PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SEBELUM USIA 1 TAHUN TESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SEBELUM USIA 1 TAHUN TESIS"

Transkripsi

1 PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SEBELUM USIA 1 TAHUN TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: AGNES WIDYANI PALUPI NIM S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2011 to user

2 PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SEBELUM USIA 1 TAHUN Disusun oleh : AGNES WIDYANI PALUPI Telah disetujui Tim Pembimbing Pada Tanggal : 22 Pebruari 2010 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Satimin Hadiwidjaja,dr,PAK,MARS NIP Dr. Nunuk Suryani,MPd NIP Mengetahui Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, PAK, MM, Mkes NIP ii

3 PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SEBELUM USIA 1 TAHUN Oleh: Agnes Widyani Palupi NIM S Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal : 23 Pebruari 2011 Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua : Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr.,mm,m.kes,pak NIP Sekretaris : Ir. Ruben Dharmawan,dr.,Ph.D NIP Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Satimin Hadiwidjaja,dr,PAK,MARS NIP Dr. Nunuk Suryani,MPd NIP Mengetahui Direktur Program Pascasarjana UNS Ketua Program Studi Magister Kedokteran keluarga Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr.,mm,m.kes,pak NIP NIP iii

4 PERNYATAAN Nama NIM : Agnes Widyani Palupi : S Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul PENGARUH PENYULUHAN IMUNISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SEBELUM USIA 1 TAHUN adalah betul-betul karya sendiri. Halhal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Surakarta, Januari 2011 Yang membuat pernyataan, Agnes Widyani Palupi iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur hanya milik Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan bimbingan-nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tesis yang berjudul Pengaruh Penyuluhan Imunisasi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi sebelum Usia 1 Tahun. Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat mencapai derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan karya tulis ini, di antaranya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr, Sp.KJ (K) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ketua minat pendidikan profesi kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, P. Murdani K., dr, MHPEd yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Pembimbing tesis yang telah membimbing penulis dengan tulus, sehingga sangat memperlancar proses penulisan tesis ini. Dengan segala hormat saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan kepeduliannya serta segala fasilitas v

6 yang telah diberikan kepada saya, agar saya bisa lulus sesuai waktu yang tersedia. 6. Semua dosen saya di Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, PPS UNS yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, terima kasih atas bekal ilmu yang telah diberikan, semoga menjadi bagian dan amal baiknya yang senantiasa Tuhan membalas-nya. 7. Ibu-ibu balita yang hadir dalam posyandu dan telah bersedia menjadi subyek penelitian dalam penelitian tesis ini. 8. Seluruh keluarga, kerabat dan rekan penulis yang telah memberikan banyak dukungan doa, serta material dan spiritual selama proses studi sampai terselesainya tesis ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung hingga terselesaikannya penulisan tesis ini. Semoga segala amal kebaikan semua pihak yang telah diberikan pada penulis mendapatkan imbalan yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri pada khususnya. Surakarta, Januari 2011 Penulis vi

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka Konsep Pengetahuan Konsep Sikap Konsep Ibu Konsep Imunisasi Dasar Lengkap Penyuluhan Imunisasi B. Penelitian yang relevan C. Kerangka Konseptual D. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Lokasi Penelitian C. Populasi, dan Sampel Penelitian D. Instrumen Penelitian vii

8 E. Kerangka Penelitian F. Pengumpulan Data G. Identifikasi Variabel Penelitian H. Definisi Operasional Variabel I. Tes Validitas dan Reabilitas J. Analisis Data Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas B. Deskripsi Hasil Penelitian C. Hasil Analisis D. Pembahasan E. Keterbatasan Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Pengetahuan Ibu Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Sikap Ibu Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengetahuan Ibu Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Ibu Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Tabel 4.7 Distribusi Responden pernah mendapat informasi tentang Imunisasi Dasar Lengkap Tabel 4.8 Distribusi Sumber Informasi yang didapat responden Tabel 4.9 Distribusi jumlah anak yang dimiliki responden Tabel 4.10 Distribusi Responden dengan balitanya mendapat imunisasi dasar lengkap tepat waktu Tabel 4.11 Distribusi responden merasa kuatir balita panas setelah mendapat imunisasi DPT Tabel 4.12 Distribusi responden dengan balita yang telah mendapat imunisasi dasar lengkap saat usia 1 tahun Tabel 4.13 Distribusi responden yang memiliki KMS Tabel 4.14 Distribusi responden rutin menimbangkan balitanya ke Posyandu/Puskesmas Tabel 4.15 Distribusi responden yang diingatkan bila telah waktunya balita di imunisasi Tabel 4.16 Nilai Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap bagi responden yang ditreatment maupun kontrol Tabel 4.17 Nilai Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap bagi responden yang ditreatment maupun kontrol Tabel 4.18 Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Terhadap Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap Tabel 4.19 Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Terhadap Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap ix

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian Gambar 3.1 Bagan Kerangka Penelitian Gambar 4.1 Perbedaan Perubahan Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol dan Kelompok Treatment Gambar 4.2 Perbedaan Perubahan Skor Sikap Kelompok Kontrol dan Kelompok Treatment x

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance Lampiran 2. Halaman Pemberitahuan Lampiran 3. Halaman Inform Consent Lampiran 4. Kisi-Kisi Kuesioner : Pengetahuan Ibu tentang imunisasi Dasar lengkap Lampiran 5. Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap. 73 Lampiran 6. Kunci Jawaban Kuisioner : Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap Lampiran 7. Kisi-Kisi Kuesioner : Sikap Ibu tentang imunisasi Dasar lengkap Lampiran 8. Kuesioner Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Lampiran 10. Data Hasil Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Statistik Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian xi

12 ABSTRAK Agnes Widyani Palupi, S ,2011. Pengaruh Penyuluhan Imunisasi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Setelah dilakukan evaluasi data pencapaian diketahui bahwa masih banyak wilayah atau desa dengan cakupan imunisasi dibawah standart, bahkan ada yang terlampau jauh kesenjangannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui usaha promotif, antara lain lebih mengaktifkan penyuluhan dan sosialisasi pentingnya pelaksanaan imunisasi bagi bayi dan anak sekolah serta ibu usia subur maupun ibu hamil, sehingga pengetahuan masyarakat tentang manfaat imunisasi mendorong mereka jadi lebih perduli dan mau melaksanakan imunisasi dengan tanpa merasa ragu-ragu lagi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh penyuluhan Imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Desain penelitian adalah true experimental desaign, dengan pendekatan Posttest- Only control group yaitu eksperimen pada 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang di kenakan tindakan dan kelompok kontrol yang tidak di kenakan tindakan. Besar sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple Random Sampling dengan menggunakan perhitungan statistik estimasi proporsi suatu populasi terhadap 60 orang ibu yang punya balita. Data dikumpulkan melalui kuesioner tentang pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis dilakukan dengan uji Two independent sample t-test dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17. Hasil analisis data pada pengetahuan diperoleh nilai t = 5,387 dengan probabilitas 0,000; pada sikap diperoleh nilai t = 11,495 dengan probabilitas 0,000 Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Dan ada pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap menjadi lebih baik. Kata Kunci : Penyuluhan, Pengetahuan dan Sikap xii

13 ABSTRACT Agnes Widyani Palupi, S , The Impact of Immunization Illumination for Mother s Knowledge and Attitude Increase about Complete Basic Immunization for 1 Year Old Baby. Thesis. Master Degree Program. Sebelas Maret Surakarta University. Since 1977, immunization program has been developed. It was done during prevention of some disease that preventable by immunization (PD31), i.e. tuberculosis, diphtheria, pertusis, measles, polio, tetanus, and hepatitis B. After data was evaluated, result known that there are still many areas with under target immunization, even there is too extreme slack. One of efforts done is promotion program; such activates illumination about importance of immunization for babies and school-children and also childbearing age and pregnant mother, so public knowledge about immunization will motivate them to care and follow immunization without any worried. Purpose of this study is to know the impact of immunization illumination for mother s knowledge and attitude increase about complete basic immunization for 1 year old baby. It was a comparative study with posttest-only approach and control group experimental design, which is experiment among 2 groups, treated group and untreated group as controller. Sample size was determined by cluster random sampling using proportion estimation statistical of population 60 toddler s mother. Data was collected using questionnaire about mother s knowledge and attitude about complete basic immunization. It was firstly tested by validity and reliability test before. Analysis used was Two Independent Sample t-test by SPSS for Windows program version 17. The result of knowledge achieved t-value = with probability 0.000, whereas attitude achieved t-value = with probability According to analysis result, it is concluded that there is impact of immunization illumination for mother s knowledge increase about complete basic immunization. Beside that, there is also impact of immunization illumination for mother s attitude about complete basic immunization to become better. Keywords : Promotion, Knowledge and Attitude xiii

14 B A B I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui Pembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu wilayah ke wilayah lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif. Sebagai acuan, pembangunan kesehatan mengacu kepada konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh dan terpadu. (Depkes RI, 2005). Dan menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, Paradigma Sehat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pencegahan penyakit. Salah satu upaya pencegahan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi).

15 2 Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Karena secara umum tujuan dari PD3I adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). (Depkes RI, 2005) Untuk mengetahui sampai dimana keberhasilan program imunisasi, hal yang dilakukan adalah pemantauan pada pelaksanaan, keadaan sosial ekonomi, sosio-demografi, penggunaan pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial masyarakat melalui kegiatan Posyandu, PKK dan kegiatan lain yang lebih banyak melibatkan kaum ibu kerkumpul. Pemerintah telah menetapkan target nasional untuk imunisasi yang harus dicapai adalah cakupan DPT minimal sebesar 90% dan cakupan imunisasi dasar lengkap untuk bayi sebelum berumur satu tahun sebesar 80%. Serta mempertahankan cakupan yang sudah dicapai tiap kabupaten dan tingkat kecamatan melalui program imunisasi yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Pemantauan keberhasilan program imunisasi dilakukan melalui standart UCI (Universal Child Immunization) desa, yaitu suatu keadaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi sebelum umur satu tahun. (Depkes RI, 2006) Pada kenyataannya menunjukkan bahwa meskipun standart pencapaian cakupan Imunisasi melalui UCI telah ditentukan, setelah dilakukan evaluasi data

16 3 pencapaian diketahui bahwa masih banyak wilayah atau desa dengan cakupan imunisasi atau UCI dibawah standart, bahkan ada yang terlampau jauh kesenjangannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui usaha promotif, antara lain lebih mengaktifkan penyuluhan dan sosialisasi pentingnya pelaksanaan imunisasi bagi bayi dan anak sekolah serta ibu usia subur maupun ibu hamil, dengan demikian diharapkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat imunisasi mendorong mereka jadi lebih perduli dan mau melaksanakan imunisasi dengan tanpa merasa ragu-ragu lagi, sehingga kesenjangan antara target dan pencapaian tidak terlalu besar, meskipun masih ada faktor lain yang berpengaruh. Karena tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita dalam melakukan imunisasi pada anaknya, banyak berperan dalam pelaksanaan imunisasi secara lengkap. Puskesmas Wilangan secara umum telah mencapai standart UCI, namun bila ditinjau dari segi pencapaian tingkat desa ternyata dari 6 desa masih ada dua desa yang target pencapaiannya masih dibawah 80% yaitu desa Mancon dan desa Ngudikan. Dengan dasar seperti tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi Pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar pada bayi usia 1 tahun di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

17 4 1. Adakah pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap pengetahuan ibu tentang Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 1 tahun di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk? 2. Adakah pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 1 tahun di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 1 tahun di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada anak usia 1 tahun di Desa Mancon di Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk b. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada anak usia 1 tahun di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk.

18 5 D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Menambah khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan khususnya Ilmu Kedokteran Keluarga, serta memberikan informasi tentang penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 1 tahun di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi Masyarakat Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat terutama mengenai imunisasi dasar lengkap bagi bayi usia 1 tahun b. Bagi Petugas Kesehatan Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan informasi bagi petugas Kesehatan mengenai pengetahuan dan sikap ibu tentang kelengkapan imunisasi dasar bagi bayi usia 1 tahun dan memberikan wawasan bagi instansi penyelenggara program Imunisasi. c. Bagi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan kepustakaan untuk memperkaya pustaka yang sudah ada sehingga dapat dimanfaatkan oleh peserta didik berikutnya dalam proses pendidikan di profesi pendidikan

19 6 kesehatan. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan. d. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang metodologi penelitian beserta aplikasinya dalam penelitian sehingga dapat digunakan dalam memantau keberhasilan suatu pekerjaan/program.

20 B A B II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Pengetahuan Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya menurut Soekanto, 2003: 8 dalam (Mubarak, dkk, 2007 : 28) yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition), dan penerangan yang keliru (misinformafion).menurut Wahit,dalam Mubarak,dkk pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pemah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003 : 121). Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan. a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk tingkat ini adalah mengingat commit (recall) to user seluruh bahan yang dipelajari atau

21 8 yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyarankan dan sebagainya. b. Paham (Comprehension) Paham diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap obyek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan terhadap obyek yang dipelajari. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi realita (sebenarnya). d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk mempertahankan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari kata kerja, seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada kemampuan meningkatkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

22 9 Sebagai contoh dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003 : ). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan dan informasi (Mubarak, dkk, : 30). a. Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhimya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. b. Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara fidak langsung.

23 10 c. Umur Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan pertama, perubahan ukuran, kedua, perubahan proporsi, ketiga, hilangnya ciri-ciri lama, keetnpat, timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. d. Minat Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhimya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. e. Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhimya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya. f. Kebudayaan Lingkungan sekitar, kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

24 11 lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi atau sikap seseorang,menurut Saifuddin A., dalam (Mubarak, dkk, : 30). g. Informasi Informasi merupakan salah satu unsur komunikasi karena komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses penyampaian informasi dari "komunikator" (sender) kepada "komunikan" (receiver) (Notoatmodjo, 2005 : 96). Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, dkk, : 30). 2. Konsep Sikap a. Pengertian Sikap Sikap adalah derajat efek positif atau efek negatif terhadap suatu obyek psikologis (Edwards, 2003:5). Menurut Lapierre dalam Azwar, sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipasif, predisposisi adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan (Lapierre dalam Azwar, 2003:5). Bagi Petty dan Cacioppo, sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu-isu (Petty dan Cacioppo dalam Azwar, 2005:6). Sikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2005 : 52).

25 12 b. Komponen Pokok Sikap Dalam bagian lain, menurut Alport yang dikutip Notoatmodjo (2005 : 53), menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu : 1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu obyek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek. 3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) c. Tingkatan Sikap Notoatmodjo (2003:126), mengemukakan tingkatan sikap sebagai berikut : 1. Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek. 2. Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggungjawab (responsible) Bertanggungjawab atas sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. d. Ciri-ciri Sikap Bagi Dayakisni, sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen (Dayakisni, 2003) yaitu :

26 13 1. Komponen Kognitif Komponen kognitif adalah komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut. 2. Komponen Afektif Komponen afektif adalah sikap yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau system nilai yang dimiliki. 3. Komponen Kuratif Komponen kuratif adalah merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya. Menurut Azwar (2008), sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang yang relevan, orang-orang atau kejadiankejadian. Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut : 1. Sikap itu dipelajari (learn ability) Sikap merupakan hasil belajar. Ini perlu dibedakan dari motif-motif psikologis. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada sebagian individu. Barangkali yang terjadi adalah mempelajari sikap dengan sengaja bila individu mengerti bahwahal itu akan membawa lebih baik (untuk dirinya sendiri), membantu tujuan kelompok atau memperoleh suatu nilai yang sifatnya perorangan. 2. Memiliki kestabilan (stability)

27 14 Sikap bermula dari dipelajar, kemudian menjadi lebih kuat, tetap dan stabil, melalui pengalaman. 3. Personal societal significance Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi. 4. Berisi kognisi dan afeksi Komponen kognisi sikap adalah berisi informasi yang aktual. 5. Approach-avoidance directionality Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) ataupun perasaan tidak mendukung (unfavorable) terhadap objek tersebut. Formulasi menurut Thrustone mengatakan bahwa sikap adalah derajad afek positif atau afek negatif yang dikaitkan dengan suatu objek psikologis (Azwar, 2008 : 5). e. Faktor Pembentuk Sikap Berbagai faktor yang mempengaruhi sikap antara lain pengalaman pribadi, kebudayaan, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu (Azwar, 2008 : 31). 1. Pengalaman pribadi Apa yang kita alami akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus. Tanggapan akan menjadi dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RW 04 KELURAHAN LAGOA JAKARTA UTARA TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RW 04 KELURAHAN LAGOA JAKARTA UTARA TAHUN 2013 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RW 04 KELURAHAN LAGOA JAKARTA UTARA TAHUN 2013 Skripsi Diajukan Sebagai Tugas Akhir Strata-1 (S-1) pada

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN IPA TERSTRUKTUR MELALUI METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MENALAR SISWA

PEMBELAJARAN IPA TERSTRUKTUR MELALUI METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MENALAR SISWA PEMBELAJARAN IPA TERSTRUKTUR MELALUI METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MENALAR SISWA (Studi Kasus SMP Negeri 2 Adimulyo, Kebumen, Kelas VII, Konsep Besaran dan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE TAI dan GI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE TAI dan GI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE TAI dan GI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA (Studi Kasus Pembelajaran Kimia Belajar Pokok Bahasan Stoikiometri pada Siswa Kelas X Semester Gasal

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI Oleh: RESSA ARSITA SARI NPM : A1G009038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD

SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD SKRIPSI UPAYA PENINGKATANN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADAA KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI JATIROKEH SONGGOM BREBES Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN BENTUK TES DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA

PENGARUH PERBEDAAN BENTUK TES DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA PENGARUH PERBEDAAN BENTUK TES DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA Skripsi OLEH : ISTI NAFAH K 30409 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

UNAAN MULTIMEDIA DASAR PENDIDIKAN. Skripsi. gelar. oleh

UNAAN MULTIMEDIA DASAR PENDIDIKAN. Skripsi. gelar. oleh KEEFEKTIFAN PENGGU UNAAN MULTIMEDIA MICROSOFT POWERP POINT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGANTEKNOLOGI TRANSPORTASI PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 SAMPAI 3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 SAMPAI 3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 SAMPAI 3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP TERHADAP IKLAN PARTAI POLITIK DI DESA BANGUNTAPAN, BANGUNTAPAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP TERHADAP IKLAN PARTAI POLITIK DI DESA BANGUNTAPAN, BANGUNTAPAN, BANTUL, YOGYAKARTA. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP TERHADAP IKLAN PARTAI POLITIK DI DESA BANGUNTAPAN, BANGUNTAPAN, BANTUL, YOGYAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

STUDI TENTANG CARA BELAJAR SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II DI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2005/2006

STUDI TENTANG CARA BELAJAR SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II DI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2005/2006 1 STUDI TENTANG CARA BELAJAR SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II DI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2005/2006 SKRIPSI OLEH: PUTRI ARUMINGTYAS NIM : K 2402529 Skripsi

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk. oleh SEMARANG

SKRIPSI untuk. oleh SEMARANG i HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS RUMAH HUNIAN PENDUDUK KELURAHAN MANGUNSARI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Apriani Yunita

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK SKRIPSI PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Agus Susanto

Lebih terperinci

BAGIAN I PENDAHULUAN. menunjukkan keragaman, baik format maupun urutan penulisannya.

BAGIAN I PENDAHULUAN. menunjukkan keragaman, baik format maupun urutan penulisannya. BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Bagi mahasiswa D3 bidang kesehatan yang akan mengakhiri studi diwajibkan menulis thesis, skripsi atau karya tulis ilmiah (KTI) sesuai dengan standar penulisan ilmiah,

Lebih terperinci

SKRIPSI oleh : ARI EKA ASTUTI X8406001

SKRIPSI oleh : ARI EKA ASTUTI X8406001 HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO, KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI oleh : ARI EKA ASTUTI

Lebih terperinci

Oleh INDAH SETYANING JATI NIM X7107509

Oleh INDAH SETYANING JATI NIM X7107509 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SD NEGERI KARANGWARU I KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Oleh INDAH SETYANING JATI NIM

Lebih terperinci

Penuntun Hidup Sehat

Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat Dengan Nasihat Tentang : Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Perkembangan Anak & Pembelajaran Usia Dini Air Susu Ibu Gizi dan Pertumbuhan Imunisasi Diare Malaria HIV Perlindungan Anak dll i

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SD TANGGEL WINONG PATI TAHUN AJARAN 2006/2007

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SD TANGGEL WINONG PATI TAHUN AJARAN 2006/2007 HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SD TANGGEL WINONG PATI TAHUN AJARAN 006/007 Skripsi Oleh AGUS P. ANDI W. NIM. K5103003 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN CARA BELAJAR TEHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM OTOMOTIF SMK SATYA KARYA KARANGANYAR TAHUN

SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN CARA BELAJAR TEHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM OTOMOTIF SMK SATYA KARYA KARANGANYAR TAHUN 1 SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN CARA BELAJAR TEHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM OTOMOTIF SMK SATYA KARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 007/008 A. YULI SETIAWAN K 501016 PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI KARANG WERDHA SEMERU JAYA KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI KARANG WERDHA SEMERU JAYA KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER i HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI KARANG WERDHA SEMERU JAYA KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Ericha Aditya Raharja NIM 062310101038 PROGRAM

Lebih terperinci

Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret

Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret HUBUNGAN BANYAKNYA MEDIA MASSA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 5 MADIUN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mengikuti Pendidikan Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR DENGAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL BERBASIS SELF-MANAGEMENT

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR DENGAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL BERBASIS SELF-MANAGEMENT MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR DENGAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL BERBASIS SELF-MANAGEMENT PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI diajukan dalam rangka menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELOMPOK B3 TAMAN KANAK- KANAK PERTIWI 1 KOTA BENGKULU

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELOMPOK B3 TAMAN KANAK- KANAK PERTIWI 1 KOTA BENGKULU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELOMPOK B3 TAMAN KANAK- KANAK PERTIWI 1 KOTA BENGKULU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh :

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ISLAM DARUL MU MININ LARANGAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Wahyu Rachmadi NIM. 12030110141177

SKRIPSI. Disusun oleh : Wahyu Rachmadi NIM. 12030110141177 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Atas Perilaku Penggelapan Pajak (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Semarang Candisari) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan)

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan) PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ISTRI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ISTRI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TESIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ISTRI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA DEWA AYU NIDA GUSTIKAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

ARIS EKO HERMAWANTO NIM : X4606002

ARIS EKO HERMAWANTO NIM : X4606002 PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JENAR KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Islam. Oleh: Muhammad Ansori 11508045

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Islam. Oleh: Muhammad Ansori 11508045 PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF KARANGASEM KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini juga pernah di angkat sebagai topik penelitian oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari

Lebih terperinci