TopCareer. Tak Mampu Jalankan Tugas, Ganti Saja! Strategi Pengembangan SDM Ala Ahok. Konsultan Karier, Oase Baru Pencetak SDM Bermutu?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TopCareer. Tak Mampu Jalankan Tugas, Ganti Saja! Strategi Pengembangan SDM Ala Ahok. Konsultan Karier, Oase Baru Pencetak SDM Bermutu?"

Transkripsi

1 Konsultan Karier, Oase Baru Pencetak SDM Bermutu? TopCareer VOL. 32/ II Juni Strategi Pengembangan SDM Ala Ahok Tak Mampu Jalankan Tugas, Ganti Saja! Steven Law Country Manager PT NetApp Indonesia Membangun NetApp Seorang Diri Kompetensi: SDM Indonesia Go Global

2

3

4 Content Competency development 8 Kompetensi SDM Indonesia...Go Global Expert Speak 10 Ekspansi Bisnis Top Career Issue 14 Konsultan Karier, Oase Baru Pencetak SDM Bermutu? Company of Choice 32 Strategi NetApp Bangun Perusahaan Lewat SDM Berkualitas Top Career Issue GTC Activity 42 Sales Leader BNI Antusias Ikuti Pelatihan Sales Supervisory Leadership 44 Mantap Tingkatkan Penjualan, TRAM Latih Para Sales 46 Rengkuh Pasar SME, CIMB Niaga Siapkan Talent Potensial 48 Membangun Budaya untuk Meningkatkan Funding di Kalangan Sales Profil 50 Basuki Tjahaja Purnama, Pasang Copot Jabatan, Strategi Ahok Tingkatkan SDM 55 Steven Law, Membangun NetApp Seorang Diri GTC Activity 4 TopCareer Juni 2014

5 Content Profil: Basuki Tjahaja Purnama Expert Speak: Agus Suthedjo Profil: Steven Law Competency Development: Sawitri Juni 2014 TopCareer 5

6 Editor s Note Sebelumnya, saya pribadi ingin mengucapkan terima kasih untuk kesetiaan Anda membaca Top Career Magazine. Saat ini kami telah bertransformasi ke dalam versi digital melalui situs Dengan versi digital, kami ingin meningkatkan kepuasan pembaca melalui beragam fitur yang kami harapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan karier Anda. Ada bebera fitur yang dapat Anda manfaatkan dalam versi digital kami. Pertama, Portal. Di dalamnya, Anda bisa mendapatkan informasi terbaru seputar dunia karier. Kedua, E-magazine. Tidak berbeda dengan versi cetaknya, kami juga menyuguhkan Anda ulasan dan wawancara eksklusif yang lebih mendalam terkait tantangan Sumber Daya Manusia. Versi ini dapat Anda dapatkan dengan cuma-cuma, alias gratis di website kami. Ketiga, Forum. Anda dapat berinteraksi dengan para pakar karier secara langsung melalui media forum yang kami kembangkan. Tidak hanya berinteraksi, Anda pun dapat membangun jaringan dan meningkatkan kesempatan karier Anda yang lebih tinggi lagi. Keempat, E-Learning. Kanal ini kami siapkan untuk Anda yang ingin mengetahui dan mempelajari beragam pengetahuan serta ilmu Sumber Daya Manusia secara lebih dalam lagi. Memasuki bulan Juni ini, Top Career mengusung tema Peran konsultan Karier dalam menjembatani banyaknya pengangguran terdidik dan kebutuhan perusahaan akan SDM berkualitas. Tidak hanya itu, kami pun menghadirkan profil Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab di sapa Ahok dan strateginya dalam mengembangkan SDM. Sebagai pelengkap inspirasi dalam Karier Anda, kami juga menghadirkan dua pakar di bidang SDM dalam rubrik Expert Speak dan Compentency Development. Apa saja yang mereka ulas. Langsung saja, baca Top Career Magazine selengkapnya melali Website kami, www. topcareermagazine.com dan jangan lupa untuk bergabung dengan facebook (Top Career Magazine) dan twitter kami Selamat membaca dan menggali inspirasi. Warm regards President Director: Yumiati Director: Lukas Raymond General Manager: Yuda Prihantoro Chief Editor: Eddy Sukmana Business Manager: Kun Wiryantomo Editorial Secretary: Lidiana Saragih Editor: Andrian Saputri Reporter: Yoga Prattama Layout and Design: Fitriani Latifah Contributors: Agus Suthedjo Yumiati Sawitri E-commerce Specialist: Setiawan Priatmoko Maulana Penerbit: Top Career Magazine Alamat Redaksi: Jl. Raya Cidodol No. 40, Kebayoran Lama, Jakarta Telp: Fax: tcm@topcareermagazine.com Top Career Chief Editor Eddy Sukmana Top Career Magazine 6 TopCareer Juni 2014

7 TopCareer e-magazine Now Available On

8 Competency development Oleh: Sawitri pakar Human Resources Kompetensi SDM Indonesia... Go Global Pasar bebas Asean tinggal selangkah lagi. Perusahaanperusahaan lokal sudah mulai meningkatkan kualitas persyaratan dalam menerima karyawan baru maupun untuk melakukan promosi terhadap karyawannya, sambil mereka melakukan pembenahan system internal. Sedangkan perusahaan multinasional yang sudah memiliki sistem dan SDM berkualitas, terus melenggang dengan kecepatan yang semakin tidak terkejar. Bekerja di perusahaan multinational masih menjadi impian banyak orang di Indonesia, termasuk para profesional. Kalau dulu, banyak orang tua yang mencita-citakan agar anak masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekarang banyak orang dan/ atau orang tua yang memaksakan diri untuk kuliah atau menyekolahkan anaknya ke luar negeri, agar dapat bekerja di perusahaan multinational. Namun, apakah benar harus bersekolah di luar negeri agar bisa bekerja di perusahaan multinasional? Bagaimana bila ingin bekerja keluar negeri, apakah harus lulusan luar negeri juga? Apakah latar belakang pendidikan merupakan satu-satunya pertimbangan? Banyak pendapat menyatakan bahwa pendidikan bukan yang utama. Yang terpenting adalah bagaimana pola pikir atau cara pandang kita. Bagaimana kita menyikapi perbedaan yang ada dan menyesuaikan diri dengan perbedaan tanpa menghilangkan jati diri. Perbedaan terjadi dimana saja. Namun bila kita bekerja di perusahaan multinasional ataupun luar negeri, perbedaan akan semakin beragam. Mulai dari bangsa, bahasa, budaya maupun kebiasaan sehari-hari. Termasuk juga keyakinan dan keberanian diri untuk masuk ke dunia lain, dengan cara hidup yang berbeda. Disini pun kita perlu memiliki kesadaran dan sensitifitas terhadap perbedaan ini. Kemampuan komunikasi juga penting. Bukan hanya komunikasi lisan dan tulis, tapi juga kepiawaian bersikap asertif. Berani dan mampu 8 TopCareer Juni 2014

9 Competency development menyampaikan ide dan pikiran secara lugas tanpa merasa takut orang lain akan menolak. Bahasa lisan, pastilah anda harus menguasai bahasa yang mereka gunakan seharihari. Sekarang bahasa Inggris sudah bukan hal istimewa. Anda harus memiliki kemampuan berbahasa asing lain, sesuai dengan negara atau komunitas yang ingin anda masuki. Di negara Asean lain, persiapan mereka menghadapi pasar bebas Asean (AEC-2015) sudah mulai terasa. Di Thailand, mereka sudah mengadakan pendidikan bahasa Indonesia. Karena memang Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar yang ada di Asean. Hal penting yang tidak boleh dilupakan, kemampuan teknis. Terutama untuk level menengah. Secanggih apa pun anda menyesuaikan diri dan mampu berkomunikasi dengan mereka, tanpa kemampuan teknis yang memenuhi standar, keberadaan Anda hanya sesaat. Kelemahan Anda akan segera kelihatan. Kemampuan atau kompetensi teknis, tidak hanya diakui secara lokal. Sudah banyak sertifikat profesi atau kompetensi yang berstandar internasional. Pemegang sertifikat profesi atau lisensi keahlian khusus tentu akan memiliki nilai jual lebih dibandingkan hanya ijasah pendidikan formal umum. Selain itu, Anda pun dituntut kreatif dan inovatif agar jeli melihat peluang agar tidak merasa puas dengan apa yang anda capai sekarang. Rasa puas ini akan membelenggu anda untuk melihat peluang perbaikan yang bisa dilakukan. Semua harus bertumbuh, termasuk tuntutan pekerjaan dan perusahaan. Jangan mengeluh bila anda diminta manajemen melakukan tugas lain. Anggap ini sebagai sarana anda belajar. Belajar tanpa anda harus membayar, namun mendapat bayaran. Tingkatkan kompetensi diri selamat datang pasar bebas selamat datang tantangan baru. Istimewa Juni 2014 TopCareer 9

10 expert speak Oleh: Agus Suthedjo Professional Career Coach Seorang entrepreneur tangguh, berpengalaman sebagai profesional lebih dari 20 tahun di beragam industri, mulai dari otomotif, consumer goods, dan institusi finansial. Ekspansi Bisnis Perdagangan bebas semakin di depan mata.. Sejak lama banyak produk impor yang merajai penjualan berbagai produk di Indonesia. Mulai dari produk pemenuh kebutuhan tertier, sampai pada kebutuhan primer. Berapa sering kita baca atau mendengar berita pemerintah membeli beras impor, gula impor ataupun berbagai kebutuhan pokok lain. Di lain pihak, kita pun sudah sejak lama mendengar Pemerintah menggembar gemborkan slogan Cintailah Produk Indonesia, cintai produk dalam negeri. Produk dan pengusaha UKM/UMKM digenjot untuk dapat lebih bersaing tidak hanya di tingkat lokal, namun sampai ke tingkat regional maupun internasional. 10 TopCareer Juni 2014

11 expert speak Kita, sebagai pelaku usaha yang berkecimpung di dunia bisnis, mau tak mau harus siap. Kita harus berani melakukan ekspansi dan menyiapkan diri dan usaha kita untuk dapat masuk ke dalam persaingan global tersebut. Kita harus mampu bersaing dan berkembang, bukan hanya sekedar survive. Ekspansi mutlak harus dilakukan bila kita ingin bisnis berkembang secara signifikan. Sebelumnya memang anda harus menentukan target, agar anda tidak melakukan ekspansi secara berlebihan, yang pada akhirnya dapat menghancurkan bisnis anda sendiri. Sebagai orang bisnis kita memang dituntut dan harus berani mengambil risiko. Namun, pastikan risiko itu sudah masuk dalam faktor yang anda pertimbangkan sehingga anda pun sudah memiliki rencana antisipasi bila hal terburuk terjadi. Semakin kita jeli melihat situasi, semakin cepat kita bisa mencari solusi alternatif yang harus dilakukan. Apa yang akan terjadi saat kita melakukan ekspansi bisnis? Banyak. Brand image kita akan meningkat. Katakan dulu kita hanya bergerak di satu bidang, sekarang kita sudah merambah ke bidang yang lain. Dulu kita hanya dikenal di satu daerah, sekarang banyak daerah sudah mengetahui keberadaan kita. Hal ini, secara tidak langsung juga bermanfaat dalam mengurangi persaingan. Bagaimana mungkin? Berpikirlah positif. Pesaing yang Istimewa Juni 2014 TopCareer 11

12 expert speak merasa tidak mampu mengalahkan kita, akan bergeser dari wilayah yang kita kuasai. Namun, bagi mereka yang berpikiran negatif, akan merasa tak mungkin mengalahkan brand yang sudah ada di area tsb. Bagaimana cara mengembangkan usaha dengan modal terbatas? Kita dapat melakukan merger ataupun akuisisi sebagai cara diversifikasi usaha. Dengan cara ini, perusahaan tidak memiliki resiko produk baru serta dapat mengurangi pesaing. Dengan berkurangnya pesaing, kita dapat lebih fokus menjalankan bisnis. Cara kedua, sinergi usaha. Sinergi yang baik antara perusahaa akan mengurangi biaya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Sinergi ini akan lebih jelas bila perusahaan berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. Peningkatan dana tak dapat dipungkiri. Anda dapat bergabung dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga daya pinjam perusahaan meningkat sedang kewajiban keuangan menurun. Tak lupa juga, kalau tidak mau disebut yang utama, menambah keterampilan manajemen dan/ atau teknologi. Dengan berekspansi, Anda dapat menambah keterampilan manajemen perusahaan atau teknologi dari perusahaan merger Anda. Hal ini juga berlaku terhadap karyawan Anda sehingga produktivitas kerja meningkat. Ataupun anda dapat melakukan sebaliknya, tingkatkan ketrampilan manajemen dan teknologi. Dengan dana terbatas, anda dapat mencari solusi termurah. Seperti misalnya meminta karyawan yang lebih ahli untuk berbagi ilmu kepada karyawan lain. Memaksimalkan penggunaan internet untuk mendapatkan ilmu, ataupun informasi yang terkini. Ketrampilan manajemen dan/ teknologi ini akan sangat berperan penting bila anda ingin melakukan ekspansi bisnis keluar negeri. Ketrampilan interpersonal dan komunikasi termasuk ketrampilan manajemen dasar yang harus dimiliki orang-orang yang menjadi key person perusahaan. Gaya atau kebiasaan komunikasi dapat berbeda diantara budaya yang berbeda. Penyesuaian diri dan produk/jasa terhadap kebutuhan orang di berbagai negara berbeda iklim, kebiasaan, agama/ kepercayaan semua akan sangat mempengengaruhi penerimaan mereka atas apa yang kita jual. Jangan berkecil hati, semua informasi itu dapat diperoleh melalui internet. Kecanggihan teknologi saat ini menjadikan tidak ada jarak diantara daerah maupun negara yang letak geografisnya sangat berjauhan. Peluang sangat luas untuk melakukan ekspansi bisnis. Yang perlu anda investasikan pertama adalah alokasi waktu dan disiplin. Dan ini tidak hanya ditujukan untuk anda sendiri, namun juga untuk semua tim. Jangan 12 TopCareer Juni 2014

13 expert speak terjebak dengan kebiasaan kerja yang tidak memberikan hasil. Buat semua ukuran kesuksesan dari setiap kegiatan. Sebagai awal, anda bisa meniru atau memodifikasi ukuran kesuksesan perusahaan sejenis yang bisa anda peroleh dari buku ataupun internet. Dengan adanya acuan kesuksesan, anda akan lebih mudah menilai apakah anda sudah berhasil atau masih ada yang harus disesuaikan. Fokus pada tujuan dan target yang telah anda tetapkan di awal. Jangan mudah tergoda atau mengubah haluan anda. Pastikan bila perubahan memang harus anda lakukan, itu adalah yang terbaik untuk masa depan bisnis anda. GO INTERNATIONAL. Jangan kita berbangga dengan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jadilah tamu yang disegani di setiap negara di mana produk/jasa kita dipasarkan. ** dari berbagai sumber Istimewa Juni 2014 TopCareer 13

14 Top Career Issue Konsultan Karier, Oase Baru Pencetak SDM Bermutu? Roda bisnis di Indonesia terus merangkak naik. Berkejaran dengan kebutuhan SDM berkualitas yang kian mencekik. Perusahaan menjerit, dunia pendidikan seolah makin terhimpit. Di sisi lain, jasa konsultan karier hadir dengan segudang tips dan trik. Lantas, apakah keberadaan konsultan karier dapat menjadi solusi praktis dan efektif dalam menjawab kebutuhan talent berkualitas? Penulis: Andrian Saputri Foto: Istimewa 14 TopCareer Juni 2014

15 Top Career Issue Juni 2014 TopCareer 15

16 Top Career Issue Meski dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian Indonesia tengah dirundung sejumlah permasalahan pelik, mulai dari lemahnya infrastruktur, birokrasi hingga kebijakan yang membatasi gerak pengusaha, Indonesia masih dinilai sebagai pasar yang potensial bagi investasi. Executive Director Marketing Effectiveness Nielsen Regional Matthew Krepsik mengatakan, pertumbuhan Indonesia secara umum sangat pesat dan luar biasa dalam sepuluh tahun terakhir ini. Indonesia dilihat sebagai pasar dengan pertumbuhan yang tinggi. Seluruh dunia saat ini memandang Indonesia, kata Matthew pada acara Nielsen Consumer 360 di Jakarta, Februari lalu. Potensi Indonesia untuk terus tumbuh sebenarnya sangat besar. Ini karena bertumbuhnya golongan masyarakat kelas menengah (middle class) yang berdampak pada daya beli dan permintaan akan barang dan jasa yang meningkat pula. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dibilang tidaklah mudah. Banyak tantangan yang dihadapi Indonesia agar terus tumbuh. Menurutnya, persaingan adalah tantangan. Saat ini seluruh investor di sejumlah negara maju memandang Indonesia sebagai pasar yang potensial. Namun, negaranegara lain pun tidak kalah menariknya dibandingkan Indonesia di berbagai aspek. Mereka (para investor) akan dapat mem-branding dan menjual produk mereka secara masif di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus dapat bertarung dan memiliki berbagai macam persiapan untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, termasuk SDM berpotensial, kata Matthew. Hal senada juga diungkap Ekonom Indef Enny Sri Hartati. Menurutnya, Indonesia mempunyai potensi untuk berkembang pesat. Bahkan, potensi Indonesia sebetulnya jauh lebih besar dari India dan Cina, yang sudah terlebih dulu menjadi primadona investor dunia. Pertumbuhan ekonomi utamanya ditunjang oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam. Indonesia unggul di dua faktor ini, khususnya jumlah SDM yang berlimpah. Tapi potensi, lagi-lagi hanya sebatas potensi. Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, potensi bisa hilang dan pihak lain yang menikmati, sebut Enny. Jika melihat pernyataan Enny diatas, Darmaningtyas selaku Pengamat Pendidikan mengutarakan, bahwa sebenarnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia bisa dikatakan masih dalam level normatif, bahkan bisa lebih dari itu. Artinya, SDM Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing dengan tenaga kerja asing. Saya juga menekankan kepada para pemilik perusahaan, jangan hanya melulu melihat atau mengklaim lulusan luar negeri lebih hebat daripada lulusan dalam negeri. Hal ini sama saja dengan lulusan luar negeri yang tidak terkenal, sama saja dengan lulusan kita yang tidak terkenal juga. Tetapi kalau lulusan kita dari kampus-kampus terkenal, saya yakin kemampuannya tidak kalah dengan lulusan luar negeri. Buktinya banyak dari mereka yang bisa bekerja di multi national corporation. Persoalannya adalah para pengusaha di kita ini bisa merubah mentalitasnya tidak dengan melihat bahwa lulusan kita memiliki kualitas yang tidak kalah dengan asing, tambahnya. Tak hanya itu, Darmaningtyas juga melihat adanya generasi muda Indonesia yang tengah terserang krisis percaya diri. Saya punya pengalaman bekerja dengan para bule dan sesungguhnnya kemampuan kita setara dengan mereka di dalam bidang transport. Ahli-ahli kita tidak kalah dengan mereka, hanya kita selalu silau dengan lulusan luar negeri 16 TopCareer Juni 2014

17 Top Career Issue apalagi dengan bule. Padahal banyak relasi saya yang orang bule tersebut hanya tahu satu bidang itu saja, tetapi ahli transport kita bisa melihat dari perspektif ekonomi, sosial dan budaya hanya saja kita kalah dalam kemampuan berbahasa Inggris. Maksud saya adalah ahli kita yang benar-benar the best tidak kalah dengan tenaga asing. Hingga kini orang kita masih memiliki perspektif bahwa bule superior dan kita hanya inferior. Padahal kemampuan analitiknya sama, bahkan kita jauh lebih bagus, terangnya. Meski tantangan hadir dari berbagai penjuru, toh data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berikut ini seolah membuktikan bahwa Indonesia masih sangat potensial dan memiliki peluang besar sebagai salah satu negara terlaris untuk maju, begitu juga kesempatan SDM untuk terserap pasar akan lebih besar. BPS menyatakan, perekonomian Indonesia pada triwulan I-2014 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2013 yang digambarkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 0,95%. Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha (persen) Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan I 2013, Triwulan IV 2013 dan Triwulan I 2014 (persen) Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Juni 2014 TopCareer 17

18 Top Career Issue Data di atas kemudian diperkuat oleh pernyataan Pengamat Ekonomi DBS Bank, Gundy Cahyadi. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 berada pada level 6,0% secara year on year. Menurutnya, faktor penopang perekonomian Indonesia pada tahun ini adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang kuat serta adanya pemulihan iklim investasi di semester dua. Membaiknya iklim investasi sudah terjadi di awal tahun dimana impor barang modal mengalami pertumbuhan sebesar 0,9% secara year on year, ia memperkirakan puncak investasi terjadi di semester dua tepatnya setelah Pemilu karena Pemilu memberikan pancingan tersendiri kepada investor. Investasi akan tumbuh seiring dengan kebijakan baru yang akan dikeluarkan presiden baru setelah pemilu, ujarnya dalam acara DBS Outlook Economic 2014 di DBS Tower. Lainnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ditengarai dari adanya pembangunan mal dan real estate yang semakin menggila. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, meski sejumlah tantangan hadir mewarnai bisnis properti di Indonesia, seperti tanah yang masih menjadi kendala klasik bagi investor, kebijakan lokal di daerah yang membatasi dan melarang pembangunan mal hingga faktor sosial, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia sedikitnya telah memiliki 250 mal, 76 diantaranya berada di wilayah Jakarta. Harga tanah semakin liar, naiknya luar biasa. Beberapa tahun terakhir ini naiknya nggak wajar dari Rp juta per meter persegi sekarang Rp 85 juta per meter persegi. Naik tajam, terutama di kawasan-kawasan premium. Tapi tetap saja Indonesia menjadi target investor. Mereka terus mencari peluang di Indonesia. Sebagai gantinya, para pengembang lebih memilih sektor properti seperti hunian vertikal sebagai alternatif bisnis yang diambil di tengah mahalnya harga tanah di Jakarta. Sektor hunian vertikal seperti apartemen juga sangat menguntungkan, ujar Stefanus. Di sisi lain, Lulusan Terdidik Sukar Terserap Pasar Kerja Sejumlah kabar baik tersebut, lagi-lagi menandakan bahwa Indonesia masih diklaim sebagai kue lezat bagi para sejumlah investor di manca negara. Tapi tahukah Anda, ada fakta menarik dibalik fakta- 18 TopCareer Juni 2014

19 Top Career Issue fakta menyenangkan di atas. Yaitu, meski perekonomian dikatakan tumbuh ataupun peluang bisnis makin menjulang, di sisi lain fenomena kondisi SDM Indonesia boleh jadi masih belum sepenuhnya mandiri. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengaku tidak puas dengan angka pengangguran yang turun tipis di awal tahun 2014 ini. Muhaimin menduga menurunnya penyerapan tenaga kerja dikarenakan karena target penciptaan lapangan kerja tidak tercapai. Tentunya kita tidak puas dengan pencapaian penurunan pengangguran yang tipis, ucap Muhaimin. BPS merilis angka pengangguran per Februari Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,7% atau 7,15 juta jiwa. Angka tersebut turun dibandingkan Februari 2013 yang sebesar 5,82% atau 7,2 juta jiwa maupun Agustus 2013 yang 6,17% (7,41 juta jiwa). Masih mengacu pada data BPS, dalam setahun terakhir jumlah pengangguran bisa diturunkan sebanyak 50 ribu orang. Namun jika dibandingkan dengan Agustus 2013, jumlah pengangguran turun 260 ribu orang. Muhaimin mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama ini juga belum dapat secara signifikan menyerap tenaga kerja baru. Padahal semestinya setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi harusnya mampu menyerap 500 ribu tenaga kerja baru, Itu yang terjadi belum sampai ke situ, kata Muhaimin. Penjelasan sebelumnya terkait bisnis dan SDM di Indonesia seolah saling tumpang tindih, menyatakan fakta manakah yang paling mendominasi. Ini realitanya, kawan. Indonesia nyatanya masih dirundung PR (Pekerjaan Rumah) seabrek terkait jumlah pengangguran yang belum ada habisnya. Padahal, berdasarkan data dari Organization for Economic Co-operation Development (OECD), Indonesia akan menjadi negara dengan jumlah sarjana terbanyak kelima di dunia pada tahun 2020 mendatang. Data tersebut merupakan proyeksi dari upaya Indonesia untuk meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya. Dengan begitu jumlah lulusan terdidik akan meningkat tiap tahunnya sehingga Indonesia akan lebih mudah mencetak dan membangun SDM tangguh yang bersaing di dunia kerja, lantaran sebagian generasi bangsa kita telah mendapat asupan ilmu lebih kompleks dari dunia perkuliahan. Tapi kenyataannya tidak Juni 2014 TopCareer 19

20 Top Career Issue begitu. Penyerapan lulusan sarjana di Indonesia masih tergolong lambat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran sarjana pada Februari 2014, mencapai 4,31% dari total 7,15 juta pengangguran dari berbagai tamatan pendidikan. Jumlah tersebut memang menurun bila dibanding dengan Agustus 2013 sebanyak 441 ribuan orang. Tapi tetap saja angka itu menurun tipis, tidak sebanding dengan pertumbuhan bisnis di Indonesia, jelas Muhaimin Iskandar. Sebelumnya, berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran terbuka pada November 2013 mencapai 7,07 juta orang, bertambah sekitar 4 ribu orang jika dibandingkan Mei 2013, (6,67 juta orang), dan bertambah 108 ribu orang jika dibandingkan dengan November 2012 (6,96 juta orang). Sementara jumlah pendidikan tertinggi yang tidak pernah bekerja pada November 2013 mencapai 4,2 jutaan orang. Sekitar ribunya merupakan lulusan diploma dan universitas. Melihat angka faktual tersebut, Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Padjajaran Anissa Lestari Kadiyono menyatakan, keadaan ini tentu saja perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Lambatnya penyerapan lulusan sarjana di dunia kerja, menurutnya, salah satunya disebabkan kualitas lulusan sarjana yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini berarti lulusan sarjana pun harus memiliki etos kerja, motivasi yang tinggi, kreatif dan inoveatif, serta mampu menyesuaikan keterampilan dan keahliannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Menurut Anissa, human capital merupakan modal dasar dalam membentuk positif yang akan berkontribusi bagi kemajuan lingkungan maupun produktivitas organisasi. Mengutip dari Petterson dan Spiker, human capital adalah aset individu yang berisikan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sikap, nilai, dan kapasitas yang memiliki nilai tambah bagi organisasi atau lingkungannya, terangnya. Agar human capital ini dapat dimiliki oleh setiap lulusan, perguruan tinggi pun seharusnya memiliki peran yang dominan sebagai mesin pencetak human capital. Terlebih lagi, lanjut Annisa, kita akan dihadapkan pada kenyataan bahwa Indonesia bersama-sama dengan sembilan Negara ASEAN lainnya telah membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun Hal ini tentu saja didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN. Tapi disisi lain, juga menjadi kenyataan bahwa hal tersebut memberi dampak peningkatan efisiensi dan daya saing dalam penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN. Dari sektor kuantitas SDM, Indonesia yang mempunyai penduduk sangat besar jelas dapat menyediakan tenaga kerja dengan jumlah berlimpah. Tapi, bagaimana soal kualitasnya? Darmaningtiyas memiliki pandangan sendiri mengenai fenomena tersebut. Ia menilai, saat ini Indonesia tengah mengalami miss match cukup kompleks, yaitu dunia kerja membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu, tapi di sisi lain kualifikasi yang dibutuhkan tersebut belum bisa dipenuhi oleh lulusan sekolah tinggi. Tapi itu bukan berarti lulusan kita tidak memiliki mutu yang baik. Namun, memang ada perbedaan dengan apa yang dipelajari di kampus dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja sehingga menurut saya problemnya ada di pengembangan keahlian di perguran tinggi kita, ujar Darmaningtiyas saat berbincang dengan Top Career, (14/5). Darmaningtyas menilai kasus tersebut juga diperkuat oleh politik tenaga kerja. Jangan lupa kalau ada perusahaanperusahaan asing yang menanam modal 20 TopCareer Juni 2014

