7 Prinsip-prinsip Dasar
|
|
- Vera Yuliana Rachman
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 R a n c a n g a n P e r l i n d u n g a n P r i v a s i 7 Prinsip-prinsip Dasar Ann Cavoukian, Ph.D. Anggota Komisi Informasi dan Privasi Ontario, Canada Rancangan Perlindungan Privasi (Privacy by Design) adalah konsep yang saya kembangkan pada tahun 90-an, untuk menanggapi perkembangan tiada henti dan efek sistemik dari Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan jaringan sistem data dalam skala besar. Rancangan Perlidungan Privasi meningkatkan pandangan bahwa privasi dimasa yang akan datang tidak bisa dipastikan dengan hanya mematuhi kerangka aturan; lebih dari itu, terjaminnya kerahasiaan pribadi idealnya harus menjadi standar kinerja organisasi. Pada awalnya, penerapan Teknologi yang Meningkatkan Perlindungan Privasi (Privacy-Enhancing Technologies- PETs) dilihat sebagai solusi. Pada masa ini, kita menyadari bahwa pendekatan yang lebih mendasar diperlukan dengan memperluas penggunaan PETs kepada PETs Plus mengambil pendekatan hasil yang saling menguntungkan untuk semua aspek bukan pendekatan yang hanya menguntungkan salah satu aspek dan merugikan yang lain. Hal inilah yang dikatakan sebagai Plus dalam PETs Plus: menguntungkan semua aspek, bukan menguntungkan hanya salah satu aspek saja (dikotomi yang salah). Rancangan Perlindungan Privasi merentang hingga pada sebuah Trilogi yang mencakup aplikasi-aplikasi: 1) Sistem Teknologi Informasi; 2) praktek-praktek bisnis yang akuntabel; dan 3) rancangan fisik dan infrastruktur jaringan.
2 Prinsip-prinsip Rancangan Perlindungan Privasi dapat diaplikasikan ke semua tipe informasi personal, tetapi harus diaplikasikan dengan langkah khusus untuk data sensitif semisal informasi kesehatan dan informasi keuangan. Kekuatan dari pengukuran privasi cenderung setara dengan sensitivitas data. Tujuan-tujuan dari Rancangan Perlindungan Privasi memastikan privasi dan mendapatkan kendali atas data pribadi dan, untuk organisasi-organisasi, mendapatkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan-dapat diraih dengan mempraktekkan 7 prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (lihat pembahasan berikut): 7 Prinsip-prinsip Dasar 1. Proaktif bukan Reaktif; Mencegah bukan Memperbaiki Pendekatan Rancangan Perlindungan Privasi (Privacy by Design-PbD) digambarkan sebagai sesuatu pengukuran yang proaktif daripada reaktif. Melalui pendekatan ini, tindakan antisipasi dan pencegahan invasi data pribadi rahasia dilakukan sebelum kejadian itu terjadi. PbD tidak menunggu resiko pelanggaran privasi terwujud, juga tidak menyediakan tidakan koreksi ketika pelanggaran privasi-tujuannya justru untuk mencegah hal itu terjadi. Pada intinya, PbD ada sebelum kejadian berlangsung, bukan setelah kejadian berlangsung. 2. Privasi sebagai Pengaturan Standar Kita dapat yakin pada satu hal aturan standar! Rancangan Perlindungan Privasi (Privacy by Design) berusaha untuk memberikan perlindungan maksimal dari privasi dengan memastikan bahwa data personal dilindungi secara otomatis dalam Sistem Informasi apapun yang ada atau praktek bisnis apapun yang ada. Jika invidu tidak melakukan apapun, privasi mereka tetap utuh. Tidak ada tidakan yang diperlukan dari individu tersebut untuk melindungi privasi mereka hal tersebut sudah disediakan didalam sistem, secara standar. 3. Privasi Ditempatkan pada Rancangan Rancangan Perlindungan Privasi tertanam pada rancangan dan konstruksi dari sistem Teknologi Informasi dan kegiatan-kegiatan bisnis. Ia tidak terpasang sebagai tambahan (add-on) setelah sesuatu hal terjadi. Akibatnya, privasi menjadi sebuah komponen penting dari fungsionalitas inti yang diberikan. Privasi menjadi satu dengan sistem tanpa mengurangi fungsinya. 4. Fungsi Penuh Hasil yang Menguntungkan Semua Aspek bukan Hasil yang Hanya Menguntungkan Salah Satu Aspek Rancangan Perlindungan Privasi berusaha untuk menyediakan kepentingan dan tujuan yang absah dengan melalukan pendekatan yang menguntungkan seluruh aspek, bukan melalui pendekatan model lama, yang hanya menguntungkan salah satu aspek tetapi merugikan aspek lainnya, dimana dilakukan pertukaran (trade-off) yang tidak perlu. Rancangan Perlindungan Privasi menghindari dalih dari pertentangan yang salah, seperti antara kerahasiaan dan keamanan, menunjukkan bahwa memungkinkan untuk mendapatkan keduanya. 5. Perlindungan Menyeluruh Perlindungan Penuh Siklus Kehidupan Rancangan Perlindungan Privasi, telah dilekatkan kepada sistem sebelum elemen pertama informasi dikumpulkan, sehingga keseluruhan siklus hidup data yang terlibat bisa tercakup dengan aman-kuatnya ukuran keamanan adalah penting untuk privasi, dari awal hingga akhir. Hal ini untuk memastikan bahwa keseluruhan data terjaga secara aman, dan lalu dilenyapkan secara aman pula pada akhir proses, secara cepat. Jadi, Rancangan
3 Perlindungan Privasi memastikan keseluruhan fase kehidupan, manajemen siklus hidup informasi yang aman, dari awal hingga akhir. 6. Jelas dan Transparan Tetap Terbuka Rancangan Perlindungan Privasi memastikan bahwa pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis apapun atau teknologi apapun yang terlibat, pada kenyataannya beroperasi sesuai dengan harapan-harapan dan tujuan yang telah dibuat, tunduk pada hasil verifikasi yang independen. Komponen-komponen dan pekerjaan-pekerjaan tetap jelas dan transparan, bagi pengguna dan penyedia jasa. Ingat, boleh percaya tetapi tetap diperiksa kebenarannya. 7. Menghargai Privasi Pengguna Pengguna Memegang Kendali Pada prinsipnya, Rancangan Perlindungan Privasi membutuhkan pereka cipta dan operator untuk menjaga kepentingan-kepentingan individu yang terpenting dengan menawarkan pengukuran tersebut sebagai standar privasi yang tangguh, peringatan yang sesuai, dan memberikan pilihan yang ramah bagi pengguna. Tetap membuat pengguna memegang kendali. Published: January 2013 Translation provided by: Noriswadi Ismail Information and Privacy Commissioner, Ontario, Canada 2 Bloor Street East, Suite 1400 Toronto, Ontario CANADA M4W 1A8 Telephone: Web: info@ipc.on.ca
Pedoman Penerapan Pengecualian Informasi
Pedoman Penerapan Pengecualian Informasi 1. Prinsip- prinsip Kerangka Kerja Hukum dan Gambaran Umum Hak akan informasi dikenal sebagai hak asasi manusia yang mendasar, baik di dalam hukum internasional
Lebih terperinciProsedur dan Kebijakan Hukum Persaingan Usaha
Prosedur dan Kebijakan Hukum Persaingan Usaha Tujuan dan Aplikasi Pedoman Perilaku Bisnis menyatakan, CEVA berkomitmen untuk usaha bebas dan persaingan yang sehat. Sebagai perusahaan rantai pasokan global,
Lebih terperinciPedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku April 1, 2013 Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Sulzer 1/12 Sulzer berkomitmen dan mewajibkan para karyawannya untuk menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan
Lebih terperinciKODE ETIK USAHA (ETIKA - KORDSA GLOBAL)
KODE ETIK USAHA (ETIKA - KORDSA GLOBAL) Version : 2 Approved By : Kordsa Global Board of Directors Approval date : 15 September 2009 MOHON DIPERHATIKAN: Buku kecil ini merangkum kebijakan penting, standar
Lebih terperinciPEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT 2011 0 Daftar Isi Bab I. 2 PENDAHULUAN 2 Latar Belakang 2 Landasan Penyusunan Code of Conduct... 3 Visi dan Misi Perusahaan... 3 Tata Nilai Perusahaan... 3 Maksud,
Lebih terperinciProgram "Integritas Premium" Program Kepatuhan Antikorupsi
Program "Integritas Premium" Program Kepatuhan Antikorupsi Tanggal publikasi: Oktober 2013 Daftar Isi Indeks 1 Pendekatan Pirelli untuk memerangi korupsi...4 2 Konteks regulasi...6 3 Program "Integritas
Lebih terperinciIndonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi
1 Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi Manual untuk Peserta 2 Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi Manual Peserta : Bagaimana Pemohon Bisa MemanfaatkanHak Atas Informasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional
Lebih terperinciKode Etik Perilaku DuPont. Memastikan Masa Depan yang Berkelanjutan
Kode Etik Perilaku DuPont Memastikan Masa Depan yang Berkelanjutan MENERAPKAN NILAI-NILAI DASAR KITA Januari 2015 Sambutan dari CEO Yang Terhormat: Rekan-rekan di DuPont, Selama lebih dari dua abad, kita
Lebih terperinciPEDOMAN ETIKA USAHA & TATA PERILAKU. Bab Ib I Pendahuluan 1. Latar Belakang
PEDOMAN ETIKA USAHA & TATA PERILAKU Bab Ib I Pendahuluan 1. Latar Belakang Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) merupakan bagian dari pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT Sarana
Lebih terperinciMenghubungkan Bisnis dengan Manajemen Hutan Bertanggung jawab. 'Kayu Baik, Bisnis Baik'
Menghubungkan Bisnis dengan Manajemen Hutan Bertanggung jawab 'Kayu Baik, Bisnis Baik' Panduan praktis berorientasi industri untuk menghilangkan kayu yang tidak sah dan yang tidak diinginkan lainnya dari
Lebih terperinciCara Kerja Kita. Praktik Usaha BT. Bulan Oktober 2013. Halaman 1
Cara Kerja Kita Praktik Usaha BT Bulan Oktober 2013 Halaman 1 Cara Kerja Kita: Praktik Usaha Kita Nilai-Nilai Kita: Cara Kerja Kita menjabarkan praktik usaha dan nilai-nilai kita perilaku yang kita harapkan
Lebih terperinciPesan Direktur Utama. Rekan-rekan BTPN,
Pesan Direktur Utama Rekan-rekan BTPN, Bisnis perbankan hidup dan tumbuh dengan basis kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, manajemen yang profesional dan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciLaporan Komisaris Utama
32 Sekilas TELKOM/Laporan Komisaris Utama Laporan Komisaris Utama Di tengah kondisi persaingan yang ketat dan turun drastisnya tarif telekomunikasi pada beberapa tahun terakhir ini, TELKOM tetap dapat
Lebih terperinciPedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001.
Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Komite Nasional Kebijakan Governance Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I - Lt.
Lebih terperinciTata Laku Bisnis Internasional
Tata Laku Bisnis Internasional Etika, Integritas, Kepercayaan Prinsip Kita dalam Pekerjaan Memimpin dengan menjadi teladan melalui Tata Laku Bisnis kita yang kuat sangat penting bagi kesuksesan kita. Orang
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PERBANKAN ANZ
KETENTUAN UMUM PERBANKAN PEMBUKAAN Ketentuan Umum Perbankan ANZ ini mengatur syarat-syarat dimana Bank menyediakan kepada Nasabahnya satu atau lebih Rekening dan Jasa-Jasa dan harus dibaca bersama dengan:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciCode of Conduct dari Grup Voith
Code of Conduct dari Grup Voith Daftar Isi Kata Sambutan oleh Direksi Pelaksana: 3 Bertindak dengan Kepatuhan kepada Nilai-Nilai Voith 1. Kata pengantar dan pernyataan dari pihak prinsipal 4 2. Kerja sama
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 TENTANG PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia
International Labour Organization Jakarta Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Kerjasama dan Usaha yang Sukses Pedoman pelatihan untuk manajer dan pekerja Modul EMPAT SC RE Kesinambungan Daya Saing dan
Lebih terperinciDaftar Isi KATA PENGANTAR 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 I. KONTEKS 7. I.1 Kinerja Makroekonomi dan Tantangan Perdagangan 7
Daftar Isi Daftar isi KATA PENGANTAR 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 I. KONTEKS 7 I.1 Kinerja Makroekonomi dan Tantangan Perdagangan 7 I.2. Regulasi Teknis Luar Negeri dan Akses Pasar Ekspor 8 I.3. Standar Internasional
Lebih terperinciBakuan Audit Keamanan Informasi Kemenpora
Bakuan Audit Keamanan Informasi Kemenpora Agustus 2012 Bakuan Audit Keamanan Informasi Kemenpora ISBN : 978-979- 1278-37-9 Ukuran Buku :15,7 cm x 24 cm Jumlah Halaman: 98 + xii Penanggung Jawab Dr. H.
Lebih terperinciEtika Kerja & Bisnis. Menggapai PERTAMINA EP World Class dengan Semangat Berkobar. pertamina ep etika kerja & bisnis
Etika Kerja & Bisnis Menggapai PERTAMINA EP World Class dengan Semangat Berkobar pertamina ep etika kerja & bisnis Menggapai PERTAMINA EP World Class dengan Semangat Berkobar Etika Kerja & Bisnis (EKB)
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Lingkungan
Pengukuran Kinerja Lingkungan Preprint; Oleh Andie T.Purwanto (anditp2000@yahoo.com), 0603 1. PENDAHULUAN Pengukuran kinerja lingkungan adalah bagian penting dari sistem manajemen lingkungan. Ini merupakan
Lebih terperinciPedoman Sistem Terpadu Pengelolaan Aset yang Strategis
Pedoman Sistem Terpadu Pengelolaan Aset yang Strategis AAMCOG Pedoman Sistem Terpadu Pengelolaan Aset yang Strategis Version 1.0 7 December 2012 Pendahuluan Pedoman ini berdasarkan pada publikasi oleh
Lebih terperinciTata Laku Bisnis cgg.com
Tata Laku Bisnis cgg.com Sepatah Kata dari CEO Letter from the CEO Rekan yang Terhormat: Nilai yang kuat merupakan landasan dari semua keputusan yang baik. Pernyataan ini memiliki nilai kebenaran dan
Lebih terperinciPERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER
PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung
Lebih terperinciBAB I GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
BAB I GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI Dalam bab ini mengawali pembicaraan sistem informasi dengan memberikan gambaran sejumlah contoh sistem informasi kemudian membahas definisi
Lebih terperinci