JakaPurwanta Program StudiTeknikLingkungan,FakultasTeknologiMineral,UPNVeteranYogyakarta
|
|
- Fanny Budiman
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIANKUALITASAIR IKANBAWALPADAKELOMPOK PEMBUDIDAYAIKAN(KPI) MINAMULYA,TEMPELSARI,MAGUWOHARJO,DEPOK,SLEMAN,D.I.YOGYAKARTA JakaPurwanta Program StudiTeknikLingkungan,FakultasTeknologiMineral,UPNVeteranYogyakarta ABSTRAK KelompokPembudidayaIkan(KPI)MinaMulyaadalahsuatukelompokpembudidaya ikanyangberlokasiditempelsari,maguwoharjo, Depok,Sleman,DIYdansalahsatu ikanyangdibudidayakanadalahbawal.latarbelakangpenelitianiniyaituairkolam ikanyangberbau menyengat,pertumbuhanikanbawalyangkurangcepat,dandaerahpertanianyangteraliriairsungaikuningyangsudahtercampurdenganair kolamikan,produksinya tidakbaik.tujuanpenelitianiniadalah untukmengetahuikualitasairkolamikanbawaltersebutjikaditinjaudarisifat fisika,kimia,danderajateutrofikasinya.padapenelitianini,sampelairkolamikanbawaldiambildariempatlokasidanmasing-masinglokasi diambil5titikpengambilansampel.pengambilansampeldilakukansetiapintervalwaktu2minggusebanyak5kali.pencariandatadilakukan menggunakanteknikdokumenteryaitumencarisumber-sumberdataprimer(yaitumenggunakanmetodetimeseries,yaitumetodemengambilsampel ataucuplikandenganintervalwaktudanukurantertentu)ataupunsumberdatasekunder,jugaanalisiskualitasairdilaboratorium untuk mengetahuiterjadiperubahanatautidaknyakualitasairdilokasipenelitian.kesimpulansecaraumum,airyangmasukdankeluarkolamikanbawal secarafisikayangditinjaudarinilaisuhu,tds,dantss,kualitasairnyamasihbaik.namunsecarakimiayangditinjaudarinilaiph,do,cod, BOD,NH 3,NO 3 -,danpo 4-3,kualitasairmenuruntetapimasihbisadigunakanuntukmengairipertanian.Derajateutrofikasidapatdilihatdari kadarnitratdanpospat,yaitubahwadenganmemberikanmakananalternatifyangberupasisamakanan(50kg/hari/kolamyangluasnyakurang lebih500m 2 )kekolamikanbawal,menimbulkannitratsebanyak0,35-4,43mg/l,sedangkanbakumutulingkunganuntuknitratadalah10mg/l artinyakualitasairkolamjikaditinjaudarikadarnitratadalahmasihbaikdandapatdigunakanuntukpertanian.sedangkankadarpospatyang terkandungdalamairkolamikanadalah 0,6701 0,9126mg/ldaninilebihtinggidariBakuMutuLingkunganuntukpospatyaitu0,2mg/l,artinya kualitasairkolamditinjaudarisisipospatadalahtidakbaik.berdasarkanhaltersebutmakaderajat/tingkateutrofikasinyatinggi. KataKunci:ikanBawal;kualitasair;BakuMutuLingkungan;eutrofikasi THESTUDYOFBAWALFISH WATERPONDQUALITY ATMINAMULYAFISH CULTIVATION GROUP,TEMPELSARI,MAGUWOHARJO,DEPOK,SLEMAN,D.I.YOGYAKARTA JakaPurwanta EnvironmentalEngineeringStudiesDepartment,MineralTechnologyFaculty,UPNVeteranYogyakarta ABSTRACT MinaMulyaFishCultivationGroupisagroupoffishbreederlocatedatTempelsari,Maguwoharjo,Depok,Sleman,D.I.Yogyakartaandthe fishspecieswhichiscultivatedisbawal.thebackgroundofresearcharethebawalfishpondwaterthatverysmel,thebawalfishgrowthatles fast,andthefarmingareawasrestreamedby KuningriverwaterthatbemixedwiththeBawalfishpondwater,productionisnotgood.This researchisintendedtostudythequalityofthewaterusedatthebawalfishpondsevaluatedfromphysicalandchemicalpropertiesandthedegreeof eutrofication.inthisresearch,thewaterpondssamplesispickedupfrom4locationsdaneachlocationsweretakenfivepointsofsampling.sampling isdoneevery2weeksintervaleach5timesperoccasion.datacolectingisdonebydocumentarytechniquei.e.searchingprimarydatasources (usingtimeseriesmethod,samplingmethodwithcertaintimeintervalandsize).thisresearchalsousingsecondarydatasourcesandwaterquality laboratory analysistofindoutwaterqualitychangeoccurenceattheresearchlocation.theresearchconclusionisgeneralythewaterqualityof bawalfishpond sinletandoutletflow,evaluatedfromtemperature,tdsandtss,isphysicalygoodenough.however,evaluatedfromph,do, COD,BOD,NH 3,NO 3 - andpo 4-3 values,chemicalythewaterqualityisdegradealthoughnotverysignificantandstilcouldbeusedforfarming irigation.thedegreeofeutroficationcouldbeacknowledgedfromnitrateandphosphateconcentration.byfeedingthebawalfishwithalternative menuintheformoffoodremains(50kg/day/pondapproximately500m 2 area),wilgeneratenitrateasmuchas0,35-4,43mg/lwhileenvironmental QualityStandardfornitrateis10mg/l.Thismeansfromnitrateconcentrationpointofviewthewaterqualityisacceptableandstilcouldbeusedfor farmingirigation.meanwhile,the bawalfishpond sphosphateconcentrationis0,6701 0,9126mg/l.ThisishigherthanEnvironmentalQuality Standardforphosphatewhichis0,2mg/l.Therefore,fromthephosphateconcentrationpointofview,thewaterqualityisnotacceptableandbased onthatfactitisconcludedthatthedegreeofeutrificationishigh. Keywords:Bawalfish;waterquality;environmentalqualitystandard;eutrofication