Pokok-pokok Pembahasan Disiplin dan Informasi 02 Maret 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pokok-pokok Pembahasan Disiplin dan Informasi 02 Maret 2010"

Transkripsi

1 Item Materi Isi diskusi Kondisi anggota 1. Kondisi anggota per 25 Februari 2010 (target jumlah anggota tahun fiskal 2009 sebanyak 280 Perusahaan) Business Category Occupation Category Country Category Member Structure Principal Parts Maker Mold & Die Maker Others Total Plastic Press Stamping Casting Others Total Japan Korea Indonesia Others Total Corporate Member 249 Individual Member 16 Total Jumlah anggota berdasarkan wilayah Code Area Member % Code Area Member % Total A Jakarta % F Solo 1 0.4% B Bekasi % G Karawang % 265 C Tangerang % I Purwakarta 4 1.5% D Bogor % J Surabaya % E Bandung 4 1.5% K Yogyakarta 2 0.8% 100% 3. Kondisi penambahan anggota Yearly Plastic % Press % Casting % Others % Total Accumulation % % 19 53% 3 33% 18 86% % % 11 58% 6 200% % % % 3 27% 1 17% % % Total anggota baru yang telah mendapatkan persetujuan (9 corporate member, 1 Individu) PT.Alda Henko Internusa, PT.Trix Indonesia, Bpk..Ir. Makmur M.si, PT. Kawamura Indah, PT.Komatsu Marketing and Support Indonesia, PT.Indonesia Stanley Electric, PT.KH Internasional, Pudak Scientific, PT.J.S.T Indonesia, PT.IRC INOAC INDONESIA 5. Item-item yang bisa digunakan untuk menarik anggota baru 1) Dengan banyaknya rencana kegiatan Pelatihan Sertifikasi Teknologi, Workshop dan Seminar IMDIA pada tahun fiskal 2009, adalah merupakan kesempatan yang bagus dalam pengembangan HRD. 2) Melalui Seksional, Komite dan BOD, IMDIA memiliki kemampuan organisasi untuk memecahkan 1/77

2 Rencana Even permasalahan-permasalahan yang sering timbul pada anggotanya. 3) Untuk meningkatkan lokalisasi mold/die dan untuk menghadang produk-produk impor, IMDIA memiliki solusi dalam penanganan biaya, delivery, kualitas dan service. 1. Item kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan No. Evnet Name Place Operation Start Period Application Attendance Attendance % 1 Seminar teknologi terbaru machining center ukuran besar YPMG 20-May % 2 Seminar teknologi terbaru mesin injeksi plastik ukuran besar YPMG 18-Jun % 3 Bantuan teknologi bidang pres(atm Cikarang) Inti Pantja Press industri 24-Jun % 4 *Casting die design level dasar YPMG 15-Jul % 5 Pelatihan instruktur mechanical inspection YPMG 21-Jul % 6 Kunjungan pertukaran informasi Seksional Plastik Dynaplast Tbk. & Tridaya Artaguna 23-Jul % 7 *Casting die design level dasar Surabaya 27-Jul % 8 Seminar teknologi aplikasi standard part YPMG 30-Jul % 9 Pameran MTT 2009 reverse part Jakarta Expo 11-Aug % 10 Pelatihan mechanical inspection - 1 (U Sertifikasi Nasional) YPMG 14-Aug % 11 *Mold/die management level dasar YPMG 18-Aug % Kunjungan pertukaran informasi Seksional Casting and Others Indokarlo 20-Aug % *Seminar management mold/die oleh Ketua JDMA (Japan Die & Mold Association) YPMG 27-Aug % 14 *Mold/die management level dasar Surabaya 31-Aug % 15 *Casting die design level menengah YPMG 31-Aug % 16 *Seminar pembina IMDIA YPMG 15-Sep % 17 *Equipment maintenance mold/die level dasar (U Sertifikasi Nasional) YPMG& DENSO 30-Sep % 18 *Mold/die maintenance w elding level dasar YPMG 30-Sep % 19 *Die finishing level dasar(u Sertifikasi Nasional) YPMG& TOYOTA 6-Oct % 20 *Mold/die maintenance w elding level dasar YPMG 6-Oct % 2/77

3 21 *Press die maintenance level dasar STEP 13-Oct % 22 *Casting die maintenance level dasar Astra Otoparts Nusa Metal 13-Oct % 23 *Press die maintenance level dasar PMI 20-Oct % 24 *Casting die maintenance level dasar Astra Otoparts Nusa Metal 20-Oct % 25 *Mold design level dasar YPMG 26-Oct % 26 *Seminar teknologi oleh Wakil Ketua JDMA YPMG 29-Oct % 27 *Mold design level dasar Surabaya 2-Nov % 28 *Mold/die management level menengah YPMG 9-Nov % 29 *Casting die maintenance level menengah PMI 18-Nov % 30 Pameran Parts di Set Maker Daihatsu 26-Nov % 31 *Mold design level menengah YPMG 30-Nov % 32 *Press die design level dasar Surabaya 7-Dec % 33 *Mold maintenance level dasar PMI 8-Dec % 34 *Press die maintenance level menengah PMI 15-Dec % 35 *Mold maintenance level dasar KMK 15-Dec % 36 *Press die design level dasar YPMG 15-Dec % *Proses milling machine mold/die level dasar (kandidat U Sertifikasi Nasional) *Proses grinding machine mold/die level dasar (kandidat U Sertifikasi Nasional) ATMI &YPMG 10-Dec % KMK & YPMG 10-Dec % 39 Komuniti seksi pres ATMI-Cikarang 13-Jan % 40 *Mold/die maintenance w elding level atas YPMG 20-Jan % 41 *Mold maintenance level menengah KMK 26-Jan % 42 Teknologi Machining presisi tinggi dengan menyesuaikan antara material dan tools (matching) YPMG 28-Jan % 43 *Press design level menengah YPMG 1-Feb % 44 Pelatihan Ujian Sertifikasi Nasional Mechanical Inspection level 2 KMK,YPMG,Nu sa Metal 28-Jan % 2. Mold/die technology support JETRO bulan Januari 1) Waktu: 26 Januari ~ 11 Maret 2010 (Selasa ~ Kamis), 7:30 ~ 16:30 3/77

4 2) Support expert: Mr. Umezawa (press), Mr. Nakazawa (mold) 3) Jumlah peserta: 7 Perusahaan (seleksi berdasarkan local company) 3. Februari 10: Seminar Teknologi 1) Waktu: 25 Feb. (Kamis), 14:00 16:00 2) Tema: Teknologi Pengukuran Presisi Tinggi 3) Pembicara: Mr.Masahide Sunata & Norohisa Okamoto (Komatsu Indutriari) 4) Tempat: YPMG 4. Maret 10: Pelatihan ke-2 Ujian Sertifikasi Nasional Mechanical Inspection Level 2 1) Waktu: 9 ~ 11 Maret (Selasa ~ Kamis), pukul 7:30 ~ 16:30 2) Tempat: KMK Plastics, YPMG 3) Peserta: 40 orang (pemilik Sertifikat level 3) Kebijakan Kegiatan IMDIA tahun Maret 10: Seminar Teknologi 1) Waktu: 17 Mar. (Rabu), 14:00 16:00 2) Tema: Troubleshooting proses & injeksi plastik 3) Pembicara: Mr. Makoto Nakazawa & Mr.Osamu Umezawa 4) Tempat: YPMG 1. Penguatan pelatihan tenaga ahli mold/die 1) Mendorong efisiensi melalui bantuan 16 orang Expert JETRO 2) Bantuan teknologi bidang mold dan press 3) Pelaksanaan workshop level menengah mold/die management, design dan maintenance bidang casting, mold dan press. 2. Peningkatan rasio lokalisasi mold/die (target tahun fiskal 2009: 30%) 1) Pelaksanaan survey ulang rasio lokalisasi mold/die 2) Mendorong sistem kerjasama bisnis 3) Mengajukan promosi investasi industri mold/die kepada Departemen Perindustrian 3. Memajukan sistem Uji Kompetensi Nasional dan IMDIA (tahun 2009: 600 orang) 1) Melaksanakan ujian Sertifikasi Nasional tema baru dan menciptakan kelulusan pesertanya (milling: 10p, grinding: 5p) 2) Mengajak anggota dan memperbesar sistem Uji Kompetensi Nasional dan IMDIA 3) Membuat keterkaitan antara sistem sertifikasi dengan sistem penggajian 4. Penguatan keorganisasian 1) Mendirikan IMDIA cabang Surabaya 2) Memperbesar jumlah anggota (target anggota: 280) 3) Penguatan kemampuan keuangan 4/77

5 Kegiatan Seksional Lain2 5. Meningkatkan pertemuan pertukaran informasi bisnis 1) Meningkatkan pertukaran informasi dengan Japan Dies & Mold Association atau JDMA (melalui seminar dan misi observasi mold/die) 2) Factory visit ke pabrikan/prinsipal atau set maker ( 2 Perusahaan) 3) Kunjungan pertukaran informasi Seksional (wilayah Surabaya) 1. Penguatan organisasi 1) Ajakan (perekrutan) anggota 1 IMDIA menargetkan total penambahan anggota baru sebesar 21% dari 250 anggota menjadi 280 anggota. Untuk itu di luar set maker (16 anggota), Seksional lain-lain menargetkan penambahan sebanyak 11 anggota. 2 Berikut adalah pembagian bidang kerja untuk 11 anggota dimaksud. Category Forge Rubber Blower Styrene Foam Total Member Mohon mengirimkan kandidat anggota masing-masing kategori kepada Sekretariat. 2) Pelaksanaan Kunjungan Seksional No. Waktu Tujuan kunjungan Tema Agst PT.Indokarlo Perkasa Cara mendorong gerakan 3S Maret 2010 PT.Tri Dharma Wisesa Dipilih dari Seksional Casting 1 Dengan kebaikan dari PT. Indokarlo Perkasa, telah dilaksanakan Kunjungan Antar Seksional pada tanggal 20 Agustus Karena peserta terlambat, maka kunjungan dilaksanakan mundur selama 15 menit. 2 Dalam kunjungan tsb terdapat permintaan seminar untuk bidang rubber. Untuk itu Seksional Lain-lain perlu memikirkan tindak lanjutnya. 3 Terdapat permintaan kunjungan pabrik ke PT. Chemco melalui pengurus Seksional Casting dan Lain-lain yang rencana semula akan dilaksanakan pada tanggal 8 September Akan tetapi dikarenakan memasuki bulan Puasa dan kegiatan IMDIA sangat padat, maka diundur setelah Lebaran. Sebaiknya kapan dilakukan? 4 Ingin menentukan Perusahaan tujuan Kunjungan Antar Seksional untuk bulan Maret Adapun Best 10 anggota yang mendapatkan nilai tinggi dalam self check Safety & 3S adalah sbb. (Nilai tertinggi 150 poin). 5/77

6 6 PT. Kiyokuni Technologies PT. Sinar Alum Sarana PT. Ichikoh Indonesia PT. Mekar Armada Jaya PT. Toyoplas Manufacturing Indonesia Kalau bisa, setelah kunjungan selesai, diambil tema dari permasalahan yang ada, dan dilakukan diskusi selama 30mnt. 6 Mohon memilih tema bahan diskusi. (sebagai contoh) Cara mendorong gerakan 3S, training teknisi mold/die, perekrutan tenaga ahli, pengembangan supervisor lapangan, lain-lain 3) Rencana pembentukan Seksional baru 1 Berikut adalah pembagian bidang kerja Lain-lain per 31 Agustus Year Forge Rubber Blower Styrene foam IT Surface Treatment Agent Training Consultan t Principal Maker Total Telah diusulkan pembentukan Support Sectional pada rapat Dewan Direksi 22 Juni Karena tidak jelasnya target dan item kegiatan Support Sectional, maka masih dalam tarat pengkajian. 3 Telah diusulkan kembali pada Rapat Dewan Direksi 30 Oktober, tetapi karena yang hadir dalam rapat sedikit, akhirnya tidak bisa diputuskan. Akan meminta persetujuannya kembali pada rapat berikutnya. 4 Untuk memperjelas tujuan dan isi kegiatan Seksional ini, maka perlu memperkenalkan teknologi terbaru dalam pembuatan atau penggunaan mold/die yang diperlukan seperti CAD/CAM system, material, heat treatment, surface treatment, mesin machining, merk peralatan untuk pemasangan mold/die, agen, dsb. 5 Materi kegiatan tsb akan diperkenalkan dalam seminar teknologi, sekaligus memberikan informasi kepada anggota IMDIA. 6 Akan melakukan perekrutan pemasangan banner support sectional pada top page web site IMDIA (dikenakan biaya). Rencana ini telah mendapatkan persetujuan dari BOD tanggal 28 Agustus Berikut adalah isinya. Di dalam Kebijakan Kegiatan tahun fiskal 2009 terdapat penguatan organisasi. Untuk meningkatkan kemampuan keuangan, maka selain mengumpulkan iuran tahunan anggota, terdapat satu usulan seperti di atas. Mohon keputusannya. Diperkirakan setiap hari 100 orang mengakses web-site IMDIA yang sarat dengan kegiatan-kegiatan, sehingga per bulannya sebanyak orang dan per tahunnya orang yang membuka web-site IMDIA. Rencananya pada kedua sisi samping TOP page web-site dipasang nama-nama Perusahaan yang tampak seperti di bawah ini. Kalau melakukan klik pada nama perusahaan, maka akan langsung ke home page perusahaan ybs. Total 6/77

7 Adapun perusahaan tsb adalah perusahaan yang telah melaksanakan seminar di IMDIA maupun perusahaan lain yang menginginkannya. Kontrak tahunan berdasarkan posisi serta ukuran bannernya. Berikut ini adalah draf ketentuan biaya tahunan pemasangan iklan; Position Banner size Total Banner size Total Price(Yearly ) Sales Qty Position Price(Yearly ) Sales Qty Width Height Income Width Height Income 1.0 cm 4,700, cm 2,700, cm 1.5 cm 4,850, ,700, cm 1.5 cm 2,850, ,700, cm 5,000, cm 3,000, cm 4,200, cm 2,200, cm 1.5 cm 4,350, ,700, cm 1.5 cm 2,350, ,700, cm 4,500, cm 2,500, cm 3,700, cm 1,700, cm 1.5 cm 3,850, ,700, cm 1.5 cm 1,850, ,700, cm 4,000, cm 2,000, cm 3,200, cm 1,200, cm 1.5 cm 3,350, ,700, cm 1.5 cm 1,350, ,700, cm 3,500, cm 1,500,000 49,600,000 Untuk menampilkannnya, perlu perubahan design web-site oleh Nusantara Secom dengan biaya $880. Melakukan kerjasama banner web-site IMDIA dengan anggota dan memposisikannya sebagai anggota Support Sectional, 7/77

8 yang diharapkan mendukung dalam kegiatan pembuatan mold/die. 8 Mengenai usulan pemasangan banner ini, telah disetujui Dewan Direksi pada 28 Agustus. 2. Efektifitas sumber daya manajemen untuk mendorong interaksi pengelolaan usaha 1) Isi sumber daya manajemen 1 SDM: pekerja, tenaga terampil atau ahli, manajer atau supervisor, manajemen 2 Fasilitas: gedung, kesehatan, produksi, maintenance, mold/die atau produktion engineering, pendidikan dan pelatihan, gudang, transportasi, informasi, dsb. 3 Kapital: modal, modal kerja, modal cadangan, pinjaman, suku bunga. 2) Cara untuk mendorong interaksi pengelolaan usaha 1 Perusahaan yang memiliki sumber daya manajemen tetapi belum optimal dan cenderung belum termanfaatkan, dilakukan sounding kepada anggota lainnya. Pemanfaatan secara efektif akan mendatangkan keuntungan bagi semua pihak. 2 Perusahaan yang ingin bergabung tidak perlu mengatakan apapun bisa dikerjakan, tetapi cukup menjelaskan 1 bidang tertentu yang diandalkan dan tidak kalah dengan perusahaan lainnya. Perlu membuat penjelasan dan progres berkala sejauh mana pekerjaan tsb bisa dilakukan. 3 Mengenai peralatan (mesin machining) mold/die, untuk mendorong Sistem Kerjasama Bisnis, saat ini Sekretariat melakukan survey 1 bulan 1 kali mengenai kondisi volume pekerjaan, yang selanjutnya ditampilkan pada buletin web-site IMDIA. Tetapi tidak diketahui sejauh mana akses dari anggota. 4 Ke depannya, untuk mengembangkan langkah-langkah ini maka sedang dipikirkan untuk membuat daftar peserta Kerjasama Bisnis beserta dengan penjelasan keunggulan masing-masing, dan mengirimkannya ke seluruh anggota IMDIA. Mohon pendapatnya. 5 Mohon melakukan pemeriksaan terhadap daftar peserta Kerjasama Bisnis (versi B. Inggris). Daftar ini akan dikirimkan 1 kali dalam 1 bulan. 3) Hasil yang diharapkan 1 Menurunkan investasi yang sia-sia dan meningkatkan daya Cost 2 Memperkuat solidaritas sesama anggota IMDIA dan meningkatkan kemampuan 3 Meningkatkan rasio lokalisasi mold/die serta komponennya 3. Meningkatkan kemampuan management 1) Penilaian kondisi management (sejauh mana pihak manajemen menerima laporan dari masing-masing level/tingkatan, dan instruksi maupun kebijakan apa yang diambilnya) 1 Kebijakan dasar untuk karyawan: moral up, gerakan keselamatan kerja, gerakan 3S 2 Kebijakan pengembangan SDM untuk tenaga terampil dan tenaga ahli: keikutsertaan dan kondisi uji kompetisi pada Ujian Sertifikasi Nasional, Ujian Sertifikasi IMDIA, Seminar dan Workshop. 3 Kebijakan kegiatan untuk manager dan supervisor: target menurunkan kemangkiran karyawan dan rasio kecelakaan yang menyebabkan tidak masuk kerja, menurunkan NG product dan NG process, meningkatkan efisiensi dan rasio operasional, serta menurunkan biaya material dan biaya pabrikasi. 2) Pelatihan dan pengembangan Management 1 Rencana peserta yang mengikuti Mold/die management WS dan perolehan Sertifikat IMDIA tahun 2009 No Class Pelaksanaan Tempat Peserta Peserta Seksional Lain2 8/77

9 1 Dasar 3-7 Agustus 2009 YPMG 15 orang 2 Dasar 7-11 September 2009 Surabaya 15 orang 3 Menengah 9-13 November 2009 YPMG 15 orang 2 Melalui Kunjungan Pabrik dan Kunjungan Antar Seksional, belajar kondisi management Set maker Jepang dan Perusahaan lain-lain. 3 Mengikuti pelatihan teknologi management mold/die Jepang (AOTS), dan mengetahui management Negara Jepang dan Dunia. (pelatihan berbayar, tetapi perlu mendapatkan bantuan setengahnya). 4 Dalam Mold/die Control Technology Training yang akan dilaksanakan oleh AOTS, terdapat 4 orang yang berminat. Saat ini sedang dilaksanakan penyeleksian untuk 2 orang saja oleh AOTS. NO Company Name Candidates Participant Sectional 1 PT. Guna Sena Putra Sejahtera Mr. John Elisa Press 2 PT. Berlina Tbk. Mr. Samuel Widya S. Plastic 3 PT. Biggy Cemerlang Mr. Jusephus Plastic 4 PT. Indotech Metal Nusantara Mr. Dedy Irawan Press 3) Analisa topik management Seksional Lain-lain dan pelaksanaan solusi 1 Seksional Lain-lain mengupas permasalahan dan topik management yang berhadapan langsung. Secara garis besar topiknya adalah mengenai gerakan 3S dan pelatihan tenaga terampil dan tenaga ahli (teknisi). Dalam rapat ini mohon pendapatnya mengenai titik permasalahan masing-masing item. 2 Mengenai topik management, menganalisa dan mencari penyebab di mana letak permasalahan masing-masing item. Menjadi PR sampai rapat berikutnya. 1 Melakukan pembahasan metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tsb, dan melaksanakan item yang dirasakan paling sesuai. 4. Meningkatkan rasio lokalisasi mold/die 1) Perubahan latar belakang 1 Kondisi berkelanjutan kurs Yen naik, kurs Rupiah turun, akibat lokalisasi komponen dalam Negeri yang merupakan upaya penurunan biaya oleh Set maker, serta pembelian mata uang Rupiah, diperkirakan terjadi peningkatan permintaan terhadap pembuatan die. 2 Pembelian die dari Jepang maupun China, dikarenakan mata uang Yen maupun Yuan naik, hal ini mengakibatkan peningkatan biaya. Sementara mata uang Won Korea turun, terjadi peningkatan persaingan. 3 Yang harus dilakukan lokalisasi di Indonesia hanya tersisa komponen ukuran besar atau komponen dengan kepresisian tinggi. 2) Pembuatan target lokalisasi komponen die 1 Melakukan survey terhadap set maker kondisi akhir saat ini impor komponen. 2 9/77

10 No. Category Localization Possible Pats Charge member 1 Mobil 2 Motorcycle 3 Electric Product Kegiatan Seksional Casting 3 Menginginkan supaya masing-masing Set maker melakukan pemaparan terhadap kemampuan teknologi dan kemampuan antisipasinya, serta membuat rekomendasi untuk lokalisasi komponen. 4 Kesempatan itu adalah pada waktu dilakukannya Pameran MTT 2009 dan Reverse Parts Exhibition dari tgl. 11 Agustus ) Uraian tema lokalisasi die (extraction task) 1 Dalam pembuatan die, melakukan analisa apakah masalah ada pada ide, design, proses machining, perakitan, trial atau proses penilaian kualitas. 2 Mengenai kekurangan akan kemampuan keahlian dan keterampilan, dipikirkan untuk meminta bantuan teknologi Expert. 3 Mengenai kekurangan akan kemampuan peralatan, dipikirkan untuk memanfaatkan peralatan anggota Kerjasama Bisnis 4 Bila perlu, memikirkan untuk membuat Extraction task project team dari anggota. 5 Kalau tema lokalisasi die tidak terurai dengan baik, maka akan sulit untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini harus ditekankan kepada penanggung jawabnya. 4) Pembuatan progress schedule 1 Perhitungan resiko pada proses pembuatan die. 2 Membuat perbedaan antara target internal dan target yang telah dicapai. 3 Setting waktu yang diperlukan dari impor komponen sampai lokalisasi komponen. 5) Perkiraan hasil 1 Karena tidak boleh ada sinyal hasil 1 digit, maka minimalnya harus di atas 10%. 2 Hal yang penting adalah selain meningkatkan hasil berdasarkan nilai harga, juga mendorong hasil lainnya. (menurunkan stok, meningkatkan kemampuan teknologi, setting target berikutnya). 3 Waktu tidak bisa diharapkan mendapatkan hasil yang besar, yang terpenting adalah dengan segera menghentikannya. 6) Pertumbuhan sekitar 1 Peningkatan daya-biaya komponen mobil, sepeda motor, elektronik tidak bisa hanya 1 Perusahaan saja. Penguatan total daya-biaya tergantung dari pertumbuhan sekitarnya. Dengan demikian biaya produk Indonesia bisa diterima di dunia. 2 Memperkenalkan contoh kasus yang sukses kepada anggota melalui seminar, kunjungan seksional dan web-site IMDIA. Diharapkan memicu daya kompetisi yang baru. 3 Daya kompetisi yang baru akan mempercepat langkah-langkah lokalisasi berikutnya, yang secara pasti akan memperkuat kemampuan supporting industry. 7) Mendorong lokalisasi die 1 Ingin membahas kekurangan item dari proses langkah No. 1) 6) di atas. 2 Ingin segera melaksanakan tema lokalisasi komponen die. 1. Rencana Pengembangan SDM Seksional Casting 1) Berikut adalah Rencana Pengembangan SDM sampai dengan tahun 2013 yang telah disetujui oleh BOD. 10/77

11 Cate gory Manag ement Design Assembly, maintenance Certification Mold/die management Casting design (CAD/CAM) Casting die maintenance Mold/die maintenance welding Mold/die equipment maintenance T o t a l Class Certified Instructor Certified Instructor Certified Instructor Certified Instructor Certified Basic Middle Advance Basic Middle Advance Basic Middle Advance Basic Advance Basic Middle Advance Basic Middle Advance ) Supaya bisa mencapai target tsb, mohon bantuan dan kerjasamanya. 2. Pengembangan SDM Die Casting Design (mempertimbangkan penggunaan software MAGMA) 1) Jangka waktu support dari JETRO Expert No. 1 Expert item Casting die design expert Candidate name Mr.Kazuro Sasaki 2) Program pengembangan SDM Casting Design. 1 Outline Content of main support 1.Casting die design base promotion program execution and recognition 2. Casting die design middle class promotion program decision, execution, and iti 11/77 1Support begin 12-Jul-09 Basic Middle Advance Jangka Waktu Persyaratan kemampuan Jml peserta pelatihan (lulus) Mampu memberikan support dalam proses design Mampu melakukan design 1Support end 10-Sep-09 Mampu melakukan design improvement Mohon berikan pendapat berapa orang SDM yang harus diberikan pelatihan untuk masing-masing periode. 3 Apabila dihitung berdasarkan anggapan bahwa kemampuan design keseluruhan member yang ada sekarang adalah tingkat intermediate, maka dari 19 member Die Casting maker, serta ratio produksi internal adalah 60%, maka setidaknya diperlukan 2 designer untuk tiap 1 member IMDIA, sehingga total akan diperlukan adanya 20 orang designer. 4 Pengembangan SDM sangat penting untuk bisa mendorong ratio lokalisasi die. Apabila tiap perusahaan member tidak hanya mengembangkan kemampuan maintenance namun juga kemampuan design, tidak menutup kemungkinanan memperoleh kemampuan untuk memproduksi die secara internal, sehingga disini sangatlah diperlukan keberadaan seorang designer. 5 Untuk memulai pengembangan SDM designer, sebaiknya dipilih kandidat dari orang yang sudah memiliki pengalaman maintenance selama 2-3 tahun. Kemampuan pengoperasian CAD tidak berarti mendukung kemajuan seseorang di bidang

12 design. 6 Perincian kemampuan serta teknologi program pengembangan SDM tingkat MIddle Mampu menentukan Die Cast Machine berdasarkan bentuk, material, kepresisian, persyaratan kualitas, serta jumlah produksi 1 buah part Die Cast. Mampu menentukan ukuran die dan posisi gate berdasrkan bentuk part. mampu menentukan bentuk, ukuran dan posisi runner berdasarkan berat casting. Mampu menentukan bentuk, ukuran, serta posisi overflow dan gas vent yang paling sesuai dengan persyaratan kualitas part yang telah ditentukan. Mampu menentukan material dan proses treatment untuk memenuhi konstruksi/susunan move/fix cavity, slide cavity, split cavity berdasarkan produksi. Mampu membuat drawing die assembly serta memberikan instruksi kepada bawahannya. 3) Rincian pelaksanaan 1 Tgl pelaksanaan Operation Day Opration Area Participant Certification Test Opration Place 1Basic-1 15~22 Jul.2009 Jakarta Jul.2009 YPMG 2Basic-2 27~31 Jul.2009 Surabaya 15 1 Aug.2009 Panggung Electric Citrabuana 3Middle 31 Aug~4 Sep.2009 Jakarta 10 7 Sep.2009 YPMG 2 Berikut adalah hasil kelulusan Ujian Sertifikasi Casting Design Basic. Jakarta Area Surabaya Area No. Company Name Participant Score No. Company Name Participant Score 1 (individual member) Mr. Tunggul Mahendra 64 1 (individual member) Mr. Roche Alimin 72 2 PT. Astra Otoparts Div. Nusa Metal Mr. Taufik Hidayat 70 2 (individual member) Mr. Soejono Tjitro 66 3 PT. Astra Otoparts Winteq Mr. A. R. Yanuarianto 62 3 PT. IGI Center (ATMI) Ms. Atika Wahyuningsih 67 4 PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi Mr. Iwan Kurniawan 79 4 PT. IGI Center (ATMI) Ms. Damina Oktofianti 61 5 PT. Indomurayama Press & Dies Mr. Arda Laksana Putra YH Universitas Kristen Petra Mr. Stefanus Okie 60 6 Industries PT. Tridaya Artaguna Santara Mr. Fen Liem 60 Suhardjianto 7 PT. Panasonic Manufacturing Indonesia Mr. Norman Syahril 61 8 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors Mr. Muhammad Ridwan 66 3 Pada Jakarta Area No. 7 dan 8 adalah peserta yang mengikuti Ujian Sertifikasi IMDIA pada MTT 2009, di Kemayoran. 4 Jumlah kelulusan tahun 2008 sebanyak 6 orang, ditambah tahun 2009 sebanyak 13 orang, total 19 orang. Lebih banyak dibandingkan dengan Target sebesar 12 orang. 5 Untuk pelatihan tingkat Middle boleh diikuti oleh siapa saja yang berhasil lulus dalam Ability Test dgn 100 pertanyaan Abilty Test, tidak hanya oleh peserta-peserta yang sudah lulus pelatihan Basic Design. 6 Berikut adalah 11 orang peserta Casting Design Intermediate Workshop. 12/77

13 No. Company Name Participant No. Company Name Participant 1 MEPPO-BPPT Mr. Achmad Zaki Rahman 7 PT. Panasonic Manufacturing Indonesia Mr. Norman Syahril 2 PT. KMK Plastics Indonesia Mr. Adri Prasetya 8 (individual member) Mr. Tunggul Mahendra 3 PT. Indomurayama Press & Dies Mr. Arda Laksana Putra 9 PT. Denso Indonesia Mr. Solihin Industries YH 4 PT. Tridaya Artaguna Santara Mr. Fen Liem 10 PT. Astra Otoparts Div. Nusa Metal Mr. Taufik Hidayat 5 PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi Mr. Iwan Kurniawan 11 PT. Panasonic Manufacturing Indonesia Ms. Nova Ersiana 6 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors Mr. Muhammad Ridwan 7 Berikut adalah materi program workshop bidang Casting Design Intermediate. No. Program Workshop Hour Point 1 2 Menjelaskan proses Casting secara garis besar dan Metode Casting yang Special Proses Peleburan 3 Proses Casting H 0.8 H H 3 Proses sampai terbentuknya produk Casting dan pengenalan terhadap metode-metode casting yang khusus. Karakteristik komponen penyusun aluminium (cairan logam) dan juga alur proses peleburan Perencanaan (gate, dll) casting, struktur mesin, dan proses kerja mesin 4 Susunan Die untuk Casting 0.8 H Struktur dasar dan komponen penyusun die. 5 Penyebab dan Countermeasures Casting Trouble 0.8 H 6 Alur Desain dan Produksi Die 0.8 H 7 Pengetahuan Dasar dalam Mendesain Die 2.5 H Penyebab dan countermeasures trouble yang pada umumnya muncul di dalam proses Casting Desain dan alur produksi die. Peran, bahan baku, dan heat treatment untuk masing-masing komponen die. Mempelajari pengetahuan dasar yang dibutuhkan dalam mendesain die. 8 Pengontrolan Kualitas, Produksi, dan Cost (biaya) 0.8 H Memahami metode pengontrolan kualitas, produksi, serta cost/biaya. 9 Desain Gambar Casting 6 H 10 Prinsip Dalam Mendesain Casting 1 H Mempelajari point-point dalam menggambar gambar casting. Cara menentukan bentuk biscuit, runner, gate, overflow, serta gas vent. 11 Urutan Penggambaran Gambar Assembling Die 1 H Mempelajari point-point dalam menggambar gambar konstruksi/assembling die Menggambar Gambar Assembling Die 22 H Istirahat 1.9 H Total 40 H Menggambar gambar assembling die (main body untuk move dan fix, serta gambar potongan/section fix dan move 8 Tes sertifikasi untuk Basic Design terdiri dari 100 pertanyaan. Sertifikat IMDIA diberikan kepada peserta yang berhasil meraih nilai lebih dari 60 point. 9 Ujian Sertifikasi Casting Design Middle dilaksanakan tanggal 7 September dengan 15 orang, yang lulus 4 orang. 13/77

14 No. Company Name Participant Score Theory Technical Total 1 PT. Tridaya Artaguna Santara Mr. Fen Liem PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi Mr. Iwan Kurniawan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors Mr. M. Ridwan PT. Astra Otoparts Div. Nusa Metal Mr. Taufik Hidayat Di bawah ini adalah 2 orang calon Instruktur yang mendampingi Expert dalam workshop design level dasar. No. Belong Name Name 1 MEPPO BPPT Mr.Achmad Zaki Rahman 2 MEPPO BPPT Mr.Edy Yulianto 11 2 orang tsb telah disertifikasi oleh Expert sebagai Instruktur Casting Design Basic. 1) Request kepada JETRO Expert 1 Sama seperti di atas 1) Support dari seksional Casting 1 Dalam pelaksanaan kelas Basic Design (tahun ini), 1-2 orang dari peserta yang telah mendapatkan sertifikat Basic Design akan dipilih oleh expert dan diminta untuk turut serta mendampingi dalam workshop. Mohon kerjasamanya. 1) Mempertimbangkan penggunaan software MAGMA 1 Rencana saat ini adalah, penggunaan untuk pelatihan aplikasi design yang akan dilaksanakan mulai tahun Karena PT. AOP Nusa Metal berencana membeli software ini, IMDIA ingin menyewanya untuk workshop level advance. Selain itu mohon dipikirkan supaya anggota IMDIA lainnya juga bisa menyewa. 3. Rencana Pelaksanaan Factory Visit Seksional Member (member dan non-member) 1) Untuk kegiatan Kunjungan Pertukaran Informasi Seksional diharapkan dihadiri juga oleh anggota dari seksional lainnya (others). Mohon dicarikan lokasi kunjungan. No. Bulan Pelaksanaan Tempat Kunjungan Pertukaran Informasi Tema 1 20 Agustus 2009 PT.Indokarlo Perkasa Cara mendorong gerakan 3S 2 Maret 2010 (tgl belum ditetapkan) Dipilih dari seksional Casting 1) Anggota Seksional Casting & Lain-lain bisa melakukan kunjungan ke Perusahaan yang dikenalkan oleh Mr. Makishima PT. HONDA. Kesempatan ini akan digunakan untuk melobi supaya masuk menjadi anggota IMDIA, dan ingin melakukan diskusi mengenai permasalahan-permasalahan bersama. No. Tgl pelaksanaan Lokasi Kunjugan Pertukaran Informasi Note 1 4 November 2009 KEMCO Perusahaan non-member di bidang seksional yang sama 4. Progress standarisasi proses pemilihan material untuk Die Casting (bertujuan menambahkan lifetime) 14/77

15 1) Penyebab menurunnya life time 1 Heat stress : design casting, die lubricant, sistem produksi, design part serta die, lubrikasi plunger, parameter casting,. 2 Machine stress : die adjusment, casting machine, produksi die, die design. 3 Resistance stress : heat treatment, produksi die, die design. 4 Stress relaxation : heat treatment, die maintenance 2) Material die 1 Material yang digunakan dalam Die Casting ada Hot Work Die Tool Steel(SDK61), JIS G Fraktur kristal yang tumbuh di dalam scrap baja akan muncul sebagai anisotropic struktur jaringan pada proses rolling. Memungkinkan level kekuatan mesin akan berbeda 30-50% diakibatkan oleh material arrangement. 3 Sudah ada pengembangan untuk material improvement seperti SKD8,SKD7,SKD4 3) Heat treatment 1 Heat treatment baja yang digunakan die akan berubah kontras mengikuto temperatur quenching serta waktu pendinginan pada proses tempering akan merubah. 2 Untuk die ukuran besar atau material yang tebal terdapat perbedaan temperatur pada bagian luar dan bagian dalam, sehingga dibutuhkan perhatian yang khusus. 3 Baja untuk die mengalami beberapa proses machining sebelum memasuki proses quenching, sehingga akan menyebabkan timbulnya residu stress pada saat proses heat treatment. 4) Surface treatment 1 Treatment seperti nitriding atau carbon nitriding akan melindungi lapisan permukaan die terhadap perubahan stress akibat pengulangan proses pemanasan dan pendinginan 2 Treatment gas nitriding akan memudahkan pengontrolan terhadap nitro-oksida atau juga kedalaman difusi permukaan, serta mencegah die agar tidak mudah mengalami oksidasi. 3 Aplikasi terhadap treatment PVD dan CVD sangat terbatas mengingat membran sangatlah mudah terkelupas karena lapisan membran sangatlah keras dan tipis. 4 PT. Oerlikon Balzers Artoda Indonesia akan mengaplikasikan coating treatment untuk Casting Die. Untuk rapat berikutnya ingin mengundang dan ingin mengetahui mengenai hal tsb lebih lanjut. 5) Kekhasan EDM dan welding 1 Proses EDM menimbulkan crack ataupun residu stress disebabkan proses carburizing oleh dekomposisi panas kerosene,struktur jaringan casting, timbulnya foam nitrogen ataupun juga proses pendinginan karena di dalam proses ini terjadi proses pengerasan setelah adanya peleburan. 2 Pada wire cut akan timbul lapisan dekarbonisasi atau erosi korosis akibat penggunaan elektrolit cairan proses (air). 3 Umumnya pengelasan dilakukan ketika melakukan perbaikan ataupun meintenance die, namun panas dari pengelasan akan banyak memberikan pengaruh terhadap struktur jaringan die. 5. Peningkatan kemampuan maintenance Die Casting (pengontrolan lifetime dan dimensi) 1) Jangka waktu support JETRO Expert 15/77

16 No. 1 Expert item Casting die maintenance expert Candidate name Mr.Tomoo Mizogami Content of main support Support satrt Support end 1.Casting die maintenance base promotion program execution and recognition 2. Casting die maintenance middle class promotion program decision, execution, and recognition Support period 27-Sep Nov ) Program pelatihan maintenance 1 Outline Basic Middle Advance Jangka Waktu Persyaratan kemampuan Jml peserta pelatihan Mampu memberikan support dalam proses maintenance Mampu melakukan maintenance 16/77 Mampu melakukan maintenance improvement Karena target jumlah peserta pelatihan sudah ditentukan, supaya target terpenuhi mohon pendapatnya apa yang harus dilakukan. 3 Apabila dihitung berdasarkan anggapan bahwa kemampuan maintenance keseluruhan member yang ada sekarang adalah tingkat advance, maka dari 19 member Die Casting maker, maka setidaknya diperlukan lebih dari 1 0rang staf maintenance untuk tiap 1 member IMDIA, sehingga total menjadi 20 orang 4 Rincian kemampuan dan teknologi program pelatihan tingkat Middle Mampu mengetahui item-item maintenance yang diperlukan berdasarkan kondisi keausan, lecet, karat serta panas Die Casting dari sample part produksi dan kondisi produksi. Mampu melakukan polishing untuk permukaan cavity yang kurang bagus pelepasannya. Mampu menganalisa kondisi heat check yang timbul pada permukaan cavity, dan mampu memberikan perkiraan kempuan jumlah produksi untuk ke depan. Mampu melakukan maintenance dan pengecekan terhadap gate, overflow. Memahami kondisi kerusakan part-part pendukung Die Casting seperti ejector pin, slide, guide post, serta silinder hidrolik. Mampu menukar part bila diperlukan, dan mampu melakukan pengecekan saat die kembali beroperasional. Mampu melakukan pengecekan terhadap kondisi fungsi gas vent dan cooling circuit serta melakukan perbaikannya. 5 Rincian kontrol maintenance program pelatihan tingkat Middle Mampu mengisi laporan rincian permasalahan dan maintenance dengan jelas. Mampu menyusun rancangan perbaikan/maintenace dan memperkirakan waktu maintenance berdasarkan kondisi kerusakan. Mampu melakukan pengorderan dan pengontrolan stok berdasarkan kondisi pemakaian part-part pendukung. 3) Rincian pelaksanaan 1 Tanggal pelaksanaan Class Opretion Day Opretion Area Participnat Opretion Place Basic-1 13~15 Oct.2009 Jakarta 8 Astra Otoparts Nusa Metal Basic-2 20~22 Oct.2009 Jakarta 8 Astra Otoparts Nusa Metal

17 Middle 17~19 Nov.2009 Jakarta 2 Untuk lokasi pelaksanaan akan diplih daripada member yang bisa menyedikan list alat maintenance dan die untuk dipakai dalam workshop. 3 Undangkan akan dikirimkan 2 bulan sebelum pelaksanaan, dan untuk menentukan peserta akan dilakukan Ability Test 1 bulan sebelum pelaksanaan. 4 Di hari terkahir akan dilakukan tes sertifikasi berupa tes teori dengan 50 pertanyaan, dan sertifikan IMDIA akan diberikan kepada peserta yang berhasil mendapatkan nilai lebih dari 60 point. 5 Kelas Middle ini tidak hanya dapat diikuti oleh peserta yang sudah mendapatkan sertifikat Basic, tetapi siapa saja yang berhasil lulus dalam Abily Test dengan 50 pertanyaan. 6 Berikut adalah nama-nama 4 orang yang telah lulus level basic. No Company Name Participant Name Group A 1 PT. Astra Daihatsu Motor Mr. Iwan Riswanto 2 PT. Astra Otoparts Div. Nusa Metal Mr. Yessi Ariyudha Group B 1 PT. Sinar Alum Sarana Mr. Alex 2 PT. Sinar Alum Sarana Mr. Fajar Andaka 4) Request kepada JETRO Expert 1 Mohon untuk mendengarkan usulan dari peserta mengenai pembuatan text book ataupun juga cara pelaksanaan workshop. Level program pelatihan akan meningkat apabila menanyakan apa permasalahan yang dimiliki oleh para peserta. 2 Diharapkan agar menilai kemampuan Expert, dan minta agar memperbaiki bagian-bagian yang masih terasa kurang. 3 Mohon memberikan informasi secara obyektif kemampuan observasi expert pada waktu berhadapan langsung dengan permasalahan. 5) Support dari Seksional Casting 1 Diperlukan adanya support orang Jepang untuk melakukan penilaian praktek. 2 Dalam pelaksanaan kelas Basic (tahun ini), 1-2 orang dari peserta yang telah mendapatkan sertifikat Basic akan dipilih oleh expert dan diminta untuk turut serta mendampingi dalam workshop. Mohon kerjasamanya. 3 Mohon untuk menyediakan lokasi maintenance untuk mengadakan pelatihan basic dan middle die maintenance. 6. Progress Organisasi Kerjasama Bisnis atau Corporate system (cara penyediaan data anggota Kerjasama Bisnis) 1) Akan dilaksanakan dengan proses yang sama seperti dengan seksional lainnya. 2) Mohon berikan usulan rincian bidang apa yang akan dilakukan kerjasama di seksional Casting,. Die Design, Part machining, heat treatment, die maintenance, alat produksi casting, perekruitan, pelatihan, lainnya. 7. Progress rasio lokalisasi Die Casting 1) Tidak ada usulan dari pimpinan seksional mengenai tema, maka dari itu mohon ajukan usulan yang nantinya akan digunakan sebagai target bagi IMDIA. 2) Perlu diadakan perbandingan harga/cost antara maker Die Casting di Taiwan dan Indonesia, agar bisa menganalisa proses 17/77

