BAB I PROFIL KOTA PANGKALPINANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PROFIL KOTA PANGKALPINANG"

Transkripsi

1 BAB I PROFIL KOTA PANGKALPINANG 1.1. Latar belakang Urusan investasi atau penanaman modal Kota merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja. Ada beberapa permasalahan dalam pelaksanaan urusan ini antara lain belum adanya Rencana Umum Penanaman Modal Kota (RUPMK) yang merupakan arah kebijakan penanaman modal untuk jangka menengah (lima tahunan). Minimnya data realisasi investasi juga menjadi problem tersendiri yang perlu ada penanganan serius sebagai data dasar untuk melihat perkembangan investasi. Problem lain adalah masih rendahnya iklim investasi, belum optimalnya pemberdayaan BUMD serta persoalan manajemen aset daerah. Hal ini disebakan oleh : a. Minimnya regulasi atau kebijakan di bidang investasi Kebijakan di bidang investasi yang baru dapat direalisasikan yaitu : 1) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah Kota. 2) Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 dan Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Peningkatan Kinerja Investasi Daerah. b. Nilai rating investasi masih belum mencapai target Pada tahun 2012 nilai rating investasi di Kota baru mencapai 73,5 % dan belum mencapai target 75 %. Pemerintah Kota hanya mampu mencapai untuk perbaikan nilai rating investasi. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi OPD terkait mengingat peningkatan rating investasi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan peningkatan ekonomi masyarakat di Kota. Investasi merupakan kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, investasi juga dapat mendorong perluasan kesempatan kerja serta mendorong kemajuan teknologi yang diperlukan untuk kemajuan ekonomi daerah. Pembangunan dan kegiatan investasi adalah dua hal yang sangat sulit dipisahkan, karena pembangunan tanpa kegiatan investasi akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Dengan berbagai pertimbangan di atas maka dalam dokumen perencanaan pembangunan Kota yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun telah ditetapkan visi Kota yang diarahkan untuk bisa mendorong optimalisasi pertumbuhan ekonomi menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

2 Visi Pemerintah Kota dalam RPJMD Tahun yaitu Untuk mendukung tercapainya visi tersebut salah satu program prioritas pembangunan di Kota tahun adalah peningkatan iklim investasi yang sasarannya adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dengan indikator : a. Pendapatan perkapita per tahun (target tahun 2018 : Rp ) b. Tingkat Pengangguran Terbuka (target tahun 2018 : 5%) c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (target tahun 2018 : 5,10%) d. Nilai Investasi (target tahun 2018 : Rp 116 milyar) Adapun faktor yang tidak kalah pentingnya dalam peningkatan iklim investasi adalah penguatan kelembagaan sebagai pelaksana kegiatan penanaman modal, infrastruktur yang memadai serta diperlukan juga kegiatan promosi investasi daerah sebagai faktor pendukung yang harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah Geografi Kota merupakan ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Daerah ini berada pada garis 106 4' sampai dengan 106 7' BT dan garis 2 4' sampai dengan 2 10' LS dengan luas daerah seluruhnya 118,4 Km². Kota terdiri 7 kecamatan dan 42 kelurahan, yaitu: Kecamatan Rangkui : Asam, Parit Lalang, Bintang, Melintang, Keramat, Masjid Jamik, Pintu Air, Gajah Mada. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

3 Kecamatan Bukit Intan : Semabung Lama, Bacang, Air Itam, Sinar Bulan, Temberan, Air Mawar, Pasir Putih. Kecamatan Girimaya : Sriwijaya, Bukit Besar, Batu Intan, Semabung Baru, Pasar Padi. Kecamatan Pangkalbalam : Ampui, Lontong Pancur, Pasir Garam, Rejosari, Ketapang. Kecamatan Gabek : Selindung Baru, Air Salemba, Gabek Satu, Gabek Dua, Selindung, Jerambah Gantung. Kecamatan Tamansari : Rawa Bangun, Gedung Nasional, Opas Indah, Batin Tikal, Kejaksaan. Kecamatan Gerunggang : Kacang Pedang, Tuatunu Indah, Bukit Merapin, Bukit Sari, Taman Bunga, Air Kepala Tujuh. Kondisi alam wilayah Kota pada umumnya bergelombang dan berbukit dengan ketinggian m dari permukaan laut, dan kemiringan 0-25%. Secara morfologi daerahnya berbentuk cekung dimana bagian pusat kota berada di daerah rendah. Daerah-daerah yang berbukit mengelompok di bagian Barat dan Selatan Kota. Salah satunya adalah Bukit Girimaya. Keadaan tanah Kota mempunyai ph rata-rata di bawah 5, dengan jenis tanah Podzolik Merah Kuning, Regosol, Gleisol dan Organosol, yang merupakan pelapukan dari batuan induk. Sedangkan pada sebagian kecil daerah rawa jenis tanahnya asosiasi Alluvial Hydromorf dan Glayhumus serta Regosol Kelabu Muda yang berasal dari endapan pasir dan tanah liat. Keadaan tanah yang demikian kurang cocok untuk ditanami padi, tetapi masih memungkinkan untuk ditanami palawija. Pada daerah pinggiran, yaitu Kelurahan Tuatunu Indah Kec. Gerunggang dan Kelurahan Air Itam Kecamatan Bukit Intan cukup potensial menghasilkan lada dan karet. Kondisi geologi umum di daerah ini formasi yang tertua adalah batu kapur berumur Permo Karbon, menyusul Slate berumur Trias Atas dan terakhir Intrusi Granit berumur setelah Trias Jura. Susunan batuan granit bervariasi dari granit sampai dioditik dengan inklusi mineral berwarna gelap yaitu Biotit, dan ada kalanya Amfibol Hijau. Di wilayah Kota terdapat Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

4 beberapa sungai, pada umumnya sungai-sungai kecil yang ada di wilayah ini bermuara ke Sungai Rangkui. Di samping Sungai Rangkui terdapat juga Sungai Pedindang di bagian selatan, di mana kedua sungai ini berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan kota yang kemudian mengalir ke Sungai Baturusa dan berakhir di Laut Cina Selatan. Sungai sungai ini selain berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan kota, juga berfungsi sebagai prasarana transportasi sungai dari pasar ke Sungai Baturusa dan terus ke laut. Anak Sungai Rangkui merupakan kanal pengairan dari pintu air kolong Kacang Pedang ke Sungai Rangkui. Sumber air untuk air bersih pada umumnya dari air tanah di samping Kolong Kacang Pedang dan Kolong Kace. Pada dasarnya wilayah Kota kalau dilihat morfologinya berbentuk cekung, dimana bagian pusat kota lebih rendah. Keadaan ini memberikan dampak negatif, yaitu rawan banjir terutama pada musim hujan atau pengaruh pasang surut air laut melalui Sungai Rangkui yang membelah Kota. Adapun daerah yang tidak pernah tergenang terletak di sebelah Utara, Barat dan Selatan kota. Sedangkan daerah Timur yang berbatasan dengan Sungai Rangkui dengan Laut Cina Selatan dan bagian tengah kota yang dilalui oleh Sungai Rangkui sering tergenang oleh air pasang, daerah yang tergenang tersebut terutama Kecamatan Rangkui, Pangkalbalam dan Tamansari. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

5 1.3. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kota per semester I tahun 2017 sebanyak orang dengan komposisi orang laki-laki dan orang perempuan, yang tersebar di 7 kecamatan. Kecamatan Rangkui memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebanyak orang dibandingkan dengan kecamatan lain di. Sedangkan Kecamatan Girimaya memiliki tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu sebanyak orang. Penduduk Kota memiliki tingkat toleransi yang tinggi dan hidup berdampingan secara damai dengan 7 agama yang ada yaitu agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu dan Kepercayaan. Komposisi penduduk pangkalpinang berdasarkan usia dan jenis kelamin Kota didominasi oleh kelompok penduduk usia muda yaitu usia tahun. Penduduk Kota berdasarkan usia dan jenis kelamin per semester I tahun 2017 NO KECAMATAN USIA (TAHUN) JUMLAH >75 1. BUKIT INTAN Laki-laki Perempuan TAMANSARI Laki-laki Perempuan PANGKALBALAM Laki-laki Perempuan RANGKUI Laki-laki Perempuan GERUNGGANG Laki-laki Perempuan GABEK Laki-laki Perempuan GIRIMAYA Laki-laki Perempuan TOTAL Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

6 BAB II INFRASTRUKTUR 2.1. Jaringan Jalan dan Transportasi Jaringan Jalan Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian. Oleh karena itu, jalan sebagai prasarana utama dalam perhubungan darat harus diperhatikan kondisi dan penggunaannya. Di kota terdapat jalan sepanjang 356,10 km, dimana 93,87 persen dari total jalan sudah dilapisi aspal. Berdasarkan kondisi jalan 70 persen dikategorikan baik Transportasi Transporasi di kota didukung oleh sarana transportasi darat, laut dan udara. Untuk transportasi darat didukung oleh 7 angkutan kota (angkot) terdiri dari : No. Warna Angkot Rute Perjalanan 1. Merah Terminal induk- Jl. Jend. Sudirman- Jl. Yos Sudarso- Pelabuhan Pangkalbalam ( PP) 2. Biru Muda Terminal induk- Jl. Jend. Sudirman- Selindung ( PP) 3. Kuning Terminal induk- Jl.Soekarno Hatta- Bandara - Terminal Girimaya (PP) 4. Hijau Terminal induk- Jl.Depati Amir - Terminal Kampung Keramat (PP) 5. Biru Terminal induk- Jl. A. Yani - JL. Adhyaksa - Bukit Merapin - Kampung Melayu Tuatunu ( PP) 6. Putih Terminal induk- Jl. A. Yani - JL. Masjid Jamik - JL. Solihin GP- Terminal Kampung Keramat - JL. Depati Amir ( PP) 7. Hitam Terminal induk- Jl.Depati Hamzah - JL. Air Itam - Kompleks Perkantoran Gubernur ( PP) Sedangkan untuk transportasi laut didukung oleh 2 Penyedia/Perusahaan yaitu: No. Penyedia Alamat 1. PT. Pelni Jl. Hamidah 2. Express Bahari Jl. Jendral Sudirman No. 35A Jarak tempuh yang relatif singkat antara Kota Jakarta dan didukung dengan pelayanan penerbangan yang cukup oleh beberapa maskapai, menjadikan sebagai kota tujuan investasi yang potensial, aman dan nyaman. Terdapat 6 maskapai yang melayani penerbangan dari pangkalpinang yaitu : Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

7 No. Maskapai Rute Perjalanan 1. Garuda Indonesia - Jakarta (PP) - Palembang (PP) - Belitung (PP) 2. Citilink - Jakarta (PP) 3. Sriwijaya Air - Jakarta (PP) - Palembang (PP) - Belitung (PP) 4. NAM Air - Jakarta (PP) - Palembang (PP) - Belitung (PP) 5. Lion Air - Jakarta (PP) - Palembang (PP) - Belitung (PP) - Batam (PP) 6. Susi Air - Dabo Singkep (PP) 2.2. Sarana Perbankan Perbankan adalah salah satu roda penggerak perekonomian yang sangat efektif. Ketika gairah pertumbuhan ekonomi sedang meningkat, bank mengambil peran sebagai alternatif pemberi asupan dana yang likuid bagi dunia usaha. Bank-bank yang ada di Kota antara lain : NO. BANK ALAMAT 1. BANK NEGARA INDONESIA Jl. Jend. Sudirman 2. BANK RAKYAT INDONESIA Jl. Diponegoro No BANK MANDIRI Jl. Jend. Sudirman No BANK CENTRAL ASIA Jl. Masjid jamik no BANK DANAMON Jl. Masjid jamik 6. BANK PERMATA Jl. Melintas no BANK BTN Jl. Mayor Syafrie Rachman no BANK EKONOMI Jl. Jend. Sudirman no BANK SUMSEL BABEL Jl. Jend. Sudirman 10. BANK MUAMALAT Jl. Jend. Sudirman 11. BANK SYARIAH BANGKA Jl. Jend. Sudirman 12. BANK BTPN Jl. Soekarno hatta 13. PANIN BANK Jl. Soekarno hatta 14. OCBC NISP Jl. Masjid jamik no BANK SINARMAS Jl. Koba Pangkalan baru 16. BANK KAPITAL MANDIRI Jl. Jend. Sudirman no. 2A 17. BANK NATIONAL NOBU Jl. Jend. Sudirman no Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

8 2.3. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan yang ada di Kota merupakan pelabuhan pendaratan ikan yang terletak di batu rusa, dimana perikanan berasal dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Dengan produksi perikanan tangkap tahun 2016 sebesar 2.088,50 ton dan perikanan budidaya sebesar 1.464,92 ton. Perkembangan Produksi Perikanan dan Kelautan Tahun 2012 s.d 2016 Kota (dalan satuan ton) , , , , ,00 Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya , ,00 0, Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2011 s.d 2016 Kota Komoditas Volume (Ton) Nila ,98 29,01 19,13 6,79 1,9 Mujair - 11,38 0,70 2,55 1,18 1,16 Gurami 4 2,5 0,97 5,97-0,26 Patin 58,8 84,29 79,42 116,45 16,43 22,2 Lele ,09 133,36 209,11 88,1 50,88 Sepat siam - 2,45 4,9 7,31 0,1 0,45 Tambakan ,55 1,75 0,15 Lobster Air ,13 0,02 Tawar Vannamei 446,00 774,00 618,7 633,00 750, Kepiting 42,70 40,00 35,00 33,00 5,25 0,9 Emas 15 1,8 1, Bawal 20 6,82 5, Lainnya - 8,02 7,31 7,31 1,75 - Jumlah 1.022, ,33 916, ,38 871, ,92 Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Keterangan Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

9 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2016 Kota NO Jenis Ikan Produksi (ton) 1. Selar Hijau 603,4 2. Talang-talang 10,7 3. Ikan Pelagis Kecil Lainnya 391,7 4. Tenggiri 10,7 5. Kuwe 75,9 6. Bawal Hitam 208,5 7. Kakap Merah/bambangan 69,9 8. Kurisi 119,1 9. Biji Nangka 21,7 10. Kambing-kambing/Ayam-ayam 10,7 11. Ikan Demersal lainnya 34,9 12. Ekor kuning 127,2 13. Ikan karang Lainnya 8,9 14. Kerapu Sunu 55,8 15. Udang putih 2,8 16. Udang Dogol 31,6 17. Udang Krosok 28,6 18. Udang Barong/Udang karang 2,7 19. Udang Ketak 45,5 20. Kepiting 197,6 21. Rajungan 18,4 22. Cumi-cumi 12,2 Jumlah 2.088, Tenaga Kerja dan Upah Minimal Kota Tenaga Kerja Untuk menunjang aktivitas kegiatan usaha utamanya dalam hal pemenuhan faktor produksi berupa tenaga kerja, ketersediaan tenaga kerja di Kota cukup memadai sesuai dengan kebutuhan dengan berbagai kriteria yang dibutuhkan. Jumlah pencari kerja yang terdaftar di tahun 2016 sebanyak pencari kerja dengan rincian laki-laki 889 orang dan perempuan 819 orang. Pencari kerja yang terdaftar menurut tingkat pendidikan di Kota Tahun 2016 sebagai berikut : NO. KODE JENIS PENDIDIKAN JUMLAH 1. SD SD 4 2. SLTP SLTP SLTA SLTA D1 DIPLOMA D2 DIPLOMA D3 SARJANA MUDA D4 SARJANA SAINS TERAPAN S1 SARJANA S2 MAGISTER 7 TOTAL PENCARI KERJA Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

10 Sedangkan jumlah pencari kerja yang terdaftar sampai dengan bulan Juli tahun 2017 sebanyak 274 pencari kerja. Dengan rincian laki-laki 159 orang dan perempuan 115 orang. Pencari kerja yang terdaftar menurut tingkat pendidikan di Kota sampai dengan bulan Juli tahun 2017 sebagai berikut : NO. KODE JENIS PENDIDIKAN JUMLAH 1. SD SD 1 2. SLTP SLTP 2 3. SLTA SLTA D1 DIPLOMA D2 DIPLOMA D3 SARJANA MUDA D4 SARJANA SAINS TERAPAN 1 8. S1 SARJANA S2 MAGISTER 4 TOTAL PENCARI KERJA 274 Sumber : Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Upah Minimal Kota Untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan pekerja/buruh, dimana harga kebutuhan hidup semakin tinggi, dipandang perlu untuk menyesuaikan besaran upah. Upah minimum provinsi tahun 2017 diatur dalam Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor : /1106/TK.T/2016 tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 berlaku di seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Upah minimum Kota setiap tahun mengalami peningkatan sesuai dengan inflasi nasional dan pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDB), untuk tahun 2015 upah minimum Kota sebesar Rp ,- perbulan, tahun 2016 sebesar Rp ,- perbulan dan untuk tahun 2017 sebesar Rp ,53 perbulan. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

11 BAB III POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KOTA PANGKALPINANG Saat ini Kota mengalami perkembangan yang pesat dalam pemberian fasilitas dan peningkatan kualitas infrastruktur. Maka dari itu, juga terus berbenah diri untuk mempromosikan diri agar mendapat dukungan masyarakat dalam menjalankan beberapa program demi kemajuan Kota. Agenda prioritas Kota Tahun , antara lain : 1. Program Sejahtera 2. Program Satu Milyar Satu Kelurahan 3. Peningkatan RSUD dari Tipe-C ke Tipe-B Peningkatan tipe rumah sakit milik pemerintah ini diawali dengan kebijakan pembangunan Rumah Sakit Depati Hamzah dengan konsep Green Hospital yang akan diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masrarakat secara paripurna. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

12 4. Pengembangan Kawasan Civic Centre / Kota Pusaka Pengembangan kawasan civic centre dilakukan dalam rangka mengkondisikan sarana prasarana umum agar bisa difungsikan sesuai dengan peruntukannya melalui penataan yang baik dengan tidak meninggalkan estetika dan fungsi sejarah. Saat ini sedang dilakukan penyusunan DED untuk kawasan civic centre tersebut. 5. Public Transportation 6. Pengembangan Kawasan New CBD Teluk Bayur (Bayur Bay) Pengembangan kawasan new CBD Teluk Bayur dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan daerah. Tahap awal adalah pembangunan infrastruktur jalan sebagai sarana utama interkoneksi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah menjadi peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di sektor pengembangan pusat-pusat bisnis di Kota. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

13 7. Pengembangan Kawasan Pasir Padi Bay Sedangkan pengembangan kawasan Pantai Pasir Padi sudah ada investor yang membangun Pasir Padi Bay sebagai salah satu titik destinasi wisata di kawasan Pantai Pasir Padi. Saat ini proyek pengembangan Pasir Padi Bay tersebut masih dalam proses pembangunan. Masih banyak peluang investasi yang bisa kembangkan untuk kawasan Pantai Pasir Padi sebagai kawasan strategis nasional. Salah satunya adalah pengembangan kawasan wisata yang sudah siap dengan designnya yakni DED Pengembangan Kawasan Pasir Padi. 8. Normalisasi Dan Penataan Sungai Untuk Penanganan Banjir Sementara penangan banjir menjadi prioritas Kota untuk tahun 2018 melalui normalisasi Sungai Rangkui serta pendalaman dan penataan Kolong Retensi Kacang Pedang. Dalam penanganan banjir ini sangat diperlukan partisipasi masyarakat baik melalui gotong royong maupun tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk dapat secara konsisten menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

14 9. Penataan Taman dan City Public Space Penataan taman dan city public space berjalan secara rutin melalui OPD terkait yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di daerah melalui CSR-nya. Investasi yang sedang berjalan di Kota antara lain : Pembangunan Papinka Valley seluas 32 ha (Mall, Hotel, Business Park, ) Pembangunan Kawasan Wisata Terpadu Pasir Padi Bay seluas 21 ha Pembangunan Pabrik Galangan Kapal di Pelabuhan Pangkalbalam Pengembangan Kawasan Permukiman seluas m2 sebanyak unit Pembangunan Condotel oleh Sahid Group Pembangunan Swissbell Hotel Pembangunan Apartement Arsani Tower Pengembangan wisata Bahari Kawasan Wisata Pasir Padi Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

15 POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KOTA PANGKALPINANG A. SEKTOR PARIWISATA 1. Pantai Pasir Padi Pantai Pasir Padi terletak di Kelurahan Temberan Kecamatan Bukit Intan dengan luas wilayah 5,4 KM. Panorama pantai yang indah, 5 km dari pusat kota, pantainya landai sehingga aman untuk bermain anak. Selain menikmati panorama alam pantai yang indah wisatawan juga bisa berenang, bermain layang-layang, voli pantai, sepakbola, motor cross atau sekedar menikmati wisata kuliner di sekitar pantai. Saat ini kawasan Pasir Padi tersedia fasilitas pendukung berupa gedung pertemuan, tempat ibadah, tempat wisata kuliner, tempat souvenir. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

16 seperti : Investasi dan pembangunan oleh sektor privat ( swasta dan masyarakat ) juga beragam 1. Hotel Serata Hotel serata merupakan satu-satunya hotel yang ada di kawasan wisata Pantai Pasir Padi. Sarana yang sangat dibutuhkan oleh para pengunjung baik untuk menginap selama menikmati wisata alam pantai maupun pihak-pihak lain yang memanfatkan untuk kegiatan-kegiatan meeting atau seremonial lainnya. Sangat disayangkan hotel ini sementara tidak beroperasi yang belum diketahui penyebabnya. Oleh karenanya para investor bisa menggali informasi untuk bisa mengoperasikan kembali hotel yang cukup strategis ini. 2. Neptune Café & Restaurant, merupakan kerjasama MoU antara Pemerintah Kota dengan owner Sriaya Air dalam kesepakatan jangka panjang. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

17 3. Belitong Resort adalah restaurant, café, meeting room, one stop MICE Concept yang baru dikembangkan saat ini. 4. Pasir Padi Bay, dikembangkan di atas lahan dengan luas mencapai 26 ha dengan konsep waterfront commercial resort. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

18 5. Griya Oriza Permai merupakan perumahan residensial yang terdapat pada akses utama masuk ke kawasan, gerbang perumahan ini hanya berjarak 50 meter dari simpang tiga masuk ke kawasan pantai pasir padi. Saat ini sudah disusun desain dan DED untuk pengembangan kawasan strategis nasional kawasan pasir padi. Namun untuk mewujudkan perencanaan tersebut, pemerintah membutuhkan dukungan dan kerjasama dari investor yang mampu menginvestasikan modalnya untuk pengembangan kawasan tersebut. Konsep Tematik Pantai Pasir Padi : 1. Water sport 2. Outdoor Gymnasium 3. Event & Exhibition 4. Culinary 5. Family & Relaxation 6. Camping ground Konsep Pemanfaatan Ruang Publik Tepi Pantai hingga Bangunan Breakwater : 1. Rencana Ruang Terbuka Hijau/ Area Vegetasi 2. Rencana Ruang Tebuka Publik / Area Pelataran Tepi Pantai - Area Promenade - Area Signage PASIR PADI dan Photography - Area Berkumpul (Seating Area); berupa gazebo dan bangku - Bangunan Pos Pantau Menara Pandang (sisi darat) - Dermaga (deck) tepi pantai 3. Pemanfatan Area Pasang Surut 4. Rencana Pemanfaatan Breakwater - Dermaga Perahu/ Kapal Boat; Rescue - Pos Pantau/ Menara Pandang (Breakwater Lighthouse) (sisi perairan) Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

19 2. Pantai Tanjung Bunga Pantai Tanjung Bunga terletak di Kelurahan Temberan Kecamatan Bukit Intan. Pantai landai dan berbatuan yang memiliki karakteristik unik, kawasan berbukit dengan panorama yang indah, bersebelahan dengan tempat ibadah klenteng Shen Mu Miaw menjadi daya tarik wisatanya. 3. Bangka Botanical Garden Bangka Botanical Garden (BBG) terletak di Kelurahan Temberan Kec. Bukit Intan, merupakan lahan pengembangan holtikultura, peternakan, perkebunan, penyediaan bibit dan pakan ternak, pengolahan susu sapi dengan memanfaatkan lahan eks tambang timah dan lahan kritis berupa lahan gambut dan berpasir serta merupakan program percontohan yang dilakukan pihak swasta dalam mengelola dan menciptakan ekosistem baru. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

20 4. Kawasan Kolong Retensi Kacang Pedang Kolam Retensi Kacang Pedang terletak di Jl Pahlawan 12 Kacang Pedang, dengan luas 54 km Kolam retensi ini merupakan kawasam pengendali banjir dan air genangan, kawasan konservasi dan budidaya ikan, serta Kawasan Wisata Tirta di Kota. Investor bias berinvestasi di kawasan ini melalui : 1. Pengembangan budidaya ikan air tawar yang berkonsep kepariwisataan 2. Pengembangan wisata air 5. Gang Singapur dan Pasar Mambo Gang Singapur dan Pasar Mambo terletak di Jl. Kapt. Suraiman Arief. Kawasan kuliner kota yang sudah ada sejak dahulu. Pasar Mambo merupakan pusat makanan khas Bangka Belitung, khususnya khas Kota. Di kawasan yang strategis ini diperlukan pengaturan Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

21 tata letak yang lebih representatif sehingga memudahkan bagi para pengunjung untuk memilih dan menikmati berbagai jenis kuliner yang sesuai dengan selera. 6. Tamansari (Wihelmina Park) Objek wisata sejarah lainnya yang juga menawarkan pesona bagi wisatawan adalah Wilhelmina Park atau lebih dikenal dengan Tamansari yang terletak dipusat kota. Taman ini merupakan kawasan hijau dan memiliki nilai sejarah penting bagi perjalanan kemerdekaan Indonesia. Tamansari atau Wilhelmina Park dirancang oleh arsitek Van Benzenhorn yang dijadikan sebagai fasilitas pendukung dari Rumah Residen, yang terletak disebelah barat Rumah Residen. Ditaman rekreasi kota ini, terdapat panggung hiburan rakyat, tempat permainan anak-anak, lapangan volly, jembatan sehat dan lapangan sehat dan lapangan permainan tradisional gasing. Taman ini merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dari berfungsi sebagai tempat olahraga, kesenian dan konservsi karena banyak ditanami dengan pepohonan langka yang rindang, sangat cocok untuk olahraga dan rekreasi keluarga. 7. Lapangan Golf Girimaya Selain memiliki pantai dan hutan, Kota juga memiliki panorama perbukitan yang berada di Kecamatan Girimaya +/-2 km dari pusat kota dinamakan Bukit Girimaya. Dari atas bukit kita dapat menikmati keindahan panorama Kota baik disiang atau malam hari. Kawasan Bukit Girimaya sering digunakan untuk tempat olahraga berjalan kaki sekedar mengeluarkan keringat dan menghirup udara segar. Bagi wisatawan yang mencintai olahraga golf, pada kaki Bukit Girimaya terdapat lapangan golf 18 hole bertaraf nasional yang dikelilingi oleh Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

22 bukit dan hutan hijau. Wisatawan dapat memanfaatkan fasilitas lapangan golf tersebut atau hanya menikmati keasrian dan keromantisan Bukit Girimaya bersama pasangan atau keluarga. B. SEKTOR PERTANIAN DAN PETERNAKAN Terdapat 6 komoditas yang tercatat di dinas Pertanian Kota yaitu kacang tanah, sayur-sayuran, buah-buahan, jagung, ketela pohon dan ketela rambat. Produksi untuk komoditas kacang tanah sebesar 13,4 ton dari luas panen 8 ha. Produksi untuk komoditas sayur-sayuran sebesar 439,4 ton dari luas panen 62 ha. Produksi untuk komoditas buah-buahan sebesar 3.707,8 ton dari luas panen 261,13 ha. Produksi untuk komoditas jagung sebesar 154,10 ton dari luas panen 32.4 ha. Produksi untuk komoditas ketela pohon sebesar 105,7 ton dari luas panen 11 ha. Produksi untuk komoditas ketela rambat sebesar 16 ton dari luas panen 4 ha. No. Ternak Kebutuhan daging ternak di Kebutuhan/ Produksi/ Tahun (Ton) Tahun (Ton) 1 Sapi Kambing Babi Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

23 Kebutuhan/ Tahun (Ton) Produksi/ Tahun (Ton) Sapi Kambing Babi Kebutuhan daging unggas di No. Ternak Kebutuhan/ Tahun (Ton) Produksi/ Tahun (Ton) 1 Ayam Kampung Ayam Pedaging Ayam Petelur Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Kebutuhan/ Tahun (Ton) Produksi/ Tahun (Ton) Ayam Kampung Ayam Pedaging Ayam Petelur Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

24 Potensi Ternak di Uraian Sapi Kambing Ayam Babi Potensi (ekor) Potensi yang diusahakan (ekor) Potensi yang belum diusahakan (ekor) Produksi (Ton) Lokasi Status Kepemilikan Peluang Investasi ekor/th ekor/th a. Pembibitan ayam buras b. pemasukan ayam buras ekor/th c. RPA 1 unit ekor/th ekor/th a. pembibitan ayam merawang 2 kelompok b. pemotongan ayam buras ekor/th c. pemasukan ekor ayam ekor/th ekor/th a. pembibitan ayam buras kurang b. RPA belum ada a. Ayam kampung b. Ayam pedaging c. Ayam petelur 37 Kel. Sriwijaya, Kel. Paritlalang, Kel. Sellindung baru, Kel. Air Itam Usaha swasta (peternak), milik pribadi a. Penggemukan b. Pemasukan sapi Kel. Selindung baru, Kel. Ampui Usaha swasta (peternak), milik pribadi Budidaya (penggemukan dan pembibitan) Kel. Sriwijaya, Kel. Kerabut Usaha swasta (peternak), milik pribadi a. Pembibitan ayam buras b. Rumah potong ayam pedaging (swasta) c. Pemasukan ayam buras Babi potong ekor/th Pemotongan babi ekor/th Pemasukan babi potong ekor/th Pemasukan babi potong C. SEKTOR PERIKANAN Secara geografis, potensi perikanan tangkap di kota cukup perspektif. Hal ini dikarenakan posisi Kota yang berada dekat dengan perairan. Kegiatan penangkapan ikan di kota sebagian besar didominasi oleh nelayan usaha kecil. Di tahun 2016 untuk perikanan laut dilakukan dengan menggunakan perahu/kapal penangkapan ikan berupa tanpa perahu (without ship or boat) sebanyak 107, motor temple (out board motor) sebanyak 248, perahu tanpa motor (unmotorized) sebanyak 36 dan kapal motor (ship) sebanyak 343. Sedangkan alat yang digunakan untuk menangkap ikan berupa Jaring Lingkar Bertali Kerut (Purse Seine) sebanyak 10, Jaring Insang Tetap (Set Gillnets) sebanyak 164, Jari Insang Lingkar sebanyak 10, Bubu Bersayap sebanyak 2, Bubu sebanyak 82, Pancing Ulur (Handlines) sebanyak 323. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

25 Dalam subsektor perikanan, jenis ikan tangkap dengan produksi tertinggi adalah ikan selar hijau sebanyak 603,40 ton, pelagis kecil lair sebanyak 391,70 ton dan bawal hitam sebanyak 208,50 ton. Jumlah rumah tangga perikanan budidaya pada tahun 2016 adalah 74 dan Kecamatan Gerunggang memiliki rumah tangga perikanan budidaya terbanyak yaitu 29 rumah tangga perikanan dengan areal seluas ha. Kecamatan Rumah Tangga Perikanan Areal (ha)/(m2) Rangkui Bukit Intan 15 3,609 Girimaya 1 79 Pangkalbalam 11 8,076 Gabek Tamansari 8 1,552 Gerunggang 29 25,391 Jumlah/Total Sumber : Dinas Pangan dan Pertanian Kota D. SEKTOR PERDAGANGAN, JASA DAN INDUSTRI Keberadaan dan peran perdagangan di Kota sangat penting, transaksi pertukaran barang dan uang di Kota ini cukup tinggi. Sebagai pusat perdagangan dan lalu lintas barang, kota merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, baik dari dalam maupun dari daerah lain sekitar Kota. Pengiriman komoditas dilakukan melalui pelabuhan laut Pangkalbalam. Dengan potensi tersebut, kegiatan perdagangan di Kota berkembang dengan pesat dan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap struktur ekonomi Kota khususnya. Sektor perdagangan dan jasa di Kota mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap roda perekonomian di Provinsi Bangka Belitung. Sebagai pusat perdagangan barang dan jasa di Provinsi Bangka Belitung, Kota memiliki infrastruktur penunjang bagi kegiatan perdagangan dan jasa yang cukup memadai, antara lain : 1. Dermaga bongkar / muat pangkal balam; 2. Akses jalan yang memadai dan lancar; 3. Terminal transportasi darat; 4. Dekat dari Bandara Depati Amir, dan 5. Zona perdagangan yang strategis terletak di pusat kota. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

26 Zona perdagangan memiliki beberapa pasar, baik pasar tradisional maupun pasar semi modern dan modern yaitu : No. Nama Pasar Lokasi Kondisi Status Kepemilikan 1 Pasar Tradisional 1) Pasar Pagi Jl. A. Yani Dalam Baik Pemkot 2) Pasar Rumput Jl. Laks. Malahayati Baik Pemkot 3) Pasar Keranas Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot 4) Pasar Kemangi Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot 5) Pasar Burung ( Jl. RE. Martadinata Baik Pemkot Aneka Buah ) 6) Pasar Surabaya Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot 7) Pasar Parit Lalang Jl. Veteran Baik Pemkot 8) Pasar Buah Jl. Ratu Tunggal Kosong Pemkot 9) Pasar Daging Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot 10) Rangka Baja Pasar Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot Induk 11) Rangka Baja Pasar Jl. Perniagaan Baik Pemkot Induk 12) Rangka Baja Pasar Induk Jl. Atrium Baik Pemkot Jumlah Pedagang Pasar Semi Modern 1) Pasar Basment Ramayana 2) Pasar Ruko Girimaya Jl. Perniagaan Kosong Pemkot Jl. M.S. Rahman Baik Pemkot Pasar Modern 1) Grand Bangka City Jl. Batu Kaldera Raya Kosong Swasta - 2) Bangka Trade Jl. Letkol Roesli Baik Swasta 756 Center Ramli 3) Plaza Ramayana Jl. Perniagaan Baik Swasta - 4) Puncak Mall Jl. Jendral Sudirman Baik Swasta - 5) Asoka Departemen Jl. Ahmad Yani Baik Swasta - Store 6) Bes Square Jl. Jendral Sudirman Baik Swasta - 7) Teman Jaya Mart Jl. Depati Hamzah Baik Swasta - 8) Teman Jaya Mart Jl. Solihin GP Baik Swasta - 9) Mall Barata Jl. Jendral Sudirman Baik Swasta - 10) Hypermart BTC Jl. Letkol Roesli Ramli Baik Swasta - Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

27 Kawasan Peruntukan Industri Ketapang adalah salah satu kawasan industri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di Kelurahan Bacang DAB Air Itam, Kecamatan Bukit Intan. Jarak tempuh dari Bandara Depati Amir menuju kawasan industri ketapang +- 6 km, sedangkan jarak tempuh dari pangkalbalam menuju kawasan peruntukan industry ketapang adalah +- 2 km. Prasarana yang telah disiapkan meliputi air bersih, listrik, telekomunikasi, penangana air limbah dan persampahan. Data izin industri tahun 2014 s.d 2017 NO. SUB SEKTOR JUMLAH KETERANGAN 1. Usaha timah 3 izin usaha industri Tahun Aneka roti 1 izin usaha industri Tahun Industri kapal dan perahu, jasa reparasi 1 izin usaha industri Tahun 2014 kapal, perahu dan bangunan terapung 4. Air isi ulang 1 izin usaha industri Tahun Pengolahan semen 1 izin usaha industri Tahun Industri pembekuan ikan 1 izin usaha industri Tahun Industry pengolahan es sejenisnya yang 1 izin usaha industri Tahun 2016 dapat dimakan (bukan es batu dan es balok) 8. Industri pengolahan garam 1 izin usaha industri Tahun Jasa industri untuk berbagai pengerjaan 1 izin usaha industri Tahun 2016 khusus logam dan barang dari logam 10. Industri mortal atau beton siap pakai 1 izin usaha industri Tahun Rekapitulasi Pendataan UMKM Tahun Mikro Kecil Menengah Besar - Sumber data : Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

28 Data Sebaran UMKM Berdasarkan Kecamatan Menurut Bidang Usaha Tahun Lainnya 6 Internet 5 Agrobisnis 4 Otomotif 3 Pendidikan 2 Fashion 1 Kuliner No. E. SEKTOR PERUMAHAN Sebagai salah satu kota yang sedang berkembang, Kota memiliki potensi ekonomi yang cukup menjanjikan. Kebutuhan di sektor perumahan mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan didukung oleh ketersediaan lahan yang masih memadai, potensi pasar perumahan di Kota menjadi sangat prospektif. Hal ini terbukti dengan antusiasnya respon pasar terhadap pasar perumahan yang ditawarkan pada pengembangan properti. DATA PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERSUBSIDI TAHUN 2016 Nama Pemohon / Perusahaan 1. Zoenarto (PT. Tirta Loka) 2. Prigunardi Tjhia (CV. Permata Agrikultur Rumput laut) 3. M. Ali Muzakhir 4. Donny Presly Siregar 5. Fitri Rusli 6. H. Abdul Muis Muhady Doddy Primananda (PT. Cahaya Viatindo Prima) Steven Wijaya (PT. Karya Putra Bangka Mandiri) Felix S Hasamin (PT. Tiga Kota Semacang) Iin Ekawati (CV. Indo Sejahtera) Nama Bangunan Graha Arta Pearl Residence Lokasi Jl. Graha Arta Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek Jl. Basuki Rachmad Ujung I Kel. Sriwijaya Kec. Girimaya - Jl. Rustam Effendi RT.005 RW.02 Kel. Selindung Baru Kec. Gabek Jl. Kelompok Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek Tunas Ilalang Taman Anggrek Jl. Basuki Rachmad Ujung Kel. Sriwijaya Kec. residen Girimaya Jl. Padat Karya Kel. Selindung Kec. Gabek Griya Mulya Residence Jl. Lingkar Timur Dalam Kel. Selindung Kec. Telaga Timur Gabek Jl. Fajar RT.002 RW.01 Kel. Temberan Kec. Bukit Pasir Padi Intan Residence MID End Jl. Depati Hamzah Kel. Bacang Kec. Bukit Intan Residence Indo Griya Jl. Padat Karya Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

29 11. Zuiyita 12. Fily 13. Zoenarto (PT. Tirta Loka) Fitri Rusli (PT. Bumi Bangka Belitung Properti) Gunawan (PT. Graha Karunia Perkasa) Teddi Kurniawan (CV. Ikhlas) 17. Subijadi (CV. Pberly s) 18. Yuswan 19. Fily 20. Daniel Surya Putra 21. Hendra Wijaya (CV. Cahaya Residence) 22.. Heriyanto Teddi Kurniawan (CV. Ikhlas) Rita (PT. Graha Pinang Mas Property) Defri Hertanto (PT. Mega Saputra Persada) Welly Abdullah ( PT. Cahaya Indah Abadisakti) Gandaria Indah Regency Jl. Gandaria I Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Gerunggang - Jl. Lombok Dalam Kel. Pasir Putih Kec. Bukit Intan Jl. Fatmawati Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek Graha Arta Jl. Basuki Rachmad Ujung II Kel. Sriwijaya Kec. Tirta Kencana Girimaya Permai Jl. Raya Lingkar Timur Kel. Selindung Kec. Gabek Paris Residence - Tambak Udang Lingkar Timur Kel. Selindung Kec Gabek Jl. Kulan Kel. Jerambah gantung Kec. Gabek Amirah Residence - Jl. Rustam Effendi Kel. Lontong Pancur Kec. Pangkalbalam - Jl. Lombok Dalam Kel. Pasir Putih Kec. Bukit Intan Jl. Fatmawati Dalam Kel. Tuatunu Indah Kec. Taman Surya Gerunggang Mas Indah Cahaya Residence Griya Oriza Permai Kampoeng Asri 3 Graha Pinang Mas I Viona Village Taman Tanjung Bunga Cluster Mawar Jl. Air Mawar Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang Jl Pasir Padi Dalam Kel. Temberan Kec. Bukit Intan Jl. Tambak Udang Lingkar Timur Kel. Selindung Kec. Gabek Jl. Fatmawati Gg. H. Bakir Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek Jl. Gabus Kel. Gabek Satu Kec. Gabek Jl. Tanjung Bunga Kel. Sinar Bulan Kec. Bukit Intan 27. Novianti (PT. Bangka Jl. Tanjung Bunga Kel. Temberan Kec. Bukit Intan Damai Lestari) Damai Lestari 28. Eddy Priyasmono (PT. - Jl. Alexander Kel. Bacang Kec. Bukit Intan Metro Bangka City) 29. Doddy Primananda (PT. Jl. Lingkar Timur Kel. Selindung Kec. Gabek Cahaya Viatindo Prima) Telaga Timur 30. Gunawan (PT. Graha Jl. Lingkar Timur Kel. Selindung Kec. Gabek Karunia Perkasa) Paris Residence 31. Jl. Air Ketapik Kel. Tuatuna Indah Kec. Rita (PT. Pinang Mas Dua Graha Pinang Gerunggang Property) Mas 32. Andi Burhanudin (PT. - Jl. Kemang Permata Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Buana Optima Semesta) Gerunggang 33. Jl. Kulan Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang Mario Nugraha (CV. Cahaya Cahaya Jaya Abadi) Residence II 34. Samson Nahar, S.Ag. MH - Komp. Pengadilan Tinggi Agama Babel Kel. Air Itam Kec. Bukit Intan 35. Heriyanto Jl. Mustika Kel. Semabung Lama Kec. Bukit Intan Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

30 Semabung Indah I 36. Iin Ekawati (CV. Indo Jl. Air Ketapik Dalam Kel. Tuatunu Indah Kec. Indah Sejahtera) Indo Graha Gerunggang 37. Munajat (PT. Madina Jl. Kampung Melayu Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Investama Sejahtera) Grand Gandaria Gerunggang 38. Zulkifli - Gg. Seluang III Kel. Gabek Dua Kec. Gabek 39. Lia Tri Wahyuni Jl. Hidayatussalikin Dalam Kel. Air Itam Kec. Griya Syafariah Bukit Intan Jl. Kulan Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek 40. Subuadi (CV. Pberly s) Amirah I Residence 41. Jl. Nilam Kel. Bacang Kec. Bukit Intan Yanto (PT. Plasma Jaya Nilam Permata Perkasa) Residence II 42. Jl. Cendrawasih Kec. Taman Bunga Kec. Defri Hertanto (PT. Mega Bukit Baru Gerunggang Saputra Persada) Residence Candra Lie (PT. Marlindo Bangun Persada) Andi Burhanudin (PT. Buana Optima Semesta) 45. Daniel Surya Putra Sri Hartati (PT. Pinang Mas Dua Property) Doddy Primananda (PT. Cahaya Viatindo Prima) Noviko (PT. Lega Cipta Propertindo) Mulyadi Lie (PT> Stanley Properti Mandiri) Permata Selindung Villa Bukit Asri Taman Semesta Mas Graha Pinang Mas II Telaga Timur Lega Kenari Dealova Bahagia Jl. Lintas Timur Dalam RT.001 RW.01 Kel. Selindung Kec. Gabek Jl. Kemang Permata Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Gerunggang Jl. Air Ketapik Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang Jl. Air Ketapik Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang Jl. Lingkar Timur Dalam Kel. Selindung Kec. Gabek Jl. Nuri RT.005 RW.02 Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Gerunggang Jl. Jalur II Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Gerunggang 50. Edo - Jl. Nilam Kel. Bacang Kec. Bukit Intan 51. Zulkifli Genio City Residence Gg. Seluang III Kel. Gabek Dua Kec. Gabek 52. Rosmin Mulyadi - Jl. Air Ketapik Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang 53. Subuadi (CV. LM Grup) - Jl. Kulan Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang 54. Sandra Yunita - Jl. Jebung Kel. Selindung Baru Kec. Gabek Jl. Jalur Dua Dalam Kel. Tuatunu Indah Kec. Dori Setiawan (CV. 55. Paradise Gerunggang Anugerah) Residence II 56. Mario Nugraha Eddy Priyasmono (PT. Metro Bangka City) Dedy Purnama (CV. Sinar Purnama) Adrianus Andree (PT. Citra Konstruksi Prima) 60. Sri Hartati Cahaya Residence III Jl. Kulan Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang - Jl. Alexander I Kel. Bacang Kec. Bukit Intan De Purnama Taman Sriwijaya Residence Graha Pinang Mas II Jl. Air Encep Kel. Air Kepala Tujuh Kec. Gerunggang Jl. Basuki Rachmad Dalam Kel. Sriwijaya Kec. Girimaya Jl. Air Ketapik Kel. Tuatunu Indah Kec. Gerunggang Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

31 61. Sumardi (CV. Dua Berlian) 62. Infakhiyatun 63. Felix s Hasamin (PT. Tiga Kota Semacang) 64. Zulkifli Jl. Kerabut Kel. Jerambah Gantung Kec. Gabek Griya Papinka Jl. Air Kampak Kel. Tuatunu Indah Kec. Farras Gerunggang Residence - Jl Depati Hamzah No.999 Kel. Bacang Kec. Bukit Intan Gg. Seluang III Kel. Gabek Dua Kec. Gabek Genio City Residence No DATA PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERSUBSIDI TAHUN 2017 Nama Pemohon / Perusahaan Rinaldi (PT. guna Mitra Prima) Rosmin Mulyadi ( CV. LM Grup) 3. Esi Janto 4. Doddy Primananda 5. Donny Presly Siregar 6. Mulyadie Lie 7. Dasuki 8. Rinaldi (PT. guna Mitra Prima) 9. Esi Janto 10. Doddy Primananda 11. Donny Presly Siregar 12. Mulyadie Lie 13. Dasuki 14. Dori Setiawan 15. Robiani 16. Nafesa Islah 17. Sindardi 18. Romitama Purwanto wibowo 19. Daniel Surya Putra 20. Dasuki Nama Bangunan Taman Anggrek Residence 2 Telaga Timur Tunas Ilalang dealova Bahagia Grand Papin k Estate Bukit Residence 4 Lokasi Jl. Kampung melayu, jl. Air geligit rt. 01 rw. 01 Kel. Tua tunu indah Kec. Gerunggang Jl. Air ketapik kel. Tua tunu indah Kec. Gerunggang Jl. Basuki rahmat ujung kel. Sriwijaya kec. Girimaya Jl. Lingka rtimur dalam kel. Selindung kec. Gabek pangkalpinang Jl. Kelompok kel. Jerambah gantung kec. Gabek pangkalpinang Jl. Jalur II kel. Air kepala tujuh kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Raya pasir padi kel. Air itam kec. Bukit intan pangkalpinang Jl. Air ketapik kel. Tua tunu indah kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Basuki rahmat ujung kel. Sriwijaya kec. Girimaya pangkalpinang Jl. Lingkar timur dalam kel. Selindung kec. Gabek pangkalpinang Jl. Kelompok kel. Jerambah gantung kec. Gabek pangkalpinang Jl. Jalur II kel. Air kepala tujuh kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Raya Pasar padi kel. Air itam kec. Bukit intan pangkalpinang Jl. Warisan budaya kel. Tua tunu indah kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Manunggal kel. Air kepala tujuh kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Hidayatussalikin dalam kel. Air itam kec. Bukit intan pangkalpinang Jl. Girimaya kel. Bukit besar kec. Girimaya pangkalpinang Jl. Gerunggang kel. Air kepala tujuh kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Air ketapik kel. Tua tunu indah kec. Gerunggang pangkalpinang Jl. Raya pasir padi kel. Air itam kec. Bukit intan pangkalpinang Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

32 21. Dwi Pramono 22.. Welly Abdullah CIA (PT. CIA) 23. Mario Nugraha 24. Henry Sujono 25. Yanto 26. Ahmad Sriyanto 27. Ahmad Sriyanto Permana Residence Block P4 Jl. Jebung kel. Selindung baru kec. Gabek pangkalpinang Jl. Tanjung Bungan dalam kel. Temberan kec. Bukit intan pangkalpinang Jl. Bukit manggis kel. Bukit merapin kec. Gerunggang pangkalpinang gg. sembilang 2 kel. Gabek satu kec. Gabek pangkalpinang Jl. Nilam (nilam permata residence) blok P4 kel. Bacang kec. Bukit intn pangkalpinang Jl. Kelompok kel. Jerambah gantung kec. Gabek pangkalpinang Jl. Kelompok kel. Jerambah gantung kec. Gabek pangkalpinang Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

33 BAB IV PENUTUP Berdasarkan potensi unggulan yang ada di Kota, maka dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kota mempunyai peluang investasi sangat besar yang dapat dikembangkan oleh para pelaku usaha. Analisa terhadap peluang investasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar memperoleh akurasi data yang lebih tepat, terutama mengenai luas lahan potensial dan komoditas lain yang belum terungkap dalam buku Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota ini. Untuk mendukung berbagai sektor investasi, sangat diperlukan percepatan pembangunan sarana dan prasarana dalam memperlancar pencapaian peningkatan pertumbuhan investasi di Kota. Untuk meningkatkan pertumbuhan investasi yang berbasis kesejahteraan masyarakat, diperlukan partisipasi berbagai pihak secara langsung dalam segala bentuk aktivitas investasi di Kota. Pada dasarnya, secara umum masyarakat pelaku usaha sangat membutuhkan pola kerjasama dengan pihak investor berupa kemitraan, bantuan Kredit Modal Kerja (KMK) dan pembelian produk dengan harga layak serta peningkatan kualitas pekerja. Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Tahun

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEMEKARAN KELURAHAN DAN PEMBENTUKAN KECAMATAN DALAM WILAYAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 600.1/97/PU/IV/2012

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 600.1/97/PU/IV/2012 PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 600.1/97/PU/IV/2012 Pengguna Anggaran DPU Kota Pangkalpinang akan melaksanakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa untuk paket pekerjaan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

DATA KANTOR JASA TITIPAN / EKSPEDISI DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DATA KANTOR JASA TITIPAN / EKSPEDISI DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NO NAMA KANTOR JASA TITIPAN/EKSPEDISI DATA KANTOR JASA TITIPAN / EKSPEDISI DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KABUPATEN / KOTA 1 CV. BANGKA BELITUNG EXPRESS Jl. RE. Martadinata No. 117 RT 02 RW 01 Kelurahan

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN KAWASAN LINDUNG DAN KONSERVASI

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMDYA DAERAH TINGKAT II PANGKAL PINANG DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANGKA Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984 Tanggal 10 Mei 1984 Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG alan Bukit PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada 104 0 50 sampai 109 0 30 Bujur Timur dan 0 0 50 sampai 4 0 10 Lintang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis III. KEADAAN UMUM 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bangka Selatan, secara yuridis formal dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG KONDISI DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2016 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA KEADAAN 31 DESEMBER 2015 PROVINSI

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PEMENANAG PELELANGAN No. 09/PAN/PU-BM/APBD-P/X/2011

PENGUMUMAN PEMENANAG PELELANGAN No. 09/PAN/PU-BM/APBD-P/X/2011 PANITIA PELELANGAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2011 Jalan RasaKunda Girimaya Pangkalpinang PENGUMUMAN PEMENANAG PELELANGAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 056/53/PU/III/2012

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 056/53/PU/III/2012 PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 056/53/PU/III/2012 Pengguna Anggaran DPU Kota Pangkalpinang akan melaksanakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa untuk paket pekerjaan Tahun Anggaran 2012

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim Provinsi Banten secara geografis terletak pada batas astronomis 105 o 1 11-106 o 7 12 BT dan 5 o 7 50-7 o 1 1 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas

Lebih terperinci

PANITIA PELELANGAN PENGADAAN BARANG / JASA BIDANG SUMBER DAYA AIR DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2011

PANITIA PELELANGAN PENGADAAN BARANG / JASA BIDANG SUMBER DAYA AIR DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2011 PANITIA PELELANGAN PENGADAAN BARANG / JASA BIDANG SUMBER DAYA AIR DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2011 PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN Nomor : 09/PAN/PU-SDA/APBD/2011 Berdasarkan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN No. 11/PAN/PU-BM/APBD/2011

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN No. 11/PAN/PU-BM/APBD/2011 PANITIA PELELANGAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2011 Jalan RasaKunda Girimaya Pangkalpinang PENGUMUMAN PELELANGAN No. 11/PAN/PU-BM/APBD/2011

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANGKA BELITUNG KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kondisi tanah dan keterbatasan lahan Kota Pangkal Pinang kurang memungkinkan daerah ini mengembangkan kegiatan pertanian. Dari

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis Location Quetiont (LQ), analisis MRP serta Indeks Komposit. Kemudian untuk

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 1901 BANGKA 2 10 12 1902 BELITUNG 2 7 9 1903 BANGKA BARAT 5 3 8 1904

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM 111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI V. 1. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi pengembangan produk wisata bahari dan konservasi penyu di Kabupaten

Lebih terperinci

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Bab GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan Dalam memahami karakter sebuah wilayah, pemahaman akan potensi dan masalah yang ada merupakan hal yang

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung POTENSI DAN PELUANG INVESTASI Kabupaten belitung POSISI KABUPATEN BELITUNG Kabupaten Belitung terletak antara 107 08' BT sampai 107 58' BT dan 02 30' LS sampai 03 15' LS dengan luas seluruhnya 229.369

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa. 31 IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial Kabupaten Tulang Bawang merupakan wilayah yang dilalui oleh jalan lintas sumatera. Kecamatan Menggala merupakan pertemuan antara jalan lintas timur sumatera

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kepariwisataan di Indonesia tahun terakhir ini makin terus digalakkan dan ditingkatkan dengan sasaran sebagai salah satu sumber devisa andalan di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki 17.000 pulau sehingga membuat Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 17.000 pulau ini maka Indonesia

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Administrasi Kabupaten Bangka Tengah secara administratif terdiri atas Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Namang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya berupa laut, dan 1/3 wilayahnya berupa daratan. Negara

Lebih terperinci

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP Cilacap merupakan salah satu wilayah yang berpotensi maju dalam bidang pengolahan budi daya perairan. Memelihara dan menangkap hewan atau tumbuhan perairan

Lebih terperinci

Bangka Menuju Agro-Minapolitan Pasca Pertambangan

Bangka Menuju Agro-Minapolitan Pasca Pertambangan Bangka Menuju Agro-Minapolitan Pasca Pertambangan Berkunjung ke Pulau Bangka pastinya akan terbayang pulau penghasil timah terbesar di Indonesia. Banyaknya daerah pertambangan yang tersebar pasti memberikan

Lebih terperinci

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2012 Tanggal : 26 Januari 2012 BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015 1. Nama Kecamatan : Bukit Intan 2. Tahun Pembentukan : 1984 3. Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin 2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi

Lebih terperinci

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN Sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 13 ribu pulau, Indonesia layak disebut sebagai negara dengan potensi bahari terbesar di dunia. Indonesia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

HOME LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP TAHAPAN MEKANISME & JADWAL PERSYARATAN DAFTAR. Ruang Lingkup Perencanaan

HOME LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP TAHAPAN MEKANISME & JADWAL PERSYARATAN DAFTAR. Ruang Lingkup Perencanaan 1 dari 5 11/01/2010 2:50 HOME LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP TAHAPAN MEKANISME & JADWAL PERSYARATAN DAFTAR Ruang Lingkup Perencanaan Kawasan perencanaan berada di lokasi antara kota Pangkalpinang dan Sungailiat

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN 4.1. TINJAUAN UMUM Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Kabupaten Kebumen Bidang Pariwisata dan Budaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Infrastruktur menurut American Public Works Association (Stone,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Infrastruktur menurut American Public Works Association (Stone, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infrastruktur Pengertian Infrastruktur menurut American Public Works Association (Stone, 1974 Dalam Kodoatie, R., 2005), adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL 3.1. Tinjauan Kabupaten Bantul 3.1.1. Tinjauan Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN No. 09/PAN/PU-BM/APBD/IX/2011

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN No. 09/PAN/PU-BM/APBD/IX/2011 PANITIA PELELANGAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2011 Jalan RasaKunda Girimaya Pangkalpinang PENGUMUMAN PELELANGAN No. 09/PAN/PU-BM/APBD/IX/2011

Lebih terperinci

KELURAHAN SELINDUNG BARU

KELURAHAN SELINDUNG BARU Tabel II.21 Ruang Terbuka Hijau Kelurahan Selindung Baru N0. JENIS RTH LOKASI LUAS (M 2 ) 1. Pekarangan SMP 7 RT.01 10.000,0 2. Pekarangan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan RT.01 4.771,0 3. Kuburan

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. Dunia pariwisata Indonesia sempat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari 38 III. METODE PENELITIAN A. Data dan sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun 2009 2013 dari instansi- instansi terkait yaitubadan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Badan

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Isi Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xiv I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1 1.2. Maksud dan Tujuan Studi......8 1.2.1. Maksud......8

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu provinsi yang masih relatif muda. Perjuangan keras Babel untuk menjadi provinsi yang telah dirintis sejak

Lebih terperinci

BANGKA BOTANICAL GARDEN SEBUAH KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG

BANGKA BOTANICAL GARDEN SEBUAH KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BANGKA BOTANICAL GARDEN SEBUAH KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG Saat pertama kali melihat Pulau Bangka dari pesawat yang akan landing di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, saya terheran atas

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 25 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Cirebon 4.1.1 Kondisi geografis dan topografi Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 990,36 km 2 merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Sibolga terletak di kawasan pantai Barat Sumatera Utara, yaitu di Teluk Tapian Nauli. Secara geografis, Kota Sibolga terletak di antara 01 0 42 01 0 46 LU dan

Lebih terperinci

HIRARKI IV ZONASI. sub zona suaka dan pelestarian alam L.1. sub zona sempadan lindung L.2. sub zona inti konservasi pulau L.3

HIRARKI IV ZONASI. sub zona suaka dan pelestarian alam L.1. sub zona sempadan lindung L.2. sub zona inti konservasi pulau L.3 LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN TABEL-2 KLASIFIKASI ZONA DAN SUB ZONA HIRARKI I fungsi lindung adm fungsi

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan Pengembangan merupakan suatu istilah yang berarti suatu usaha perubahan dari suatu yang nilai kurang kepada sesuatu yang nilai baik. Menurut

Lebih terperinci

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 20 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah 4.1.1 Geografi, topografi dan iklim Secara geografis Kabupaten Ciamis terletak pada 108 o 20 sampai dengan 108 o 40 Bujur Timur (BT) dan 7 o

Lebih terperinci

Selayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1

Selayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1 MAKMUR AMAN CERDAS DAN BERMARTABAT 1 Sambutan BUPATI Musi Rawas Utara Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya jualah, buku dapat diselesaikan. Buku ini

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Bekasi Secara administratif Kabupaten Bekasi termasuk salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim Ayat 32 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim Ayat 32 yang berbunyi : BAB I PENDAHULUAN Allah menciptakan langit dan menurunkan hujan dari langit semata-mata untuk kemashalatan manusia. Air yang diturunkan Allah tersebut mengalir dan bermuara di laut. Antara laut dan daratan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai ibukota negara dan pusat pemerintahan sejak abad ke- 17 telah menjadi kota Bandar, karena memiliki posisi sangat strategis secara geopolitik dan geostrategis.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prasarana kota berfungsi untuk mendistribusikan sumber daya perkotaan dan merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, kualitas dan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB IV GAMBARAN LOKASI BAB IV GAMBARAN LOKASI 4.1 Tinjauan Umum Kota Banjar Baru A. Lokasi Kota Banjarbaru sesuai dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1999 memiliki wilayah seluas ±371,38 Km2 atau hanya 0,88% dari luas wilayah Provinsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Nomor & Tanggal SK Masa Berlaku Lokasi IUP Luas Wilayah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perkembangan fisik yang paling kelihatan adalah perubahan penggunaan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perkembangan fisik yang paling kelihatan adalah perubahan penggunaan BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan 1. Perkembangan fisik Kota Taliwang tahun 2003-2010 Perkembangan fisik yang paling kelihatan adalah perubahan penggunaan lahan dari rawa, rumput/tanah

Lebih terperinci