BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan
|
|
- Yulia Oesman
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan dikemukakan harus sesuai dengan variabel penelitian yaitu teori panjang tungkai, kelentukan otot tungkai dan teori sepak mula dalam permainan sepak takraw Panjang Tungkai Panjang tungkai adalah salah satu ukuran anthropometrik dari anggota gerak tubuh bagian bawah. Panjang tungkai ditandai dengan ukuran panjang dari tulangtulang yang membentuk tungkai atas dan tungkai bawah. Tulang-tulang tersebut adalah meliputi : tulang paha (0s femur), tulang tempurung lutut (os patella), tulang kering ( os tibia), tulang betis ( os fibula), tulang-tulang pergelengan kaki ( ossa tarsalia), tulang-tulang telapak kaki (ossa metatarsalia) dan tulang-tulang jari kaki (os phalangs). Untuk mengetahui batas jarak panjang tungkai dilakukan pengukuran panjang tungkai dengan ketentuan seperti yang dikemukakan Barry L. Johnson dan Jack K. Nelson (1986: 191) bahwa leg length, measured from the end of the spinalis collumna to the floor. Also taken from greater trochanter to floor. Diterjemahkan secara bebas bahwa ukuran panjang tungkai diukur dari akhir tonjolan yang mengarah keluar dari tulang paha bagian atas sampai ke lantai, juga dapat digunakan dari trochanter mayor sampai ke lantai 7
2 8 Seseorang yang memiliki tungkai yang panjang diidentikkan pasti memiliki badan yang tinggi. Tinggi badan yang dimiliki oleh seseorang biasa dihubungkan dengan kemampuan atau kekuatan fisik yang dimiliki. tinggi badan merupakan salah satu faktor penentu dalam keterampilan atau kemampuan gerak seseorang. Sebagaimana yang dikemukakan G. Rarick yang dikutip Andi Rizal (1989: 23) bahwa aktivitas fisik ada hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan anak dan pemuda. Selanjutnya Y. Matsura (1976) dikutip oleh M. Anwar Pasau (1986: 7) mengatakan bahwa pertumbuhan fisik utamanya postur tubuh dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu: a. Ukuran panjang tubuh ( length wisw growth) meliputi tinggi badan, tinggi duduk, panjang tungkai, panjang lengan, panjang jari-jari dan lain-lainnya. b. Ukuran besar tubuh (broad wise growth) meliputi lingkaran dada, lingkaran paha, lingkaran lengan, lingkaran leher, lingkaran pinggang dan lain-lain c. Berat badan (amounth growth). Demikian pula pendapat dikemukakan oleh M. Anwar Pasau (1988: 81) bahwa orang yang mempunyai fisik yang tinggi dan besar rata-rata akan mempunyai kemampuan fisik seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan jantung dan paru-paru, daya tahan otot dan lain-lain, lebih baik daripada orang yang bertubuh kecil dan pendek. Panjang tungkai merupakan faktor genetika, yang mana tidak dapat dilatih, akan tetapi dapat diciptakan melalui latihan. Prestasi seseorang tidak terlepas dari
3 9 panjang tungkai terlebih pada cabang olahraga yang mempunyai rintangan atau net. Menurut M. Anwar Pasau (1986: 74) bahwa: Faktor-faktor penentu pencapaian prestasi prima dalam olahraga khususnya dalam aspek biologis, meliputi: 1) Potensi/kemampuan dasar tubuh (fundamental motor skill) 2) Fungsi organ-organ tubuh 3) Postur dan struktur tubuh a. Ukuran tinggi dan panjang tubuh b. Ukuran besar, lebar dan berat tubuh c. Somato-type (bentuk tubuh: endomorphy, mesomorphy, dan ectomorphy) 4) Gizi (sebagai aspek penunjang biologis). Selain