THE FULL TEXT OF 20 RECOMMENDATIONS FROM THE B20 AUSTRALIA SUMMIT TO G20 GOVERNMENT LEADERS.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "THE FULL TEXT OF 20 RECOMMENDATIONS FROM THE B20 AUSTRALIA SUMMIT TO G20 GOVERNMENT LEADERS."

Handoko Chandra
8 tahun lalu
Tontonan:

1 THE FULL TEXT OF 20 RECOMMENDATIONS FROM THE B20 AUSTRALIA SUMMIT TO G20 GOVERNMENT LEADERS. TEKS LENGKAP 20 REKOMENDASI DARI PERTEMUAN TINGKAT TINGGI B20 AUSTRALIA UNTUK PARA PEMIMPIN PEMERINTAHAN NEGARA-NEGARA G20. To promote structural flexibility, all G20 governments should: 1. Rapidly implement and ratify the Bali Trade Facilitation Agreement and provide capacitybuilding assistance and financial support for developing world trade partners to do the same. 2. Develop country-specific supply chain strategies and address supply chain barriers through domestic regulatory reform and infrastructure investment. 3. Reaffirm the critical importance of infrastructure - and private investment in infrastructure - and set specific five year investment targets aligned to a national strategic vision. Untuk meningkatkan fleksibilitas struktural, semua pemerintah negara-negara G20 harus: 1. Secepatnya menerapkan dan meratifikasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan Bali dan memberikan bantuan pengembangan kapasitas dan dukungan keuangan kepada mitra perdagangan dunia dari negara-negara berkembang sehingga mereka dapat melakukan hal yang sama. 2. Mengembangkan strategi rantai pasokan masingmasing negara yang spesifik dan mengatasi hambatan rantai pasokan melalui reformasi regulasi domestik dan investasi infrastruktur. 3. Menegaskan kembali akan sangat pentingnya infrastruktur - dan investasi swasta dalam infrastruktur - dan menetapkan target investasi lima tahun tertentu yang disesuaikan dengan visi strategis nasional. 1

Rapidly implement and ratify the Bali Trade Facilitation Agreement and provide capacitybuilding assistance and financial support for developing world trade partners to do the same. 2.

2 4. Establish, publish and deliver credible national infrastructure pipelines that have been rigorously assessed and prioritised by independent infrastructure authorities, and which take full advantage of private sector finance and expertise. 5. Establish an Infrastructure Hub with a global mandate to disseminate leading practice to facilitate the development and delivery of pipelines of bankable, investment-ready infrastructure projects. 6. Establish a national innovation agenda and pipeline with supporting structural reforms. 7. Increase the level of alignment and responsiveness between the learning ecosystem and workforce needs. 8. Remove barriers inhibiting entrepreneurs from starting and growing businesses. 9. Undertake structural reform to increase flexibility, adaptability and mobility within and 4. Menetapkan, mempublikasikan dan menghasilkan jalur infrastruktur nasional yang kredibel yang telah secara ketat dievaluasi dan diberi prioritas oleh otoritas infrastruktur yang independen, dan yang memanfaatkan secara penuh sumberdaya pembiayaan dan keahlian dari sektor swasta. 5. Membangun suatu Pusat Infrastruktur dengan mandat yang luas untuk mensosialisasikan caracara terbaik dalam memfasilitasi pengembangan dan pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang layak didanai dan siap untuk mendapatkan investasi. 6. Menetapkan agenda inovasi nasional dan jalurnya dengan dukungan reformasi struktural. 7. Meningkatkan derajat keselarasan dan daya tanggap antara ekosistem pembelajaran dengan kebutuhan tenaga kerja. 8. Menghapus hambatan yang menghalangi pengusaha untuk memulai dan mengembangkan bisnis. 9. Melaksanakan reformasi struktural untuk meningkatkan fleksibilitas, adaptabilitas dan mobilitas baik di dalam pasar tenaga kerja 2

Establish an Infrastructure Hub with a global mandate to disseminate leading practice to facilitate the development and delivery of pipelines of bankable, investment-ready infrastructure projects. 6.

3 across labour markets. maupun yang terkait. To promote free movement across borders, G20 governments should: 10. Reinforce the standstill on protectionism and wind back barriers introduced since the implementation of the standstill, especially non-tariff barriers. 11. Ensure preferential trade agreements (PTAs) realise better business outcomes by consulting with business, improving transparency and consistency and addressing emerging trade issues. 12. Work towards greater promotion and protection of cross-border capital flows and foreign direct investment (FDI) through a Model Investment Treaty. Untuk mempromosikan pergerakan bebas lintas batas, pemerintah negara-negara G20 harus: 10. Memperkuat komitmen membendung proteksionisme dan mengurangi hambatan - hambatan yang diberlakukan, terutama hambatan non tarif. 11. Memastikan agar perjanjian-perjanjian perdagangan preferensial (PTA) memberikan hasil usaha yang lebih baik dengan mengadakan konsultasi dengan para pelaku usaha, memperbaiki transparansi dan konsistensi dan menangani isu-isu perdagangan yang muncul. 12. Mendorong peningkatan dan proteksi yang lebih besar dari arus modal lintas batas dan investasi asing langsung (FDI) melalui Model Investment Treaty. 3

Ensure preferential trade agreements (PTAs) realise better business outcomes by consulting with business, improving transparency and consistency and addressing emerging trade issues. 12.

4 To promote consistent and effective regulation, all G20 governments should: 13. Finalise the core global financial reforms in 2014 and establish a protocol for international rule-making processes commencing in 2015, which better engages the private sector to ensure rules are fit for purpose and fully take account of their impact on the real economy. 14. Ensure emerging market economies are effectively represented on global standard setters and that regulations reflect the social, economic and financial challenges faced by EMEs. 15. Review prudential and conduct regulation to ensure restrictions on access to finance do not unduly hamper financial inclusion, trade and commodity markets and finance for SMEs. Untuk mendorong terwujudnya peraturanperaturan yang konsisten dan efektif, semua pemerintah negara-negara G20 harus: 13. Menyelesaikan reformasi pokok keuangan global dalam tahun 2014 dan menetapkan protokol untuk proses pembuatan peraturan internasional dimulai pada tahun 2015, yang akan mengikutsertakan sektor swasta dengan lebih baik untuk memastikan bahwa peraturanperaturan sesuai dengan tujuan dan sepenuhnya memperhitungkan dampak terhadap ekonomi riil. 14. Memastikan bahwa pasar negara-negara berkembang (EME) terwakili secara efektif dalam pembuatan standar global dan bahwa peraturan-peraturan terkait telah mempertimbangkan tantangan sosial, ekonomi dan keuangan yang dihadapi oleh EME. 15. Meninjau kembali kebijakan dan pelaksanaan peraturan untuk memastikan bahwa pembatasan akses ke sumber pendanaan tidak secara berlebihan menghambat inklusi keuangan, perdagangan dan pasar komoditas serta keuangan untuk UKM. 4

for purpose and fully take account of their impact on the real economy. 14.

5 16. Promote longer-term investment by removing unnecessary regulatory disincentives, and developing local capital markets and financing instruments that better align risk and return. 17. Implement transparent infrastructure procurement and approvals processes that comply with global leading practice, including a commitment to specific timeframes for approvals. To promote integrity and credibility in commerce, all G20 governments should: 18. Agree to harmonise laws related to anticorruption that incentivise companies to build leading practice compliance programs and selfreport compliance breaches. 19. Enforce applicable legal frameworks such as the OECD Anti-bribery Convention and UN Convention against Corruption and implement or strengthen a national independent corruption 16. Mendorong investasi jangka panjang dengan menghapus peraturan yang tidak perlu, dan mengembangkan pasar modal lokal serta instrumen pembiayaan yang dapat menyelaraskan risiko dan keuntungan dengan lebih baik. 17. Menerapkan transparansi dalam proses pengadaan infrastruktur dan persetujuannya yang sesuai dengan praktik global, termasuk komitmen terhadap batas waktu tertentu untuk persetujuan. Untuk meningkatkan integritas dan kredibilitas dalam perdagangan, semua pemerintah negaranegara G20 harus: 18. Bersepakat untuk menyelaraskan undang-undang yang berkaitan dengan anti-korupsi, dan memberikan insentif bagi perusahaan yang membangun program kepatuhan serta melaporkan sendiri pelanggaran kepatuhan. 19. Menegakkan kerangka hukum yang berlaku seperti Konvensi Anti-suap OECD dan Konvensi PBB Menentang Korupsi serta membentuk atau memperkuat otoritas korupsi nasional yang 5

To promote integrity and credibility in commerce, all G20 governments should: 18.

6 authority in each jurisdiction to monitor and enforce. 20. Endorse the G8 core principles on transparency of ownership and control of companies and legal arrangements. independen di setiap wilayah hukum untuk memonitor dan menegakkan peraturan-peraturan tersebut. 20. Mendukung prinsip-prinsip utama G8 tentang transparansi kepemilikan dan kontrol perusahaan serta pengaturan-pengaturan hukum. 6

dokumen-dokumen yang mirip

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Intergovernmental Committee of Experts