CITRA KOTA BERPRESTASI DALAM PEMBINGKAIAN BERITA PADA WEBSITE BANGGA SURABAYA SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CITRA KOTA BERPRESTASI DALAM PEMBINGKAIAN BERITA PADA WEBSITE BANGGA SURABAYA SKRIPSI"

Transkripsi

1 CITRA KOTA BERPRESTASI DALAM PEMBINGKAIAN BERITA PADA WEBSITE BANGGA SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya Almamater Wartawan Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: Nadiya Trie Kurnia NPM: Jurusan: Public Relations SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA PRAPANCA 2017

2

3

4

5 MOTTO: Persiapkan diri, takdir tak terprediksi (Nadiya Trie) Skripsi Ini Saya Persembahkan Kepada: Bapak/Ibu Tercinta Kakak dan Adik Almamater Stikosa -AWS v

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil- aalamiin. Segala puji syukur hanya kepada Allah SWT atas segala nikmat yang selalu dilimpahkan kepada hamba-nya, baik nikmat yang tanpa diminta maupun yang dengan sengaja diminta dan melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya. Dengan rahmat-nya pula peneliti mampu untuk menyelesaikan skripsi dalam penelitian berjudul Citra Kota Berprestasi dalam Pembingkaian Berita pada Website Bangga Surabaya Dengan adanya skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk peneliti memperoleh gelar sarjana dalam bidang Ilmu Komunikasi dengan jurusan Public Relations pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya. Peneliti menyadari dalam pembuatan skripsi ini mendapatkan dukungan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Untuk itu segala kerendahan hati, perkenankan peneliti mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus, kepada: 1. Bapak Drs, Ismojo Herdono, M.Med.Kom selaku Ketua STIKOSA AWS 2. Ibu Dra. N.W Ratna Amina, M.S.i. selaku dosen pembimbing skripsi saya, Karena beliau telah membimbing dan mempermudah saya dalam proses mengerjakan skripsi. 3. Semua dosen yang telah ikut memberikan semangat 4. Ibu Surya dan Kakak Ariya yang telah berbagi pengalaman dalam setiap harinya, dan terus memberikan semangat untuk saya. vi

7 5. Teman-teman seperjuangan saya di angkatan 2014 terutama UKM-C. Hening, Koko, Bintung, Wulan, Irvan, Julizar, Paulus, Rangga dan Kak Meirsha 6. Kak Rossy sebagai guru yang mengarahkan pada penelitian ini. 7. Teman-teman yang saling memberikan best support, Dhindya, Rahil, dan Riza. 8. Sahabat saya yang sama-sama berjuang demi gelar sarjana dengan beda kampus, Karina dan Bella 9. Serta pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya dan mengungkapkan terimakasih. Surabaya, 11 Desember 2017 Peneliti vii

8 Abstrak Surabaya adalah kota metropolitan kedua di Indonesia. Banyak prestasi yang didapatkan dari kota tersebut sehingga membuat pandangan yang positif melekat pada nama Surabaya. Segala bentuk pecapaian prestasinya tentu berkaitan dengan kerja keras Pemerintah Kota. Apresiasi yang didapat seperti kota layak anak, tata letak kota yang baik, fasilitas umum yang memadai hingga kekreatifan pemuda Surabaya yang membanggakan. Berkaitan dengan semua yang didapatkan Surabaya, Humas Pemkot ingin menciptakan persepsi yang baik agar Surabaya lebih dikenal dengan citra yang positif. Bentukan citra tersebut di paparkan langsung dari segi pemberitaan yang dimuatnya dalam website resmi Bangga Surabaya. Peneliti memaparkan bagaimana citra Surabaya di berita yang dimuat di website humas.surabaya.go.id/. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Analisis tersebut dijabarkan dari struktur sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bantuan teori yang memperkuat penelitiannya yaitu Peran Humas, Hubungan Masyarakat (Humas) di Pemerintahan, Electronic Public Relations, Berita Humas, Citra, dan Analisis Framing. Dengan mengkategorikan 10 berita yang akan diteliti dimulai tanggal 10 Mei -12 Juni Peneliti menemukan adanya citra Surabaya yang dibingkai dalam artikel berita website Bangga Surabaya. Tak hanya itu, penekanan yang ditampilkan wartawan seperti membahas mengenai perubahan eks-lokalisasi dolly yang kini membawa dampak positif. Selanjutnya peneliti menemukan adanya kalimat mengenai Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang dibanggakan karena beliau perempuan pertama yang memimpin Kota Surabaya dan memiliki pengalaman, prestasi yang baik. Kata Kunci: Surabaya, Pembingkaian Berita, Citra, Analisis Framing viii

9 Abstract Surabaya is Indonesia's second metropolitan city. Many of the achievements of the city so as to make a positive Outlook attached to the name of Surabaya. All forms of pecapaian his achievements are certainly related to the hard work of the City Government. Appreciation of the worth of children, such as the layout of the city is good, adequate public facilities to youth creativity Surabaya that boast. Related to obtains all Surabaya, Publicist City Government wants to create a good perception in order to Surabaya, better known as a positive image. The image on the form mentioned above directly in terms of news coverage that it contains in a proud official website. Researcher exposes how the image of Surabaya in the news published on the website humas.surabaya.go.id/. Research carried out using analysis of framing Zhongdang Pan and Gerald m. Kosicki. An analysis of the syntactic structure of the elaborated, scripts, thematic and rhetorical. This research used the qualitative approach with the help of his research that reinforces the theory that is the role of public relations, public relations (public relations) in Government, Electronic Public Relations, public relations, image, News and analysis Framing. By categorizing the News 10 will be examined starting May 10- June 12, Researchers found the existence of the Surabaya citra in frames in a news article website Proudly Surabaya. Not only that, the emphasis shown journalists such as dealt ex-localization changes dolly now bring positive impact. Next the researchers found the existence of a sentence about the Mayor of Surabaya, Tri Rismaharini are proud because She was alsothe first woman to lead the city Surabaya and has experience, achievements. Keywords: Surabaya, Framing News, Image Analysis, Framing ix

10 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Persetujuan... ii Lembar Pengesahan Tim Penguji... iii Lembar Pernyataan Orisinalitas... iv Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Abstract... ix Daftar Isi... x Daftar Daftar Tabel... xiii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis KAJIAN PUSTAKA Peran Humas Hubungan Masyarakat (Humas) di Pemerintah x

11 1.4.3 Electronic Public Relations Berita Humas Citra Analisis Framing Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki Kerangka Berfikir METODOLOGI Paradigma Penelitian Pendekatan Penelitian Sifat Penelitian Unit Observasi dan Unit Analisis Metode Analisis Metode Pengumpulan Data BAB 2 GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 2.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Website Bangga Surabaya Visi dan Misi Humas Pemerintah Kota Surabaya Visi Bagian Humas Misi Bagian Humas Menu Website BAB 3 ANALISA HASIL PEMBINGKAIAN 3.1. Analisa Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki Analisis Artikel Analisis Artikel xi

12 Analisis Artikel Analisis Artikel Analisis Artikel Analisis Artikel Analisis Artikel Analisis Artikel Analisis Artikel Analisis Artikel DISKUSI HASIL PEMBINGKAIAN Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita Artikel Berita BAB 4 PENUTUP 4.1. Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 1 Kerangka Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki 24 Tabel 5.1 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.2 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.3 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.4 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.5 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.6 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.7 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.8 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.9 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel Tabel 5.10 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel xiii

14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur adalah salah satu kota terbesar di Indonesia tepatnya sebagai. Terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Kota ini termasuk dataran rendah. Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Surabaya tergolong panas. Surabaya merupakan pelabuhan utama dan pusat perdagangan komersial di wilayah timur Indonesia, dan sekarang menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, Sidoarjo di selatan, Mojokerto dan Jombang di barat daya, menjadi kesatuan yang dinamakan Gerbang Kertosusila, seperti Jabodetabek dan sekitarnya. 1 Kota yang lahir pada 31 Mei 1293 ini mempunyai julukan Kota Pahlawan. Bukan hanya karena adanya Tugu Pahlawan melainkan juga julukan tersebut berdasarkan wujud bukti sejarah kepahlawanan arek-arek suroboyo. Kata Suro atau Sura bisa disebut ikan hiu sedangkan boyo atau baya yaitu buaya, kedua hewan tersebut juga menjadi icon khas Surabaya. Icon tersebut dapat dilihat langsung di Jalan Setail Darmo Wonokromo, patung besar hiu dan buaya sedang bertarung yang berada di depan Kebun Binatang Surabaya. Tak hanya julukan itu saja, surabaya juga pernah mendapatkan penghargaan Adipura Kencana. Penghargaan tersebut adalah sebuah predikat 1 ( 1

15 untuk kota terbersih di Nusantara sehingga Surabaya dianggap sebagai kota Adipura Kencana pada tahun 80-an dan memperoleh piala 5 kali berturutturut. Surabaya mempunyai segudang cerita yang membanggakan. Salah satunya adalah sebagai kota sejuta taman, banyak sekali taman-taman kota yang berada di wilayah Surabaya yang menyebar. Hingga selalu terlihat di beberapa titik jika mengelilingi Kota Surabaya tidak ada lahan kosong yang tidak dijadikan taman. Tidak hanya dijuluki sebagai kota terbersih tetapi juga kota terindah dan hijau. Menyandang sebagai kota metropolitan merupakan kota padat dan ramai penduduknya. Kini Surabaya menjadikan sebagai kota dengan segudang prestasi yang membanggakan. Dengan berbagai penghargaan yang membanggakan inilah Surabaya menjadikan kota metropolitan sebagai kota yang membanggakan. Tidak hanya tata letak taman yang menyebar di wilayah Surabaya saja yang menjadikan Surabaya beprestasi. Warga Surabaya pun juga tentunya berperan aktif untuk mengharumkan Surabaya. Seperti yang diketahui oleh banyak masyarakat, Surabaya dikenal mempunyai tempat lokalisasi terbesar se Asia Tenggara. Dolly adalah tempat lokalisasi yang ditujukan kepada lelaki hidung belang demi kepuasan nafsunya dengan wanita jalang. Awalnya memang ini membuat nama Surabaya menjadi cukup negatif di masyarakat Indonesia. Tetapi beberapa tahun lalu lokalisasi terbesar se asia itupun akhirnya di tutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini secara langsung. 2 Dengan berjalannya waktu pula lokalisasi dolly mengubah image dari negatif ke postif

16 Ditutupnya Dolly memang menjadi sesuatu pertimbangan yang sangat pelik untuk pekerja seks komersial maupun wali kota sendiri. Tetapi dengan ketangguhan seorang wanita yang disegani masyarakat surabaya yaitu Risma inilah membuat semuanya berubah. Dolly dijadikannya tempat pengembangan usaha produk lokal. Warga asli Dolly yang dulunya bekerja sebagai psk kini merubah hidupnya menjadi pengusaha. Tempat lokalisasi dulu, dengan oleh bantuan pemuda kreatif Surabaya dirubah wajahnya dengan mural di dindingdinding sekitar Dolly. Hal ini juga menjadikan suatu prestasi yang membanggakan untuk Surabaya dengan image yang buruk berubah menjadi positif. Mengenai layanan publik juga sedemikian rupa, di era serba canggih ini juga membuat Surabaya tak mau ketinggalan. Tempat penyebrangan jalan untuk penyandang difabel dan lansia diberikan sangat muda. Dengan adanya lift tersebut pemerintah Kota Surabaya menginginkan warganya menggunakan fasilitas dengan baik dan benar. Sejuta gudang prestasi yang bukan hanya sekedar perbuahan kota ataupun ekonomi melainkan juga dari segi pendidikan. Surabaya juga mewadahi adanya industri kreatifitas anak-anak muda untuk menuangkan segala idenya. Segala pencapaian kreatifitas dari segi akademik maupun non akademik inilah membuat Surabaya juga menjadikan kota berprestasi. Adanya beberapa perpustakaan terbuka yang berada di Kota Surabaya, dengan sasarannya yaitu semua masyarakat dapat mengunjunginya. Tata letak perpustakaan ini tidak hanya disekolah ataupun kantor tertentu melainkan di taman kota yang menyediakan tempat membaca untuk semua kalangan. tak hanya itu prestasi yang membanggakan juga dari anak-anak muda yang 3