itu Kevin O Donnell dan Loren Seagrave (1995: 11) juga mengemukakan bahwa karakteristik antropometrik seperti panjang tungkai dapat menjadi keuntungan berarti bagi seorang atlet. Oleh karena itu panjang tungkai yang merupakan salah satu bagian yang memberikan kontribusi dalam aktivitas olahraga seperti sepak takraw Kelentukan (Fleksibilitas) Kelentukan ( fleksibilitas) biasa juga disebut kelenturan. Kelentukan biasa mengacu pada ruang gerak sendi serta elastisitasnya otot. Oleh sebab itu Harsono (1988 : 163) mendefinisikan kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi kecuali ruang gerak sendi kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot tendon ligamen. Dengan demikian orang
4 10 yang mempunyai ruang gerak sendi yang luas dan mempunyai otot-otot yang elastis adalah mempunyai kelentukan yang baik. Menurut Abd. Adib Rani (1974: 450) bahwa kelentukan adalah suatu kemampuan seseorang melakukan gerakan dengan amplitudo yang luas. Sedangkan S. Wijowasito (1976: 16) mendefinisikan kelentukan berarti mudah dibengkokkan atau mudah melentuk. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pergerakan dengan mudah melentukkan atau melentukkan sendi yang luas yang ditentukan dengan adanya elastisitas otot-otot tendon dan ligamen. Jadi lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya persendian. Kelentukan merupakan salah satu unsur dari komponen kondisi fisik yang sangat penting dan diperlukan dalam semua cabang olahraga. Karena kelentukan menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu segmen persendian bergerak semaksimal mungkin menurut kemungkinan gerak otot atau sekelompok otot berkontraksi dalam posisi memendek dan memanjang secara maksimal. Kelentukan merupakan potensi dasar yang menunjang peningkatan prestasi seorang pemain. Karena kelentukan menunjang kualitas yang memungkinkan suatu segmen gerak semaksimal mungkin menurut kemungkinan gerak. Kualitas itu memungkinkan otot-otot atau sekelompok otot untuk memanjang atau memendek dengan memanfaatkan sendi-sendi secara maksimal.
5 11 Dengan elastisitas otot-otot dan luasnya persendian seseorang (fleksibilitas), kemungkinan seseorang untuk menguasai keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga akan lebih cepat karena kemungkinan geraknya akan lebih luas dan gerakangerakan yang sulit dapat dilakukannya, sehingga para pelatih dalam berbagai cabang olahraga tidak segan-segan dalam mengembangkan kecepatan motorik bagi atlit yang mempunyai kualitas kelentukan yang baik karena resiko cedera sangat sedikit. Menurut Harsono (1988: 164) kelentukan dibagi dalam dua bagian yaitu: Fleksibilitas statis meliputi rentangan gerakan sederhana, seperti tunduk perlahanlahan dan sentuh ubin. Fleksibilitas dinamis adalah kecepatan untuk menggunakan rentangan gerakan sendi dalam penampilan kegiatan fisik dengan tingkat kecepatan yang diperlukan dalam penampilan. Kelentukan (fleksibilitas) penting untuk semua cabang olahraga termasuk permainan sepak takraw. Menurut Harsono (1988: 63) bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat: a. Mengurangi kemungkinan cedera pada otot dan sendi b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan. c. Membantu mengembangkan prestasi. d. Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakangerakan e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.
6 12 Faktor-faktor kelebihan dari kelentukan yang diperoleh seseorang adalah penting bagi seorang atlet karena hal ini menandakan bahwa seorang atlet yang memiliki kelentukan yang baik mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencapai prestasi yang optimal, khususnya pada permainan sepak takraw dari pada atlet yang tidak memiliki kelentukan. Dengan demikian orang yang lentuk adalah orang yang mempunyai ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan memiliki otot-otot yang elastis. Seorang yang otot-ototnya kaku, tidak elastis biasanya terbatas ruang gerak sendi-sendinya. Jadi bias saja seorang atlet memiliki kelentukan yang tinggi pada persendian yang lain, misalnya seorang yang memiliki hip flexor (kelentukan ke depan) yang baik karena ia mampu menyentuh ujung jari kakinya dengan tangan tanpa membengkokkan kedua lututnya. Efektivitas penyesuaian seseorang dalam berbagai aktivitas banyak ditentukan oleh tingkat kelentukan tubuh. Kelentukan yang baik adalah masalah fisiologi dan mekanik. Gerakan efisien dalam berbagai keterampilan bermain memerlukan tingkat kelentukan yang tinggi. Atlet yang memiliki kelentukan yang tinggi menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan atlit yang memiliki kelentukan yang sedikit atau rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka setiap cabang olahraga mempunyai persamaan dan perbedaan mengenai pentingnya unsur kelentukan dalam penampilan yang optimal. Permainan sepak takraw memerlukan kelentukan otot tungkai terutama dalam melakukan sepak mula.
7 Sepak Mula (Servis) a. Pengertian dan jenis-jenis sepak mula Sepak mula adalah pukulan bola pertama sebagai tanda dimulainya suatu permainan atau sebagai tanda dilanjutkannya suatu permainan setelah terjadi kesalahan. Ratinus Darwis dan Penghulu Basa (1992: 61) mengemukakan bahwa sepak mula adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong ke arah lapangan lawan sebagai cara memulai permainan. Sedangkan Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2001: 5) bahwa sepak mula adalah servis yang dilakukan oleh tekong. Sepak mula dalam pelaksanaannya menurut Ratinus Darwis dan Penghulu Bsa (1992: 61) dikenal beberapa jenis diantaranya adalah: a. Sepak mula gaya bebas, b. Sepak mula kencang dan tajam, c. Sepak mula tinggi, d. Sepak mula tipuan, e. Sepak mula sudut, f. sepak mula skrup Sepak mula gaya bebas adalah suatu teknik gerakan sepak mula dengan arah gerak bola yang bebas tertuju ke lapangan lawan. Dalam sepak semula gaya ini belum ada penekakan pada sasaran tertentu di lapangan lawan yang penuh dengan kelemahan. Sepak mula kencang dan tajam adalah sepak mula yang bertujuan melemahkan pertahanan lawan karena arah bola kencang dan tajam sehingga sukar diterima. Sepak mula tinggi adalah sepak mula yang agak mudah dilakukan karena prinsipnya bola yang disepak melambung tinggi. Sepak mula tipuan adalah sepak mula yang dilakukan dengan tujuan untuk menipu lawan dalam mengantisipasi datangnya bola.
8 14 Sepak mula sudut adalah sepakan yang diarahkan pada sudut-sudut lapangan dan merupakan daerah yang sukar dijangkau oleh lawan. Sepak mula skrup adalah sepak mula yang digolongkan dalam teknik yang tinggi sehingga gerak bola yang berputar sukar untuk dikembalikan. Sepak mula ini hanya dapat dilakukan oleh pemain yang sudah mahir dalam melakukan sepak mula. Diantara enam jenis servis yang dikemukakan tersebut di atas para pemain dan pelatih terfokus perhatiannya pada sepak mula atau servis yang kencang dan tajam, hal ini disebabkan karena sepak mula yang tajam bukan hanya sekedar sebagai tanda dimulainya suatu permainan atau sebagai tanda dilanjutkannya suatu permainan setelah terjadi kesalahan, akan tetapi sepak mula sudah dijadikan sebagai serangan pertama dan utama terhadap lawan yang diharapkan dapat mematahkan pertahanan lawan dan pada akhirnya regu tersebut bisa mendapatkan nilai. b. Ketentuan pelaksanaan sepak mula Sepak mula merupakan teknik khusus yang harus dilakukan dalam sepak takraw. Pelaksanaan sepak mula terikat pada ketentuan dan peraturan. Beberapa ketentuan dan teknik pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1) Ketentuan Seorang tekong harus mematuhi peraturan permaian, yaitu menempatkan diri dalam lingkaran pada waktu melakukan sepak mula. Tekong memberi tanda arah datangnya bola kepada pelambung ( apit ) dengan mengangkat tangan sesuai dengan tinggi bola yg di inginkan
9 15 2) Teknik pelaksanaan sepak mula Adapun teknik pelaksanaan sepak mula dapat diuraikan sebagai berikut: a) Berdiri ditempat (lingkaran). Salah satu kaki berada di dalam lingkaran dan kaki yang lain berada diluar lingkaran b) Tangan menunjukkan jalannya bola yang akan dilambung oleh apit sesuai dengan permintaan tekong c) Sebaiknya bola disepak ketika lebih kurang setinggi kepala d) Setelah bola disepak, badan digerakkan mengikuti lanjutan gerakan kaki sepak untuk menjaga keseimbangan. Gambar : Tekong melaksanakan sepak mula Sumber : Penulis
10 16 3) Analisis teknik pelaksanaan Untuk memberikan gambaran tuntutan pelaksanaan sepak mula dalam permainan sepak takraw perlu dianalisis teknik tersebut ditinjau dari arah gerak bola dan kemungkinan gerak tungkai yang digunakan untuk menyepak. d. Ditinjau dari arah gerak bola Telah diuraikan sebelumnya tentang jenis-jenis sepak mula dan akan diberikan gambaran umum tentang arah gerak bola. Seorang tekong dapat mengarahkan bola ke lapangan lawan ke segala penjuru yang diinginkan. Apakah itu dibagian depan, belakang, kiri, kanan, atau bagian tengah lapangan lawan, sesuai dengan keinginan dan kelemahan lawan yang diketahuinya. Karena dengan mengarahkan bola ke lapangan lawan diharapkan lawan sulit mengembalikan bola dan dapat memberikan point (angka) secara langsung. Adapun arah gerak bola pada dasarnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut Gambar 3.2: Lapangan Tes Servis Sepak Takraw Sumber : Nur Hasan (2001: 189)
11 Hubungan antara panjang tungkai dan kelentukan otot tungkai dengan ketepatan sepak mula/ servis Permainan sepak takraw merupakan suatu cabang olahraga permainan yang lebih dominan menggunakan tungkai. Dalam permainan ini untuk menciptakan point atau angka dapat dilakukan dengan smahs. Namun usaha lain yang dapat dilakukan adalah dengan sepak mula. Sepak mula dahulu dilakukan dengan maksud untuk memulai suatu permainan sepak takraw. Tetapi pada kenyataannya sekarang ini sepak mula dapat dijadikan sebagai upaya untuk menciptakan point atau angka bagi tim yang melakukan sepak mula. Sepak mula dapat dilakukan dengan tajam dan terarah jika ditunjang oleh panjang tungkai dan kelentukan otot tungkai. Dengan tungkai yang panjang, seorang pemain dapat mengangkat kakinya lebih tinggi dari pada net (jaring) sehingga akan memudahkan bola jatuh ke lapangan lawan dengan keras dan tajam. Selain itu pula tungkai dapat diangkat lebih tinggi lagi jika didukung oleh kelentukan dari otot tungkai. Dari kedua unsur yang berperan dalam pelaksanaan sepak mula diharapkan dapat menghasilkan sepak mula yang keras dan tajam serta sulit dijangkau oleh lawan dikarenakan bola ditempatkan atau diarahkan pada bagian sudut-sudut lapangan lawan. Dengan demikian untuk menghasilkan sepak mula yang kencang dan tajam salah satu jalan adalah mencari atlet yang tungkainya panjang, karena dalam gerakan sepak mula panjang tungkai merupakan tuas atau pengungkit sehingga makin panjang
12 18 tungkai semakin memberikan peluang untuk mengangkat tungkai setinggi mungkin guna melakukan sepak mula yang kencang dan tajam 2.2 Kerangka Berpikir Dalam kerangka berpikir akan dikemukakan beberapa hal yang didasarkan pada landasan teori yang berkaitan dengan variabel-variabel yang menjadi obyek penyelidikan. Selain itu kerangka berpikir juga merupakan dasar-dasar pemikiran bagi peneliti yang akan dikembangkan dalam penelitian. Berdasarkan pada teori-teori, dibuatlah konsep kerangka berpikir sebagai dasar pemikiran yang akan dikembangkan dalam penelitian, dan selanjutnya akan diturunkan dalam bentuk praduga yang diharapkan dari hasil penelitian. Adapun konsep kerangka berpikir yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Jika seorang pemain sepak takraw memiliki tungkai yang panjang diduga mempunyai keterampilan sepak mula yang baik dan terarah. 2. Jika seorang pemain sepak takraw memiliki tingkat kelentukan otot tungkai yang luas maka diduga mempunyai keterampilan sepak mula yang baik dan terarah. 3. Jika seorang pemain sepak takraw mempunyai tungkai yang panjang dan kelentukan otot tungkai yang luas maka diduga mempunyai keterampilan sepak mula yang baik dan terarah. 2.3 Hipotesis Suatu kebenaran yang bermaksud untuk menguji kebenaran, harus menggunakan penuntun untuk memperjelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.
13 19 Penuntun itulah yang disebut hipotesis atau anggapan dasar. Anggapan dasar sekaligus sebagai jawaban sementara dari masalah yang diteliti. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1993: 62) bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sebagai jawaban sementara atas dugaan yang terdapat dalam kerangka berpikir perlu dikemukakan agar dapat dijadikan dasar untuk mencari jawaban. Jawaban sementara atau hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara panjang tungkai dengan ketepatan sepak mula dalam permainan sepak takraw. 2. Terdapat hubungan antara kelentukan otot tungkai dengan ketepatan sepak mula dalam permainan sepak takraw. 3. Terdapat hubungan antara panjang tungkai dan kelentukan otot tungkai dengan ketepatan sepak mula dalam permainan sepak takraw. Sesuai dengan perumusan hipotesis diatas, maka hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut: 1. H 0 : ρ 1 = 0 H 1 : ρ H 0 : ρ 2 = 0 H 1 : ρ H 0 : ρ 1.2 = 0
14 20 H 1 : ρ Keterangan : H 0 H 1 ρ1 ρ2 = Hipotesis Nihil = Hipotesis alternatif = Korelasi variabel X1 dengan Y = Korelasi variabel X2 dengan Y ρ1.2 = Korelasi variabel X1 dan X2 dengan Y
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel dan Desain Penelitian 3.1.1. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang hendak diselidiki atau objek yang menjadi sasaran penyelidikan.
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. dilaksanakan untuk mengisi waktu luang mereka. Cara bermainnya dilakukan
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teoritik 2.1.1 Permainan Sepaktakraw Sepaktakraw pada zaman dahulu merupakan permainan bangsawan yang dilaksanakan untuk mengisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia. Pada awalnya permainan ini dikenal dengan istilah sepak raga atau mula. Permainan ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan di Indonesia terdapat tiga macam yaitu: (1) intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Lebih terperinciperkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan prestasi olahraga sebenarnya merupakan suatu hal yang akan selalu diperbincangkan dan dipermasalahkan sepanjang masa, selama olahraga itu dijadikan sebagai
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan sepak takraw adalah permainan yang dilakukan di atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepak takraw adalah permainan yang dilakukan di atas lapangan yang rata, persegi panjang, terbuka atau tertutup yang tidak dihalangi benda apapun.
Lebih terperinciUntuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai
Mata Kuliah : Sepaktakraw Kode Mata Kuliah : PJM 111 Materi: Teknik Dasar Sepaktakraw Teknik Dasar Sepaktaraw Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)
HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW *) Abstrak: Keterampilan smash sepaktakraw dapat dikaitkan dengan kecepatan reaksi kaki, daya ledak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian,
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO
PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW (OBJEK STUDI PADA SISWA KELAS XI TKR DI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015)
Lebih terperinciMotion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehubungan banyaknya teknik dasar dalam permainan sepaktakraw, maka yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah teknik dasar sepak sila. Ucup (2004:32), mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak takraw berasal dari abad ke 15. Permainan ini disebut takraw dalam bahasa Thai, dan sepak raga dalam bahasa Melayu. Bolanya terbuat dari anyaman rotan
Lebih terperinciOleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.
JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI PUSLATKOT KOTA KEDIRI 2016 The Correlation Between Long Leg Muscle Strength
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisional, olahraga sepak takraw cukup diminati masyarakat baik dari kalangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak takraw adalah salah satu cabang permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang
Lebih terperinciIndrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.
Indrawansyah, Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis 93 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang dewasa
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1. Untuk Mencapai gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang.
SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA EKSTRAKURIKULER SISWA SD NEGERI 03 YOSOREJO PETUNGKRIYONO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Bola basket adalah cabang olahraga yang diminati cukup banyak peminatnya. Cabang olahraga ini dapat dijadikan untuk tujuan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. melakukan gerakan yang terorganisir dengan baik. Kemampuan gerak
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keterampilan Motorik Kemampuan gerak adalah kesanggupan yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan gerakan yang terorganisir dengan baik. Kemampuan gerak seseorang bersifat
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.
Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 11 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli (volleyball) adalah bagian dari cabang olahraga permainan yang di dalamnya merupakan perkembangan olahraga bola voli kompetitif. Di mana bola voli
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal mulanya permainan ini dikenal dengan istilah sepakraga. Sepaktakraw dimainkan di atas lapangan yang
Lebih terperinciSepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan menggunakan bola yang terbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam tubuh manusia terdapat bentuk-bentuk tulang yang dapat di klasifikasikan kedalam (1) tulang panjang (pipa), (2) tulang pendek, (3) tulang pipih, dan (4) tulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia, begitupun di dunia. Setiap orang, baik perempuan maupun laki-laki, tua maupun muda, mengetahui
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gulat merupakan cabang olahraga beladiri yang memiliki karakteristik tersendiri yaitu saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO
Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : 6-10 p-issn : 259-939 PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO Ibrahim
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola
6 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang
1 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Takraw Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. Sepak berarti gerakan menyepak sesuatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu berlawanan, masing-masing regu memiliki enam orang pemain. Bola voli merupakan olahraga yang
Lebih terperincipinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang berusaha mematikan bola di lapangan lawan dengan cara dipantulkan menggunakan pinggang atau anggota badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang memiliki berbagai tujuan yakni bisa sebagai olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga untuk meraih
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. beberapa hal, antara lain adalah: kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka
BAB II KAJIAN PUSTAKA Beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam kajian pustaka ini meliputi beberapa hal, antara lain adalah: kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. Adapun ketiga
Lebih terperinciKONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011
KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 Dani Hamdika 1*, Zulfikar 1, Yeni Marlina 1 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Asia lebih tepatnya Asia Tenggara. Sepak takraw yaitu suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang mempunyai ciri khas yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas fisik yang besar manfaatnya bagi manusia. Olahraga dapat berfungsi sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan, untuk prestasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi
Lebih terperinciKONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI
KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI (Studi Deskriptif pada UKM Bola Voli Universitas Siliwangi
Lebih terperinciHal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan
2 Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan kerja dan praktik fisioterapi yang menyatakan bahwa fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 2 (2) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL SERVIS DAN SMES SEPAK TAKRAW Nova Aulia
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :
Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337-8085 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW PADA ATLET SEPAKTAKRAW ACEH
