PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh FAISYAL MAHDI NIM JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

2 KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) , Fax323433Salatiga Website : administrasi@stainsalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Faisyal Mahdi NIM : Jurusan : TARBIYAH Program Studi : S1- Pendidikan Agama Islam Judul : PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/1013 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 14 February 2014 Pembimbing Dra, Siti Farichah M. Pd. NIP ii

3 KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) , Fax323433Salatiga Website : : administrasi@stainsalatiga.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Faisyal Mahdi NIM : Jurusan : Tarbiyah Program Studi : S1-Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 14 February 2014 Yang menyatakan, Faisyal Mahdi iii

4 KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) , Fax323433Salatiga Website : : administrasi@stainsalatiga.ac.id SKRIPSI PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB. SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DISUSUN OLEH FAISYAL MAHDI NIM : Telah dipertahankan di depan panitia dewan penguji skripsi jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Benny Ridwan, M.Hum NIP Sekretaris Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. NIP Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag. NIP Penguji II : Maslikhah, S.Ag., M.Si NIP Penguji III : Dra, Siti Farichah M. Pd NIP Salatiga,4 Maret 2014 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP iv

5 MOTTO Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak dia ketahuainya. (QS. Al-alaq: 5) PERSEMBAHAN Untuk Abah dan Ibu yang menjadi motivasiku Untuk Istriku tercinta yang menjadi penyemangatku Untuk teman-teman PAI 2009 yang luar biasa Untuk Keluarga besar HMI Cabang Salatiga Untuk Keluarga besar MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang v

6 KATA PENGANTAR بسم م Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-nya skripsi dengan judul Pelaksanaan Supervisi Klinis Pada Guru Bidang Studi Rumpun Agama Islam Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2012/1013 bisa diselesaikan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Sang Teladan Utama, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, juga kepada para shahabat, keluarga dan orang yang istiqomah mengikuti petunjuk Beliau. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih setulusnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Siti Asdiqoh, M. Si., selaku Ketua Prodi PAI. 3. Dra. Siti Farichah M. Pd., selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini. 4. M. Gufron, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik penulis yang membantu penulis selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 6. Abah, Ibu, istriku tercinta, mbak dini, yang telah memberikan dukungan, moril, materiil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. vi

7 7. Bapak Abu Hamid selaku kepala sekolah dan Bapak M. Junaidi selaku koordinator guru rumpun agama Islam serta guru-guru beserta siswa dan karyawan di MTs Darul Ma arif yang meluangkan waktu serta memberikan bantuan kepada penulis untuk penelitian. 8. Sahabat Penulis (Misranto, Bibah). Jazakumullah atas bimbingannya selama ini. 9. Keluarga besar HMI Cabang Salatiga. 10. Teman-teman senasib seperjuangan PAI 2009, Terima kasih atas dukungan dan bantuannya. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan dorongannya. Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Azza wa Jalla mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Aamiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin. Salatiga, 2014 Penulis vii

8 ABSTRAK Mahdi, Faisyal Pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Farikha Kata Kunci: Pelaksanaan Supervisi Klinis Pada Guru Bidang Studi Rumpun Agama Islam Supervisi klinis adalah suatu bimbingan yang tertuntun atau terencana oleh kepala madrasah untuk mengetahui kapasitas guru yang sesungguhnya.. Dalam hal ini kepala madrasah dapat memberikan solusi atau bantuan agar guru itu dapat berkembang. Pertanyaan utama yang akan dijawab peneliti adalah (1) Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? (2) Apa kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? (3) Apa upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti mendapatkan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian meliputi pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademisi dan ilmiah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus tahun ajaran 2013/2014 dilaksanakan tiap awal semester yang meliputi administrasi dan melakukan kegiatan Kunjungan atau observasi kelas. (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus tahun ajaran 2013/2014 adalah Kurang disiplin Guru dalam administrasi pembelajaran, masih kurangnya pengetahuan guru tentang pengelolaan proses belajar mengajar yang efektif, dan pendidikan kepala madrasah lebih rendah dari pada bawahanya. (3) Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus tahun ajaran 2013/2014 adalah memaksimalkan kedisiplinan guru dan memberikan pelatihan. viii

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengharuskan seseorang untuk belajar terus-menerus. Terlebih bagi seorang guru, yang bertugas mendidik dan mengajar. Jika dalam melaksanakan tugasnyaia lengah sedikit saja dalam belajar, maka ia akan ketinggalan dengan perkembangan, termasuk siswa yang diajar. Oleh karena itu, kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui supervisi pembelajaran (Imron, 2011: 1). Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumberdaya pendidikan, guru merupakan komponen sumberdaya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra jabatan (pre-service education) maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi sumberdaya guru itu perlu terus menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Itulah ulasan sebabnya ulasan mengenai perlunya supervisi (Sahertian, 2008:1). 1

10 Dalam dunia pendidikan,guru dan Sekolah merupakan dua kosakata yang terikat sangat erat. Seorang Guru menghabiskan sebagian waktunya untuk melakukan tugasdilingkungan sekolah. Sekolah menjadi ladang pengabdian guru untuk menunaikkan tugas dan fungsinya (Suparlan, 2005: 65).Oleh karena itu hendaknya seorang guru harus menyadari bahwatugas mengajar adalah sebuah pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah. Hal ini dikarenakan guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan dan harus mewujudkan gagasan tersebut untuk kepentingan anak didik.sehingga dapat menunjang hubungan sebaik-baiknya antara guru dengan anak didik. Dalam mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama Islam, kebudayaan, dan keilmuwan (Nurdin, 2002:8). Guru adalah salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Tidak semua guru memahami seluk-beluk pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan baik dan benar. Hal ini dapat terjadi disebabkan adanya perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang belum diketahui oleh guru tersebut. Guru yang demikian memerlukan bimbingan atau pelayanan dari supervisor. Kegiatan utama pendidikan di sekolah yakni bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran. Seluruh aktifitas organisasi bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu tugas kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (Mulyasa, 2007: 111). Dunia pendidikan perlu adanya seorang pemimpin. Seorang pemimpin bertugas untuk mengatur, 2

11 mengawasi dan memberikan contoh pada anggotanya (Guru atau para staf stafnya). Sebagaimana fiman Allah dalam surat An-Nisa ayat 59 : Artinya :Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Qs, Annisa:59). Kata al-amr dalam ayat tersebut artinya: urusan, persoalan, masalah, perintah. Ini menunjukkan bahwa tugas utama seorang pemimpin yaitu menyibukkan hari-harinya untuk mengurus persoalan rakyatnya.menyelesaikan problematika dan masalah yang tengah dihadapi rakyat serta memiliki wewenang untuk mengatur dan menyuruh anggotaserta rakyatnya. ( Jum at 22 Agustus 2013). Berdasarkan kenyataan itulah, maka seorang gurumemerlukan pembinaan (supervisi) secara berkala dan berkelanjutan. Fungsidari adanya pengawasan pada semua jenjang pendidikan itu selalu dioptimalkan untuk memacu mutu pendidikan. Seharusnya pengawasan lebih ditujukan pada aspek-aspek akademik daripada aspek administratif sebagaimana yang berlaku selama ini. Namun dalam kenyataannya, penggunaan aspek administratif lebih 3

12 diutamakan,karena hal tersebut hanya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan aspek akademik. Kondisi itu terlihat dari peran pengawas (supervisor) yang jarang bertatap muka dengan guru atau kadangkadang dalam mengadakan survei hanya melalui kunjungan kelas. Semua pengawasan itu hanya menitikberatkan padaaspek administratif dalam pengelolaan mekanisme kegiatan pendidikan yang dikelola oleh sekolah/madrasah.sedangkan upaya untukmemperbaiki pembinaan pada aspek kurikulum, kegiatan ekstra dan evaluasi masih kurang diperhatikan. Sehingga permasalahan dalam pengajaran yang dialami oleh guru, yakni sebagian besar tidak diketahui oleh pengawas (supervisor). Praktik pembinaan secara tradisional dalam bentuk perintah dan teguran untuk mencarikesalahan guru masih sangat diberlakukan.sehingga fungsi pengawas sebagai pembinaan terkesan otoriter atau diktator. Semua itu mengakibatkan kurang terdiagnosisnya permasalahan-permasalahan yang dialami seorang guru dalam proses pembelajaran. Bentuk-bentuk program pelatihan atau penataran yang sifatnya untuk meningkatkan kemampuan, sekiranya masih sangat kurang efektif dan efisien. Kenyataan tersebut sangat terlihat dari masih rendahnya penguasaan bahan ajar dan ketrampilan dalam menggunakan metode-metode yang inovatif, menyenagkan dan bervariasi dalam proses belajar mengajar. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan 4

