Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa. menjadi 20 kecamatan, 289 desa, dusun, RT, dan RW.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa. menjadi 20 kecamatan, 289 desa, 1.468 dusun, 5.520 RT, dan 1.510 RW."

Transkripsi

1 2.1. KABUPATEN TEMANGGUNG Kondisi Geografis Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, terletak di antara bujur timur dan lintang selatan. Luas Kabupaten Temanggung ha, terbagi menjadi 20 kecamatan, 289 desa, dusun, RT, dan RW. Secara administrasi dibatasi oleh : Sebelah Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 1

2 Gambar 2.1 Peta Kabupaten Temanggung Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 Terbagi menjadi 2 fungsi lahan, yaitu sebagai lahan sawah seluas ha dan lahan bukan sawah seluas ha. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Lahan Sawah Bukan Jumlah Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 2

3 (ha) Lahan Sawah (ha) (ha) Parakan 1,223 1,000 2,223 Kledung 247 2,974 3,221 Bansari 619 1,635 2,254 Bulu 1,364 2,940 4,304 Temanggung 1,890 1,449 3,339 Tlogomulyo 385 2,099 2,484 Tembarak 752 1,932 2,684 Selopampang ,729 Kranggan 1,425 4,336 5,761 Pringsurat 639 5,088 5,727 Kaloran 1,436 4,956 6,392 Kandangan 1,516 6,321 7,837 Kedu 2,190 1,306 3,496 Ngadirejo 1,505 3,826 5,331 Jumo 1,278 1,654 2,932 Gemawang 643 6,068 6,711 Candiroto 1,195 4,799 5,994 Bejen 678 6,206 6,884 Tretep 57 3,308 3,365 Wonoboyo 802 3,596 4,398 Jumlah 20,634 66,431 87,065 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun Kondisi Kependudukan Jumlah dan Sebaran Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung sebanyak jiwa, terbagi menjadi 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa. Selama 5 tahun terakhir jumlah tersebut mengalami peningkatan, sebesar 3,71%. Secara rinci jumlah dan persebaran penduduk Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 3

4 (jiwa) (jiwa) (jiwa) Parakan 24,947 24,955 49,902 Kledung 13,324 12,986 26,310 Bansari 11,526 11,170 22,696 Bulu 22,418 21,603 44,021 Temanggung 39,442 40,470 79,912 Tlogomulyo 10,573 10,451 21,024 Tembarak 14,285 14,025 28,310 Selopampang 9,132 9,122 18,254 Kranggan 21,618 21,748 43,366 Pringsurat 23,224 22,886 46,110 Kaloran 21,622 21,772 43,394 Kandangan 23,724 23,233 46,957 Kedu 26,434 26,026 52,460 Ngadirejo 27,174 26,746 53,920 Jumo 13,926 14,010 27,936 Gemawang 15,005 14,696 29,701 Candiroto 15,903 16,057 31,960 Bejen 10,192 9,972 20,164 Tretep 9,910 9,620 19,530 Wonoboyo 12,106 11,956 24,062 Jumlah 366, , ,989 Tahun , , ,087 Tahun , , ,295 Tahun , , ,343 Tahun , , ,346 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk Kabupaten Temanggung sebesar 8,38 jiwa/ha. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.3 Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Wilayah (ha) Tingkat Kepadatan Penduduk (jiwa/ha) Parakan 49,902 2, Kledung 26,310 3, Bansari 22,696 2, Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 4

5 Bulu 44,021 4, Temanggung 79,912 3, Tlogomulyo 21,024 2, Tembarak 28,310 2, Selopampang 18,254 1, Kranggan 43,366 5, Pringsurat 46,110 5, Kaloran 43,394 6, Kandangan 46,957 7, Kedu 52,460 3, Ngadirejo 53,920 5, Jumo 27,936 2, Gemawang 29,701 6, Candiroto 31,960 5, Bejen 20,164 6, Tretep 19,530 3, Wonoboyo 24,062 4, Jumlah 729, Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepadatan tertinggi di Kecamatan Temanggung sebesar 23,93 jiwa/ha, dan kepadatan terendah di Desa Bejen sebesar 2,93 jiwa/ha Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk Kabupaten Temanggung antara lain di bidang pertanian, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan, jasa, dan lain-lain. Dari ke 7 bidang tersebut yang paling banyak dibidang pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 5

6 Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Pertanian Industri Bangunan Perdagangan Pengangkutan Jasa Lain-lain (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) Parakan 8,068 2, ,343 1,026 4,320 1,019 Kledung 11,543 1, , , Bansari 11, , , Bulu 19, , , Temanggung 9,085 3,628 1,589 7,310 1,740 9,818 1,682 Tlogomulyo 10,339 1, Tembarak 11, , , Selopampang 7, , Kranggan 13,584 3,366 1,107 3, , Pringsurat 15,953 4, , , Kaloran 16,231 2, , , Kandangan 16,874 1, , , Kedu 15,049 6,208 2,126 3, , Ngadirejo 18,332 1,565 1,072 4,800 1,155 3, Jumo 13, , , Gemawang 12, , , Candiroto 12, , , Bejen 7, Tretep 10, Wonoboyo 12, Jumlah 254,715 31,445 14,357 53, Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Secara umum tingkat pendidikan dapat dipakai untuk menggambarkan tingkat kualitas manusia di daerah yang bersangkutan. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 6