PENDAHULUAN LatarBelakangMasalah Keberlanjutanterpeliharanyafungsilingkungan hidup merupakan kepentingan rakyat sehingga menuntuttanggungjawab,keterbukaan,danpartisipasi seluruh anggotamasyarakat,yang dapatdisalurkan melaluiperseorangan,organisasilingkungan hidup, perguruantinggi,danwadah-wadahlainnya.hal ini jika dapatdiwujudkan maka akan tercipta kondisi bahwapembangunannasionalyangdilaksanakantelah melibatkan atau mengikutkan lingkungan hidup sebagaibagianyangpenting,termasuksumberdaya air,sehingga menjadisarana untuk terlaksananya pembangunanyangberkesinambunganuntukmencapai kesejahteraanhidupmasyarakat. Pada zaman teknologi maju ini, pengaruh manusiaterhadaplingkungan sangatbesar.halini terlihatdari peranmanusiayangmampumengubah lingkungan hidup alamimenjadilingkungan hidup binaan.halinidilakukanuntukmemenuhikebutuhan bahan hidup,walaupuninijugamembawaresikoyang tidakkecil. Dampakterhadaplingkunganfisikdan biotik biasanya akan lebih cepatdirasakan oleh manusia,halinidisebabkantelahterjadipenurunan kualitas lingkungan. Dampak-dampak tersebut diakibatkan oleh masuknyaunsur-unsurpolutan ke 1
2 dalam lingkungansehinggalingkungankurangatau bahkan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa dekat tempat tinggal peneliti, yaitu di Tempelsari, Maguwoharjo,Depok,Sleman,DIY,terdapatbanyak kolam ikan,yangsalahsatujenisikannyaadalahikan Bawal.Munculnyabanyakkolam ikaninidikarenakan parapetaniyangsemulamenggarapsawah,ternyata penghasilan daribertaninyabelum bisamencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehingga kemudian dilakukan upaya terobosan untuk mendapatkan alternatifsolusimeningkatkan kesejahteraan petani. Sesudah mendapatpengarahan darippl (Petugas Penyuluh Lapangan) Dinas Perikanan Kabupaten Slemandanmencermatisumberdayayangdimiliki olehwilayahtersebut,yaituadanyasumberdayaair SungaiKuningyangmasihcukupbanyakdanjernih, makadiputuskan untuk mengkonversilahan sawah menjadikolam ikan,denganpertimbanganjikasuatu saatdikehendaki,kolam ikanmasihbisadikonversi lagimenjadisawah.hallainyangmendukungyaitu adanyasungaikuningyangkualitasairnyamasihbaik, denganindikatorawal yangmudahdilihatyaituair sungaiyangmasihjernih/tidakkeruhdantidakterdapat sampah-sampahdibadansungai. Namunpadaperkembangannya,timbulberbagai masalahyaituairkolam ikanyangberbaumenyengat, pertumbuhan ikan Bawalyang kurang cepat,dan daerahpertanianyangteraliriairsungaikuningyang sudahtercampurdenganairkolam ikan,produksinya tidakbaik/menurun. Berdasarkanberbagaimasalah yang muncul tersebut, kemudian dikaji tentang kemungkinan-kemungkinanpenyebabnya,yangsalah satunyaadalahkualitasairkolam ikan.airsungaiyang sudahdigunakanuntukmengalirikolam ikanbawal ini,selanjutnyaakandipakaiuntukmengaliridaerah pertanian. Namun pemanfaatan air untuk usaha perikananakanmembawaperubahan-perubahanbaik terhadap kualitas maupun kuantitasnya. Dampak tersebutdisebabkan oleh masuknyapolutan keair sungai Kuning sehingga air sungai akan turun kualitasnyadanseberapabesarpenurunankualitasair sungaikuningtersebut,akandapatdiketahuidengan melakukansuatupenelitian. TujuanPenelitian 1.Untukmengetahuikualitasairkolam ikanbawal KPIMinaMulyajikaditinjaudarisifatfisika dan sifatkimianya. 2.Untukmengetahuiderajat/tingkateutrofikasinya. TinjauanPustaka Berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 1997 tentangpengelolaanlingkunganhiduppasal1ayat (1)bahwalingkunganhidupadalahsegalakesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan,dan makhlukhidup,termasukmanusiadanperilakunya, yangmempengaruhikelangsunganperikehidupandan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Anonim,1997).Organisme-organismehidupdengan lingkungannyaberhubunganerattakterpisahkandan salingpengaruhmempengaruhisatudenganlainnya. (Odum,1996).Sedangkanpengertianekosistem yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuanutuhmenyeluruhdansalingmempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup (Anonim, 1997 a ). Sumberdaya adalah unsurlingkungan hidup yang terdiriatassumberdayamanusia(sdm),sumberdaya alam hayati(sdh),sumberdayaalam non-hayati/fisik (SDF),dansumberdayabuatan(SDB).