17 menggelar event yang mengenai teknologi. Anak muda tersebut mengajarkan bahwa pentingnya dapat mengerti teknologi untuk kebutuhan kini hingga kedepannya. Adanya prestasi yang membanggakan seperti pembalap muda asal Surabaya yang akan bertanding ke arena racing dibeberapa negara untuk membawa nama Indonesia. Beberapa hal inilah menjadi acuan Surabaya untuk mempertahankan prestasinya. Prestasi inilah bentuk dari tujuan peneliti melakukan penelitian mengenai Surabaya. Pada 1 bulan di tahun 2017, website Bangga Surabaya menampilkan segala pencapaian hingga pembaruan terkait Kota Surabaya. Dalam semua perubahan yang telah terjadi di Surabaya, tentunya ada campur tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Peran utama dalam menangani apapun pembaruan maupun masalah yang ada di kotanya. Dengan begitu tentunya Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya juga berperan penting dalam mengangkat dan mempertahankan citra Surabaya sendiri. Citra kota tentunya menjadi hal utama dalam segala aspek untuk dipandang masyarakat. Citra sendiri menurut Linggar Dalam Teori Dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya, 2000:69, bahwa citra humas yang ideal ialah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Citra Surabaya sendiri dipandang dari masyarakat menurut peneliti, bahwa kota Surabaya memang mempunyai pembaruan yang cukup menarik. Pembaruan tersebut diantaranya seperti tata letak dan fasilitas umum yang dipunyai oleh Kota Surabaya. Adapun acara-acara yang berkaitan dengan pemerintahan yang melibatkan masyarakat langsung seperti parade bunga saat 4

18 ulang tahun Kota Surabaya, Hari Pahlawan, dan lain sebagainya. Hal tersebut di paparkan langsung oleh pihak Humas Pemkot Surabaya dalam akun media sosial medianya yaitu instagram maupun website Bangga Surabaya. Citra negatif pun juga pernah di dapati oleh Kota Surabaya melalui pemberitaan tentang Dolly yang merupakan tempat prostitusi terbesar se-asia. Berkaitan dengan sistem pemerintahan yang dimiliki Kota Surabaya, pendekatan Wali kota Tri Rismaharini terhadap masyarakat baik dari kalangan pemuda hingga yang tua juga merupakan citra yang dimiliki oleh Kota Surabaya. Alasan tersebut dapat dikatakan jika Surabaya mempunyai kekeluargaan yang baik antara pihak pemerintahan dengan masyarakatnya sendiri. Peran media pun juga sangat penting bagi Humas Pemkot Surabaya agar menjalin kerjasama baik dari pihak eksternal. Media juga tentunya berperan penting untuk memberitakan segala yang berkaitan dengan Kota Surabaya. Media sosial yang dimiliki Humas Pemkot Surabaya juga merupakan media yang penting untuk alat dimana kegiatan wali kota dan macam-macam acara yang berada di Kota Surabaya diketahui oleh warganet khususnya dari warga Kota Surabaya sendiri. Peran Humas pemkot Surabaya ini menyampaikan perkembangan situasi Kota Surabaya dengan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan urusan kotanya. Dalam menyampaikan informasi tersebut Humas Pemkot Surabaya menampilkan berita sesuai dengan kondisi yang ada pada masyarakat. Tentunya dengan kenyataan yang ada seperti kota tersebut mempunyai segudang prestasi, pembaruan layanan publik ataupun yang berkaitan dengan warganya sendiri. Tim beserta staf humas akan memberikan 5

19 segala informasi yang terjadi untuk masyarakatnya. Peran humas inilah merupakan yang paling utama dalam menangani sebuah kota yang padat penduduknya ini. Dengan demikian citra ataupun image yang dipunyai sebuah kota dapat dilihat dari seberapa baiknya peran humas mengelola kotanya. Menurut peneliti, Humas Pemkot Surabaya ini tidak hanya mengandalkan pencapaian hasil yang direncanakan, tetapi juga peran humas tersebut memberitahukan untuk masyarakat Surabaya atau bahkan masyarakat seluruh Indonesia mengerti dengan segala apa yang dipunyai Surabaya. Cara tersebut dilakukan Humas Pemkot Surabaya dengan mengandalkan sosial media. Di era serba canggih inilah humas ingin memudahkan masyarakatnya untuk mengetahui segala perkembangan kotanya sendiri. Adanya akun sosial media ini untuk mengenalkan dan memberikan informasi sekaligus berperan dalam mengangkat citra. Sosial media milik surabaya ini selalu aktif untuk memberikan informasi tentang segala pembaruan yang ada di Surabaya. Humas Pemkot Surabaya ini juga akan membingkai berita yang ada dalam website Bangga Surabaya. Seperti halnya wali kota Surabaya yang sedang mengikuti event yang berlangsung, mengenai hari jadi ulang tahun Surabaya dan kreatifitas yang dipunyai warga Surabaya. Bentuk sosial medianya yaitu instagram, facebook, twitter, dan website. Pemkot Surabaya menyajikan semua informasi tentang Surabaya melalui website resmi dari Humas Pemkot Surabaya. Akun sosial media baru yang sedang dikelola Humas Pemkot Surabaya adalah website. Dalam website Bangga Surabaya dengan link humas.surabaya.go.id/ inilah yang akan dijadikan penelitian oleh peneliti. Website ini memaparkan bentuk berita 6

20 tentang segala informasi Kota Surabaya. Berita tersebut tentunya mengaitkan tentang citra Surabaya sehingga disinilah ketertarikan peneliti untuk melakukan analisis berita Bangga Surabaya dalam membangun citranya dari postingan berita di website. Adapun banyak postingan berita yang sudah diunggah, peneliti hanya mengambil berita dalam 10 unggahan dari tanggal 10 Mei hingga 12 Juni. Tidak semua berita berurutan menurut tanggal yang akan dianalisis, melainkan peneliti memilih yang berkaitan dengan postingan berita yang memfokuskan pada bahasan prestasi yang dimiliki Surabaya sehingga dapat dilihat pembingkaian citranya. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan cara menganalisis dengan analisis framing. Bagaimana citra Kota Surabaya dijelaskan dalam berita di dalam website, adapun wartawan yang menuliskan berita untuk menonjolkan suatu sisi tertentu dalam pembingkaian di dalam media. Peneliti ingin mengetahui pembingkaian berita pada website Bangga Surabaya dalam membangun citra Kota Surabaya. Dalam buku Eriyanto (2002:3) tentang Analisis Framing adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas (aktor, kelompok, atau apa aja) dikontruksikan oleh media. Sama halnya berita yang di posting dalam website Bangga Surabaya yang ingin menonjolkan suatu fakta yang dimiliki oleh Kota Surabaya sebagai citra positif. Peneliti menggunakan pisau bedah analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang medefinisikan framing sebagai strategi kontruksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan dalam menkode 7