7 Sebanyak 43,50% atau jiwa penduduk Kabupaten Temanggung telah tamat SD. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Tamat DIV/Sarjana (jiwa) Tamat DI/DII/DIII (jiwa) Tamat SLTA (jiwa) Tamat SLTP (jiwa) Tamat SD (jiwa) Tidak/Belum Tamat SD (jiwa) Parakan 1, ,121 8,447 16,800 10,824 Kledung ,106 3,625 11,090 7,985 Bansari ,710 3,368 9,848 5,919 Bulu ,105 6,228 18,937 10,712 Temanggung 5,898 2,514 17,148 13,461 21,250 14,255 Tlogomulyo ,115 2,963 9,663 5,039 Tembarak ,372 4,412 11,328 6,935 Selopampang ,526 2,921 8,300 3,447 Kranggan 1, ,751 8,624 15,564 8,372 Pringsurat ,700 8,336 19,486 8,901 Kaloran ,628 7,488 18,714 9,394 Kandangan ,931 6,336 17,260 1,422 Kedu 1, ,328 8,818 21,902 10,366 Ngadirejo 1, ,798 9,062 21,644 12,495 Jumo ,838 4,211 12,301 6,788 Gemawang ,133 3,885 13,114 8,610 Candiroto ,498 4,481 13,743 7,833 Bejen ,164 3,438 8,794 4,730 Tretep ,012 9,278 4,960 Wonoboyo ,209 10,773 6,848 Jumlah 15,304 6,770 71, , , ,092 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 7

8 Jumlah Penduduk Menurut Agama Moyoritas penduduk Kabupaten Temanggung beragama Islam, sebanyak jiwa atau 93,52%. Selain agama Islam, agama yang lainnya adalah Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, dan Budha. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Kristen Kristen Islam Hindu Budha Protestan Katholik (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) Parakan 48,088 1,127 1, Kledung 26, Bansari 22, Bulu 43, Temanggung 66,419 8,266 4, Tlogomulyo 21, Tembarak 29, Selopampang 18, Kranggan 43,024 1, Kecamatan Kristen Kristen Islam Hindu Budha Protestan Katholik (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) Pringsurat 45, Kaloran 36, ,793 Kandangan 45,023 1,715 1,157 Kedu 51, Ngadirejo 51, Jumo 26, ,378 Gemawang 29, Candiroto 29,051 1,633 1, Bejen 20, Tretep 20, Wonoboyo 24, Jumlah 654,705 19,117 13, ,918 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 8

9 Kondisi Sarana Dan Prasarana Prasarana Pendidikan Sarana pendidikan di Kabupaten Temanggung terdiri dari beberapa jenis sekolah dengan beberapa jenjang pendidikan. Berdasarkan data Kabupaten Temanggung dalam angka jumlah fasilitas pendidikan yang ada sebanyak 938 unit, terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.7 Jumlah Dan Persebaran Prasarana Pendidikan Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Negeri MI MTs MA Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Parakan Kledung Bansari Bulu PT Temanggung Tlogomulyo Tembarak Selopampang Kranggan Pringsurat Kaloran Kandangan Kedu Ngadirejo Jumo Gemawang Candiroto Bejen Kecamatan Negeri MI MTs MA Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Tretep Wonoboyo PT Jumlah Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 9

10 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun Prasarana Peribadatan Prasarana pendiidkan yang ada di Kabupaten Temanggung antara lain Langgar/Mushola, Masjid, Gereja Protestan, Gereja Khatolik, Kapel, dan Vihara. Dari ke 6 prasarana tersebut, yang paling banyak dijumpai di Kabupaten Temanggung adalah Langgar/Mushola dan Masjid. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.8 Prasarana Peribadatan Di Kabupaten Temanggung Kecamatan Langgar/ Gereja Gereja Masjid Kapel Vihara Cetia Mushola Protestan Katholik Parakan Kledung Bansari Bulu Temanggung Tlogomulyo Tembarak Selopampang Kranggan Pringsurat Kaloran Kandangan Kedu Ngadirejo Jumo Gemawang Candiroto Bejen Tretep Wonoboyo Jumlah 1,550 1, Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 10

11 Prasarana Transportasi Dilihat dari jenis permukaannya, jalan di Kabupaten Temanggung berupa jalan aspal, makadam, dan tanah, dengan kondisi jalan baik, sedang, dan rusak. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.9 Panjang Jalan Menurut Keadaan Dan Status Jalan Di Kabupaten Temanggung Status Jalan Keadaan Jalan Jalan Jalan Jalan Negara Propinsi Kabupaten (km) (km) (km) I. Jenis Permukaan a. Diaspal 20,73 9,04 499,37 b. Makadam 101,56 c. Tanah 4,11 Jumlah 20,73 9,04 605,04 II. Jenis Permukaan a. Baik 17,97 8,54 399,39 b. Sedang 2,76 0,5 83,21 c. Rusak 122,45 d. Rusak Berat /Makadam Jumlah 20,73 9,04 605,04 III.Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas IIIA 20,73 e. Kelas IIIB 9,04 f. Kelas IIIC g. Kelas IIIB2 Jumlah 20,73 9,04 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 11

12 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun Prasarana Telekomunikasi Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, yang sudah terpasang jaringan telepon antara lain kecamatan Parakan, Bulu, Temanggung, Tlogomulyo, Tembarak, Selopampang, Kranggan, Pringsurat, Kandangan, Kedu, Ngadirejo, dan Jumo. Banyaknya rumah tangga yang sudah terpasang jaringan telepon dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.10 Prasarana Telekomunikasi Di Kabupaten Temanggung Rumah Tangga Kecamatan Belum Wartel Jumlah RT Terpasang Terpasang Parakan 12,899 1,946 10,953 Kledung 6,450 6,450 6 Bansari 5,800 5,800 Bulu 11, ,110 Temanggung 21,002 3,241 17,761 9 Tlogomulyo 5, ,050 Tembarak 7, ,018 Selopampang 4, ,620 Kranggan 11, ,361 Pringsurat 12, ,443 Kaloran 11,612 11,612 Kandangan 12, ,296 Kedu 13, ,223 Ngadirejo 13, ,587 1 Jumo 7, ,583 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 12

13 Gemawang 7,524 7,524 Candiroto 8,649 8,649 Bejen 5,582 5,582 Tretep 4,835 4,835 Wonoboyo 6,253 6,253 Jumlah 190,113 6, , Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun KECAMATAN CANDIROTO Kondisi Geografis Kecamatan Candiroto merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Temanggung, yang secara administrasi dibatasi oleh : Sebelah Utara : Kecamatan Bejen Sebelah Selatan : Kecamatan Jumo dan Kecamatan Ngadirejo Sebelah Barat : Kecamatan Wonoboyo Sebelah Timur : Kecamatan Gemawang Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 13

14 Gambar 2.2 Peta Kecamatan Candiroto Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011 Luas Kecamatan Candiroto ha, yang terbagi menjadi 14 desa, 73 dusun, 69 RW, dan 262 RT. Untuk penggunaan lahannya di bagi menjadi 2, yaitu sebagai lahan sawah seluas ha dan lahan bukan sawah seluas ha. Tabel 2.11 Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan Desa Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah Luas (ha) (ha) (ha) Canggal Ketengsari Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 14

15 Bantri Ngabeyan Krawitan Muntung Mento Desa Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah Luas (ha) (ha) (ha) Batursari Lempuyang Candiroto Gunung Payung Muneng Plosogaden Sidoharjo 43 1,278 1,321 Jumlah 1,195 4,799 5,994 Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Kondisi Kependudukan Jumlah Dan Sebaran Penduduk Jumlah penduduk di Kecamatan Candiroto sebanyak jiwa, jiwa berjenis kelamin laki-laki dan jiwa berjenis kelamin perempuan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.12 Jumlah Dan Persebaran Penduduk Di Kecamatan Candiroto Desa Laki-laki Perempuan Jumlah (jiwa) (jiwa) (jiwa) Canggal 1,740 1,753 3,493 Ketengsari 2,239 2,277 4,516 Bantri 1,027 1,024 2,051 Ngabeyan ,085 Krawitan Muntung 1,211 1,263 2,474 Mento 1,080 1,159 2,239 Batursari 1,532 1,480 3,012 Lempuyang 1,403 1,480 2,883 Candiroto 1,207 1,203 2,410 Gunung Payung ,367 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 15

16 Muneng ,936 Plosogaden ,871 Sidoharjo ,776 Jumlah 15,903 16,057 31,960 Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun ,100 16,050 16,000 15,950 15,900 15,850 15,800 Laki-laki Perempuan Gambar 2.3 Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun Tingkat Kepadatan Penduduk Kapadatan penduduk Kecamatan Candiroto sebesar 5,33 jiwa/ha, kepadatan tertinggi di Desa Bantri sebesar 21,82 jiwa/ha dan kepadatan Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 16

17 terendah di Desa Sidoharjo sebesar 1,34 jiwa/ha. Kepadatan tersebut diukur dari perbandingan antara jumlah penduduk Kecamatan dengan luas lahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.13 Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Candiroto Desa Tingkat Kepadatan Jumlah Luas Wilayah Penduduk (jiwa) (ha) (jiwa/ha) Canggal 3, Ketengsari 4, Bantri 2, Ngabeyan 1, Krawitan Muntung 2, Mento 2, Batursari 3, Lempuyang 2, Candiroto 2, Gunung Payung 1, Muneng 1, Plosogaden 1, Sidoharjo 1,776 1, Jumlah 31,960 5, Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Dilihat dari mata pencahariannya, 74,41% atau sebanyak jiwa penduduk di Kecamatan Candiroto bermata pencaharian di bidang pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selain pertanian, mata pencaharian penduduk yang lainnya dibidang industri (1,27% atau sebanyak 219 jiwa), bangunan (2,11% atau sebanyak 362 jiwa), perdagangan (9,94% atau sebanyak jiwa), pengangkutan (2,15% atau Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 17

18 sebanyak 369 jiwa), jasa (8,68% atau sebanyak jiwa) dan lainnya (1,41% atau sebanyak 242 jiwa) Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Jumlah penduduk Kecamatan Candiroto menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Candiroto Desa Tamat PT (jiwa) Tamat DI/DII/DIII (jiwa) Tamat SLTA (jiwa) Tamat SLTP (jiwa) Tamat SD (jiwa) Belum/Tidak Tamat SD (jiwa) Canggal ,685 Ketengsari ,340 1,501 Bantri ,327 1,096 Ngabeyan Krawitan Muntung Mento , Batursari , Lempuyang ,394 Candiroto ,078 Gunung Payung Muneng ,335 1,230 Plosogaden ,088 Sidoharjo ,011 Jumlah ,498 4,481 13,743 15,207 Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Jumlah Penduduk Menurut Agama Lima agama yang dianut penduduk Kecamatan Candiroto adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Jumlah dan Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 18

19 persebaran masing-masing ajaran agama tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kecamatan Candiroto Desa Kristen Islam Kristen Katholik Hindu Budha Protestan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) Canggal 3,485 8 Ketengsari 4, Bantri 1, Ngabeyan 1, Krawitan Muntung 2, Mento 1, Batursari 3, Lempuyang 2, Candiroto 1, Gunung Payung Muneng 1, Plosogaden 1, Sidoharjo 1, Jumlah 29,051 1,633 1, Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Sarana Dan Prasarana Prasarana Peribadatan Prasarana peribadatan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain Masjid/Surau, Gereja (4 unit), dan Vihara (3 unit). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.16 Jumlah Dan Sebaran Prasarana Peribadatan Di Kecamatan Candiroto Masjid Surau Gereja Vihara Desa Canggal 5 5 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 19

20 Ketengsari 10 9 Bantri 4 2 Ngabeyan Krawitan 3 1 Muntung Mento 6 3 Batursari 8 4 Lempuyang 5 6 Candiroto Gunung Payung Muneng 4 5 Plosogaden 4 3 Sidoharjo 5 2 Jumlah Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Prasarana Kesehatan Prasarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Candiroto adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, dan Poskesdes. Puskesmas hanya ada 1 unit di Desa Candiroto, Puskesmas Pembantu ada 2 unit, terletak di Desa Bantir dan Muntung. Sedangkan untuk Posyandu tersebar merata di seluruh desa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.17 Jumlah Dan Sebaran Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Candiroto Desa Puskesmas Puskesmas Pembantu Posyandu Poskesdes Canggal 6 1 Ketengsari 9 1 Bantri 1 4 Ngabeyan 2 1 Krawitan 5 1 Muntung 1 5 Mento 8 1 Batursari 9 Lempuyang 6 Candiroto 1 5 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 20

21 Gunung Payung 3 1 Muneng 7 1 Plosogaden 5 Sidoharjo 7 Jumlah Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Prasarana Telekomonikasi Dilihat dari prasarana telekomunikasi, seluruh rumah tangga dikecamatan Candiroto belum terpasang jaringan telepon. Prasarana telekomunikasi yang ada hanya wartel, kantor pos, TV, dan radio. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.18 Jumlah Dan Sebaran Prasarana Telekomunikasi Di Kecamatan Candiroto Desa Kantor Pos Wartel TV Radio Canggal Ketengsari Bantri 364 Ngabeyan Krawitan Desa Kantor Pos Wartel TV Radio Muntung Mento 399 Batursari Lempuyang Candiroto Gunung Payung Muneng 200 Plosogaden 391 Sidoharjo 386 Jumlah 2 9 5,037 2,352 Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 21

22 Prasarana Perdagangan Prasarana perdagangan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain pasar, warung/took/kios, dan rumah makan. Pasar hanya ada 1 unit terletak di Desa Candiroto. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.19 Jumlah Dan Sebaran Prasarana Perdagangan Di Kecamatan Candiroto Desa Pasar Warung/Toko/Kios Rumah Makan Canggal 25 Ketengsari 21 2 Bantri 41 Ngabeyan 14 3 Krawitan 9 Muntung 7 1 Mento 32 1 Batursari 42 Lempuyang 15 2 Candiroto 1 75 Gunung Payung Muneng 13 Plosogaden 14 Sidoharjo 16 Jumlah Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Prasarana Keuangan Prasarana keuangan yang ada di Kecamatan Candiroto hanya koperasi, Bank, dan BMT. Jumlah masing-masing prasarana tersebut hanya 1 unit terdapat di Desa Candiroto Sarana Transportasi Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 22

23 Sarana transportasi yang dapat dijumpai di Kecamatan Candiroto antara lain bus, mini bus, micro bus, station, truk, dan pick up. Secara rinci jumlah dan persebarannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.20 Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto Desa Bus Mini Bus Mikro Bus Station Truk Pick Up Canggal Ketengsari Bantri Ngabeyan 1 6 Krawitan 1 Muntung Mento Batursari Lempuyang Candiroto Gunung Payung 19 Muneng 4 Plosogaden 10 Sidoharjo 2 Jumlah Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun Potensi Industri Industri yang ada di Kecamatan Candiroto adalah industri kecil dan industri rumah tangga. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.21 Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto Desa Industri Kecil Industri Rumah Tangga Canggal Ketengsari Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 23

24 Bantri 20 Ngabeyan Krawitan 2 Muntung 2 3 Mento 8 Batursari 2 Lempuyang Candiroto 3 8 Gunung Payung 1 Muneng Plosogaden 40 Desa Industri Kecil Industri Rumah Tangga Sidoharjo 11 Jumlah Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun DESA MUNTUNG Kondisi Geografis Desa Muntung, dibatasi oleh : Sebelah Utara : Desa Batursari Sebelah Selatan : Desa mangunsari Sebelah Timur : Desa Mento Sebelah Barat : Desa Krawitan Luas Desa Muntung 225 ha terbagi menjadi 4 fungsi penggunaan lahan: Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.22 Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan Luas Jenis Penggunaan Lahan (ha) Tanah Sawah 144 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 24

25 Tanah Tegal & Kebun 50 Tanah Pekarangan 20 Tanah lain-lain 11 Jumlah 225 Sumber : Monografi Desa Kondisi Kependudukan Jumlah dan Sebaran Penduduk Jumlah penduduk di Desa Muntung sebanyak jiwa, jiwa berjenis kelamin laki-laki dan jiwa berjenis kelamin perempuan Laki-laki Perempuan Gambar 2.4 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 25

26 Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Muntung Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk Desa Muntung bermata pencaharian dibidang lain-lain. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.23 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Muntung Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Petani sendiri 248 Petani buruh 230 Buruh industry 85 Buruh bangunan 145 Pedagang 45 PNS 46 TNI 2 Pensiunan 44 Lain-lain Jumlah Sumber : Monografi Desa Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Jumlah penduduk di Desa Muntung menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.24 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Muntung Penduduk Menurut Pendidikan Jumlah (jiwa) Tidak tamat SD 888 Tamat SD 625 Tamat SLTP 474 Tamat SLTA 224 Tamat Di/DII/DIII 34 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 26

27 Tamat PT 55 Jumlah Sumber : Monografi Desa Kondisi Sarana Dan Prasarana Prasarana Pendidikan Prasarana pendidikan yang tersedia di Desa Muntung antara lain : 1. Gedung play group : 1 buah 2. Gedung TK : 2 buah 3. Gedung SD/MI : 2 buah 4. Gedung SLTP/MTs : 2 buah 5. Gedung SLTA : 2 buah 6. Gedung Pon Pes : 2 buah Gambar 2.5 Kondisi Eksisting Prasarana Pendidikan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 27

28 Prasarana Peribadatan Prasarana Peribadatan yang ada di Desa Muntung antara lain Masjid, sebanyak 4 unit, Mushola sebanyak 3 unit, dan Gereja sebanyak 1 unit. Gambar 2.6 Kondisi Eksisting Prasarana Peribadatan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun Sarana Dan Prasarana Kesehatan Prasarana Kesehatan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.25 Jumlah Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Muntung Jenis PSD Kesehatan Satuan Jumlah Puskesmas Pembantu Unit 1 Posyandu Unit 5 Mantri Kesehatan Org 1 Bidan Desa Org 2 Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 28

29 Dukun Bayi Org 1 Dukun Sunat Org 1 Sumber : Monografi Desa Prasarana Air Bersih Air merupakan kebutuhan pokok masyarakat Desa Muntung. Kebutuhan masyarakat akan air bersih dipenuhi oleh PDAM, sumur gali dan mata air. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.26 Jumlah Prasarana Air Bersih Di Desa Muntung Jenis Prasarana Air Bersih Jumlah Pengguna PDAM 37 Pengguna sumur gali 257 Penggunna mata air 4 Sumber : Monografi Desa Prasarana Transportasi Jalan di Desa Muntung menggunakan konstruksi paving dan aspal, dengan kondisi baik dan rusak. Sebagai gambarannya salah satu ruas jalan lingkungan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 29

30 Gambar 2.7 Kondisi Eksisting Kondisi Jalan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun Prasarana Perdagangan Pasar merupakan salah satu prasarana perdagangan yang dapat dijumpai di Desa Muntung. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 30

31 Gambar 2.8 Kondisi Eksisting Pasar Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun POTENSI DAN PERMASALAHAN Desa DPP-KTP2D Muntung Potensi yang ada di Desa Muntung antara lain : 1. Tahu Kupat Salah satu makanan khas desa adalah tahu kupat, yaitu tahu kupat, yaitu makanan terdiri dari irisan kupat dan tahu yang digoreng terlebih dulu dan diiris-iris, bagian atasnya dibubuhi irisan kol, selanjutnya diberi saos yang terbuat dari gula merah sere dan salam yang digodog terlebih dulu. 2. Wisata Alam Goa TNI Goa ini merupakan peninggalan TNI yang pada waktu itu digunakan sebagai tempat persembunyian dari serangan tentara belanda. Goa ini berbentuk huruf TNI 3. Pertanian Tanaman pertanian yang dapat dijumpai di Desa Muntung antara lain Padi, Jagung dan Ketela Pohon Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 31

32 Gambar 2.9 Potensi Pertanian Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012 Permasalahan utama dalam peningkatan potensi pertanian adalah pada saat musim kemarau masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk pengairan sawah, hanya wilayah yang dekat dengan irigasi yang dapat mengairi sawah. 4. Perkebunan Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 32

33 Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Desa Muntung antara lain a. Sayur-sayuran b. Buah-buahan c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Aren g. Kakao h. Jahe i. Kapulaga j. Kemukus k. Kunyit l. Tembakau m. Panili Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 33

34 Gambar 2.10 Potensi Perkebunan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012 Potensi perkebunan yang menjadi andalan adalah tembakau dan cabe 5. Industri, sifatnya rumah tangga dan industri kecil, berproduksi bila ada pesanan, seperti sablon, konveksi, pembuatan speaker aktif, dan anyaman. Untuk tenaga kerjanya justru masyarakat diluar Desa Muntung. Kondisi tersebut dapat menjadikan Desa Muntung sebagai desa pusat pengembangan dengan didukung oleh desa-desa disekitarnya sebagai desa hinterland. Sebagai contohnya : industri konveksi, 12 orang pekerja berasal dari luar Desa Muntung. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 34

35 Gambar 2.11 Potensi Industri Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun Peternakan Peternakan yang dikembangkan di desa tersebut berupa sapi, kerbau, kuda, kambing/domba, kelinci, ayam buras, ayam ras, itik, entok, burung puyuh dan angsa. Usaha peternakan menjanjikan keuntungan yang lumayan besar, apabila dikelola dengan baik, selain dagingnya yang dapat dijual, kotoran dan air seninya dapat digunakan sebagai pupuk kandang. Untuk memasarkan potensi peternakan ayam misalnya, para pedagang masih memanfaatkan pasar ayam yang terdapat dipinggir jalan, sejak pukul pagi. Pada jam-jam tersebut, sepanjang jalan terlihat macet dan semrawut (tidak teratatur) 7. Perikanan Potensi perikanan utamanya ikan lele dengan kegiatan pembibitan dan penjualan untuk konsumsi. Untuk pembibitan lele sendiri terdiri dari 3 kolam dengan jumlah produksi 600kg/bulan. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 35

36 Gambar 2.12 Potensi Perikanan Lele Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012 Yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan potensi tersebut adalah : 1. Belum tersedianya pasar yang dapat menampung dan memasarkan hasil potensi unggulan desa seperti pertanian, perkebunan, industri kecil atau rumah tangga, peternakan, dan perikanan. Pasar yang ada di Desa Muntung hanya berupa pasar sayur dipinggir jalan yang buka sampai jam pagi. Padahal di Desa Muntung sendiri sudah ada bangunan pasar, los pasar banyak yang terbengkalai, para pedagang lebih senang berjualan di pinggir jalan, mereka lebih beranggapan kalau barang dagangannya dipasarkan dipinggir jalan lebih cepat lakunya. Pedagang yang berjualan di pasar tersebut sebagian besar dari penduduk desa lain disekitarnya. Dengan demikian, pasar tersebut dapat dijadikan magnet yang dapat menarik aktivitas penduduk. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 36

37 Gambar 2.13 Kondisi Pasar Desa Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun Perlu adanya upaya perbaikan dan pembangunan jalan yang menghubungkan antar dukuh dan desa yang mendukung pengembangan potensi ekonomi desa. Kondisi jalan yang ada di Desa Muntung berupa : a. Jalan makadam b. Jalan aspal dengan kondisi rusak dan berlubang sehingga membahayakan pemakai jalan, dan pada musim hujan terjadi genangan pada titik-titik jalan yang berlubang Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 37

38 c. Jalan tanah, khususnya pada jalan-jalan usaha tani Gambar 2.14 Kondisi Jalan Di Desa Muntung Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun Pembangunan senderan jalan Pada umumnya pembangunan jalan di Desa Muntung tidak dilengkapi dengan pembuatan talud atau senderan dan saluran drainase pada sisi kanan-kiri jalan, sehingga rawan longsor, tanah longsoran tersebut jatuh ke lahan pertanian dan perkebunan sekitar jalan. 4. Kurangnya ketrampilan dalam pengolahan pupuk organic, sehingga para petani harus membeli pupuk dengan harga tinggi Desa Hinterland Beberapa desa yang menjadi hinterland DPP-KTP2D adalah : 1. Desa Mento Potensi Desa Mento adalah : Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 38

39 a. Pertanian tanaman pangan. Tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah Padi, Jagung dan Ketela Pohon. b. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa Kacang Panjang, Bawang Putih, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi dan Kacang Merah. c. Buah-buahan yang dikembangkan adalah Durian, Rambutan, Pisang dan Jambu Biji d. Tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa Kopi, Cengkeh, Kelapa, Aren, Kakao, Jahe, Kapulaga, Kemukus, Kunyit, Tembakau dan Panili. Selain terkenal sebagai penghasil tembakau, Kabupaten Temanggun Khususnya Desa Mento Kecamatan Candiroto terkenal sebagai produsen kopi espresso robusta. Para petani kopi telah bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Akur Desa Mento. Kopi robusta dipetik pada bulan Maret dan Oktober. Pengolahan kopi ini masih secara sederhana. Setelah dipetik buah kopi kemudian dijemur lalu digiling hingga menghasilkan biji-biji kopi kering atawa kopi OC. Kemudian biji kopi yang sudah kering disangrai dan digiling hingga menjadi bubuk kopi yang siap seduh. Selain diwarung-warung, olahan kopi juga dapat ditemui di Trading House yang terletak di Jalan Raya Kledung Wonosobo, tepatnya di pasar Desa Muntung, sambil menikmati keindahan lereng Sindoro dan Sumbing. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 39

40 Selain menyediakan minuman kopi espresso robusta dan kopi klasik, disediakan pula produk-produk makanan, yang bahannya diambil dan dioleh dari bumi Temanggung, seperti ceriping pisang, tempe kripik dan lain-lain. Gambar 2.15 Potensi Desa Hinterland Desa Mento Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012 Selama ini pemasaran komoditi kopi masih terbatas pada pasar tradisional yang meliputi peda gang kecil dan menengah lokal, sedangkan untuk pemasaran ditingkat eksportir masih relative kecil. Oleh karena itu perlu dikembangkan pola kerjasama pemasaran yang lebih variatif. Prospek kerjasama pemasaran kopi yang lebih variatif yaitu kerjasama kemitraan yang saling Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 40

41 menguntungkan antar produsen, konsumen dan pelaku bisnis dibidang perkopian. Untuk peningkatannya perlu didukung oleh : Standar mutu dan kompetensi Optimalisasi kapasitas produksi Akses pemasaran dan jaringan kerjasama Ketersediaan bahan baku Peningkatan SDM e. Ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/domba, Kelinci, Ayam buras, Ayam Ras, Itik, Entok, Burung Puyuh dan Angsa. f. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk pengembangan potensi desa adalah : Betonisasi jalan Ds. Mento Ds. Muneng sepanjang x 2,5 m Jalan tersebut menghubungkan Desa Mento dengan Desa Muntung. Potensi yang ada disepanjang jalan tersebut adalah perkebunan kopi Pembangunan jalan usaha tani sepanjang 600 x 2 m Pelatihan pembuatan pupuk organik Pengembangan koperasi tani Pembinaan kelompok-kelompok tani holtikultura (Gapktan), peternakan dan perikanan Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 41

42 2. Desa Bantir Potensi Desa Bantir adalah : a. Pertanian tanaman pangan Tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah Padi, Jagung dan Ketela Pohon. b. Perkebunan - Sayuran, berupa Kacang Panjang, Bawang Putih, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi dan Kacang Merah Gambar 2.16 Potensi Desa Hinterland Desa Bantir (Perkebunan Cabe) Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun Buah-buahan, berupa Durian, Rambutan, Pisang dan Jambu Biji Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 42

43 - Kopi, Cengkeh, Kelapa, Aren, Kakao, Jahe, Kapulaga, Kemukus, Kunyit, Tembakau dan Panili. c. Peternakan, binatang ternak yang dapat dikembangkan antara lain Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/domba, Kelinci, Ayam buras, Ayam Ras, Itik, Entok, Burung Puyuh dan Angsa. d. Industri kecil pembuatan krupuk, yang dikenal dengan krupuk bantir. Permasalahan utama yang menghambat pengembangannya adalah perlunya modal usaha. Modal usaha tersebut dapat dikelola oleh masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan. Dana yang dikelola dengan baik nantinya dapat digulirkan kembali kepada kelompok usaha kecil lainnya, mengingat masih banyak industri kecil lainnya yang memerlukan modal. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) II - 43

Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN

Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi yang terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Temanggung terletak antara 110 23 110 46 30 bujur timur dan 7 14 7 32 35 LS. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Kondisi Geografis Provinsi Jawa Tengah mempunyai dua puluh sembilan kabupaten dan enam kotamadya, salah satu kabupaten tersebut

Lebih terperinci

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9. Januari sampai dengan Desember 2013 adalah sebanyak 124 hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. g. Penggunaan Dilihat dari jenis penggunaan lahan kawasan budidaya terdiri dari penggunaan untuk sawah, permukiman/

Lebih terperinci

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. Adapun jumlah Pengunjung Perpustakaan dapat dilihat pada tabel 2.184. Tabel 2.184. Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas Wilayah dan Pemanfaatan Lahan Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara garis 110 0 23-110 0 00 30 Bujur Timur dan antara garis 07 0 10-07

Lebih terperinci

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung Tabel 2.17. Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam No Jenis Bencana Alam Kecamatan 1 Potensi Tanah Longsor Tretep, Wonoboyo, Bejen, Candiroto, Gemawang, Kandangan, Jumo, Bansari, Kledung, Kaloran, Kranggan,

Lebih terperinci

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, kebudayaan, pemuda dan olahraga, kesatuan

Lebih terperinci

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN Piramida Penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2010 21 Tabel 3.1.1 Penduduk Kabupaten Temanggung Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 Kelompok Umur (1) (2)

Lebih terperinci

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM PETA WILAYAH KABUPATEN TEMANGGUNG Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 1 LETAK GEOGRAFI Kabupaten Temanggung terletak antara : 110 o 23' - 110 o 46'30" Bujur Timur 7 o 14'

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25 Tahun 2000 mensyatakan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan rakyat berlandaskan sistem

Lebih terperinci

Penutup. Sekapur Sirih

Penutup. Sekapur Sirih Penutup Sensus Penduduk 2010 merupakan kegiatan besar bangsa Indonesia melibatkan petugas yang banyak. Hasil sensus sangat penting untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan. Melalui perencanaan yang matang

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sekilas Tentang Temanggung Secara administratif, Temanggung adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah (Lihat gambar 4.1.). Kabupaten Temanggung terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB. dibandingkan dengan garis kemiskinan yang merupakan rupiah yang diperlukan agar penduduk dapat hidup layak secara minimum pangan dan non pangan esensial, nilainya lebih tinggi sehingga dapat asumsikan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG DAERAH Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016, merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari masa jabatan pasangan Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dengan semakin

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial 3.1. KABUPATEN TEMANGGUNG Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial budaya masyarakat dalam kesatuan sistem

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

Konsep paradigma development from below sebagai suatu strategi. pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada

Konsep paradigma development from below sebagai suatu strategi. pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada 4.1. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH 4.1.1. Pengembangan Dari Bawah Konsep paradigma development from below sebagai suatu strategi pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada dasarnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kecamatan merupakan bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di 40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS

Katalog BPS Katalog BPS 1403.8271.012 Kecamatan Pulau Batang Dua Dalam Angka 2012 PULAU BATANG DUA DALAM ANGKA 2012 Nomor Katalog : 1403.8271.012 Nomor Publikasi : 8271.000 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke 61 Universitas Ahmad Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan Duren, Kecamatan Tengaran,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung 1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran umum Kabupaten Temangung 2.1.1 Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten IV. GAMBARAN UMUM A. Geografis Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Luas Desa Taman Sari adalah seluas 2.118 ha/m2. meliputi lahan pemukiman

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3 61. a. Topografi dan Jenis Tanah Topografi Desa Ngijo adalah berupa dataran tinggi dengan ketinggian 105 m dpal dengan curah hujan 10 mm/tahun. Jenis tanah di Desa Ngijo adalah jenis tanah Mediteran coklat.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 33 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Pituruh 4.1.1 Letak Geografis Secara administratif Kecamatan Pituruh terbagi menjadi 49 desa. Batasbatas wilayah kecamatan adalah sebagai

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Kabupaten Temanggung 1. Profil Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah, ibukotanya adalah

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

STATISTIK KABUPATEN TEMANGGUNG 2012

STATISTIK KABUPATEN TEMANGGUNG 2012 KATA PENGANTAR Buku saku Statistik Kabupaten Temanggung 2012 diterbitkan dengan maksud untuk menyediakan informasi tentang data dan statistik di Kabupaten Temanggung secara ringkas dan praktis. STATISTIK

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN

KARAKTERISTIK INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN Karakteristik wilayah perencanaan yang akan diuraikan meliputi kedudukan kota dalam lingkup wilayah, karakteristik fisik, karakteristik kependudukan, karakteristik perekonomian, karakteristik transportasi,

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TASIKMADU 2017

PROFIL KECAMATAN TASIKMADU 2017 PROFIL KECAMATAN TASIKMADU 2017 Profil Kecamatan Tasikmadu 2017 i Assalamu alaikum Wr.Wb. SAMBUTAN Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut baik upaya penerbitan publikasi

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa. 31 IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu,

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan : PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan : Nama Kecamatan : Karera Jumlah Desa / Kelurahan : 70 Desa

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Pengarah. Penyusun. Helmiati. Nurharyadi Ichsan Nur Ahadi Firda Syntia Cipto Santoso

TIM PENYUSUN. Pengarah. Penyusun. Helmiati. Nurharyadi Ichsan Nur Ahadi Firda Syntia Cipto Santoso TIM PENYUSUN Pengarah Helmiati Penyusun Nurharyadi Ichsan Nur Ahadi Firda Syntia Cipto Santoso Pusat Data Dan Informasi Badan Penelitian dan Pembangunan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi Kementerian

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang II. KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN Kabupaten Brebes terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah, memanjang keselatan berbatasan dengan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

PROFILE DESA SIGEBLOG

PROFILE DESA SIGEBLOG PROFILE DESA SIGEBLOG A. KONDISI GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 1. Luas dan batas desa. Desa Sigeblog mempunyai luas wilayah 458,126 hektar dengan batas-batas: Sebelah selatan : Paseh dan Rejasari Sebelah barat

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI 1962 4. Batas Wilayah : 1. Utara berbatasan dengan Kec. Kahaungu Eti 2. Timur berbatasan dengan

Lebih terperinci

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015 7 SKPD : BADAN PELAKSANA PENYULUHAN No Urusan/Bidang Urusan Indikator Rencana Tahun 2014 Alokasi Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015 Pemerintahan Daerah, dan Kinerja Program/

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban 55 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Sukajawa Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban yang mulai diresmikan pada tahun 1951. Pada awalnya merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan aset masa depan sebuah bangsa. Sehingga, mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat

Lebih terperinci

pekanbarukota.bps.go.id

pekanbarukota.bps.go.id Katalog BPS : 1101002.1471.010 2014 Statistik Daerah Kecamatan Tampan Tahun 2014 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMPAN TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMPAN TAHUN 2014 Katalog BPS : 1101002.1471.1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 2008-2112 Uraian 1 Bekerja 154.014 151.073 168.531 147.789 n.a 2 Mencari Kerja 6.113 7.013 8.699 12.145 n.a 3 Angkatan Kerja 162.135 160.095 177.230 161.945 n.a 4 Partisipasi Angkatan Kerja (%) 95,0 94,4

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: 1102001.3510160 KECAMATAN SONGGON DALAM ANGKA TAHUN 2014 ISSN : 2407-036X No. Publikasi : 35106.1420 Katalog BPS : 1102001.3510160 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : x + 54 Halaman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Sejarah singkat desa Kalimbukuni Desa Kalimbukuni adalah salah satu desa yang terbentuk pada Tahun 1958, yang terletak di kecamatan kota Waikabubak, Kabupaten

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KECAMATAN SUMOWONO

PETA WILAYAH KECAMATAN SUMOWONO 7 12' 7 15' PETA WILAYAH KECAMATAN SUMOWONO 110 15' 110 18' U Kab. Kendal 7 12' KESENENG PIYANGGANG KEMAWI BUMEN DUREN PLEDOKAN LOSARI MENDONGAN JUBELAN KEMITIR TRAYU SUMOWONO Kec. Bandungan LANJAN CANDIGARON

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KECAMATAN JAMBU

PETA WILAYAH KECAMATAN JAMBU 7 16' 7 18' 7 20' PETA WILAYAH KECAMATAN JAMBU 110 20' 110 22' U Kec. Bandungan Kec. Sumowono Kec. Ambarawa 7 16' GENTING KUWARASAN GONDORIYO KEBONDALEM JAMBU REJOSARI 7 18' Kab. Temanggung KELURAHAN BEDONO

Lebih terperinci

Kecamatan Kepulauan Joronga Dalam Angka 2011

Kecamatan Kepulauan Joronga Dalam Angka 2011 Kecamatan Kepulauan Joronga Dalam Angka 2011 Katalog BPS : 1102001.8204083 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Diterbitkan oleh : 15 cm 21 cm : xi + 50 Halaman : BPS Kabupaten Halmahera

Lebih terperinci

HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG

HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG No. Kecamatan Desa Jenis Kegiatan LAYAK SANGAT MENDESAK (LSM) I II III IV 1 Kedu Bandung

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi kewenangan pemerintah pusat. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup turun drastis pada tahun 2011, hal ini karena kasus kematian ibu

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan : PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN KOTA WAINGAPU 2. Ibu Kota Kecamatan : WAINGAPU 3. Tahun Berdiri : 1970 4. Batas Wilayah : Utara=Selat Sumba,Selatan=Kec,Kambera,Timur= Kec, Nggoa,Barat= Nggoa dan Kanatang

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN ANGKONA

PROFIL KECAMATAN ANGKONA PROFIL KECAMATAN ANGKONA Link Website Kecamatan Angkona 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Angkona terletak 32 km di jazirah timur ibukota Kabupaten LuwuTimur. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Nuha

Lebih terperinci

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42. Tabel 2.41. Perhitungan Indeks Gini Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Kelompok Jumlah Rata-rata % Kumulatif Jumlah % Kumulatif Xk-Xk-1 Yk+Yk-1 (Xk-Xk-1)* Pengeluaran Penduduk Pengeluaran Penduduk Pengeluaran

Lebih terperinci

KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

KABUPATEN HALMAHERA SELATAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN ii Kecamatan Kayoa Selatan Dalam Angka 2013 Katalog BPS : 1102001.8204062 Ukuran Buku : 15 cm 21 cm Jumlah Halaman : xii + 51 Halaman Naskah : BPS Kabupaten Halmahera Selatan

Lebih terperinci

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012 S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012 Katalog BPS : 1101002.3504190 No. Publikasi : 35040.1242 Ukuran Buku : B5 (17,6 cm x 25 cm) Jumlah Halaman : iv + 15 Halaman Naskah :

Lebih terperinci

MENGENAL KECAMATAN WURYANTORO BAB I

MENGENAL KECAMATAN WURYANTORO BAB I MENGENAL KECAMATAN WURYANTORO BAB I LETAK GEOGRAFIS A. KEADAAN ALAM Menurut letak geografisnya Kecamatan Wuryantoro,daerahnya terdiri dari pegunungan dan bukit-bukit yang merupakan daerah batu gamping.

Lebih terperinci

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator Mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan. Pada misi III yaitu mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Data Geografis Desa Kenteng yang berada sekitar 43 Km arah selatan dari ibukota Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Ploso, Desa Baguncipto, baik melalui

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Margosari Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. Desa Margosari dibuka pada tahun 1953 berdasarkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah : IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 Katalog BPS : 1101002.3511100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 ISSN

Lebih terperinci

Kelerengan atau kemiringan lahan diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut: Tabel 6.30.

Kelerengan atau kemiringan lahan diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut: Tabel 6.30. 6.5 Analisis Kesesuaian Lahan Bagi Permukiman Untuk menganalisis kesesuaian lahan bagi permukiman, digunakan input dari kondisi dan karakteristik fisik alam. Kawasan permukiman termasuk kawasan budidaya,

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan

Lebih terperinci