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Menendang Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain yang menggunakan kaki atau bagian kaki. Menendang bola merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika manusia. Sudut pandang manusia telah menyoroti perkembangan olahraga dengan pemanfaatan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer Indonesia, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perkumpulan-perkumpulan softball di kota-kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang termasuk dalam kelompok olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6 pemain yang saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di forum internasional dan membangkitkan
Lebih terperinciKONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda
1 KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA Muchamad Samsul Huda Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah banyak penelitian yang dilakukan dibidang olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi setinggi-tingginya. Berbagai disiplin ilmu yang terkait
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya
Lebih terperinci1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam olahraga permainan dibutuhkan kondisi fisik yang baik, seperti pada cabang olahraga futsal. Futsal adalah permainan sepakbola beregu (tim) yang dimainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak Takraw adalah salah satu cabang permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainanyang cukup populer di masyarakat, sehingga permainan bola voli ini banyak dimainkan oleh masyarakat, mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. adalah mencakup somatotipe dan pengukuran-pengukuran anthropometrik. Prestasi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Panjang Tungkai Salah satu komponen yang peting dalam prestasi olahraga yaitu ukuran tubuh,struktur tubuh atau kualitas biometrik Menurut Bompa (1990:342), bahwa. kualitas biometrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki dimensi kompleks. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TUBUH DENGAN PRESTASI SENAM LANTAI ROLL DEPAN PADA SISWA PUTRI KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung pada pemain
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS.
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS A. Hakekat Smash Kedeng http://tikafardina.blogspot.com/2012/10/belajar-buat-proposal-duluperbedaan.html. smash adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan simpulan bahwa anthropometri yang meliputi tinggi badan, berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang diminati di berbagai penjuru dunia, dikarenakan bulutangkis merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat telah menyadari akan perlunya melakukan olahraga. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar
Lebih terperinciOLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW
BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga di sekolah dipandang sebagai alat pendidikan yang mempunyai peran penting terhadap pencapaian tujuan belajar mengajar secara keseluruhan. Olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang digemari masyarakat dan telah berkembang karena dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan kemajuan dengan pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga di tanah air. Upaya
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis adalah olahraga yang dapat dikatakan olahraga yang terkenal atau memasyarakat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat
Lebih terperinciPERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW
1 PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW Herman H Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian ini berbentuk eksperimen lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik melalui latihan di klub-klub, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas dimana terdapat dua pegulat yang saling berhadapan satu sama lain dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga gulat identik dengan dua orang yang saling berhadapan dan berusaha saling mengungguli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari berbagai jenis olahraga prestasi, beladiri merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang di Indonesia. Olahraga beladiri yang ada di Indonesia antara lain
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Aziz Fathurrohman NIM
HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI DENGAN KETERAMPILAN SEPAK KUDA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW SD NEGERI SENDANGHARJO KECAMATAN MINGGIR KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan alami manusia. Berlari adalah bagian yang tak terpisahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Olahraga softball merupakan pengembangan dari olahraga sejenis,
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu aktivitas yang selalu dilakukan oleh masyarakat, keberadaannya sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata akan tetapi sudah menjadi
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Subandriyo
HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP SMES KEDENG DALAM SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS IV SD NEGERI KARANGGONDANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian
Lebih terperinciTEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi
TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga
Lebih terperinciPENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI
PENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi
Lebih terperinciPERBEDAAN LATIHAN SMESH
PERBEDAAN LATIHAN SMESH KEDENG DENGAN BOLA DILAMBUNGKAN PELATIH SECARA TERUS MENERUS DAN PERGANTIAN TERHADAP KEMAMPUAN SMESH SEPAK TAKRAW BAGI PEMAIN YUNIOR PUTERA KLUB PADANG JAGAD KABUPATEN DEMAK TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang atau dua pasang yang saling berlawanan, bertujuan memukul shuttlecock melewati bidang permainan lawan
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BOLAVOLI SISWA SMA NEGERI 14 MAKASSAR DITINJAU DARI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN OLEH : NASRIADI )* Guru SMA Negeri 14 Makassar ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinci