P U T U S A N Nomor 5 / G / 2015 / PTUN.MTR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P U T U S A N Nomor 5 / G / 2015 / PTUN.MTR"

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 5 / G / 2015 / PTUN.MTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram yang memeriksa, memutus dan menyesaikan sengketa tata usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah memberikan putusan tersebut di bawah ini, dalam sengketa antara; 1. AJIS atau AZIS H. ABUBAKAR, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Tukang Kayu, beralamat di Dusun Labuhan, Desa Hu u Kabupaten Dompu; 2. K. KOMALASARI, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Mahasiswa, beralamat di Dusun Labuhan, Desa Hu u Kabupaten Dompu; 3. W. MINDRIYATI, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pelajar, beralamat di Dusun Labuhan, Desa Hu u Kabupaten Dompu; 4. SIRAJUDIN RAMA, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Petani, beralamat di Dusun Labuhan, Desa Hu u Kabupaten Dompu; 5. MERI H. ABAKAR, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pelajar, beralamat di Dusun Labuhan, Desa Hu u Kabupaten Dompu; 6. RAHMA H. M. NUR, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, beralamat di Dusun Labuhan, Desa Hu u Kabupaten Dompu; Dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada MAMAN, SH., berkewarganegaraan Indonesia, Halaman 1

2 Pekerjaan Advokat, beralamat di Desa Katua, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 02/B/AV/I/2015, tertanggal 5 Januari 2015; Selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT; M E L A W A N KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DOMPU, berkedudukan di Jalan Kakatua Nomor 5 Kabupaten Dompu; Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada: 1. M. IKHSAN Z.A., SH.; 2. DAMSUS, SH; 3. MAGARSIH, SH.; 4. RUSLAN, SH.; Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Dompu, memilih beralamat di Jalan Kakatua Nomor 5 Kabupaten Dompu. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 34/SK /II/2015 tertanggal 17 Pebruari 2015; Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT; Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram tersebut, setelah: 1. Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor 5/PEN-L-DIS/2015/PTUN.MTR, tertanggal 3 Pebruari 2015 tentang Gugatan tidak memenuhi Pasal 62 ayat (1) huruf a sampai dengan e Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 dan Pemeriksaan dengan Acara Biasa; 2. Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor 5/PEN.MH/2015/PTUN.MTR, tertanggal 3 Pebruari 2015 tentang Halaman 2

3 Susunan Majelis Hakim yang Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan Sengketa tersebut; 3. Membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor 5/PEN.PP/2015/PTUN.MTR, tertanggal 3 Februari 2015 tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan; 4. Membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor 5/PEN.HS/2015/PTUN.MTR, tertanggal 5 Maret 2015 tentang Penetapan Hari dan Tanggal Persidangan Pertama sengketa tersebut; 5. Mendengar keterangan para pihak, keterangan saksi-saksi dalam persidangan sengketa ini; 6. Memeriksa, mempelajari dan meneliti berkas sengketa dan surat-surat bukti yang diajukan Para Pihak dalam sengketa ini; TENTANG DUDUK SENGKETA Bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tertanggal 2 Pebruari 2015 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram pada tanggal 2 Pebruari 2015 dengan Nomor Register: 5/G/2015/PTUN.MTR dan telah diperbaiki tanggal 5 Maret 2015 yang pada pokoknya adalah memohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram menyatakan batal atau tidak sah; 1. Sertipikat Hak Milik Nomor: 746, tertanggal 1 Desember 2010, Surat Ukur Nomor 632/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Masamah; 2. Sertipikat Hak Milik Nomor 747, tertanggal 25 Pebruari 2011, Surat Ukur Nomor 631/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Azalil; Halaman 3

4 3. Sertipikat Hak Milik Nomor 1215, tertanggal 1 Desember 2014, Surat Ukur Nomor 975/Hu u/2014, tanggal 25 Juni 2014, seluas m 2, atas nama Irwanto; Bahwa Para Penggugat baru mengetahui obyek sengketa tersebut pada tanggal 14 Januari 2015, melalui Surat Keterangan Pendaftaran Tanah Nomor: 03/2015, tanggal 13 Januari 2015 yang disampaikan oleh Tergugat kepada Kuasa Hukum Para Penggugat, serta pada saat Pemeriksaan Persiapan tanggal 26 Februari Sehingga secara formal masih dalam tenggang waktu 90 hari, sesuai ketentuan Pasal 55 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undangundang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Bahwa dasar dan alasan gugatan Para Penggugat dalam gugatan ini pada pokoknya adalah: 1. Bahwa pada tahun 1995, Penggugat Nomor 1 membuka hutan untuk dijadikan lahan tegalan sebagai mata pencaharian, didasarkan atas pembagian Ketua Kelompok (Bpk. Usman Ismail) yang menetapkan bagian untuk Penggugat Nomor 1 pada Blok 56, seluas m 2, yang terletak di So Ncangga, Dusun Ncangga, Desa Hu u Kecamatan Hu u dengan batas-batas: Sebelah Barat : Jalan Raya Hu u; Sebelah Utara : Tanah H. Ibrahim (sekarang Mansur Ibrahim & H. Ibrahim; Sebelah Timur : Tanah H. Ibrahim (sekarang Sulaiman Ibrahim) ; Sebelah Selatan : TN (sekarang SD Nomor 13 Hu u, A. Rajak, H. Rum dan Alamsyah); 2. Bahwa atas pembukaan hutan tersebut, Penggugat Nomor 1 dipanggil oleh Camat Hu u dengan Surat Panggilan Nomor 300/1007/Trantib, tanggal 22 Agustus Atas panggilan tersebut, pada 24 Agustus 1995, Penggugat Nomor 1 menghadap dan memberikan Halaman 4

5 keterangan bahwa pembukaan hutan itu untuk dijadikan lahan tegalan sebagai mata pencaharian, karena Penggugat sekeluarga tidak mempunyai lahan usaha untuk menghidupi keluarga. Atas jawaban tersebut, Camat Hu u menyatakan sebenarnya ketentuan perundangundangan melarang pembabatan hutan, namun karena sudah terlanjur, maka Camat Hu u hanya menyarankan agar selanjutnya lahan tersebut ditanami tanaman penghijauah. Sejak saat pembagian tahun 1995, Penggugat Nomor 1 menguasai, menggarap dan merawat tanah itu terusmenerus dan memagarnya dengan pagar hidup; 3. Bahwa pada tahun 1997, Aparat Desa Hu u memberikan formulir/blanko kepada Penggugat Nomor 1 dan memerintahkan agar segera mengisinya dengan data tanah milik Para Penggugat pada Blok 56, dan mengajukannya kepada Pemerintah Desa Hu u untuk diklasir/dilakukan pengukuran sehingga dapat tercatat dan mendapat Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT); 4. Bahwa dalam data-data tersebut, terinci untuk masing-masing anggota keluarga Penggugat Nomor 1, yaitu: a. Azis H. Abubakar, seluas ± m 2, dengan batas-batas: Sebelah Barat : Jalan Raya Hu u; Sebelah Utara : Tanah K. Komalasari; Sebelah Timur : Tanah Sirajudin Rama; Sebelah Selatan : TN (sekarang SD Nomor 13 Hu u); b. K. Komalasari, seluas ± m 2, dengan batas-batas: Sebelah Barat : Jalan Raya Hu u; Sebelah Utara : Tanah W. Mindriyati; Sebelah Timur : Tanah Sirajudin Rama; Sebelah Selatan : Tanah Azis H. Abubakar; c. W. Mindriyati, seluas ± m 2, dengan batas-batas: Sebelah Barat : Jalan Raya Hu u; Halaman 5