(Tandjung, 1992). Fandeli(1988),ciri-cirilingkunganhidupsebagai suatu sistem yaitu dinamis,saling berinteraksi, interdepedensi,integrasi,tujuansistem,dan organisasisistem.sumberdayaairmerupakansumberdaya alam nonhayatidandapatdiperbaharui.namunjika badanairterusmenerustercemarlimbahmakasuatu saatairyangbersihakanlangka.untukitupenggunaan airharusefisiendanselaludijagaagartidaktercemar zat-zatberbahaya.dalam ilmu hidrologimodern, ketigasiklus dialam yaitusiklushidrologi,siklus erosi,dansiklusbiokimia,akanberinteraksidengan faktor-faktor ekonomi seperti pembangunan dan urbanisasisertadenganfaktorsosialyaitupertumbuhan pendudukdanperubahankebiasaan/budayakehidupan (PusposutardjodanSusanto,1993). MutuAiradalahkondisikualitasairyangdiukur dan atau diujiberdasarkan parametertertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundangundanganyangberlaku.sedangkanklasifikasimutu Airadalah pengelompokan airkedalam kelasair berdasarkanmutuair.bakumutuairadalahukuran batasatau kadarmakhluk hidup,zat,energi,atau komponenyangadaatauharusadadanatauunsur pencemaryangditenggangkeberadaannyadidalam air (Anonim,2008).SedangkanBakuMutuLingkungan adalahukuranbatasataukadarmakhlukhidup,zat, energi,ataukomponenyangadaatauharusadadan/ atauunsurpencemaryangditenggangkeberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagaiunsur lingkunganhidup(anonim,1997). Lokasi penelitian ini berada di DIY maka peraturan yang digunakan merujuk pada Peraturan yangmengaturtentangbakumutuairdiprovinsidiy yaitu PeraturanGubernurDIY No.20tahun2008 tanggal14agustus2008tentang BakuMutuAirdi ProvinsiDIYyaitusebagaiberikut:
3 Tabel1.KlasifikasiMutuAirBerdasarkanPeraturanGubernurDIYNo.20tahun2008pasal5 No Kelas Keterangan 1 I Airyangperuntukannyadapatdigunakanuntukairbakuairminum,danatauperuntukanlainyang mempersyaratkanmutuairyangsamadengankegunaantersebut. 2 I Airyangperuntukannyadapatdigunakanuntukprasarana/saranarekreasiair,pembudidayaanikanair tawar,peternakan,airuntukmengairipertanaman,danatauperuntukanlainyangmempersyaratkan mutuairyangsamadengankegunaantersebut. 3 I Airyangperuntukannyadapatdigunakanuntukpembudidayaanikanairtawar,peternakan,airuntuk mengairipertanaman,danatauperuntukanlainyangmempersyaratkanmutuairyangsamadengan kegunaantersebut. 4 IV Airyangperuntukannyadapatdigunakanuntukmengairipertanamandanatau peruntukkanlainyang mempersyaratkanmutuairyangsamadengankegunaantersebut. (Anonim,2008) SedangkanbakumutuairdariPeraturanGubernurDIYNo.20tahun2008tanggal14Agustus2008tentangbakumutu airdiprovinsidiyadalahsebagaiberikut: Tabel2.BakuMutuAirdiProvinsiDaerahIstimewaYogyakarta ParameterBaku MutuAirDIY A.Fisika 1.Suhu Satuan KelasI KelasI Kelas I KelasIV Keterangan Kandungan o C mg/l Deviasisuhudarikeadaanalamiah 2.ResiduTerlarut (TDS) 3. Residu Bagi pengolahan air minum secara konvensional,tss 5000mg/l Tersuspensi(TSS) B.Kimia 1.Ph 6-8,5 6-8, BOD mg/l COD mg/l DO mg/l Angkabatasminimum 5.Pospat mg/l 0,2 0, Nitrat mg/l Amoniak (NH 3 ) Keterangan: (-):tidakdipersyaratkan ;mg:miligram ;l:liter(anonim,2001) mg/l 0,5 (X) (X) (X) Bagiperikanan,kan-dunganammoniabebas untukikanyangpeka<0,02mg/lsebagainh 3 Air bersifat sebagai pelarut yang sangat baik sehinggasemuamakhlukhidupmemerlukanairuntuk prosesmetabolismetubuh.manusiamempunyaiperanan yangpentingdalam memeliharakelestariansumberdaya air.namunbegituekosistem perairandipengaruhioleh kondisigeologis,fisiografis,iklim,flora-fauna,tataguna lahan,dankegiatanmanusialainnya.unsur-unsurbiotik dalam ekosistem,berdasarkanfungsinyadapatdibedakan menjadi2yaitu: a.autotrofyaituorganismeyangmampumenyediakan makanansendiriberupabahan-bahananorganikdengan bantuansinarmatahari. b.heterotrof yaitu organisme yang hanya mampu memanfaatkanbahan-bahanoganikdariorganismelain sebagaibahanmakanan. MenurutOdum (1996),klasifikasiorganismepada lingkunganperairanyaitu: a.plankton,yaitumakhlukhidupyangmelayang-layang dipermukaanperairan.planktonterdiridarifitoplankton danzooplankton. b.nektonyaitumakhlukhidupyanghidupdiperairan dengangerakanbebasyangterdirijenisikan,katak,dan seranggaair. c.benthosyaitumakhlukhidupyanghidupdidasar perairan,biasanyaterdiridariorganismedekomposer, cacing,udang,danlarvaserangga. Fitoplankton merupakan produsen di dalam ekosistem perairan,yangterdirijenisalgaatauganggang berselsatu.sedangkanzooplanktonmerupakankonsumen tingkatpertamaatauherbivora. MenurutSigit(2001),faktor-faktorkimiasuatu perairanyaitu: a.ph(derajatkeasaman) ph adalah derajat keasaman suatu larutan yang tumbuhanairsepertialga.jikajumlahalgabanyak maka dapatmengakibatkan fluktuasikadaroksigen perairan(cummin,1977).prosesperombakanbahan organikoleh bakteriberlangsungsecaraaerob,artinya respirasibakterimemerlukan oksigen.jumlahunsur hara nitrogen dan phospor yang melimpah akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yaitu proses pengkayaanunsurharayangterjadipadasuatuperairan
