Kajian Sistem Stimulus-Respon Lingkungan Hotel terhadap Konsumen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kajian Sistem Stimulus-Respon Lingkungan Hotel terhadap Konsumen"

Transkripsi

1 TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Kajian Sistem Stimulus-Respon Lingkungan Hotel terhadap Konsumen Ardina Susanti (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. (2) Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, SAPPK, ITB Abstrak Lingkungan binaan sangat berhubungan erat dengan manusia. Kehidupan manusia di dalamnya memberikan spirit yang membentuk karakter spesifik lingkungan binaan tersebut. Arsitektur merupakan salah satu lingkungan binaan yang mewadahi aktivitas manusia di dalamnya. Produk arsitektur yang bergerak dibidang jasa komersial seperti hotel, sangat penting mempertimbangkan faktor manusia terutama konsumen pada tahap perencanaan dan perancangannya. Artikel ini akan mengkaji sistem stimulus-respon yang ditimbulkan oleh lingkungan fisik hotel terhadap perilaku konsumennya, dalam hal ini lingkungan fisik bersifat sebagai stimulus utama. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kajian data sekunder dari 3 penelitian sebelumnya untuk kemudian dianalisis secara kualitatif. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk merumuskan kerangka teori mengenai hubungan antara lingkungan fisik hotel dan perilaku konsumen. Kata-kunci : Hotel, lingkungan binaan, konsumen, stimulus, respon Pendahuluan Lingkungan binaan memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, lingkungan binaan lebih menyerupai sebuah organisme daripada hanya sekedar artefak. Lingkungan binaan tak hanya meliputi bentuk bentuk fisik tapi juga meliputi manusia yang terwadahi di dalamnya. Kehadiran manusia memberikan kehidupan dan spirit tertentu yang akan membentuk karakter dari lingkungan binaan tersebut (Habraken, 1998). Hubungan antara manusia dengan lingkungan binaan terangkum dalam sebuah struktur kendali/the structure of control (Habraken, 1998). Struktur kendali ini terdiri dari susunan intervensi antara manusia dan lingkungan binaan. Dapat dikatakan bahwa perilaku manusia dapat mempengaruhi pola lingkungan binaan, dan sebaliknya bahwa pola lingkungan binaan juga dapat mempengaruhi perilaku manusia di dalamnya. Arsitektur merupakan salah satu contoh dari lingkungan binaan, dalam konteks teori di atas arsitektur dapat berfungsi sebagai instrumen intervensi dari perilaku manusia di dalamnya. Lingkungan fisik sangat sarat akan tanda tanda (Rapoport, 1982 dalam Bitner, 1992), sehingga persepsi yang ditimbulkan dari tanda tanda tersebut akan membangun citra dari lingkungan. Kemampuan dari lingkungan fisik (arsitektur) mempengaruhi perilaku manusia pada akhirnya menciptakan sebuah citra. Hal ini terlihat jelas pada produk arsitektur yang mewadahi jasa pelayanan seperti fungsi hotel (Baker, 1997; Bitner 1986; dalam Bitner, 1992). Permasalahan yang diangkat pada artikel ini adalah bagaimana proses terbentuknya perilaku pada sebuah lingkungan fisik hotel. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk dapat merumuskan sebuah kerangka teori mengenai hubungan antara lingkungan fisik hotel dan perilaku yang timbul di dalamnya dengan mengkaji beberapa literatur terkait. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 A - 15

2 Kajian Sistem Stimulus-Respon Lingkungan Hotel terhadap Konsumen Metode Variabel independen : Environmental dimensions Artikel ini ditulis berdasarkan hasil analisis kualitatif eksploratif terhadap 3 jurnal ilmiah. Hasil analisis berupa kerangka teori tentang hubungan antara lingkungan fisik hotel dan respon konsumen. Ambient : Suara Udara Bau Space & Function: Layout Perlengkapan Furnitur Sign, Symbol & Artefact : Signage Style dari dekorasi Preseden Penelitian mengenai Hubungan Lingkungan Fisik Hotel terhadap Konsumen Variabel dependen 1 : Respon internal Pada bagian ini akan diuraikan 3 preseden penelitian yang membahas mengenai pengaruh lingkungan fisik hotel (service setting) terhadap konsumen. Kognitif : Kepercayaan Kategorisasi Pemaknaan simbol Emosional: Mood Attitude/ sikap Fisiologis: Kenyamanan Kesehatan Penelitian pertama yang akan dibahas adalah penelitian yang dilakukan oleh Bitner (1992) yang berjudul Servicescape : The Impact of Physical Surrounding on Customer and Employee. Penelitian ini mengangkat isu mengenai pengaruh lingkungan fisik yang di sini disebut sebagai servicescape terhadap konsumen dan pekerja pada servicescape tersebut. Lingkungan servicescape yang menjadi bahan studi adalah fungsi hotel, restoran, bank, klinik kesehatan, rumah sakit dan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif eksploratif melalui pengumpulan data sekunder dengan mengkaji beberapa literatur dari berbagai disiplin ilmu yang terkait permasalahan yang diangkat. Hasil dari penelitian ini berupa penemuan variabel-variabel dan sebuah kerangka konsep yang menjelaskan hubungan antara lingkungan fisik dan perilaku dari konsumen dan pekerja yang muncul. Variabel yang ditemukan berupa variabel independen yang meliputi environmental dimension (ambient environment, space and function, sign, symbol and artefact), variabel dependen 1 berupa respon internal (kognitif, emosional, dan fisiologis), dan variabel dependen 2 berupa perilaku yang muncul dari konsumen dan pekerja. Secara ringkas, alur penelitian di atas digambarkan pada diagram di bawah ini: Approach : Tertarik Menghabiskan uang Revisit Variabel dependen 2 : Perilaku Konsumen Avoid : kebalikan Pekerja Approach : Bergabung Mengeksplor skill Bertahan lebih lama Avoid : kebalikan Gambar 1. Diagram alur pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian Bitner (1992). Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Brunner et.al (2012) yang berjudul It is all about the emotional state: Managing tourists experiences. Penelitian ini mengangkat isu mengenai peran dari keadaan emosional dalam pembentukan kepuasan konsumen hotel. Lingkungan yang menjadi bahan studi adalah hotel-hotel berbintang 4 dan 5. Responden yang digunakan pada penelitian ini merupakan konsumen yang sedang berada pada lingkungan studi, dengan total responden berjumlah 720 orang. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif eksplanatori dengan mengumpulkan data dari responden kemudian dicari hubungan pengaruh A - 16 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013

3 antar variabel dengan analisis regresi. Variabel yang dicari pengaruhnya berupa variabel independen stimulus, yang terdiri dari service environment (hardware dan software), social surrounding/human-ware, leisure experience dan situational variable. Service environment hardware berkaitan dengan desain dari bangunan secara fisik seperti fasilitas yang tersedia dan estetika perancangan bangunan, sedangkan element software merupakan hal hal yang berkaitan dengan tampilan dari pekerja dan harga yang ditawarkan. Social surrounding/human-ware berkaitan de-ngan keahlian dari pekerja dalam melayani konsumen. Leisure experience berkaitan dengan pengalaman kenyamanan yang dialami konsumen saat menikmati lingkungan hotel. Situational variable merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keadaan personal dari konsumen tersebut (meliputi: umur, lama menginap, jenis kelamin, repeater/beginner). Variabel dependen pertama adalah keadaan emosional responden yang timbul akibat keadaan faktor stimulus di atas. Variabel dependen kedua adalah kepuasan konsumen. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu keadaan emosional konsumen sangat berkaitan dengan kepuasan yang dirasakan. Akan tetapi, keadaan emosional tidak memiliki hubungan sebab akibat yang kuat dengan kepuasan yang dirasakan konsumen. Hardware, human-ware dan leisure experience memberi pengaruh kuat pada keadaan emosional, sedangkan situational variable mempunyai pengaruh yang lemah pada keadaan emosional, bahkan beberapa variabelnya telah dieliminasi pada proses analisis faktor. Hal ini terjadi juga pada variabel service environment software yang dianggap lebih relevan masuk ke dalam variabel human-ware. Hasil penelitian ini digambarkan lebih jelas pada bagan di bawah ini. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Alcantara.et.al (2012) yang berjudul Purpose of Stay and Willingness to Stay as Dimension to Identify and Evaluate Hotel Service environment (Hardware) Social Surrounding (Humanware) Leisure experience Repeater consument Keadaan emosional Ardina Susanti Kepuasan Hubungan kuat Hubungan lemah Gambar 2. Diagram hubungan antara lingkungan hotel terhadap keadaan emosional dan kepuasan pada penelitian Brunner et.al (2012). Experiences. Penelitian ini mengangkat isu mengenai penilaian experience yang dimunculkan penawaran hotel terhadap konsumen dengan tujuan akhir untuk membantu hospitality ind-ustry dalam strategic positioning. Lingkungan yang menjadi bahan studi dari penelitian ini adalah hotel-hotel mewah yang berada di Spanyol. Penelitian ini menggunakan metode mixed method eksploratif dan eksplanatori. Pada tahap pengambilan data eksploratif, dilakukan analisis kualitatif dengan mengadakan diskusi dengan 5 manajer hotel. Diskusi tersebut dapat merumuskan 10 peruntukan hotel yang biasanya ditawarkan pada konsumen. Hasil yang diperoleh dari tahap eksploratif tersebut kemudian dijadikan bahan pertanyaan pada tahap selanjutnya yaitu tahap eksplanatori. Pada tahap ini yang menjadi responden adalah calon konsumen hotel yang berjumlah 290 orang dengan kebangsaan Jerman, Inggris dan Italia. Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui hubungan antar variabel (eksplanatori). Hasil yang diperoleh dari tahap eksploratif terdapat 10 kategori peruntukan yang dirumuskan oleh para manajer hotel yaitu couple, weekend, holidays, young people, friends, family, events & celebration, business, elderly, soloing. Saat dilakukan konfirmasi dengan tahap eksplanatori antara lingkungan fisik hotel (melalui brosur) dan persepsi Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 A - 17

4 Kajian Sistem Stimulus-Respon Lingkungan Hotel terhadap Konsumen Tahap Explorative Diskusi oleh 5 manager hotel yang berbeda Tahap Explanatory Lingkungan Fisik (melalui brosur) Persepsi konsumen terhadap peruntukan hotel adalah : Couple, Collective hedonic, business, Elderly, Soloing Perilaku negatif ( tidak ingin menginap) : Persepsi for elderly dan bussiness 10 jenis peruntukan hotel : couple, weekend, holidays, young people, friends, family, events & celebration, business, elderly, soloing Kesenjangan persepsi Persepsi konsumen terhadap peruntukan hotel adalah : Couple, Collective hedonic, business, Elderly, Soloing Perilaku positif (ingin menginap) : Persepsi for couple dan collective hedonic Gambar 3. Diagram hubungan antara lingkungan hotel terhadap persepsi peruntukan dan respon perilaku pada penelitian Alcantara et.al (2012 peruntukan yang ditangkap oleh calon konsumen, terdapat kesenjangan antara penawaran manager dengan persepsi calon konsumen. Calon konsumen mempersepsikan peruntukan hotel dalam 5 jenis peruntukan yaitu Couple (couple, weekend, holyday), Collective hedonic (young, friend, family, dengan korelasi terhadap holiday), business (business & event), Elderly, Soloing. Untuk menengahi kesenjangan tersebut maka peneliti merumuskan hasil bahwa peruntukan hotel yang dapat dipersepsikan konsumen sejatinya dibagi menjadi 4 kategori yaitu : sesuai jenis aktivitas (event, A - 18 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 bisnis, holiday), untuk company (couple, friends, family, go alone), sesuai atmosfer (young atau elederly), durasi (weekend, holiday). Persepsi tentang for elderly dan for business lebih sering menghasilkan jawaban tidak pada intention to stay mungkin diakibatkan oleh rata-rata usia responden sekitar th. Peruntukan untuk couple & collectivehedonic cenderung memiliki inten-tion to stay paling tinggi. Rangkuman dari alur penelitian di atas dijelaskan pada gambar 3. Analisis dan Interpretasi Dengan membandingkan ketiga penelitian di atas terlihat kemiripan dari temuan-temuannya. Komparasi dari ketiga penelitian tersebut tertuang pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Komparasi Preseden Penelitian No Peneliti Temuan 1 Bitner, Brunner et.al (2012) Alcantara et.al (2012) Lingkungan fisik (environment dimension) mempengaruhi konsumen sehingga menghasilkan respon internal secara kognitif, emosional dan fisiologis. Respon internal menimbulkan perilaku untuk mendekati/ menjauhi lingkungan fisik Lingkungan fisik dari hotel (hardware & humanware), leisure experience sangat mempengaruhi keadaan emosional konsumen. Keadaan emosional berhubungan erat dengan kepuasan konsumen Lingkungan fisik menimbulkan persepsi konsumen terhadap peruntukan hotel. Persepsi ini berpengaruh pada perilaku akan menginap atau tidak akan menginap pada hotel tersebut Data komparasi pada tabel 1 di atas terlihat bahwa terdapat kemiripan dari 3 penelitian tersebut bahwa lingkungan fisik, respon internal, dan perilaku yang timbul memiliki kaitan yang erat.

5 Ardina Susanti Hubungan antara Lingkungan Fisik Hotel dan Respon Internal Ketiga penelitian di atas menjelaskan bahwa lingkungan fisik mempengaruhi respon internal konsumen secara langsung. Penelitian Bitner (1992) menjelaskan bahwa lingkungan fisik hotel diterima konsumen sehingga menghasilkan respon internal secara kognitif (kepercayaan, kategorisasi, dan pemaknaan simbol), secara emosional (mood dan sikap), serta secara fisiologis (kenyamanan dan kesehatan). Penemuan dari Bitner (1992) senada dengan penemuan Brunner et.al (2012) yang menemukan bahwa lingkungan fisik hotel sebagai salah satu faktor stimulus merupakan satu kesatuan dari elemen hardware (bangunan) dan human-ware (pelayanan staff), faktor stimulus lainnya adalah leisure experience dan faktor personal responden. Faktor stimulus lingkungan fisik dan leisure experience secara signifikan berpengaruh pada keadaan emosional konsumen. Walaupun tidak terjadi hubungan pengaruh yang signifikan antara emosional dan kepuasan konsumen, tapi terdapat hubungan yang kuat antara emosional dan kepuasan. Apabila merujuk kembali pada penelitian Bitner (1992) bahwa lingkungan fisik mempengaruhi respon internal secara kognitif, emosional dan fisiologis, pernyataan ini didukung oleh penelitian Brunner et.al (2012) bahwa lingkungan fisik mempengaruhi kondisi emosional secara signifikan. Perbedaan antara 2 penelitian ini adalah faktor stimulus yang terdiri dari lingkungan fisik (hardware & human-ware), leisure experience, dan faktor personal konsumen. Leisure experience dirasakan konsumen saat inderanya berhadapan pada elemen hardware dan humanware, kemungkingan leisure experience merupakan wujud respon internal secara fisiologis yang diukur dengan kenyamanan yang dirasakan. Faktor kondisi emosional dikatakan berkaitan erat dengan kepuasan tetapi tidak memiliki hubungan pengaruh. Kemungkinan kepuasan merupakan wujud dari respon internal secara emosional. Penelitian ketiga yang ditulis oleh Alcantara et.al (2012) menjelaskan bahwa lingkungan fisik hotel yang tergambar pada brosur membuat konsumen dapat mempersepsikan peruntukan hotel tersebut, sehingga dapat memperkirakan bahwa mereka akan merasa nyaman atau tidak pada hotel yang ditampilkan. Dengan kata lain, lingkungan fisik mempengaruhi respon internal secara kognitif dengan dapat memaknai simbolsimbol fisik, konsumen dapat mengkategorisasi- Lingkungan fisik Hard ware factors Ambient condition Space and function Sign, symbol and artifact Human ware factors Pelayanan staff Faktor personal konsumen Respon Internal Kognitif Kepercayaan Kategorisasi Pemaknaan thdp bentuk Emotional Mood Attitude Satisfaction Fisiologis Kenyamanan Pergerakan Kesehatan Leisure experience Approach Perilaku Attracted/ tertarik Menginap Menghabiskan uang Revisit Avoid Kebalikan dari approach Stimulus 1 Respon 1/ Stimulus 2 Respon 2 Gambar 4. Diagram Sistem Stimulus-Respon oleh Lingkungan Fisik Hotel terhadap Konsumen Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 A - 19

6 Kajian Sistem Stimulus-Respon Lingkungan Hotel terhadap Konsumen kan lingkungan fisik hotel yang ditampilkan serta dapat memperkirakan kenyamanan yang akan mereka peroleh saat berada pada lingkungan fisik tersebut (respon fisiologis). Hubungan antara Respon Internal dan Perilaku Konsumen Dari 3 penelitian di atas, terdapat 2 penelitian yang membahas hubungan antara respon internal dan perilaku konsumen yang timbul. Bitner (1992) mengemukakan bahwa respon internal mempengaruhi perilaku dari konsumen. Perilaku tersebut terwujud dalam perilaku mendekati atau menjauhi lingkungan fisik yang ditawarkan. Alcantara et.al (2012) juga menemukan hal serupa, bahwa respon internal menimbulkan perilaku positif yaitu menginap (mendekati) dan perilaku negatif yaitu tidak menginap (menjauhi). Penelitian di atas tidak terlalu banyak membahas mengenai pengaruh faktor personal konsumen (human-ware), sehingga hal ini dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka Alcantara-Alcover.et.al. Purpose of Stay and Willingness to Stay as Dimension to Identify and Evaluate Hotel Experiences. International Journal of Hospitality Management Bitner, M.J. Servicescape : The Impact of Physical Surrounding on Customer and Employee. Journal of Marketing Vol Brunner, Alexandra. Peters, Mike. Strobl, Andreas. It is all about the emotional state: Managing tourists experiences. International Journal of Hospitality Management vol Habraken, N.J. (1998). The Structure of the Ordinary. London: MIT Press. Sistem stimulus respon oleh lingkungan fisik hotel terhadap konsumennya digambarkan pada Gambar 4. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari kajian 3 penelitian di atas adalah : 1. Lingkungan binaan tidak dapat dipisahkan dari keberadaan aktivitas manusia di dalamnya (Habraken, 1998), ditunjukkan oleh hasil kajian ini bahwa lingkungan fisik terbagi menjadi aspek hardware dan human-ware. 2. Lingkungan fisik sangat sarat akan tanda tanda (Rapoport, 1982 dalam Bitner, 1992), sehingga persepsi yang ditimbulkan dari tanda tanda tersebut akan memberikan citra dari sebuah lingkungan fisik hotel, yang akan menentukan perilaku konsumen akan mendekati atau menjauhi lingkungan fisik. 3. Sistem Stimulus-Respon merupakan salah satu wujud dari struktur kendali yang dikemukakan Habraken (1998), dalam hal ini rancangan sebuah pola lingkungan fisik sebuah hotel dapat mempengaruhi perilaku konsumennya. A - 20 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013

Peran Desain Fisik Spasial Hotel dalam Pembentukan Persepsi Peruntukan dan Preferensi

Peran Desain Fisik Spasial Hotel dalam Pembentukan Persepsi Peruntukan dan Preferensi TEMU ILMIAH IPLBI 04 Peran Desain Fisik Spasial Hotel dalam Pembentukan Persepsi Peruntukan dan Preferensi Ardina Susanti (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. () Kelompok

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik Emmelia Tricia Herliana (1) Himasari Hanan (2) (1) Mahasiswa Program Doktor Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi memberikan dampak meningkatnya mobilisasi penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Motif mobilitas ini antara lain untuk liburan, perjalanan

Lebih terperinci

Perceived Value, Leisure Experience, dan Willingness to Stay: Arsitektur Hotel untuk Dewasa Muda Indonesia

Perceived Value, Leisure Experience, dan Willingness to Stay: Arsitektur Hotel untuk Dewasa Muda Indonesia Perceived Value, Leisure Experience, dan Willingness to Stay: Arsitektur Hotel untuk Dewasa Muda Indonesia Ardina Susanti dan Hanson. E. Kusuma Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah TEMU ILMIAH IPLBI 206 Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa (2)

Lebih terperinci

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku TEMU ILMIAH IPLBI 04 Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang diinginkan oleh setiap konsumen. Riset pasar tersebut meneliti dan mempelajari garis besar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengolahan dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab 4, didapatkan beberapa kesimpulan. 1. Berdasarkan hasil analisis persepsi konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mereka. Hal itu menunjukkan bahwa penting bagi perusahaan. untuk menciptakan dan mempertahankan loyalitas konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mereka. Hal itu menunjukkan bahwa penting bagi perusahaan. untuk menciptakan dan mempertahankan loyalitas konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang semakin ketat tidak hanya disebabkan oleh globalisasi saja, tetapi juga disebabkan oleh konsumen yang semakin cerdas, sadar akan harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk dan faktor-faktor tambahan yang mengikutinya. Agar produk yang ditawarkan dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 06 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat Nurul Sucya Karya Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian, serta saran bagi pelaku bisnis maupun penelitian selanjutnya.

BAB V PENUTUP. penelitian, serta saran bagi pelaku bisnis maupun penelitian selanjutnya. BAB V PENUTUP Bagian ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran bagi pelaku bisnis maupun penelitian selanjutnya. Hasil yang dipaparkan adalah hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Online servicescape Harris dan Goode(2010) menyatakan bahwa Online servicescape merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline yang dirasakan oleh pengunjung

Lebih terperinci

Rumah Impian Mahasiswa

Rumah Impian Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepuasan Konsumen Dalam upaya memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan memang dituntut kejeliannya untuk mengetahui pergeseran kebutuhan dan keinginan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang kepercayaan diri. Di Yogyakarta, pertumbuhan industri kecantikan saat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang kepercayaan diri. Di Yogyakarta, pertumbuhan industri kecantikan saat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gaya hidup kaum modern di perkotaan saat ini menuntut wanita dan pria untuk lebih memperhatikan penampilan. Tidak hanya dalam berbusana, namun juga penampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan

Lebih terperinci

Perceived Value, Leisure Experience, dan Willingness to Stay: Arsitektur Hotel untuk Dewasa Muda Indonesia

Perceived Value, Leisure Experience, dan Willingness to Stay: Arsitektur Hotel untuk Dewasa Muda Indonesia Perceived Value, Leisure Experience, dan Willingness to Stay: Arsitektur Hotel untuk Dewasa Muda Indonesia Ardina Susanti dan Hanson. E. Kusuma Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti terlebih dengan adanya globalisasi ekonomi yang semakin membuka kesempatan bagi pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat. Dengan jumlah bank dan kantor cabang yang masih tetap banyak dan produk yang ditawarkan bank beragam,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha ritel di Indonesia dipicu oleh semakin pesatnya persaingan dalam pasar konsumen akhir dan faktor sosial. Dengan perkembangan ritel yang semakin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang. Maha Esa, serta kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang. Maha Esa, serta kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam KATA PENGANTAR Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan thesis ini. Penulisan thesis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Brand Experience terhadap Customer Satisfaction pada Trans Studio Bandung, maka dapat disimpulkan nilai P value

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki, karena pengetahuan menjadi sumber daya utama

Lebih terperinci

Sikap Konsumen pada Servicescape Coco Palm Grill Surabaya

Sikap Konsumen pada Servicescape Coco Palm Grill Surabaya JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Sikap Konsumen pada Servicescape Coco Palm Grill Surabaya Grace Greina Kananto, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Experiential Marketing Schmitt dalam Kustini (2007:47) experiential marketing merupakan cara untuk membuat pelanggan menciptakan pengalaman melalui panca indera

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran / Rumah Makan Berskala Menengah dan Besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran / Rumah Makan Berskala Menengah dan Besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, perekonomian di berbagai Negara banyak mengalami kemajuan. Hal ini menyebabkan adanya pertumbuhan di berbagai bidang industri, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada sekarang ini, industri makanan dan minuman mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada sekarang ini, industri makanan dan minuman mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sekarang ini, industri makanan dan minuman mengalami perkembangan yang pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyak bermunculannya usaha restoran yang menawarkan

Lebih terperinci

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN EKSPEKTASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Rozalina Novianty 1 Lina Sugiyanto 2 Istiana Wijayanti Mala 3 Universitas Soerjo Ngawi Korespondensi : roza_nov@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research) yang menjelaskan hubungan (asosiasi) antara variabel-variabel penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman modern ini pusat perbelanjaan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Mall, terus berkembang dengan pesat. Mall sendiri merupakan jenis pusat perbelanjaan

Lebih terperinci

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian I. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan baik itu industri manufaktur maupun industri jasa dalam memasarkan produknya mempunyai tujuan. Secara umum tujuan perusahaan adalah mencapai dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Tesis ini menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus adalah sebuah metode menggunakan kasus hidup nyata dalam dunia bisnis. Metode studi kasus ini memiliki

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Started by the increasing life style of people who frequently visit cafe with any reason as their needs, there are many cafes that compete to attract customers with different ways to achieve economic

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek Salwa B. Gustina Program Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel bebas adalah 1ariable yang mempengaruhi 1ariable terikat baik yang pengaruhnya

Lebih terperinci

YUYUS SURYANA SUDARMA

YUYUS SURYANA SUDARMA Challenges for managers (low labor intensity) : Capital Decisions Technological Advance Managing demand to avoid peaks and to promote peaks Scheduling service delivery Challenges for managers (low interaction/low

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu

I. PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan. Peranan SDM telah berkembang seiring dengan kemajuan zaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam beraktivitas di ruang kota pasti akan disajikan pemandangan yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan menjadi bagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mendefinisikan pemasaran jasa diperlukan adanya pemahaman terlebih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mendefinisikan pemasaran jasa diperlukan adanya pemahaman terlebih 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Jasa Untuk mendefinisikan pemasaran jasa diperlukan adanya pemahaman terlebih dahulu mengenai konsep pemasaran. Definisi pemasaran menurut Kotler (2009:5) Pemasaran

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau independen dan kepuasan pelanggan sebagai variabel Y atau dependen Menurut

Lebih terperinci

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota Riska Amelia Rachman (1), Rizki Fitria Madina (2), Sudarman (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi konsumen terhadap Experiential Marketing Street Gourmet

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi konsumen terhadap Experiential Marketing Street Gourmet BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Experiential Marketing Street Gourmet terhadap niat beli ulang konsumen Street Gourmet, dan dapat ditarik beberapa

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada jaman ini, banyak restoran-restoran yang bersaing untuk membentuk kualitas layanan yang baik dan segala sesuatunya untuk menarik konsumen sehingga tiap konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN RATA-RATA TENAGA KERJA , , ,

BAB 1 PENDAHULUAN RATA-RATA TENAGA KERJA , , , BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat terutama di kota besar akan berpengaruh pula pada standar hidup masyarakatnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori niat berkunjung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori niat berkunjung BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori niat berkunjung ulang, kualitas makanan, atmosfir,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara mengajar 2.1.1 Pengertian Cara mengajar Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... DAFTAR ISI Halaman COVER LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini setiap perusahaan terus mengalami berbagai masalah yang berkaitan dengan sumberdaya manusia yang ada, salah satunya adalah sangat kurangnya kualitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam ruang lingkup perbisnisan saat ini, bisnis di bidang jasa semakin berkembang, salah satunya adalah bisnis restoran. Bisnis restoran mengalami kemajuan pesat dan mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET FRANSISCUS BISMOADI REZA C fransiscus_reza@yahoo.com ABSTRAK Development of the retail

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( ) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA Oleh Diajeng Variant C (071116056) Abstrak Bauran pemasaran jasa merupakan elemen organisasi atau perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Melalui hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa analisis melalui model jalur ini sebenarnya mampu diterapkan di perusahaan, karena antar variabel memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelian sekaligus memuaskan konsumen. Kepuasan akan tercapai dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelian sekaligus memuaskan konsumen. Kepuasan akan tercapai dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi setiap perusahaan, di lain pihak keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin ketat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Wisatawan Sebagai Konsumen Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mendefinisikan konsumen adalah setiap orang pemakai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota dengan perkembangan bisnis yang pesat dan cukup signifikan. Pembangunan infrastruktur yang terkait dengan sarana dan prasarana penunjang perekonomian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAHAN ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAHAN ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAHAN ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan dari penelitian Tugas Akhir Hotel Transit Bandara Soekarno-Hatta, akan dipaparkan hal-hal yang melandasi terjadinya penelitian ini, seperti latar belakang, permasalahan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH SOLO

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH SOLO ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2012 : 29), pemasaran adalah suatu proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan serta membangun hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BELI ULANG (Studi Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Cihampelas Walk Bandung)

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BELI ULANG (Studi Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Cihampelas Walk Bandung) Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 11, No 2, Desember 2017, 120-131 ISSN 2442-4943 PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BELI ULANG (Studi Pada Konsumen Cihampelas Walk Bandung) Nadya Yunisya 1, Ai Lili Yuliati

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) Zulfahmi Septian Dwi Pangestu Mochammad Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata Subandi Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh keberhasilan para karyawan dalam melaksanakan tugas tugasnya. Para

Lebih terperinci

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda Finta Lissimia (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil penelitian antara lain : 1. Konsumen yang potensial

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen ABSTRAK Perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti perhotelan memerlukan faktorfaktor pendukung untuk menarik minat para konsumen agar mau menggunakan jasa yang ditawarkan. Kualitas pelayanan jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran jasa. Adapun objek penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel X (variabel

Lebih terperinci

BAB 3 BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survey sedangkan metodenya yaitu deskriptif analitis. Kerlinger (196) mengatakan bahwa penelitan survey adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. restoran adalah kepribadian restoran, yakni menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan

BAB II TINJUAN PUSTAKA. restoran adalah kepribadian restoran, yakni menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Atribut Restoran Menurut Sopiah (2008) atribut restoran memiliki suatu kepribadian beberapa restoran juga memiliki atribut yang jelas dibenak konsumen. Dalam

Lebih terperinci

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Air Asia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi ix xi xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Tamiya Miftau Saada Kasman Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka berbagai sumber yang berkaitan dengan manajemen konstruksi, khususnya mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lama apabila perusahaan tidak mampu memasarkan produk baik barang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lama apabila perusahaan tidak mampu memasarkan produk baik barang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga tidak ada satupun perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pesat industri bisnis perusahaan, teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini di Indonesia sudah menjadi bagian penting dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kemampuan bersaing bagi organisasi bisnis atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping pengelolaan keterampilan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berawal dari tidak tercapainya target yang dibebankan pada Bagian Pemasaran Bank BRI SYARIAH Cabang Bandung dalam hal jumlah nasabah tabungan. Untuk menyelesaikan masalah di atas,

Lebih terperinci

Urgensi Kekhasan Pola Kerja Merancang bagi Arsitek

Urgensi Kekhasan Pola Kerja Merancang bagi Arsitek TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Urgensi Kekhasan Pola Kerja Merancang bagi Arsitek Tulus Widiarso (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Mahasiswa Program Studi Doktor Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian produk XAMthone plus dari PT. UFO BKB Syariah. Objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta Perkembangan ekonomi Indonesia beberapa tahun belakangan, mendorong perubahan tingkat daya beli masyarakat, terutama

Lebih terperinci

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior Devi Hanurani S (1), Hanson E. Kusuma (2) (1)Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB (2)Kelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2. 1 EXPERIENTIAL MARKETING Experiential marketing menurut (Schmitt 1999 dalam Bagus Aji 2011) menyatakan bahwa pemasar menawarkan produk dan jasanya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar perusahaan dan industri di dunia. Menurut Simamora (2008) yang disebut pemenang dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Pada penelitian ini, untuk menjabarkan atau menjelaskan sifat-sifat pada suatu keadaan yang merupakan tujuan dari penelitian ini, maka digunakan riset deskriptif

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

Lebih terperinci