18 apa yang menyebabkan kita kalah dalam persaingan harga. 3) Untuk meningkatkan lokalisasi, diperlukan ada pembentukan tim project yang mampu melakukan perbaikan dari segi kualitas, delivery dan cost. 4) Ingin melakukan pembahasan dalam rapat ini mengenai anggota team project. No. Belong Name Name From 1 Nusa Metal Mr.Antonius User 2 Federal Izumi Mr.Teguh User 3 Astra Daido Steel Indonesia Mr. Atsushi Izumi Material Agent 4 Assab Steel Indonesia Mr.Suryanto Material Agent 5 Astra Otoparts Winteq Mr. Eko Juwono Casting Maker 6 Tridaya Artaguna Santara Mr.Hendry Casting Maker 5) Tema project ini adalah mengenai pajak impor 0% untuk mold/die jadi, dan pajak impor 18% untuk material mold/die dan parts standard. 6) Kalau pajak material mold/die sebesar 18%, maka biaya produksi akan lebih mahal 7%, yang pada akhirnya Indonesia akan kehilangan daya saing dalam pembuatan mold/die. No. Cost Content Import Local 1 Material 35.0% 41.3% 2 Standard Parts 5.0% 5.9% 3 Design 10.0% 10.0% 4 Manufacturing 28.0% 28.0% 5 Assembly & Trail 10.0% 10.0% 6 Management 3.0% 3.0% 7 GAWS 1.0% 1.0% 8 Profit & Loss 5.0% 5.0% 9 Others 3.0% 3.0% 10 Total 100.0% 107.2% 120.0% 100.0% 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0% Import Local 9 Others 8 Profit & Loss 7 GAWS 6 Management 5 Assembly & Trail 4 Manufacturing 3 Design 2 Standard Parts 1 Material 7) Penting sekali untuk melobi DEPPERIN supaya menghapuskan pajak impor material mold/die. Mengenai hal ini, dalam Rapat Mold/die EPA, IMDIA telah mengusulkannya dan DEPPERIN telah meminta supaya IMDIA memberikan data volume impor material tsb. IMDIA telah mengajukan permohonan kepada agen material tetapi belum ada jawaban. 2. Mohon pendapatnya, apa yang harus dilakukan Seksional Casting ke depannya. 1) Adakah tema dunia industri Casting. 2) Kedepannya, aplikasi teknologi seperti apa yang harus diaplikasikan. 18/77

19 Kegiatan Seksional Press Mengenai order bahan baku almunium, ingin mengadakan pembicaraan dengan agen material mengenai penyetaraan order. 1. Mendorong lokalisasi die press 1) Perubahan Rasio Lokalisasi Mold dan Die 1 Target tahun fiskal 2009: 30% % % % % % % Total Demand Import Local Export Total Local Local % 19% 21% 23% 26% 28% 30% 36% 42% 50% 0% 2) Kondisi rasio lokalisasi Press Die 1 Target lokalisasi bidang Press: 35% Demand Amount Lacal % Local Amount Year Auto Mobil Motor Cycle Electronic Others Total Auto Mobil Motor Cycle Electronic Others Total Auto Mobil 18% 20% 22% 24% 26% 28% 36% 43% 53% Motor Cycle 59% 65% 71% 81% 87% 93% 95% 97% 98% Electronic 15% 16% 18% 20% 21% 23% 28% 32% 38% Others 22% 24% 26% 30% 32% 35% 41% 48% 58% Total 22% 24% 26% 30% 32% 35% 41% 48% 58% 2 Khususnya peningkatan rasio lokalisasi mold &die bidang otomotif dan elektronika, ke depannya akan menjadi pokok 19/77

20 pembahasan permasalahan. 3) Perbaikan cara / sistem penerimaan order dari maker. 1 Wakil dari masing-masing perusahaan berada di depan dalam meningkatkan inovasi sistem penerimaan order, dari yang hanya menunggu order ke cara memberikan promosi berupa saran kepada maker. 2 Gerakan dari apapun bisa kami kerjakan menjadi hanya bidang tertentu saja (spesialisasi) dan keunggulan masing-masing perusahaan. 3 Memahami barang-barang (produk) dari parts yang khusus kita hasilkan. 4 Menganalisa cost, delivery, dan quality dari proses produksi. 5 Membuat komponen die, dan untuk menilai/mengukur komponen menyediakan peralatan minimum yang dibutuhkan secara terencana. 6 Mengenai parts tersebut, ingin mendiskusikan tambahan satu ide rekomendasi ke parts & die maker. 7 Sebelum mengundang wakil purchasing, mempersiapkan kondisi kegiatan 5S dan Safety control di dalam Perusahaan sudah berjalan. Dibuat supaya sekali memandang saja sudah langsung memahami bahwa Perusahaan ini sudah melaksanakan kegiatan 5S dan Safety control. 8 Setelah persiapan selesai, akan mengundang bagian purchasing dan memperkenalkan sebuah sistem tentang produk yang hanya bisa dikerjakan oleh Perusahaan tersebut. 9 Pada waktu itu sekaligus dijelaskan mengenai kebijakan manajemen, kualitas, lingkungan dan sistem pengembangan SDM. 10 Proposal bukan hanya dilakukan sekali saja, perlu membangun sistem supaya bisa membuat proposal ke-2 danke-3. 4) Perubahan latar belakang lokalisasi parts. 1 Kondisi berkelanjutan kurs Yen naik, kurs Rupiah turun, akibat lokalisasi komponen dalam Negeri yang merupakan upaya penurunan biaya oleh Set maker, serta pembelian mata uang Rupiah, diperkirakan terjadi peningkatan permintaan terhadap pembuatan die. 2 Pembelian die dari Jepang maupun China, dikarenakan mata uang Yen maupun Yuan naik, hal ini mengakibatkan peningkatan biaya. Sementara mata uang Won Korea turun, terjadi peningkatan persaingan. 3 Yang harus dilakukan lokalisasi di Indonesia hanya tersisa komponen ukuran besar atau komponen dengan kepresisian tinggi. 5) Pembuatan target lokalisasi komponen die 1 Melakukan survey terhadap set maker kondisi akhir saat ini impor komponen. 2 Menginginkan supaya masing-masing Set maker melakukan pemaparan terhadap kemampuan teknologi dan kemampuan antisipasinya, serta membuat rekomendasi untuk lokalisasi komponen. 3 Menginginkan supaya menyebutkan masing-masing nama komponen yang memiliki kemungkinan tinggi untuk diproduksi di dalam perusahaan. No. Category Localization Possible Pats Charge member 1 Mobil 2 Motorcycle 3 Electric Product 6) Uraian tema lokalisasi die (extraction task) 1 Dalam pembuatan die, melakukan analisa apakah masalah ada pada ide, design, proses machining, perakitan, trial atau proses penilaian kualitas. 2 Mengenai kekurangan akan kemampuan keahlian dan keterampilan, dipikirkan untuk meminta bantuan teknologi Expert. 3 Mengenai kekurangan akan kemampuan peralatan, dipikirkan untuk memanfaatkan peralatan anggota Kerjasama Bisnis IMDIA. 20/77

21 4 Bila perlu, memikirkan untuk membuat Extraction task project team dari anggota. 5 Kalau tema lokalisasi die tidak terurai dengan baik, maka akan sulit untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini harus ditekankan kepada penanggung jawabnya. 7) Pembuatan progress schedule 1 Perhitungan resiko pada proses pembuatan die. 2 Membuat perbedaan antara target internal dan target yang telah dicapai. 3 Setting waktu yang diperlukan dari impor komponen sampai lokalisasi komponen. 8) Perkiraan hasil 1 Karena tidak boleh ada sinyal hasil 1 digit, maka minimalnya harus di atas 10%. 2 Hal yang penting adalah selain meningkatkan hasil berdasarkan nilai harga, juga mendorong hasil lainnya. (menurunkan stok, meningkatkan kemampuan teknologi, setting target berikutnya). 3 Waktu tidak bisa diharapkan mendapatkan hasil yang besar, yang terpenting adalah dengan segera menghentikannya. 9) Pertumbuhan lingkungan sekitar 1 Peningkatan daya-biaya komponen mobil, sepeda motor, elektronik tidak bisa hanya 1 Perusahaan saja. Penguatan total daya-biaya tergantung dari pertumbuhan sekitarnya. Dengan demikian biaya produk Indonesia bisa diterima di dunia. 2 Memperkenalkan contoh kasus yang sukses kepada anggota melalui seminar, kunjungan seksional dan web-site IMDIA. Diharapkan memicu daya kompetisi yang baru. 3 Daya kompetisi yang baru akan mempercepat langkah-langkah lokalisasi berikutnya, yang secara pasti akan memperkuat kemampuan supporting industry. 10) Mendorong lokalisasi die 1 Pada tanggal 25 Juni sudah dilaksanakan diskusi pada saat factory visit di PT. IPPI, mengenai lokalisasi dies ukuran besar. Tetapi tidak banyak pendapat yang keluar dari peserta. 2 Dalam diskusi tersebut, Bapak Budiono mengatakan, bahwa Taiwan bisa melaksanakan lokalisasi dengan menggunakan sistem pembagian kerja (corporate system) proses pembuatan mold/die. 3 Perusahaan-perusahan di dalam Seksional Press perlu melaksanakan pembagian kerja dengan cara menginformasikan keunggulan skill & teknologi yang dimiliki, diantaranya dalam hal manajemen, design, manufacturing, assembling & trial, yang lebih kuat dari perusahaan yang lain. 2. Rencana Jangka Panjang Pengembangan SDM, yakni mengenai Instruktur pelatihan dan pemilik Serifikat Seksional Press. 1) Jumlah Pemilik Sertifikat dan Instruktur pelatihan. Cate gory Manag ement Design Assembly, maintenance Certification Mold/die management Press design (CAD/CAM) Die finishing Pres die maintenance Mold/die maintenance welding Mold/die equipment maintenance T o t a l Class Certified Instructor Certified Instructor Certified Instructor Certified Instructor Basic Middle Advance Basic Middle Advance Basic Middle Advance Basic Middle Advance Basic Advance Basic Middle Advance Basic Middle Advance /77

22 2) Untuk merealisasikan rencana ini, maka harus mencapai target jumlah peserta dan rasio kelulusan. Kategori Management Design pres Die finishing Maintenance Mainten. welding Equipment M. Peserta 30 名 Passed % 30% 35% 60% 60% 80% 50% 3) Berikut adalah level (rank) yang diperlukan. 1 Skill competence rank (Uji Kompetensi Nasional) Rank Basic Middle Advance Kemampu an yang diperlukan Bidang kerja Memiliki kemampuan skill dasar, bisa menggunakan peralatan, alat ukur dan tools yang telah disiapkan, bisa mengerjakan tema yang telah ditentukan. Die finishing, Mold & die Equipment maintenance Memiliki kemampuan skill secara umum, bisa menggunakan function peralatan, alat ukur dan tools, mampu mengerjakan tema yang telah ditentukan. Memiliki kemampuan skill tinggi, bisa menentukan dan merangkum function peralatan, alat ukur dan tools, bisa mengerjakan tema yang telah ditentukan. 2 Multi competence rank (ujian sertifikasi IMDIA) Rank Basic Middle Advance Kemampu an yang diperlukan Memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam pekerjaan, bisa bekerja dibawah bimbingan. Bidang Die maintenance & maintenance welding kerja 3 Instructor competence rank Kemampu an yang diperlukan Memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam pekerjaan, bisa bekerja sendiri berdasarkan rencana kerja. Mampu menganalisa penyebab terjadinya masalah dalam pekerjaan, bisa membuat dan melaksanakan rencana penanganan masalah. Rank Basic Middle Advance Menguasai intermediate Menguasai basic competence di competence di atas 80%, bisa atas 70%, memahami materi dan mengajar materi secara umum, prosedurnya dengan benar, bisa memberikan bimbingan memiliki semangat dalam terpisah terhadap kelemahan mengajar. peserta. Menguasai advance competence di atas 90%, mengajar dengan benar sesuai dengan bimbingan expert, bisa membuat dan melaksanakan rencana bimbingan secara menyeluruh. 22/77

10 Years IMDIA Activities & 5 Years of Deployment

10 Years IMDIA Activities & 5 Years of Deployment Indonesia Mold & Dies Industry 10 Years IMDIA Activities & 5 Years of Deployment Jakarta, March 01, 2016 Indonesia Mold & Dies Industry Association (IMDIA) Chairman Makoto Takahashi Indonesia Mold & Dies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif,

Lebih terperinci

Agenda General Meeting IMDIA

Agenda General Meeting IMDIA Slogan, IMDIA menciptakan masa depan Tahun fiskal 2012 Agenda General Meeting IMDIA Waktu : Kamis, 10 Mei 2012 pukul 14:00 15:00 Tempat : YMG (Yayasan Matsushita Gobel) Indonesia Mold & Dies Industry Association

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Tahun Fiskal General Meeting IMDIA

Tahun Fiskal General Meeting IMDIA Slogan, IMDIA Menciptakan Masa Depan Tahun Fiskal 2018 General Meeting IMDIA Waktu : Senin, 7 Mei 2018 pukul 09:30 10:45 Tempat : YMG (Yayasan Matsushita Gobel) Indonesia Mold & Dies Industry Association

Lebih terperinci

Tahun Fiskal General Meeting IMDIA

Tahun Fiskal General Meeting IMDIA Slogan, IMDIA Menciptakan Masa Depan Tahun Fiskal 2017 General Meeting IMDIA Waktu : Rabu, 10 Mei 2017 pukul 14:00 15:00 Tempat : YMG (Yayasan Matsushita Gobel) Indonesia Mold & Dies Industry Association

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 44 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. XYZ adalah salah satu perusahaan yang begerak di bidang manufaktur pembuatan sepeda motor di Indonesia dengan kepemilikan saham

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan dalam Bab V, bisa disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja mesin high pressure die casting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia memiliki salah satu aktivitas yang pasti dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu berpindah-pindah tempat. Namun, manusia memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan dunia industri akan semakin ketat maka setiap industri akan terus dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A 3.1 Deskripsi Molding Injection Mold (cetakan) terdiri dari dua bagian pelat bergerak (core plate) dan pelat diam (cavity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup signifikan. Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

Cindy Puspita Sari / 4ID01

Cindy Puspita Sari / 4ID01 Mempelajari Manajemen Perawatan Mesin Injeksi Plastik pada Produksi Kaca Spion Tipe KZRA di PT Astra Komponen Indonesia Cindy Puspita Sari 31413929 / 4ID01 Latar Belakang Permasalahan Solusi Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri secara dinamis telah berkembang pesat menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. Kemampuan untuk terus

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penggantian Komponen Dies dan Mesin Dengan adanya beberapa perubahan desain menjadi dies monoblok, maka besarnya biaya biaya komponen dibagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tentang kejadian-kejadian yang dapat berisiko dan tingkat prioritasnya terhadap supply

Lebih terperinci

: Improvement Pengadaan Material. Dies

: Improvement Pengadaan Material. Dies JENIS TEAM NAMA TEAM NAMA PERUSAHAAN TEMA/JUDUL : QCP : GANDIWA PROJECT : PT. ASTRA HONDA MOTOR : Improvement Pengadaan Material Dies ALM EMAIL UNTUK OFI : ida.b.indra@astra-honda.com NAMA PESERTA UNTUK

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

Matsushita Gobel Foundation

Matsushita Gobel Foundation Laporan Hasil Training Robot & Welding Management Basic 22-24 Mei 2017 Matsushita Gobel Foundation TANTANGAN SUPPORTING INDUSTRI DI INDONESIA Jika tidak segera menyelesaikan berbagai tantangan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Perusahaan PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang mengerjakan berbagai pesanan, pada umumnya menangani pengerjaan logam sebuah perseroan, adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Yasunli Abadi Utama Plastic berdiri di Tangerang, 8 Juli 1980. Adalah suatu perusahaan yang awalnya berspesialisasi dalam memproduksi peralatanperalatan elektronik

Lebih terperinci

KAJIAN IMPLEMENTASI QUICK CHANGEOVER DI P.T. X

KAJIAN IMPLEMENTASI QUICK CHANGEOVER DI P.T. X KAJIAN IMPLEMENTASI QUICK CHANGEOVER DI P.T. X Didik Wahjudi, Edo Andreas Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl Siwalankerto 11-1, Surabaya 6036 dwahjudi@peter.petra.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas pada dasarnya berkaitan erat dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil Perusahaan Adrenaline Counter adalah toko yang bergerak pada penjualan sepeda, sparepart dan perbaikan. Didirikan dibawah naungan PT. Biker

Lebih terperinci

I. BAB I PENDAHULUAN

I. BAB I PENDAHULUAN I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai macam barangbarang untuk memenuhi kebutuhannya. Pada saat ini, manusia menggunakan mobil sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Federal Motor merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor Honda. Pada 1990 PT Federal

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nomer :.. Tgl Terbit : 5 September 2013 Revisi :.. Halaman : 1 dari 7 UP PAITON

1. PENDAHULUAN. Nomer :.. Tgl Terbit : 5 September 2013 Revisi :.. Halaman : 1 dari 7 UP PAITON Halaman : 1 dari 7 PENGADAAN DAN PEMASANGAN ELEMENT AIR HEATER SAH ME #2 2017 1. PENDAHULUAN PT PJB Unit Pembangkitan Paiton memiliki dua buah unit PLTU yaitu PLTU unit 1 dan 2. Salah satu peralatan utama

Lebih terperinci

DISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA

DISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA DISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA Bambang Waluyo Febriantoko Pusat Studi Rekayasa Material Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data digunakan untuk elemen penyusunan current value state mapping agar mendapatkan satu rangkaian proses yang terjadi dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE setiap bulannya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun mayor dan minor penyebab terjadinya produk cacat untuk part PH 031 pada tahun

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun mayor dan minor penyebab terjadinya produk cacat untuk part PH 031 pada tahun BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun 2015 Berdasarkan data produk cacat tahun 2015 yang tersaji pada bab sebelumnya, maka dibuat analisa data untuk lanjutan untuk mengetahui faktor

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing dan Distributor resmi sepeda motor merk Honda sejak didirikan pada tahun 1971, sampai saat ini

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat PT. ISE berdiri pada September 2001, dengan luas tanah 40.000 m, luas bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Pembuatan Section Planing Section planing adalah proses pembuatan konsep yang akan diterapkan pada suatu part, seperti konsep pemasangan part ke unit mobil, konsep part-part

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan antara satu proses dengan proses yang lain. Mulai dari raw material sampai dengan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kini industri mobil sudah sangat maju, terlihat dari banyaknya pengguna mobil baik itu digunakan oleh individu, perusahaan, organisasi, sampai pemerintah. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang CV. Gradient adalah perusahaan penghasil spare part untuk kendaraan bermotor khusunya sepeda motor. Berikut adalah data produksi CV. Gradient pada bulan Januari hingga

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

PELATIHAN TEKNIS TEKNOLOGI PLASTIK TRAINING PLASTICS EXTRUSION & TROUBLE SHOOTING

PELATIHAN TEKNIS TEKNOLOGI PLASTIK TRAINING PLASTICS EXTRUSION & TROUBLE SHOOTING PELATIHAN TEKNIS TEKNOLOGI PLASTIK TRAINING PLASTICS EXTRUSION & TROUBLE SHOOTING 27-29 Agustus 2013 LATAR BELAKANG Dalam pembuatan produk-produk plastik, proses Ekstrusi merupakan salah satu yang banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia mengakibatkan harga kebutuhan bahan baku produksi langsung maupun tidak langsung belum stabil bahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BAB III. Untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam skripsi ini terdapat. lebih jelasnya berikut adalah alur pemecahan masalah tersebut:

BAB III. Untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam skripsi ini terdapat. lebih jelasnya berikut adalah alur pemecahan masalah tersebut: BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam skripsi ini terdapat beberapa tahapan dan memerlukan berbagai data untuk proses perhitungan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metode Pemecahan Masalah Mulai Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Data - Analisis DFM ( Design for Manufacture ) - Analisis

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Perencanaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara didominasi oleh empat negara yang tercatat sebagai basis produksi kendaraan bermotor, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kendaraan sepeda motor di Indonesia semakin berkembang sejalan dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy Wheel For Motorcycle

Lebih terperinci

CUSTOMIZED Program PUBLIC Program

CUSTOMIZED Program PUBLIC Program CUSTOMIZED Program PUBLIC Program Merupakan program yang secara kontekstual dan sistematis dirancang untuk memecahkan masalah dan memenuhi berbagai kebutuhan pengembangan perusahaan melalui berbagai pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian Penelitian yang baik didukung metodologi yang baik selain latar belakang dan penjelasan mengenai pentingnya masalah yang diteliti. Penelitian dilakukan secara benar dan cermat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

PT. SEMPANA INTERNUSA

PT. SEMPANA INTERNUSA PT. SEMPANA INTERNUSA Steel Fabrication ~ Steel Pallet Specialist ~ General Supplier Marketing Office : Gading Griya Lestari Raya Blok E3/15 Jakarta Utara WorkShop : Jl. Sultan Hasanudin, No.263-265 (Blok

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin dibutuhkannya produk plastik di pasaran konsumen dimasa era ini, material plastik banyak macam type sesuai dengan pemakaiannya. Salah satu pemakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lean dan Six sigma merupakan dua metodologi perbaikan yang berbeda satu sama lain dalam hal target, fokus maupun metode yang digunakan. Dalam perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astra Daihatsu Motor atau biasa dikenal dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) kendaraan Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, Astra Daihatsu Motor merupakan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA

MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA Nama : ABDUL AZIS NPM : 30412011 Dosen Pembimbing : Dr. rer. pol. Ir. Sudaryanto. Msc. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan Proses Produksi

Lebih terperinci

PT. DESIGN & TECHNICS INDONESIA

PT. DESIGN & TECHNICS INDONESIA Profil Perusahaan PT. DESIGN & TECHNICS INDONESIA jig & fixture pengecekan jig & fixture pengukuran jig & fixture simulasi Tinjauan PT. Design & Technics Indonesia (DTI), perusahaan yang berafiliasi dengan

Lebih terperinci

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Laporan tugas akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.produk utama dari perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

MENURUNKAN WAKTU PROSES MACHINING EDM UNTUK ELEKTRODA PENEMBUS GAGANG LIFTER PADA MOULD CORE COVER INNER DI PT ASTRA HONDA MOTOR DENGAN METODA FMEA

MENURUNKAN WAKTU PROSES MACHINING EDM UNTUK ELEKTRODA PENEMBUS GAGANG LIFTER PADA MOULD CORE COVER INNER DI PT ASTRA HONDA MOTOR DENGAN METODA FMEA MENURUNKAN WAKTU PROSES MACHINING EDM UNTUK ELEKTRODA PENEMBUS GAGANG LIFTER PADA MOULD CORE COVER INNER DI PT ASTRA HONDA MOTOR DENGAN METODA FMEA M. Derajat A, Mochamad Najib F. Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Membandingkan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial Menjelaskan lingkup akuntansi biaya, perbedaan biaya dan beban.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangsa pasar merupakan faktor kritis dari kesuksesan suatu bisnis. Pangsa pasar berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

Lebih terperinci

PT. SEMPANA INTERNUSA

PT. SEMPANA INTERNUSA PT. SEMPANA INTERNUSA Steel Fabrication ~ Steel Pallet Specialist ~ General Supplier Marketing Office : Gading Griya Lestari Raya Blok E3/15 Jakarta Utara WorkShop : Jl. Sultan Hasanudin, No.263-265 (Blok

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang menjadi latar belakang desain konstruksi press dies, masalah yang ditemui, tujuan desain konstruksi press dies, dan metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri yang terletak di Jl. Kamal Muara IX No. 26 Jakarta-Utara, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 19 April 2012, JW MARRIOTT HOTEL - Jakarta

PUBLIC EXPOSE PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 19 April 2012, JW MARRIOTT HOTEL - Jakarta PUBLIC EXPOSE 2012 PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 19 April 2012, JW MARRIOTT HOTEL - Jakarta KEJADIAN - KEJADIAN PENTING TAHUN 2011 JANUARI 2011 KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2011 Perluasan pabrik untuk Machining

Lebih terperinci

At Gedung Pusat Niaga JI Expo Kemayoran

At Gedung Pusat Niaga JI Expo Kemayoran IMDIA ACTIVITY Spinning Top Manufacturer s Indonesia 2015 At Gedung Pusat Niaga JI Expo Kemayoran December 5 th, 2015 Indonesia Mold & Dies Industry Association 1 Report Contents 1. Participants List 2.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Fishbone & FMEA Hub Front Brake Tipe KCJS G a m b a r 4 Gambar 4-1 Fishbone hub front brake tipe KCJS Dari fishbone diatas dapat diketahui bahwa harus ada perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk meningkatkan persaingan dalam dunia industri, setiap perusahaan harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasionalnya. Salah

Lebih terperinci