4 sehinggakualitasairtidaklayakbagikebutuhanseharihari. Ciri-ciri biotik perairan yang mengalami eutrofikasiyaitu pertumbuhan pesattumbuhan air terutamaalgadancyanobacteria(alaby,1996). b.oksigenterlarut(disolvedoxygen=do) DOadalahoksigenterlarutyanglangsungterlarutdari udaradanoksigendaritumbuhan.hargado berkisar antara 6-9 ppm.harga DO dalam suatu perairan berfluktuasidipengaruhiolehsalinitas,suhu,turbulensi, tekananatmosfer,danjumlahsertajenistumbuhanair. (Jefries&Mils,1996).HargaDOairtawardinginlebih tinggidaripadahargado airasin.hampirsemua organisme memerlukan oksigen untuk respirasi. Oksigenterlarut(DO)padaperairanbersumberdari atmosferdan prosesfotosintesistumbuhan hijau di perairan.jikapadabatastertentuoksigenyangterlarut diperairan habismakaairmenjadikeruh.halini disebabkan oleh penguraian bahan organik secara anaerob dan meninggalkan residu karbon dioksida, metana,hidrogensulfida,dansenyawaorganiksulfur sehinggatimbulbauperairanyangtidaksedap. c.bod(biochemicaloxygendemand) BOD yaitumenunjukkanjumlahoksigenterlarutyang dbutuhkan oleh mikroba aerob untuk mengoksidasi bahanorganikmenjadikarbondioksida danairatau jumlahoksigenterlarutyangdigunakantumbuhandan hewan untuk proses oksidasi kimia karbon (metabolisme)(alaertsdansantika,1984).hargabod berkisar1-2ppm.tingkatpencemaransuatuperairan dapatdilihatberdasarkannilaibod-nya,yaitu semakin tingginilaibod maka mengindikasikan bahwa perairantersebutsudahtercemarolehbahanorganik (Leeetal,1978). d.cod(chemicaloxygendemand) COD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau miligram perliteryang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organik secara kimiawi(leeetal,1978). e.materiorganik Ekosistem airtawarada yang telah terpolusioleh sampah domestik, limbah industri, dan pertanian. Penguraianbahanorganikdiperairandilakukanbakteri dan jamur, yang menggunakan oksigen untuk merespirasinya. Jika timbunan materi atau bahan organik cukup banyak maka akan terjadikematian hewan-hewanairdantimbulbauyangtidaksedap. f. KadarNitrogen Nitrogen berasaldariatmosfer,tetapiadabeberapa organisme yang dapatmemanfaatkan nitrogen dari udaradanmengubahnyamenjadimateriorganik,halini disebutfiksasinitrogen. Tumbuhanairmenggunakan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrit,nitrat,dan amonia.sedangkanprosesnitrifikasiyaituprosesyang dilakukan bakteriuntuk mengubah amonia menjadi nitrit,lalumenjadinitrat.jikakadarnitratdalam air cukuptinggimakaakanmenurunkankualitasperairan sehinggatumbuhanairakansubur.(boyd,1988) g.pospor Diperairantidakditemukanunsurpospordalam bentuk bebassebagaielemen tetapipadaumumnyadalam bentuk anorganik yang terlarut (ortopospat dan polipospat) dan pospatorganik partikulat.sumber pencemaranphospatberasaldaripenggunaandeterjen berpospat.jika kadarpospatmelebihibatas maka derajateutrofikasiakanbesar.(sigit,2001). h.amonia Amonia(NH 3 )dangaram-garamnya bersifatmudah larutdalam air.amoniayangterdapatpadamineral masukkebadanairmelaluierositanah.sumberamonia diperairanadalahhasilpemecahannitrogenorganik (protein&urea)nitrogenanorganikyangterdapatdalam tanah.amoniajugadapatberasaldaridekomposisi biotaakuatik yang telah matiyang dilakukan oleh mikrobadanjamur,prosesinidisebutamonifikasi.nh 3 dalam airakanmembentuknh 4 OHdanNH 4 OHinijika tidakterionisasisempurnamakaakanbersifattoxid terhadaporganismeaquatik. Adanyapemanfaatanairsungaiolehmanusia untuk kolam pemeliharaan ikan maka akan menyebabkan pencemaranairyaitumasuknyaataudimasukkannya makhlukhidup,zat,energi,danataukomponenlainke dalam airolehkegiatanmanusiasehinggakualitasair turunsampaiketingkattertentuyangmenyebabkanair tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Anonim,1997).Sumberpencemarairada3yaitu: a.pencemaranfisik:pencemaranwarna,kekeruhan, zattersuspensi,busa,radioaktivitas,dansuhu. b.pencemarankimiawi,ada2macam yaitu: - Polutan organik berupa protein, lipid, sabun, deterjensintetik,karbohidrat,resin,batubara,minyak, danter. - Polutananorganikberupaasam,alkali,logam berat, dangaram. c.pencemaranfisiologiberuparasadanbau. METODEPENELITIAN Tempatpenelitian Kolam ikanbawalkelompokpembudidayaikan(kpi) MinaMulyadiTempelsari, Maguwoharjo,Depok, Sleman,DIY.AirsampeldianalisisdiLaboratorium KimiaBalaiBesarTeknikKesehatanLingkungandan PemberantasanPenyakitMenularYogyakarta. Alatpenelitian Termometerelektrik,TDS meter,spektrofotometer DR/2010,pH meter, gelaspiala100ml,do Meter Hach model16046,timbangan listrik,gelas ukur (ukuran10mldan50ml),botolbod,cod reaktor, pipetvolumetrik (ukuran 5 ml,10 ml),labu ukur (ukuran25ml,50ml \pipetgondok(ukuran 5 mldan10ml),tabungreaksibertutup20ml,labu erlenmeyer(ukuran100mldan250ml),buret50ml, pipettetes,coronggelas,botolsampel,dankertastisu. Bahanpenelitian Airsampel,aquades,larutanbuferpH 4,01dan7,00, larutanmgso 4,larutanCaCl 2,larutanFeCl 3,larutan penyangga pospat, larutan baku kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 )0,01667M,larutanferoamonium sulfat [Fe(NH 4 ) 2 (SO 4 ) 2.6H 2 O]atauFAS(0,1M dan0,05m), larutanasam sulfat(h 2 SO 4 )(1Ndan5N),larutaninduk amonia1000mg/l,larutan kalium antimoniltartrat
5 3 [K(SbO)C 4 H 4.1/2 H 2 O],larutan amonium molibdat [(NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O],larutanasam askorbat[c 6 H 8 O 6 ] 0,1M,larutancampuran(50mllarutanH 2 SO 4 5N,5ml larutankalium antimoniltartrat,15mllarutanamonium molibdat,dan30mllarutanasam askorbat),larutan SRM 1000gP/L,larutanbakupospat10mgP/L, larutankerjapospat,larutanhcl(1n dan6n),larutan indukstandartreferensimaterial(srm)1000mg/l NO - 3 dan1000mg/lno - 2,butircadmium (Cd)ukuran mesh,kertassaringbebasnitratberpori 100mesh,kertassaringbebasnitratberpori. CaraKerja Metodeyangdigunakanadalahmetodetimeseries, yaitumetodemengambilairsampel sampeldenganinterval waktu dan ukuran tertentu.padapenelitian ini,air sampeldiambildariempatlokasipengambilansampel diambildariempatlokasipengambilansampel, yaitudarisaluran airmasuk(inlet),2titikpadabadan kolam (kolam atasdankolam bawah),danairsungai Kuningyangtercampurdenganairkolam ganairkolam (outlet).pada masing-masing lokasipengambilan sampel,diambil sampelpadalimatitikpengambilansampel,kemudian lima data tersebut dihitung nilai rata-ratanya. Pengambilansampeldilakukansetiapintervalwaktu2 minggusebanyak5kali.untukmendapatkankejelasan ntukmendapatkankejelasan dankajianyangtajam makakamimelakuan kamimelakuanpembatasan parameteryangakandiujiyaitu: -Parameterfisika:suhu,TDS,danT S,danTSS. -Parameterkimia:pH,DO,COD,BOD,NO - 3,PO -3 4,NH 3. -Derajateutrofikasiairkolam. HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN a.suhu Tabel3.Datasuhuairsampelpadaberbagailetak WAKTU SUHU, o C BML (MINGGU KE-) INLET ATAS BAWAH OUTLET suhu udara Sumber:dataprimer Keterangan:BML:BakuMutuLingkunganairklasI berdasarkanperaturangubernurdiy IYNo.20tahun2008 tentangbakumutuairdiprovinsidiy SUHU, o C INLET ATAS BAWAH OUTLET WAKTU,MINGGU Gambar1. Hubunganantarasuhuterhadap waktu pengambilanairsampelpadaberbagai padaberbagailetak Ditinjaudariaspek Abiotik,cuaca pada saatakan dilakukan pengambilan air sampel, sangat berpengaruh.berdasarkandatatersebutdapatdilihat bahwa suhu airkolam masih dalam kriteria BML. Cahayamerupakanfaktorpentingyang akanfaktorpentingyang mendukung pertumbuhan produsen seperti fitoplankton dan tumbuhan airserta organismeyangbergantungpada fitoplanktonatautumbuhantersebut.padaumumnya, penetrasiintensitascahayapadadanau-danaudangkal dapatmencapaipermukaansedimen paipermukaansedimen ataudasarperairan (Wetzel,2001). Halinidisebabkanpenetrasiintensitas cahaya selainditentukanolehkedalamannya, juga ditentukan oleh kandungan partikelterlarutdanzat renikyangmelayangatautingkatkesuburanperairan. Ditinjau dariaspek Kultur/budaya yaitu kebiasaan pemilikkolam ikanpadakhususnyayang berusaha mengintensifkan tanah pembatas kolam,biasanya dibuatagak lebarsehingga selain dapatdigunakan untukberjalankakijugaadabagianpematang yang ditanamidengantanaman sepertiketela pohondan lombok sehinggapemilik selainpanenikanjugadapat memanenketelapohondan danlombok.haliniakandapat menambahpendapatandariparapemilikkolam ikan serta membuatsuasana menjadi lebih sejuk dan meningkatkan pendapatan pemilik kolam, akar tanaman-tanaman tersebut akan semakin memperkuatkekompakan/posisitanahpematangbatas kolam pematangtersebutsehinggatidakmudaherosi. b.residu terlarut(tds:totaldisolved Solid) Tabel4.DataTDSairsampel sampelpadaberbagailetak WAKTU ResiduTerlarut(TDS),mg/l (MINGGU BML KE-) INLET ATAS BAWAH OUTLET TDS,mg/l WAKTU,Minggu INLET ATAS BAWAH OUTLET Gambar 2.HubunganantaraTDSterhadapwaktu pengambilanairsampelpadaberbagailetak padaberbagailetak Berdasarkandataairsampelpadakeempattitik, semuanya beradamasih dibawah BML,artinyaair masihberkualitasbaik.tds baik.tdsmenunjukanjumlahbahanbahanterlarutdengandiameterkurangdari10-6 mm dan koloiddengandiameter antara10-6 sampai10-3 mm. TDS berupasenyawa-senyawakimiadanbahan- b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton Ima Yudha Perwira, SPi, Mp Suhu Tinggi rendahnya suhu suatu badan perairan sangat mempengaruhi kehidupan plankton. Semakin tinggi suhu meningkatkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan
biodegradable) menjadi CO 2 dan H 2 O. Pada prosedur penentuan COD, oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang digunakan untuk mengoksidasi air sampel (Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).
Lebih terperinci2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Chironomida Organisme akuatik yang seringkali mendominasi dan banyak ditemukan di lingkungan perairan adalah larva serangga air. Salah satu larva serangga air yang dapat ditemukan
Lebih terperinciBY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
BY: Ai Setiadi 021202503125002 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA Dalam budidaya ikan ada 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan budidaya, karena hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam sistem budidaya dapat dipengaruhi oleh kualitas air, salah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan dalam sistem budidaya dapat dipengaruhi oleh kualitas air, salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kualitas air yakni unsur karbon (Benefield et al., 1982).
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman
Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman Dekomposisi material organik akan menyerap oksigen sehingga proses nitrifikasi akan berlangsung lambat atau bahkan terhenti. Hal ini ditunjukkan dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produktivitas Primer Fitoplankton Berdasarkan hasil penelitian di Situ Cileunca didapatkan nilai rata-rata produktivitas primer (PP) fitoplankton pada Tabel 6. Nilai PP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi. Manusia menggunakan air untuk memenuhi
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kepadatan 5 kijing, persentase penurunan total nitrogen air di akhir perlakuan sebesar 57%, sedangkan untuk kepadatan 10 kijing
Lebih terperinciPENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI PAAL 4 KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO
PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI PAAL 4 KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Sepriani, Jemmy Abidjulu, Harry S.J. Kolengan Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan titik kritis pengenceran limbah dan kondisi mulai mampu beradaptasi hidup pada limbah cair tahu. Limbah
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS AIR
MANAJEMEN KUALITAS AIR Ai Setiadi 021202503125002 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA Dalam budidaya ikan ada 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan budidaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor seperti pariwisata, industri, kegiatan rumah tangga (domestik) dan sebagainya akan meningkatkan
Lebih terperinciPERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK
PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK 1. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan limiting factor yang harus diperhatikan dalam suatu ekosistem perairan. Nitrgen di perairan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang jarang memiliki instalasi pengolahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB V ANALISA AIR LIMBAH
BAB V ANALISA AIR LIMBAH Analisa air limbah merupakan cara untuk mengetahui karakteristik dari air limbah yang dihasilkan serta mengetahui cara pengujian dari air limbah yang akan diuji sebagai karakteristik
Lebih terperinciLAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER
LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat
TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Air Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai (off shore water) dan perairan laut. Ekosistem air yang terdapat
Lebih terperinciA. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas bahan uji dan bahan kimia. Bahan uji yang digunakan adalah air limbah industri tepung agar-agar. Bahan kimia yang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Proses ini yang memungkinkan
Lebih terperinciI. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2.
I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN II. TUJUAN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan oksigen kimia 3. Untuk mengoksidasi
Lebih terperinciANALISIS PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN MUARA SUNGAI SALO TELLUE UNTUK KEPENTINGAN BUDIDAYA PERIKANAN ABSTRAK
ANALISIS PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN MUARA SUNGAI SALO TELLUE UNTUK KEPENTINGAN BUDIDAYA PERIKANAN Jalil 1, Jurniati 2 1 FMIPA Universitas Terbuka, Makassar 2 Fakultas Perikanan Universitas Andi Djemma,
Lebih terperinciBAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus Biogeokimia 33 BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA Kompetensi Dasar: Menjelaskan siklus karbon, nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor A. Definisi Siklus Biogeokimia Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut
Lebih terperinciGeografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup
Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di ekosistem perairan rawa. Perairan rawa merupakan perairan tawar yang menggenang (lentik)
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. rata-rata nilai BOD dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Nilai BOD dari tahun 2007 sampai 2014.
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Parameter Kualitas Air Limbah BOD 5.1.1. Parameter BOD Analisa terhadap nilai BOD pada instalasi pengolahan air limbah pada tahun 2007-2014 dilakukan dengan menganalisa
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Danau Maninjau merupakan danau yang terdapat di Sumatera Barat, Kabupaten Agam. Secara geografis wilayah ini terletak pada ketinggian 461,5 m di atas permukaan laut
Lebih terperinciBAB 5 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES FILM MIKROBIOLOGIS (BIOFILM)
BAB 5 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES FILM MIKROBIOLOGIS (BIOFILM) 90 5.1 Klasifikasi Proses Film Mikrobiologis (Biofilm) Proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm atau biofilter secara garis
Lebih terperinciStasiun. Perbedaan suhu relatif sangat kecil. Hal ini disebabkan karena pengambilan
BASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Daerah Penelitian Perairan Sungai Siak sekitar Kotamadya Pekanbaru merupakan bagian pertengahan dari perairan Sungai Siak secara keseluruhan dengan kedalaman rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke perairan yang menyebabkan pencemaran. Limbah tersebut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas air memegang peranan penting dalam bidang perikanan terutama untuk kegiatan budidaya serta dalam produktifitas hewan akuatik. Parameter kualitas air yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu senggangnya (leisure time), dengan melakukan aktifitas wisata (Mulyaningrum, 2005). Lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber pendapatan, juga memiliki sisi negatif yaitu berupa limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, karena selain dikonsumsi, juga digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan seperti memasak, mandi, mencuci, dan
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis
IV. HASIL DA PEMBAHASA A. Penelitian Pendahuluan 1. Analisis Karakteristik Bahan Baku Kompos Nilai C/N bahan organik merupakan faktor yang penting dalam pengomposan. Aktivitas mikroorganisme dipertinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah cair atau yang biasa disebut air limbah merupakan salah satu jenis limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat. Sifatnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup. Maka, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
Lebih terperinciBAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.
BAB 3 ALAT DAN BAHAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat- alat 1. Gelas ukur 25mL Pyrex 2. Gelas ukur 100mL Pyrex 3. Pipet volume 10mL Pyrex 4. Pipet volume 5mL Pyrex 5. Buret 25mL Pyrex 6. Erlenmeyer 250mL
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis
TINJAUAN PUSTAKA Perairan Sungai Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis (tergenang)
Lebih terperinciJURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENCEMARAN Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Eceng Gondok Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) adalah tumbuhan air yang hidup di perairan tawar yang menyerap nutrien untuk pertumbuhannya. Penyerapan nutrien dalam jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh
TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Sungai Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh karena itu, sumber air sangat dibutuhkan untuk dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan kimia. Secara biologi, carrying capacity dalam lingkungan dikaitkan dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daya Dukung Penentuan carrying capacity dalam lingkungan dapat didekati secara biologi dan kimia. Secara biologi, carrying capacity dalam lingkungan dikaitkan dengan konsep ekologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Lokasi Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara dan merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencemaran Organik di Muara S. Acai, S. Thomas, S. Anyaan dan Daerah Laut yang Merupakan Perairan Pesisir Pantai dan Laut, Teluk Youtefa. Bahan organik yang masuk ke perairan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Mikroalga Laut Scenedesmus sp. Hasil pengamatan pengaruh kelimpahan sel Scenedesmus sp. terhadap limbah industri dengan dua pelakuan yang berbeda yaitu menggunakan
Lebih terperinciANALISIS KADAR NITRAT DAN KLASIFIKASI TINGKAT KESUBURAN DI PERAIRAN WADUK IR. H. DJUANDA, JATILUHUR, PURWAKARTA
Analisis Kadar Nitrat dan... Ir. H. Djuanda, Jatiluhur, Purwakarta (Kusumaningtyas, D.I.) ANALISIS KADAR NITRAT DAN KLASIFIKASI TINGKAT KESUBURAN DI PERAIRAN WADUK IR. H. DJUANDA, JATILUHUR, PURWAKARTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Air 2.1.1 Air Bersih Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke langit, kemudian
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Berikut ini adalah hasil penelitian dari perlakuan perbedaan substrat menggunakan sistem filter undergravel yang meliputi hasil pengukuran parameter kualitas air dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. Air merupakan komponen lingkungan hidup yang kondisinya
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Air dan Sungai 1.1 Air Air merupakan komponen lingkungan hidup yang kondisinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Penurunan kualitas air akan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN
3. METODE PENELITIAN 3. 1. KERANGKA PEMIKIRAN Ide dasar penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu teknik pengolahan limbah pertanian, yaitu suatu sistem pengolahan limbah pertanian yang sederhana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari suatu kegiatan industri merupakan suatu masalah yang sangat umum dan sulit untuk dipecahkan pada saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Status Mutu Air Sungai adalah salah satu dari sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan pertanian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR Limbah cair tepung agar-agar yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair pada pabrik pengolahan rumput laut menjadi tepung agaragar di PT.
Lebih terperinciPEMANFAATAN TUMBUHAN IRIS AIR (Neomarica gracillis) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA ABSTRAK
18-191 PEMANFAATAN TUMBUHAN IRIS AIR (Neomarica gracillis) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA Rischa Wulandari 1, Yuli Siti F. 2, Eka Septia W. 2, Jenni Indah DPN 2, Niken RH 2 1 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri pembuatan tahu dalam setiap tahapan prosesnya menggunakan air dengan jumlah yang relatif banyak. Artinya proses akhir dari pembuatan tahu selain memproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu-satunya tanaman pangan yang dapat tumbuh pada tanah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan air permukaan dalam hal ini air sungai untuk irigasi merupakan salah satu diantara berbagai alternatif pemanfaatan air. Dengan penggunaan dan kualitas air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah memicu berbagai pertumbuhan di berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Lebih terperinciPEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017
PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017 1. Latar belakang Air merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Air diperlukan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, pengairan dalam bidang pertanian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Northeast Georgia Regional Development Center (1999) menjelaskan beberapa. indikator pencemaran sungai sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Indikator Kerusakan Lingkungan Sungai Kualitas air sungai tergantung pada komponen penyusun sungai dan komponen yang berasal luar, seperti pemukiman dan industri. Oleh karena itu,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian terletak di belakang Perumahan Nirwana Estate, Cibinong yang merupakan perairan sungai kecil bermuara ke Situ Cikaret sedangkan yang terletak di belakang Perumahan,
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dapat disebut dengan penelitian alamiah apabila memiliki
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dapat disebut dengan penelitian alamiah apabila memiliki metode penelitian yang sistematis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalab sebagai berikut:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas budidaya. Air yang digunakan untuk keperluan budidaya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas perairan merupakan faktor utama yang harus dipenuhi sebelum menjalankan aktivitas budidaya. Air yang digunakan untuk keperluan budidaya perikanan tidak sekedar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tahu merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah organik. Limbah industri tahu yang dihasilkan dapat berupa limbah padat dan cair, tetapi limbah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mikroalga dikenal sebagai organisme mikroskopik yang hidup dari nutrien
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroalga merupakan organisme air fotoautropik uniseluler atau multiseluler (Biondi and Tredici, 2011). Mikroalga hidup dengan berkoloni, berfilamen atau helaian pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan bahan dasar kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain mengandung gizi yang baik,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah selain menghasilkan air susu juga menghasilkan limbah. Limbah tersebut sebagian besar terdiri atas limbah ternak berupa limbah padat (feses) dan limbah
Lebih terperinciKAJIAN AWAL PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH DAUN KAMPUS MEMAKAI REAKTOR BIODIGISTER PENELITIAN
KAJIAN AWAL PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH DAUN KAMPUS MEMAKAI REAKTOR BIODIGISTER PENELITIAN Oleh : NYOMAN ANDIKA MAULANA 0631010018 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini dibeberapa negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, isu kualitas lingkungan menjadi permasalahan yang perlu dicari pemecahannya.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai
TINJAUAN PUSTAKA Sungai Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai peranan penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah disekitarnya,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK
KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK Karakteristik limbah ternak dipengaruhi : a. unit produksi: padat, semipadat, cair b. Kandang : Lantai keras : terakumulasi diatas lantai kelembaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resiko toksikologi juga akan meningkat. terbentuk secara alami dilingkungan. Semua benda yang ada disekitar kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern ini, proses modernisasi akan menaikkan konsumsi sejalan dengan berkembangnya proses industrialisasi. Dengan peningkatan industrialisasi tersebut maka
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK
KARAKTERISTIK LIMBAH KARAKTERISTIK LIMBAH Karakteristik limbah ternak dipengaruhi : a. unit produksi: padat, semipadat, cair b. Kandang : Lantai keras : terakumulasi diatas lantai kelembaban dan konsistensinya
Lebih terperinci1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI
PRINSIP DAN KONSEP ENERGI DALAM SISTEM EKOLOGI 1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI ENERGI DALAM EKOSISTEM Hukum thermodinamika I energi
Lebih terperinciDisusun Oleh : Jaka Purwanta NIM. A
KAJIAN KUALITAS AIR KOLAM IKAN BAWAL PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (KPI) MINA MULYA TEMPELSARI, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kondisi saluran sekunder sungai Sawojajar Saluran sekunder sungai Sawojajar merupakan aliran sungai yang mengalir ke induk sungai Sawojajar. Letak
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Pertumbuhan beberapa tanaman air Pertumbuhan adalah perubahan dimensi (panjang, berat, volume, jumlah, dan ukuran) dalam satuan waktu baik individu maupun komunitas.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pesisir laut. Batas-batas wilayah tersebut yakni Laut Jawa di sebelah timur, selat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teluk Lampung Propinsi Lampung memiliki wilayah yang hampir seluruhnya berbatasan dengan pesisir laut. Batas-batas wilayah tersebut yakni Laut Jawa di sebelah timur, selat sunda
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Amonia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai dari parameter amonia yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari grafik dapat diketahui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang termasuk dalam bentuk mikro terdiri dari Fe, Co, Zu, B, Si, Mn, dan Cu (Bold
1 I. PENDAHULUAN Nutrien adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk metabolisme atau proses fisiologi organisme. Nutrien di suatu perairan merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Mitigasi Pencemaran Sungai Martapura Dengan Mengetahui Fate E.coli dalam Tripikon-S dilaksanakan pada Kelurahan Sungai Bilu Kota Banjarmasin.
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme, atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Maksud dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh berkembangnya aktivitas kolam jaring apung di Waduk Cirata terhadap kualitas air Waduk Cirata. IV.1 KERANGKA PENELITIAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi
PENDAHULUAN Latar Belakang Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi dalam suatu media air pada wilayah tertentu. Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi, jika terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian agar pelaksanaannya terarah. Berikut merupakan diagram alir penelitian Studi Literatur
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015
PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015 A. PEMANTAUAN KUALITAS AIR DANAU LIMBOTO Pemantauan kualitas air ditujukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Analisa Kualitas Air Seperti yang di jelaskan di bab bab sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran penuruan kadar yang terkandung
Lebih terperinciOleh : Putri Paramita ( )
Tugas Akhir SB-091358 Oleh : Putri Paramita (1507100006) Dosen Pembimbing: Dr.rer.nat. Maya Shovitri, M.Si Nengah Dwianita Kuswytasari S.Si., M.Si Limbah Organik Sungai Tercemar BOD, COD, TSS, TDS, ph
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini
Lebih terperinciPrestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN
STUDI PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS DAN ph LIMBAH PABRIK TAHU MENGGUNAKAN METODE AERASI BERTINGKAT Fajrin Anwari, Grasel Rizka Muslim, Abdul Hadi, dan Agus Mirwan Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Fisika Kimia Air dan Sedimen
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Fisika Kimia Air dan Sedimen Kualitas air merupakan salah satu sub sistem yang berperan dalam budidaya, karena akan mempengaruhi kehidupan komunitas biota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar dari makhluk hidup. Air mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah satunya yaitu berhubungan
Lebih terperinci