21 informasi, menafsirkan peristiwa dan dihubungkan dengan rutinitas dan konversi pembentukan berita. 3 Peneliti menggunakan analisis Framing karena penelitian ini akan mengulas mengenai bagaimana media melakukan pembingkaian suatu peristiwa yang ada dan menyajikan kepada khalayak. Adapun beberapa model analisis Framing, seperti milik Murray Edelman, Robert N.Entman, William A.Gamson, Andre Modligliani, dan Zhongdang Pan dan Gerald M. Koscki. Menurut peneliti, menggunakan model pembingkaian milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Koscki ini karena fokus dari penelitian berkaitan dengan teks berita yang diproduksi wartawan dalam memunculkan citra Kota Surabaya. Diantara model lainnya pula, Pan dan Koscki ini lebih mengupas tentang elemen structural berita, seperti bagaimana berita dalam website Bangga Surabaya menggunakan pemakaian kata, bentuk kalimat, dan gaya wartawan dalam mengemas berita. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teori citra, teori peran humas, humas dalam pemerintahan karena berkaitan langsung dengan Humas Pemkot Surabaya, electronic public relations, berita humas, karena objek untuk analisis penelitian ini yaitu website dan menggunakan teori analisis framing. Peneliti akan megoding berita sebelum memaparkan hasil akhir dalam analisis ini. 3 Eriyanto. Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media Hal 68 8

22 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana citra kota berprestasi dalam pembingkaian berita pada website Bangga Surabaya? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana citra kota berprestasi dalam pembingkaian berita pada website Bangga Surabaya Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini untuk menjadi tambahan referensi di bidang Public Relations, khususnya bergerak di sektor publik dengan menggunakan media sosial, terutama dalam kajian tentang membangun citra dalam suatu kota terhadap publik. Dimana PR tidak hanya berperan untuk membangun citra suatu kotanya saja melainkan adanya kedekatan kepada publik untuk menginformasikan segala yang berkaitan dengan kota Surabaya dengan menggunakan media seperti website Manfaat Praktis Penelitian ini merupakan penggambaraan bagaimana pembingkaian berita pada media milik Humas Pemerintahan 9

23 dalam memberitakan sebuah peristiwa. Sehingga dapat menunjukan suatu hal yang ingin ditampilkan persitiwa dalam pemerintahan kepada public. 1.4 Kajian Pustaka Peran Humas Hubungan masyarakat (humas) merupakan terjemahan bebas dari public relations keduanya mempunyai peran penting antara organisasi dan publik. Sebuah organisasi hanya dapat mencapai tujuan jika dengan adanya publik. Semakin kuat dukungan dari publik, tentunya secara teori, tujuan suatu organisasi tersebut dapat dicapai dengan mudah. Humas juga melakukan antisipasi dalam kesalahan perusahaan dan publik. Peran Humas Pemerintah Kota Surabaya untuk ikut membangun citra yang dipunyai oleh kotanya sendiri. Dengan berbagai cara seperti yang humas lakukan ini salah satunya menggunakan media sosial untuk mengenalkan dan memberitahukan langsung kepada masyarakat Kota Surabaya mempunyai segudang prestasi. Frank Jefkins (1992), menyatakan bahwa PR adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangkai mencapai tujuan-tujuan yang spesifik berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya, PR pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui informasi dan 10

24 membagi pengetahuan. Melalui kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak perubahan yang positif Hubungan Masyarakat (Humas) di Pemerintahan Keberadaan Humas atau Public Relations di sebuah lembaga, instansi atau perusahaan merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan sebuah kegiatan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi meningkatkan pelayanan umum. Penjelasan humas pemerintah menurut Rahmadi dalam bukunya: Humas lembaga pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. 5 Tugas dan fungsi pokok humas sebagaimana disebutkan di atas tidakterlepas dalam rangka memberikan pandangan yang baik mengenai penyediaan informasi mengenai berbagai kebijakan Pemerintah yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat. Tugas dan fungsi pokok humas pemerintah pun direpresentasikan melalui pandangan dalam membuka aksesibilitas yang baik dan terkoordinasi sebagaimana tertuang dalam pedoman umum tata kelola kehumasan di lingkungan instansi pemerintah, 6 antara lain: 4 (Suryanto,Public Relations. 2016; 9) 5 (Rahmadi, Humas Pemerintah 1999: 77). 6 ibid 11

25 a) Melaksanakan komunikasi timbal balik antara instansi pemerintah dan publik yang terencana untuk menciptakan saling pengertian dalam mencapai tujuan, demi memperoleh manfaat bersama; b) Meningkatkan kelancaran arus informasi dan aksesibilitas publik; Meningkatkan koordinasi dalam penyebarluasan informasi tentang kebijakan pemerintah; d) Membangun citra dan reputasi positif. Humas merupakan suatu bagian manajemen dalam suatu organisasi atau instansi yang mengakomodir kepentingan dalam menjalin relasi atau hubungan yang baik bagi khalayak organisasi yang dilayani untuk mencapai tujuannya, yaitu menciptakan dan menjaga citra yang positif terhadap publik, baik internal maupun eksternal. Dalam menjalankan tugasnya, Humas Pemkot Surabaya bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak atau publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga atau instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana humas tersebut berada dan berfungsi. Jadi pada tugas humas pemerintah diantaranya adalah: a) Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif. 12

26 b) Memberi bantuan kepada media berita (news media) berupa bahanbahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat dibutuhkan. c) Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak luar negeri. d) Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback. 7 Humas Pemerintah harus melakukan pemerataan informasi mengenai kebijakan pemerintah dan fasilitasi layanan informasi, dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang programprogram pemerintah yang telah, sedang dan yang akan dilakukan. Humas harus mampu menjadi communication facilitator, sehingga bisa menjawab tantangan di era keterbukaan informasi ini, dimana informasi bukan milik pribadi lagi. Informasi sudah menjadi kebutuhan dan milik bersama. Secara fungsional personil humas harus mempunyai posisi yang strategis, dimana personil humas dapat direct ke pimpinan lembaga, mendengarkan langsung keluhan masyarakat, dan mempunyai jaringan yang kuat dengan media massa. Sikap membuka diri terhadap kritik dari masyarakat, termasuk membuka dialog, melakukan komunikasi persuasif, dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan 7 ibid hal 78 13

27 humas merupakan kata kunci dari hubungan dua arah iniadalah informasi dan komunikasi Electronic Public Relations Menurut (Kriyantono, 2012) Penggunaan new media yaitu internet yang berkaitan dengan kegiatan humas dikenal dengan istilah Public Relationon the Net atau Electronic Public Relation (e-pr) atau PR online. Contoh kegiatan e-pr misalnya, menyebarkan press-release kepada publik melalui kontak atau menyiarkan news release dalam homepage yang ada di World Wide Web. Adapun penjelasan tentang electronic public relations atau e- PR yakni berkaitan dengan internet dan website. McQuail, 8 internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara menggunakan, lingkup pelayanan dan isi, dan image tersendiri. Internet tidak memiliki atau dikelola oleh sebuah badan tunggal, tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi, khususnya service provider dan badan telekomunikasi berperan dalam internet. Peneliti juga menggunakan objek penelitian yang berhubungan dengan jaringan internet.dimana tentunya untuk mengakses atau membuka laman penelitian dalam website Bangga Surabaya membutuhkan jaringan internet. Website atau web atau World Wide Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan). Yang 8 (Prayudi Penulisan Naskah Public Relations, 2007) 14

28 memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet). 9 Objek penelitian ini menggunakan website, dimana Humas Pemkot Surabaya ingin menampilakn suatu berita yang dapat menginformasikan langsung untuk masyarakat yang mengaksesnya dengan menggunakan jaringan internet. e-pr dijelaskan mengenai internet dan website, yaitu suatu hal yang berkaitan dengan electronic public relations atau disebut dengan e-pr. Selanjutnya e-pr adalah aktivitas PR (Public Relations) atau Humas yang menggunakan internet. Arti dari istilah tersebut adalah: e yaitu electronic (elektronik).sejalan dengan perkembangan revolusi online, demikian juga dengan popularitas huruf ke empat tersebut. Huruf e dalam e-pr sama artinya dengan e sebelum mail dan commerce yang merujuk pada medium electronic (elektronik) dunia internet. e-pr mencakup seluruh aspek internet, meliputi system termasuk juga World Wide Web. P untuk Public (publik). Ide untuk memakai kata tunggal publik saat ini telah banyak dipakai. Ada baiknya anda mempertimbangkan berbagai publik atau audien. Terutama sekali ketika pokok pembicaraan seputar dunia internet yang mengakomodasi berbagai pasar dan komunitas mikro. R untuk Relation (hubungan). Membangun hubungan antara bisnis anda dengan audien merupakan kunci keberhasilan dalam dunia 9 (Ardhana Dengan PHP Membuat Website 3o Juta Rupiah, 2012). 15

29 internet. Ribuan hubungan satu-satu dapat dibangun secara terus menerus dalam dunia internet mengingat sifatnya yang interaktif. 10 Humas Pemkot Surabaya menggunakan cara khusus untuk memberikan citra yang positif kepada masyarakat dengan menggunakan e-pr ini. Pendekatan atau strategi yang digunakan Humas Pemkot Surabaya tidak hanya melalui oleh masyarakat langsung yang turun ke lapangan, melainkan ada cara yang lain seperti menggunakan website yang dapat dikatakan oleh penggunaan pada electronic public relations Berita Humas News Release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh humas suatu organisasi untuk dipublikasikan dalam media massa. News Release (pemebritaan pers) merupakan kegiatan penulisan yang paling banyak dilakukan oleh praktisi humas untuk publikasi melalui media massa cetak (surat kabar dan majalah) dan media massa elektronik (tv dan radio) atau dalam new media (internet, website, ). 11 Peran Humas tentunya juga harus mengerti dan memahami sistem penulisan pada jurnalistik. Ketentuan dan syarat seperti lead/ teras berita, adanya 5W+1H (What; apa yang terjadi?, Where; dimana terjadinya?, When; kapan terjadi peristiwa tersebut?, Why; mengapa peristiwa terjadi?, Who; siapa yang terlibat dalam peristiwa?, How; 10 (Suryadi Strategi Mengolah Public Relations Organisasi, 2007) 11 (Seomirat Dasar-Dasar Public Relations, 2008) 16

30 bagaimana peristiwa itu terjadi?) harus sesuai dengan gaya dalam penluisan jurnalistik Citra Setiap individu maupun kelompok dan perusahaan mempunyai citra masing-masing. Citra tersebut selalu melekat dari subjeknya sehingga dapat menimbulkan kesan dan pemikiran dari orang-orang yang melihatnya. Realitas yang sudah dilakukan baik ataupun buruk sudah termasuk pada citra yang dibangun untuk orang yang melihatnya. Menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990:111) adalah kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap perusahaan. Kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. 12 Bertolak dari pengertian tersebut, Sukatendel berpendapat bahwa citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai posotif. Sedangkan menurut Katz dalam citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. 13 Berkaitan dengan humas pemerintah kota Surabaya inilah salah satu peran utama yang membangun citra dari kotanya sendiri. Citra yang akan membawa untuk masyarakat agar dipandang dengan baik. Pihak humas pemkot melakukan dengan cara memaparkan beritaberita yang akan dimuat di websitehumas permkot Surabaya. Berita tersebut berisi bagaimana kegiatan-kegiatan yang ada di Surabaya, 12 Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations 2007: ). 13 Idem hal

31 baik langsung dari masyarakatnya sendiri, peran walikota Risma Triharyani serta perkembangan yang positif tentang kota Surabaya Analisis Framing Analisis Framing merupakan bagian dari analisis isi yang melakukan penilaian tentang wacana persaingan antarkelompok yang muncul atau tampak di media. 14 Analisis Framing digunakan untuk membingkai berita dan mengetahui bagaimana cara pandang wartawan dalam menonjolkan suatu makna yang ditulis dalam berita. Sama halnya dikaitkan dengan peran Humas Pemkot Surabaya yang ingin memberikan suatu makna yaitu citra Kota Surabaya dalam kontruksi berita di website Bangga Surabaya. Jadi, analisis framing ini untuk mengkaji pembingkaian realistis (peristiwa, individu, kelompok, dan lain-lain) yang dilakukan media. Pembingkaian ini juga sebagai proses kontruksi, dengan penjelasan realitas yang dimaknai dan direkonstruksi dengan cara dan makna tertentu. Framing digunakan untuk menonjolkan dan pemberian makna ataupun penekanan aspek tertentu sesuai kependingan di dalam media. Hal tersebut akan mengarahkan pemaknaan yang didapatkan dari berita di website Bangga Surabaya agar dianggap penting dan lebih mengena dalam pikiran khalayak. 15 Adapun beberapa model dalam analisis framing, anatara lain dari model analisis dari Murray Edelman, Robert N.Entman, William 14 Prof. Dr. H. Afifuddin,M.M dan Drs. Beni Ahmad Saebani,M.Si dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif 2012; Hal Rachmat Kriyantono dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2006; Hal

32 A.Gamson dan Andre Modigliani, dan model analisis dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Namun secara umum semua analisis framing sama-sama membahas mengenai bagaimana media membingkaian dan mengkontruksikan realitas yang ada kedalam media dan menyajikannya ke khalayak. Perbedaan menurut peneliti setelah membaca buku milik Eriyanto; 2002 bahwa ada aspek-aspek tertentu dalam pembingkaian tingkat wacana, penonjolan ataupun bagia-bagian lainnya dalam peristiwa di berita. Model Entman dan Edelman membahas klasifikasi yang dibuat media pemaknaan katakata dalam suatu masalah ataupun seleksi isu dan penekanan aspek realitas tertentu. Model Gamson lebih membahas mengenai penekanan penandaan atau simbolik yang akan diarahkan untuk khalayak, tetapi tidak membahas mengenai seleksi isu dan penekanan suatu masalah dalam berita. Model Pan dan Kosicki lebih memfokuskan elemen struktural berita, seperti bagaimana berita dalam website Bangga Surabaya menggunakan pemakaian kata, bentuk kalimat, gaya wartawan mengemas berita dan lain sebagainnya. Dari beberapa model analisis framing di atas, peneliti menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki karena fokus dari penelitian berkaitan dengan teks berita yang diproduksi oleh wartawan dalam memunculkan bentuk pembingkaian berita mengenai citra Kota Surabaya. Model ini juga lebih banyak menggunakan pendekatan yang mencakup pada pembingkaian dan menonjolkan suatu peristiwa pada penekanan fakta. 19

33 1.4.7 Analisis Friming Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Model analisis framing Pan dan Kosicki merupakan serangkaian turunan dari dimensi operasional analisis wacana Van Dijk. Model framing ini adalah salah satu model yang popular dan banyak digunakan dalam penelitian. Alasannya karena model Pan dan Kosicki, analisis framing dapat menjadi salah satu alternative dalam menganalisa teks media, sama halnya yang digunakan model analisis wacana milik Van Dijk. Model ini juga menganggap bahwa setia berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Dalam pendekatan ini perangkat framing dibagi menjadi empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis; kedua, struktur skrip; ketiga, struktur tematik; dan keempat struktur retoris Struktur Sintaksis. Pengertian umum dari sintaksis adalah susunan kata atau fase dalam kalimat. Dalam berita, susunan ini menunjukan pada pengertian susunan dan bagian berita headline, lead, latar informasi, sumber, penutup dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Elemen-elemen di atas akan mengarahkan berita yang telah disajikan oleh wartawan. Struktur sintaksis dengan unit yang diamati adalah model piramida terbalik.piramida terbalik meliputi lead, latar infromasi, kutipan sumber pernyataan, penutup. Lead, biasanya memberikan sudut pandang dari wartawan terkait berita yang akan disampaikan. 16 Alex Sobur dalam buku Analisis Text Media;

34 Latar, yaitu bagian yang berada pada baris bawah sesudah headline. Saat menulis berita, wartawan telah terpengaruh sikap dari pandangan yang terlebih dahulu sehingga apa yang telah dituliskan di awal merupakan bagian dari pengalaman dan apa yang selama ini dilihat. Penulisan berita akan berpengaruh pada penciptaan latar belakang suatu berita. Berita akan dikembangkan sesuai sudut pandang yang tepat. Selanjutnya, arah dari kesan yang ingin ditimbulkan pembaca pun akan langsung menyetujui apa yang ditulis wartawan karena latar belakang telah ditawarkan terlebih dahulu. Pengutipan Sumber, menjadi cara untuk mengembangkn objektivitas dan prinsip keseimbangan namun juga sebaliknya. Hal ini juga merupakan untuk memberikan wartawan kekuatan agar lebih meyakinkan pembaca terkait yang disampaikan. 2. Struktur Skrip Skrip adalah salah satu cara untuk menonjolkan salah satu hal dari pemberitaan yang banyak orang tidak menyadari. Skrip sering bertujuan melanjutkan laporan berita dan ditulis untuk orientasi menghubungkan text sesuai dengan lingkungan. Struktur lengkap tersebut dalam berita yang meliputi 5W+1H (who, what, when, where, why dan how). Jelas, bahwa dalam penandaan framing, dari 5W+1H ini tidak selalu disertakan. Hal ini berkaitan dengan pentingnya salah satu sudut pandang yang ingin ditonjolkan oleh wartawan 21

35 3. Struktur Tematik Bagian ini wartawan melakukan uji hipotesis, dari peristiwa yang diliput, sumber yang diikuti dan berbagai pernyataan sebenarnya dalam rangka untuk mendukung hipotesis yang dibuat oleh wartawan. Struktur tematik ini lebih lekat dengan cara wartawan menempatkan berita dengan tulisan, antara lain berkaitan dengan detail dan Koherensi. Detail, berhubungan dengan control informasi. Pada proses ini, wartawan selain memilah sumber yang akan dikutip, juga menambah maupun mengurangi apa yang menjadi bahwan pembicaraan komunikator. Efek untuk mempengaruhi khalayak akan lebih mengena. Wartawan sebelum menuliskan suatu berita tentunya mempunyai terlebih dahulu tema tersendiri yang akan dituliskan. Tema itu dijadikan pijakan untuk mengembangkan berita melalui struktur tematik, yakni dengan koherensi. Koherensi, berkaitan antarkata proposisi atau kalimat. Koherensi sendiri ada tiga bentuk seperti yang dapat dilakukan untuk meliput dalam suatu berita, diantaranya; pertama koherensi sebabakibat. Koherensi ini sering menggunakan kata seban dank arena. Kedua, koherensi penjelas.hubungan antarkalimat seperti ini digunakan dalam rangka memperjelas suatu kalimat utama.seperti kata penghubung yakni dan, lalu, kemudai, dan sebagainnya. Ketiga, koherensi pembeda yang ditandai dengan kata dibandingkan atau 22

36 sedangkan, sebagai cara wartawan untuk menghubungan suatu peristiwa dalam berita. 4. Struktur Retoris Struktur yang terakhir ini berkaitan dengan bagaimana wartawan meyakinkan para pembaca bahwa apa yang disampaikannya benar-benar terjadi. Wartawan dalam struktur ini juga akan menonjolkan suatu berita yang ingin disampaikan dalam website. Terdapat elemen-elemen seperti leksikon dan grafis pada struktur retoris ini. Leksikon, struktur ini menggunakan gaya atau pemilihan diksi untuk menonjolkan berita dari sisi tertentu sekaligus dapat membuat citra yang positif. Wartawan juga menggunakan pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai dan menggambarkan suatu peristiwa. Grafis, hal ini menjadikan kesaan dan penekanan pesan dalam berita menjadi sempurna.unsure tersebut bisanya muncul dengan huruf tebal (bold), huruf miring (italic), garis bawah (underline) dan juga penggunaan kata yang dibuat lebih besar ataupun kecil.termasuk biasanya yang sering dihadapi adanya pemakaian caption, raster, grafik, gambar, foto atau tabel sebagai bentuk keberhasilan wartawan dalam mencapai suatu yang didapatkan

37 TABEL 1.KERANGKA FRAMING PAN DAN KOSICKI 18 STRUKTUR PERANGKAT UNIT YANG FRAMING DIAMATI SINTAKSIS 1. Skema berita Headline, lead, latar Cara wartawan menyusun fakta informasi, sumber penutup kutipan pernyataan, SKRIP 2. Kelengkapan 5W+1H Cara wartawan mengisahkan fakta berita STRUKTUR PERANGKAT UNIT YANG FRAMING DIAMATI TEMATIK 3. Detail Paragraph, proposisi Cara wartawan 4. Maksud kalimat, menulis fakta hubungan 5. Nominalisasi antar kalimat 6. Koherensi 7. Bentuk kalimat 8. Kata ganti RETORIS 9. Leksikon Kata, idiom, gambar/ Cara wartawan 10. Grafis foto, grafik menekankan fakta 11. Metaphor 12. Pengandaian 18 Alex Sobur dalam buku Analisis Text Media; hal

38 1.5 Kerangka Berfikir Citra Surabaya sebagai Kota Berprestasi Bagaimana citra kota berprestasi dalam pembingkaian berita pada website Bangga Surabaya Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Peran Humas Hubungan Masyarakat (Humas) di Pemerintahan Electronic Public Relations Berita Humas Citra Analisis Framing Analisis Simpulan 25

39 1.6 METODOLOGI Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Paradigma merupakan beberapa kumpulan dari asumsi-asumsi ataupun konsep dengan mengarah pada cara pandang berfikir dalam penelitian. Paradigma konstruksionis menganggap pembuat text berita sebagai penentu yang mengarahkan pola pikir pada khalayak. Pertanyaan awal pada paradigma konstruksionis adalah bagaimana peristiwa atau realitas dikonstruksi, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk (Eriyanto,2002; 37-38). Dalam paradigma ini yang berkaitan dengan penelitian, bahwa text berita yang dimunculkan dalam website Bangga Surabaya ini menonjolkan suatu citra Kota Surabaya seperti apa pada konstruksi beritanya Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggalang atau membangun suatu proporsi atau menjelaskan suatu makna dibalik realita atau peristiwa di lapangan. Penelitian ini berupaya memandang apa yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan meletakkan temuan-temuan yang diperoleh di dalamnya Bungin dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif, 2001; hal 82 26

40 Peran Humas Pemkot Surabaya disini berkaitan untuk mengupayakan suatu makna dalam peristiwa yang terjadi mengenai Kota Surabaya. Penjelasan suatu makna tersebut dapat melalui apa yang ditonjolkan dalam mengulas dalam berita di website Bangga Surabaya mengenai citra Kota Surabaya yang dikonstruksikan dalam teks berita Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif untuk memberikan suatu gambaran fenomena/ peristiwa yang terjadi secara terpisah. Penelitian ini menggambarkan suatu peristiwa yang didalamnya dapat diulan dalam deskriptif, pencatatan dan analisa. Penelitian deskriptif ini menampilkan gambaran mengenai setiap perincian situasi, setting sosial dan hubungan. Penelitian yang bersifat deskriptif memfokuskan diri terhadap pertanyaan bagaimana dan siapa. 20 Konsentrasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana citra kota berprestasi dalam pembingkaian berita pada website Bangga Surabaya Unit Observasi dan Unit Analisis Unit observasi dalam penelitian ini mengenai beberapa berita yang diambil oleh peneliti dengan memfokuskan berita yang mengenai citra Kota Surabaya sebagai kota berprestasi. Berita tersebut dimuat 20 Wimmer& Dominick dalam buku Mass Media Research: An Introduction 3 rd ed. 1991; hal

41 oleh website resmi bernama Bangga Surabaya milik Huma Pemerintah Kota Surabaya. Dalam unggahan yang ada di dalam website, peneliti ingin mengetahui bagaimana cita Kota Surabaya dalam konstruksi berita yang dimuat di media. Unit analisis dalam penelitian ini adalah artikel-artikel berita mengenai Kota Surabaya sebagai kota yang berprestasi, tidak hanya berprestasi dalam pendidikan melainkan dari perkembangan atau fasilitas dan lain sebagainnya yang berkaitan dengan Surabaya. Artikel berita yang digunakan penelitian dimulai pada tanggal 10 mei hingga 12 juni 2017, dalam kurun waktu sekitar 1 bulan. Tidak semua berita yang akan dianalisis melainkan peneliti akan memilih yang berkaitan dengan berita yang memposting sejumlah prestasi yang dimiliki Surabaya sehingga dapat dilihat pembingkaian citra tersebut. Mengingat berita yang diteliti dimuat di media online, sifatnya dapat terbit kapan saja tanpa terkait waktu, berita di website Bangga Surabaya ini kadang tidak posting dalam waktu yang berurutan ataupun sekali posting berita terdapat lebih dari satu unggahan berita yang dimuat Metode Analisis Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk dapat mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa aja) dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentunya melalui proses konstruksi. Dalam penelitian ini, realitas dimaknai dan dikonstruksikan dengan makna tertentu. Peristiwa 28

42 maupun fenomena yang terjadi berkaitan dengan citra Kota Surabaya dapat dipahami dengan bentukan teks tertentu. 21 Peneliti menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki karena focus dari penelitian berkaitan dengan teks berita yang diproduksi oleh wartawan dalam memunculkan pembingkaian berita mengenai citra Kota Surabaya. Model ini juga lebih banyak menggunakan pendekatan yang mencakup pada pembingkaian wacana, dan memnonjolkan suatu peristiwa pada penekanan fakta Metode Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dalam penelitiannya, Pan dan Kosicki mempunyai empat dimensi struktur teks berita, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Model ini memiliki asumsi bahwa setiap berita memiliki frame sebagai pusat organisasi ide. Pembingkaian dalam hali ini dihubungkan langsung oleh elemen yang terdapat di teks keseluruhan, seperti pemakaian kata atau kalimat tertentu, latar informasi, grafis yang ada, dan lain sebagainnya. Berita yang dimuat dalam ulasan artikel-artikel berita yang ada di website Bangga Surabaya yang berkaitan dengan citra Kota Surabaya sebagai kota berprestasi dalam pembingkaian berita ini menggunakan empat elemen yang terdapat pada model analisis framing Pan dan Kosicki. 21 Eriyanto, 2002; Hal 3 29

43 BAB 2 GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Humas Pemerintah Kota Surabaya merupakan suatu instansi kerja di bawah naungan Sekretariat Daerah Kota Surabaya. Bagian humas sebelumnya berada dibawah naungan Dinas Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Kota Surabaya, namun pada tahun 2006 dibagi menjadi dua bagian yakni Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surabaya dan Badan Pusat Penelitian Teknologi Komunikasi (Bappetikom). Adanya perubahan lagi pada awal tahun 2008 yakni bagian Protokol dijadikan satu dengan bagian umum sehingga menjadi nama Bagian Umum dan Protokol. Sedangkan bagian Humas berdiri sendiri dan berada di bawah naungan Sekretariat Daerah. Dalam Humas dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Sekretaris Humas, Bagian Dokumentasi dan Pelaporan, Layanan Informasi, Liputan dan Pers, Editing dan Keuangan. Kepala Bagian Humas : - Mengikuti kegiatan Walikota - Memberikan keputusan maupun menginformasikan segala pembaruan yang ada terkait Pemerintah Kota Surabaya - Hubungan dengan masyarakat maupun awak media - Memimpin instansi Huma Pemerintah Kota Surabaya Sekretaris - Disposisi surat masuk untuk Walikota 30

44 - Koordinasi surat Walikota dengan instansi terkait Sub. Bag. Layanan Informasi - Sambutan Walikota - Buku PERDA - Laporan kunjungan kerja Sub. Bag Liputan Berita dan Pers - Majalah Gapura - Kliping media harian - Peliputan Sub. Bag. Dokumentasi dan Pelaporan - Ulasan media cetak - Disposisi surat masuk dari SKPD - Jumpa Pers - Press Release & Berita - LIPS (Layanan Informasi Pemkot Surabaya - Kliping media mingguan - Media Gathering - Lomba jurnalis dan lomba foto Editing - Edit video dan foto kegiatan - Video peliputan 2.2 Website Bangga Surabaya Situs berita Bangga Surabaya dengan link humas.surabaya.go.id adalah milik Humas Pemerintah Kota Surabaya. Lokasi Kantor Bagian 31

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mencapai tujuannya, manusia berupaya membentuk citra yang memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu juga berlaku untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha BAB I PENDAHULUAN Salah satu TV Lokal yang konsisten dalam mengangkat isu/konten daerah adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Buddha Tzu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing) EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing) oleh : Erma Restiani (056056) Galih Pratiwi (056471) Irma Yulita Silviani (057160) Rini Septiani (056411) FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme

Lebih terperinci

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran signifikan yang besar dalam pembentukkan persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian tercerminkan wacana dominan tentang

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai metodologi yang akan mendasari penulis dalam melakukan penelitian ini. Metodologi (Creswell 2003; leedy & Ormrod 2005 dalam Sarosa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA A. Temuan Penelitian Hasil temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi berada di konteks apapun. Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Gratificatie

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyeluruh dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

BAB III METODE PENELITIAN. menyeluruh dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian analisis teks media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif. Penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi 41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI RILIS? Press Release atau Siaran Pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Humas suatu organisasi/perusahaan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Online Media online memiliki kategori yang membedakan dengan media konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang ditulis nyaris bersamaan

Lebih terperinci

Membuat Press Release

Membuat Press Release Materi 11 Membuat Press Release Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Pengertian Press Release Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto (2004)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Asumsi dasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada dasarnya penelitian itu merupakan usaha menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi menjadi suatu kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia, apalagi pada zaman sekarang yang sudah semakin modern membuat kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii iii iv vi ix xiv xviii BAB

Lebih terperinci

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI.

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI. Modul ke: Modul Perkuliahan IX Metode Penelitian Kualitatif Metode Analisis Framing Fakultas 09ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations Judul Sub Bahasan Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Komunikasi dapat terjadi baik secara antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian Jogja Mengenai Polemik Ujian Nasional SMA Periode April 2011). B. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH Detik EDISI 10-16 DESEMBER 2012 (Analisis Framing dalam Berita Sandungan Si Anak Emas Presiden Menurut

Lebih terperinci

BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA DI HARIAN WASPADA DAN HARIAN ANALISA. (Analisis Framing Terhadap Berita Demonstrasi Mahasiswa Terkait

BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA DI HARIAN WASPADA DAN HARIAN ANALISA. (Analisis Framing Terhadap Berita Demonstrasi Mahasiswa Terkait BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA DI HARIAN WASPADA DAN HARIAN ANALISA (Analisis Framing Terhadap Berita Demonstrasi Mahasiswa Terkait Kebijakan Naiknya Harga BBM di Harian Waspada dan Harian Analisa) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kerangka Konseptual 2.1.1 Pengertian Media Online Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konstek Penelitan Saat ini perkembangan manusia dengan potensi bawaannya tentang memunculkan ide, telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 181 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada permasalahan yang peneiliti teliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara Sintaksis a. Berdasarkan dari Pikiran

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul: Analisa Framing Pemberitaan Pemilukada Kabupaten Mesuji Tahun 2011 pada skh Lampung Post,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha melihat makna teks yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha melihat makna teks yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha melihat makna teks yang terdapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta 43 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta Humas Pemerintah Kota merupakan organisasi bagian Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertugas mengurusi hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan tidak bisa lepas dari yang namanya proses komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan hal yang setiap hari kita perbincangkan

Lebih terperinci

GONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA SKRIPSI

GONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA SKRIPSI GONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA 362012044 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi, satu dari empat peran PR dalam organisasi ( communication technician,

Lebih terperinci