansia alba di seluruh bagian otak (Zimatkin dan Lindors, 1996 dalam Soetjiningsih, 2010). Enzim CYP450 2E1 dapat ditemukan di seluruh bagian cerebellum khususnya sel glia, dan yang terbanyak ada di sel piramidal dari frontalis cerebrum, dan batang otak (Hansson et al., 1990 dalam Perkasa, 2015). Kadar enzim ADH yang tertinggi dapat ditemukan di sel purkinje pada cerebellum, neuron motorik, kolinergik, dan aminergik pada batang otak (Zimatkin dan Deitrich, 1997 dalam Irmayanti, 2015). Peranan enzim katalase dalam metabolisme ini lebih banyak dibandingkan dengan enzim lain, yaitu sebesar 60%, CYP450 2E1sebesar 20 %, dan ADH sebesar kurang dari 20% (Zimatkin et al., 2006 dalam Irmayanti, 2015). ADH memiliki peranan yang minimal dikarenakan jenis dari ADH pada otak adalah ADH dan ADH 3, dimana jumlah ADH 1 sangat sedikit (Zimatkin dan Deitrich, 1997 dalam Perkasa, 2015). Etanol yang masuk dalam otak dengan menembus sawar darah otak akan melalui beberapa tahapan metabolisme. Pertama, etanol akan berubah menjadiasetaldehid akibat adanya enzim katalase, CYP450 2E1, dan ADH. Asetaldehid merupakan substansi yang toksisitasnya sangat

10 tinggi namun masa hidupnya sangat pendek. Asetaldehid akan diubah menjadi asetat dengan bantuan aldehiddehidrogenase. Asetat merupakan subtansi yang kurang aktif. Setelah itu, asetat akan dimetabolisme menjadi air dan karbon dioksida melalui siklus krebs untuk dieliminasi (NIAAA, 2007 dalam Perkasa, 2015). Kerusakan organ akibat etanol dapat dipengaruhi oleh rute dan waktu paparan serta dosis etanol. Rute paparan adalah jalur masuk etanol dalam tubuh. Etanol dapat terpapar pada tubuh dengan cara terhirup, tertelan, kontak dengan kulit danmata. Waktu paparan adalah lamanya etanol terpapar pada tubuh. Waktu paparan dapat berupa jangka pendek dan jangka panjang. Dosis etanol yang dipaparkan ketubuh berpengaruh dengan tingkat kerusakan (BPOM RI, 2013). Paparan jangka pendek oleh etanol dengan cara terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan sehingga menyebabkan batuk. Etanol dapat menyebabkan rasa terbakar pada saluran cerna, sakit kepala, rasa bingung, pusing, hilang kesadaran, mual, muntah, hipoglikemia, serta gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit bila tertelan. Etanol yang kontak dengan mata dan kulit dapat teriritasi (BPOM RI, 2013). Paparan jangka panjang oleh etanol dapat lebih merusak organ paparannya. Organ hepar yang terkena oleh etanol dalam jangka panjang dapat menjadi sirosis hati, hepatitis alkoholik. Organ otak juga terkena dampak paparan etanol yaitu terjadinya atropi dan degenerasi cerebellum (Harper, 2009 dalam Perkasa 2015). Metanol yang dikonsumsi oleh manusia akan mengalami metabolisme. Metanol akan dimetabolisme menjadi formaldehid dengan bantuan enzim katalase, ADH 1, dan CYP450 2E1. Pada tikus, enzim katalase memegang peran yang lebih besar dalam metabolisme metanol menjadi formaldehid pada otak dibandingkan dengan enzim ADH (Irmayanti, 2015). Formal dehid yang sudah terbentuk, akan dimetabolisme lagi menjadi asam format oleh glutathione (GSH)-formal dehiddehidrogenase dan ALDH (Tulpule dan Dringen, 2013 dalam Perkasa,

11 2015). Asam format akan dieliminasi setelah berubah menjadi air dan karbon dioksida melalui siklus krebs (Irmayanti, 2015). Kerusakan organ akibat metanol dapat dipengaruhi oleh rute dan waktu paparan serta dosis metanol seperti pada etanol. Paparan jangka pendek metanol dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan. Metanol yang terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran nafas, batuk, pusing, sakit kepala, mual, lemah, gangguan penglihatan. Iritasi pada kulit dan mata dapat terjadi apabila kulit dan mata mengalami kontak dengan metanol. Nyeri perut, muntah, kebutaan, bahkan kematian dapat disebabkan oleh metanol yang tertelan. Paparan jangka panjang metanol dapat menyebabkan kerusakan yang lebih berbahaya. Kerusakan ini mengarah pada organ-organ sasarannya yaitu mata, ginjal, hati, sistem saraf pusat, dan saraf optik (BPOMRI, 2013). Etanol dapat merusak sel dengan dua jalur yaitu melalui etanol sendiri atau melalui metabolismenya. Kerusakan dan kematian sel dapat diakibatkan oleh etanol yang memiliki efek secara langsung terhadap penurunan rasio nicotinamide adeninedinucleotide/ Nicotinamide adenine dinucleotide (NADH/NAD) sehingga akan terjadi kerusakan membran sel (Seymen et al., 2013 dalam Perkasa, 2015). Etanol yang di konsumsi akan di metabolisme menjadi asetaldehid. Asetaldehid akan berikatan dengan protein dan lipid pada sel sehingga terbentuk ROS. Asetaldehid juga dapat berikatan dengan DNA yang akan merusak DNA atau memutasinya (Tong et al., 2011 dalam Irmayanti 2015). Formaldehid menyebabkan terjadinya peningkatan asam format dan asam laktat, terganggunya GSH sehingga terjadi stres oksidatif, serta terjadi penurunan energi metabolisme akibat penghambatan rantai respirasi pada mitokondria (Tulpule dan Dringen, 2013 dalam Perkasa, 2015) Dampak Alkohol Bagi Kesehatan

12 Minuman beralkohol berdampak bagi kesehatan. Bukan hanya kesehatan fisik tetapi juga kesehatan psikis. 1. Dampak Fisik Menurut Mulyadi (2014) konsumsi campuran minuman keras dan zat lain menyebabkan efek dari dua substansi yang berpengaruh negatif terhadap tubuh. Miras yang di campur minuman berenergi, misalnya, dapat menyebabkan pengguna: a. Mampu meminum lebih banyak b. Mengalami efek samping fisik seperti palpitasi jantung c. Mengkonsumsi sejumlah besar kafein, yang menyebabkan kecemasan dan serangan panik d. Mengkonsumsi gula dan kalori terlalu banyak sehingga menyebabkan kelebihan berat badan dan menambah resiko diabetes tipe 2 e. Meningkatkan kemungkinan masalah kesehatan jangka pendek dan panjang 2. Dampak psikologis Efek dari alkohol atau obat lainnya berbeda dari satu orang ke orang lainnya (Irmayanti, 2015). Efek tersebut mencerminkan interaksi dari: a. Efek psikologis b. Zat dan interpretasi seseorang akan efek tersebut. (Perkasa, 2015) berpendapat bahwa penggunaan alkohol secara berlebihan akan menyebabkan timbulnya gangguan psikis sebagai berikut: 1. Kehilangan kontrol diri, sebagai gejala pertama pada seseorangyang alkoholis 2. Alkoholisme: yaitu kecanduan pada alkohol. Alkohol dalam jumlah kecil dan tepat, memberikan dan mempertinggi rasa senang atau enak. Orang yang terbiasa minum alkohol itu sukar sekali untuk tidak minum alkohol. Selanjutnya akan diperlukan dosis yang lebih tinggi setiap kalinya, untuk mendapatkan efek menyenangkan yang diinginkan. Apabila seseorang harus berhenti minum, dia akan diliputi perasaan kecemasan, kegelisahan, ketegangan dan rasa ketagihan pada alkohol (minum-minuman dengan kadar alkohol tinggi) sesudah orang terbiasa meminumnya setiap hari.

13 3. Mabuk: motoriknya tidak terkuasai, tanpa koordinasi, orang menjadi bingung dan tidak sadarkan diri 4. Delirium tremens (delirium kegila-gilaan, mabuk dan mengigau), pikiran seperti tidak waras, naik pitam. Kondisi delirium sering disertai delusi - delusi, ilusi-ilusi dan halusinasi. 5. Korsakov alkoholik: terdapat kompleks gejala amnetis, lalu pasien suka merancau dan berbicara tanpa arti. 6. Perubahan struktur kepribadian dan bergersernya watak sehingga terjadi psikosa alkoholik yang kita temui pada peminum alkohol keras berat Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol berdampak negatif bagi kesehatan fisik maupun psikologis. Dampak fisik dari mengkonsumsi minuman beralkohol diantaranya adalah mengalami kerusakan organ dalam tubuh, mual, pusing, dan gangguan fungsi fisiologis lainnya. Sedangkan gangguan psiklogis dari mengkonsumsi minuman beralkohol adalah gangguan kecemasan, menjadi kecanduan, dan ketergantungan terhadap alkohol. Menurut para ahli psikologi, pecandu minuman keras dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: karena stres, lingkungan, gengsi dan karena tipisnya iman (Widodo, 1993 dalam Perkasa, 2015). Kebanyakan stres yang menghinggapi para pelajar dan mahasiswa serta para remaja dropout, sebagian karena kurangnya perhatian orang tua serta kasih sayang, disamping itu karena sulitnya mencari pekerjaan dan seringnya gagal ujian, dan tidak kalah hebatnya karena gagal bercinta (Perkasa, 2015). Sedangkan menurut Emqi (2013), munculnya perilaku penyalahgunaan alkohol dipengaruhi oleh keyakinan subyek bahwa perilaku tersebut mampu memenuhi harapannya yaitu menghilangkan stres dan diterima oleh lingkungan. Belief tersebut akhirnya juga menyebabkan perilaku tersebut diulang pada saat-saat tertentu. Berdasarkan penelitian Hapsari, 2007 dalam Irmayanti, 2015).