13 preventif untuk mencegah agar para pendidik tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaanya. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala madrasah terhadap tenaga kependidikanya khususnya adalah guru, itulah yang dinamakan supervisi klinis yang bertujuan meningkatkan kemampuan profesional dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang melalui pembelajaran yang efektif (Mulyasa, 2007:112). Apa yang telah diungkapkan sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala madrasah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan juga bergerak pesat sehingga menuntut penguasaan yang profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melakukan pengembangan pendidikan secara terarah, terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai kegiatan pengawasan, supervisi pendidikan saat ini belum sesuai harapan. Meski terbukti tetap dilakukan hingga saat ini, namun hasil dari supervisi ada yang justru tidak mencerminkan gambaran informasi dan data yang sebenarnya. Supervisi telah kehilangan ruhnya sebagai fungsi controling dan pembinaan terhadap guru di sekolah. Supervisi yang apa adanya (natural) telah hilang dari budaya pendidikan. Yang lazim pelaksanaan supervisi di sekolah sudah diketahui jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan demikian, tidak ada kejutan lagi dan terkesan sudah dipersiapkan. 5

14 Berdasarkandari uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pelaksanan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama IslamIslamdengan judul PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAMISLAM DI MTsDARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. B. Fokus Penelitian Penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama IslamIslamdi MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? 2. Apa kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? 3. Apa upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis padaguru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/

15 2. Untuk mengetahui kendala dari pelaksanaan supervisi sekolah pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/ Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini ada dua: Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya dan pada dunia pendidikan umumnya. Secara praktis, supervisordapat mengevaluasi kinerjanya dalam melakukan bimbingan dan kegiatan sebagai supervisor yang menjadi tanggung jawabnya sebagai supervisor, dapat memberikan bantuan dan dorongan agar semua guru dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta meningkatkan kreatifitasnya dalam mengajar. sehingga gurudapat menemukan inovasiinovasi baru untuk menunjang pembelajaran yang lebih kreatif. E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman judul ini, maka penulis perlu memberi pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini: 7

16 1. Supervisi klinis Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional(sahertian, 2008: 36). Pengertian diatas supervisi klinis bisa diartikan sebagai salah satu bantuan yang dilakukan oleh supervisor untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengajar dengan cara pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang bagaimana penampilan mengajar guru yang bertujuan untuk melakukan perubahan atau mengembangkan metode pembelajaran. 2. Guru bidang studi rumpun agama Islam Guru bidang studi rumpun agama Islam yang dimaksudkan dalam penelitian adalah, seorang pendidik yang mengajar dalam bidang agama Islam, antaralain: aqidah ahlak, alquran hadist, sejarah keislaman dan fiqih. Yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana supervisor memberikan wacana atau bimbingan kepada guru-guru mata pelajaran agama Islam untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam mendidik siswa di MTs Darul Ma arif Pringapus. F. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian (Suprayogo dan Tobroni, 2003: 7).Untuk 8

17 mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut: 1. Jenis Pendekatan dan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Moleong (2008:6) menyatakan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara historik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah 2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti pada penelitian kulaitatif sangatlah penting. Karena peneliti harus melakukan pengamatan sekaligus terjun langsung di lapangan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang penelitiannya. Maka, peneliti akan melakukan penelitian langsung di MTsDarul Ma arif Pringapus 3. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTsDarul Ma arif Pringapus Pringapus, Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah. 4. Sumber Data Sumber data adalah subjek yang akan diteliti. Subjek penelitian adalah orang atau siapa saja yang menjadi sumber penelitian (Arikunto, 1989: 102). 9

18 a. Data primer Data primer adalah data dari sumber utama. Yaitu data yang diperoleh dari kepala sekolah sebagai seorang supervisor di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang. Tentang pelaksanaan supervisi klinis, kendala yang ditemui dan upaya mengatasinya. b. Data sekunder Data sekunder adalah data tambahan untuk menunjang penelitian. Yaitu data yang diperoleh dari koordinatorguru rumpun agama Islam beserta guru rumpun agama Islam, dan data dokumentasi. 5. Pengumpulan Data Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Interview atau Wawancara Suprayogo dan Tobroni (2003: 167) menyatakan, metode wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face) dengan maksud tertentu. Sedangkan Esterberg dalam Sugiyono (2011: 231), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik. Metode wawancara yang digunkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancaraindepth interview, yaitu merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian 10

19 kualitatif. Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan ( Selasa, 6 Agustus 2013) Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang bagaimana pelaksanaan supervisi klinis, apa yang menjadi kendala pada pelaksanaan supervisi klinis dan bagaimana tindak lanjut pelaksaan supervisi klinis pada guru rumpun mata pelajaran agama Islam. Pelaksananaan metode ini dengan cara wawancara yang mendalam dengan para responden. b. Metode Dokumentasi Arikunto (1998: 236) mengemukakan metode dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, notulen, agenda, dan lain sebagainya. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang profil sekolah dan foto-foto kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaa supervisi klinis. 11

20 c. Metode Observasi Metode observasi adalah metode dengan pengamatan atau suatu variable yang dilakukan secara sistematis dan objektif dalam kondisi yang didefinisikan secara tepat dan hasil dicatat secara hati-hati (Aritonang, 2007: 147). Dalam penelitian ini metode observasi sebagai metode pelengkap untuk mendapatkan sebuah data yang diinginkan. 6. Analisis Data Menurut Suprayogo dan Tobroni (2003: 19) analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademisi dan ilmiah. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992: 15-19), yaitu meliputi empat komponen kegitan, yakni: a. Pengumpulan Data Pengumpulan data lapangan berwujud kata-kata dilakukan melalui, wawancara, dokumentasi, dan observasi. b. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transfromasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. c. Penyajian Data 12

21 Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. d. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Dalam pandangan ini hanyalah sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. 7. Pengecekan Keabsahan Data Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Dalam penelitian ini, teknik triangulasi akan peneliti gunakan untuk membandingkan antara hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya untuk kemudian peneliti konfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di lapangan sehingga keabsahan data terpenuhi. Teknik ini mencoba mengkroscek temuan dengan membandingkan dengan sumber, metode, pengamat dan teori yang ada(moleong, 2008: 8). G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif, secara garis besar sebagai berikut: 13

22 BAB I : PENDAHULUAN, meliputi: latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, meliputi: konsep dasar supervisi pendidikan, pengertian supervisi, tujuan supervisi, prinsip dan fungsi supervisi, macam supervisi, teknik-teknik supervisi, pengertian supervisi klinis, tujuan supervisi klinis, ciri-ciri supervisi klinis, langkah-langkah supervisi klinis. BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, yang meliputi: A.Profil sekolahmts Darul Ma arif Pringapus. B. Data penelitian, meliputi: 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif. 2. Kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus. 3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus BAB IV : PEMBAHASAN, meliputi: 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif. 2. Kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul 14

23 Ma arif Pringapus. 3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus BAB V : PENUTUP, meliputi: kesimpulan dansaran 15

24 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan 1. Pengertian Supervisi Pendidikan Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata super dan vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologi supervisi berarti penglihatan dari atas. Pengertian seperti itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat kedudukan lebih tinggi daripada yang dilihat(subari, 1994:1). Kamus besar bahasa indonesia, supevisi berarti pengawasan utama, pengkontrolan utama (Suharso, 2005:506). Sedangkan dalam dictionary of education, Good Carter memberi pengertian supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainya dalam meperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran (Sahertian,2008:17). Ada yang melihat supervisi dari pandangan yang demokratis, sehingga rumusan supervisi dijelaskan sebagai berikut: a. Boardman Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih 16

25 efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi moderen (Sahertian, 2008:17). b. Mc. Nerney Supervision is the procedures of giving direction to and providing critical avalution of the intrucsional process.(subari, 1994: 4). Kutipan diatas penulis dapat mengartikan supervisi adalah prosedur memberikan arahan dan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran. c. Kimball wiles Supervision is assistance in the development of a better teaching-learning stuation. (Subari, 1994: 4) Kutipan diatas penulis dapat mengartikan supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Berbagai pendapat diatas dapat dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu guru-guru dalam memperbaiki pengajaran dan menyelesaikan tugastugas ataupun membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Supervisi hendaknya dikemas dengan metode yang rileks dan fun supaya menghasilkan kenyamanan bagi guru sebagai objek yang akan di supervisi. 17

26 Kenyamanan guru dalam pelaksanaan supervisi sangat dibutuhkan, karena sebaik apapun bentuk supervisi yang dilakukan, kalau output yang dihasilkan tidak membuat guru lebih baik, maka dapat dikatakan supervisi tersebut telah gagal. 2. Tujuan Supervisi Pendidikan Supervisi yang baik mengarahkan perhatianya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian umum tujuan pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, dan para pegawai yang sama- sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan mengajar yang baik. Ada beberapa tujuan supervisi pendidikan menurut Pidarta (1992: 20) dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan para siswa (yang bersifat total). b. Membantu kepala sekolah dalam menyesuaikan program pendidikan dari waktu ke waktu secara kontinu. c. Bekerja sama mengembangkan proses belajar mengajar yang tepat. d. Membina guru-guru agar dapat mendidik para siswa dengan baik, atau menegakkan disiplin kerja secara manusiawi. Secara umum supervisi pembelajaran adalah menolong guru agar mampu melihat persoalan yang dihadapi. guru yang dapat berdiri sendiri, 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Supervisi Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Supervisi Kepala Sekolah Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Supervisi Akademik Supervisi berasal dari kata super, artinya lebih atau di atas, dan vision artinya melihat atau meninjau (Iskandar & Mukhtar, 2009). Secara etimologis

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut: 89 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian Pada uraian ini peneliti akan melakukan interpretasi mengenai hasil temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya sesuai

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru salah satu faktor penentu kualitas pendidikan,

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas II. KAJIAN PUSTAKA A. Supervisi Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik (guru) dituntut untuk mampu melaksanakan tugas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

mengganggu situasi pembelajaran. Perekaman

mengganggu situasi pembelajaran. Perekaman di kelas. Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas dan pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Dalam upaya mencapai tujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN GURU MELALUI SUPERVISI

MENINGKATKAN PERAN GURU MELALUI SUPERVISI MENINGKATKAN PERAN GURU MELALUI SUPERVISI Oleh Anang Nazaruddin, S.Pd.I. ABSTRAK Guru yang merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu guru dituntut berkerja secara profesional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan BAB III METODE PENELITIAN Semua ilmu yang berada di dunia ini yang sangat bervariasi dalam bentuk dan teknis khususnya, mempunyai persamaan dalam metode umum untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap profesional ingin menunjukkan bahwa kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan. Guru sebagai seorang profesional mempertaruhkan profesi pada kualitas kerjanya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. 175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pelaksanaan (supervisi) kepala madrasah. berasal dari kata super dan visi yang mengandung arti melihat

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pelaksanaan (supervisi) kepala madrasah. berasal dari kata super dan visi yang mengandung arti melihat BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Pelaksanaan (supervisi) kepala madrasah a. Pengertian supervisi Di lihat dari sudut pandang etimologi bahwa kata supervisi berasal dari kata super dan visi yang

Lebih terperinci

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM: PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung diseputar kelas, maka pada akhirnya keberhasilan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung diseputar kelas, maka pada akhirnya keberhasilan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas bagi seorang guru betul-betul dibutuhkan guna menemukan cara-cara baru dalam proses belajar mengajar dan memperbaiki hasil prestasi belajar anak didik. Guru

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HAMIDI CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI.

IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HAMIDI CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HAMIDI CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh: DUROTUN NAFISAH NIM: 084 116 022 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen yang palingmenentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian yang sentral, pertama dan utama. Figur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI

STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ISNAINI MASRUROH NIM 11107010 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 711 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Oleh Lili Ng Chui Mi 1 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran, dan (h) Sistematika Pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN. Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran, dan (h) Sistematika Pembahasan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi (a) Latar Belakang Masalah, (b) Fokus Penelitian, (c) Tujuan Penelitian, (d) Kegunaan Penelitian, (e) Definisi Operasional, (f) Penelitian Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran,

Lebih terperinci

SUPERVISI PENDIDIKAN. Pendekatan humanistik. Profesionalisasi. guru 2/12/2012. Bimbingan Bantuan Pembinaan Pengarahan Petunjuk Kemitraan

SUPERVISI PENDIDIKAN. Pendekatan humanistik. Profesionalisasi. guru 2/12/2012. Bimbingan Bantuan Pembinaan Pengarahan Petunjuk Kemitraan SUPERVISI PENDIDIKAN Disiapkan oleh: Setya Raharja AP FIP UNY SUPERVISI PENDIDIKAN Bimbingan Bantuan Pembinaan Pengarahan Petunjuk Kemitraan Profesionalisasi guru Kualitas pembelajaran Pembelajaran Efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Guru menurut W.J.S. Poerwadarmita guru adalah orang yang. potensi afektif, kognitif dan psikomotorik. 34 Secara ringkas Muhaimin dan

LANDASAN TEORI. Guru menurut W.J.S. Poerwadarmita guru adalah orang yang. potensi afektif, kognitif dan psikomotorik. 34 Secara ringkas Muhaimin dan 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Upaya Peningkatan Mutu Guru PAI 1. Pengertian Guru PAI Guru menurut W.J.S. Poerwadarmita guru adalah orang yang kerjanya mengajar. 32 Pendapat lain mengatakan guru adalah guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not educate, that there are teachers who do not successfully educate. No teacher who did not manage to educate,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 11-20 Agustus 2016 PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Ayu 1) Nurhaidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

SUPERVISI PENDIDIKAN

SUPERVISI PENDIDIKAN A. Pendahuluan Perilaku Supervisi/Pem binaan SUPERVISI PENDIDIKAN Istilah supervisi pendidikan sudah cukup lama dikenal dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan. 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, fenomenologis dan berbentuk diskriptif.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudakan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Latar Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati yang merupakan terdiri dari 10 SD. Keberadaan Gugus Hasanuddin Kecamatan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Implementasi Kompetensi Supervisi Akademik Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Banggai Kepulauan Oleh Ida Roswita R. Sapukal Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBINAAN KEDISIPLINAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN PADA MADRASAH NEGERI DI KECAMATAN TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA TESIS

MANAJEMEN PEMBINAAN KEDISIPLINAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN PADA MADRASAH NEGERI DI KECAMATAN TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA TESIS MANAJEMEN PEMBINAAN KEDISIPLINAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN PADA MADRASAH NEGERI DI KECAMATAN TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA TESIS OLEH: SUPIANSYAH NIM. 13.0253.1073 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

Lebih terperinci

UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH ROFIQ ARFAN FANANI NIM 3211113157 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah usaha sadar yang sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung dalam rangka mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rohmah Solehah NIM : 2701409042 Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG Dr. Enjoni, SP, MP Dosen Akademi Pembangunan Pertanian (APPERTA) Sumbar Abstrak Berdasarkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaru yang beralamat di Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat

Lebih terperinci

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU Dalam sebuah lembaga pendidikan atau organisasi tidak lepas dari peran sumber daya manusia, karena ini merupakan salah satu faktor penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan harapan dapat mewujudkan tujuan tersebut. Tercapai atau tidaknya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi. Diajukan Oleh :

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi. Diajukan Oleh : IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG Skripsi Diajukan Oleh : MUSRAWATI Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau 78 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menjembatani antara dunia konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Nasution (1996: 43) mengemukakan bahwa lokasi penelitian merupakan situasi sosial yang mengandung unsur tempat, pelaku dan kegiatan. Tempat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: Ellys Wahyu Ningsih NIM. 084 121 004 INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka memacu

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka memacu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar dapat tercapai jika di adakan reformasi pendidikan secara menyeluruh atas berbagai dimensi dan berbagai komponen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono: menyebutkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam menghadapi perkembangan zaman dengan berbagai perubahan dan persaingan mutu, maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menghadapi setiap

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH AMINATUS SHOLIKAH NIM. 3211113037 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian tentang status

Lebih terperinci

besar haluan negara (GBHN, ) adalah

besar haluan negara (GBHN, ) adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi reformasi pembangunan dalam rangka penyelamatan dan reformasi kehidupan nasional yang tertera dalam garisgaris besar haluan negara (GBHN, 1999-2004) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mendalam tentang strategi yang dirumuskan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Akademik Kepala Sekolah Menurut UU No 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah bahwa kepala sekolah harus memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya. BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip-prinsip manajemen modern yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan telah diadopsi dan digunakan dalam praktek penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research. Sedangkan menurut Margono penelitian atau researchadalah semua kegiatan pencarian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, baik itu dalam bidang ekonomi, politik, sosial,

Lebih terperinci

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu

Lebih terperinci

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata I Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis. 78 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada dasarnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK INDIVIDUAL CONFERENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK INDIVIDUAL CONFERENCE PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK INDIVIDUAL CONFERENCE (IC) OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SMK KOSGORO 2 NGANTANG KABUPATEN MALANG Mochamad Mudjiono Cabang Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : ISLAMISASI ILMU DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM (Telaah atas Pemikiran Ismail Raji al-faruqi dalam Buku Islamisasi Pengetahuan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOHARUM 01 DAN SEKOLAH DASAR NEGERI TRANGKILAN KECAMATAN WEDARI JAKSA KABUPATEN PATI A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

tugas sehari-hari (Arwani, 2005).

tugas sehari-hari (Arwani, 2005). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Supervisi a. Pengertian Supervisi Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Untuk itu, masalah pendidikan sejak dahulu hingga sekarang mendapat perhatian sekaligus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (1998:15) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan

Lebih terperinci