6 Sebelah Utara : Tanah H. Ibrahim (sekarang tanah Mansur Ibrahim); Sebelah Timur : Tanah Sirajudin Rama; Sebelah Selatan : Tanah K. Komalasari; d. Sirajudin Rama, seluas ± m 2, dengan batas-batas: Sebelah Barat : Tanah Azis H. Abubakar, Tanah K. Komalasari, Tanah W. Mindriyati; Sebelah Utara : Tanah H. Ibrahim (sekarang tanah Mansur H. Ibrahim); Sebelah Timur : Tanah Meri H. Abakar; Sebelah Selatan : TN (sekarang tanah A. Rajak); e. Meri H. Abakar, seluas ± m 2, dengan batas-batas: Sebelah Barat : Tanah Sirajudin Rama; Sebelah Utara : Tanah H. Ibrahim (sekarang Mansur Ibrahim); Sebelah Timur : Tanah Rahma H.M. Nur; Sebelah Selatan : TN (sekarang tanah H. Rum); f. Rahma H. M. Nur, seluas ± m 2, dengan batas-batas: Sebelah Barat : Tanah Meri H. Abakar; Sebelah Utara : Tanah H. Ibrahim; Sebelah Timur : Tanah Sulaiman Ibrahim; Sebelah Selatan : TN (sekarang tanah H. Rum dan Alamsyah); 5. Bahwa data tanah yang diusulkan tersebut, telah tercatat dalam klasiran tanah (Pencatatan Tanah), sehingga pada tahun 1999/2000, terbit SPPT: a. A. Azis H. Abubakar dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang NOP Kls 090, luas m 2 ; b. K. Komalasari dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang NOP Kls 090, luas m 2 ; c. W. Mindriyati dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang NOP Kls 090, luas m 2 ; d. Sirajudin Rama dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang NOP Kls 090, luas m 2 ; Halaman 6

7 e. Meri H. Abakar dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang NOP Kls 090, luas m 2 ; f. Rahma H.M. Nur dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang NOP Kls 090, luas m 2 ; 6. Bahwa sebelum musim tanam 2007, datang Azalil memohon kepada Penggugat Nomor 1 untuk mengijinkan menggarap tanah Para Penggugat tersebut; Karena sikap Azalil yang memelas dan kebetulan Penggugat Nomor 1 sedang mendapat borongan pekerjaan kayu, sehingga tidak bisa menggarap tanah seara maksimal maka Penggugat Nomor 1 mengijinkan Azalil menggarap tanah milik Para Penggugat tersebut; 7. Bahwa sebelum musim tanam tahun 2008, Azalil kembali mendatangi Penggugat Nomor 1 dan meminta agar diijinkan lagi menggarap tanah tersebut. Karena borongan pekerjaan kayu belum selesai, maka Penggugat Nomor 1 mengijinkan lagi Azalil untuk menggarap tanah tersebut; 8. Bahwa pada musim tanam tahun 2009, Para Penggugat menggarap sendiri tanah tersebut dengan membersihkan lahan agar dapat ditanami dengan jagung dan padi, namun Azalil beserta anak-anaknya keberatan dan mencegat Para Penggugat sehingga terjadi keributan dan hampir terjadi pertumpahan darah, tapi dilerai dan disarankan diselesaikan dengan kepala dingin. Atas kejadian itu, Azalil melaporkan Penggugat Nomor 1 ke Kapolsek Hu u, dengan tuduhan penyerobotan tanah; 9. Bahwa selanjutnya berdasarkan Surat Panggilan No Pol S.Pgl/42/XI/2009/Sektor Hu u, tanggal 26 November 2009, Penggugat Nomor 1 dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam tindak pidana penyerobotan tanah, namun Penggugat Nomor 1 belum sempat hadir. Sehingga ada panggilan kedua kepada Penggugat Nomor 1, dengan Halaman 7

8 No Pol S. Pgl/97/XII/2009/Sektor Hu u tanggal 9 Desember 2009, untuk didengar keterangannya sebagai tersangka dalam tindak pidana mengerjakan tanah tanpa ijin dari penguasanya; 10. Bahwa atas panggilan itu, Penggugat Nomor 1 hadir dan memberikan keterangan kepada Kapolsek Hu u, bahwa yang digarap/dikerjakan bukan tanah Azalil, tapi tanah milik Para Penggugat yang diperoleh dari membuka hutan pada tahun 1995 seluas ± m 2, bahkan telah mempunyai SPPT atas tanah tersebut dan menyerahkan fotokopinya kepada Kapolsek Hu u. Selanjutnya Kapolsek Hu u melihat secara langsung ke lokasi dan hasilnya bahwa terdapat kesesuaian antara tanah yang dimaksud dengan SPPT; 11. Bahwa berdasarkan data-data dan keterangan dari kedua belah pihak, serta sesuai fakta yang ada, maka Kapolsek Hu u menyimpulkan bahwa masalah ini bukan tindak pidana penyerobotan atau mengerjakan tanah tanpa ijin penguasanya, melainkan masalah perdata (sengketa hak atas tanah), sehingga untuk mendapatkan kepastian hukum, disarankan untuk diselesaikan di Pengadilan. Atas saran tersebut, demi menjaga tidak terjadi keributan lagi, Para Penggugat tidak menggarap tanah tersebut, sampai ada penyelesaikan masalah ini melalui proses hukum di Pengadilan; 12. Bahwa pada tanggal 14 Januari 2015, melalui Surat Keterangan Pendaftaran Tanah yang disampaikan Tergugat kepada Kuasa Hukum Para Penggugat, serta dalam sidang persiapan gugatan tanggal 26 Pebruari 2015, Para Penggugat baru mengetahui sebagian besar tanahnya telah diterbitkan sertipikat oleh Tergugat yaitu: 1) Sertipikat Hak Milik Nomor 746, tertanggal 1 Desember 2010, Surat Ukur Nomor 632/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Masamah; Halaman 8

9 2) Sertipikat Hak Milik Nomor: 747, tertanggal 25 Pebruari 2011, Surat Ukur Nomor 631/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Azalil; 3) Sertipikat Hak Milik Nomor: 1215, tertanggal 1 Desember 2014, Surat Ukur Nomor 975/Hu u/2014, tanggal 25 Juni 2014, seluas m 2, atas nama Irwanto; 13. Bahwa ketiga sertipikat hak milik tersebut di atas adalah Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana Pasal 1 angka 9 Undangundang Nomor 51 Tahun 2009, sehingga sah dijadikan sebagai obyek sengketa dalam perkara in litis; 14. Bahwa menurut Para Penggugat, penerbitan ketiga sertipikat hak milik tersebut masih dalam status sengketa antara Para Penggugat dengan Azalil, sehingga perbuatan Tergugat merupakan perbuatan sewenang-wenang dan melawan hukum. Terlebih tanah tegalan tersebut, sejak klasiran (pencatatan tanah) tahun 1997, sehingga keluar SPPT 1999/2000 sampai dengan sekarang, tercatat atas nama Para Penggugat dan pajaknya terus dibayar sampai dengan tahun 2014; 15. Bahwa tanah tersebut belum pernah dimutasi/dipindahtangankan hak kepemilikannya kepada siapapun oleh Para Penggugat, namun ternyata diterbitkan ketiga sertipikat hak milik tersebut atas nama Masamah, Azalil dan Irwanto. Padahal tanah tersebut adalah milik Para Penggugat yang diperoleh dari membuka hutan pada tahun 1995, tercatat dalam pengklasiran tanah tahun 1997 dan mendapat SPPT tahun 1999/2000 atas nama Para Penggugat, dan tetap membayar pajak sampai tahun Ini menunjukkan bahwa ketiga obyek sengketa tersebut cacat hukum; 16. Bahwa dari apa yang telah diuraikan di atas, maka obyek sengketa tersebut adalah cacat hukum dan tindakan Tergugat dalam Halaman 9

10 menerbitkan obyek sengketa tersebut adalah tindakan sewenangwenang/perbuatan melanggar peraturan perundang-undangan, yakni; 1) Pasal 24 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yakni: (1) Untuk keperluan pendaftaran hak-hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebaninya; (2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian sebagaimana dimaksud ayat (1), pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun lebih secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya; 2) Pasal 60 ayat (2) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang mensyaratkan alat bukti tertulis atas sebidang tanah untuk dapat diajukan permohonan pendaftaran tanah. Dan Pasal 61 ayat (1) yang mensyaratkan bila bukti tertulis tidak ada, maka penguasan atas sebidang tanah secara terus menerus selama 20 tahun atau lebih, baru dapat mengajukan permohonan pendaftaran. Serta Pasal 61 (3) huruf b, mensyaratkan bahwa tanah tersebut sedang tidak dalam sengketa; 3) Pasal 9 ayat (2) angka 2 huruf a Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Halaman 10

11 Negara dan Hak Pengelolaan, bahwa syarat-syarat permohonan hak milik yakni keterangan mengenai tanahnya yang meliputi data yuridis dan data fisik: Dasar penguasaan atau alas haknya dapat berupa sertipikat, girik, surat kaplingan, surat-surat bukti pelepasan hak dan pelunasan tanah dan rumah dan atau tanah yang telah dibeli dari pemerintah, putusan pengadilan, akta PPAT, akta pelepasan hak, dan surat-surat bukti perolehan tanah lainnya ; 4) Pasal 4 ayat (2) huruf b butir 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 tentang Ketentuan Mengenai Tata Cara Pemberian Hak Atas Tanah, yang menentukan bahwa dalam permohonan hak atas tanah harus menjelaskan tentang Penguasaan tanah oleh pemohon dan atas dasar apa pemohon memperoleh dan menguasai tanah yang dimohonkan ; 17. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa, juga melanggar Azas-azas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), yakni: 1) Asas Kepastian Hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara (Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999); 2) Asas Bertindak Cermat, yang menghendaki pemerintah bertindak cermat dalam melakukan aktivitas penyelenggaraan tugas pemerintahan sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi warga negara. Dalam menerbitkan ketetapan, pemerintah harus mempertimbangkan secara cermat dan teliti semua faktor yang terkait degan materi ketetapan, mendengar dan mempertimbangkan alasanalasan yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan, mempertimbangkan akibat hukum yang timbul dari ketetapan. (Prof. Kuntjoro Purbopranoto); Halaman 11

12 18. Bahwa ketidakcermatan Tergugat terlihat dari tidaksistematisnya pemberian Nomor Surat Ukur, dimana pada Sertipikat Hak Milik Nomor 746, Surat Ukurnya bernomor 232, sedangkan Sertipikat Hak Milik Nomor 747 Surat Ukurnya bernomor 631, yang menurut Para Penggugat terbalik, karena Sertipikat Hak Milik Nomor 746 terbit lebih dahulu (1 Desember 2010), daripada Sertipikat Hak Milik Nomor 747 (25 Pebruari 2011).Perihal batas, bahwa batas sebelah barat Sertipikat Hak Milik Nomor 746 adalah Azalil Pua, sedangkan pemilik Sertipikat Hak Milik Nomor 747 adalah Azalil, dari gambaran tersebut diatas tampak dengan jelas ketidakcermatan Tergugat dalam memproses dan menerbitkan obyek sengketa tersebut; Bahwa ketidakcermatan dalam melaksanakan tindakan, karena diliputi oleh suasana batin yang tidak kondusif dan diliputi oleh rasa ketakutan atas sesuatu kesalahan yang disengaja; Berdasarkan uraian di atas, Para Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menyatakan batal atau tidak sah: 1) Sertipikat Hak Milik Nomor: 746, tertanggal 1 Desember 2010, Surat Ukur Nomor 632/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Masamah. Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas sebagai berikut; Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : Tanah Azalil Pua; : Tanah Mansyur H. Ibrahim; : Tanah Irwanto; : Tanah A. Razak; 2) Sertipikat Hak Milik Nomor 747, tertanggal 25 Pebruari 2011, Surat Ukur Nomor 631/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas Halaman 12

13 nama Azalil.Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas sebagai berikut; Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : Jalan Raya; : Tanah Mansyur H. Ibrahim; : Tanah Masamah; : SDN Nomor 13 Hu u; 3) Sertipikat Hak Milik Nomor 1215, tertanggal 1 Desember 2014, Surat Ukur Nomor 975/Hu u/2014, tanggal 25 Juni 2014, seluas m 2, atas nama Irwanto. Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas sebagai berikut; Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : Tanah Masamah; : Tanah H. Ibrahim; : Tanah Sulaiman Ibrahim; : Tanah H. Rum dan Tanah Alamsyah; 3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat, yaitu: 1) Sertipikat Hak Milik Nomor 746, tertanggal 1 Desember 2010, Surat Ukur Nomor 632/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Masamah. Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas sebagai berikut; Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : Tanah Azalil Pua; : Tanah Mansyur H. Ibrahim; : Tanah Irwanto; : Tanah A. Razak; 2) Sertipikat Hak Milik Nomor 747, tertanggal 25 Pebruari 2011, Surat Ukur Nomor 631/Hu u/2010, tanggal 19 Agustus 2010, seluas m 2, atas nama Azalil.Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas sebagai berikut; Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Timur : Jalan Raya; : Tanah Mansyur H. Ibrahim; : Tanah Masamah; Halaman 13

14 Sebelah Selatan : SDN Nomor 13 Hu u; 3) Sertipikat Hak Milik Nomor: 1215, tertanggal 1 Desember 2014, Surat Ukur Nomor 975/Hu u/2014, tanggal 25 Juni 2014, seluas m 2, atas nama Irwanto. Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas sebagai berikut; Sebelah Barat : Tanah Masamah; Sebelah Utara : Tanah H. Ibrahim; Sebelah Timur : Tanah Sulaiman Ibrahim; Sebelah Selatan : Tanah H. Rum dan Tanah Alamsyah; 4. Menghukum Tergugat unuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini; Bahwa, atas Gugatan dari Para Penggugat tersebut, Tergugat telah menyampaikan jawabannya tertanggal 12 Maret 2015, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut; DALAM EKSEPSI; Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan Para Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas akan kebenarannya dan tidak merugikan kepentingan Tergugat; 1. Kewenangan Absolut a. Bahwa dengan diterbitkannya Sertipikat a quo, Penggugat sebagai pemilik bidang tanah merasa kepentingannya dirugikan, sedangkan untuk membuktikan kebenaran dan keabsahan Penggugat sebagai pemilik tanah, sepenuhnya kewenangan Pengadilan Negeri; b. Bahwa hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 88K/TUN/1993, tanggal 7 September 1994: Jika dalam sengketa Tata Usaha Negara terdapat sengkera perdata/pembuktian hak kepeilikan atas tanah, maka sengketa perdata tersebut harus Halaman 14

15 diselesaikan lebih dulu di Peradilan Umum. Demikian pula halnya Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 93K/TUN/1996, tanggal 24 Februari 1998: Bahwa gugatan mengenai fisik tanah sengketa dan kepemilikan adalah wewenang dari peradilan perdata utuk memeriksa dan memutusnya. Serta Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 22K/TUN/1998, tanggal 27 Juli 2001: Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang berkaitan dngan masalah kepemilikan tidak termasuk wewenang Peradilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa dan mengadili, melainkan wewenang Peradilan Umum dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan ; Berdasarkan eksepsi tersebut, sudah seharusnya Majelis Hakim yang terhormat, menolak gugatan Penggugat dan menyatakan tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara ini; 2. Gugatan Daluarsa Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jo. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009, seharusnya Majelis Hakim yang memeriksa perkar aini menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya karena telah lewat waktu (Daluwarsa). Hal ini dikarenakan Penggugat mengajukan gugatan telah lewat 90 (sembilan puluh) hari sejak keputusan tata usaha negara yang menjadi obyek sengketa (HM Nomor 746, 747 dan 1215) dikeluarkan oleh Tergugat dan diketahui Penggugat. Hal ini diperkuat dengan beberapa kejadian, yaitu: - Bahwa gugatan yang diajukan pada 20 Januari 2015 dengan alasan baru mengetahui Keputusan Tata Usaha Negara tersebut adalah bersifat subyektif, tanpa dasar dan tidak dapat diasumsikan sebagai fakta hukum. Sedangkan penerbitan obyek a quo pada 1 Desember 2010, 25 Februari 2011 dan 1 Desember 2014 adalah sebuah fakta Halaman 15

16 hukum dan memenuhi persyaratan serta ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997; - Bahwa bila dihitung dari tanggal penerbitan obyek a quo tersebut di atas, sampai dengan diajukannya gugatan pada 20 Januari 2015, maka jelas gugatan yang dimaksud telah melampaui 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; - Bahwa jelas berdasarkan Surat tanggal 8 Mei 2010, Penggugat telah mengetahui adanya obyek sengketa yang telah bersertipikat atas nama Pihak Ketiga. Sehingga sebagaimana SEMA Nomor 2 tanggal 3 Juli 1991, yaitu 90 (sembilan puluh) hari sejak pihak ketiga (Penggugat) merasa kepentingannya dirugikan, atau mengetahui keputusan tata usaha negara tersebut; 3. Gugatan Kurang Pihak Bahwa alas hak yang menjadi syarat mutlak penerbitan sertipikat, dalam hal ini yaitu Surat Keterangan Pemilikan Penguasaan Tanah dan Surat Pernyataa Penguasaan Fisik Bidang Tanah (Sporadik), yang diterbitkan oleh Kepala Desa. Sehingga Kepala Desa harus diikutsertakan dalam perkara a quo; Bahwa Sertipikat Hak Milik 747, berdasarkan data sedang berada dalam penguasaan Bank NTB dengan Hak Tanggungan Nomor 291/2014 berdasarkan APHT Nomor 64/2014, tanggal 10 Februari 2014 oleh PPAT Rahayu Liana SH., M.Kn, sehingga PT. Bank NTB harus diikutsertakan sebagai para pihak dalam perkara ini; DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa apa yang dikemukakan dalam eksepsi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara ini; 2. Bahwa Tergugat tetap menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali hal-hal yang sebelumnya diakui secara tegas oleh Penggugat dan tidak merugikan kepentingan hukum Tergugat; Halaman 16

17 3. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada posita angka 14, yang intinya menyatakan:..tindakan Tergugat yang menerbitkan sertipikat tersebut di atas, dimana tanah tersebut dalam sengketa? Pebuatan Tergugat tersebut sungguh merupakan perbuatan sewenang-wenang dan melawan hukum.. ; Bahwa dalil gugatan Penggugat tersebut hanya mengada-ada yang tidak paham dengan tata laksana pendaftaran tanah, dimana penerbitan tanah a quo telah sesuai dengan pasal 26, 27 dan pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 jo. Pasal 86 dan Pasal 87 PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997, yang intinya: Memberikan kesempatan bagi yang berkepentingan mengajukan keberatan atas data fisik dan data yuridis mengenai bidang tanah yang dimohonkan keberatannya. Jika ada pihak yang mengajukan keberatan maka disampaikan pemberitahuan secara tertulis agar mengajukan gugatan ke Pengadilan ; 4. Bahwa terhadap Penggugat pada posita angka 16, Tergugat menolak dengan tegas dalil dan perlu Tergugat jelaskan bahwa: - SPPT merupakan dokumen yang berisi besarnya utang atas Pajak Bumi dan Bangunan yang harus dilunasi Wajib Pajak pada waktu yang telah ditentukan. SPPT hanya menentukan bahwa atas obyek pajak dibebankan hutang yang harus dibayarkan, dan bukan merupakan bukti kepemilikan hak (obyek pajak); - Surat tanda bukti hak atas tanah adalah Sertipikat (PP Nomor 24 Tahun 1997), yang diterbitkan oleh BPN melalui kantor pertanahan masing-masing wilayah; 5. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada posita angka 17 dan angka 18:..penerbitan objek sengketa tersebut adalah tindakan sewenang-wenang/perbuatan melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku, dalam hal ini Pasal 19 a.1 dan a.2 UU No. 5 Tahun 1960 jo. Pasal 24 a.1 dan a.2 PP No. 24 Tahun 1997 jo. Pasal 60 a.2 PMNA/KBPN No. 3 Tahun ; Halaman 17

18 Ini menunjukkan Penggugat kurang mengerti dan tidak cermat dalam memahami peraturan pertanahan, bahwa penerbitan sertipikat a quo merupakan pendaftaran hak baru telah sesuai dengan ketentuan Pasal 23 huruf a angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN No. 3 Tahun 1997 jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN Nomor 3 Tahun 1999 jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN No. 9 Tahun 1999; 6. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada posita angka 18:..penerbitan obyek sengketa adalah tindakan sewenangwenang/perbuatan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku juga melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB), yaitu asas kepastian hukum dan asas bertindak cermat.. ; Bahwa Tergugat dalam menerbitkan keputusan a quo sudah berdasarkan penelitian yang cermat, dengan mengindahkan hukum-hukum yang berlaku, termasuk asas-asas umum pemerintahan yang baik. Lebih jelasnya Tergugat uraikan sebagai berikut: - Berdasarkan UU No. 3 Prp Tahun 1960, bidang tanah terperkara berstatus Tanah Negara; - Bahwa untuk pendaftarannya, sesuai ketentuan Pasal 23 huruf a angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, dilakukan melalui penetapan pemberian hak dari pejabat yang berwenang; - Bahwa berdasarkan ketentuan yang ada, Tergugat berwenang untuk menerbitkan keputusan penetapan pemberian hak yang dimaksud; - Bahwa penerbitan obyek a quo telah mempertimbangkan alas hak berupa surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik) dan surat keterangan pemilikan tanah dari kepala desa setempat; - Berdasarkan rekomendasi tersebut, Panitia Pemeriksa Tanah A telah meneliti kelengkapan dalam rangka pemberian hak tanah a quo, baik syarat yuridis maupun tehnis administrasi; Halaman 18

19 Maka perbuatan Tergugat menerbitkan obyek a quo telah memenuhi Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), khususnya asas kepastian hukum dan asas bertindak cermat; 7. Bahwa dalil Penggugat pada posita angka 19, menunjukkan Penggugat tidak memahami secara mendalam tehnis/sistim administrasi/tata laksana Pendaftaran Tanah sebagaimana PP Nomor 24 Tahun 1997 jo. Permenag/KBPN No. 3 Tahun 1997 dan petunjuk teknis lainnya; Petunjuk tehnis/sistim administrasi/tata laksana Pendaftaran Tanah dapat dijelaskan sebagai berikut: - Penerbitan SU atas bidang tanah, tidak mesti ditindaklanjuti dengan penerbitan sertipikat. Misalnya si A pada 1 Januari 2015 mengajukan permohonan pengukuran atas sebidang tanah di Desa Z, tetapi tidak melanjutkannya sampai penerbitan sertipikat, maka si A akan memperoleh produk pelayanan, yakni Surat Ukur Nomor 1/Desa Z/2015. Kemudian si B mengajukan permohonan pengkuran bidang tanah sampai dengan penerbitan sertipikat di Desa Z, maka secara sistematis akan keluar Surat Ukur Nomor 2/Desa Z/2015. Oleh karena A yang memiliki Surat Ukur Nomor 1 tidak mendaftarkan tanahnya untuk menerbitkan sertipikat, maka otomatis Sertipikat si B yang Surat Ukurnya bernomor 2, akan bersertipikat Nomor 1. Kemudian si A berkehendak menerbitkan sertipikatnya, maka akan terbit sertipikat nomor 2, dengan Surat Ukur Nomor 1. Dari penjelasan itu, dalil Penggugat pada angka 19 harus dikesampingkan; Bahwa eksepsi dan jawaban Tergugat, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan akan memutus perkara ini untuk menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut; DALAM EKSEPSI: Menerima Eksepsi Tergugat seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA Halaman 19

20 a. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima; b. Menyatakan sah keputusan pejabat tata usaha negara berupa : Sertipikat Hak Milik Nomor: 747, Surat Ukur Nomor 631/Hu u/2010, luas m 2, ditetapkan tanggal 25 Pebruari 2011, atas nama Azalil; - Sertipikat Hak Milik Nomor: 746, Surat Ukur Nomor 632/Hu u/2010, Luas m 2,ditetapkan tanggal 1 Desember 2010, atas nama Masamah; - Sertipikat Hak Milik Nomor: 1215, Surat Ukur Nomor 975/Hu u/2010, luas m 2, ditetapkan tanggal 1 Desember 2014, atas nama Irwanto; c. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara a quo; Bahwa terkait dengan sengketa a quo, Majelis Hakim telah memanggil pihak ketiga yang berkepentingan ke dalam persidangan, sebagaimana ketentuan Pasal 83 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986; Bahwa dalam persidangan tanggal 26 Maret 2015, kendati telah mendapatkan penjelasan dari Majelis Hakim, pihak ketiga (a.n. Irwanto), yang juga mengaku mewakili kepentingan dari kedua orang tuanya Azalil dan Masamah (pemegang 2 sertipikat lain yang menjadi obyek sengketa), menyatakan tidak akan mengajukan permohonan untuk masuk sebagai pihak dalam sengketa ini; Bahwa atas Jawaban Tergugat, Para Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 19 Maret 2015, sebagaimana lengkapnya termuat dalam berkas. Dan atas Replik tersebut, Tergugat telah mengajukan Duplik, tertanggal1 April 2015, sebagaimana lengkapnya termuat dalam berkas; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi surat yang telah dicocokkan Halaman 20

21 dengan aslinya kecuali bukti-bukti yang tidak ada aslinya, yang telah dilegalisir dan bermeterai cukup, bukti-bukti tersebut diberi tanda P-1 sampai dengan P-32 sebagai berikut: 1. Bukti P-1 : Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No. 03/2015, tertanggal 13 Januari (sesuai dengan asli); 2. Bukti P-2 : Peta Blok Tanah Desa Hu u, Kecamatan Hu u, Kabupaten Dompu Tahun 1997, dari Direktorat Jenderal Pajak KP PBB Raba Bima. (sesuai dengan asli); 3. Bukti P-3 : Surat Pemberitahuan Obyek Pajak. (sesuai dengan fotokopi); 4. Bukti P-4 : Surat Panggilan Camat Hu u No. 300/1007/Trantip, tanggal 22 Agustus (sesuai dengan asli); 5. Bukti P-5 : Surat Panggilan Polsek Hu u No. Pol. S.Pgl/42/XI/2009/Sektor Hu u, tanggal 26 November (sesuai dengan asli); 6. Bukti P-6 : Surat Panggilan Polsek Hu u No. Pol. S.Pgl/97/XI/2009/Sektor Hu u, tanggal 9 Desember (sesuai dengan asli); 7. Bukti P-7 : Surat Keterangan Data Obyek PBB No. 973/46/DPPKAD/2015, tanggal 6 Pebruari (sesuai dengan asli); 8. Bukti P-8 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2014, atas nama Azis H. Abubakar. (sesuai dengan asli); 9. Bukti P-9 : SPPT PBB NOP: Tahun 2011 dan STTS Tahun 2013 atas nama Azis H. Abubakar. (sesuai dengan asli); 10. Bukti P-10 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2012, atas nama Azis H. Abubakar. Halaman 21

22 (sesuai dengan asli); 11. Bukti P-11 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2014, atas nama K. Komalasari. (sesuai dengan asli); 12. Bukti P-12 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2013, atas nama K. Komalasari. (sesuai dengan asli); 13. Bukti P-13 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2012, atas nama K. Komalasari. (sesuai dengan asli); 14. Bukti P-14 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2014, atas nama W. Mindriyati. (sesuai dengan asli); 15. Bukti P-15 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2013, atas nama W. Mindriyati. (sesuai dengan asli); 16. Bukti P-16 : SPPT PBB NOP: Tahun 2011 dan STTS Tahun 2012, atas nama W. Mindriyati. (sesuai dengan asli); 17. Bukti P-17 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2014, atas nama Sirajudin Rama. (sesuai dengan asli); 18. Bukti P-18 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2013, atas nama Sirajudin Rama. (sesuai dengan asli); 19. Bukti P-19 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2012, atas nama Sirajudin Rama. (sesuai dengan asli); 20. Bukti P-20 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2014, atas nama Meri H. Abakar. (sesuai dengan asli); 21. Bukti P-21 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2013, atas nama Meri H. Abakar. Halaman 22

23 (sesuai dengan asli); 22. Bukti P-22 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2012, atas nama Meri H. Abakar. (sesuai dengan asli); 23. Bukti P-23 : SPPT PBB NOP: dan STTS Tahun 2014, atas nama Rahma H. M. Nur. (sesuai dengan asli); 24. Bukti P-24 : SPPT PBB NOP: Tahun 2013, atas nama Rahma H. M. Nur. (sesuai dengan asli); 25. Bukti P-25 : Surat Setoran PBB Tahun 2013 atas nama Rahma H.M. Nur, NOP: , tanggal 27 Januari (sesuai dengan asli); 26. Bukti P-26 : SPPT NOP: dan STTS Tahun 2012, atas nama Rahma H. M. Nur. (sesuai dengan asli); 27. Bukti P-27 : Surat Keterangan Identitas No. 141/38/2015/PEM, atas nama Ajis. Tertanggal 31 Maret (sesuai dengan asli); 28. Bukti P-28 : Daftar Himpunan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun (sesuai dengan asli); 29. Bukti P-29 : Daftar Himpunan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun (sesuai dengan asli); 30. Bukti P-30 : Daftar Himpunan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun (sesuai dengan asli); 31. Bukti P-31 : Surat Keterangan Nomor Obyek Pajak (NOP) Nomor 900/685/DPPKAD, tanggal 13 April (sesuai dengan asli); 32. Bukti P-32 : Peta Blok Tanah Desa Hu u (Blok 45). (Sesuai Halaman 23

24 dengan asli); Bahwa, selain mengajukan Bukti Surat, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat juga telah mengajukan 5 (lima) orang saksi, yang telah memberikan keterangan di persidangan sebagaimana keterangan lengkapnya termuat di dalam berita acara persidangan, sebagaimana berikut; 1. Keterangan saksi Usman, pada pokoknya adalah; - Bahwa saksi adalah Ketua Kelompok yang membagikan tanah pada tahun 1999, diantaranya kepada Ajis (salah satu Penggugat) dan H. Ibrahim ; Bahwa pembagian tanah tersebut tidak dilakukan secara tertulis, dan kelompok tani yang diketuai saksi pun tidak memiliki nama ; Bahwa pembagian tanah tersebut tidak diketahui oleh pihak Desa, dan tidak pula ada ijin atau yang menyuruh saksi untuk membagikan tanah tersebut ; Bahwa saksi mengenal Ajis (salah satu Penggugat) dan mengetahui bahwa Ajis menggarap tanah sejak tahun 1999, namun tidak tahu berapa luas tanah yang digarapnya ; Bahwa tanah yang digarap Ajis (salah satu Penggugat), dahulu belum ada bangunan apa-apa karena masih berbentuk hutan, kemudian ditanami jagung dan pisang ; Bahwa setahu saksi, tanah tersebut digarap dan dikuasai oleh Ajis (salah satu Penggugat) dari tahun 1995 sampai dengan sekarang ; Bahwa saksi tidak pernah melihat Azalil menggarap tanah tersebut; Bahwa saksi tidak mengetahui ada perebutan (sengketa) tanah yang digarap oleh Ajis (salah satu Penggugat) ; Bahwa saksi tidak mengetahui dan tidak mengenal Azalil, karena di RT 5 tempat saksi tinggal, tidak ada yang bernama Azalil, Masamah ataupun Irwanto ; Bahwa setahu saksi, yang bernama Ajis di Dusun Ncangga hanya satu orang. Meskipun di Bukti P-28, P, 29 dan P-30 ada lebih dari satu nama Ajis H. Abubakar (Azis H. Abubakar) ; Keterangan saksi Syafrudin, pada pokoknya adalah: - Bahwa saksi tinggal di Desa Hu u sejak tahun 1975 ; Bahwa rumah saksi berjarak ± 2 km dari lokasi tanah sebagaimana Halaman 24

25 obyek sengketa, di RT. 03. Sedangkan Ajis, bertempat tinggal di RT. 07; - Bahwa saksi mengenal Usman dan mengetahui perihal pembagian tanah olehnya pada tahun 1999, dimana pada saat itu masih berbentuk hutan/semak-semak, yang kemudian ditebang dan dibersihkan oleh Ajis; Bahwa pemilik/penggarap tanah yang terletak di samping tanah Ajis, adalah H. Ibrahim, dari pembagian tanah itu juga ; Bahwa yang menggarap tanah tersebut adalah Ajis, sejak tahun 1995 atau Namun yang menggarap sejak tahun 2003 adalah Azalil ; Bahwa saksi tidak pernah diberitahu oleh Ajis bahwa tanah tersebut digarap oleh Azalil ; Bahwa saksi tidak mengetahui peralihan penggarapan tanah dari Ajis ke Azalil itu didasarkan pada jual-beli, sewa-menyewa, atau yang lainnya; - Bahwa saksi tidak mengetahui adanya perebutan (sengketa) tanah antara Ajis dengan Azalil), maupun tentang perkelahian tentang perebutan tanah tersebut ; Bahwa tidak pernah ada pihak desa Hu u yang memberitahukan atau mempersoalkan perebutan tanah tersebut ; Bahwa setahu saksi yang memiliki tanah tersebut adalah Ajis, karena pada tahun 1999, saksi membantu Ajis untuk mengurus SPPT tanah tersebut karena pada saat itu tanahnya masih digarap Ajis ; Bahwa luas tanah sebagaimana SPPT tanah tersebut, sekitar 200 m x 400 m, yang dibagian pinggirnya ditanami pohon ; Bahwa saksi tidak mengetahui LSM Forum Pemuda Pembela Rakyat, & program terkait pensertipikatan tanah yang dilakukan mereka ; Bahwa tanah sebagaimana obyek sengketa terletak di RT 07, Dusun Ncangga ; Bahwa saksi tidak mengetahui Azalil, Masamah dan Irwanto tinggal di RT berapa, yang jelas ketiganya tinggal di Dusun Ncangga sejak tahun 2000-an ; Bahwa keluarga Ajis lebih dulu tinggal di Ncangga daripada keluarga Azalil ; Bahwa saat ini di lokasi tanah sebagaimana obyek sengketa, telah dibangun 2 rumah yang ditinggali oleh Azalil sejak tahun 2004 ; Keterangan saksi M. Said, pada pokoknya adalah: - Bahwa menurut saksi, tanah sebagaimana obyek sengketa dimiliki oleh Halaman 25

26 Ajis sejak tahun 1995 atau 1996, dari pembagian tanah ; Bahwa sejak tahun 2000-an, Azalil menggarap tanah yang sebelumnya digarap Ajis, namun tidak tahu dasar Azalil menggarap tanah yang tersebut ; Bahwa sampai saat ini, tanah tersebut dikuasai oleh Azalil ; Bahwa saksi tidak mengetahui proses sertipikasi tanah tersebut, dan tidak pernah pula mengetahuinya di kantor desa; Bahwa saksi tidak tahu ada perebutan tanah antara Ajis dan Azalil; Bahwa disamping tanah yang digarap Ajis, ada tanah H. Ibrahim ; Keterangan saksi Sudirman, pada pokoknya adalah: - Bahwa saksi adalah Camat Hu u pada tahun 1995 s/d tahun 1999 ; Bahwa benar, berdasarkan Bukti P-4, saksi memanggil Ajis dengan tujuan memerintahkan Ajis untuk mengosongkan tanah yang digarapnya di Desa Hu u, karena ada Surat Keputusan Gubernur dan perintah dari Bupati sebab tanah itu merupakan wilayah penyangga pariwisata yang tidak boleh dibangun apa-apa di atasnya ; Bahwa perintah pengosongan terjadi ± tahun 1996, dan pada saat itu ada sekitar 5 rumah kayu yang telah berdiri di lokasi tanah tersebut, termasuk milik Ajis ; Bahwa, Ajis saksi lupa siapa lagi yang memiliki bangunan di atas tanah tersebut ; Bahwa, setelah dikosongkan, kemudian bangunan ke-5 orang tersebut dipindahkan menjadi ke sebelah kanan jalan raya ; Bahwa, setelah tanah tersebut dikosongkan masih ada yang bercocok tanam (pisang, singkong, dan lain-lain) disana, namun bangunan sudah tidak ada kecuali Masjid ; Bahwa, saksi tidak mengetahui alas hak Ajis untuk menggarap tanah di lokasi sertipikat obyek sengketa, baik sebelum pengosongan maupun setelah pengosongan (dipindahkan ke kanan jalan raya) ; Bahwa setelah tanah dikosongkan, saksi tidak mengetahui peruntukan selanjutnya, atau pihak mana yang bertanggungjawab mengelola/mengolahnya ; Bahwa, saksi tidak mengetahui wilayah bernama So Madakalate sebagaimana Bukti T-37 dan T-38, karena pada saat saksi menjabat Halaman 26

27 camat wilayah itu termasuk So Nanggadoro. Sedangkan Dusun Ncangga muncul dan dimekarkan baru-baru ini ; Bahwa, saksi tidak mengetahui Bukti P-2, karena itu merupakan kewenangan Kantor Pajak ; Keterangan saksi Sihabudin, pada pokoknya adalah: - Bahwa saksi pernah berdinas di Dinas Pendapatan Daerah Kab. Dompu; Bahwa pada sekitar tahun 1995, terjadi perubahan dari IPEDA ke PBB, sehingga terhadap bidang tanah yang terkena obyek pajak, dilakukan pengukuran ulang oleh petugas melalui SISMIOP, termasuk di Kab. Dompu ; Bahwa pada prinsipnya, tidak ada perubahan nomor obyek pajak (NOP), baik pada saat PBB jadi kewenangan pusat (Kantor Pajak), maupun setelah menjadi kewenangan daerah (Dispenda) ; Bahwa, tanah obyek pajak harus memiliki nomor SPPT dahulu, baru kemudian bisa diajukan permohonan sertipikat. Ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 ; Bahwa nomor obyek pajak dalam satu blok tanah tidak mungkin sama, namun bisa jadi nomor seri obyek pajak sama, tapi berada pada blok yang berbeda ; Bahwa satu nomor obyek pajak tidak bisa berada pada dua bidang tanah yang berbeda. Begitupun halnya, dua nomor obyek pajak yang berbeda tidak mungkin berada pada bidang tanah yang sama ; Bahwa Bukti P-8 yang diperbandingkan dengan Bukti T.37, terletak pada Blok tanah yang berbeda ; Bahwa terjemahan Nomor Obyek Pajak adalah: 52 untuk kode Provinsi, 05 untuk kode Kabupaten Dompu, 010 untuk kode Kec. Hu u, 001 untuk kode Desa Hu u, 045 untuk kode blok tanah, dan 143 untuk kode nomor seri ; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya Tergugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi surat yang telah dicocokkan dengan aslinya kecuali bukti-bukti yang tidak ada aslinya, yang telah Halaman 27

28 dilegalisir dan bermeterai cukup, bukti-bukti tersebut diberi tanda T.1sampai dengan T.38,sebagai berikut : Bukti T.1 : Permohonan Pengukuran dan Permohonan Hak atas nama Azalil, tertanggal 31 Desember (sesuai dengan asli) ; Bukti T.2 : Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (Sporadik) atas nama Azalil, tertanggal 31 Desember (sesuai dengan asli) ; Bukti T.3 : Surat Keterangan Pemilikan/Penguasaan Tanah Nomor 141/340/2009/Pem,tanggal 31 Desember 2009, atas nama Azalil. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.4 : Surat Pernyataan Tidak Dalam Sengketa, tertanggal 31 Desember 2009, atas nama Azalil. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.5 : Buku Tanah Hak Milik Nomor 747/Desa Hu u Kec. Hu u Kab. Dompu, NIB: , tanggal 25 Pebruari 2011, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 2010 Nomor 631/Hu u/2010, luas m 2 atas nama Azalil. (sesuai dengan asli); 6. Bukti T.6 : Kartu Tanah Penduduk atas nama A. Jalil. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.7 : Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A, Nomor: 9/HM/V/2010, tanggal 11 Mei (sesuai dengan asli) ; Bukti T.8 : Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Dompu Nomor 73/HM/BPN-52.05/2010 tentang Pemberian Hak Milik kepada A.Zalil, tertanggal 21 Juli (sesuai dengan asli) ; Bukti T.9 : Surat Keterangan Belum Kena Pajak Nomor 141/340/2009, tertanggal 31 Desember atas nama A. Zalil. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.10 : Permohonan Pengukuran dan Permohonan Hak Halaman 28

29 tertanggal 31 Desember 2009, atas nama Masamah. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.11 : Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (Sporadik) atas nama Masamah, tertanggal 31 Desember (sesuai dengan asli) ; Bukti T.12 : Surat Keterangan Pemilikan/Penguasaan Tanah Nomor 141/340/2009/Pem, tertanggal 31 Desember 2009, atas nama Masamah. (Sesuai dengan asli) ; Bukti T.13 : Surat Pernyataan Tidak Dalam Sengketa, tertanggal 31 Desember 2009 atas nama Masamah. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.14 : Buku Tanah Hak Milik Nomor 746/Desa Hu u Kecamatan Hu u, Kab. Dompu, NIB: , tanggal 1 Desember 2010, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 2010, Nomor 632/Hu u/2010, luas m 2, atas nama Masamah. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.15 : Kartu Tanah Penduduk atas nama Masamah. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.16 : Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A, Nomor: 10/HM/V/2010, tanggal 11 Mei (sesuai dengan asli) ; Bukti T.17 : Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Dompu Nomor 74/HM/BPN-52.05/2010, tertanggal 21 Juli 2010, tentang Pemberian Hak Milik kepada Masamah. (sesuai dengan asli); Bukti T.18 : Surat Keterangan Belum Kena Pajak Nomor 141/340-Pem/2009, tertanggal 31 Desember 2009, atas nama Masamah. (sesuai dengan asli); 19. Bukti T.19 : Permohonan Pengukuran, tertanggal 28 Maret Halaman 29

30 2014, atas nama Irwanto. (sesuai dengan asli); Bukti T.20 : Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (Sporadik), tertanggal 28 Maret 2014 atas nama Irwanto. (sesuai dengan asli); Bukti T.21 : Surat Keterangan Pemilikan/Penguasaan Tanah Nomor 141/976/2014/Pem, tertanggal 27 Maret 2014 atas nama Irwanto. (sesuai dengan asli); Bukti T.22 : Surat Keterangan Pengalihan Hak dari Ahmad Ame kepada Irwanto, tanggal 26 Agustus (sesuai dengan asli) ; Bukti T.23 : Buku Tanah Hak Milik Nomor 1215/Desa Hu u Kecamatan Hu u, Kab. Dompu, NIB: , tanggal 1 Desember 2014, Surat Ukur tanggal 25 Juni 2014, Nomor 975/Hu u/2014, luas m 2, atas nama Irwanto. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.24 : Kartu Tanah Penduduk atas nama Irwanto. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.25 : Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A, Nomor: 161/2014, tertanggal 27 Agustus (sesuai dengan asli) ; Bukti T.26 : Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Dompu Nomor 164/HM/BPN-23.05/2014, tertanggal 29 September 2014 tentang Pemberian Hak Milik kepada Irwanto. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.27 : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2012, atas nama Irwanto. (sesuai dengan asli) ; Bukti T.28 : Sertipikat Hak Milik Nomor 747/Desa Hu u Kec. Hu u Kab. Dompu, NIB: , tanggal 25 Pebruari 2011, Surat Ukur tanggal Halaman 30

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang ber-kelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI BY : ANNEKA SALDIAN MARDHIAH Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan pembangunan nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peningkatan pembangunan nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA 1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan

Lebih terperinci

*35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 24/1997, PENDAFTARAN TANAH *35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

TERBANDING, semula PENGGUGAT;

TERBANDING, semula PENGGUGAT; PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 159 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 159 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 159 / PDT / 2014 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM 57 BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan N0.251/Pdt.G/2013 PA.Sda Dalam memutuskan setiap Perkara di dalam persidangan hakim tidak serta merta memutuskan perkara

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILIHAN DAN SENGKETA PELANGGARAN

Lebih terperinci

: JAWABAN GUGATAN. - Photocopy Tanda Pengenal Advokat

: JAWABAN GUGATAN. - Photocopy Tanda Pengenal Advokat SURAT JAWABAN GUGATAN Nomor Lampiran : 08xx/G/PT.TUN/VIII/2012 : - Surat Kuasa - Photocopy Tanda Pengenal Advokat Perihal : JAWABAN GUGATAN Bandung, 29 Mei 2012 Kepada, Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : 38/G/2015/PTUN-Pbr.

P E N E T A P A N. Nomor : 38/G/2015/PTUN-Pbr. P E N E T A P A N Nomor : 38/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Tingkat Banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Keterbukaan Informasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara dalam

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung telah memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 80 K/TUN/2005

P U T U S A N NOMOR : 80 K/TUN/2005 P U T U S A N NOMOR : 80 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No.467 K/TUN/05

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No.467 K/TUN/05 P U T U S A N No. 467 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N. Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

SALINAN P U T U S A N. Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. SALINAN P U T U S A N Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang mengadili perkara perdata dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 216/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 291/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 291/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 291/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN DAN PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING, PUTUSAN GUGATAN, DAN PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI A Umum DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 57 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 466/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor 466/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor 466/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor 30/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit. bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 207/Pdt/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR 207/Pdt/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 207/Pdt/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PEMBANDING, pekerjaan, agama Islam, bertempat tinggal di. .., Kelurahan Kecamatan Kabupen. , dalam hal ini diwakil oleh kuasa hukumnya

PEMBANDING, pekerjaan, agama Islam, bertempat tinggal di. .., Kelurahan Kecamatan Kabupen. , dalam hal ini diwakil oleh kuasa hukumnya PUTUSAN Nomor : 44 /Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara tertentu

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 64/Pdt.G/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK UMUM Pelaksanaan pemungutan Pajak yang tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan akan menimbulkan ketidakadilan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn. 112 113 SALINAN PENETAPA N Nomor :001 /Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kabupaten

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 195/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 195/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor: 195/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang melaksanakan sidang di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pinggir,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc.

PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc. PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 16/Pdt.G/2010/PTA. Smd. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding,

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor 30/Pdt.P/2011/PN.Smi DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor 30/Pdt.P/2011/PN.Smi DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 30/Pdt.P/2011/PN.Smi DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sukabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata Pemohonan pada Pengadilan Tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

BAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN

BAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN BAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN A. Hak Guna Bangunan Ketentuan Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Pokok Agraria Nomor

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN Nomor : 0155/Pdt.G/2010/PA.TSe.

SALINAN PUTUSAN Nomor : 0155/Pdt.G/2010/PA.TSe. SALINAN PUTUSAN Nomor : 0155/Pdt.G/2010/PA.TSe. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjung Selor yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

memperhatikan pula proses pada saat sertipikat hak atas tanah tersebut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

memperhatikan pula proses pada saat sertipikat hak atas tanah tersebut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 101 kepemilikannya, bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap sertipikat hak atas tanah dan perlindungan terhadap pemegang sertipikat hak atas tanah tersebut. Namun kepastian hukum dan perlindungan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK UMUM Pelaksanaan pemungutan Pajak yang tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan akan menimbulkan ketidakadilan

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA BLOKIR

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 68/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 68/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 68/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 0108/Pdt.G/2010/PA.Spn.

P U T U S A N Nomor: 0108/Pdt.G/2010/PA.Spn. P U T U S A N Nomor: 0108/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. بسم الل ه الر حمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara gugat harta

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2013/PTA. Plk. Bismillahir Rahmanir Rahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2013/PTA. Plk. Bismillahir Rahmanir Rahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2013/PTA. Plk Bismillahir Rahmanir Rahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.1112, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ATR/BPN. Blokir dan Sita. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILU. Oleh; YOSRAN,S.H,M.Hum

PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILU. Oleh; YOSRAN,S.H,M.Hum PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILU OLEH PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA Oleh; YOSRAN,S.H,M.Hum Kewenangan absolut pengadilan dilingkungan peradilan tata usaha negara adalah memeriksa, memutus

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara Gugatan Cerai pada tingkat banding, dalam

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 52/Pdt.G/2008/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 52/Pdt.G/2008/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 52/Pdt.G/2008/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK UMUM Pelaksanaan pemungutan Pajak yang tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan akan menimbulkan ketidakadilan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 27/Pdt.G/2012/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 27/Pdt.G/2012/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 27/Pdt.G/2012/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara Gugatan Harta

Lebih terperinci

بسم اهلل ار حمن ار حممم

بسم اهلل ار حمن ار حممم P U T U S A N Nomor 2/Pdt.G/2015/PTA.Smd بسم اهلل ار حمن ار حممم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang mengadili perkara tertentu pada tingkat banding

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

P U T U S A N. 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

P U T U S A N. 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara : P U T U S A N Nomor 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim

Lebih terperinci

bertempat tinggal di.., Kabupaten Pinrang, sebagai

bertempat tinggal di.., Kabupaten Pinrang, sebagai PUTUSAN Nomor 44/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 1351/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 1351/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 1351/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 142/Pdt/2015/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor 142/Pdt/2015/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 142/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci