ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA"

Transkripsi

1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2011

2

3 DAFTAR ISI ANGGARAN DASAR MUKADIMAH...1 BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII KETENTUAN UMUM...2 Pasal NAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU...3 Pasal A Z A S...3 Pasal TUJUAN DAN USAHA...4 Pasal Pasal KEANGGOTAAN...5 Pasal ORGANISASI...6 Pasal K E K A Y A A N...7 Pasal BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR...8 Pasal iii

4 BAB IX BAB X PEMBUBARAN ORGANISASI...8 Pasal ATURAN TAMBAHAN...8 Pasal ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I BAB II KEANGGOTAAN...9 Pasal 1 Anggota... 9 Pasal 2 Tata Cara Penerimaan Anggota Pasal 3 Hak Anggota Pasal 4 Kewajiban Anggota Pasal 5 Kepindahan Anggota Pasal 6 Pemberhentian Anggota KONGRES NASIONAL ILMU KESEHATAN ANAK (KONIKA)...14 Pasal 7 Status Konika Pasal 8 Kekuasaan Dan Wewenang Konika...15 Pasal 9 Penyelenggaraan Konika BAB III PENGURUS PUSAT Pasal 10 Status dan Struktur Pengurus Pusat...19 Pasal 11 Tugas dan Wewenang Pengurus Pusat Pasal 12 Rapat Kerja, Rapat Pleno, Rapat Pengurus Harian, dan Rapat Koordinasi iv

5 BAB IV PENGURUS CABANG...26 Pasal 13 Status dan Struktur Pengurus Cabang Pasal 14 Tugas dan Wewenang Pengurus Cabang Pasal 15 Rapat Anggota BAB V BAB VI BAB VII BADAN PELENGKAP PENGURUS PUSAT...34 Pasal 16 Unit Kerja Koordinasi Pasal 17 Badan Penerbit Pasal 18 Badan Pertimbangan Pengurus Pusat.. 37 Pasal 19 Badan Penyelenggara KONIKA Pasal 20 Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN...41 Pasal KOLEGIUM ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA Pasal 22 Status Kolegium Pasal 23 Tugas dan Wewenang Kolegium...43 Pasal 24 Tugas dan Wewenang Ketua Kolegium BAB VIII SIDANG PLENO KOLEGIUM.ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA...47 Pasal 25 Status Sidang Pleno Kolegium Pasal 26 Kekuasaan Dan Wewenang Sidang Pleno Kolegium Pasal 27 Tata Tertib Sidang Pleno Kolegium...48 v

6 BAB IX BAB X BAB XI vi PENGURUS NASIONAL KOLEGIUM ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA...50 Pasal 28 Status dan Struktur Pengurus Nasional Pasal 29 Tugas dan Wewenang Pengurus Nasional Kolegium PENGURUS HARIAN KOLEGIUM ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA...53 Pasal 30 Status Pengurus Harian Kolegium...53 Pasal 31 Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Kolegium KOMISI KOLEGIUM...55 Pasal 32 Status Komisi Pasal 33 Tugas dan Wewenang Komisi BAB XII KEKAYAAN IDAI...58 Pasal BAB XIII PENGHARGAAN IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA...59 Pasal Pasal 36 Tata Cara Pemilihan dan Pemberian Penghargaan IDAI BAB XIV A T R I B U T IDAI...63 Pasal BAB XV PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IDAI...64 Pasal

7 BAB XVI PEMBUBARAN ORGANISASI IDAI...65 Pasal BAB XVII PERATURAN TAMBAHAN...66 Pasal BAB XVIII PENUTUP...66 Pasal Keterangan perubahan AD-ART KONIKA XV Anggaran Dasar IDAI Anggaran Rumah Tangga IDAI vii

8

9 ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Sadar bahwa dokter spesialis anak Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk turut mengisi kemerdekaan bangsa yang berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 dengan membina masyarakat yang sehat jasmaniah dan rohaniah, khususnya kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia sesuai dengan martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran. Yakin bahwa untuk mendapatkan derajat pengabdian setinggi-tingginya dan hasil guna sebesar-besarnya dalam usaha meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia, maka seluruh dokter spesialis anak Indonesia perlu dipersatukan dalam satu organisasi yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia. Berkat rakhmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh keinginan untuk mencapai cita-cita luhur tersebut, dokter spesialis anak Indonesia menghimpun diri dalam satu organisasi. Untuk mencapai cita-cita, maksud dan tujuan tersebut, disusunlah kebijakan, usaha, serta langkah organisasi yang terarah sebagai berikut. Ikatan Dokter Anak Indonesia 1

10 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Yang dimaksud dengan dokter spesialis anak Indonesia adalah semua dokter yang telah mendapat ijazah dokter spesialis anak yang disahkan dan dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 2. Yang dimaksud dokter spesialis anak konsultan adalah semua dokter spesialis anak Indonesia yang telah mendapatkan ijazah atau sertifikat dokter spesialis anak konsultan dan dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 3. Yang dimaksud dengan satu organisasi yang mewadahi seluruh dokter spesialis anak Indonesia adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia 4. Yang dimaksud dengan anak adalah manusia sejak pembuahan sampai berakhirnya proses tumbuh kembang yang secara operasional diterjemahkan menjadi dari saat awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun. 2 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

11 BAB II NAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU Pasal 2 1. Organisasi bernama IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA disingkat IDAI. Dalam bahasa Inggris disebut dengan Indonesian Pediatric Society. 2. IDAI adalah satu-satunya organisasi profesi dokter spesialis anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia. 3. Sekretariat IDAI berkedudukan di ibukota Republik Indonesia. 4. IDAI didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1954 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. IDAI berazaskan Pancasila BAB III A Z A S Pasal 3 Ikatan Dokter Anak Indonesia 3

12 BAB IV TUJUAN DAN USAHA Pasal 4 IDAI bertujuan untuk ikut serta dalam: 1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kese jahteraan anak dalam pembangunan ma nusia Indonesia seutuhnya. 2. Mengembangkan ilmu kesehatan anak. 3. Meningkatkan kesejahteraan anggota. Pasal 5 Untuk mencapai tujuannya IDAI berusaha: 1. Berpartisipasi aktif dalam membina dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 2. Berpartisipasi aktif dalam penelitian tentang kesehatan anak dan kesejahteraan anak. 3. Berperan aktif dalam memberikan penga rahan, pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pendidikan ilmu kesehatan anak di Indonesia. 4. Membina dan meningkatkan kemampuan profesi dokter spesialis anak Indonesia. 5. Mempersatukan, memperjuangkan, dan memelihara kepentingan serta kedudukan dokter spesialis anak 4 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

13 Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat luhur profesi kedokteran. 6. Menjalin kerjasama dengan organisasi dokter spesialis anak regional dan internasional, organisasi profesi kedokteran lain, serta organisasi dalam bidang kesejahteraan anak pada umumnya. 7. Melaksanakan usaha-usaha lain sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar IDAI. Keanggotaan IDAI terdiri dari: 1. Anggota biasa. 2. Anggota muda. 3. Anggota luar biasa. 4. Anggota kehormatan. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 6 Ikatan Dokter Anak Indonesia 5

14 BAB VI ORGANISASI Pasal 7 1. Organisasi IDAI terdiri dari badan legislatif, badan eksekutif, badan khusus, dan badan pelengkap. 2. Badan legislatif adalah sidang organisasi Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) untuk tingkat pusat dan Rapat Anggota untuk tingkat IDAI Cabang. Dalam bahasa Inggris, KONIKA disebut dengan Indonesian Congress of Pediatrics. 3. Badan eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, Pengurus Nasional dan Pengurus Harian Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 4. Badan khusus IDAI adalah badan yang khusus dibentuk untuk menjalankan program tertentu, yang mempunyai kekhususan yaitu mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tata cara pemilihan pengurus tersendiri, serta aturan lain yang ditentukan tersendiri, misalnya yayasan. 5. Badan pelengkap IDAI adalah badan yang dibentuk Pengurus Pusat IDAI atau Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia untuk membantu pengurus menjalankan program kerjanya. 6. Badan pelengkap Pengurus Pusat adalah Unit Kerja Koordinasi, Badan Penerbit, Badan Pertimbangan 6 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

15 Pengurus Pusat (BP3), Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BP2A), Badan Penyelenggara KONIKA, satuan tugas, kelompok kerja, dan lain-lain yang dianggap perlu. 7. Badan pelengkap Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia adalah Komisi Kurikulum, Komisi Evaluasi, Komisi Akreditasi, Komisi Pengembangan dan Pembinaan, subkomisi, satuan kerja, dan badan lain yang dianggap perlu BAB VII K E K A Y A A N Pasal 8 Kekayaan IDAI diperoleh dari: 1. Uang pangkal dan uang iuran anggota. 2. Kegiatan-kegiatan lain yang sah dan tidak mengikat. Ikatan Dokter Anak Indonesia 7

16 BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 9 Perubahan Anggaran Dasar diputuskan oleh KONIKA atau KONIKA luar biasa BAB IX PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 10 Pembubaran IDAI diputuskan oleh KONIKA Luar Biasa yang khusus diselenggarakan untuk keperluan tersebut. BAB X ATURAN TAMBAHAN Pasal 11 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dimuat dalam Anggaran Rumah Tangga sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar. 8 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

17 ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 ANGGOTA 1. Anggota biasa ialah dokter spesialis anak, warganegara Indonesia, terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia dan telah mendapat ijazah spesialis ilmu kesehatan anak yang dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 2. Anggota muda ialah dokter umum, war ganegara Indonesia, terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia dan peserta pendidikan dokter spesialis I program studi ilmu kesehatan anak di institusi pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak yang diakui oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia dan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 3. Anggota luar biasa: 3.1. Dokter spesialis anak, lulusan luar negeri, warganegara Indonesia yang sedang menjalani adaptasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia 9

18 3.2. Dokter spesialis anak, warganegara asing yang bekerja di Indonesia. 4. Anggota kehormatan ialah mereka yang telah berjasa dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia. Pasal 2 TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA 1. Permohonan untuk menjadi anggota biasa, muda, dan luar biasa dilakukan dengan jalan mengajukan permintaan tertulis kepada Pengurus Cabang setempat atau Pengurus Cabang terdekat bila belum terdapat cabang setempat dengan menyatakan persetu juannya terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IDAI. 2. Pengurus Cabang dalam ayat 1 meneruskan permohonan tersebut kepada Pengurus Pusat dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari. 3. Penerimaan menjadi anggota diputuskan oleh Pengurus Pusat setelah memperhatikan pertimbangan Pengurus Cabang. 4. Anggota kehormatan ditetapkan oleh KONIKA berdasarkan usul Pengurus Cabang atau Pengurus Pusat. 10 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

19 Pasal 3 HAK ANGGOTA 1. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan dengan lisan atau tertulis kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan IDAI, dan memilih serta dipilih. 2. Anggota biasa berhak mendapat bantuan perlindungan dan bantuan pembelaan dari IDAI dalam melaksanakan profesinya se bagai dokter spesialis anak. 3. Anggota muda, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan dengan lisan atau tertulis kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan IDAI, tetapi tidak mempunyai hak memilih atau dipilih. Pasal 4 KEWAJIBAN ANGGOTA 1. Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota muda berkewajiban menjunjung tinggi dan mengamalkan sumpah dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, semua peraturan dan keputusan IDAI. 2. Anggota kehormatan diharapkan menjaga, mempertahankan kehormatan dan me ngembangkan IDAI. 3. Anggota muda dan biasa wajib membayar iuran anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia 11

20 Pasal 5 KEPINDAHAN ANGGOTA 1. Pelaporan pindah ke cabang lain dilak sanakan dengan membawa surat pengantar dari cabang lama ke cabang baru dengan tembusan ke Pengurus Pusat. 2. Kepindahan pada cabang baru dianggap sah bila mendapat persetujuan dari cabang tersebut. Pasal 6 PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena: 1.1. Meninggal dunia Atas permintaan sendiri Tidak memenuhi persyaratan lagi untuk menjadi anggota IDAI Diberhentikan oleh sidang organisasi KONIKA. 2. Anggota dapat diberhentikan karena: 2.1. Melakukan tindakan yang berten tangan dengan ketentuan yang ter cantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Melakukan tindakan yang merugikan atau mencemarkan nama baik IDAI. 12 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

21 3. Tata cara pemberhentian anggota: 3.1. Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengurus Cabang 1 (satu) bulan sebelumnya untuk selanjutnya dikukuhkan oleh Pengurus Pusat 3.2. Seorang anggota dapat dikenakan pemberhentian sementara oleh Pengurus Cabang sesudah didahului peringatan tertulis sekurang-kurangnya 1 satu) bulan sebelumnya Paling lama 6 (enam) bulan setelah pemberhentian sementara, Pengurus Cabang dapat merehabilitasi atau mengusulkan pemberhentian tetap kepada Pengurus Pusat 3.4. Dalam hal luar biasa Pengurus Pusat dapat melakukan pemberhentian sementara secara langsung dengan memberitahukannya kepada Pengurus Cabang yang bersangkutan Dalam mengukuhkan pemberhentian anggota, Pengurus Pusat berkoordinasi dengan Pengurus Nasional Kolegium. 4. Pembelaan: 4.1. Anggota yang dikenakan pemberhentian sementara dapat membela diri di hadapan rapat anggota Anggota yang dikenakan pemberhentian sementara diberi kesempatan meminta bantuan kepada Tim Pembela Anggota yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat. Ikatan Dokter Anak Indonesia 13

22 4.3. Anggota yang dikenakan pember hentian sementara dapat mengajukan pembelaannya pada sidang organisasi KONIKA Keputusan sidang organisasi KONIKA dapat memba talkan atau memperkuat tindakan pemberhentian tersebut dengan ke tentuan bahwa keputusan yang sah adalah keputusan yang disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah delegasi yang hadir dalam sidang organisasi KONIKA Dalam menunjuk Tim Pembela Anggota, Pengurus Pusat berkoordinasi dengan Pengurus Nasional Kolegium. BAB II KONGRES NASIONAL ILMU KESEHATAN ANAK (KONIKA) Pasal 7 STATUS KONIKA 1. Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) adalah kongres nasional untuk membahas perkembangan organisasi serta ilmu kedokteran dan kesehatan terutama ilmu kesehatan anak. 14 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

23 2. KONIKA mempunyai 2 (dua) macam sidang yaitu sidang organisasi dan sidang ilmiah. 3. Sidang organisasi KONIKA adalah badan legislatif tertinggi IDAI, yang terdiri dari sidang pleno Pengurus Pusat IDAI dan sidang pleno Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 4. Sidang organisasi KONIKA merupakan musyawarah utusan IDAI Cabang, Pengurus Pusat IDAI dan jajarannya, serta Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 5. KONIKA diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun. 6. Dalam keadaan mendesak, KONIKA Luar Biasa dapat diselenggarakan atas usul Pengurus Pusat, Pengurus Nasional Kolegium, atau salah satu cabang dengan persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah cabang dan Pengurus Nasional Kolegium. Pasal 8 KEKUASAAN DAN WEWENANG KONIKA 1. Menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 2. Menetapkan rencana strategi (Renstra) organisasi. 3. Menilai pertanggung jawaban dan menetapkan status Pengurus Pusat. 4. Menilai pertanggung jawaban dan menetapkan status Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia 15

24 5. Memilih ketua umum Pengurus Pusat dan ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 6. Menilai dan menetapkan status cabang baru. 7. Menilai dan menetapkan status keanggotaan. 8. Menetapkan cabang tempat KONIKA dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ber ikutnya. 9. Menetapkan besarnya uang pangkal, uang iuran, dan uang langganan majalah IDAI (Paediatrica Indonesiana, Sari Pediatri, dan lain-lain). 10. Menetapkan ketentuan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah profesi. 11. Membahas dan merumuskan masalah pen di dik an dan masalah ilmiah pada khususnya dan ke se hat an anak pada umumnya dengan mem per ha ti kan rencana strategi IDAI. Pasal 9 PENYELENGGARAAN KONIKA 1. Penyelenggara KONIKA adalah Pengurus Pusat bersama-sama dengan IDAI Cabang terpilih. 2. Pengurus Pusat bersama-sama dengan cabang terpilih membentuk badan pelengkap organisasi ialah Badan Penyelenggara KONIKA. 3. Badan Penyelenggara KONIKA terdiri dari Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana KONIKA. 16 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

25 4. Ketua Panitia Pelaksana KONIKA atas nama Badan Penyelenggara KONIKA bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat. 5. Sidang organisasi KONIKA terdiri dari sidang pleno gabungan yang dihadiri oleh semua peserta sidang organisasi KONIKA, sidang pleno Pengurus Pusat IDAI, sidang pleno Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia, dan sidang komisi yang pembagiannya ditentukan oleh panitia. 6. Sidang organisasi KONIKA dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh dari anggota sidang pleno Kolegium Ilmu Ke sehatan Anak Indonesia ditambah satu dan sekurang-kurangnya separuh jumlah delegasi cabang ditambah satu. Bila korum tidak tercapai, maka secepat-cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat-lambatnya satu kali 24 (dua puluh empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang korum. 7. Sidang pleno pengesahan korum, sidang pleno pengesahan acara, sidang pleno pengesahan tata tertib, dan sidang pleno pemilihan ketua sidang pleno gabungan KONIKA dipimpin oleh ketua Panitia Pelaksana KONIKA. 8. Ketua sidang organisasi pleno gabungan KONIKA dipilih dari dan oleh delegasi cabang. Wakil ketua sidang organi sasi pleno gabungan KONIKA dipilih dari dan oleh delegasi Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. Sekretaris sidang dipilih dari dan oleh delegasi IDAI cabang. Ikatan Dokter Anak Indonesia 17

26 9. Keputusan sidang organisasi KONIKA diambil dengan musyawarah dan mufakat. Dalam hal yang tidak memungkinkan,keputusan diambil dengan pemungutan suara menurut suara terbanyak. 10. Peserta sidang organisasi KONIKA terdiri dari delegasi cabang, Pengurus Pusat, Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia, badan khusus, badan pelengkap, dan pe ninjau. 11. Delegasi cabang terdiri dari anggota Pengurus Cabang dan bila perlu ditambah dengan anggota biasa yang ditunjuk oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan. 12. Delegasi cabang adalah 1 (satu) orang untuk setiap 10 (sepuluh) anggota biasa sampai dengan jumlah 50 (lima puluh) orang, selanjutnya ditambah 1 (satu) orang delegasi untuk setiap 50 (lima puluh) anggota biasa dengan jumlah maksimum 10 (sepuluh) orang delegasi. Banyaknya anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat IDAI berdasarkan jumlah anggota biasa yang membayar iuran. 13. Delegasi cabang dianggap sah bila men dapat surat penunjukan (mandat) dari Pengurus Cabang. 14. Setiap cabang berhak mengutus 2 (dua) orang peninjau yang ditunjuk oleh Pengurus Cabang. 15. Delegasi cabang dengan mandat resmi mempunyai hak bicara dan hak suara dalam pembicaraan mengenai masalah di luar pendidikan, sedangkan delegasi lain hanya mempunyai hak bicara. 18 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

27 16. Delegasi cabang dengan mandat resmi mempunyai hak bicara dan hak suara dalam pemilihan ketua umum Pengurus Pusat, sedangkan delegasi lain hanya mempunyai hak bicara. 17. Delegasi kolegium adalah semua anggota sidang pleno kolegium. Delegasi kolegium mem punyai hak bicara dan hak suara dalam pem bicaraan mengenai substansi pendidikan sedang kan delegasi lain hanya mempunyai hak bicara. 18. Delegasi kolegium mempunyai hak bicara dan hak suara dalam pemilihan ketua kolegium, sedangkan delegasi lain hanya mempunyai hak bicara. BAB III PENGURUS PUSAT Pasal 10 STATUS DAN STRUKTUR PENGURUS PUSAT 1. Pengurus Pusat merupakan badan eksekutif tertinggi organisasi IDAI dan bertanggung jawab kepada KONIKA. 2. Masa bakti Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun atau sampai dengan KONIKA ber ikutnya. Ikatan Dokter Anak Indonesia 19

28 3. Setelah pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya, Pengurus Pusat menjadi demisioner sampai terbentuknya Pengurus Pusat baru. 4. Pengurus Pusat baru mulai menjalankan tugasnya segera setelah dilakukan serah terima dengan Pengurus Pusat demisioner paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah KONIKA. 5. Ketua umum Pengurus Pusat tidak boleh memangku jabatannya lebih dari 2 (dua) masa bakti berturut-turut. 6. Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari: 6.1. Ketua umum Ketua I Ketua II Sekretaris umum Bendahara Beberapa anggota Ketua badan pelengkap (anggota ex-officio). Pasal 11 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS PUSAT 1. Tugas dan wewenang Pengurus Pusat: 1.1. Mempunyai tugas dan wewenang tertinggi dalam mengawasi, meng amankan, melaksanakan Angga ran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan keputusan KONIKA. 20 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

29 1.2. Menyelenggarakan rapat kerja, rapat pleno, dan rapat pengurus harian Melaksanakan usaha pembinaan IDAI Mewakili IDAI dalam hal organisasi dan ilmiah di forum nasional, regional,dan internasional Mewakili IDAI di bidang hukum dan di depan pengadilan Memantau dan mengkoordinasi pe laksanaan tugas Pengurus Cabang Mensahkan Pengurus IDAI Cabang baru Mengadakan hubungan, konsultasi, dan kerjasama dengan instansi atau badan nasional, regional, maupun internasional dalam rangka usaha men capai tujuan IDAI Mengusahakan pengadaan dana untuk membiayai kegiatan organisasi Membentuk, menyelenggarakan, dan bertanggung jawab atas tugas badan pelengkap organisasi. 2. Tugas dan wewenang ketua umum: 2.1. Memimpin kegiatan Pengurus Pusat Mengatur pembagian dan pelak sanaan tugas para anggota Pengurus Pusat Memilih dan menetapkan ketua badan pelengkap organisasi, kecuali untuk ketua Unit Kerja Koordinasi dan Badan Penyelenggara KONIKA yang pemilihan ketuanya akan diatur tersendiri Ikatan Dokter Anak Indonesia 21

30 2.4. Bertindak atas nama Pengurus Pusat mewakili IDAI dalam hal organisasi dan ilmiah di forum nasional, regional, dan internasional Bertindak atas nama Pengurus Pusat mewakili IDAI di bidang hukum dan di depan pengadilan Bertindak atas nama Pengurus Pusat untuk mempertanggung jawabkan kegiatan IDAI selama masa baktinya kepada KONIKA Bertindak atas nama Pengurus Pusat dalam berkomunikasi dengan Pengurus IDAI Cabang Turut membina anggota IDAI dalam menghayati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia. 3. Tugas dan wewenang para ketua: 3.1. Bersama-sama ketua umum memimpin kegiatan Pengurus Pusat Melaksanakan tugas dan wewenang ketua umum bila ketua umum ber halang an. 4. Tugas dan wewenang sekretaris umum: 4.1. Memimpin dan bertanggung jawab atas administrasi organisasi Membantu ketua umum agar dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan lancar. 22 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

31 5. Tugas dan wewenang para sekretaris: 5.1. Membantu sekretaris umum menjalankan administasi organisasi Membantu para ketua agar dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan lancar Melaksanakan tugas dan wewenang sekretaris umum bila sekretaris umum berhalangan. 6. Tugas dan wewenang bendahara: 6.1. Mengelola, mengatur, dan bertanggungjawab atas keuangan dan kekayaan Pengurus Pusat IDAI 6.2. Meminta laporan pertanggung jawaban keuangan Badan Pelengkap IDAI. 7. Tugas dan wewenang anggota: 7.1. Melaksanakan dan mengamankan tugas yang diberikan ketua umum Memberikan saran dan pertimbangan kepada ketua umum, diminta maupun tidak. 8. Para ketua, sekretaris umum, para sekretaris, bendahara, anggota pengurus pusat, dan ketua badan pelengkap organisasi bertanggung jawab kepada ketua umum. Ikatan Dokter Anak Indonesia 23

32 Pasal 12 RAPAT KERJA, RAPAT PLENO, RAPAT PENGURUS HARIAN, DAN RAPAT KOORDINASI 1. Rapat Kerja: 1.1. Rapat kerja adalah rapat yang dise lenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pe ngurus Cabang, Pengurus Nasional Kolegium, ketua dan sekretaris badan khusus dan badan pelengkap organisasi Menyusun dan menetapkan program kerja IDAI amanat KONIKA untuk dilaksanakan pada masa bakti kepengurusan Mengadakan pembicaraan penda hulu an tentang bahan KONIKA dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang akan datang Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali selama masa bakti kepe ngurus an Pengurus Pusat Pengurus Pusat menetapkan panitia penyelenggara dan tempat rapat kerja. Panitia penyelenggara bertang gung jawab kepada Pengurus Pusat Dalam menyelenggarakan rapat kerja, cabang berkewajiban mem bantu pengadaan dana Rapat kerja dipimpin oleh ketua umum Pengurus Pusat. 24 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

33 1.8. Rapat pada rapat kerja IDAI terdiri dari rapat pleno gabungan, rapat pleno untuk Pengurus Pusat dan rapat pleno untuk Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia, serta rapat komisi masingmasing untuk Pengurus Pusat dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. 2. Rapat Pleno: 2.1. Rapat pleno ialah rapat Pengurus Pusat lengkap Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam masa kepengurusan Menyusun, menilai, dan menyem pur nakan program kerja Pengurus Pusat Rapat pleno dipimpin oleh ketua umum Pengurus Pusat. 3. Rapat Pengurus Harian IDAI: 3.1. Rapat Pengurus Harian IDAI dihadiri oleh ketua umum, para ketua, sek retaris, bendahara, dan anggota Pengurus Pusat Diselenggarakan untuk kelancaran tugas seharihari Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan Rapat pengurus harian IDAI dipimpin oleh ketua umum Pengurus Pusat. Ikatan Dokter Anak Indonesia 25

34 4. Rapat Koordinasi : 4.1. Rapat koordinasi adalah rapat antara Pengurus Pusat IDAI dengan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia Rapat koordinasi dilakukan secara berkala atau atas permintaan Pengurus Pusat, Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia, badan pelengkap, atau badan khusus, 1.3. Rapat koordinasi terutama dilakukan dengan sasaran optimalisasi kegiatan bersama Dalam rapat koordinasi, Pengurus Pusat dapat menyertakan jajarannya. BAB IV PENGURUS CABANG Pasal 13 STATUS DAN STRUKTUR PENGURUS CABANG 1. Cabang dapat dibentuk di suatu propinsi yang mempunyai paling sedikit 10 (sepuluh) anggota biasa yang berdomisili di propinsi tersebut. 2. Di satu propinsi hanya dapat dibentuk satu cabang. 26 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

35 3. Dokter spesialis anak yang berkedudukan di propinsi yang belum mempunyai cabang dapat memilih menjadi anggota cabang yang terdekat. 4. Pembentukan cabang baru harus diajukan pada KONIKA, melalui Pengurus Pusat untuk disahkan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum KONIKA diselenggarakan. 5. Surat permohonan pembentukan cabang baru harus ditandatangani paling sedikit oleh 10 (sepuluh) anggota biasa dan diketahui serta disetujui oleh Pengurus Cabang tempat kesepuluh anggota tadi bernaung. 6. Pengurus cabang sekurang-kurangnya terdiri dari : 6.1. Ketua Wakil ketua Sekretaris Bendahara Beberapa anggota. 7. IDAI Cabang dapat membentuk badan pelengkap Unit Keja (UK) dan perwakilan. 8. Unit Kerja 8.1. Unit Kerja (UK) adalah badan pelengkap organisasi bidang subspesialisasi di tingkat IDAI Cabang sebagai wadah anggota IDAI yang berkecimpung dan berperan aktif dalam bidang subspesialisasi tertentu Unit Kerja dibentuk oleh Pengurus IDAI Cabang sesuai dengan kemampuan IDAI Cabang. Ikatan Dokter Anak Indonesia 27

36 8.3. Anggota UK adalah anggota biasa IDAI yang bekerja di bidang subspesialisasi tertentu, berminat dan berperan aktif dalam kegiatan subspesialisasi yang diminatinya tersebut Pengurus Unit Kerja ditetapkan oleh ketua IDAI Cabang dan terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota Ketua Unit Kerja merupakan anggota ex officio Pengurus Cabang. 9. Perwakilan 9.1. Perwakilan adalah wakil IDAI Cabang pada suatu daerah Pada propinsi yang belum mempunyai IDAI Cabang, perlu dibentuk perwakilan 9.3. Pengurus perwakilan diangkat dan diberhentikan oleh ketua IDAI Cabang Pengurus perwakilan sekurang-ku rang nya terdiri dari ketua dan sekretaris. 10. Pengurus Cabang dibentuk selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah KONIKA untuk masa bakti 3 (tiga) tahun. 11. Pengurus Cabang disahkan oleh Pengurus Pusat. 12. Ketua Pengurus Cabang tidak boleh memangku jabatannya lebih dari 2 (dua) masa bakti berturut-turut. 28 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

37 Pasal 14 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS CABANG 1. Tugas dan wewenang Pengurus Cabang 1.1. Menyusun serta melaksanakan program dan peraturan yang ditetapkan oleh KONIKA dan Pengurus Pusat Menyusun dan melaksanakan program cabang sendiri Turut membina anggota IDAI dalam menghayati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia Mengadakan konsultasi dan kerjasama dengan instansi dan badan lain dalam rangka mencapai tujuan IDAI Mengusahakan pengadaan dana untuk membiayai kegiatan cabang Dapat membentuk badan pelengkap organisasi untuk melaksanakan tugas nya sesuai kebutuhan Dapat mengeluarkan peraturan yang berlaku bagi cabangnya sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, program dan keputusan KONIKA maupun Pengurus Pusat. Ikatan Dokter Anak Indonesia 29

38 2. Tugas dan wewenang ketua: 2.1. Memimpin kegiatan cabang Mengatur pembagian tugas antara anggota Pengurus Cabang Bertindak ke luar atas nama Pengurus Cabang Memberikan laporan kepada Pengurus Pusat secara berkala, sekurang-kurang nya sekali setahun Bertindak atas nama Pengurus Cabang untuk mempertanggung jawabkan kegiatan cabang selama masa bakti nya kepada rapat anggota Memimpin, memilih, dan menetapkan ketua dan anggota badan pelengkap organisasi tingkat cabang. 3. Tugas dan wewenang wakil ketua: 3.1. Menjabat ketua bila ketua ber ha langan Membantu ketua dalam melaksana kan tugasnya. 4. Tugas dan wewenang sekretaris: 4.1. Memimpin dan bertanggung jawab atas administrasi Membantu ketua dalam melaksan a kan tugasnya.. 4. Tugas dan wewenang bendahara: Memimpin dan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan dan kekayaan Peng urus Cabang. 30 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur material dan spritual berdasarkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA MUKADIMAH Bahwa para Apoteker Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang dianugerahi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian di bidang

Lebih terperinci

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan, pengusaha Indonesia

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR ORGANDA M U K A D I M A H

PERUBAHAN DAN PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR ORGANDA M U K A D I M A H PERUBAHAN DAN PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR ORGANDA M U K A D I M A H Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Karyawan PT Jurnalindo Aksara Grafika, dengan penuh kesadaran, ikhlas serta didorong oleh semangat berkoperasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RANCANGAN DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 28 MEI 2015

RANCANGAN DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 28 MEI 2015 RANCANGAN DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 28 MEI 2015 1. Beberapa ketentuan dalam MENIMBANG diubah dan disesuaikan dengan adanya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA Edisi 2007, cetakan pertama 2007 Indonesian Institut e of Arc hitects... Member Institute of ARCASIA (Architects Regional Council Asia) National Section of UIA (Union Internationale des Architectes) Founder

Lebih terperinci

STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DWIMULYA

STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DWIMULYA STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DWIMULYA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DWIMULYA 2010 0 PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DWIMULYA Nomor : 05/STIE-DM/X/2010 TENTANG STATUTA SEKOLAH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 bertujuan mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA TAHUN 2012 MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007

PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai mata rantai dalam jajaran industri pariwisata,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ANGGARAN DASAR KONI

DAFTAR ISI ANGGARAN DASAR KONI MUKADIMAH DAFTAR ISI ANGGARAN DASAR KONI BAB I UMUM Bagian Kesatu Nama dan Domisili Pasal 1... 1 Bagian Kedua Tempat dan Waktu Didirikan Pasal 2... 2 Bagian Ketiga Asas dan Dasar Pasal 3... 2 Bagian Keempat

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN, ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENGHUNI RUMAH SUSUN

TENTANG PEDOMAN PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN, ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENGHUNI RUMAH SUSUN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT SELAKU KETUA BADAN KEBIJAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN NASIONAL NOMOR : 06/KPTS/BPK4N/1995 TENTANG PEDOMAN PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN HUNIAN (PPPSRSH) PALADIAN PARK APARTEMEN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN HUNIAN (PPPSRSH) PALADIAN PARK APARTEMEN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN HUNIAN (PPPSRSH) PALADIAN PARK APARTEMEN MUKADIMAH Bahwa berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a b c d e bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA Halaman 1 dari 39 ANGGARAN DASAR PARTAI KEADILAN SEJAHTERA MUKADIMAH Bangsa Indonesia telah menjalani sejarah panjang yang sangat menentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Al-birru manittaqa. Yogyakarta, 16 November 2011. 20 Dzulhijjah 1432

KATA PENGANTAR. Al-birru manittaqa. Yogyakarta, 16 November 2011. 20 Dzulhijjah 1432 KATA PENGANTAR Sesungguhnya segala puji adalah milik Allah, hanya kepada-nya-lah kami bersyukur, karena atas nikmat kesehatan, kesempatan, kecerdasan, dan kesabaran dari-nya amanah organisasi ini dapat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

ANGGARAN DASAR KOPERASI. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 ANGGARAN DASAR KOPERASI BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 (1) Badan usaha ini bernama KOPERASI PONDOK PESANTREN DAARUT TAUHIID BANDUNG, dengan nama singkatan KOPONTREN DT selanjutnya

Lebih terperinci

Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi

Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi 2011 PEMBUKAAN Organisasi Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi didirikan pada 18 Mei 1998

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012 ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012 BAB I NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 1) Organisasi ini bernama Aliansi Masyarakat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian

Lebih terperinci