Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi

1 Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan Gambar 3.1 Logo PT Syngenta Indonesia PT Syngenta adalah perusahaan agrikultur dunia yang berkontibusi meningkatkan ketahanan pangan global untuk memungkinkan jutaan pertani dapat menggunakan sumberdaya yang tersedia dengan baik. Nama Syngenta berasal dari kata Syn (Yunani, artinya sinergi) dam Genta (Latin, artinya berhubungan dengan manusia/komunitas) Syngenta berarti membawa sinergi melalui manusia. PT Syngenta Indonesia adalah salah satu perusahaan agrikultur terdepan dengan bisnis utama menyediakan solusi pelindungan tanaman dan benih berkualitas tinggi, Syngenta berkantor pusat di Jakarta mengawasi tiga wilayah kormesial di seluruh Indonesia, yaitu : Jawa, Sumatera, dan Indonesia Bagian Timur. 42

3 PT Syngenta Indonesia hadir sejak sejak tahun 1960an melalui perusahaan legasi, menawarkan solusi pertanian, mulai dari pelindungan tanaman hingga benih, memiliki 700 karyawan dengan pabrik perlindungan tanaman berlokasi di Gunung Putri, Bogor, yang didirikan pada tahun Pada tahun 2011, investasi baru senilai 27 juta dollar AS untuk pembagunan pabrik pemrosesan benih di Pasuruan, Surabaya, Jawa Timur. Di Indonesia, PT Syngenta Indonesia memili departemen riset dan pengembangan di Cikampek, Jawa Barat. Fasilitas seluas 14,5 ha ini berupaya untuk menemukan dan mengembangan solusi terbaru untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan produk yang higenis masyarakat dan menghabiskan hingga 2 milyar dollar AS setiap tahunnya untuk melakukan riset dan pengembangan produk yang lebih baik. Fokus utama PT Syngenta Indonesia terdiri dari tiga kategori bisnis yakni benih tanaman, perlindungan tanaman, dan padang rumput dan pertamanan, setiap kategori diawasi oleh tim khusus dan didukung oleh produk-produk yang dipasarkan melalui jaringan pemasaran yang luas untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Pada saat ini PT Syngenta Indonesia berusaha mendidik dan melatih para petani di Indonesia dengan mengerahkan sumber daya manusia dengan keahlian pertanian yang memadai untuk memperluas jaringan global. Hal ini bertujuan agar pertanian Indonesia mampu memanfaatkan teknologi secara efektif dan aman untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. 43

4 Komitmen bisnis Syngenta yakni The Good Growth Plan adalah komutmen untuk membantu para petani agar bisa memenuhi tantangan kebutuhan pangan dengan cara yang berkelanjutan, yakni dengan 6 cara : 1. Membuat Tanaman Lebih Efisien 2. Menyelamatkan lebih banyak lahan pertanian 3. Membantu berkembangnya keanekaragaman hayati 4. Memperdayakan petani kecil 5. Membantu orang tetap aman 6. Melindungi setiap pekerja Sebagai sebuah perusahaan yang melayani kebutuhan di sektor agribisnis, membantu para petani untuk bisa memenuhi tantangan ini adalah bagian dari misi Syngenta, dan menjadi strategi utama Syngenta untuk memastikan bahwa bisnis yang Syngenta jalankan berkelanjutan dalam jangka panjang. The Good Growth Plan mencangkup komitmen khusus untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dunia dalam memenuhi ketersediaan pangan bagi populasi yang terus meningkat, dengan tujuan untuk membuat dampak yang mendalam, berkelanjutan dan positif pada petani dan masyarakat perdesaan yang menjamin ketersediaan pangan dunia dan terhadap kehidupan jangka panjang dari bumi kita. Untuk mencapai tujuan tersebut, Syngenta sedang mengembangkan kemitraan untuk masing-masing dari keenam komitmen yang ada dalam The Good Growth Plan. Syngenta terbuka untuk terlibat dengan siapa saja yang ingin membuat dampak yang berkelanjutan dan positif untuk pertani dan masyarakat perdesaan. 44