14 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Minum Alkohol lain: Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengkonsumsi minuman keras antara 1. Faktor individu/subyek a. Faktor psikologi Minuman beralkohol digunakan untuk menghindari perasaan psikologis tertentu seperti kecemasan atau stres. b. Faktor genetika dan biologis Yaitu orang tua/ayah, kakak laki-laki, atau anggota di dalam keluarga yang juga mengkonsumsi alkohol atau bahkan seorang alkoholik merupakan faktor resiko dapat menyebabkan subyek melakukan perilaku minum alkohol. 2. Faktor lingkungan a. Faktor sosial dan kultural Yaitu pengaruh adat istiadat dan budaya, pengaruh lingkungan tempat tinggal, pengaruh teman sebaya dan komunitas. Penggunaan alkohol sering kali didasari oleh motif-motif sosial seperti meningkatkan prestige atau pun adanya pengaruh pergaulan dan perubahan gaya hidup. Selain itu faktor sosial lain seperti sistem norma dan nilai (keluarga dan masyarakat) juga menjadi kunci dalam permasalahan penyalahgunaan alkohol (Sarwono, 2011). b. Faktor perilaku dan pembelajaran Yaitu proses pembelajaran yang dilakukan oleh subyek dari kebiasaan-kebiasaan minuman alkohol yang dilakukan orang tua, keluarga dan teman-teman. Cara mendidik yang salah banyak membawa akibat negatif akibat perkembangan dan pembentukan kepribadian remaja dan akan terus terbawa ketika dewasa. Maka perlu diperhatikan dalam mendidik anak adalah seluruh perlakuan orang tua yang ditularkan kepada anak, dalam hal ini anak perlu disayangi, diperhatikan dan diindahkan dalam keluarga. Namun demikian tidak semua diberikan secara berlebihan karena akan menimbulkan hal yang negatif. Berikanlah kasih sayang yang sewajarnya.

15 Tujuan Konsumsi Minuman Keras Penelitian Efrizal dari hasil wawancara peneliti terhadap 10 responden, tujuan untuk berkegiatan konsumsi minuman keras responden mengatakan tujuan yang berbeda-beda seperti, senang-senang, menghargai teman atau sekedar ikut-ikutan, meramaikan suasana. Peminum dalam penelian ini mayoritas dalam berkegiatan minum minuman keras untuk mencari kesenangan atau bahkan happy-happy dengan rekan-rekan sesama peminum, jika dibandingkan dengan peminum yang berawal tujuan konsumsi minuman dari rumah hanya untuk sekedar menghargai teman atau hanya untuk meramaikan suasana dalam kelompok. Menenggak minuman keras dan minuman yang pertama ia tenggak seketika belum jadi seorang pecandu minuman keras tetapi lambat laun akan menjadi pecandu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mulai mengkonsumsi minuman berakohol sejak di usia 14 tahun (Efrizal, 2015) Hal-Hal Yang Melatar belangi Perilaku Konsumsi Minuman Keras 1. Keluarga peminum Perilaku minum-minuman keras berawal dari pengaruh keluarganya seperti orang tuanya sering berkegiatan minum berakohol di depan anggota keluarga, sering disuruh orang tua atau saudara kandung membeli minuman berakohol. Keadaan ini yang mengundang rasa keingintahuan yang bersangkutan seperti apa rasa minuman beralkohol itu (Efrizal, 2015). 2. Pengaruh Lingkungan Teman Hasil penelitian Efrizal, maraknya perilaku minum minuman keras dikalangan remaja yang ada di Desa Rawang Kawo Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak karena berawal dari ingin tahu bagaimana rasa minuman keras yang sering dikonsumsi salah satu keluarga maupun teman sepermainan, kemudian mencoba untuk menenggak, tanpa disadari ketagihan untuk menengak minuman keras, namun didukung pula minuman tersebut mudah atau gampang untuk diperoleh

16 oleh mereka. Hal ini sejalan dengan Djajoesman menyebutkan bahwa perilaku seseorang yang menjadi pelaku konsumsi minuman keras disebabkan motif ingin tahu, bahwa setiap orang selalu mempunyai sifat selalu ingin tahu yang besar, sehingga segala sesuatu yang belum diketahui atau kurang diketahui akan berdampak negatif. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga sibuk dengan kegiatannya masing-masing atau akibat broken home, kurang kasih sayang dan sebagainya (Efrizal, 2015). 3. Orang Tua Jarang Di Rumah Penelitian Efrizal, masyarakat di Desa Rawang Kawo setiap harinya sangat sibuk dengan pekerjaan baik di perkebunan sendiri maupun di Perkebunan Nusantara V (PTPNV), akibat orang tua jarang memberi kasih sayang terhadap seorang anak dapat berpengaruh terhadap anak berperilaku mengkonsumsi minuman keras seperti contoh, orang tua sibuk dengan pekerjaan di luar sehingga jarang bertemu anak dan jarang berkomunikasi dengan anak. Hal ini disimpulkan bahwa kesibukan orang tua sehingga anak merasa tidak diperhatikan sehingga anak mencari kesenangan di luar rumah kemudian mendapatkan pergaulan yang salah seperti bergabungnya dengan seorang peminum minuman berakohol (Efrizal).. 4. Tempat Mendapatkan Minuman Keras Dalam penelitian ini responden mengatakan tempat yang dikunjungi untuk mendapatkan minuman keras yaitu 2 responden mengatakan membeli minuman berakohol di Lapo Tuak (warung Tuak), dan 8 responden mengatakan bahwa ia membeli minum minuman berakohol di warung (pedagang Kaki Lima). Tempat yang menyediakan minuman beralkohol juga salah satu pemicu seseorang menjadi pengkonsumsi minuman keras (Efrizal). Menurut Ulfah (2005) dalam Hidayat (2011) Faktor-faktor yang mengaruhi konsumsi miras sebagai berikut:

17 1. Lingkungan Keingintahuan yaitu motif ingin tahu, seseorang selalu mempunyai rasa ingin tahu segala sesuatu yang belum diketahuinya atau kurang diketahuinya. Mereka ingin tahu rasanya minuman keras. Kesempatan karena sibuknya orang tua maupun keluarga dengan kegiatan masing-masing. Akibat Broken Home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustrasi, brutal, dan susah diatur. Kurangnya kasih sayang diperolehnya membuat dia lari pada konsumsi miras (Ulfa, 2005 dalam Hidayat, 2011). Sarana dan prasarana sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap putra putrinya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebih, hal tersebut disalahgunakan oleh anak untuk memuaskan segala keinginannya termasuk dalam hal konsumsi minuman keras (Ulfa, 2005 dalam Hidayat, 2011). 2. Kepribadian Rendah diri merupakan perasaan seseorang lebih rendah dalam pergaulan dalam masyarakat. Akibat tidak dapat mengatasi perasaan rendah diri tersebut menunjukkan eksistensi dirinya dengan bergabung dalam kelompok yang mempunyai kebiasaan konsumsi mnuman keras. Dalam kelompok tersebut mendapatkan apa yang diangan-angankan selama itu sehingga lebih aktif dan lebih berani dari biasanya. Pada masa tersebut ingin lepas dari aturan-aturan yang bersifat mengikat yang berlaku dalam masyarakat dimana ia tinggal sehingga hal tersebut menimbulkan konflik pribadi. Untuk mengatasi konflik yang di alaminya maka konsumsi minuman keras menjadi pilihannya (Ulfa, 2005 dalam Hidayat, 2011) Konsep Mahasiswa Pengertian Mahasiswa

18 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Hapsari, 2007 dalam Irmayanti A. 2015), mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Menurut Kartono, 2002 dalam Soetjiningsih. 2010), usia mahasiswa pada umumnya berkisar antara tahun. Sewaktu menjadi dewasa orang-orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun pola-pola hidup, tanggungjawab dan komitmen-komitmen baru ini mungkin akan berubah juga, pola-pola ini menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen-komitmen di kemudian hari (Hurlock, 1980 dalam Irmayanti A. 2015). Menurut Papalia (2009), banyak mahasiswa yang mulai berkuliah memiliki ide - ide yang kaku tentang kebenaran, mahasiswa tidak bisa melahirkan jawaban kecuali jawaban yang benar. Sejalan dengan mahasiswa yang mulai berhadapan dengan ruang gagasan dan pandangan yang luas, mereka berlayar di lautan ketidakpastian. Namun mereka menganggap tahap ini bersifat sementara dan berharap akan mempelajari jawaban yang benar pada akhirnya. Kemudian, mereka menyadari semua pengetahuan dan nilai bersifat relatif. Meskipun telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini memberikan kebebasan untuk mandiri, banyak orang muda yang agak masih tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang-orang lain selama jangka waktu yang berbeda - beda. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau penuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendididkan mereka (Hurlock, 1980 dalam Soetjiningsih, 2010).

19 Pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa memiliki banyak problematika yang dikarenakan status barunya sebagai mahasiswa. Dukungan lingkungan dan keluarga yang baik akan menjadikan mahasiswa lebih baik dalam menyesuaikan diri Faktor-Faktor Penggunaan Miras Mahasiswa Mengkonsumsi minuman keras adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan mahasiswa tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang sedangkan faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan secara lebih terperinci alasan utama kenapa mahasiswa tertarik dengan minuman keras (Irmayanti A. 2015) : 1. Meniru Orang lain Remaja melihat banyak orang menggunakan minuman keras. Mereka melihat orang tua mereka dan orang dewasa lainnya menggunakan alkohol. Ditambah lagi kehidupan remaja saat ini dalam pertemanan tidak lepas dari minum minuman keras. Terkadang seorang teman menyarankan teman yang lainnya untuk minum alkohol sehingga tidak heran dari sini mereka mulai menggunakannya karena selalu tersedia di kelompok sepermainannya dan mereka melihat bahwa teman-temannya sangat menikmati minuman keras ini. 2. Media 42% dari remaja setuju bahwa film dan tayangan itu membuat alkohol menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk digunakan maka tidak heran jika remaja tertarik untuk mencobanya 3. Pelarian Diri dan Untuk Terapi Ketika remaja terlihat tidak bahagia dan tidak menemukan cara sehat untuk mengobati frustasi/hilangnya rasa percaya diri, mereka akan menggunakan sebagai pelariannya. Apapun

20 bahan kimia yang mungkin menyebabkan mereka lebih bahagia, energik dan percaya diri mereka akan mencoba menggunakannya. 4. Kebosanan Remaja tidak biasa hidup sendiri, apalagi jika kedua orang tua tidak memperhatikan mereka. Ada kecenderungan remaja mulai bosan melihat keadaan keluarganya yang tidak memperhatikan mereka sehingga mereka mulai bergabung dengan kelompok remaja lain. Dari situ dimulailah mereka mengenal minuman keras. 5. Informasi yang Salah Terkadang para remaja selalu didekati oleh teman dekatnya untuk meminum alkohol, karena mereka berkeyakinan alkohol bisa mengurangi masalah yang saat ini mulai berkembang. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana orang tua sebelumnya memberikan informasi mengenai bahaya penggunaan minuman keras. Kaum muda atau remaja lebih mudah terjerumus pada minuman keras karena faktor -faktor sebagai berikut : a. Ingin membuktikan keberaniannya dalam melakukan tindakan berbahaya. b. Ingin menunjukan tindakan menentang terhadap orang tua yang otoriter. c. Ingin melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional. d. Ingin mencari dan menemukan arti hidup. e. Ingin mengisi kekosongan dan kebosanan. f. Ingin menghilangkan kegalauan/ kegelisahan. g. Solidaritas diantara kawan. 2.3 Tinjauan Pustaka Papua Latar Belakang Budaya Papua Mengkonsumsi Alkohol

21 Kalau kita buka sedikit lembaran Papua sejarah Papua, kebiasaan minum alkohol muncul di kalangan orang Papua melalaui kontak orang-orang kulit putih dari Eropa, Melayu, dan orang Timor dari Tidore Ternate. Masalah alkoholisme juga ditemukan diantara masyarakat luar Papua. Bedanya masalah alkoholisme dikalangan orang bukan asli Papua tidak begitu terlihat. Kalangan orang pegunungan Papua, mereka tidak sama sekali mengenal minuman beralkohol. Tidak ada pesta tradisi minuman keras, karena tidak ada bahan baku untuk produksi alkohol (Lembaga Pendidikan Papua, 2007) Jenis-Jenis Alkohol Minuman keras yang mengandung alcohol dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu menurut Nugroho,dkk (dalam Dadasa, 2014): a. Minuman keras golonagan A mengandung etanol 1-5% terdapat pada birdan minuman anggur b. Minuman keras golongan B mengandung etanol 5-20% terdapat pada serry, port, dan muscatel. c. Minuman keras golongan C mengandung etanol 20-50% terdapat pada wizky, drum, gen,vodka, dan brendi Faktor-Faktor Penyebab Minuman Beralkohol Videbeck (2008) dalam buku keperawatan jiwa menyebutkan empat faktor penyebab penggunaan minuman beralkohol, yaitu: 1. Faktor biologi (genetik) Menurut Jeff (2000), anak-anak, orang tua alkoholik beresiko tinggi mengalami alkoholisme daripada non alkoholik. Studi adopsi menunjukkan bahwa angka alkoholisme pada anak lakilaki dari ayah biologis non alkoholik (Videbeck, 2008).

22 2. Faktor sosial dan lingkungan Kehidupan sosial, perilaku teman sebaya serta biaya dan ketersediaan minuman beralkohol mempengaruhi penggunaan minuman beralkohol. 3. Faktor psikologi Menurut Schuckit (2000), alcohol dapat digunakan sebagai mekanisme koping atau cara mengurangi stress dan ketegangan, meningkatkan perasaan tentang dan untuk mengurangi derita psikologis (dalam Videbeck, 2008). Institute on alcohol abuse and alcoholism (2000) menyatakan bahwa sikap terhadap penggunaan alcohol bervariasi pada yang berbeda. Salah satu penyebab dikarenakan adanya perbedaan genetik diantara kelompok etnik yaitu perbedaan enzim yang terlibat dalam metabolisme alcohol di hati. Variasi ditemukan dalam struktur dan tingkat aktivitas enzim diantara orang Asia, Amerika, Afrika, dan orang kulit putih. Reaksi flusing atau kemerahan pada wajah dan leher dengan variam gen pada enzim yang terlihat dalam metabolisme alkohol lebih tinggi pada keturunan orang-orang Asia (dalam Videbeck, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Alkohol Alkohol (C 2 5 O) merupakan bahan alami yang dihasilkan dari proses fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya. Sebutan alkohol biasanya diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etanol disebut juga etil alkohol atau alkohol yang merupakan sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tak berwarna. Etanol merupakan jenis alkohol yang

Lebih terperinci

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana R merupakan gugus alkil. Adapun rumus molekul dari alkohol yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pola Konsumsi 2.1.1. Pengertian Pola konsumsi menurut Hoang yang dikutip dari Aminah (2005), (dalam Ramadhani, 2011) pola konsumsi adalah berbagai infomasi yang memberikan gambaran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan PENDAHULUAN Latar Belakang Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan bunga jantan tanaman penghasil nira seperti aren, kelapa, tebu, bit, sagu, kurma, nipah, siwalan, mapel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang yang mengkonsumsi dan kecanduan minuman keras atau alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh

Lebih terperinci

PERMENDAG no.20 tahun 2014 Pakta integritas

PERMENDAG no.20 tahun 2014 Pakta integritas Tahukah anda? PERMENDAG no.20 tahun 2014 Pakta integritas Menempatkan Produk Minuman Beralkohol secara terpisah dengan barang lainnya, Melakukan pemeriksaan kartu identitas setiap pembeli untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Alkohol telah lama dikenal, menurut catatan arkeologik minuman beralkohol sudah dikenal sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini sudah beragam

Lebih terperinci

PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN MAHASISWA NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi. Sarjana Psikologi

PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN MAHASISWA NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi. Sarjana Psikologi PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN MAHASISWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai Derajat (S-1) Sarjana Psikologi Diajukan oleh: ANISA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman keras akhir-akhir ini telah menimbulkan masalah yang menganggu kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari akan bahaya pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan alkohol bagi remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat dan mempengaruhi

Lebih terperinci

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL Metanol adalah bentuk paling sederhana dari alkohol yang biasa digunakan sebagai pelarut di industri dan sebagai bahan tambahan dari etanol dalam proses denaturasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data dari WHO tercatat 91 juta orang yang terjejas karena penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya kecelakaan dan tindak kriminal di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup remaja yang telah digemari oleh masyarakat yaitu mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan mengakibatkan gangguan pada organ hati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia bahkan diseluruh dunia adalah gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia bahkan diseluruh dunia adalah gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan yang cukup serius dalam kehidupan modern saat ini baik di Indonesia bahkan diseluruh dunia adalah gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi secara akut (kambuhan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu mengalami perubahan diri masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 21 tahun (Potter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa modern ini, alkohol merupakan minuman yang sangat tidak asing lagi dikalangan masyarakat umum. Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi alkohol dianggap dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ethanol banyak dipergunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik industri

BAB I PENDAHULUAN. Ethanol banyak dipergunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ethanol banyak dipergunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik industri maupun untuk keperluan sehari-hari. Ethanol merupakan salah satu produk industri yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi). Di Sulawesi Utara, pengolahan etanol dari nira aren dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi). Di Sulawesi Utara, pengolahan etanol dari nira aren dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengolahan Nira Aren Menjadi Etanol Nira aren merupakan bahan baku potensial untuk diolah menjadi etanol. Proses pengolahan yang umum dilakukan petani aren adalah fermentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren (Arenga pinnata) sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh seseorang, sehingga dapat terjadi kurang gizi dan gizi lebih,

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh seseorang, sehingga dapat terjadi kurang gizi dan gizi lebih, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Status gizi yang diartikan sebagai keadaan kesehatan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuranukuran gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan istilah umum untuk etanol, dimana. sebagian besar alkohol diproduksi melalui fermentasi

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan istilah umum untuk etanol, dimana. sebagian besar alkohol diproduksi melalui fermentasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Alkohol merupakan istilah umum untuk etanol, dimana sebagian besar alkohol diproduksi melalui fermentasi dari beberapa bahan makanan, yang paling sering barley, hops,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan alkohol dalam masyarakat sangat mengkhawatirkan dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada penggunaan alkohol dilingkungan

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anti nyamuk merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi gigitan nyamuk. Jenis formula

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan

I. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut dan reagensia (Syabatini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini media massa (baik dalam media cetak maupun media elektronik) banyak memberitakan tentang korban meninggal akibat minuman keras (minuman beralkohol). Kementerian

Lebih terperinci

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto BIOETHANOL Kelompok 12 Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto PENGERTIAN Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi.

Lebih terperinci

TUGAS MIKROBIOLOGI BIOETANOL

TUGAS MIKROBIOLOGI BIOETANOL TUGAS MIKROBIOLOGI BIOETANOL KELOMPOK IX ANGGOTA 1. Rian Handika 1500020135 2. Dimas 1500020139 3. Donianto 1500020136 4. M Irza Ghifari 1500020137 TENIK KIMIA History Definition Reactions Used Product

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Efek berbahaya dari alkohol sudah menjadi masalah. global sekarang ini. Diperkirakan sekitar 250 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Efek berbahaya dari alkohol sudah menjadi masalah. global sekarang ini. Diperkirakan sekitar 250 juta BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Efek berbahaya dari alkohol sudah menjadi masalah global sekarang ini. Diperkirakan sekitar 250 juta orang di dunia adalah pengguna alkohol dan sekitar 2,5 juta kematian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Persepsi Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (1997) adalah proses penerimaan informasi menggunakan pengindraan (penglihatan, pendengaran,

Lebih terperinci

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Reaksi Kimia bisa terjadi di manapun di sekitar kita, bukan hanya di laboratorium. Materi berinteraksi untuk membentuk produk baru melalui proses yang disebut reaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung

BAB I PENDAHULUAN. menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rasio lingkar pinggang terhadap panggul (RLPP) adalah indikator untuk menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung perbandingan antara lingkar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minuman berakohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif yang akan menyebabkan penurunan kesadaran bagi seseorang yang mengkonsumsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak ada obat lain yang dipelajari sebanyak alkohol. Alkohol merupakan suatu senyawa kimia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia. Tanaman teh berasal dari keluarga Camellia yang terdapat di China, Tibet, dan India bagian utara. China

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, sirosis hati, katarak,

Lebih terperinci

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al. Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang

Lebih terperinci

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyebab penuaan dini adalah merokok. Dimana asap rokok mengandung komponen yang menyebabkan radikal bebas. Radikal bebas dalam jumlah banyak akan menimbulkan

Lebih terperinci

HealthFirst. Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol

HealthFirst. Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol HealthFirst Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol Edisi November 2016 Daftar Isi HEADLINE 2 HEADLINE Langkah ini adalah upaya terbaru pemerintah untuk mencegah

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Abad 20 merupakan era dimana teknologi berkembang sangat pesat yang disebut pula sebagai era digital. Kemajuan teknologi membuat perubahan besar bagi peradaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LARANGAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LARANGAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LARANGAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap warga negara berhak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid (Acidum aceticum), akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid (Acidum aceticum), akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Asetat 1. Definisi Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid (Acidum aceticum), akan tetapi di kalangan masyarakat asam asetat biasanya disebut cuka atau asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hati adalah organ terbesar dalam tubuh. Penyakit pada hati merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius. Hepatitis adalah suatu peradangan difus jaringan hati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di sektor industri menengah dan industri kecil atau industri rumah tangga. Perkembangan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus

Lebih terperinci

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Mohon membaca slide untuk menjawab soal Benar dan Salah dan Menjodohkan. Semua yang di tulis di slide berikut ini adalah jawaban untuk pertanyaan essay Sinar matahari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN Formalin Formalin merupakan larutan 40 % formaldehid, termasuk golongan senyawa aldehid atau alkanal, yang mengandung satu atom karbon.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir

LAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir LAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir xxi LAMPIRAN B: Data-data xxii xxiii xxiv LAMPIRAN C: Transkrip wawancara - Bapak Rifqi selaku Tokoh Agama T: konten dari buku saya sebaiknya gimana ya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negaranegara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern, dapat dikatakan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit kronik yang berulang kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Manusia mempunyai sifat yang holistik, dalam artian manusia adalah makhluk fisik, psikologis, sekaligus rohani, dan aspek-aspek ini saling berkaitan satu sama

Lebih terperinci

Makanan Gorengan Pembawa Kanker?

Makanan Gorengan Pembawa Kanker? 01 Oct 2007 Makanan Gorengan Pembawa Kanker? Makanan yang digoreng atau populer disebut gorengan, ternyata bukan hanya meningkatkan kadar kolesterol darah serta menyebabkan terjadinya peningkatan risiko

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya bisa dikurangi atau sedikit dicegah. Antisipasi atas kejahatan dan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya bisa dikurangi atau sedikit dicegah. Antisipasi atas kejahatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman dan teknologi serta semakin meningkatnya kreatifitas maupun pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Seiring dengan itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya sudah sangat popular dan digemari sebagai buah segar.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya sudah sangat popular dan digemari sebagai buah segar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman nangka merupakan jenis tanaman yang banyak ditanam di daerah tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini cukup dikenal di seluruh dunia. Dalam bahasa Inggris disebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.

Lebih terperinci

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol) Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol) I. TUJUAN Mengamati hasil dari peristiwa fermentasi alkohol II. LANDASAN TEORI Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan kenakalan remaja di negara kita beberapa tahun belakangan ini telah memasuki titik kritis. Selain frekuensi dan intensitasnya terus meningkat, kenakalan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tongkol jagung merupakan limbah tanaman yang setelah diambil bijinya tongkol jagung tersebut umumnya dibuang begitu saja, sehingga hanya akan meningkatkan jumlah

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di

Lebih terperinci

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Diabetes merupakan penyakit yang mempengaruhi kemampuan tubuh anda untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Yaitu, hormon yang bekerja untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan yang sangat signifikan, banyak sekali aktivitas lingkungan yang menghasilkan radikal bebas sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut sebagai periode peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya apa yang terjadi

Lebih terperinci

Manfaat Minum Air Putih

Manfaat Minum Air Putih Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman terbukti megubah sebagian besar gaya hidup manusia. Mulai dari cara memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan hiburan

Lebih terperinci

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) A. TATANAMA IUPAC ( Internasional Union of Pure and Applied Chemistry )/sistematika Trivial/Lazim/Dagang CONTOH A.1. ALKOHOL IUPAC 1. Tentukan rantai atom C terpanjang

Lebih terperinci

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala diabetes sering kali tidak terlihat secara jelas di awalnya. Kadang kita baru sadar atau terindikasi diabetes ketika sudah mengalami komplikasi diabetes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Salah satu ibadah dalam agama Islam adalah shoum atau berpuasa, menahan lapar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan bahkan sudah menjadi masalah nasional dan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4 ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan murah yakni mengkonsumsi minuman penambah energi. Padahal dari segi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan murah yakni mengkonsumsi minuman penambah energi. Padahal dari segi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minuman suplemen berenergi bagi kesehatan untuk mengatasi kelelahan, sebagian besar masyarakat modern cenderung untuk menjatuhkan pilihan mudah dan murah yakni

Lebih terperinci

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA Gambar 7.1, terdiri dari rokok, minuman keras dan obat-obatan yang semuanya tergolong pada zat adiktif dan psikotropika Gambar 7.1: Zat adiktif dan psikotropika 1.

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren Djeni Hendra, M.Si. Pusat Litbang Hasil Hutan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, 11-12 Mei 2016

Lebih terperinci

Kata kunci : Remaja dan Minuman Berakohol

Kata kunci : Remaja dan Minuman Berakohol FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI RT 07 RW 06 KELURAHAN PACAR KEMBANG KECAMATAN TAMBAK SARI SURABAYA Subiyantoro*, Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya

Lebih terperinci

TI T PS K ESEHATA T N 1

TI T PS K ESEHATA T N 1 TIPS KESEHATAN 1 KEAJAIBAN TUBUH MANUSIA Organ-organ penting tubuh a.l. 1. JANTUNG o o 2. GINJAL o Setiap 24 jam berdetak 103.680 kali nonstop Memompa darah sekitar 5-6 liter per menit, atau sekitar 7.200

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren Djeni Hendra, MSi. Pusat Litbang Hasil Hutan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Cirebon, 5 April 2016 Outline

Lebih terperinci

Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes

Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes Apa Efek Minuman Ringan Terhadap Penyakit Diabetes dan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes? Jika berita dan laporan kesehatan terbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak bumi nasional yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan minyak bumi di Indonesia. Cadangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci