DOMINASI LAKI-LAKI TERHADAP TOKOH NURAENI DAN KASIA DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DOMINASI LAKI-LAKI TERHADAP TOKOH NURAENI DAN KASIA DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN"

Transkripsi

1 DOMINASI LAKI-LAKI TERHADAP TOKOH NURAENI DAN KASIA DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN Alifatul Qolbi Mu arrof Universitas Airlangga Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana alur cerita dan kaitanya pada posisi tokoh perempuan bernama Nuraeni dan Kasia terhadap dominasi laki-laki. Peneliti menggunakan dua tokoh perempuan ini karena memiliki kesamaan peran sebagai seorang istri yang didominasi oleh suaminya. Penelitian ini menggunakan teori dari aktansial dan skema fungsional dari A.J Greimas untuk mengetahui alur secara detail dan keterlibatan tokoh. Kemudian ditelaah lebih lanjut menggunakan tinjauan feminisme untuk mengetahui makna dari posisi perempuan terhadap laki-laki. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa cerita Lelaki Harimau ini merupakan alur mundur dimana ditemukan beberapa tokoh menempati lebih dari satu peran aktansial. Kemudian dari telaah tersebut, berhasil ditemukan beberapa bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan yakni dalam pernikahan dini, kekerasan dalam hubungan seks, pelecehan seksual, dan pengkhianatan. Perlawanan terhadap dominasi tersebut ditemukan tidak hanya dilakukan oleh tokoh perempuan itu sendiri, namun juga atas bantuan dari tokoh laki-laki. Hal ini menujukkan bahwa perempuan memang dianggap tidak berdaya sehingga memerlukan perlindungan dari laki-laki. Kata kunci: Dominasi Laki-laki, perlawanan perempuan, feminisme. Abstract This study aims to describe how the plot and its relation to the position of women characters named Nuraeni and Kasia towards men s domination. The researcher used these two women characters because they had a role as wifes who are dominated by men. This study used the actantial fuctional schemes theory by A.J Greimas to describe the plot and detail of the characters. Then, the researcher used feminism perspective to describe the meaning of women's position towards men. In this study, the story of Lelaki Harimau used flashback plot which is including of several actantial roles in a character. Then the result of this study indicated that several forms of men s domination are early marriage, sexual harassment, sexy abuse, and betrayal. Resistance to domination was found not only by women, but also man character. This showed that women are indeed considered helpless, so that they need to be protected by men. Keywords: Men s domination, women s struggle, feminism. 110

2 A. PENDAHULUAN Beberapa novel di Indonesia menceritakan kisah perempuan yang baik disadari ataupun tidak, seringkali terselubung dengan dominasi laki-laki. Sebagai contoh pada saat Balai Pustaka masih menjadi kiblat penerbitan karya sastra, seperti pada novel Siti Nurbaya (1992) karya Marah Rusli dan Layar Terkembang (1936) oleh Sultan Takdir Alisjahbana dan beberapa lainnya. Novel tersebut memberikan ciri khas adanya selubung belenggu pada perempuan. Perempuan memang tidak dapat dipisahkan dengan dominasi laki-laki yang menjadikannya pada posisi tersubordinat, baik itu dalam masalahan perjodohan, pekerjaan atapun dalam ranah keluarga. Konstruksi sosial yang ada di masyarakat seringkali meletakkan perempuan pada posisi objek dari segala bentuk permasalah yang terjadi di masyarakat termasuk menjadi objek kekerasan oleh lakilaki. Menurut Sungkowati (2012) konstruksi sosial ditanamkan melalui berbagai institusi sehingga menjadi hal yang seolah-olah kodrati. Hal ini berakibat pada perempuan yang menjadi terbatas geraknya dalam berekspresi dan kerap menjadi korban dari dominasi laki-laki baik dalam lingkup domestik maupun publik. Salah satu karya sastra Indonesia yang juga mengangkat tema perempuan adalah novel karya Eka Kurniawan berjudul Lelaki Harimau. Lelaki Harimau menjadi novel yang menarik untuk dikaji lebih dalam karena novel ini memiliki alur cerita yang dibuat sedikit rumit seolah 111 maju-mundur, sehingga diperlukan telaah lebih dalam untuk dapat memahaminya. Selain itu sang penulis, Eka Kurniawan juga merupakan pengarang yang berhasil mendapat beberapa penghargaan atas beberapa tulisannya seperti Cantik itu Luka dan Seperti Dendam, Rindu Harus di Bayar Tuntas dan beberapa lainnya. Dilihat dari judulnya Lelaki Harimau dan tokoh utama bernama Margio (salah satu dari sekian banyak karakter laki-laki), novel ini kental dengan aroma maskulinitas. Sang penulis sendiri yang bernama Eka Kurniawan adalah seorang lakilaki. Sehingga, menganalisis lebih lanjut pada sisi perempuan menjadi hal yang baru dan menarik dari novel ini. Dalam Lelaki Harimau diceritakan karakter perempuan bernama Nuraeni dan Kasia yang mengalami banyak kegelisahan dalam hidupnya. Nuraeni digambarkan seseorang perempuan yang tidak dapat menolak dijodohkan oleh orang tuanya hingga meskipun sudah berkeluarga, Nuraeni tetap tidak merasa bahagia. Begitu pula Kasia, digambarkan sebagai perempuan kaya yang memiliki segalanya, meskipun sudah berkeluarga ia tetap saja tidak menemukan kebahagiaan karena dikhianati oleh suaminya sendiri. Keduanya tidak berdaya atas dominasi yang dilakukan oleh suaminya, dimana konstruksi sosial mengharuskan seorang istri harus patuh kepada suami bagaimanapun keadaannya. Lelaki harimau bercerita tentang beberapa tokoh perempuan berjumlah tujuh. Tujuh perempuan