5 PT Syngenta Indonesia memiliki sejarah panjang bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan dari permerintahan hingga LSM dan Institut pendidikan untuk terus berinovasi, mencari solusi, dan memberikan kontribusi terhadap ketahaanan pangan global. Sebagian besar kemitraan Syngenta adalah dengan mitra lokal untuk menjawab kebutuhan spesifik Visi Misi Perusahaan Visi PT Syngenta adalah bersama karyawan di lebih dari 90 negara, berdedikasi untuk tujuan bersama : Bringing Plant Pontential To Life melalui ilmu pengetahuan, jaringan perusahaan diseluruh dunia, dan komitmen kami untuk selalu membantu para petani meningkatkan produktivitasnya, sekaligus menjaga lingkungan, meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup bersama, Misi PT Syngenta adalah untuk membantu mendukung ketahanan pangan dalam skala yang lebih besar secara berkelanjutan dengan tetap melindungi lingkungan, serta membantu pertanian bersar dan kecil dalam memenuhi tantangan ketahanan pangan dunia dengan mengajak setiap pertanian untuk berperan dalam mewujudkannya. 45

6 Struktur Organisasi Perusahaan ASEAN Supply Manager Nicholas Smith Supply Manager Indonesia Susanti Supali (37) Logistics Manager Sebastianus Hendro (25) Transportation & Inventory Management Spv Warehouse Lead Heni Kurniawati (17) Arief Sabirin (7) CP Warehouses 1. Anwar Triyono 2. Dedi Suryadi 3. Manap**. SE Warehouses Warehouse Supervisor, GP 1. Riski Fauzi Agus Prayitno (11) 4. Imanudin**. 5. Endang Supriatna** Partial Issue 1. Domeri 2. M. Tri Fardian* 3. Waidin 4. Budi Mulyana** 5. Sunarya 6. Joko** Warehouse Supervisor, CCIE Heni Kurniawati (ad interim)(5) Warehouse 1 1. Gede Nugroho Warehouse 2 1. Suwito. Warehouse Operator 1. Diyanta 2. Hamami 2. Dede Suryatna 2. Shodiikin. 3. Endy M. 4. Hermain* 5. Deni Aprianto ** 3.2. Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 2013). Menurut Sugiyono metode penelitian adalah Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014) Research data Menurut (Malhotra, 2012), ada 2 jenis data yang dapat digunakan untuk melakukan suatu penelitian: 1. Primary data : data yang digunakan untuk menjawab masalah utama primary data adalah data yang penulis kumpulkan untuk 46

7 menjawab suatu permasalahan khusus atas suatu pertanyaan penelitian. (Cooper & Schindler, 2008) 2. Secondary data : data yang dikumpulkan bukan ditujukan untuk menjawab masalah utama melainkan melengkapi bahasan topik penelitian. secondary data adalah data yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk beberapa tujuan tertentu daripada tujuan lainnya (Zikmund, 2013) Berdasarkan penjabaran diatas penulis menggunakan Primary dan Secondary data yakni berdasarkan data yang diperoleh sebelumnya dan berdasarkan observasi penulis Jenis Penelitian 1. Menurut (Zikmund, 2013) jenis bisnis penelitian ada dua yaitu : a. Qualitative business research : jenis penelitian dimana penulis menyediakan penafsiran yang akurat berdasarkan fenomena yang ada tanpa menerapkan sistem pengukuran. b. Quantitative business research : jenis penelitian yang mewajibkan penulis untuk meneliti berdasarkan pengukuran yang ada dan menggunakan pendekatan analisis. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian berjenis quantitative business research. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam PT Syngenta Indonesia dengan pendekatan analisis Quantitative. 47

8 2. Menurut (Zikmund, 2013) jenis penelitian ada tiga yaitu yaitu: a. Exploratory research : penelitian untuk mengklarifikasi situasi yang ambigu atau menemukan ide yang mungkin berpeluang sebagai potensi bisnis. b. Descriptive research : penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan suatu karakteristik dari objek, individu, group, organisasi atau lingkungan. c. Causal Research : suatu penelitian yang memungkinkan penulis untuk menarik kesimpulan sebab akibat atau mengindentifikasi hubungan sebab atau akibat dari suatu permasalahan. Dalam hal ini penulis menggunakan Causal Research yakni mengklarifikasi akibat yang terjadi pada situasi saat ini dan mengetahui sebabnya, serta menghubungkan keduanya untuk menyelesaikan suatu permasalahan Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif Pertama penulis melakukan observasi kepada satu perusahaan dengan melakukan kegiatan magang, dan melihat kendala yang sedang terjadi disuatu perusahaan yang sesuai dengan major penulis yakni operation management dan sesuai dengan sertifikasi peneliti yakni warehouse supervisor, Sehingga didapatkanlah PT Syngenta Indonesia sebagai objek penelitian penulis, kemudian dilakukan izin penelitian untuk membantu permasalahan yang 48

9 terjadi di PT Syngenta Indonesia, setelah izin diberikan peneliti melakukan kunjungan ke PT Syngenta Indonesia di Gunung Putri, Bogor Menurut (Sugiyono, 2014) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Berikut cara mendapatkan data dengan metode kuantitatif dikarenakan metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Menurut (Sugiyono, 2014) berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara : 1. Teknik Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2012) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil. 49

10 Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur yakni penulis telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang ingin diperoleh penulis, wawancara tidak terstruktur yakni penulis tidak menggunakan panduan wawancara yang telah tersusun secara sistematis, dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media seperti telepon). Penulis melakukan wawancara kepada pihak manajemen yakni kepala gudang sebagai praktisi di lapangan guna menghasilkan kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam menganalisa atau menentukan altenatif untuk mengatasi permasalahan yang ada di PT Syngenta Indonesia terutama dalam warehouse. Berdasarkan wawancara ini dihasilkan kriteria-kriteria apa saja yang berperan dalam permasalahan delivery perusahaan. 2. Kuisioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila penulis tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar diwilayah yang luas. Dalam hal ini penulis memberikan kuesioner terhadap tim delivery improvement PT Syngenta Indonesia. 50

11 3. Teknik Pengamatan/Observasi Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi, dalam Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dari segi proses pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. observasi berperan serta (participant observation) b. observasi non partisipan (non participant observation) Ruang Lingkup Penelitian Target Populasi Menurut (Malhotra, 2012) ada empat aspek yang digunakan untuk menjelaskan target populasi yaitu : 1. Element : objek yang memiliki informasi yang ingin diambil oleh penulis kesimpulannya. Element dalam penelitian ini adalah Perusahaan PT Syngenta Indonesia yang berada JL. Raya Tlajung Udik Km 62, 8, 16962, Cibinong,

12 2. Sampling unit : unit dasar yang berisi banyak elemen dari sebuah populasi untuk dijadikan sampel. Sampling unit dalam penelitian ini adalah tim delivery improvement PT Syngenta Indonesia 3. Extent : elemen yang mengacu pada batas batas geografis. Extent dalam penelitian ini adalah Warehouse Finished Goods Gunung Putri 4. Time frame : jangka waktu penelitian selama 2 bulan Sampling Techniques Sampling techniques terbagi menjadi dua kategori yaitu probability sampling dan non-probability sampling. (Malhotra, 2012) probability sampling adalah teknik penentuan sampel dimana setiap elemen berkesempatan untuk menjadi sampel dalam penelitian, sedangkan nonprobability sampling merupakan teknik penentuan sampel dimana tidak semua elemen berekesempatan menjadi sampel dalam penelitian Probability sampling terbagi menjadi empat jenis. Menurut jenis (Zikmund, 2013) adalah: 1. Simple random sampling yaitu semua elemen memiliki kesempatan untuk menjadi sampel dalam penelitian 2. Systematic sampling yaitu menggunakan kelipatan angka yang dipilih menjadi sampel 3. Stratified sampling yaitu dibagi pada setiap tingkatan untuk dijadikan sampel 4. Cluster sampling yaitu sampel dipilih secara acak untuk menjadi elemen dalam penelitian 52

13 Non-probability sampling menurut (Zikmund, 2013) terbagi menjadi empat jenis yakni: 1. Convenience sampling yaitu menentukan orang yang paling mungkin untuk dijadikan sampel dengan pertimbangan kemudahan 2. Jugmental sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan persyaratan peneliti yang diingikan untuk dijadikan sampel atau memegang peranan penting dalam penelitian (information rich) 3. Quota sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kesesuaian penelitian terhadap sampel yang dipilih dan mewakili beberapa orang dan secara kebetulan 4. Snowball sampling yaitu sampel yang dipilih dengan menggunakan probability method Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampling techniques Nonprobability sampling dikarenakan setiap populasi tidak berpeluang untuk dijadikan sampel dimana hanya populasi yang bergabung dengan tim delivery improvement PT Syngenta Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian, dengan kategori Jugmental sampling dimana penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan penulis dengan kriteria sebagai berikut : 1. Berperan serta sebagai decision maker dalam project delivery improvement PT Syngenta Indonesia 2. Memiliki jabatan minimum supervisor 3. Memiliki keahlian dalam mengelolah karyawan baik secara operasional maupun administrasi 53

14 4. Dapat mengakses informasi-informasi yang tidak dapat diketahui bawahan maupun divisi lain Operasionalisasi Variabel Penelitian Kerlinger dalam Sugiyono (2014) Variabel dibagi menjadi dua yakni variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Sugiyono (2014) mendefinisikan variabel bebas yaitu sebagai berikut: Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Sugiyono (2014) mendefinisikan variabel terikat atau variabel dependen yaitu sebagai berikut: Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variable terikat. Variabel bebas adalah objek atau gejala-gejala dalam penelitian yang bebas dan tidak tergantung dengan hal-hal lain dilambangkan dengan (X) dan variabel terikat adalah objek atau gejala-gejala yang keberadaannya tergantung atau terikat dengan hal-hal lain yang mempengaruhi dilambangkan dengan (Y). berdasarkan judul penelitian, maka terdapat tiga variabel yaitu : a. Variabel bebas (X) yakni : Analytic Hierarchy Prosess (AHP) b. Variabel terikat (Y) yakni : Logistic Operation 54

15 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian No Variabel Definisi Operational Dimensi Indikator Measurement Jurnal Referensi 1 Analytic The Analytic Hierarchy Kriteria Sub-Kriteria Questionnaires on a scale of An AHP-based Hierarchy Prosess Process is a general 1-9 (Thomas Saaty) framework for (AHP) theory of measurement. Determination of the weights logistics It is used to derive ratio Conssistency of the operations in scales from both comparison matrix distribution discrete and continuous centres paired comparisons in multilevel hierarchic structures (Saaty, 2012) 55

16 2 Logistic An approach that seeks The capital required for the Operation efficiency of operation Investment alternative regarding its through the integration of all material Cost investment and operation and The necessary investment cost for the acquisition, movement, and storage activities Operation Receiving Time specific alternative and its respective operation cost The characteristics of the cargo to be received in terms of volume (the quantity of items), the Supply frequency with which the operation is demanded, and the Layout expected times for receiving the goods and making them available for storage; 56

17 The products to be received, with Quantity the sub-criteria of the quantity of different items, dimensions and Item weights.and Products to be picked for Physical Group shipment; these criteria consist of the quantity, dimensions, and weight Time Processing The quantity of orders to be shipped and their processing time affect the operation. The precision Oders focuses on the criticality of an Line incorrect dispatch because this may result in penalty charges to the customer. 57