PENGARUH LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA USAHA (Studi Pada Usaha Kecil Menengah Makanan Di Kota Pekanbaru)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA USAHA (Studi Pada Usaha Kecil Menengah Makanan Di Kota Pekanbaru)"

Transkripsi

1 PENGARUH LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA USAHA (Studi Pada Usaha Kecil Menengah Makanan Di Kota Pekanbaru) Tri Handayani Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei. Alam, Bengkalis-Riau Kode Pos Telp. (0766) , Fax (0766) polbeng@polbeng.ac.id, atau trihandayani_85@yahoo.com Abstract: The research was aimed to identify the effect of macro environments on business performances of small and medium businesses of food in Pekanbaru. The research objects were the managers and owners of the small and medium businesses of food in Pekanbaru. The data were collected using a questionnaire directly distributed to respondents on the basis of data of the small and medium businesses registered at the office of Cooperatives, Micro, small and medium Businesses of Pekanbaru. The variables in this study were the macro environments and business performance of small and medium business of food in Pekanbaru. The result showed that the macro environment, that consist of the power of politic and laws environments, economic environments, technology environments, and social-cultural environments have significant effect on the business performance of the small and medium business of food in Pekanbaru. Key words: External Environments, Macro Environments, And Business Performances. Abstraks: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan makro terhadap kinerja usaha kecil dan menengah makanan di Pekanbaru. Objek penelitian adalah manajer dan pemilik usaha kecil dan menengah makanan di Pekanbaru. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan langsung kepada responden berdasarkan data usaha kecil dan menengah yang terdaftar di kantor Koperasi, Usaha Mikro, kecil dan menengah dari Pekanbaru. Variabel dalam penelitian ini adalah lingkungan makro dan kinerja usaha kecil dan menengah makanan di Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan makro, yang terdiri dari kekuatan lingkungan politik dan hukum, lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, dan lingkungan sosial budaya berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada usaha kecil dan menengah makanan di Pekanbaru. Kata kunci: Lingkungan Eksternal, Lingkungan Makro, dan Kinerja Usaha. 21

2 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap PENDAHULUAN Keberadaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional, merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. UKM selama ini terbukti dapat diandalkan sebagai katup pengaman dimasa krisis, melalui mekanisme penciptaan kesempatan kerja dan nilai tambah. Peran dan fungsi strategis ini sesungguhnya dapat ditingkatkan dengan memerankan UKM sebagai salah satu pelaku usaha komplementer bagi pengembangan perekonomian nasional, dan bukan subordinari dari pelaku usaha lainnya. Keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan UKM berarti memperkokoh bisnis perekonomian masyarakat. Hal ini akan membantu mempercepat proses pemulihan perekonomian nasional, dan sekaligus sumber dukungan nyata terhadap pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi pemerintahan.(sri Budi;2006) Oleh sebab itu Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan potensi bisnis yang sangat digalakkan oleh pemerintah. Karena semakin banyak masyarakat berwirausaha maka semakin baik dan kokohnya perekonomian suatu daerah karena sumber daya lokal, pekerja lokal, dan pembiayaan lokal dapat terserap dan bermanfaat secara optimal. Namun, meskipun UKM memiliki sejumlah kelebihan yang memungkinkan UKM dapat berkembang dan bertahan dalam krisis, tetapi sejumlah fakta juga menunjukkan bahwa tidak semua Usaha kecil dapat bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. Banyak UKM mengalami kesulitan untuk mengembalikan pinjaman akibat melonjaknya suku bunga lokal, selain itu adanya kesulitan dalam proses produksi akibat melonjaknya harga bahan baku yang berasal dari impor. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kineja Usaha perusahaan diantaranya Lingkungan makro seperti kebijakan pemerintah, kekuatan hukum dan politik, perubahan teknologi. Lingkungan makro merupakan lingkungan jauh yang berada diluar organisasi namun menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perkembangan kota Pekanbaru dari berbagai aspek menjadikan pekanbaru sebagai kota dengan lingkungan bisnis yang memiliki prospek untuk tumbuh dan kembang khususnya bagi wirausaha (UKM). Keberadaan UKM merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional, dan menjadi indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan lingkungan (lingkungan eksternal) yang terjadi mengakibatkan adanya peluang ukm untuk tumbuh dan berkembang. Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan merupakan salah satu jenis usaha yang dapat mewakili dan cukup prospektif dalam perkembangan kota pekanbaru saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya usaha makanan yang berkembang di kota Pekanbaru. Saat ini telah banyak muncul pengusaha makanan dan produk makanan hasil olahan lokal baik makanan khas daerah maupun makanan konsumsi harian, hal ini dapat disebabkan karena semakin besarnya permintaan serta semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat. Kondisi ini menyebabkan usaha ini semakin menjanjikan diminati para wirausaha. Disamping cukup prospektif, UKM makanan juga dihadapi sejumlah tantangan berupa munculnya makanan impor, makanan susbtitusi dan makanan produk olahan dari daerah lain dengan kemasan dan rasa yang bervariatif. Hal ini dirasakan UKM makanan merupakan

3 23 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm industri yang cukup rentan akan pengaruh lingkungan sehingga kondisi ini menjadi tantangan bagi UKM makanan, apakah dapat tetap eksis dan mampu bersaing di pasar atau bahkan sebaliknya. Adapun Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan Kota Pekanbaru dapat dijelaskan pada Tabel 1berikut: Tabel 1 Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan Kota Pekanbaru Tahun TAHUN USAHA KECIL USAHA MENENGAH JUMLAH Sumber: Diolah dari Data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru. Berdasarkan Tabel 1 tersebut menginformasikan bahwa UKM Makanan kota Pekanbaru memberikan kontribusi ebesar 9% dari keseluruhan jumlah UKM dari berbagai sektor yang ada di kota Pekanbaru dan perkembangan UKM makanan Kota Pekanbaru mengalami peningkatan. Walaupun terjadi peningkatan setiap tahunnya namun peningkatan jumlah tersebut terjadi secara fluktuatif. Hal ini menjadi indikasi awal bahwa percepatan perubahan lingkungan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan bisnis, diduga dapat berpengaruh terhadap pertubuhan Usaha Kecil Menengah di Kota Pekanbaru. Dengan kata lain walaupun cukup prospektif, berbagai macam pengaruh lingkungan dapat mempengaruhi usaha ini, terlebih lagi usaha ini merupakan jenis usaha yang terbuka dan mudah dimasuki oleh kompetitor, serta dinamis akan perubahan lingkungan. Hal ini akan mempengaruhi para wirausaha, yaitu bagaimana mereka menanggapi perubahan lingkungan yang terjadi tersebut, sikap atau respon para wirausaha dalam bentuk penetapan strategi usaha akan menentukan keber-hasilan usaha. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Lingkungan Makro berpengaruh terhadap Kinerja Usaha pada UKM Makanan di Kota Pekanbaru. DASAR TEORI Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal (external environment) adalah segala sesuatu diluar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya (Griffin,2003:68). Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat) yang akan di hadapi perusahaan. Lingkungan merupakan faktor kontekstual penting yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan (Child,1972; Hamel &Prahalad,1994). Gordon & Narayana (1984); Otley (1980) menyatakan bahwa Informasi dan struktur desentralisasi merupakan fungsi dari lingkungan, dan perlu adanya kesesuaian antara ketidakpastian

4 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap lingkungan dan desentralisasi agar dapat meningkatkan kinerja. Terdapat dua perspektif dalam memandang konsep lingkungan, yaitu: Pertama, perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumberdaya (resources). Persepsi pertama berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal merupakan wahana yang menyediakan sumberdaya yang kritikal bagi kelangsungan hidup perusahaan (Tan& Litschert, 1994). Perspektif ini juga mengandung makna potensi eksternal dalam mengancam sumberdaya internal yang dimiliki perusahaan. Pemogokan, deregulasi, perubahan undang-undang berpotensi merusak sumberdaya internal yang dimiliki perusahaan. (Clark et al, 1994). Kedua, perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai sumber informasi. Perspektif ini mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan (environment uncertainty). Ketidakpastian lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal yang sulit diramal perubahannya. (Clark et al, 1994). Hal ini berhubungan dengan kemampuan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making) (Clark et al, 1994). Poter (1980) dalam Cantika (2006:3) mengemukakan bahwa lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Lingkungan Jauh, meliputi faktorfaktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. b. Lingkungan Industri, meliputi aspekaspek yang terdapat dalam konsep strategi bersaing (Competitive Strategy) yang meliputi aspek hambatan masuk, aspek daya tawar pemasok, aspek daya tawar pembeli, ketersediaan barang subsitusi dan aspek persaingan dalam industri. Duncan (1972) mendefinisikan lingkungan sebagai faktor yang berhubungan dengan variabel fisik dan variabel diluar organisasi yang ikut menjadi pertimbangan pada waktu pengambilan keputusan organisasi. Lingkungan secara konsep mempunyai dua bagian. Pertama adalah lingkungan langsung yaitu lingkungan yang paling dekat dengan organisasi, yang secara langsung berdampak pada strategi. Lingkungan langsung berkaitan dengan elemen lingkungan dimana organisasi mempunyai hubungan secara langsung. Competitor, supplier dan Customer adalah lingkungan langsung organisasi. Yang kedua adalah lingkungan yang lebih luar yaitu lingkungan umum, lingkungan ini adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap organisasi. Lingkungan umum mencakup sektor ekonomi, politik. Lingkungan Makro Lingkungan makro atau disebut juga lingkungan jauh, menurut Pearce (2000:71), Lingkungan Sosial, menurut Wheelen, (2003: 14), dan lingkungan makro, menurut Hitt (1998:84). Lingkungan sosial termasuk kekuatan umum yang secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas organisasi jangka pendek tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan jangka panjang. Lingkungan sosial yang dimaksud yaitu (Wheelen, 2003: 14): 1. Kekuatan Ekonomi 2. Kekuatan Teknologi 3. Kekuatan hukum-politik 4. Kekuatan Sosial Budaya Umar (2005:76) menyatakan bah-wa Lingkungan makro perusahaan terdiri dari faktor-faktor utama yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Disamping itu Griffin (2003:69) menyatakan lingkungan ini sebagai lingkungan umum (general environment) dari suatu organisasi yang meru-

5 25 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm pakan serangkaian dari dimensi dan kekuatan yang luas yang berada disekitar organisasi yang menciptakan keseluruhan konteks organisasi. Dimensi dan kekuatan ini tidak sepenuhnya terkait dengan organisasi tertentu lainnya. Lingkungan umum dari sebagian besar organisasi memiliki dimensi ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik-hukum, dan internasional. Menurut Suryana (2009:107) Lingkungan Makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi: 1. Lingkungan Ekonomi Kekuatan Ekonomi lokal, regional, nasional dan global akan berpengaruh terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, dan fluktuasi mata uang asing, baik langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perusahaan. Inflasi atau kenaikan hargaharga akan mempersulit para pengusaha dalam memproyeksikan usahanya. Demikian juga kenaikan suku bunga dan fluktuasi mata uang asing akan menyulitkan perusahaan dalam mengkalkulasikan keuangannya. 2. Lingkungan Teknologi Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahan sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Perubahan teknologi yang secara drastic dalam abad terakhir ini telah memperluas skala industri secara keseluruhan. Teknologi baru telah menciptakan produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya. Demikian juga, bidang usaha jasa telah banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi dalam menciptakan barang dan jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar secara cepat. Oleh karena itu, kemampuan pesaing untuk menciptakan nilai tambah secara cepat melalui perubahan teknologi harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut. 3. Lingkungan Sosiopolitik Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan, dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh terhadap tingkah laku masyarakat. Dalam beberapa hal, perubahan kekuatan politik berpengaruh terhadap perubahan pemerintahan, dan secara tidak langsung berdampak pada perubahan ekonomi. Misalnya, adanya kekacauan politik dan kerusuhan selalu membawa sentimen pasar. Perubahan investasi pemerintah dalam bidang teknologi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian. Namun demikian, lingkungan ini akan sangat bermanfaat apabila wirausaha pandai memanfaatkan peluang dari lingkungan tersebut. 4. Lingkungan Demografi Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang. Pada prinsipnya, semua lingkungan diatas bisa menciptakan peluang bagi wirausaha. Kinerja Usaha Kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi. Ivancevich (Ranto, 2007:19) Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk

6 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Veithzal : 2004). Menurut Jauch dan Glueck (1988) dalam Rahayu (2009: 45) Kinerja adalah merujuk ada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kinerja sebuah perusahaan adalah hal yang sangat menentukan dalam perkembangan perusahaan. Tujuan perusahaan yang terdiri dari: tetap berdiri atau eksis (Survive), untuk meperoleh laba (Benefit), dan dapat berkembang (Growth), dapat tercapai apaila perusahaan tersebut mempunyai performa yang baik. Kinerja (Performance) perusahaan dapat dilihat dari tingkat penjualan, tingkat keuntungan, pengembalian modal, tingkat turn over dan pangsa pasar yang diraihnya. Jenis kinerja dapat diklasifikasikan sebagai kinerja manusia, kinerja mesin dan kinerja organisasi di mana hasil kegiatan dilaksanakan secara efisien dan efektif. Dalam menilai kinerja yang efektif dapat mempengaruhi dua hal yaitu produktivitas dan kualitas kerja yang dapat dinilai dengan melakukan langkah langkah (1) mendefinisikan pekerjaan; (2) menilai kinerja dan (3) memberikan umpan balik, dan adanya akuntabilitas yang jelas. Dessler (Ranto, 2007:19) Menurut Kotter dan Hesket (Ranto, 2007:19) jenis kinerja terdiri dari dua yaitu (1) kinerja ekonomis, menghasilkan etos kerja yang kuat dan berkualitas, dan (2) kinerja unggul, menghasilkan produk unggulan. Menurut Soeharto, Terdapat beberapa kriteria dalam menilai suatu Kinerja perusahaan. kriteria tersebut meliputi kriteria finansial maupun nonfinansial. Kriteria-kriteria yang berbeda dalam mengukur kinerja perusahaan tersebut sebenarnya tergantung pada pengukuran kinerja itu sendiri. Tolok ukur bersifat unik, karena adanya kekhususan pada setiap badan usaha, antara lain bidang usaha, latar belakang, status hukum, struktur permodalan, tingkat pertumbuhan dan tingkat teknologi. Perbedaan tersebut akan berpengaruh kepada perilaku badan usaha. Dan dengan sendirinya juga berpengaruh terhadap kinerja dan tolok ukur yang digunakan (Hatmoko,2000) Kaplan dan Norton mengusulkan pengukuran kinerja bisnis dengan balance scorecard. Balance scorecard adalah metode penilaian kinerja perusahaan yang mengembangkan empat perspektif pengukuran, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses belajar dan pertumbuhan. Meskipun teknik pengukuran balance scorecard meruakan cara yang paling komprehensif, pelaksanaannya sulit karena melibatkan banyak pihak sehingga biayanya mahal dan makan waktu lama (Riyanti,2003:25) Para peneliti menganjurkan pertumbuan penjualan (Sales growth), pertumbuhan tenaga kerja (Employment growth), pertumbuhan pendapatan (Income growth) dan pertumbuhan pangsa pasar (Market share growth) sebagai pengukuran kinerja perusahaan kecil yang paling penting (Kim & Choi, 1994; Lee & Miller, 1996; Luo,1999; Miles et al, 2000; Hadjimanolis 2000). Hal ini juga didasarkan pada argumentasi bahwa pertumbuhan adalah indikator yang lebih tepat dan mudah diperoleh dibandingkan dengan indikator ki-

7 27 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm nerja keuangan. Pendapat alternatif lain adalah bahwa kinerja bersifat multidimensional dan oleh karena itu hal ini berguna untuk mengintegrasikan dimensi yang berbeda dari kinerja dalam suatu studi empiris (Lumkin dan Dess,1996). Adalah tepat untuk melihat kinerja keuangan dan pertumbuhan sebagai aspek berbeda dari kinerja, dimana masing-masing mempunyai informasi penting dan unik. Secara bersama-sama pertumbuhan dan kinerja keuangan memberikan diskripsi yang lebih kaya mengenai kinerja aktual dari perusahaan bila dibandingkan dengan menggunakan pengukuran secara sendiri-sendiri. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Yurniwati (2003) tentang pengaruh lingkungan Bisnis Eksternal dan Perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan manufaktur. Hasil penelitian ini menunjukkan Lingkungan Bisnis Eksternal berpengaruh terhadap Kinerja perusahaan, baik secara langsung maupun melalui perencanaan strategi. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Melly Rosdiana, Sri Pensin, Jenny Imelda, Dharma T.E. Sudarsono pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Lingkungan Bisnis eksternal dan rencana strategi terhadap Kinerja baik secara pasrial maupun secara simultan. Penelitian oleh Eny Ellya Nora (2003) analisis pengaruh karakteristik top manajemen, karakteristik perusahaan, dan lingkungan terhadap strategi inovasi dan implikasinya pada perusahaan kecil. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap inovasi serta berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Diduga Lingkungan Makro berpengaruh terhadap Kinerja Usaha Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan Kota Pekanbaru. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel Dalam melaksanakan penelitian ini, adapun operasional variabel dapat dijelaskan pada Tabel 2 berikut ini: LINGKUNGAN (X) Tabel 2 Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala MAKRO Kekuatan Politik dan Hukum Stabilitas pemerintah Kebijakan pemerintah Ordinal Kekuatan Ekonomi Kekuatan Teknologi Turunya nilai kurs mata uang Tingkat suku bunga Pertumbuhan ekonomi Distribusi pendapatan Peningkatan pengetahuan dan inovasi

8 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap Kekuatan Sosial budaya Kecepatan transfer teknologi Perubahan gaya hidup kebiasaan masyarakat KINERJA USAHA (Y) Pertumbuhan (growth) Pertumbuhan Penjualan Sumber : Hasil Penelitian [Diolah] Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Lingkungan makro terdiri dari kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan hukum-politik dan kekuatan sosial Budaya (Wheelen, 2000:13). Selanjutnya beberapa peneliti menganjurkan kinerja usaha mengacu pada pertumbuhan penjualan (Sales growth), pertumbuhan tenaga kerja (Employment growth), pertumbuhan pendapatan (Income growth) dan pertumbuhan pangsa pasar (Market share growth) sebagai pengukuran kinerja perusahaan kecil yang paling penting (Kim & Choi, 1994; Lee & Miller, 1996; Luo,1999; Miles et al, 2000; Hadjimanolis 2000). METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Madya Pekanbaru. Adapun UKM yang diamati adalah UKM Industri Makanan di Kota Pekanbaru yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekanbaru terhitung tahun 2006 sampai tahun Populasi dan Sampel Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah usaha kecil menengah makanan yang terdaftar pada Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekanbaru. Adapun jumlah populasi UKM makanan kota Pekanbaru yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebanyak 83 UKM. Sampel yang digunakan dalam Pertumbuhan pendapatan Pertumbuhan pangsa pasar Rasio penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan di kota Pekanbaru, dimana berdasarkan data yang diperoleh pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) kota Pekanbaru terdapat sebanyak 83 Usaha Kecil Menengah di Kota Pekanbaru, dengan demikian seluruh populasi menjadi objek dalam penelitian ini. Batasan populasi dalam penelitian ini adalah UKM makanan dengan (kriteria UKM menurut UU No.20 tahun 2008): 1. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih Rp Rp tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau b. Memiliki hasil penualan tahunan Rp Rp Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih Rp (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan Rp Rp Berdasarkan data yang diperoleh pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Pekanbaru, tercatat sebanyak 83 Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan. Penelitian telah dilakukan dengan menyebarkan angket atau kuesioner,

9 29 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm dari hasil penyebaran 83 kuisioner tersebut, kuesioner yang kembali dan terkumpul sebanyak 52 kuesioner. Variabel penelitian, terdiri dari variabel lingkungan makro (X) dan variabel kinerja usaha (Y) UKM Makanan Kota Pekanbaru. Prosedur pengumpulan data adalah data primer dan sekunder yang penulis peroleh dengan melakukan wawancara dan menyebarkan kuisioner kepada responden. Teknik analisis data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Uji Kualitas data dengan melakukan uji realibilitas dan validitas terhadap kuisioner. b. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui frekuensi tanggapan pengusaha atau pengelola UKM Makanan mengenai lingkungan makro usaha dan pengaruhnya terhadap kinerja usaha mereka. Selanjutnya tanggapan responden tersebut diberi skor dengan menggunakan skala likert dan dianalisis secara deskriptif. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Pekanbaru, tercatat sebanyak 83 Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan. Penelitian telah dilakukan dengan menyebarkan angket atau kuesioner, dari hasil penyebaran 83 kuisioner tersebut, kuesioner yang kembali dan terkumpul sebanyak 52 kuesioner. Surakhmad (1994) berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak kurang dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. (Riduwan, 2010: 65). Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah kuisioner yang kembali telah memenuhi syarat dan penelitian ini dapat dilanjutkan. Berdasarkan hasil kuisioner penelitian tersebut dapat diklasifikasi responden dalam hal jenis kelamin dan pendidikan. Hasil klasifikasi tersebut ditunjukkan pada tabel berikut: 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden, diperoleh klasifikasi pemilik atau manajer UKM berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: Tabel 3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase Pria 20 38,5 Wanita 32 61,5 Jumlah Sumber: Hasil Penelitian [Diolah] Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa pemilik usaha kecil menengah (UKM) makanan kota pekanbaru didominasi oleh wanita dengan prosentase 61,5%, sedangkan UKM makanan yang dipimpin oleh Pria sebesar 38,5%. Keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi sebagai wirausaha telah ada sejak zaman ke zaman, sejak dulu wanita telah terjun dalam dunia perdagangan, misalnya wanita-wanita Solo telah membantu ekonomi keluarga, bahkan sebagai tulang punggung ekonomi

10 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap keluarga dari usaha batik yang mereka kelola. Hal ini dikemukakan Astri dalam ( ada 4 alasan perempuan cocok berbisnis, yaitu (1) Memperkecil risiko, agar semakin menunjang kebutuhan ekonomi seharihari. (2) Multitasking, adalah bisa mengerjakan banyak hal sekaligus. Misalnya, memasak sambil menjaga anak. Karakteristik ini adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan dalam berbisnis, "dan ini tidak dimiliki pria," kata Muassis. Perempuan bisa menjalankan fungsi-fungsi dalam bisnis sekaligus mulai dari pemasaran, penjualan, sampai manajemen SDM. (3) Pengambil keputusan, perempuan adalah konsumen terbesar dari hampir semua produk yang ada dipasaran. Jika posisinya dibalik perempuan sebagai produsen atau pebisnis, maka perempuan akan lebih faham dan dapat merasakan keinginan konsumen sebagai representasi dari dirinya sendiri. (4) Era Informasi, adalah kemampuannya membentuk networking dan berkomunikasi. Ini bisa ditunjukkan lewat komunitas-komunitas yang banyak diikuti dan dibentuk perempuan. Utamanya, diera teknologi dan informasi seperti sekarang ini. Dengan naluri berkomunikasi dan networking perempuan yang umumnya melebihi pria, Muassis optimis perempuan akan lebih sukses berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang kian pesat. 2. Responden Berdasarkan Pendidikan Tingkat pendidikan manajer atau pemilik usaha dapat menjadi salah satu faktor pendukung perkembangan UKM, karena pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat merubah sikap dan perilaku, meningkatkan dan mengembangkan pola pikir, wawasan serta memudahkan pengusaha menyerap informasi yang sifatnya membawa pembaharuan dan kemajuan bagi usahanya (Tambunan, 2002). Tabel 4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Responden Prosentase SD 3 5,8 SLTP 9 17,3 SLTA 31 59,6 Dipl/ Sarjana 9 17,3 Jumlah Sumber: Hasil Penelitian [Diolah] Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa tingkat pendidikan manajer atau pemilik UKM makanan kota Pekanbaru mayoritas adalah SLTA sebesar 59,6%, selanjutnya diikuti terbesar kedua adalah SLTP dan Diploma/Sarjana masingmasing sebesar 17,3% dan yang paling sedikit adalah dengan tingkat pendidikan SD sebesar 5,8%. Hasil klasifikasi ini menunjukkan bahwa lulusan/ tamatan SLTA lebih cenderung memilih untuk berwirausaha. Hal ini dapat disebabkan karena persepsi sebagian masyarakat bahwa pendidikan formal hingga SLTA dirasakan sudah cukup memenuhi standar untuk memulai suatu usaha, selain itu juga adanya kesulitan lulusan SLTA dalam memperoleh lapangan kerja dibandingkan lulusan Diploma/ S1 sehingga mereka lebih memilih berwi-

11 31 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm rausaha dan mengembangkan kemampuannya sendiri. 3. Responden Berdasarkan Umur Klasifikasi responden berdasarkan umur pada penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat umur responden serta penyebaran kelompok usia responden yang menjadi objek penelitian ini, sehingga dapat dilihat pada kelompok usia mana responden banyak ditemukan, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada kelompok usia tersebut merupakan usia produktif dalam mengembangkan dan mengelola suatu usaha. Tabel 5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur KELOMPOK USIA (TAHUN) JUMLAH (ORANG) PROSENTASE (%) TOTAL Sumber: Hasil Penelitian [Diolah] Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki distribusi umur dari tahun. Sebagian besar responden (34,6%) berumur antara tahun. Selanjutnya 30,8% responden berusia antara tahun, dan 21,2% responden berada pada usia antara tahun. Hasil ini tampaknya mendukung pendapat Zimmerer & Scarborough (1998) bahwa tidak ada batasan usia kapan seorang terjun pertama kali sebagai wirausaha. Orang dapat memulai karier sebagai wirausaha kapan saja mereka mau, karena pendorong utama menjadi wirausaha adalah menjadi tuan bagi diri sendiri. Bila dikaitkan dengan perkembangan karier menurut Hurlock (1991) maka pemilihan karier pada masa dewasa muda masih bersifat cobacoba, sedangkan pemilihan karier di usia dewasa madya dilakukan karena kemantapan pilihan pilihan terhadap karier bersangkutan Hasil klasifikasi ini juga menunjukkan bahwa tidak ada batasan usia seseorang terjun menjadi wirausaha dan pada usia tahun merupakan usia produktif dalam mengembangkan usaha, karena pada usia ini merupakan tahap kematangan atau kedewasaan dimana mereka sebelumnya telah menghadapi berbagai situasi dan kondisi usaha yang telah terjadi sehingga mereka memiliki kemampuan dalam menghadapi lingkungan usaha yang akan datang. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (Dependen) diukur dengan menggunakan skala ordinal yaitu skor tertinggi diberi nilai 5 dan skor terendah diberi nilai 1. Responden yang menjawab Sangat sesuai kenyataan diberi nilai 5, Sesuai kenyataan diberi nilai 4, Netral diberi nilai 3, Kurang sesuai kenyataan diberi nilai 2, dan Sangat kurang sesuai kenyataan diberi nilai 1. Untuk mengetahui secara rinci mengenai tanggapan responden terhadap masing-masing subvariabel dan variabel

12 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap penelitian akan diuraikan pada tabeltabel berikut. Lingkungan Makro Variabel lingkungan makro diukur berdasarkan dimensi/ sub variabel kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi serta kekuatan sosial budaya yang meliputi 10 butir pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner yang telah disebarkan. Deskripsi tanggapan responden terhadap lingkungan makro terdiri atas 10 butir pertanyaan, dapat dilihat pada Tabel 6 berikut: Tabel 6 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Makro Pernyataan Sangat Sesuai Keyataan Sesuai Kenyataan Alternatif Jawaban Netral Kurang Sesuai Kenyataan Sangat Kurang Sesuai Kenyataan Jumlah F % F % F % F % F % F % Pertanyaan , , ,8 2 3, Pertanyaan , , ,7 1 1, Pertanyaan , , ,1 3 5,8 1 1, Pertanyaan , , ,4 6 11,5 1 1, Pertanyaan , ,2 9 17, Pertanyaan , ,2 8 15,4 2 3, Pertanyaan , , ,8 5 9,6 1 1, Pertanyaan , , ,8 8 15,4 2 3, Pertanyaan , ,5 1 1, Pertanyaan , , ,2 1 1, Sumber: Hasil Penelitian [Diolah] Berdasarkan Tabel 6 tersebut, dapat dilihat bahwa pengaruh kekuatan politik dan hukum, yaitu perubahan situasi dan kondisi politik terhadap UKM (Pertanyaan 1) berpengaruh cukup besar, hal ini terlihat bahwa sebanyak 24 responden (46,2 %) menyatakan sesuai kenyataan, dan tanggapan terbesar kedua sebanyak 13 responden (25%) menyatakan netral. Selanjutnya Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan usaha juga mempengaruhi UKM (pertanyaan 2), hal ini terlihat dari jawaban responden terbesar sebanyak 22 responden atau 42,3% menyatakan sesuai kenyataan. Pengaruh kekuatan ekonomi yang ditunjukkan oleh pertanyaan 3-6, yaitu: pertanyaan 3 yang menyatakan perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh terhadap UKM, hal ini dinyatakan responden sesuai kenyataan dengan jumlah responden sebanyak 22 responden atau sebesar 42,3%. Pertanyaan 4 yang menyatakan perubahan tingkat suku bunga mempengaruhi UKM dinyatakan responden dengan netral dengan jumlah responden sebanyak 21 responden atau sebesar 40,4%. Pertanyataan 5 yang menyatakan pertumbuhan ekonomi kota pekanbaru mempengaruhi kemajuan UKM dinyatakan responden dengan sesuai kenyataan

13 33 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm dengan jumlah responden sebanyak 23 responden atau sebesar 44,2%. Pertanyaan 6 menyatakan tingkat pendapatan masyarakat kota Pekanbaru mempengaruhi penjualan produk UKM dinyatakan responden dengan sesuai kenyataan dengan jumlah responden sebanyak 24 responden atau sebesar 46,2%. Pengaruh kekuatan teknologi yang ditunjukkan oleh pertanyaan 7, yaitu proses produksi tergantung pada teknologi dimana responden menyatakan Sesuai kenyataan dengan jumlah terbanyak sebesar 16 responden atau sebesar 30,8%. Selanjutnya pertanyaan 8, yaitu perubahan teknologi berpengaruh langsung terhadap UKM, responden menyatakan sesuai kenyataan dengan jumlah terbanyak sebesar 20 responden atau sebesar 38,5%. Pengaruh kekuatan sosial budaya ditunjukan dengan pertanyaan 9, yaitu perubahan terhadap selera konsumen/pelanggan dapat mempengaruhi penjualan produk UKM, responden menyatakan sesuai kenyataan dengan jumlah terbanyak 26 responden atau sebesar 50%. Selanjutnya pertanyaan 10, yaitu pola konsumtif masyarakat mempengaruhi penjualan produk UKM, responden menyatakan sesuai kenyataan dengan jumlah terbanyak 23 responden atau sebesar 44,2%. Berdasarkan data responden yang ada dapat dilakukan uji deskriptif, adapun hasil uji deskriptif terhadap dimensi variabel atau subvaribel lingkungan makro dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7 Uji Deskriptif Lingkungan Makro Item Pertanyaan N Mean Std. Deviation Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan Tabel 7 di atas memperlihatkan subvariabel lingkungan makro, dimana pertanyaan 5 dengan nilai mean yang paling tinggi (4.21), sedangkan pertanyaan 8 dengan nilai mean yang paling rendah (3.42). Nilai mean digunakan pada penelitian ini untuk menunjukkan pertanyaan mana yang paling dominan dalam menunjukkan pengaruh terhadap variabel dependent yang dapat menjadi penjelas atau mewakili pertanyaan lain dalam kelompok pertanyaan tersebut. Pertanyaan 5 dengan nilai mean yang paling tinggi (4.21), ini berarti bahwa dari 10 butir pertanyaan lingkungan makro yang sangat berperan dalam menujukkan tingkat pengaruhnya terhadap kinerja

14 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap adalah pada pertanyaan 5 dimana pertanyaan 5 menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi UKM Makanan. Pertumbuhan ekonomi kota Pekanbaru yang cukup meningkat mengindikasikan daya beli masyarakat yang baik sehingga hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan UKM Makanan di kota Pekanbaru. Sedangkan pertanyaan 8 dengan nilai mean yang paling rendah (3.42), dimana pertanyaan 8 menjelaskan pengaruh langsung perubahan teknologi terhadap UKM Makanan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan teknologi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja UKM, mayoritas UKM yang ada cenderung menggunakan peralatan dan teknologi yang sederhana sehingga apabila terjadi perubahan teknologi hal ini tidak mempengaruhi proses produksi UKM tersebut. Disamping itu juga diperoleh standar deviasi, ini mengukur seberapa luas penyimpangan nilai data tersebut dari nilai rata-ratanya, standar deviasi digunakan untuk membandingkan penyebaran atau penyimpangan dua kelompok data atau lebih. Apabila standar deviasinya kecil, maka hal tersebut menunjukkan nilai sampel dan populasi berkumpul atau mengelompok di sekitar nilai rata-rata hitungnya. Artinya karena nilainya hampir sama dengan nilai ratarata, maka disimpulkan bahwa anggota sampel atau populasi mempunyai kesamaan. Sebaliknya, apabila nilai deviasinya besar, maka penyebarannya dari nilai tengah juga besar. Hal tersebut menunjukkan adanya nilai-nilai ekstrem baik yang tinggi maupun rendah. Standar deviasi yang besar juga menunjukkan adanya perbedaan jauh diantara anggota populasi. Oleh sebab itu, standar deviasi yang tinggi biasanya dipandang kurang baik bila dibandingkan dengan standar deviasi rendah. Berdasarkan tabel 7 diperoleh standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai ekstrem atau penyimpangan data pada subvariabel lingkungan makro. Kinerja Usaha Variabel kinerja usaha diukur berdasarkan indikator pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pendapatan, dan pertumbuhan pangsa pasar yang meliputi 3 butir pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner yang telah disebarkan. Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap Kinerja Usaha dapat dilihat pada Tabel 8 berikut: Tabel 8 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Kinerja Usaha Alternatif Jawaban Pernyataan Sangat Sesuai Keyataan Sesuai Kenyataan Netral Kurang Sesuai Kenyataan Sangat Kurang Sesuai Kenyataan Jumlah F % F % F % F % F % F % Pertanyaan , , ,6 6 11,5 1 1, Pertanyaan 2 2 3, , ,5 7 13,5 1 1, Pertanyaan , , ,9 6 11,5 1 1, Sumber: Hasil Penelitian [Diolah]

15 35 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm Berdasarkan tabel 8 diatas diketahui bahwa tanggapan responden terhadap omset penjualan usaha mengalami peningkatan dari waktu ke waktu (pertanyaan 1) cukup besar, hal ini terlihat dari jumlah terbanyak responden (21 responden atau 40,4%) memilih sesuai kenyataan. Selanjutnya pertanyaan 2 menjelaskan pendapatan usaha mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, hal ini responden menyatakan sesuai kenyataan, dengan jumlah terbanyak 22 responden atau sebesar 42,3%. Pertanyaan 3 menjelaskan jumlah pelanggan semakin bertambah dari waktu ke waktu, hal ini ditanggapi responden dengan sesuai kenyataan, dengan jumlah terbanyak 23 responden atau sebesar 44,2%. Adapun uji deskriptif variabel kinerja Usaha dapat dijelaskan pada Tabel 9 berikut: Tabel 9 Uji Deskriptif Kinerja Usaha Item Pertanyaan N Mean Std. Deviation Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Sumber : Data Olahan SPSS Tabel 9 memperlihatkan variabel Kinerja Usaha, dimana Pertanyaan 3 dengan nilai mean yang paling tinggi (3.59), sedangkan Pertanyaan 2 dengan nilai mean yang paling rendah (3.32). Pertanyaan 3 dengan nilai mean yang paling tinggi (3.59), pertanyaan ini menjelaskan jumlah pelanggan semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan 3 sangat berperan dalam menunjukkan kinerja usaha UKM. Sedangkan Pertanyaan 2 dengan nilai mean yang paling rendah (3.32), pertanyaan ini menjelaskan peningkatan pendapatan setiap UKM dari kewaktu. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan 2 tidak cukup berperan dalam menunjukkan kinerja usaha. Selain itu pada variabel kinerja usaha diperoleh standar deviasi lebih kecil dari nilai mean, semakin kecil nilai standar deviasi maka semakin kecil terjadi penyimpangan pada data tersebut. hal ini berarti bahwa tidak terdapat nilai ekstrem atau penyimpangan data pada variabel kinerja usaha. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap variabel lingkungan makro dan kinerja usaha, menunjukkan hasil bahwa perubahan lingkungan makro yang terjadi di kota Pekanbaru secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja UKM Makanan kota Pekanbaru, dimana semakin dinamis lingkungan makro yang terjadi semakin mendorong pelaku UKM Makanan untuk lebih jeli lagi dalam melihat perubahan lingkungan agar tercapai kinerja usaha baik dan kelangsungan usaha. Dengan demikian faktor lingkungan makro yang meliputi kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi serta kekuatan sosial budaya menjadi salah satu pertimbangan UKM Makanan dalam menentukan strategi usaha demi mencapai keuntungan yang maksimal serta kinerja usaha yang baik.

16 Handayani, Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap Saran Pemilik atau pengelola UKM makanan perlu memperhatikan faktor perubahan lingkungan makro yang terjadi khususnya perubahan ekonomi yang terjadi di kota Pekanbaru. Pertumbuhan ekonomi kota Pekanbaru yang cukup meningkat mengindikasikan daya beli masyarakat yang baik sehingga hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan UKM Makanan di kota Pekanbaru. Namun tetap memperhatikan aspek-aspek lain yang mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Pemilik atau pengelola Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu lebih meningkatkan kompetensi wirausaha agar mampu menghadapi persaingan. Dengan kompetensi yang maksimal diharapkan para UKM dapat mencapai kinerja yang lebih baik lagi sehingga dapat menjadi wirausaha yang tetap eksis dalam kondisi lingkungan apapun. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih untuk semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan jurnal ini, semoga bermanfaat untuk para peneliti selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Astri. Januari Empat Alasan Perempuan Cocok Berbisniswirausaha-karier, ( Basuki Ranto Korelasi antara Motivasi, Knowledge of Entreprenurship dan Independensi dan The Entrepreneur s Performance pada Kawasan Industri Kecil, Manajemen Usahawan Indonesia, LMFE- UI, Jakarta. Dwi Hatmoko, U.T, Persepsi Pimpinan BUMN terhadap Eugibilitas Balanced Scorecard sebagai system penilaian Kinerja Perusahaan, Tesis. Program Studi Magister Manajemen, UNDIP. Griffin, Ricky W Manajemen, Edisi 7. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hadjimanolis, Anthanasios, Keith Dickson Innovation Strategy of SMEs in Cyprus, A Small Developing Country, International Small Business Journal. 18, 4,pp Hitt, Michael A, R. Duane Ireland and Robert E. Hoskisson Manajemen Strategis: Menyongsong Era Persaingan Bebas dan Globalisasi. Jakarta: Erlangga. Husein Umar Strategic Management in Action, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kim, Youngbae, Y.Choi Strategic Types ang Performances of Small Firms in Korea, International Small Business Journal, 13,1,pp Lee, Jangwoo, Danny Miller Strategy, Environment and Performance In Two Tecnological Contact: Contigency Theory in Korea, Organization Studies, 17/5,pp Man, Thomas.W.Y, and Lau, Theresa The Contect of Entrepreneurship in Hong Kong, Journal of small Business and Enterprise Development, Emerald Group Publishing Limited, Vol.12, No.4. Pearce H, John A, and Richard B. robinson, JR Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control, International Edition, New York: Mc.Graw-Hill.

17 37 Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm Sri Budi Cantika Yuli Analisis Perubahan Lingkungan terhadap Kompetensi Usaha, Humanity Journal, Vol 1, No.2.Suryana Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat. Studi Peran Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1 Tahun I. Yurniwati Pengaruh Lingkungan Bisnis Eksternal dan Perencanaan Strategi terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur, Universitas Padjadjaran, Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Industri Kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN 1 PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN Ardian Bayu Bahtiar Email: arbatiar@gmail.com Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi sebagai akibat adanya krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan Juli 1997, berakibat bangkrutnya perusahaanperusahaan berskala besar tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, teknologi, dan lain-lain. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi penting dalam kemajuan peradaban modern (Sesen, 2013; Shane dan Venkataraman, 2000).

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BANGLI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BANGLI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH () DI KABUPATEN BANGLI I Putu Lanang Eka Sudiarta, I Ketut Kirya, I Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Robertus Sidartawan 1

ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Robertus Sidartawan 1 Robertus Sidartawan, Jurnal ROTOR, Volume 4 Nomor1, Januari 2011 16 ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Robertus Sidartawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ORBITH VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 : 24 29 ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) Oleh: Bambang Sudarsono Staf Pengajar

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM :

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : 125020306111001 MACAM-MACAM LINGKUNGAN ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN Lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa sekarang ini semakin ketat. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan usaha dan perubahan.

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kredit macet sektor perumahan di Amerika Serikat menjadi awal terjadinya krisis ekonomi global. Krisis tersebut menjadi penyebab ambruknya pasar modal Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar, terutama karena kontribusinya dalam Produk Domestik Bruto dan tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori permintaan uang merupakan bagian dari pilihan alokasi sumber daya yang langka. Seluruh anggota masyarakat hanya memiliki sumber daya terbatas yang tersedia pada

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk membangun suatu usaha diperlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Gouws (2005) menyatakan perluasan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya era globalisasi, perkembangan perekonomian menjadi semakin berkembang, sehingga adanya partisipasi atau keikutsertaan dari masyarakat sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi. Isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90-an.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian dunia dan semakin pesatnya perkembangan teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha semakin bersifat kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Evaluasi Kinerja Kredit UMKM Bank Pemerintah (Data Bank Indonesia) Perkembangan dunia perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kinerja bisnis perbankan bertumbuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan

Lebih terperinci

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI S1 SI 2G ABSTRAK

LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI S1 SI 2G ABSTRAK LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI 10.12.4881 S1 SI 2G ABSTRAK Tujuan dari bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari usaha yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan

Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan Safaruddin 1 1 Jurusan Adminstrasi Niagaˏ Politeknik Negeri Medanˏ Medan 20155 E-mail: safaruddin_60@yahoo.com ABSTRAK Peran penting keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing. 71 DAFTAR PUSTAKA Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing. Cooper, D.R. and Emory, C.E., 1992. Business Research Methods, 2 nd Edition, Richard D. Irwin. Inc. David,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Salah

Lebih terperinci

Universitas Bakrie LAMPIRAN

Universitas Bakrie LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [2] : 102-107 ISSN: 2303-0178 PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN Ni Wayan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata Subandi Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan selain memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaanperusahaan asing yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai komponen masyarakat di bidang ekonomi sangat dibutuhkan. Setiap orang dituntut untuk dapat memperbaiki

Lebih terperinci

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Suliyanto 1 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail: suli_yanto@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Di tahun 1997, Indonesia dan beberapa

Lebih terperinci

Sebelum strategi diputuskan atau dipilih, perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan bisnis. Mengapa lingkungan Bisnis harus dianalisis?

Sebelum strategi diputuskan atau dipilih, perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan bisnis. Mengapa lingkungan Bisnis harus dianalisis? Minggu II. Business Environment Analysis Sebelum strategi diputuskan atau dipilih, perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan bisnis. Mengapa lingkungan Bisnis harus dianalisis? Pertama, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu perekonomian bisnis kecil mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan kekuatan perekonomian negara dengan penciptaan lapangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 1 ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Milliken (1987) dalam Astuti (2007) Ketidakpastian Lingkungan adalah rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi sesuatu secara akurat dari seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIK. Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si. Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung

MANAJEMEN STRATEGIK. Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si. Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung MANAJEMEN STRATEGIK Dr. Teddy Hikmat Fauzi, M.Si Penerbit, Universitas Pasundan Press Bandung MANAJEMEN STRATEGIK @ 2016, Penerbit : Universitas Pasundan Press Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil, dalam arti umum di Indonesia, terdiri atas usaha kecil menengah (UKM) maupun industri kecil (IK) telah menjadi bagian penting dari sistem perekonomian nasional,

Lebih terperinci

ENYKA CUMALLA SARI B100

ENYKA CUMALLA SARI B100 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA Management Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA Windi Astuti,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa memulihkan keadaan ekonomi negara sepenuhnya. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan 43 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan menuju era informasi yang serba cepat sehingga tercipta kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat pada zaman sekarang memberi dampak yang besar bagi pihak-pihak yang terkait dalam perekonomian termasuk di dalamnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia mengalami tantangan dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia mengalami tantangan dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia mengalami tantangan dalam menghadapi AFTA,ACFTA, dan MEA. Pemberlakuan perjanjian-perjanjian tersebut pada akhir 2015 menjadi sebuah realita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengetahuan adalah aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan, akan membuat

Lebih terperinci

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI. Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK:

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI. Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK: STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK: Perkembangan dan perubahan usaha yang sedemikian cepat menuntut para pelaku usaha untuk mencari terobosan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah salah satu penopang perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti ketika Indonesia mampu menghadapi krisis ekonomi tahun 1997/1998.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perkembangan bisnis menuntut perbankan untuk senantiasa selalu memperbaiki kinerjanya. Hal ini dikarenakan perbankan mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perekonomian negara Republik Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai salah satu sumber perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten terletak antara lintang selatan dan bujur timur yang berbatasan dengan Laut Jawa di

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI Asep Toto Kartaman 1*,Rian Andriana 2 Program StudiTeknikIndustri, FakultasTeknik, UniversitasPasundan *Email : astoka2003@yahoo.com

Lebih terperinci