21 Top Career Issue di sini, mereka juga akan membawa tenaga kerjanya dari sana juga karena ini kan persoalan politik tenaga kerja bukan kualitas pendidikan semata. Jadi hal ini harus dipisahkan terlebih dahulu antara kualitas pendidikan dengan politik tenaga kerja. Kalau berlaku adil, banyak lulusan kita yang bisa bersaing namun jika terdapat politik tenaga kerja, ceritanya akan berbeda. Misalnya Jepang membantu pembangunan MRT, pasti dia punya persyaratan-persyaratan termasuk membawa konsultannya. Pertanyaanya adalah, apakah di Indonesia tidak ada konsultan yang berkualitas sehingga harus memakai konsultan dari Jepang? Ini merupakan politik ekonominya mereka, yaitu memberikan bantuan dengan bermacam persyaratan termasuk membawa tenaga ahlinya sendiri. Kebanyakan orang melihat secara sederhana, bahwa ini terjadi karena kualitas pendidikan. Padahal tidak sekadar itu. Peran pemerintah juga sangat vital dalam menanggapi hal ini, cuapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, ketimpangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja terkait suply demand SDM bermutu hingga saat ini memang masih menjadi perdebatan. Tapi disisi lain perlu diingat juga bagi pencetak lulusan terdidik, kalau perguruan tinggi kita hanya menyiapkan calon-calon tenaga kerja saja, bagaimana jika terjadi perubahan konstelasi di dunia kerja? Misalnya ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, banyak industri bangkrut sementara banyak lulusan ekonomi yang lulus pada tahun itu. Hal ini membuat banyak di antara mereka yang tidak terserap ke dunia kerja. Ini yang akan terjadi jika perguruan tinggi hanya sekadar menyiapkan lulusan tenaga kerja saja. Kalau menurut saya perguruan tinggi itu menyiapkan lulusan yang berpikir nalar dan memecahkan persoalan dengan analitik, ujar Darmaningtyas. Menanggapi komentar Darmaningtyas, Annisa menambahkan, bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya membangun pengetahuan di bidang saja, tetapi juga wajib menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam pola penerapannya. Proses pendidikan seharusnya menjadikan peserta didik memiliki kematangan emosi dan kematangan psikologis, ujar Anissa. Uniknya, Sep Sulistiyanto selaku Direktur Kedai Karir, sebuah perusahaan jasa konsultan SDM yang bermarkas di Yogyakarta dan Semarang, memiliki cara pandang sendiri. Ia melihat perbedaan mencolok antara kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja siap pakai dengan kondisi riil lulusan terdidik yang ada saat ini. Kalaupun ada lulusan terdidik yang siap pakai biasanya lebih dikarenakan kesadaran individu tersebut untuk meningkatkan kapasitas diri secara mandiri seperti mengikuti pelatihan, seminar, mengikuti banyak kegiatan positif semasa kuliah, magang dan lain sebagainya. Dan hal itu biasanya juga bukan diskema dengan bentuk kegiatan yang teroganisir oleh kampus sehingga memperkecil jumlah tenaga kerja yang siap pakai dan berkualitas, aku Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada ini. Ia juga mengklaim, bahwa masih banyak lulusan universitas yang belum menyadari betapa kompetitifnya dunia kerja saat ini. Mayoritas mereka masih merasa dengan nama besar kampus almamaternya dan IPK yang tinggi sudah cukup menjamin untuk bisa diterima di dunia kerja. Jadi kalau ditanya sudah siapkah menghadapi pasar bebas, kalau yang dimaksud SDM secara keseluruhan, harus jujur kita belum siap menghadapinya, semakin kompetitifnya persaingan di dunia kerja saat ini ditambah dengan naiknya standar perusahaan dalam merekrut karyawan Juni 2014 TopCareer 21

22 saja sudah membuat kita keteteran. Tentu saja perusahaan tidak begitu saja mudah menyerap tenaga kerja asing karena biaya yang dibutuhkan juga standar gaji mereka juga cukup tinggi, namun jika hal ini tidak segera disikapi dengan bijak kita benar-benar akan tersingkir dari persaingan di negeri sendiri. Harus ada pembenahan secara kolektif terhadap mutu kualitas SDM kita, dan saya rasa sangat penting menanamkan soft skill dan attitude yang benar dan baik bagi calon tenaga kerja yang ada. Seperti determinasi, motivasi, kemauan untuk terus belajar dan berkembang, mudah tertantang dengan target, ucap Sep. Jasa Konsultan Karier, Solusi di Tengah Peliknya Kebutuhan SDM Berkualitas? Dalam setiap organisasi perusahaan yang hebat, SDM yang berada di dalamnya pastilah juga orangorang yang hebat. Merekalah bahan bakar utama kemajuan perusahaan. Terobosan demi terobosan yang dilakukan perusahaan akan berjalan mulus ketika kualitas SDM mendukung. Begitu juga sebaliknya, secanggih apapun visi, misi, kebijakan dan peralatan, namun apabila tidak didukung oleh kualitas SDM yang sepadan, perusahaan pasti akan kesulitan mencapai tujuannya secara efektif. Demikian disampaikan oleh Cipto Pramono, Direktur SDM & Umum PT Pelabuhan Indonesia II. Sebagai pengelola SDM di perusahaan di mana ia bekerja, Cipto menyadari faktor SDM tidak bisa menjadi nomor kesekian lagi. Terlebih di masa transformasi seperti saat ini, keberadaan SDM yang berkualitas, lincah, dan memiliki integritas adalah kunci suksesnya. Saat ini kita memiliki tantangan terkait SDM yang harus dijawab secara tepat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dari sisi kuantitas, kita masih memiliki kekurangan tenaga-tenaga tertentu, khususnya pada operasional lapangan. Namun dari segi kualitas, tantangan telah kita jawab dengan penyiapan programprogram jangka pendek maupun jangka panjang untuk peningkatan kualitas SDM. Peningkatan mutu SDM ini bertujuan untuk menyelaraskan kemampuan SDM kita dengan standar internasional, terangnya. Apa yang dilakukan oleh Cipto diamini oleh Sep. Menurutnya, perusahaan sudah seharusnya memberikan kontribusi bagi tersedianya tenaga kerja yang berkualitas karena hal ini merupakan tanggungjawab bersama. Mereka harus menyadari jika menginginkan SDM yang berkualitas, maka secara jumlah tidaklah banyak dan biasanya juga diikuti dengan permintaan gaji yang cukup tinggi. Mereka harus menyiapkan masa training di perusahaan dengan lebih serius dan terintegrasi dengan program yang lain agar dapat secara berkesinambungan meningkatkan kualitas SDM secara lebih tersistem. Perusahaan juga bisa bekerjasama dengan berbagai kampus untuk mengadakan seminar atau memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk kunjungan ke perusahaan tersebut dengan berbagai aktifitas positif yang mungkin digali dari kegiatan tersebut, paparnya. Terkait hal tersebut, Nyoman Indra Permana, Professional Career Coach dari Global Top Career punya prespektif sendiri dengan esensi hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh Cipto dan Sep. Ia menilai, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, SDM Indonesia dituntut untuk lebih berkompetensi. Standar kompetensi yang dibutuhkan oleh industri pun juga kian tinggi setiap waktunya. Sementara itu, HRD perusahaan seolah kelabakan mencari pekerja-pekerja potensial dalam 22 TopCareer Juni 2014

23 waktu relatif singkat, karena business is business. Bisnis harus tetap berjalan meski tantangan mendapat SDM berkualitas yang bisa diandalkan tidak semudah membalikkan telapak tangan di era yang semakin kompetitif ini. Menurut Lulusan Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini, kompetensi yang dibutuhkan bukan sekadar asal-asalan, melainkan memerlukan dua poin penting, yakni skill dan attitude. Disinilah Nyoman melihat ada celah saat HRD perusahaan menjaring pekerja. Saat melakukan proses rekrutmen, terkadang HRD dalam perusahaan masih hanya menilai calon pekerjanya dari skill dan knowledge. Sementara attitudenya diukur dari psikotes. Padahal dengan psikotes saya rasa tidak cukup untuk betul-betul melihat attitude calon pekerja kita, jelas Nyoman. Pertanyaannya, mengapa sikap dan perilaku atau attitude yang menjadi sorotan, bukankah kemampuan teknis juga dibutuhkan setiap talent untuk mencapai keberhasilan perusahaan? Karena permasalahan utama SDM kita saat ini adalah mengenai soft skill nya. Cara bersikap dan berperilaku SDM-SDM kita saat ini bisa dibilang belum baik. Penenkanan budi pekerti pada saat menempuh pendidikan juga tidak mendominasi. Teman-teman generasi muda hanya dicekokin tentang hasil. Misalnya, seorang mahasiswa dituntut untuk mencapai nilai A tanpa memberikan sikap spesifik yang harus dilakukan. Katanlah harus belajar, jujur dan berusaha keras. Sebaliknya, pendidik hanya menuntut nilai bagus, tapi bagaimana proses pencapaiannya tidak ditekankan. Makanya tidak jarang bermunculan kasus beli jawaban ujian, beli skripsi dna mencontek hanya untuk mengejar nilai bagus atau kelulusan, ungkap Nyoman. Sementara itu, lanjut Nyoman, dalam situasi bisnis serba ketat semacam ini, para pemimpin sekaligus pemilik perusahaan harus pintarpintar memetakan empat zona yang kerap menjadi permasalah SDM di perusahaan. Empat zona tersebut bisa Anda lihat dalam bagan berikut ini. Zona 4 Pekerja Berkompeten, Mau dan Mampu DIBERI KEPERCAYAAN Zona 3 Zona 1 Pekerja Tidak Mau Tapi Tidak Mampu HARUS DIARAHKAN Pekerja Mau Tapi Belum Mampu DIBERI PELATIHAN Zona 2 Pekerja Mampu Tapi Tidak Mau DILAKUKAN KONSELING Jika menemui tipikal-tipikal SDM pada bagan tersebut, kata Nyoman, umumnya para HRD di perusahaan mengambil langkah mengirimkan SDM- SDM nya untuk mengikuti pelatihan soft skill. Kasusnya bisa macammacam. Misalnya Zona kedua, seorang administrasi dipindahkan ke bagian sales, sementara dia tidak bersedia padahal dia memiliki kompetensi di bidang penjualan. Kalau kasus seperti itu, pekerja harus diberi pelatihan, baik secara on the job training maupun pelatihan dari konsultan karier atau career coach di bidang sales. Kalau dia mampu, tapi tidak mau, yah pelatihannya seputar soft skill. Keuntungannya jelas, dia memiliki Juni 2014 TopCareer 23

24 Top Career Issue investasi pribadi berupa pengetahuan, sedangkan perusahaan diuntungkan dari segi kemudahan menyiapkan talent untuk posisi yang dibutuhkan, karena mindset talent tersebut sudah di-brainstorming, jelas Nyoman. Memang benar kursus dan training dibutuhkan untuk membangun kemampuan analitik SDM. Tapi permasalahannya adalah, tidak semunya pengusaha memfasilitasi SDM nya untuk berkembang. Banyak juga yang menginginkan SDM yang bisa langsung bekerja dan tidak perlu training, saut Darmaningtyas. Sep Sulistiyanto, Direktur Kedai Karir tetap optimis bahwa permasalahan tersebut bisa diatasi. Pria yang pernah bekerja sebagai Senior Executive di FirstAsia Consultants ini berkata, beberapa masalah tersebut dapat digali secara lebih akurat agar dapat ditemukan solusi bersama supaya dapat menghasilkan lulusan dan fresh graduate yang lebih siap berkompetisi dan membuat perusahaan kekenyangan calon tenaga kerja berkualitas. Untuk beberapa posisi memang diakui, kata Sep, sejumlah HRD perusahaan, terutama perusahaan berkemban, masih kesulitan mencarinya. Sebagai contoh sales, marketing dan bahkan beberapa posisi seperti programer dan technical support pun mereka kesulitan dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Coba kita telaah bersama, berapa banyak lowongan pekerjaan yang tampil di koran nasional maupun daerah tiap sabtu dan minggu? Belum lagi terhitung lowongan di internet lewat portalportal yang menyediakan lowongan sampai ribuan. Dan hampir tiap hari ribuan perusahaan masih membutuhkan tambahan tenaga kerja untuk memenuhi target pengembangan yang mereka canangkan. Lalu dimanakah posisi tenaga kerja kita? Mereka seperti hilang ditelan bumi, itu tadi yang saya maksud terkadang mereka terlalu memilih perusahaan atau memang perusahaan tersebut tidak layak untuk dipilih. Harus ada instropeksi dari kedua belah pihak seperti apakah perusahaan sudah cukup memberikan penawaran yang menarik dan fasilitas yang memadai? Atau calon tenaga kerja yang masih kurang menyadari kemampuannya saat ini dan terlalu memilih perusahaan dan posisinya. Kita harus pupuk dari akarnya terlebih dahulu. Calon lulusan universitas harus lebih paham realita dunia kerja dan mengerti apa saja yang harus diperbuatnya semasa mereka masih di kampus dan setelah mereka berada di perusahaan. Caranya bisa melalui pembinaan wawasan, seperti seminar atau konsultasi, ujarnya. Menanggapi penilaian Sep, Darmaningtyas yang juga berprofesi sebagai Pengamat Transportasi ini mengatakan, lambannya penyerapan lulusan terdidik bukan karena kalah kualitas namun karena beberapa pertimbangan, misalnya si pengusaha lebih memilih lulusan SMA atau paling mentok diploma dengan pertimbangan kemampuan teknisnya lebih tinggi namun dengan gaji yang lebih rendah. Karena kalau level S1 itu kan sudah ada standar gaji yang ditetapkan. Jadi dengan menerima diploma, asumsi para pengusaha adalah mereka bisa menekan pengeluaran dan produktivitasnya bisa di upgrade untuk memiliki pengetahuan selevel dengan S1. Jadi saya melihat hal ini karena sistem gajinya. Jadi kalo misalnya jumlah tenaga kerja (diploma) yang direkrut banyak maka dia bisa melakukan penghematan yang cukup signifikan dibandingkan dengan merekrut S1, terangnya. Sementara itu, Ardiningtyas Pitaloka, Career Coach dari Konsultankarir. com mengatakan, peliknya kebutuhan SDM berkualitas memang menjadi momok menakutkan selama puluhan 24 TopCareer Juni 2014

25 Top Career Issue tahun terakhir. Sebagai konsultan karier, ia menilai tantangan tersebut adalah tanggung jawab seluruh elemen, termasuk setiap orang, pengusaha, pendidik pemerintah. Menurut saya, kita harus siapkan talent sejak dini. Gunakan pendekatan berbeda sesuai generasi dan karakter personal. Dan untuk SDM yang sudah terserap, maka perusahaan wajib mendorong karyawannya agar lebih proaktif mengembangkan karier secara mandiri, jelas Ardiningtyas. Yah, seluruh elemen memang sudah semestinya bertanggung jawab atas fenomena tersebut. Bukan hanya diri sendiri, tapi juga termasuk jasa konsultan karier selaku perusahaan yang membantu pengembangan karier seseorang sekaligus membantu HRD mengembangkan soft skill karyawan sehingga bisa menjalani career path sesuai harapan. Seperti yang dikatakan oleh Sep. Konsultan karier memiliki fungsi untuk memberikan konsultasi kepada individu agar dapat menemukan self awareness dan insight dalam proses memilih pekerjaan dan mengembangkan karier. Selanjutnya, kata Sep, bersamasama memetakan kemampuan diri dan menyusun perencanaan karier yang matang agar setiap kekuatan dan kelemahan dapat diarahkan dalam upaya yang terarah untuk mencapai tujuan. Salah satu contoh misalnya seseorang merasa sudah berkarier di satu bidang dalam kurun waktu yang cukup lama namun belum bisa menikmati atau secara pencapaian karier juga kurang optimal maka di titik itulah konsultan karier bisa membantu. Ada juga semisal seseorang fresh graduate yang belum juga menemukan perusahaan yang tepat untuk mulai membangun kariernya, nah konsultan karier nanti akan menggali dimana sumber masalah itu berada dan memancing kesadaran individu untuk segera mengatasinya, jelas Sep. Lebih dalam Ardiningtyas mengatakan, seringkali perubahan menjadi menakutkan karena kita berpikir secara ekstrem, dari hitam ke putih atau sebaliknya. Para lulusan terdidik terkadang lupa bahwa ada jembatan yang perlu dilalui, kalaupun lompatan, kita bisa mengatur lompatan itu sesuai kebutuhan. Ini yang akhirnya membuat orang berputar sendiri, tanpa adanya hasil yang signifikan. Kondisi ini tidak akan lebih baik meskipun ada orang lain yang berusaha membantu, sampai Anda sendiri mau melakukan sesuatu yang riil. Tantangan ini yang membuat proses pengembangan kualitas SDM tidak bisa langsung dilakukan, karena perlunya pemahaman dan keyakinan diri dari SDM itu sendiri tentang hal ini, paparnya. Juni 2014 TopCareer 25

26 Top Career Issue Ia menegaskan, pentingnya bagi SDM untuk mengenali minat diri sendiri, tidak ikut-ikutan dan memberanikan diri untuk mencoba dan bertindak. Ada banyak orang yang memiliki potensi berkembang, tetapi mereka sendirilah yang menghalanginya. Ada dua tembok internal yang saya lihat yakni keyakinan akan kemampuan diri sendiri yang terlalu tinggi dan sebaliknya-terlalu rendah. Untuk yang terlalu tinggi, mereka sulit untuk belajar dari orang lain karena takut terlihat salah. Sedangkan untuk keyakinan yang terlalu rendah, juga menghalangi mereka untuk mengapresiasi diri sendiri dan mencoba cara baru. Bukan tinggi atau rendah diri yang diperlakukan, tetapi kerendahatian untuk bisa terus melangkah. Diri yang tinggi hanya akan membatukan kepala, sementara diri yang rendah akan melemahkan. Komitmen untuk meningkatkan kualitas diri dan bertanggung jawab atas pilihan profesi atau masa depan juga harus ditekankan, lugas wanita berhijab ini. Kalau saya sih lebih mendorong kepada mahasiswa atau calon lulusan terdidik itu yah. Mereka mestinya menjadikan kampus itu sebagai sarana saja untuk belajar bukan bertujuan untuk mencari ijazah, kalau kampus dijadikan sarana belajar, itu artinya mereka bisa memaksimalkan potensi dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus sehingga mereka bisa ikut bekerja misalnya, dengan magang kepada dosennya. Sebab, jika yang kita ubah adalah kurikulumnya, maka efeknya akan besar. Misalnya terjadi perubahan di dunia kerja karena dunia kerja itu dinamis, ambil contoh di tahun 90-an memangnya ada pekerja di sektor IT? Tidak ada, yang ada itu baru satu dua lah. Contoh lain pada tahun 1980-an, sektor pekerjaan yang paling diminati adalah manufaktur, tetapi di tahun 1990-an adalah jasa moneter dan perbankan lalu di tahun 2000-an itu jurusan IT. Jadi kalau setiap trend pekerjaan ini diimbangi oleh perubahan kurikulum maka perubahan kurikulum di kampus akan berubah-ubah secara cepat, tetapi kalau yang diubah adalah cara belajar mahasiswa, maka jauh lebih aman sehingga perguruan tinggi khususnya yang mencetak sarjana akan membuat mahasiswanya berpikir secara konsepsional analitik, terang Darmaningtyas. Terakhir, menurut Sep, ada sejumlah kriteria pengangguran terdidik. Diantaranya adalah pertama, mereka memiliki skill dan sikap yang baik, namun terlalu memilih perusahaan sehingga peluang untuk terserap tidak terlampau besar karena bersaing dengan ribuan atau bahkan ratusan ribu pelamar yang lain. Kedua, mereka yang memiliki skill sedang, namun tidak cukup memiliki daya juang untuk melamar ke perusahaan dan terkadang terlalu memilih posisi pekerjaannya. Ketiga, mereka yang memiliki skill kurang, menyadari kekurangannya dan mau bekerja apa saja. Dan keempat, mereka yang memiliki skill kurang, tidak menyadari kekurangannya dan masih memilih pekerjaan pula. Kami memiliki keyakinan sebagian dari mereka masih dapat dibentuk lagi dan diarahkan untuk menjadi pribadi yang lebih kompeten dan dapat bersaing dengan lebih baik di dunia kerja. Terkadang mereka terlalu memandang remeh suatu posisi dalam perusahaan sehingga cenderung menjauhinya, dan lebih memilih posisi yang aman dan nyaman. Padahal peluang karir yang besar hampir selalu disertai dengan tingkat resiko yang besar pula. Nah pemahaman dan kesadaran akan kemampuan yang dimiliki dan 26 TopCareer Juni 2014

27 Top Career Issue bagaimana cara mengoptimalkannya akan dapat ditemukan jika seorang individu benar-benar membuka dirinya untuk melakukan perubahan yang positif menjadi pribadi yang lebih produktif, pungkasnya. Trend Bisnis Konsultan Karier dan Fungsinya Jasa konsultan karier, mulai marak berkembang dan banyak dilirik masyarakat, khususnya HRD perusahaan di indonesia mulai sekitar tahun 90-an sampai awal 2000-an. Namun kalangan masyarakat yang mengetahui dan mengaksesnya masih terbatas. Kami merasa bisnis ini baru menjadi tren di kota besar saja seperti Jakarta, namun belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Masih lebih banyak masyarakat Indonesia yang belum menempatkan perencanaan karir sebagai bagian penting dalam proses meraih kesuksesan. Masih lebih banyak pola berpikir instan yang dipercayai dalam mencapai tujuan sehingga ini menjadi tantangan bagi konsultan karier untuk memberikan edukasi seluas-luasnya, tukasnya. Ardiningtiyas misalkan. Selama menjadi konsultan karier, ia memberikan layanan asesmen karier untuk memberikan profil minat dan arah karier individual. Sementara untuk klien organisasi, perusahaannya membantu HRD mengembangkan soft skill karyawan sehingga bisa menjalani career path sesuai harapan. Layanan lain adalah melakukan asesment karir dan career/executive coaching baik individual atau secara tim. Executive coaching individual bertujuan untuk membantu karyawan menyiapkan promosi menduduki satu posisi tertentu. Selain itu, kami juga melakukan career coaching yang bertujuan menjadi partner dan memberikan pendampingan, tutur Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini. Hal yang sama juga diutarakan oleh Nyoman. Bahwasanya tidak sedikit perusahaan yang mengandalkan pelatihan sebagai strategi mutakhir bagi perkembangan karyawannya. Misalnya, lanjut Nyoman, masih ada sebagian perusahaan yang menjadikan pelatihan sebagai agenda tahunan bagi para SDM nya. Mereka menggunakan jasa konsultan untuk melatih para SDM fresh graduate-nya terkait soft skill dan pengetahuan. Setelah dirasa SDM-SDM yang baru saja lulusan dari universitas tersebut punya bekal dan dinyatakan siap kerja, lalu mereka membuat kontrak selama 2 tahun untuk mempekerjakannya. Nah, dari sini kita bisa memahami bahwa melalui konsultan karier maupun coaching clinic, perusahaan mendapatkan keuntungan lebih dari sisi kualitas SDM. Karena SDM-SDM yang digadang-gadang untuk mengisi beberapa divisinya, sudah memiliki corporate culture yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan, ujar Pria yang pernah meraih gelar Master Pratitioner of Neuro Linguistic Programming ini. Tapi kita bisa menjawab kebutuhan SDM berkualitas sesuai dengan keperluan organisasi atau perusahaan, namun kita tidak bisa menjamin hasil akhirnya. Ibaratnya, setiap orang bisa memaksa seekor kuda untuk berjalan menuju sumber air, tapi tidak satu pun orang yang bisa memaksa kuda tersebut untuk meminum air pada sumber tersebut. Artinya, setiap orang bisa memotivasi dan mengarahkan orang lain, namun siapapun tidak akan bisa menjamin arahan atau motivasi itu bisa dijalankan dengan baik. Karena kita tahu hanya dia dan Tuhan yang bisa mengubah kehidupan seseorang dari sisi manapun, termasuk kualitas diri, tutup Nyoman. Juni 2014 TopCareer 27

28

29

30 PT. Global Top Career Sahid Sudirman Residence Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 Level LG 06A Telp. (021)

31 Strategic Recruitment/HR Database System Media Publishing Learning & Development Center Our Services Management/HR Consultant Event Organizer For further inquiries please contact our Representative Officer

32 Company of choice Strategi NetApp Ba Lewat SDM NetApp perusahaan multinasional penyedia infrastruktur Teknologi Informasi yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun semakin mengukuhkan dirinya sebagai perusahaan papan atas di Indonesia. Keberhasilan NetApp ini tentunya didukung oleh SDM berkualitas yang dimilikinya. Beberapa program NetApp ternyata mampu memompa semangat pegawainya untuk memberikan kontribusi maksimal. Lantas bagaimana cara NetApp Indonesia memperlakukan pegawainya untuk merasa enjoy dan giat bekerja? Penulis: Yoga Prattama 32 TopCareer Juni 2014

33 Company of choice ngun Perusahaan Berkualitas Saat ini NetApp Indonesia memiliki 24 pegawai. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 10-15% dari tahun 2012 ke tahun Peningkatan jumlah pegawai ini sejalan dengan bisnis IT yang semakin berkembang di Indonesia. Pernyataan ini ditegaskan oleh Steven Law selaku Country Manager PT NetApp Indonesia ketika ditemui Top Career Magazine di kantornya di bilangan Senayan, Jakarta Selatan. Selasa siang (20/05/2014). Tentunya kita akan terus berkembang yah. Karena sesuai dengan bussines requirement, jika bussines requirement menuntut kita untuk menambah karyawan tentunya kita akan menambah jumlah karyawan dan saya optimis pertumbuhan karyawan di NetApp akan berkembang. Tidak hanya quantity tetapi juga quality yang berkembang, kata Steven. Bisnis yang semakin berkembang tentunya membuat NetApp harus Juni 2014 TopCareer 33

34 Company of choice lebih baik mempersiapkan dirinya termasuk memperkuat armadanya guna bertahan dalam persaingan dengan kompetitor. NetApp pun memberlakukan kualifikasi bagi pelamar kerja yang hendak bergabung. Kombinasi antara pelamar muda yang memiliki kualitas hard skill baik namun minim pengalaman dan tenaga kerja dengan pengalaman matang menjadi acuan NetApp. Kita terbuka bagi siapa saja yang mau melamar yang artinya mix (campuran antara kedua kriteria pelamar kerja yang telah disebutkan tadi) karena pekerja yang berpengalaman juga belum tentu fit in dengan culture kita (NetApp), ujar Pria yang bergabung ke NetApp pada tahun 2005 silam. karena pengalaman yang tercantum di CV is not reflecting the quality human resources yang ada. Banyak pelamar kita yang memiliki kemampuan bagus namun belum tentu sesuai dengan kriteria yang kita inginkan. Experience is one thing but it s not necessary everything, sambungnya. Pelamar muda yang inovatif dan berpikir ke depan juga menjadi faktor yang dipertimbangkan oleh NetApp. Namun hard skill saja tidak cukup, butuh attitude (soft skill) yang baik agar bisa diterima di perusahaan ini seperti etika, keinginan untuk menjadi pribadi yang semakin baik dan kejujuran dengan tujuan untuk menciptakan loyalitas, dedikasi dan tanggung jawab yang baik pula. Kemampuan teknis bisa diupgrade karena kita memiliki sistem untuk mengembangkan kemampuan mereka. Steven mengibaratkan bahwa perusahaannya mengajarkan pegawainya sebagaimana kita mengajarkan perkalian, penjumlahan dan pengurangan kepada seseorang namun yang paling penting adalah 34 TopCareer Juni 2014

35 Company of choice ketika si orang tersebut memiliki keinginan besar mencari tahu dengan banyak bertanya yang artinya dia menyadari mengenai sesuatu hal yang belum dimengertinya. Steven berpendapat bahwa modal dasar untuk menjadi pribadi great adalah dengan memiliki rasa aware karena Indonesia membutuhkan orang yang tidak mudah menyerah dalam bekerja. Champions adalah orang yang tidak pernah kalah namun greatest Champions versi NetApp dan versi saya sendiri adalah yang always rise when he fall dan itu memerlukan atribut yang berisi character, attitude, and candid (jujur), jelas Steven. Rentang usia pegawai yang bekerja di PT NetApp Indonesia berkisar antara 26 hingga 44 tahun yang didominasi oleh kaum adam meskipun di bagian marketing terdapat beberapa tenaga kerja wanita yang baru masuk. Namun hal ini tidak serta merta menjadikan pria sebagai pekerja utama karena NetApp tidak mempersoalkan gender dalam menetapkan kriteria untuk Sumber Daya Manusia-nya (SDM). Penghargaan Pegawai Berprestasi Dalam dunia kerja, berpindahpindah kantor merupakan hal lumrah bagi pegawai atau istilahnya dikenal dengan kutu loncat. NetApp pun menyadari tingginya lalu lintas pegawai yang masuk lalu keluar dari suatu perusahaan. Culture company sangat signifikan dalam menentukan arah perusahaannya termasuk mempengaruhi gaya kepemimpinan pemimpinnya, misalnya gambar yang ada di sekitar ruangan ini (sambil menunjuk beberapa gambar yang terdapat di beberapa sudut ruangan), jika kamu masuk ke perusahaan IT maka gambar-gambar menjadi pemandangan biasa untuk menyegarkan suasana kantor, lalu kita juga memberikan mereka penghargaan berupa bonus dalam bentuk materi misalnya memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memiliki saham di NetApp, beber Steven. Terdapat juga imbalan non Hard skill saja tidak cukup, butuh attitude (soft skill) yang baik agar bisa diterima di perusahaan. materi seperti employee program, yaitu pegawai memiliki kesempatan mengajukan cuti untuk bekerja sosial misalnya membantu korban kebakaran, dan bencana alam lainnya sementara gaji tetap dibayar penuh. Sistem ini mungkin tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan lain namun NetApp melihat hal tersebut sebagai intangible asset, yaitu aset yang tidak dapat diraba namun mampu mendatangkan hasil positif terhadap perkembangan pegawai. Karena menurut Steven, cuti untuk bekerja sosial mampu menumbuhkan rasa kepedulian pegawai terhadap lingkungan sosial. Menumbuhkan dan Juni 2014 TopCareer 35

36 Company of choice membudidayakan rasa peduli di suatu perusahaan mampu membuat karakter pegawai untuk mengapresiasi kinerja rekan kerja lainnya. Vice Chairman of NetApp, Tom Mendoza pernah menelpon saya ketika bisnis sedang tidak berkembang ke arah yang positif tapi dia menelpon saya ketika bisnis tengah terpuruk, lalu dia memberikan nasehat kepada saya untuk hanging there karena badai pasti berlalu, ungkap Steven. Telepon dari Tom Mendoza yang berlangsung selama 10 hingga 15 menit tersebut membuatnya merasa dihargai dan memacunya Menumbuhkan dan membudidayakan rasa peduli di suatu perusahaan mampu membuat karakter pegawai untuk mengapresiasi kinerja rekan kerja lainnya. untuk memberikan kemampuan yang lebih baik guna memajukan NetApp. Kebiasaan Tom Mendoza menelpon pegawainya diseluruh dunia memang menjadi kebiasannya dalam 15 tahun terakhir. Ia bisa menelpon 10 hingga 20 kali sehari. Kebiasaan ini membuahkan budaya saling mengapresiasi di lingkungan perusahaan dan menjadi bagian program mengapresiasi pegawai bernama Catch Someone Doing Something Right. Menurut Steven, membiasakan diri sebagai pemimpin untuk melakukan Catch Somenone Doing Something Right bisa membangun mentalitas melihat kelebihan yang dimiliki oleh rekan kerja atau bawahan. Yang terjadi saat ini adalah selalu membesarkan kesalahan pegawai namun mudah melupakan hal benar yang telah dilakukan pegawai tersebut. Bagi saya, yang orang Indonesia, mendapatkan telepon dari orang sehebat dia yang pernah bermain golf bersama Warren Buffet, Tiger Woods dan memiliki rumah satu komplek dengan Oprah Winfrey adalah apresiasi yang luar biasa. Steven mengakui, telepon tersebut membuatnya tersinspirasi untuk menerapkan budaya apresiasi terhadap bawahannya. Saya tidak pernah tahu sikap saya menurut pandangan orang lain apakah peduli atau sombong, oleh karena itu saya berusaha untuk peduli terhadap orang lain agar mereka mengenal siapa saya. Rupanya hal tersebut juga telah diterapkan oleh dewan perusahaan di NettApp pusat dimana mereka mau mendengarkan apa yang sedang terjadi ketika salah satu cabang NetApp tengah mengalami penurunan kinerja sehingga para pegawai merasa nyaman menyampaikan gagasannya. Mereka tidak terlihat dominan sebagai atasan tapi mereka lebih kepada why and ok. Mereka mendengarkan lalu memikirkan bagaimana mencari solusi atas pernyataan yang disampaikan tadi, jelas Steven. Dalam menyongsong masa depan, 36 TopCareer Juni 2014

37 Company of choice NetApp Indonesia berencana untuk menambah armadanya di bagian konsultan, engineer, dan Marketing. Kualitas SDM Dalam Negeri Untuk bekerja di perusahaan multinasional sekaliber NetApp, tentu dibutuhkan SDM dengan kualitas mumpuni. Bagaimana pendapat Steven mengenai SDM dalam negeri? Country Manager yang hobi menggeber motor gede ini menganalisis melalui Hermann Brain Dominance Theory atau Teori Dominasi Hermann Brain bahwa ada satu faktor yang menjadi kelemahan dan perlu diperbaiki SDM kita. Hermann menyatakan bahwa manusia memiliki empat karakter warna yaitu biru, kuning, hijau dan merah dimana masing-masing warna tidak ada menunjukan sesuatu yang jelek atau bagus sekali. Setiap manusia memiliki keempat warna tersebut dalam dirinya masingmasing hanya saja ada satu warna yang paling menonjol dari empat warna itu. Warna biru mewakili karakter orang yang memiliki otak kiri lebih dominan ketimbang otak kanan. Biasanya si biru ini berpikir secara analitis dan logis, menyenangi angka/ berhitung dan cenderung introvert sehingga pekerjaan yang cocok bagi orang ini adalah analis keuangan. Kemudian warna kuning berbanding terbalik dengan warna biru yaitu orang yang dominan di bagian ini senang berimajinasi sehingga tidak heran jika ide-ide yang dimilikinya jauh melampaui pikiran orang biasa. Karakter orang seperti ini biasanya dijumpai sebagai konseptual. Warna hijau hampir mirip dengan warna biru, yaitu memiliki sifat penuh perhitungan namun keputusan yang diputuskannya cenderung mencari aman. Seseorang yang menonjol di area ini juga dikenal patuh terhadap peraturan, bertindak secara sistematis dan berpikir struktural. Dokter merupakan profesi yang cocok dengan karakter ini. Kemudian, last but not least, ada Warna merah yang terkenal dengan sifat emosionalnya, ekspresif namun terbuka dan mau bergaul dengan siapapun. Kelemahan dari karakter ini adalah tidak memiliki perhitungan yang cermat sehingga keputusannya cenderung spontanitas. Otak manusia ini terdiri dari dua bagian yaitu right brain and left brain, dimana otak kiri dibagi menjadi dua yaitu analyst and procces lalu otak kanan adalah imajinasi and social, urai Steven. kita memiliki SDM yang unggul di area biru, merah dan hijau tapi di area yellow yang diisi orang dengan pemikiran forward looking, kita memiliki tantangan yang harus dihadapi. Karena di culture kita, tidak terbiasa bekerja dengan perencanaan ke depan atau apa yang akan terjadi di depan. Kemampuan untuk beradaptasi dan menyampaikan gagasan juga menjadi sektor selanjutnya yang harus ditingkatkan. kita ini terbiasa untuk mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Kalo tidak baik-baik saja, langsung dipecat. Artinya tidak ada feedback, dimana kita mendengar kondisi yang sebenarnya tengah terjadi. Karena kita juga takut salah, jelas Steven. Steven menyayangkan kebiasaan di lingkungan kerja negeri ini yang sering melakukan catch someone doing wrong, ia lebih menyukai konsep catch someone doing right karena dengan program ini, para pegawai NetApp merasa kinerjanya diapresiasi dengan baik sehingga Juni Mei 2014 TopCareer 37

38 Company of choice mereka termotivasi untuk melakukan things right atau hal-hal benar lainnya. Dengan melakukan catch someone doing right di lingkungan kantor, dapat membangun kebiasaan mentalitas pimpinan untuk melihat kinerja pegawai dari hal-hal benar yang pernah dilakukannya. Metode yang benar menurut saya bukanlah people management, karena saya gak yakin orang yang mempunyai kemampuan yang canggih, skill tinggi dan capable mau di-manage. Are you capable to manage your wife?, kata Steven setengah berkelakar. Yang benar adalah bagaimana kita bisa mengelola agreement agar mereka memahami maksud kita, sambungnya. Tapi keputusan yang dibuat oleh atasan tentunya tidak bisa serta merta diterima begitu saja oleh bawahan, harus ada penjelasan rasional mengapa alasan itu dibuat. Steven memiliki tips bagaimana membuat keputusan agar bisa dipahamai oleh bawahannya yakni dengan mengkomunikasikan apa yang hendak disampaikannya secara lebih awal sehingga semua orang memiliki waktu lebih untuk memahami lalu mendiskusikannya. saya menyukai pegawai yang memiliki pandangan ke depan dan tidak takut dipecat karena pasti dia akan bertanya-tanya mengapa keputusan itu dibuat? And I love it kalo saya ketemu sama orang seperti itu, aku Steven. NetApp seringkali menggelar berbagai training untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas SDMnya. Steven mengenang belum lama ini ia mengikuti pelatihan regional dimana terdapat pembicaraan mengenai dua grup yang sedang mendaki Gunung Everest dan di tengah-tengah perjalanan mereka dihadang badai salju namun persoalannya adalah jika mereka diam saja maka perbekalan akan habis selama 6 jam namun jika mereka terus melaju maka kemungkinan selamat kecil dan akhirnya grup pemenang adalah yang mampu berkomunikasi mengapa keputusan itu dibuat sementara grup yang tidak melakukan komunikasi tidak terselamatkan. Seburuk apapun keputusan yang dibuat namun kita harus mampu menjelaskan kepada yang lain mengapa keputusan itu dibuat, ujar Steven. Apresiasi Terhadap Pegawai Salah satu cara NetApp Indonesia mengapresiasi kinerja SDMnya adalah dengan program Presidential Club dimana keluarga si pegawai, misalnya suami/ istri dan anak di undang ke suatu acara lalu atasan si pegawai tersebut berbincang hangat sambil mengucapkan terima kasih kepada mereka bahwa pegawai bersangkutan telah bekerja dengan baik bagi NetApp selain itu pegawai berprestasi juga diberikan kesempatan berlibur di luar negeri seperti liburan ke Monaco yang baru saja diterima salah satu rekan kerja Steven. Saya pertemukan executive NetApp dengan keluarga pegawai, misalnya kepada isterinya atau suaminya yang kinerjanya bagus lalu mereka ngobrol yang intinya adalah mengucapkan Thank you kepada mereka atas support yang diberikan kepada istri atau suaminya tersebut. 38 TopCareer Juni 2014

39 Company of choice Masa Depan Bisnis IT Steven optimis dalam memandang perkembangan bisnis Informasi Teknologi yang menurutnya akan berkembang di masa yang akan datang sehingga tidak aneh lagi jika kompetitor kian banyak dalam bersaing berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Namun Steven mewantiwanti bahwa harus terjadi perubahan dalam menghasilkan SDM berkualitas di bidang IT karena menurutnya selama ini Indonesia mampu menghasilkan SDM IT berkualitas di bidang programmer dan engineer tetapi tidak di bagian penjualan atau konsultan. Saya yakin dalam lima tahun ke depan akan banyak terjadi perkembangan di bidang IT termasuk dari SDM. Tetapi ada yang harus kita benahi yaitu, anak-anak kita jika masuk sekolah IT pasti akan berujung sebagai tenaga engineer tetapi seharusnya bisa difokuskan terhadap bidang lain misalnya consultant, data centre, lalu ada bagian product strategic jadi jangan cuma bisa memperbaiki komputer saja, jadi programmer lalu jadi hacker. Indonesia kekurangan tenaga IT di bidang sales and product. Salesnya kabur ke bidang lain, produknya kita dapatkan dari orang yang tidak kompeten di bidangnya tetapi kita kelebihan engineer, technical support, help desk, dan programmer, urai Steven. Guna mendapatkan SDM berkualitas, NetApp Indonesia menggunakan jasa konsultan karier lalu ada juga program referral free atau biaya rujukan yaitu jika ada pihak yang memberi rujukan karyawan kepada NetApp maka pihak tersebut akan mendapatkan komisi namun fee baru akan diberikan ketika karyawan tersebut memenuhi kualifikasi dan diterima oleh NetApp lalu berhasil melewati masa percobaan. Kendati demikian, Steven masih ragu terhadap kualitas konsultan karier di Indonesia, karena menurutnya banyak diantara mereka yang ditemuinya tidak memiliki kedekatan dengan SDM sehingga mereka hanya mengandalkan CV, interview lalu melakukan penawaran terhadap perusahaan pengguna Saya menyukai pegawai yang memiliki pandangan ke depan dan tidak takut dipecat. jasanya yang tengah membutuhkan pasokan SDM. Steven berharap, SDM di Indonesia bisa terus meningkatkan kualitasnya dan memperbaiki kelemahannya menjelang AFTA (ASEAN Free Trade Centre) guna bersaing dengan SDM asing yang berasal dari Negara tetangga maupun dari luar ASEAN. Tambahkan bagian kuning dari Teori Dominasi Hermann yang saya jelaskan tadi yaitu forward looking. Kita ini dari kecil dididik untuk patuh dan jarang bertanya atau kritis. Jadi you just do what people ask you to do. Cobalah untuk berkata tidak, lalu mendorong balik daripada tepo seliro akan lebih baik kalo kita memikirkan hasil. Dengan hal tersebut, mungkin kita bisa menjadi raja di negeri sendiri. Juni 2014 TopCareer 39

40 Barter kategori : Buku Judul : The 8th Habit Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan Penulis : Stephen R. Covey Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Halaman : 598 Buku ini bisa disebut sebagai sekuel dari Stephen R. Covey, setelah bukunya, The 7 Habits of Highly Effective People, mengilhami puluhan juta manusia di dunia, baik secara pribadi maupun profesional, dengan menjadi manusia efektif dengan melakukan tujuh kebiasaan itu. Buku tentang ajakan untuk mulai memperhatikan kebutuhan orang-orang di sekitar kita, untuk melampaui efektivitas dan meraih keagungan ini, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama: Menemukan Suara Anda (Menemukan Suara Anda: Anugerah Bawaan Sejak Lahir yang Belum Anda Buka & Ekspresikan Suara Anda: Visi, Disiplin, Gairah, dan Nurani). Bagian kedua: Mengilhami Orang Lain untuk Menemukan Suara Mereka (Fokus -- Panutan dan Perintis, Pelaksanaan-Penyelarasan dan Pemberdayaan, Era Kebijaksanaan). Menurut, begawan Manajemen dan penulis On Becoming Leader, buku ini merupakan bacaan yang luar biasa dan merupakan karya Corvey yang paling penting. Anda setuju? Mari barter. 40 TopCareer Juni 2014

41 Barter KATEGORI : Buku Judul : 100 Great Business Ideas, Ide-Ide unik di Balik Sukses Bisnis Miliaran Dolar Penulis : Emily Ross dan Angus Holland Penerbit : Hikmah (Grup Mizan), Jakarta Halaman : xiv Buku ini juga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mendapatkan wawasan akan terobosan untuk bisnisnya. Dengan selektif penulis mengambil bisnis-bisnis di dunia yang bernilai miliaran dolar AS dan mengulasnya satu per satu siapa dan apa yang berada dibalik sukses bisnis-bisnis tersebut. Banyak hal unik yang kita temukan di buku ini. Dan mungkin kita baru mendengarnya setelah membaca buku ini. Penasaran apa saja itu? Itu juga yang menjadikan buku ini menarik untuk diikuti. Mari barter. Anda memiliki barang yang sudah tidak digunakan? BARTER kan saja dengan kami. Persyaratan Mari Barter: Ajukan penawaran barter Anda ke tcm@topcareermagazine.com dengan subjek Mari Barter spasi judul barang di edisi berapa (contoh: Mari Barter The 8th Habit Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan, Edisi Maret 2014) Sertakan foto, keterangan mengenai kondisi dan jenis barang yang akan Anda barter Ketentuan barang yang dibarter adalah barang yang memiliki jenis sama. Contohnya: buku dengan buku Pengiriman penawaran barter sebelum tanggal 15 disetiap bulannya Pihak Top Career Magazine akan memilih tawaran barter Anda dan akan diumumkan di edisi berikutnya Juni 2014 TopCareer 41

42 GTC Activity Sales Leader BNI Antusias Ikuti Pelatihan Sales Supervisory Leadership Penulis: Andrian Saputri Bisnis lancar memang menjadi dambaan setiap perusahaan. Sebaliknya, jika bisnis mengalami kendala pelik, maka sudah barang tentu kinerja perusahaan akan menurun. Salah satu pondasi yang bisa menguatkan bisnis perusahaan ialah tenaga pemasar. Boleh dibilang mereka adalah ujung tombak penarik pundi-pundi rupiah bagi perusahaannya. Namun, nampaknya kita semua setuju, bahwa tanggung jawab itu tidak sepenuhnya diberikan kepada tenaga pemasar di kelas paling akhir. Para sales leader juga dinilai memiliki peran penting dalam mendongkrak pendapatan perusahaan. Hal itulah yang kini menjadi strategi andalan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam memperluas dan memperdalam pangsa pasarnya. Demi pencapaian itu, BNI selama menggelar pelatihan bagi sejumlah sales leader-nya dengan menggandeng Global Top 42 TopCareer Juni 2014

43 GTC Activity Career (GTC) sebagai trainer. Para peserta yang berasal dari sales cabang BNI di beberapa wilayah Indonesia tersebut dibekali materi pelatihan mengenai Sales Supervisory Leadership. Pelatihan tersebut diadakan di BNI Kota, Jakarta Pusat. Raymond Lukas, salah satu Profesional Career Coach GTC memberikan materi terkait sales supervisory mindset, Sales Supervisor Mindset, Sales Planning, dan Sales Process Discipline. Seorang sales leader setidaknya harus menguasai perencanaan penjualan, proses penjualan sampai mengkoordinir para sales yang ada di lapangan agar target dari perusahaannya bisa terpenuhi, terang Raymond. Tak hanya itu, di hari berikutnya, Agus Suthedjo dan Gina Napitupulu, dua Professional Career Coach GTC juga memberikan materi cukup menarik. Diantaranya, Sales Coaching, Coaching Process & Skills, Coaching Skills Exercise dan Selling Skills Coaching. Hingga pada hari ke terakhir, GTC menutup pelatihan dengan memberikan suplemen pengetahuan berupa Personal Productivity for Supervisor, Sales Recruitment, Training & Team Building, Sales Motivation dan Motivational Session Exercise. Meski materi pelatihan terlihat begitu banyak dan mendalam, seluruh peserta mengaku senang bisa mengikuti pelatihan yang digelar oleh perusahaannya tersebut. Hal itu dikarenakan, seluruh coach menyampaikan pelatihan dengan gaya yang mudah dipahami dan poin-poin materi yang mudah diterapkan. Bravo BNI! Juni 2014 TopCareer 43

44 GTC Activity Mantap Tingkatkan Penjualan, TRAM Latih Para Sales Penulis: Andrian Saputri Pertumbuhan ekonomi dan bisnis di era globalisasi yang semakin cepat dengan kondisi pasar yang kian terbuka terhadap informasi apapun, menuntut suatu perusahaan untuk meningkatkan dan menjaga kinerja bisnisnya agar dapat bertahan di tengah gempuran persaingan sengit. Terlebih bagi Indonesia yang menjadi satu dari sekian negara asia paling diminati investor, membuat setiap perusahaan berlomba-lomba mengoleksi talent-talent berpotensi. PT Trimegah Asset Management (TRAM), anak perusahaan dari PT Trimegah Securities,Tbk. salah satu perusahaan sekuritas terkemuka yang terintegrasi dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri pasar modal Indonesia menyadari akan dinamika bisnis yang terjadi di Indonesia. Tidak ingin tertinggal dengan para kompetitor, TRAM menerapkan strategi agresif untuk meningkatkan 44 TopCareer Juni 2014

45 GTC Activity kembali pertumbuhan penjualannya. Kali ini, dengan melatih para tenaga penjualnya, TRAM menggunakan pendekatan-pendekatan yang aplikatif dan teruji dari Global Top Career besutan Professional Career Coach Agus Suthedjo. Pelatihan yang digelar selama dua hari yakni pada 10 sampai 11 Mei 2014, di Jakarta ini adalah mengenai kemampuan menjual atau populer dengan sebutan Selling Skills. Kepada 25 peserta yang berasal dari para sales TRAM di wilayah Semarang dan Jakarta, Agus Suthedjo menekankan, bahwa penjualan adalah salah satu elemen penting dalam usaha, karena dari penjualan bisnis bisa berjalan. Tanpa penjualan, tidak ada bisnis. Oleh karenanya kemampuan menjual harus terus diasah oleh para penjual, agar bisa menjual dengan baik. Baik dalam artian pejualan bagus bagi perusahaan dan tetap memberikan keuntungan bagi pelanggan. Agus juga mengatakan, seorang sales akan lebih berpeluang meraih sukses ketika ia telah menguasai seluk beluk profesinya sebagai sales. Memiliki penguasaan produk yang baik, tidak ada pengaruhnya jika sales tersebut masih belum memiliki kemampuan berjualan. Pelatihan yang dilakukan selama dua hari berturut-turut ini berjalan dengan santai namun tetap konstruktif. Peserta tidak ada yang tegang, atau merasa tenaga dan pikirannya terkuras, karena tujuan utama pelatihan ini adalah untuk menumbuhkan semangat baru dalam membangun pertumbuhan penjualan. Di akhir acara, seluruh peserta tampak makin bersemangat dan siap manambah daftar klien berpotensial sebanyak-banyaknya. Great, sukses TRAM! Juni 2014 TopCareer 45

46 GTC Activity Rengkuh Pasar SME, CIMB Niaga Siapkan Talent Potensial Penulis: Andrian Saputri Seiring dengan pesatnya geliat bisnis di Indonesia, para pengusaha dituntut memiliki SDM dengan kompetensi tinggi. Latar belakang pendidikan dari universitas ternama sekalipun dirasa belum cukup memenuhi ekspektasi industri akan kebutuhan SDM potensial. Bagi sejumlah perusahaan, untuk mendapatkan talent-talent yang siap bersaing, mereka merasa ada kewajiban mengembangkan karyawannya disamping menjaring SDM bermutu melalui rekrutmen ketat. Salah satu perusahaan yang memahami bahwa kompetensi SDM dapat mengantarkan bisnis perusahaan di puncak kesuksesan adalah PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (CIMB Niaga). CIMB Niaga menunjukkan keseriusannya dalam mencetak talent berstandar global. Bahkan, CIMB Niaga tidak segan mengeluarkan dananya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM yang ada. Hal ini dibuktikan dari acara pelatihan yang digelar CIMB Niaga bagi Relationship Manager (RM) untuk Small Medium Enterprise (SME)-nya pada 6 sampai 7 Mei 2014 di Pusat Pelatihan Niaga di kawasan Lippo Karawaci, Tangerang. Pelatihan selama dua hari tersebut difokuskan pada pemberian materi tentang Consultative Selling Skills, yakni teknik berjualan dengan metode konsultasi kepada target pasar para RM CIMB Niaga, yaitu pengusaha SME. Pada hari pertama pelatihan, Agus Suthedjo Professional Career Coach dari Global Top Career (GTC) dan Benny Chrisdianto Business Director Permata Indonesia (PI) tampil memberikan sejumlah pengetahuan 46 TopCareer Juni 2014

47 GTC Activity mengenai Sales Mindset & Attitude dan Prospecting Strategy. Agus terlihat pintar menghidupkan suasana agar peserta tidak bosan dan mengantuk, seperti melemparkan guyonan ringan. Pada hari pertama, pelatihan ditutup dengan pembekalan materi Tele-Appointment & Opening. Pada hari kedua, Benny kembali hadir menjadi pembicara. Namun, kali ini Benny tidak ditemani oleh Agus, melainkan Raymond Lukas Professional Career Coach dari Global Top Career yang juga memiliki pengalaman berkarier puluhan tahun di dunia perbankan. Benny memberikan materi seputar Investigating, Demonstrating Capability, Obtaining Commitment dan Handling Objection. Tak hanya teori, pelatihan di hari terakhir tersebut juga diimbangi dengan praktik yang menyenangkan. Praktik yang dilakukan adalah implementasi dari seluruh materi yang diberikan. Dengan praktik tersebut, selain bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga, para peserta juga nampak senang mengikuti seluruh kegiatan pelatihan hingga selesai. Well, sukses CIMB Niaga! Juni 2014 TopCareer 47

48 GTC Activity Membangun Budaya Untuk Meningkatkan Funding di Kalangan Sales Penulis: Yoga Prattama Nasabah merupakan sumber dana bagi Bank. Uang yang mereka simpan, kembali diputar untuk kepetingan bisnis atau dalam istilah perbankan dikenal dengan funding. Funding mengandalkan divisi penjualan sehingga para sales harus mempunyai kemampuan mencari nasabah dan memiliki kebiasaan untuk meningkatkan jumlah nasabah guna membuka rekening di Bank. Bekerja sama dengan Global Top Career (GTC), PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. (BRI), kembali menggelar dua seminar untuk meningkatkan kualitas pegawainya dalam meningkatkan funding dengan tema Building Funding Culture. Acara pertama berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari para Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) dari cabang BRI Bandung, Semarang, Bukit Tinggi dan beberapa kota lain di Sumatera Utara. Pembekalan materi diberikan langsung oleh Agus Suthedjo Professional Career Coach dari GTC, yaitu mengenai bagaimana para Pincapem membangun budaya di kalangan sales untuk melakukan funding. Budaya ini diharapkan mampu membiasakan sales untuk lebih giat dalam mencari nasabah. Agus juga menjelaskan trik yahud meningkatkan dana pihak ketiga untuk pendanaan Bank seperti mencari nasabah untuk pembukaan rekening tabungan, giro dan deposito. Namun yang lebih diutamakan adalah jenis tabungan dan giro karena kedua rekening tersebut memiliki bunga yang lebih rendah disbanding deposito, ujar Agus. 48 TopCareer Juni 2014

49 GTC Activity Sementara itu, materi yang sama juga diberikan kepada para Funding Officer (FO) BRI selama empat hari berturut-turut. Kali ini Raymond Lukas, Billy Asmoro dan Nyoman Indra Permana Professional Career Coach dari GTC tampil sebagai pembicara. Ketiga coach tersebut menekankan kepada FO untuk tidak bosan mencari nasabah berpotensi, dengan tujuan akhir dapat meningkatkan dana pihak ketiga berharga murah, seperti tabungan dan giro. Kedua sesi pelatihan tersebut berlangsung sangat mengasyikkan meskipun materi yang disampaikan terbilang kompleks. Hal ini dikarenakan para pembicara dari GTC mampu menyampaikan materi dengan gaya bicara ringan dan mudah dipahami oleh seluruh peserta. Ke depannya, pelatihan seperti ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas seluruh SDM BRI, terlebih mereka yang bergerak di divisi pemasaran. Mantab BRI! Juni 2014 TopCareer 49

50 Pasang Copot Jabata Strategi Ahok Tingka Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mulai menjabat sejak 15 Oktober 2013 bersama Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tingginya yang mencapai 183 cm dan suara khasnya yang sedikit serak nan menggelegar membuat perawakannya terlihat gagah dan berkarisma. Penulis: Yoga Prattama Foto: Yoga Prattama 50 TopCareer Juni 2014

51 n, tkan SDM Basuki Tjahaja Purnama Wakil Gubernur DKI Jakarta Juni 2014 TopCareer 51

52 Profil Ahok memulai karier di dunia politik setelah ia mengalami sakit hati atas perkataan salah satu pejabat di daerahnya yang menyatakan bahwa usaha yang dimilikinya bisa berkembang berkat campur tangan dirinya, tak terima dengan pernyataan tersebut, Ahok pun berang dan memilih untuk menutup usahanya sebagai pembuktian bahwa dia bisa mandiri dalam menjalankan usahanya tanpa bantuan pemerintah. Kemudian Ahok berniat memasuki arena politik guna menyingkirkan para pejabat kotor yang senang memakan uang rakyat. Ia memilih Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) kendaraan politik pertamanya pada tahun 2004 sebagai ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Di tahun ini pula ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dan menjadi anggota legislatif Belitung Timur periode Karier politik pria lulusan universitas Trisakti tahun 1989 ini terbilang cemerlang, setahun setelah ia memasuki arena politik praktis, Ahok terpilih menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur bersama wakilnya Khairul Efenci dari partai Nasional Banteng Kemerdekaan. Namun prestasinya ini tidaklah sempurna, ia sempat mengalami kekalahan pada pencalonan Gubernur Bangka Belitung pada tahun Sikap Yang Tegas Ahok dikenal sebagai pemimpin yang memiliki pikiran kritis dan sikap tegas dalam menyikapi suatu persoalan. Termasuk urusan paling vital, yakni Sumber Daya Manusia (SDM). Kebijakan Pemerintah Provinsi (pemprov) untuk melakukan lelang jabatan menuai pro dan kontra. Banyak yang tidak setuju ketika wacana melelang jabatan ini bergulir karena jabatan tidak seharusnya dilelang, namun banyak juga yang pro terhadap keputusan ini karena dinilai adil dalam menentukan siapa yang berhak menduduki posisi penting seperti lurah dan camat. Di tengah padatnya aktifitas sebagai Wakil Gubernur, Top Career berusaha membuat janji temu untuk melakukan wawancara ekslusif dengan orang yang kini menjadi nomor satu di Jakarta ini. Namun usaha ini gagal sehingga Top Career Magazine berinisiatif menemuinya di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, selepas ia pulang kerja pada Rabu petang (21/05/2014). 52 TopCareer Juni 2014

53 Profil Pria kelahiran Manggar, Bangka Belitung, 29 Juni 1966 ini pun memaparkan beberapa pandangannya mengenai situasi SDM di lingkungan pemprov dan Indonesia saat ini. Ia menilai meskipun saat ini masih terjadi mutasi di lingkungan pemprov namun masih ada beberapa pegawai yang bekerja dengan baik. SDM di Pemprov sudah cukup baik tapi enggak semua. Mungkin sekitar 60% masih bisa kita selamatkan, kata Ahok. Masih hangat dalam ingatan bagaimana dirinya bersama Gubernur Joko Widodo melakukan mutasi terhadap Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan karena dianggap lalai dalam pengadaan bus Transjakarta. Pengadaan armada bus Transjakarta merupakan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 serta Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, namun kenyataan yang terjadi di lapangan adalah bus yang didatangkan dari China ditemukan berkarat dan terdapat kerusakan di beberapa bagiannya. Masak bus baru bisa karatan seperti itu, ujar Ahok yang berkalikali memberikan pernyataan terkait pengadaan Armada Bus Trans Jakarta di beberapa media nasional. Ahok yang bekerja dengan gaya berlari nampaknya belum bisa diimbangi ritme dan kecepatannya oleh para bawahannya, namun ia yakin bahwa kepemimpinannya saat ini bisa mengefektifkan pola dan budaya kerja di lingkungan pemprov DKI. Bisa Kok, kan masih banyak orang baik. Tunggu aja sekda masuk, katanya. Tercatat beberapa kepala dinas mengalami mutasi seperti kepala Dinas Pendidikan, Taufik Yudi, Kepala Dinas Sosial, Kian Kelana, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Sugiyanta, Kepala Dinas, Juni 2014 TopCareer 53

54 Profil Kelautan dan Pertanian Ipih Ruyani, Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Andi Basso, Kepala Dinas Kebersihan, Unu Nurdin. Mereka pun telah dilantik mengisi jabatan baru pada Rabu (12/02/2014) di Balai Kota DKI Jakarta. Kepala Dinas Perumahan, Novrizal juga mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan faktor kesehatan, namun hal ini patut dicurigai karena sesaat sebelum ia mengundurkan diri, Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Daerah I Jakarta Utara, Kusnidar telah dicopot jabatannya. Bahkan Walikota Jakarta Selatan Anas Efendi dimutasi jabatannya menjadi Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah karena dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Masa Depan SDM Kita Pasang copot jabatan di lingkungan Pemda DKI tentu akan menghasilkan sebuah dampak terhadap jalannya roda pemerintahan, namun Ahok tetap optimis dan berpikir positif bahwa seseorang yang dinilai sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya memang seharusnya diganti dengan orang yang memiliki kapabilitas di posisi tersebut. Ahok juga memberikan nasehatnya terkait bergulirnya AFTA (ASEAN Free Trade Centre) tahun depan. Ya Anda harus mampu mencari kira-kira apa keunggulan kita, kata Ahok. Saya kasih contoh sekarang orang-orang Thailand saja belajar bahasa Indonesia loh karena mereka mau kesini, nah, kita harus mencari kreatifitas apa yang kita punya, sambungnya. Selain pembenahan dalam sektor SDM, dunia pendidikan juga menjadi bagian vital sebagai penghasil SDM-SDM berkualitas. Tentu harus, itu wajib, sektor pendidikan harus diperbaiki kalo enggak kamu enggak bisa komplit, tegas Ahok seraya bergegas memasuki mobil Nissan X-Trail warna hitam. 54 TopCareer Juni 2014

55 Profil Membangun NetApp Seorang Diri Steven Law Country Manager PT NetApp Indonesia Juni 2014 TopCareer 55

56 Profil Pada umumnya perusahaan asing berskala global mempercayakan posisi pimpinan pada tenaga kerja yang berasal dari Negara yang sama. Namun hal berbeda dilakukan oleh NetApp, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia infrastruktur Teknologi Informasi (TI) dan manajemen data yang berpusat di Sunnyvale, California, Amerika Serikat. Mereka memilih talent lokal, Steven Law untuk memimpin tiga Negara sekaligus, yakni Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Penulis: Yoga Prattama Foto: Yoga Prattama Steven Law merupakan pria kelahiran Tanjung Karang, Bandar Lampung, 30 Agustus Ia mengawali karier di Aneka Infokom Tekindo, perusahaan distributor laptop Toshiba sebagai channel manager tahun Saya mengawali karier di tahun 1999 jualan laptop Toshiba saat itu laptop kan masih menjadi barang mewah dan saya senang menjual gadget yang belum banyak dimiliki orang saat itu, kata Steven ketika ditemu Top Career Magazine di kantornya yang berlokasi di bilangan Senayan, Jakarta Selatan. Selasa (20/05/2014). Steven yang lahir dari keluarga biasa, menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia kemudian melanjutkan karier ke perusahaan berskala Global, American Power Conversion yaitu perusahaan yang meyediakan produk dan layanan proteksi server. Di posisi ini, Steven diharuskan mempelajari mengenai infrastruktur fisik pusat data. Puncak karier pria yang hobi menunggang motor gede adalah ketika ia bergabung bersama NetApp, perusahaan yang didirikan pada 1993 oleh David Hitz, James Lau dan Michael Malcolm. Steven bergabung pertama kali pada tahun Ketika itu ia ditugaskan untuk mengembangkan bisnis NetApp sehingga ia dipercaya menjabat manajer penjualan di Indonesia dan ia adalah orang Indonesia pertama yang berhasil diterima NetApp. Ketika saya pertama kali bergabung dengan NetApp, cuma ada saya sendiri saja waktu itu haha, kata Seteven. Kerja kerasnya membuahkan hasil, hanya setahun ia berhasil memperoleh penghargaan Rest of Asean Sales of the Year Steven mengungkapkan bahwa konsumen di Indonesia memiliki potensi besar untuk digarap jika ditangani dengan cara yang benar. Jumlah penduduk Indonesia besar, apalagi negara ini sedang berkembang, jadi potensi bisnisnya besar, ungkap Steven. Steven meraup kesuksesan 56 TopCareer Juni 2014

57 Profil Juni 2014 TopCareer 57

58 Profil dengan cara mengedukasi pasar mengenai data centre bahwa data centre harus memiliki sistem kemanan yang baik, tidak cukup jika mengandalkan jumlah server saja. Sejumlah cara seperti customer visit dan presentasi yang dilakukannya juga turut membantunya meraih kesuksesan padahal saat itu, unit kerja NetApp yang ada di Indonesia hanya ada bagian penjualan saja. Pengguna internet di Indonesia ini banyak, saya tidak membawa data pasti di tangan saya, tapi at least harusnya ada sekitar 10% sampai 11% pengguna internet kita, ungkap Steven. Selang dua tahun kemudian, atau Sejumlah cara seperti customer visit dan presentasi yang dilakukannya juga turut membantunya meraih kesuksesan padahal saat itu, unit kerja NetApp yang ada di Indonesia hanya ada bagian penjualan saja. pada 2007, PT NetApp Indonesia berdiri dan Steven ditunjuk untuk menduduki posisi Country Manager. Penunjukan ini membuatnya menjadi Country Manager termuda di NetApp. selain itu ia juga diberi kesempatan untuk menambah armadanya dan mengembangkan tim barunya di bagian engineer, pemasaran dan Channel. Hasilnya ia kembali meraih penghargaan Asia Pacific Sales of The Year Pertumbuhan NetApp di Indonesia pun kian berkembang. Berdasarkan data IDC, NetApp menempati posisi nomor dua setelah HP untuk pasar external storage, atau sekitar 22% penguasaan pasar padahal tadinya NetApp hanya menempati peringkat 6, bahkan tahun 2008 Indonesia menjadi Negara terbesar kedua setelah Singapura, jelas Steven. Steven bersama timnya pun berhasil membawa NetApp meraih konsumen-konsumen papan atas seperti Telkomsel, Bakrie Telekom dan Oto Multiarta. Rencana NetApp untuk memindahkan target pasarnya ke kawasan Asia Pasifik ketimbang Amerika atau Eropa membuat ia dan timnya harus bekerja ekstra keras. Jika yang lain bekerja 8 jam, kita bekerja 12 jam haha, katanya. Kesibukannya yang bertambah padat membuatnya harus terbiasa terbang melintasi beberapa Negara. Dalam seminggu ia bisa terbang beberapa kali baik keluar kota maupun ke luar negeri, hal ini menyita waktunya bersama keluarga. Karena tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bercengkrama bersama keluarganya dan melihat tumbuh kembang kedua anaknya, ia sempat menyatakan untuk mundur menangani tiga Negara ASEAN tadi. Saya ingin dekat dengan istri dan anak-anak saya karena i wanna see them grow, ujar steven. Permintaan ini sempat ditolak oleh petinggi NetApp mengingat besarnya tanggung jawab yang tengah dipikulnya ketika itu dan catatan prestasinya yang baik. Namun kini keinginan Steven untuk selalu dekat dengan keluarga dapat tercapai karena kini ia fokus menangani PT NetApp Indonesia saja. 58 TopCareer Juni 2014

59 Juni 2014 TopCareer 59

60 find your PRECIOUS inside grow your VALUE with us OUR SERVICES

61 PT Permata Indo Sejahtera Gedung Permata Indonesia Jl. Raya Kebayoran Lama No. 226 Jakarta Selatan Tel. (021) (hunting) Fax. (021) For Inquiries, Call us Now: (021) Labor Supply Business Process Outsource Recruitment Services Sales & Distribution Consultant Paying Agent

62 Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut hubungi: Permata Motor Jl. Raya Kebayoran Lama no.226, Kebayoran Lama Jakarta Selatan Telepon : : Fax

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 4.1 Umum Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era perkembangan globalisasi seperti sekarang ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang jauh lebih berkualitas dan kompeten menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

KERUPUK KARAK BERAS TANPA BORAK, MSG DAN PENGAWET, MENEMBUS PASAR DENGAN BRANDING. Sri Sumarni. 1 ABSTRAK

KERUPUK KARAK BERAS TANPA BORAK, MSG DAN PENGAWET, MENEMBUS PASAR DENGAN BRANDING. Sri Sumarni. 1 ABSTRAK KERUPUK KARAK BERAS TANPA BORAK, MSG DAN PENGAWET, MENEMBUS PASAR DENGAN BRANDING Sri Sumarni. 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNS Surakarta ABSTRAK UKM Sari Karak adalah produsen kerupuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan

Lebih terperinci

2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja

2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daya saing suatu negara secara global menurut World Economic Forum (WEF) adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi

Lebih terperinci

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015 Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015 Pada tahun 2003, para pemimpin negara-negara ASEAN sepakat bahwa Masyarakat ASEAN harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang masa depan dari saat ini, maka fokus perhatian kita adalah sejauh mana kesiapan sumber daya yang kita miliki saat ini dapat dikembangkan dan di tingkatkan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PUSAT KARIR SEBAGAI PENUNJANG SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PUSAT KARIR SEBAGAI PENUNJANG SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT PERENCANAAN PENGEMBANGAN PUSAT KARIR SEBAGAI PENUNJANG SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT Leni Fitriani 1 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara ini pemimpin bagi negara-negara lain terutama dalam menghadapi ASEAN Economic Community

Lebih terperinci

SMART WAY TO GET A JOB

SMART WAY TO GET A JOB RAHMAT KURNIA SMART WAY TO GET A JOB Cara Cerdas Mendapatkan Pekerjaan Bukan Sekedar Melamar Kerja Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com SMART WAY TO GET A JOB Cara Cerdas Mendapatkan Pekerjaan

Lebih terperinci

APA ITU PERUBAHAN DARI HATI?

APA ITU PERUBAHAN DARI HATI? APA ITU PERUBAHAN DARI HATI? Untuk meraih sukses, semuanya diawali dengan satu aksi, perubahan dari hati. Diawali dengan perubahan dari hati, akan muncul keinginan kuat untuk mengubah diri menjadi terbaik

Lebih terperinci

Ph/WA: * * COACHING

Ph/WA: * * COACHING Ph/WA: 0858 8228 0303 * coachtogreat@gmail.com * dsuryar@gmail.com COACHING Coaching adalah sebuah industri yang bertumbuh sangat pesat, sebuah profesi baru. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang

Lebih terperinci

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo * MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo * Dalam KTT Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) ke-9 yang diselenggarakan di Provinsi Bali tahun 2003, antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY adalah mahasiswa di perguruan tinggi yang fokus mempelajari ilmu seputar ekonomi dan bisnis yang meliputi jurusan Akuntansi, Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, sementara dengan semakin meningkatnya biaya hidup dengan tingkat penawaran kerja yang tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) I. PENDAHULUAN Membangun ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

Jika Memang Bisnis Internet Itu Mudah, Mengapa Masih Banyak yang Gagal?

Jika Memang Bisnis Internet Itu Mudah, Mengapa Masih Banyak yang Gagal? Jika Memang Bisnis Internet Itu Mudah, Mengapa Masih Banyak yang Gagal? Terdapat dua rahasia yang wajib anda tahu agar bisnis internet anda menuju puncak kesuksesan. Temukan jawabannya di ebook ini. Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi negara merupakan hal yang sangat penting untuk dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan perekonomian yang lebih

Lebih terperinci

Online. Penjurusan Studi & Karir. Jl. Bhisma Raya 19, Kota Bogor Telp

Online.  Penjurusan Studi & Karir. Jl. Bhisma Raya 19, Kota Bogor Telp Online Penjurusan Studi & Karir Telp. 0251 8393932 Sebaiknya cita-cita ku jadi apa ya? Company Profile Karir itu Cita-Cita bagi mayoritas anak-anak Wawasan akan karir / cita-cita merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Oleh : 1 Darmawan 2 Rizka Mauliddia Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi dan Industrialisasi dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia telah banyak menimbulkan permasalahan, salah

Lebih terperinci

IRRA MAYASARI F

IRRA MAYASARI F HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : IRRA MAYASARI F 100 050 133

Lebih terperinci

Bismillahi rahmani rahiim,

Bismillahi rahmani rahiim, Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati:

Lebih terperinci

in 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing

in 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing in 5 Halo! Selamat datang di HDI in 5, sebuah panduan singkat untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai bisnis HDI. Kami juga akan memberikan Anda ide mengenai bagaimana Enterpriser lainnya memulai bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester akhir jurusan Desain Produk FTPD Universitas Mercu Buana Jakarta. Mata kuliah ini berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di industri building construction yang sudah masuk di listing Bursa Efek Indonesia per 8 Agustus 2011.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa sekarang ini semakin ketat. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan usaha dan perubahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan dewasa ini dituntut agar lebih inovatif dan kreatif dalam bersaing agar mampu memenangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan semakin sulit karena jumlah perusahaan dapat dikatakan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, Indonesia dapat dikatakan telah mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan lapangan kerja menjadi suatu fenomena yang umum terjadi di Indonesia. Tidak terkecuali para sarjana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan lapangan kerja menjadi suatu fenomena yang umum terjadi di Indonesia. Tidak terkecuali para sarjana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan lapangan kerja menjadi suatu fenomena yang umum terjadi di Indonesia. Tidak terkecuali para sarjana baru yang diharapkan dapat berkiprah sesuai dengan bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan semakin kompetitif, maka diperlukan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Peranan sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2013

Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2013 Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2013 DI JAWA TIMUR Ketua Tim Peneliti: Dr. (NIDN:0006096604) Anggota Peneliti Dra. Sutinah, MS (NIDN:0016085807) Drs. Septi Ariadi, MA

Lebih terperinci

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA 109 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA A. Analisis Tentang Sistem Rekrutmen di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Dharmawangsa Surabaya Karyawan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi dalam era globalisasi saat ini berlangsung dengan pesat yang menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 6,4% dan terus meningkat menjadi 6,6% pada tahun 2014, hal ini berdasarkan publikasi Asia

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Universitas Indonesia (UI) secara internasional diakui sebagai salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based

BAB V KESIMPULAN. siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based BAB V KESIMPULAN Bisnis Teen Edu diciptakan dengan tujuan memberi bimbingan strategis bagi siwa yang hendak memilih jurusan studi di universitas, mendidik dengan talent-based experiential learning, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, manusia ikut serta mengiringi perkembangan tersebut. Perkembangan tersebut mengakibatkan banyak hal yang berubah menjadi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan

Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Jika anda menginginkan satu tahun kemakmuran, tanamlah benih. Jika anda menginginkan sepuluh tahun kemakmuran, tumbuhkanlah pohon. Tapi jika anda menginginkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang melanda Amerika sejak akhir tahun 2008 yang diawali dengan ambruknya sektor perbankan di USA dan merambat ke berbagai sektor di kawasan

Lebih terperinci

Foto: Kahar. Buruh Menggugat

Foto: Kahar. Buruh Menggugat Bagian I UMUM 1 Buruh Menggugat Foto: Kahar Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi. Ini adalah sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena dengan pertumbuhan ekonomi itulah, kita memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan pada suatu negara yang saat ini sedang di alami adalah mengenai pengangguran. Jumlah pengangguran semakin mengkhawatirkan pertahunnya terus bertambah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media massa sebagai sarana menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan pada saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat dahsyat. Perkembangan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Individu yang berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Individu yang berkegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pada hakikatnya merupakan kumpulan dari beberapa individu yang memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Individu yang berkegiatan pada perusahaan

Lebih terperinci

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy 1 Profile MARUTA Development and Education Consultant adalah konsultan psikologi yang menawarkan jasa profesional di bidang terapan ilmu psikologi kepada masyarakat umum dan organisasi. Kami hadir untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 33 BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sekilas Binus International School Serpong Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Tangan Di Atas Tangan Di Atas atau sering disingkat TDA adalah sebuah komunitas bisnis yang bertujuan untuk membimbing para pengusaha

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di

Lebih terperinci

JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.

JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. Sumarto, MSIE 2.Prof. Dr. H. Mukhidin oleh : Nama : Aprianto NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membawa dampak bagi segala aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan membawa persaingan yang semakin

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

PERSIAPAN PROFESI PELATIH OLAHRAGA

PERSIAPAN PROFESI PELATIH OLAHRAGA PERSIAPAN PROFESI PELATIH OLAHRAGA MANSUR JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGEMBANGAN PERSPEKTIF PROFESIONAL 1. Mencapai sukses dalam bekerja membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat pada saat ini. Sejalan dengan itu persaingan di segala bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia PT Leoco Indonesia didirikan pada tahun 1981, Leoco adalah produsen kelas dunia interkoneksi dan mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : DIYAH RETNO NING TIAS F

Lebih terperinci

Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: Fax:

Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: Fax: www.midtownindonesia.com Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: 62-31 531 5399 Fax: 62-31 531 5389. COMPANY PROFILE midtown hotel 2 WELCOME TO MIDTOWN HOTEL Berbekal pengalaman, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Hierarki Kebutuhan Terdapat berbagai macam teori motivasi, salah satu teori motivasi yang umum dan banyak digunakan adalah Teori Hierarki Kebutuhan. Teori

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Program Vokasi Universitas Indonesia atau disingkat Vokasi UI dibentuk tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat perkembangan dan kemajuannya. Hal tersebut menuntut sumber daya manusia di suatu negara berkompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mendukung proses pembangunan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx) BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA 1.1.1 Bentuk Usaha RPX (FedEx) Tentang RPX (FedEx) Layanan yang diinginkan konsumen kepada perusahaan logistik semakin banyak ragamnya. Ketika

Lebih terperinci

BAB VII HAMBATAN DALAM BERKARIR. yang tinggi dibutuhkan juga skill yang tinggi. Seperti halnya dalam memperoleh

BAB VII HAMBATAN DALAM BERKARIR. yang tinggi dibutuhkan juga skill yang tinggi. Seperti halnya dalam memperoleh 106 BAB VII HAMBATAN DALAM BERKARIR 7.1 Pendahuluan Saat ini untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah mudah, disamping pendidikan yang tinggi dibutuhkan juga skill yang tinggi. Seperti halnya dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak pengaruh era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak hal yang harus disiapkan dan dibekali pada diri kita sehingga tidak mengalami kesulitan dalam menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak bisa dihindarkan lagi. Dunia bisnis yang semakin hari semakin ketat persaingannya, mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan memasarkan produknya dengan mengunakan merek sebagai pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek yang kuat akan terlindung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perbankan dalam rangka memenangkan persaingan. Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan keadaan global yang sangat cepat dan dinamis saat ini berimbas terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang melambat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK serta derasnya arus globalisasi telah membawa perubahan dan menciptakan paradigma baru di tempat kerja maupun didunia pendidikan. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang turut serta memunculkan lembaga-lembaga keuangan yang mewarnai

BAB I PENDAHULUAN. yang turut serta memunculkan lembaga-lembaga keuangan yang mewarnai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan lembaga keuangan di Indonesia sangatlah pesat. Perkembangan zaman yang semakin maju sangatlah berperan penting pada perubahan pola pikir masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia sibuk melakukan perbaikan dari berbagai aspek dimulai dari infrastruktur sampai usaha kecil menengah. Lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Economic and Business School adalah sekolah bisnis yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) di bawah bendera Telkom University. Dewan

Lebih terperinci