3 tersebut dikelompokkan dalam dua keluarga besar. Nuraeni, Mameh dan Marian ada dalam keluarga Komar Bin Syueb (Ayah dari Margio). Sementara lainnya Kasia, Laela, Maesa Dewi dan Maharani merupakan keluarga dari Anwar Sadat. Dalam cerita utuhnya diceritakan bahwa Keluaga Komar bin Syueb dan Anwar Sadat terlibat dalam konflik yang rumit. Kedua, keluarga dari kasta yang berbeda ini dipertemukan dalam kondisi yang menyenangkan namun berakhir dalam sebuah tragedi. Dalam novel ini pengarang menggunakan alur mundur yang diceritakan secara tidak berurutan sehingga diperlukan analisis lebih mendalam pada strukturnya terlebih dahulu untuk dapat memahami cerita. Penulis akan menggunakan beberapa teori dan konsep dari A.J Greimas untuk dapat mengetahui struktur alur ceritanya, kemudian akan ditelaah lebih dalam menggunakan perspektif feminisme untuk mengetahui kekerasan yang di alami oleh tokoh Nuraeni dan Kasia. Menurut Selden (1991) mengemukakan bahwa A.J Greimas dalam tulisannya Semantique Structurale menawarkan sebuah penyederhanaan atas teori Propp tentang dongeng-dongeng Rusia yang dikemukakan melalui bukunya berjudul Morphology of the Folktale (1970). Kemampuan Greimas dalam mengungkap struktur actans dan acteurs menyebabkan teori struktur naratologinya tidak hanya bermanfaat dalam menganalisa teks sastra namun juga dapat mengetahui filsafat, religi, dan ilmu 112 sosial lainnya yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Dalam analisa ini akan digunakan diasintaksis naratif model Greimas yakni skema model aktansial dan fungsional. Greimas menyatakan dalam suatu cerita tersusun dari beberapa aktan. Aktan disini yakni hubungan dan fungsi yang diperankan dalam cerita. Greimas menawarkan konsep yang disebut three spheres of opposed sebagaimana berikut: subjek dan objek, pengirim dan penerima, serta penentang dan penolong. Kemudian model fungsional akan membongkar pola dari alur cerita untuk mengidentifikasikannya (Greimas, 1983). Selanjutnya untuk dapat mengelaborasikan dan menemukan makna dibutuhkan teori yang terkait dengan tinjauan feminis guna mengetahui kekerasan yang dialami oleh tokoh Nuraeni dan Kasia. Feminisme dimaknai sebagai gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum laki-laki dan perempuan. Ketimpangan kedudukan antara lelaki dan perempuan ini sering disebut akibat sistem patriarki dimana sejalan dengan pendapat Walby (2014: 28), yang menyatakan bahwa patriarki adalah sebuah sistem struktur sosial dan praktikpraktik yang memposisikan laki-laki sebagai pihak yang mendominasi, menindas dan mengeksploitasi kaum perempuan. struktur sosial kerap menunjukkan determinisme biologis dan gagasan bahwa setiap individu laki-laki berada pada posisi dominan dan setiap individu perempuan dalam posisi subordinat. Dalam hal ini akan diungkap bagaimana narasi

4 dalam Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan mencerminkan kekerasan pada perempuan khususnya yang terjadi pada tokoh Nuraeni dan Kasia. B. METODE PENELITIAN Pada analisis ini menggunakan metode penelitian kualitatif, memanfaatkan pembacaan teks. Analisis struktural novel merupakan analisis yang terutama harus dilakukan sebelum analisis lain. Sebagai pendekatan pada analisis ini digunakan teori struktur naratif model aktansial A.J Greimas yang berusaha menganalisis struktukr teks itu sendiri untuk mempermudah analisis kritik sastra feminis. Setelah menganalisis skema relasi aktan melalui konsep three spheres of opposed dan model fungsional dari A.J Greimas, kemudian akan dianalisis dengan kritik sastra feminis (membaca sebagai perempuan) untuk mengungkapkan peran tokoh Nuraeni dan Kasia sebagai pribadi, anggota keluarga dan anggota masyarakat, tanggapan dan perlakuan terhadapnya ; serta korelasinya dengan ide-ide yang dikemukan oleh feminisme. Dalam hal ini teori naratif A.J Greimas akan menguraikan pola dari alur cerita untuk mengidentifikasikan makna. Selanjutnya untuk mengelaborasikan makna digunakan teori yang terkait dengan feminisme mengambil teori Sylvia Walby tentang sistem patriarki yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat dan lelaki pada posisi dominan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Skema Aktansial Lelaki Harimau Melalui konsep yang dikemukakan oleh A.J Greimas yang disebut three spheres of opposed dapat diidentifikasikan aktan serta fungsi dalam novel Lelaki Harimau sebagai berikut : 1.1 Pengirim Pengirim adalah aktan yang menggerakkan cerita, yang mana memiliki karsa. Dia yang menentukan objek yang dicari dan dia juga yang meminta subjek/ pahlawan untuk mendapatkan objek yang dikehendaki. Dalam Lelaki Harimau, aktan yang bertindak sebagai pengirim adalah Nuraeni yang hampir menjadi gila karena ulah suaminya, Komar. Dimana Margio sebenernya penuh dendam dan amarah namun tidak berkutik dengan melampiaskannya agar suasana di keluarganya tidak semakin buruk. Hal tersebut tampak dalam kutipan berikut ini. Rasa cinta yang tak kepalang pada ibu dan adiknyalah,barangkali, yang telah menahannya dari kemarahan memaharaja. Ia tak bisa mengelak dari kenyataan bahwa Komar bin Syueb tetap tiang bagimereka, tak peduli betapa keropos dan limbungnya tiang itu, serta oleng dan sumber badai yang mestinya merobohkan dirinya sendiri (Kurniawan,2004,hlm. 54) 1.2 Penerima Penerima merupakan aktan menerima objek yang dicari.dalam novel Lelaki Harimau yang menjadi penerima adalah Nuraeni, Margio dan Mameh. Margio mencari objek yakni kebahagian keluarganya terutama ada pada ibunya. Ia

5 awalnya tak peduli hal itu bertentangan dengan perasaannya yang penuh amarah dan dendam kepada ayahnya dan Anwar Sadat asalkan dapat melihat ibunya bahagia. Pada bagian akhir diceritakan ayahnya meninggal, sehingga semakin dekat dengan objek yang dituju, dalam artian keluarganya sedikit mendapat angin segar tidak lagi siksaan dan pertengkaran dalam rumah.hal ini ditunjukkan pada kutipan : Kini mereka kembali menenteng keranda kosong, sementara udara semakin hening, menempuh jalan pulang denganlangkah bergegas. Peluh mengucur di dahi Margio, namun ia tak ada me- rasakan lelah, dan mulai memandang segala sesuatunya dengan cara yang sedikit menyenangkan. (Kurniawan,2004, hlm.169) Selain itu juga Anwar Saad yang membuat segalanya semakin rumit dengan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dengan Nuraeni. Tergagap Anwar Sadat menggelengm,dan dengan kata terpatah ia bergumam. Tidak mungkin, kau lihat aku ada istri dan anak. Tatapan itu jelas mencela gagasan konyol Margio. Dan kalimat selanjutnya memberi penjelasan melimpah, Lagi pula aku tak mencintaiibumu. (Kurniawan, 2004:190) 1.3 Objek Objek merupakan sesuatu yang ada pada pengirim dimana sesuatu tersebut tidak ada pada dirinya. Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mencari aktan objek adalah apakah yang menjadi keinginan pengirim dan dicari oleh subjek. 114 Dalam novel Lelaki Harimau, aktan yang bertindak sebagai objek adalah kebahagian Nuraeni dan dendam Margio, dimana aktan pengirim tidak mengalami kebahagian dalam sehingga muncul berbagai masalah yang menyebabkan pembalasan dendam oleh putranya. Seperti pada kutipan berikut : Bukan aku, kata Margio tenang dan tanpa dosa, Ada harimau di dalam tubuhku. (Kurniawan, 2004, hlm.38) 1.4 Subjek Subjek adalah aktan yang mengadakan perjanjian dengan pengirim dan menganggap bahwa tugasnyalah untuk mendapatkan objek. Pertanyaannya adalah Siapa yang mendapat tugas untuk mencari objek dan siapa yang bisa mendapatkan objek tersebut. Aktan subjek dalam novel Lelaki Harimau ditemukan pada tokoh Margio, yang mana dilakukan Margio dengan menemui Anwar Sadat untuk meminta pertanggung jawaban atas yang dilakukannya pada ibunya. Ditemukan pada kutipan berikut : Di depannya, tanpa membuang tempo sebab dirinya sadar waktu bisa melenyapkan seluruh nyali, ia berkata kepada lelaki itu, Aku tahu kau meniduri ibuku dan Marian anak kalian, katanya. Kalimat itu mengapung di antara mereka, Anwar Sadat pasi menatap wajahnya. Margio melanjutkan, Kawinlah dengan ibuku, ia akan bahagia. (Kurniawan, 2004, hlm.190). 1.5 Penentang Penentang adalah aktan yang menghalangi tugas subjek untuk mendapatkan objek. Identifikasi aktan ini dengan mengajukan

6 pertanyaan: siapakah yang menghalang-halangi pencapaian objek. Dalam novel Lelaki Harimau, aktan yang berfungsi sebagai penentang adalah Komar bin Syueb. Hal ini dapat dilihat dari sikap kasarnya yang membuat Nuraeni dan keluarga tersiksa. Seperti dalam kutipan berikut: menggunakan skema sebagai berikut ini: Perempuan sundal! pekik Komar bin Syueb, sambil melemparkan asbak ke mukanya,dan perrgo meninggalkan mereka Kurniawan, 2004, hlm.144). 1.6 Penolong Penolong adalah aktan yang membantu subjek melaksanakan tugasnya. Pertanyaannya adalah siapakah yang mempermudah tugas subjek untuk mendapatkan objek. Dalam novel Lelaki Harimau aktan penolong ditemukan pada Mameh. Seolah bersikap netral, ia tidak membenci Komar meski perlakuannya seperti itu dan juga ia setia membantu ibunya ketika mendapat perlakuan yang tidak senonoh dari ayahnya. Mameh menghampiri ibunya, memapahnya dan membawanya ke tempat tidur. Hanya Mameh yang kadang tak bergeming, pada saat-saat tak tertahankan ia bisa menangis, dan sambil sesenggukan ia mengipasi ibunya, mengelus memar-memar tersebut dan bertanya apakah ingin diambilkan air kompres, tapi Nuraeni hanya menggeleng dan menggenggami tangan Mameh. (Kurniawan, 2004, hlm. 144) Berdasarkan identifikasi aktan-aktan tersebut, dapat disederhanakan dengan 115 Gambar 1. Skema Aktansial Lelaki Harimau Dari identifikasi aktan-aktan tersebut dapat diketahui bahwa seorang tokoh dapat memegang peranan aktansial dan juga beberapa tokoh bersama-sama dapat mengisi satu peran aktansial, peran aktansial juga tidak harus tokoh manusia, dapat berupa sesuatu yang abstrak. Hubungan subjek-objek dapat dijelaskan subjek mencari objek. Subjek disini adalah Margio yang berusaha memberi objek yang mana merupakan kebahagian untuk ibunya yang telah kerap kali dibebani, disiksa dan disakiti oleh penghalang. 2. Skema Model Fungsional Lelaki Harimau Kemudian dianalisa lebih jauh menggunakan model fungsional dimana didalamnya dikemukakan suatu formula cerita sebagai pola peristiwa-peristiwa yang selanjutnya disebut fungsi. Model fungsional ini memiliki cara kerja yang tetap karena memang sebuah cerita berangkat dari situasi awal menuju situasi akhir. model fungsional pada

7 novel Lelaki Harimau ini terbagi menjadi tiga tahap meliputi: 2.1 Situasi Awal Disini terdapat pernyataan adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Pada tahap ini terdapat panggilan, perintah atau persetujuan. Dalam novel Lelaki Harimau ditemukan bahwa awal cerita bermula dari perjodohan antara Nuraeni dan Komar bin Syueb. Nuraeni tidak punya pilihan lain selain tetap menerima pernikahan itu meskipun ia sudah tidak lagi mencintai Komar hingga muncul banyak problema. Seperti yang terpapar pada kutipan berikut: Pada umur enam belas tahun, kenyataannya ia membiarkan dirinya diseret ke penghulu dan kawin dengan lelaki itu. Mas kawinnya berupa cincin enam gram dengan inisial namamereka terpahat di sana, dan Komar selalu membanggakan itu dipesan pada seorang tukang patri ahli di kota. Nuraeni mengenakan kebaya putih dengan rambut disanggul, tampak cantik dengan kejudesan yang bertambah-tambah...(kurniawan, 2014, hlm.110). 2.2 Transformasi Berikutnya adalah tahap Transformasi.Dalam tahap ini masih terbagi lagi menjadi tiga, yakni tahap kecakapan, tahap utama dan tahap kegemilangan. Pada tahap kecakapan ditandai dengan adanya keberangkatan subjek, munculnya penentang atau penolong dan jika subjek tidak dapat mengatasi akan didiskualifikasi menjadi pahlawan. Dalam kutipan novel Lelaki Harimau, ditemukan disini muncul penentang, yakni sikap Komar bin Syueb yang tidak lagi baik, namun justru menunjukkan keberingasannya dari awal malam pertama mereka. Masa-masa bercinta selalu merupakan saat yang sulit bagime- reka, sebab Nuraeni selalu menampilkan keengganan tertentu, dan Komar hampir selalu memaksanya jika nafsu telah naik ke tenggorokan, dan kerap kali itu hampir serupa pemerkosaan bengis di mana Nuraeni akan ditarik dan dilemparkan ke atas kasur, dan disetubuhi bahkan tanpa ditanggalkan pakaiannya, lain waktu disuruhnya mengangkang di atas meja, kali lain disuruhnya nungging di kamar mandi. (Kurniawan, 2004, hlm.111) Kemudian tahap utama, adanya pergeseran ruang dan waktu dimana pahlawan berhasil mengatasi tantangan dan berhasil melakukan perjalanan kembali.tahap ini pada novel Lelaki Harimau ditunjukkan bahwa ketika keluarga mereka mengalami kesulitan finansial, Nuraeni turut membantu suami dengan bekerja di keluarga Anwar Sadat sebagai pembantu rumah tangga. Kerja bantu-bantu ini telah berlangsung lama, juga sepenge- tahuan Komar, disebabkan tak banyak perkara di rumah untuk diurus tangannya. Ia sering diminta istri Mayor Sadrah untuk memasak jika anak-anaknya datang, atau kala tamu militer berkunjung, dan bisa membawa pulang sebagian untuk makan di rumah. Rumah pegadaian juga sering pakai kerjanya, untuk memasak atau bikin kue-kue, tapi yang paling sering ia kasih bantu di rumah Anwar Sadat, terpisah satu rumah belaka dari 131. Itu karena Kasia sendiri harus ke rumah saki tsetiap hari,dan masih bekerja kala pulang ke rumah, dan anak-anak perempuan mereka tak lebih begundal-begundal pemalas semata.(kurniawan, 2004, hlm.125) 116

8 Menuju pada tahap kegemilangan, yaitu kedatangan pahlawan, eksisnya pahlawan asli, terbongkarnya tabir dan hukuman bagi pahlawan palsu dan jasa bagi pahlawan asli. Disini memang yang menjadi perkara awal adalah keluarga Anwar Sadat memang membantu Nuraeni, akan tetapi ternyata sikap tengil dan hidung belang Anwar Sadat mulai tercium hingga mulai menggoda Nuraeni setiap datang kesana dan membuat Nuraeni hamil. Namun sikap baik itu memberi jebakannya sendiri, yang menggoda dan menghasut, dan bikin Nuraeni hilang akal. Bukan sikap pengabdiannya yang hampir tanpa pamrih, yang dengan tulus akan ia berikan pada orang-orang yang bagus budi kepadanya,tapi bahaya itu mengancam pada sikap hidung belang Anwar Sadat, yang tampaknya masih melihat warisan gadis cantik dimiliki Nuraeni, dibandingkan dengan istrinya sendiri yang sejak awal tak pernah sungguh menghidupi rasa berahinya. (Kurniawan, 2004, hlm. 128) 2.3 Situasi Akhir Pada tahap situasi akhir, pada tahap ini objek telah diperoleh dan terima oleh penerima, keseimbangan telah terjadi, berakhirnya suatu keinginan terhadap sesuatu dan berakhir cerita tersebut. Objek yang berupa kebahagian untuk Nuraeni memang berhasil didapatkan ketika dia melakukan hubungan perselingkuhan dengan Anwar Sadat. Nuraeni merasa jiwa mudanya kembali bergairah. Hal ini membuat Margio dan Mameh turut mendapat aura kebahagian tersebut meski 117 belum mengetahui apa penyebabnya. Setelah mengakui apa yang menjadi penyebabnya subjek merasa geram dan ingin membalas keduanya yang menyebabkan ia, adik dan ibunya menderita didalam keluarga yang begitu rumit, pertama sang ayah, Komar bin Syueb, dan berikutnya adalah Anwar Sadat. Namun pada bagian akhir diceritakan Komar bin Syueb mengalami sakit dan akhirnya meninggal dimana disitu menjadi awal angin segar untuk kebebasan keluarga ini. Selain itu Komar bin Syueb sudah mendapat ganjaran pula ketika dikuburkan tanah kuburan seolah menolaknya, semakin dilebarkan tetap sempit hingga harus dikuburkan dengan menekuk kaki. Kini mereka melihatnya lagi, kuburan itu masih terlampau sempit bagi Komar bin Syueb. Tak ada yang tahu apakah tubuh itu terus memanjang sebagaimana bobotnya semakin bertambah, atau kuburannya menyempit kembali selepas penggali kubur menambahnya. Demi Tuhan, kali ini penggali kubur sungguh memaki, Tanah ini tak sudi menerima tubuhnya. Margio dan lelaki itu mesti melemparkan kembali mayat tersebut dengan payah ke dalam keranda, dan liang kuburan kembali ditambah, dua jengkal. Mereka menurunkannya, kembali sesak, menambah liangnya dua jengkal,menurunkannya lagi dan tetap sesak, seolah liang itu mengatup dan enggan melahapnya. (Kurniawan, 2004, hlm. 168) Namun kematian dari anak bungsu Nuraeni membuat ia kembali seperti orang gila yang merenungi nasibnya. Hingga terketuk hati Margio untuk meminta pertanggung jawaban Anwar Sadat untuk

9 menikahi ibunya, namun ditolak olehnya sehingga membuat sisi lain yang ada dalam tubuh Margio serupa harimauyang melindunginya dari orang yang menyakitinya murka dan menghabisis Anwar Sadat dengan mengigit lehernya. Sebuah pembalasan dendam atas rasa sakit hati telah menyakiti ibunya dan membuat keluarganya semakin rumit. Akhir dari cerita subjek berhasil mencapai objek dengan tersingkirnya penghalang, sehingga objek berhasil diterima oleh penerima. Novel ini awalnya menempatkan tokoh perempuan sebagai yang banyak tertindas dan menderita namun diakhir memberikan pelajaran bahwa kejahatan pun terbalas dengan sendirinya. 3. Bentuk Dominasi Laki-laki terhadap Perempuan dalam Novel Lelaki Harimau Pada Novel Lelaki Harimau ditemukan tujuh tokoh perempuan, namun yang menjadi perhatian adalah dua tokoh berikut Nuraeni dan Kasia dimana para perempuan ini merupakan yang mendapat sorotan utama dalam narasi Lelaki Harimau. Memang isu-isu perempuan yang muncul terlihat begitu kasar dan liar. Sekadar bumbu drama kisah kehidupan tragis rumah tangga yang mengalir mengantarkan kisah Margio yang digambarkan sebagai lelaki harimau memangsa korbannya. Peneliti mengambil perhatian lebih pada dua tokoh perempuan ini yakni, Nuraeni dan Kasia karena keduanya merupakan seorang istri yang sama-sama tidak 118 bahagia hidup bersama suaminya. Bentuk-bentuk dominasi tersebut dikategorikan dalam tiga hal yakni sebagai berikut : 3.1 Pernikahan Dini Lewat tokoh Nuraeni, peneliti menemukan adanya domiinasi tentang pernikahan anak. Komar bin Syueb yang kala itu hampir berusia 30 tahun menikahi Nuraeni di usia 16 tahun. tradisi yang masih berlangsung dari dulu sampai sekarang, Nuraeni terjerumus dalam pernikahan anak melalui mekanisme tradisi perjohan. Faktor penyebab terjadinya pernikahan anak salah satunya adalah kemiskinan, narasi yang dilakoni Nuraeni.Petaka pernikahan anak selalu berlanjut dalam episode kekerasan dalam rumah tangga.kemiskinan dan pernikahan anak menjadi variabel jitu yang melahirkan kekerasan dan kehidupan rumah tangga neraka.kekerasan dalam rumah tangga banyak rupanya, salah satunya adalah marital rape, atau pemerkosaan dalam rumah tangga juga menu utama yang menjadi turunan Kekerasan Rumah tangga. 3.2 Kekerasan dalam Hubungan Seks Sebagaimana dalam hubungan suami dan isri dalam keluarga hubungan seks menjadi sangat fundamental, namun pemenuhan kebutuhan rohani ini tidak membuat keduanya merasa nyaman. Hal ini dapat dilihat dari yang dialami Nuraeni berikut ini. Komar hampir selalu memaksanya jika nafsu telah naik ke tenggorokan, dan kerap kali itu hampir serupa

10 pemerkosaan bengis di mana Nuraeni akan dilemparkan ke atas kasur dan disetubuhi bahkan tanpa ditanggalkan pakaiannya, lain waktu disuruhnya mengangkang di atas meja, kali lain disuruhnya nungging di kamar mandi. (Kurniawan, 2004, hlm. 111) Dominasi yang dilakukan oleh suami Nuraeni ini diceritakan dengan kata memaksa, dapat diartikan bahwa Nuraeni terjebak pada keadaan terpaksa melayani nafsu birahi suaminya. Dominasi yang dilakukan oleh suaminya ini adalah wujud tidak adanya kesempatan Nuraeni untuk menolak. 3.3 Pelecehan Seksual Kisah Nuraeni juga menuturkan bahwa keluar dari wilayah domestik tidak selamanya membuat perempuan merdeka. Keluar dari jerat Komar bin Syuaeb, Nuraeni bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pikirnya selain menghindari neraka di rumah, dia mencari penghiburan sekaligus menjadi mandiri.namun Nuraeni harus mengalami pelecehan seksual disaat dirinya terbebas dari wilayah domestik. Anwar Sadat tidak lagi mencengkeram, namun merabanya, merasai paha Nuraeni dengan cara menarik jemarinya ke atas, kemudian turun, lalu memutarinya, dan rasa dingin yang beku sekonyong mengentakkan si perempuan, yang tersadar dan terlonjak (Kurniawan, 2004, hlm.111). Pelecehan seksual yang dialami Nuraeni relevan dengan teori patriarki yang disampaikan Sylvia Walby (1990) dalam bukunyatheorizing Patriarchy, yakni anggapan bahwa dengan keluar dari wilayah domestik dan beralih ke ruang publik perempuan akan terbebas dari opresi patriarki tidak sepenuhnya benar. Di ruang publik monster patriarki berubah bentuk, bukan lagi suami atau laki-laki dalam keluarga, tapi majikan ataupun atasan bisa lebih kejam mengeksploitasi perempuan. Persis yang menimpa Nuraeni, perlakuan Anwar Sadat majikannya tidak lebih dari monster patriarki yang berubah wujud. 3.4 Pengkhianatan Sementara itu tokoh Kasia juga mengalami dominasi terhadap lakilaki. Sosok Kasia digambarkan sebagai sosok perempuan mandiri, mapan secara finansial, yang mempertahankan pernikahannya. Isu perselingkuhan mewarnai kehidupan rumah tangga Kasia, yang ditutupinya bertahun-tahun. Pengorbanan yang harus ditanggungnya atas nama rumah tangga. Perempuan-perempuan dalam Lelaki Harimau adalah perempuan-perempuan yang ditindas, perempuan-perempuan yang dikalahkan, dan perempuanperempuan yang dinistakan. Mereka adalah korban dari sistem patriarki yang kasat mata. Pelaku patriarki itu adalah suami yang melakukan kekerasan terhadap istri, atau pun majikan yang melecehkan bawahannya secara seksual. Permasalahan yang selama ini menjadi isu advokasi perempuan terwakili dalam kisah perempuanperempuan LelakiHarimau. 4. Perlawanan terhadap Dominasi Laki-Laki 119

11 Atas dasar beberapa perlakuan laki-laki terhadap perempuan yang disebutkan dalam Lelaki Harimau tersebut, Nuraeni dan Kasia tidak serta merta berdiam menerima perlakuan yang menimpanya. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Nuraeni. Dengan bekerja dirumah tetangganya tersebut adalah bentuk perlawanannya pada suami agar dominasi yang dilakukan padanya ketika dirumah bisa dihindarkan. Perselingkuhannya dengan majikannya juga adalah wujud ekspresi rasa kecewanya terhadap suami. Meskipun diawali dengan kekalahan dan ketertindasan, perempuan-perempuan ini beroleh kemenangan yang tampaknya diberikan pada cerita. Komar bin Syueb, suami Nuraeni seringkaliringan tangan pada istrinya, sehingga membuat Nuraeni menanggung memar lahir batin. Komar akhirnya sekarat dan mati dengan dosa-dosanya. Sampaisampai mayatnya ditolak lubang makamnya sendiri. Sementara itu, perlawanan yang dilakukan eleh tokoh perempuan juga dibantu oleh tokoh laki-laki, yakni Margio dengan jalan balas dendam terhadap Anwar Sadat karena telah membuat ibunya semakin terpuruk. Sementara Anwar Sadat digambarkan dengan buruk yakni laki-laki yang suka berselingkuh dan mata keranjang, juga mengalami kematian yang menyedihkan. Kematiannya dinistakan sedemikian rupa. Kepalanya terputus dari badannya, diterkam macan yang ada pada diri Margio yang kemudian mengamuk. 120 Kematiannya dirayakan dengan kubangan darah yang menjadi nasib buruknya. Baik Nuraeni dan Kasia, sama-sama dingin menanggapi kematian dua tokoh laki-laki ini dalam Lelaki Harimau dapat dijadikan sebuah ganjaran atas kesemena-menaan terhadap perempuan, namun pembelaan tersebut justru juga dari laki-laki. Dari paparan diatas dapat terlihat bahwa adanya pergeseran peran laki-laki yang seperti sudah di konstruksi bahwa laki-laki berada pada posisi mendominasi perempuan. Tokoh Margio menjadi contoh atas keikut sertaan perannya dalam upaya pembebasan belunggu pada perempuan. Terlihat pula dalam beberapa situasi, tokoh laki-laki terlihat lebih dominan melakukan aksi dalam cerita, sedang perempuan banyak dilukiskan dengan kepasrahan D. SIMPULAN DAN SARAN Membaca karya sastra dari perspektif feminis memang diperlukan studi lebih lanjut terkait isu tersebut, namun menganisis karya sastra terlebih novel, tentu kajian struktur tidak dapat di abaikan begitu saja, karena harus berangkat dari teks itu sendiri. Dari membaca Lelaki Harimau nampak pelajaran berharga bahwa perempuan dalam tradisi kita masih sering terjerat kekerasan simbolik baik secara tidak sadar sehingga hal tersebut merujuk pada kekerasan yang lain baik fisik dan psikologi. Pandangan masyarakat terkait dominasi laki-laki terhadap perempuan menempatkan posisi perempuan pada objek yang harus melakukan perjuangan untuk mendapatkan kesetaraan. Namun pada

12 novel ini ditunjukkan bahwa perjuangan tersebut juga melibatkan peran laki-laki, dapat diartikan bahwa perjuangan perempuan sendiri tidak cukup kuat untuk mendapatkan hak yang setara dengan laki-laki, sehingga memerlukan dorongan dan bantuan dari laki-laki. Atas bentuk perlakuan seperti inilah perempuan tetap berada pada ketidakberdayaannya karena tetap laki-laki yang mendominasi. DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia. Setijowati, A. (2018). Kekerasan Simbolik dalam Nyali Karya Putu Wijaya: Karya Sastra, Politik dan Refleksi.Mozaik Humaniora. 18 (1), Suharto, S Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Walby, S Theorizing patriarchy. Cambridge: Basil Blackwell. Ali, M. (2016). Memenangkan yang Tertindas : perempuan perempuan dalam narasi Lelaki Harimau. Jurnal Perempuan. Tersedia di org/wacanafeminis/memenang kan-yang-tertindas-perempuanperempuan-dalam-narasi-lelakiharimau Faruk.(2012). Metode Penelitian Sastra. Yogjakarta: PustakaPelajar. Greimas, A.J. (1983). Structural Semantics: An Attempt at a Method. (penerjemah: Ronald Schleifer). London: University of Nebraska Press. Karnanta, K,.Y. (2015). Struktural dan Semantik: Teropong Strukturalisme dan Aplikasi Teori Naratif A.J Greimas. Atavisme, 18(2), Kurniawan,E.(2004). Lelaki Harimau. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Okke K.S, Zaiman, & PPPG Bahasa (2002).Bahan Pelatihan Teori dan Kritik Sastra. Jakarta: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian 121

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam masyarakat. Kehidupan sosial, kehidupan individu, hingga keadaan psikologi tokoh tergambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut (Ratna, 2009, hlm.182-183) Polarisasi laki-laki berada lebih tinggi dari perempuan sudah terbentuk dengan sendirinya sejak awal. Anak laki-laki, lebihlebih

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.1.1 Struktur Naskah Pertja Objek penelitian yang digunakan dalam kajian skripsi ini adalah naskah drama yang berjudul Pertja karya Benjon atau Benny Yohanes. Lakon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi laki-laki sebagai pemilik otoritas lebih tinggi daripada perempuan. Karena laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat umumnya memahami wacana sebagai perbincangan terkait topik tertentu.

Lebih terperinci

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol Nama : Janice Anastasia Lee-Layhadi No. Kandidat : 00076-06 Sesi : Mei 007 Mata Pelajaran : Indonesian A Sekolah : The

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan 324 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melalui tahap analisis, sampailah kita pada bagian simpulan. Simpulan ini akan mencoba menjawab dua pertanyaan besar pada awal penelitian, yakni Bagaimana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian terhadap perempuan dalam roman Au Bonheur des Dames karya Émile Zola yang diambil sebagai objek penelitian ini memiliki beberapa implikasi.

Lebih terperinci

Perempuan Bercahaya. Diterbitkan atas kerjasama antara Masyarakat Poetika Indonesia dengan Penerbit Pustaka Pelajar. Rina Ratih

Perempuan Bercahaya. Diterbitkan atas kerjasama antara Masyarakat Poetika Indonesia dengan Penerbit Pustaka Pelajar. Rina Ratih Perempuan Bercahaya Diterbitkan atas kerjasama antara Masyarakat Poetika Indonesia dengan Penerbit Pustaka Pelajar i Perempuan Bercahaya Diterbitkan atas kerjasama antara Masyarakat Poetika Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan kesempatan tersebut terjadi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Dalam menyampaikan storytelling ada berbagai macam jenis cerita yang dapat dipilih oleh pendongeng untuk didongengkan kepada audience. Sebelum acara storytelling dimulai,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini

BAB V KESIMPULAN. kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini BAB V KESIMPULAN Pada Kumpulan Cerpen Memotret Perempuan karya Hapie Joseph Aloysia terdapat kecenderungan permasalahan yang selaras dengan kritik sastra feminis, yaitu kritik sastra feminis sosialis karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekerasan terhadap perempuan adalah persoalan pelanggaran kondisi kemanusiaan yang tidak pernah tidak menarik untuk dikaji. Menurut Mansour Fakih (2004:17) kekerasan

Lebih terperinci

SUAMI IBU, SUAMI SAYA FIKSI PATRIARKIS DJENAR MAESA AYU OLEH: MARIA ULFAH NIM: A1B102019

SUAMI IBU, SUAMI SAYA FIKSI PATRIARKIS DJENAR MAESA AYU OLEH: MARIA ULFAH NIM: A1B102019 SUAMI IBU, SUAMI SAYA FIKSI PATRIARKIS DJENAR MAESA AYU OLEH: MARIA ULFAH NIM: A1B102019 PENDAHULUAN Wanita adalah salah satu fenomena hidup di mana mereka diciptakan dengan segala kekompleksitasan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat masih terkungkung oleh tradisi gender, bahkan sejak masih kecil. Gender hadir di dalam pergaulan, percakapan, dan sering juga menjadi akar perselisihan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud atau hasil dari daya imajinasi seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan pengalaman pribadi atau dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Simpulan Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menemukan benang merah hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri terhadap

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN

MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN Irwan Latif Nurdin 1, Emil Septia 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kesusastraan Jawa era baru dimulai pada awal abad 20 dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kesusastraan Jawa era baru dimulai pada awal abad 20 dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah kesusastraan Jawa era baru dimulai pada awal abad 20 dengan didirikannya sebuah lembaga bahasa (Instituut voor de Javansche Taal) di Surakarta tahun 1832 1843.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan oleh masyarakat kadang-kadang masih dianggap sebagai manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan tidak lebih penting

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian metode penelitian, peneliti memaparkan mengenai (1) metode penelitian, (2) sumber data, (3) teknik penelitian, (4) definisi operasional. 3.1 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik 68 BAB IV KESIMPULAN Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik (ekonomi) merupakan konsep kesetaraan gender. Perempuan tidak selalu berada dalam urusan-urusan domestik yang menyudutkannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL. Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL. Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum pernah ditulis di penelitian-penelitian di Kajian Wanita Universitas Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang wanita Jepang yang masih kuno dan tradisional masih

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang wanita Jepang yang masih kuno dan tradisional masih BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pandangan tentang wanita Jepang yang masih kuno dan tradisional masih tetap ada sampai sekarang ini. Wanita Jepang memiliki citra sebagai seorang wanita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan telah banyak diketahui oleh masyarakat. Itu semua tak lepas dari peran

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

DISKRIMINASI TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL LINTANG KEMUKUS DINI HARI KARYA AHMAD TOHARI ARTIKEL. Oleh. Satia Moh. Karmin Baruadi Herman Didipu

DISKRIMINASI TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL LINTANG KEMUKUS DINI HARI KARYA AHMAD TOHARI ARTIKEL. Oleh. Satia Moh. Karmin Baruadi Herman Didipu DISKRIMINASI TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL LINTANG KEMUKUS DINI HARI KARYA AHMAD TOHARI ARTIKEL Oleh Satia Moh. Karmin Baruadi Herman Didipu UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata. Karya sastra itu

Lebih terperinci

42, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 arah dan tujuan lembaga tersebut. Konsep bersistem ini biasa disebut dengan ideologi. Salah satu ideologi yang ser

42, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 arah dan tujuan lembaga tersebut. Konsep bersistem ini biasa disebut dengan ideologi. Salah satu ideologi yang ser RESPONS TOKOH PEREMPUAN TERHADAP IDEOLOGI PATRIARKI DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: SUATU KAJIAN FEMINIS Sherly Yunityas ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya respons tokoh

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Haruki Murakami adalah seorang penulis, novelis, sastrawan, dan penerjemah yang berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya yang imajinatif, baik berupa lisan maupun tulisan. Fenomena yang terdapat di dalam karya sastra ini merupakan gambaran suatu budaya

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Oleh: Eko Oktiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ekaoktiana88@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi fisik yang lebih lemah dan dikenal lembut sering menjadi alasan untuk menempatkan kaum perempuan dalam posisi yang lebih rendah dari lakilaki. Secara

Lebih terperinci

PEREMPUAN DALAM BUDAYA PATRIARKHI

PEREMPUAN DALAM BUDAYA PATRIARKHI PEREMPUAN DALAM BUDAYA PATRIARKHI Napsiah Judul Asli : Ketertindasan Perempuan dalam Tradisi Kawin Anom. Subaltern Perempuan pada Suku Banjar dalam Perspektif Poskolonial Pengarang : Rosramadhana Nasution.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penelitian yang Relevan Sebelumnya Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Nikmawati yang berjudul Perlawanan Tokoh Terhadap Diskriminasi

Lebih terperinci

Pikiran untuk menderita

Pikiran untuk menderita Ketika saya bertanya ke teman saya yang bekerja di divisi HRD sebuah bank terkenal tentang bagaimana bank tersebut mengelola karyawannya. Ia menjawab bahwa cara berpikir karyawan adalah menghindari penderitaan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional ( 2005:588), konsep didefenisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Hasil analisis yang penulis lakukan tehadap novel Namaku Hiroko karya N.H.

BAB IV PENUTUP. Hasil analisis yang penulis lakukan tehadap novel Namaku Hiroko karya N.H. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil analisis yang penulis lakukan tehadap novel Namaku Hiroko karya N.H. Dini mengenai kepemilikan tubuh perempuan yang dikaji dengan menggunakan teori yang dikemukakan

Lebih terperinci

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013 Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013 Kekerasan dalam rumah tangga terus meningkat secara drastis, baik dalam angka, frekuensi maupun tingkat kekejamannya. Beberapa berita mengejutkan antara lain: Seorang

Lebih terperinci

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan Sektor Petrus & Paulus Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka Rabu, 25 September 2013 A. Perjalanan Hidup Perjalanan hidup manusia di dunia ini dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine sebagai Subordinat dalam Novel RELAX karya Henni von Lange RELAX RELAX

BAB 4 KESIMPULAN Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine sebagai Subordinat dalam Novel RELAX karya Henni von Lange RELAX RELAX BAB 4 KESIMPULAN Berdasarkan teori yang sudah dipaparkan dalam bab dua dan analisis yang telah dilakukan dalam bab tiga, maka kesimpulan dari skripsi yang berjudul Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulis, yang mengandung keindahan. Karya sastra

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk. bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil konstruksi tersebut

BAB IV PENUTUP. diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk. bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil konstruksi tersebut BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Konsep maskulinitas merupakan sebuah konstruksi gender yang diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak merepresentasikan perempuan sebagai pihak yang terpinggirkan, tereksploitasi, dan lain sebagainya. Perempuan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan dimana laki-laki lebih diunggulkan dari perempuan. Seorang perempuan berlaku lemah lembut dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada penggambaran peran perempuan dalam film 3 Nafas Likas. Revolusi perkembangan media sebagai salah satu sarana komunikasi atau penyampaian

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk 116 BAB VI KESIMPULAN Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk kesatuan antara satu unsur dengan unsur yang lain sehingga mewujudkan sebuah dunia di dalamnya. Novel Mahar Cinta Gandoriah

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya

BAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya BAB II Kajian Pustaka 2.1. Perempuan Karo Dalam Perspektif Gender Dalam kehidupan masyarakat Batak pada umumnya dan masyarakat Karo pada khususnya bahwa pembagian harta warisan telah diatur secara turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya sastra berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara nyata atau

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir melalui pengarang-pengarang yang cerdas di kalangan masyarakat.sastra muncul karena pengaruh dari zaman ke zaman, mulai dari sastra lama kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang dan menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang, dan keyakinan pengarang. Karya sastra lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan bahan acuan yang dipakai dalam penelitian sekaligus sumber ide untuk menggali pemikiran dan gagasan baru. Kajian

Lebih terperinci

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary) Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perkawinan Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Penelitian ini juga disimpulkan dalam level teks dan gambar, level produksi teks, dan level penonton, yaitu : 1) Level teks dan gambar Film 7 hati 7 cinta 7 wanita

Lebih terperinci

Kalender Doa Februari 2017

Kalender Doa Februari 2017 Kalender Doa Februari 2017 Berdoa Bagi Pernikahan Dan Pertalian Keluarga Alkitab memberi gambaran mengenai pengabdian keluarga dalam Kitab Rut. Bisa kita baca di sana bagaimana Naomi dengan setia bepergian

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 12

Level 2 Pelajaran 12 Level 2 Pelajaran 12 KASIHNYA ALLAH (Bagian 1) Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai kasihnya Allah. Di 1 Korintus 13:13 tertulis berikut ini: Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah pertentangan, percekcokan, atau perselisihan. Wujud konflik dibagi dalam dua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah pertentangan, percekcokan, atau perselisihan. Wujud konflik dibagi dalam dua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang konflik dalam naskah drama Bapak karya Bambang Soelarto melalui pendekatan psikologi sastra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada semua masyarakat (Chamamah-Soeratno dalam Jabrohim, 2003:9). Karya sastra merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009 86 BAB 4 KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap citra tokoh anak yang ditampilkan dalam tujuh cerpen yang dimuat dalam jurnal Prosa edisi Yang Jelita yang Cerita, didapat kesimpulan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tokoh Penokohan merupakan suatu bagian terpenting dalam membangun sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan tokoh dalam cerita, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra menggambarkan jiwa masyarakat. Karya sastra sebagai interpretasi kehidupan, melukiskan perilaku kehidupan manusia yang terjadi dalam masyarakat. Segala

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pekerja Seks Komersial Kaum perempuan sebagai penjaja seks komersial selalu menjadi objek dan tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi (Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak pantas atau tabu dibicarakan. 1. lainnya secara filosofis, sebenarnya manusia sudah kehilangan hak atas

BAB I PENDAHULUAN. tidak pantas atau tabu dibicarakan. 1. lainnya secara filosofis, sebenarnya manusia sudah kehilangan hak atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seksualitas adalah sebuah proses sosial-budaya yang mengarahkan hasrat atau berahi manusia. Seksualitas berhubungan erat dengan tatanan nilai, norma, pengetahuan,

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian

Lebih terperinci

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Pedologi Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi. Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tipe-tipe Penganiayaan terhadap Anak Penganiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreatif penulis yang berisi potret kehidupan manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan, sehingga dapat dinikmati,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan BAB V PENUTUP Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan melakukan kesimpulan dan mengusulkan saran, sebagai berikut: A. KESIMPULAN Indonesia adalah sebuah kata yang dapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya 78 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan simpulan dalam penelitian ini serta saran dari peneliti terkait penggunaan puisi dalam pembelajaran. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra Bali Modern dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam bentuk puisi, cerita

Lebih terperinci

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Untuk ayah.. Kisah Sedih. Untuk ayah.. s emua hal yang pernah ku ingat tentang ayah ku, adalah hal yang sangat biasa saja, tak sedikit pun ada kenangan yang bermakna yang teringat di dalam relung hatiku, semua hal yang ku ingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang perjuangan seorang perempuan yang ingin memperjuangkan perempuan lain, agar mendapatkan haknya. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Karya-karya Suparto Brata yang berjudul Ser! Ser! Plong!, Mbok Randha

BAB V PENUTUP. Karya-karya Suparto Brata yang berjudul Ser! Ser! Plong!, Mbok Randha BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Karya-karya Suparto Brata yang berjudul Ser! Ser! Plong!, Mbok Randha Saka Jogja, Cocak Nguntal Elo, dan Nona Sekretaris memperlihatkan gagasan tentang kehidupan perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan karya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Praktik poligami dalam bentuk tindakan-tindakan seksual pada perempuan dan keluarga dekatnya telah lama terjadi dan menjadi tradisi masyarakat tertentu di belahan

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan. BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK Bab ini akan membahas tentang temuan data yang telah dipaparkan sebelumnya dengan analisis teori pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman

Lebih terperinci

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN Hari ini judul khotbah saya adalah THE JOY OF THE LORD/SUKACITA DALAM TUHAN. Saya rindu hari ini bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu kreativitas manusia yang dijadikan sebagai sarana berekspresi yang di dalamnya mengandung unsur kehidupan dan keindahan. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan dapat diartikan sebagai sebuah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci