Hari Air Dunia diperingati setiap NEWSLETTER AMPL AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. Peringatan Hari Air Dunia Agenda.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hari Air Dunia diperingati setiap NEWSLETTER AMPL AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. Peringatan Hari Air Dunia 2009. Agenda."

Transkripsi

1 NEWSLETTER AMPL AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN Edisi Maret 2009 Agenda 02 Februari 2009 Presentasi Pemasaran Sanitasi (UNICEF) Peringatan Hari Air Dunia Februari 2009 Pre-Workshop Akses AMPL: Kemitraan Multi Pihak untuk Mencapai Millennium Development Goals (MDGs) R. Sapta Taruna Departemen Pekerjaan Umum - Jakarta 06 Februari 2009 Rapat Finalisasi Katalog Opsi Pengelolaan Air Minum - Rumah Tangga (PAM-RT) RR Gd.D1 Lt.IV Ditjen P2PL, Departemen Kesehatan - Jakarta 09 Februari 2009 Workshop Nasional MTDP dan Action Plan Hotel Shangrilla - Jakarta Pertemuan Pejabat Eselon 2 Departemen yang terkait AMPL Hotel Shangrilla - Jakarta Februari 2009 Pelatihan MPA-PHAST bagi Fasilitator di Enam Kelurahan Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur Februari 2009 Finalisasi RKJM Jawa Tengah/Banten/Gorontalo/Nusa Tenggara Timur 10 Februari 2009 Rapat Jejaring AMPL Kantor ESP, Ratu Plaza Lt.17 - Jakarta Lokakarya Hasil KAP Baseline Survey Provinsi Papua Rapat Workshop Roadshow Ecocity RR Bappenas - Jakarta 11 Februari 2009 Rapat Teknis City Sanitation Summit Kantor ESP, Ratu Plaza Lt.17 - Jakarta Audensi Pokja AMPL Nasional RR Pimpinan Lt.II Kantor Gubernur Makassar - Makassar Februari 2009 Sosialisasi PID Perkotaan dan Penguatan Pokja Provinsi Papua Kunjungan Supervisi Program WES Mataran - Nusa Tenggara Barat Februari 2009 Pelatihan Keterampilan Fasilitasi dan Komunikasi Dasar Kota Ambon - Maluku 12 Februari 2009 Lokakarya Sehari Kerjasama Bappenas-Plan RR SS3, Bappenas - Jakarta 16 Februari 2009 Rapat Koordinasi Lokakarya Konferensi Sanitasi Perkotaan RR Direktorat Perkim Lt.3, Bappenas - Jakarta Februari 2009 Pelatihan CLTS bagi Fasilitator di Enam Kelurahan Kota Kupang - Nusa Tenggara Timur 17 Februari 2009 Diskusi Media Bedah Banjir R. Dirgantara 2 Lt.2, Hotel Ambhara - Jakarta Februari 2009 Lokakarya Nasional Konsolidasi Pembelajaran Pelaksanaan Pembangunan Sanitasi dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat di Indonesia Hotel Lido Lakes Resort and Conference - Bogor Workshop on Knowledge Transfer & Capacity Building for Water & Sanitation Services in Asia & the Pasifi c Bangkok - Thailand Februari 2009 World Water Week 2009 Tracking Global Water Challenges Washington DC - United States of America berlanjut ke halaman 2... Hari Air Dunia diperingati setiap tanggal 22 Maret dan tema tahun 2009 adalah Transboundary Water Management atau popular dengan motto sharing water, sharing opportunities yang kira-kira bermakna berbagi air, berbagi kehidupan. Pada kesempatan kali ini, Oxfam GB bersama dengan mitra lokal Bina Masyarakat Mandiri (BMP) dengan didukung oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, PMI Jakarta Utara, dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Jakarta Utara, menyelenggarakan peringatan hari air dunia bertempat di RW 10 Kelurahan Sukapura Kecamatan Cilincing dan RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara. Kegiatan yang dilakukan berbentuk sederhana tapi langsung dilakukan di tengah masyarakat dengan melibatkan ibu-ibu dan anak-anak. Kegiatannya ada 3 (tiga). Pertama, Gerak Jalan Sehat melibatkan sekitar 100 ibu rumah tangga yang berkeliling membawa leaflet Hemat Air yang disebarkan di sepanjang perjalanan, termasuk menempelkan poster hemat air di tempat strategis. Kemudian dilanjutkan dengan bincang santai dengan topik seputar air minum dan penyehatan lingkungan dipandu oleh fasilitator dari PMI dan Oxfam. Sementara anak-anak bergabung mengikuti lomba gambar bertema air. Peserta lomba terlihat antusias walaupun kemudian sebagian besar gambarnya masih berupa gambar kapal dan laut. Kegiatan ini menjadi bermakna ketika kemudian bersentuhan langsung dengan masyarakat yang dalam kesehariannya masih berkutat dengan masalah banjir, sampah, air buangan yang mencemari kali, dan ketersediaan air minum yang belum memadai. Kehadiran mereka dalam kegiatan ini semoga bisa menggugah kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan. Bagi mereka berbagi air berbagi kehidupan adalah keseharian mereka. Bagi mereka Hari Air Dunia sepertinya terjadi setiap hari. Entah bagi pengambil keputusan??? OM foto: OM

2 Hal. 2 Edisi Maret 2009 Kegiatan di Hari Air Dunia 2009 foto-foto: OM Agenda 18 Februari 2009 Lokakarya Mekanisme Koordinasi Pokja AMPL Pusat - Propinsi - Kabupaten/Kota Nusa Tenggara Timur 23 Februari 2009 Rapat Jejaring AMPL 2nd National Open Network Conference Collaborative Knowledge Network Indonesia (CKNet-INA) Hotel Grand Kemang - Jakarta Februari 2009 Lokakarya Nasional Konsolidasi Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL-BM Tahun 2009 Wilayah Timur Kuta - Bali 24 Februari 2009 Sosialisasi PID Perkotaan dan Perdesaan Jayapura - Ambon - Makassar 27 Februari 2009 Diskusi Kajian UU No.18 Th.2008 tentang Pengelolaan Sampah RR SS3, Bappenas - Jakarta 02 Maret 2009 Dialog Kebijakan Pengelolaan Air Minum Tingkat Rumah Tangga Keluarga Miskin Kota Denpasar - Bali 03 Maret Rapat Jejaring AMPL - Presentasi dan Diskusi Petunjuk Praktis Teknologi AMPL-BM RR Lt.6 Wisma Bakrie 2 - Jakarta Maret 2009 Lokakarya Nasional Konsolidasi Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL-BM Tahun 2009 Wilayah Barat Hotel Arion Swiss Bel, Bandung - Jawa Barat MDGs Insight on World Water Day MetroTV, 23 Maret 2009 Perluasan Akses Air Bersih Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan 06 Maret 2009 Diskusi Pembahasan Tindak Lanjut Kegiatan Studi AMPL Maret 2009 Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis AMPL Kota Ambon Hotel Tirta Kencana - Ambon Fakta dan kondisi di lapangan menunjukkan bahwa penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang memenuhi persyaratan di Indonesia sampai saat ini belum dapat terpenuhi secara optimal. Maka tidak mengherankan apabila sampai saat ini lebih dari 100 juta penduduk yang tersebar di 30 ribu desa masih kesulitan memperoleh akses terhadap fasilitas sanitasi dasar. Berdasarkan itu dan dalam rangka memperingati Hari Air Dunia 2009, pada tanggal 23 Maret 2009 di stasiun televisi MetroTV di adakan acara bertajuk MDGs Insight on World Water Day dengan tema Perluasan Akses Air Bersih Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan. Buruknya pelayanan sanitasi merupakan kendala serius dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Akibatnya masyarakat harus menanggung beban berupa menurunnya kualitas lingkungan dan memburuknya tingkat kesehatan masyarakat. Dampak kesehatan akibat sanitasi yang buruk juga menyebabkan Indonesia kehilangan 60 trilyun rupiah per tahunnya, sambung Direktur Permukiman dan Perumahan BAPPENAS, Budi Hidayat. Banyak hal yang menjadi kendala dalam pemenuhan kebutuhan akan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak ini, diantaranya adalah masih rendahnya komitmen pemerintah atau pemerintah daerah dalam pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi. Selain itu, banyak sarana dan prasarana yang terbangun tidak terpelihara dan tidak berlanjut pengelolaannya. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan yang masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya dengan menggunakan pendekatan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Pendekatan yang bottom up akan jauh lebih efektif, Eddy Soedjono, pengamat air minum dan penyehatan lingkungan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengamini. Ia menambahkan, Sejak awal masyarakat sudah dilibatkan dalam pencarian solusi sehingga tercipta kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi persoalan. Selamat Hari Air Dunia! DHA Maret 2009 Orientasi CLTS/STBM Program SANIMAS Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang - Jawa Barat 12 Maret 2009 Kunjungan Studi Kerja Lapangan (Cross Learning Visit) Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar dan Care International Indonesia Banda Aceh ke Pokja AMPL Nasional Maret 2009 Workshop Penyusunan Panduan Petaka (Resource Kit) WSLIC Hotel Puri Jaya - Jakarta 13 Maret 2009 Rapat Jejaring AMPL Sektretariat Pokja AMPL - Jakarta 16 Maret 2009 Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) SANIMAS Angkatan I Hotel Kusuma Sahid Prince, Solo - Jawa Tengah FGD Penyusunan RPJMN Bidang Permukiman RR SS.1-2 Bappenas - Jakarta Rapat Jejaring AMPL - Johnson&Johnson 17 Maret 2009 Rapat Policy Action Road Map MDGs RR 301, Bappenas - Jakarta FGD Penyusunan RPJMN Bidang Permukiman RR SS.4, Bappenas - Jakarta 18 Maret 2009 Workshop Review Pembelajaran Stakeholder STOPs JW Marriot Hotel, Surabaya - Jawa Timur International Workshop on Sanitation Domestic Wastewater Grand Hyatt - Jakarta 19 Maret 2009 Expose Meeting National Program Capacity Building untuk Kesinambungan Pasca WSLIC-2 (Exit Strategy) Hotel Puri Avia Resort, Puncak - Bogor 20 Maret 2009 Kunjungan Advisor Plan International Bangkok untuk Penerapan STBM Kabupaten Trenggalek - Jawa Timur

3 Hal. 3 Kunjungan Studi Kerja Lapangan (Cross Learning Visit) Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar dan Care International Indonesia Banda Aceh ke Pokja AMPL Nasional Dalam rangka mengkaji keberhasilan dan kegagalan pembangunan sarana dan prasarana AMPL, Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar dengan Care International Indonesia Banda Aceh melakukan kunjungan lapangan ke Pokja AMPL Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat dan Pokja AMPL Nasional di Jakarta. Kunjungan ke Pokja AMPL Nasional dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2009 bertempat di Sekretariat Pokja AMPL Nasional, Jalan Cianjur No 4 Menteng, Jakarta Pusat. Dalam menyambut tamu dari Aceh Besar tersebut, unsur Pokja AMPL Nasional yang hadir antara lain dari Bappenas dan Departemen Pekerjaan Umum. Sementara dari Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar, unsur yang hadir antara lain dari Bappeda, Bappedalda, Dinas Kesehatan, dan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya. Selain itu hadir pula unsur Bappeda Provinsi NAD, para Camat dari beberapa kabupaten dan staf Care. Dalam diskusi yang berkembang, banyak dikemukakan pertanyaan seputar upaya-upaya yang harus dilakukan untuk bisa memperoleh bantuan pembangunan AMPL di Kabupaten Aceh Besar. Rekomendasi yang diberikan antara lain adalah untuk belajar ke Pokja Provinsi NAD yang telah menyusun strategi sanitasi, Tampak perwakilan Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar dan Care International Indonesia Banda Aceh sedang berdiskusi dengan perwakilan dari Pokja AMPL Nasional. foto: Bowo untuk kemudian diajukan jika memang dibutuhkan bantuan. Tak lupa Handy Legowo dari Departemen Pekerjaan Umum mengingatkan agar tidak melupakan prinsip berbasis masyarakat, dan kontribusi pemerintah daerah dalam rencana pembangunan AMPL daerah. DYO Lokakarya Nasional Konsolidasi Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL-BM Tahun 2009 Penguatan kapasitas bagi Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) tetap menjadi prioritas menjelang berakhirnya WASPOLA 2. Hal ini terkait dengan adanya indikasi bahwa lebih dari 75 % anggota Pokja AMPL daerah adalah orang baru baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, sehubungan dengan kebijakan pemerintah tentang Satuan Organisasi Tatalaksana Kepemerintahan (SOTK). Terdapat dua isu penting yang perlu mendapatkan penanganan melalui kegiatan penguatan kapasitas yaitu i) pendekatan program yang perlu dilakukan oleh daerah dalam upaya melaksanakan berbagai upaya dalam pencapaian target MDGs dan keberlanjutan pembangunan AMPL di daerahnya, ii) strategi daerah dalam upaya pencapaian target MDGs sebagai salah satu tolok ukur kemandirian kelompok kerja terhadap pelaksanaan program pembangunan AMPL di daerahnya. Isu keberlanjutan pembangunan AMPL di daerah dan MDGs ini menjadi bahasan utama dalam Lokakarya Nasional Konsolidasi Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat Tahun 2009 yang diselenggarakan pada Maret Acara yang dihadiri oleh sekitar 80 orang anggota Pokja AMPL untuk bagian Timur ini, dibuka oleh Kasubdit. Air Minum dan Air Limbah, Bappenas. Dalam sambutannya Nugroho Tri Utomo menyampaikan bahwa pengarusutamaan pelaksanaan kebijakan terhadap upaya pencapaian target MDG s Bidang Air Minum dan Sanitasi Dasar menjadi penting sebagai bagian dari upaya operasionalisasi Renstra AMPL yang telah disusun di masing-masing daerah. Untuk itu, diharapkan melalui lokakarya ini Pokja AMPL Daerah memiliki dan melaksanakan rencana aksi menuju pencapaian target MDGs Bidang Air Minum dan Sanitasi Dasar dan melakukan serta meningkatkan sinergi dengan program-progam AMPL terkait dalam upaya keberlanjutan pembangunan AMPL. DHA

4 Hal. 4 Edisi Maret 2009 Dialog Kebijakan Pengelolaan Air Minum di Tingkat Rumah Tangga (PAM-RT) untuk Kelompok Miskin Kota Disadari bersama bahwa kelompok miskin kota masih mengalami kesulitan untuk memperoleh layanan air minum. Salah satu isu yang mengemuka adalah masih relatif kurangnya pilihan sumber air minum bagi kelompok miskin kota. Mencermati hal ini, Bali Fokus bekerjasama dengan Southeast Asia Urban Environmental Management Applications (SEA-UEMA) Project, sebuah proyek kerjasama antara Asian Institute of Technology dan Canadian International Development Agency, menyelenggarakan dialog tersebut di atas. Pertemuan dilaksanakan di Denpasar pada tanggal 2 Maret 2009, dengan dihadiri oleh berbagai pihak diantaranya pemerintah pusat yang diwakili oleh Pokja AMPL Nasional, dan Departemen Kesehatan; pemerintah daerah di Bali; perguruan tinggi, dan beberapa LSM. Pada kesempatan tersebut, peserta berkesempatan mendapatkan penjelasan kebijakan nasional PAM-RT, selain juga saling bertukar pengalaman tentang pilihan sumber air minum non perpipaan khususnya bagi kelompok miskin kota dari berbagai proyek percontohan, dan ditutup dengan kunjungan lapangan ke lokasi Sanimas. OM Diskusi Regulasi Peraturan Perundang-Undangan Terkait Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM) Para peserta diskusi sedang memperhatikan salah satu presentasi. foto: Bowo Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, tampaknya tak hanya Pemerintah Pusat yang sibuk dalam mempersiapkan peraturan turunannya, seperti peraturan pemerintah dan lainnya. Kesibukan juga terasa di berbagai daerah. Pemerintah daerah terutama, bersama stakeholder-nya, sibuk berbenah dalam mengimplementasi undang-undang sampah yang baru itu. Sudah banyak daerah yang pemda-nya menyiapkan tempat-tempat sampah untuk pemilahan. Demikian pula fasilitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebuah diskusi mengupas soal sampah bertema Diskusi Regulasi Peraturan Perundang-Undangan Terkait Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat digelar pada Jumat, 27 Februari 2009, di Bappenas Jakarta. Diskusi yang digagas Pokja AMPL bersama LSM Borda ini menghadirkan pembicara; Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Ujang Solihin Sidik, Kepala Subdit Pengelolaan dan Pengusahaan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman PU Endang Setyaningrum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Hassanudin Makassar Laode M. Syarif, dan Direktur CBTEC-LPTP Surakarta Popo Riyanto. Ujang Solihin Sidik mengatakan sampah tak hanya menjadi isu regional dan tidak cukup diselesaikan oleh satu daerah saja. Sampah ini menjadi isu global, menjadi persoalan dunia, dengan gas metan penyebab pemanasan global, tuturnya. Untuk itu, tambah Ujang, pemerintah pusat terus mengejar regulasi agar daerah siap dan segera menyelesaikan persoalan sampah. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 mengamanatkan 11 peraturan pemerintah dan pemerintah pusat membaginya dalam tidak kelompok, yaitu rencana peraturan pemerintah pengurangan sampah, penanganan sampah, dan pengolahan sampah spesifik. Pesan undang-undang pengelolaan sampah adalah mengolah dan mendaurulang, tegasnya. Sementara Endang Setyaningrum menjelaskan dasar hukum dan pembelajaran pelaksanaan program 3R oleh Departemen Pekerjaan Umum. Diskusi ini juga semakin lengkap dengan adanya penjelasan Laode M. Syarif yang memfokuskan pada konvensi internasional terkait persampahan. Selanjutnya Popo Riyanto menyoroti pelaksanaan pengelolaan sampah yang sudah berjalan di berbagai daerah saat ini. Menurutnya, undang-undang pengelolaan sampah memberikan banyak kesempatan bagi para pengelola sampah mandiri untuk mendapatkan insentif dari pemerintah daerahnya. Masih banyak kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami kendala, terutama infrastruktur, untuk mengelola sampah. Dan ini menjadi tanggung jawab pemda sebenarnya, tutur Popo. Tampaknya, keberhasilan pengelolaan sampah hanya akan menjadi harapan bila masing-masing pemerintah daerah tidak melaksanakan peraturan sesuai dengan tanggung jawabnya. BW

5 Hal. 5 International Workshop on Sanitation: Domestic Wastewater Program pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) di Indonesia sudah banyak dilaksanakan. Namun, upaya untuk mengevaluasi programprogram tersebut masih sering terlupakan. Untuk itu, Bapedal Provinsi Jawa Timur, ITS Surabaya bekerjasama dengan Uni Eropa dibawah program DIM SUM (Innovative Decision Making for Sustainable Management of Water in Developing Countries) melakukan sebuah penelitian untuk mengobservasi, menganalisis dan mengevaluasi program-program AMPL yang sudah dilakukan. Dalam rangka mendiseminasikan dan mengevaluasi hasil studi tersebut, maka diselenggarakan sebuah lokakarya bertajuk International Workshop on Sanitation: Domestic Wastewater yang berlokasi di Ruang Krakatau Grand Hyatt, Jakarta pada tanggal 18 Maret Lokakarya ini dihadiri oleh berbagai instansi baik dari pemerintah, organisasi nonpemerintah, pelaksana proyek maupun institusi pendidikan. Acara ini sendiri dibuka oleh Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas. Sebagai pemateri dalam lokakarya ini yaitu: (i) Eddy Soedjono dari ITS Surabaya; (ii) Markus Starkl dari BOKU Vienna, Austria; (iii) Djoko Mursito dari Departemen Pekerjaan Umum; (iv) Dewi Putriatni dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Timur; (v) Gary Swisher dari WASPOLA; dan (vi) Nugroho Tri Utomo dari Bappenas. Fokus utama dalam lokakarya ini adalah evaluasi terhadap beberapa opsi teknologi untuk pengolahan air limbah yang dilakukan di DAS Sungai Brantas, tepatnya di daerah Mojokerto. Teknologi yang dievaluasi terdiri dari: (i) Toilet dengan septic tank; (ii) SA- NIMAS; dan (iii) Ecosan. Sesuai dengan judul program ini sendiri, yaitu berkaitan dengan proses pengambilan keputusan, maka keluaran dari studi ini adalah berupa rekomendasi opsi teknologi yang sesuai diterapkan di daerah tersebut. DYO Salah satu peserta lokakarya sedang mempresentasikan materinya foto: Dyota Lokakarya Promosi Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Higinitas melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Beberapa tahun terakhir, peluang untuk menjadikan CSR sebagai salah satu sumber pendanaan air minum dan sanitasi semakin besar. Terlihat dari mulai maraknya lokakarya yang mempertemukan pemerintah dan perusahaan. Salah satu diantaranya adalah lokakarya yang diadakan oleh Indonesia Business Links (IBL) di Jakarta pada tanggal 5 Maret Diharapkan dari lokakarya ini dapat dihasilkan kesepakatan antara pemerintah dan perusahaan tentang kegiatan yang dapat dibiayai melalui CSR. Pada kesempatan tersebut, lokakarya dibuka oleh Yanti Koestoer selaku Direktur Pelaksana IBL. Sebagai pembicara adalah Yan (Danone), Mira Kusmarini (Ashoka), dan Oswar Mungkasa (Jejaring AMPL/Pokja AMPL Nasional). Satu hal yang menarik dari lokakarya ini adalah dipertemukannya secara langsung pihak pemerintah yang diwakili oleh Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) dan pemerintah daerah terkait yang menyampaikan usulan kegiatan yang layak didanai melalui CSR dan pihak swasta yang berminat mendanai kegiatan sanitasi. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Lokakarya Pendahuluan Akses Air Minum dan Penyehatan Lingkungan: Kemitraan Multi Pihak untuk Mencapai Millenium Development Goals (MDGs) yang merupakan kerjasama Departemen Pekerjaan Umum (DPU) dan IBL bertempat di DPU pada tanggal 3 Februari Pada lokakarya tersebut, Dirjen Cipta Karya DPU berkesempatan membuka acara dan dilanjutkan dengan pencerahan berjudul Harmonisasi Program dan Kemitraan Multi-Pihak untuk Mencapai MDGs oleh Erna Witoelar. OM

6 Hal. 6 Edisi Maret 2009 Lokakarya Nasional Konsolidasi Pembelajaran Pembangunan Sanitasi dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat di Indonesia Community Led Total Sanitation (CLTS), sebuah pendekatan pembangunan sanitasi yang menekankan pada perubahan perilaku, telah banyak dipraktekkan di seluruh penjuru Indonesia. Pelakunya sendiri beragam, mulai dari pemerintah daerah, Para pembicara dalam Lokakarya Nasional Konsolidasi Pembelajaran Pembangunan Sanitasi dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat di Indonesia foto: Dyota lembaga swadaya masyarakat, proyek, pergurutan tinggi, maupun masyarakat sendiri. Berbeda pelaku, berbeda daerah, bisa jadi berbeda strategi. Dalam rangka mengumpulkan pembelajaran dari praktek CLTS dari masing-masing pelaku dan daerah, maka pada tanggal Februari 2009, bertempat di Lido Lakes Resort & Conference, diselenggarakan lokakarya untuk konsolidasi pembelajaran pembangunan sanitasi dengan pendekatan berbasis masyarakat di Indonesia, dimana materi spesifik adalah membahas mengenai implementasi CLTS. Sebanyak 34 peserta yang berasal dari unsur pemerintah daerah, proyek, LSM, perguruan tinggi dan tokoh masyarakat berkumpul untuk membagi pengalaman lapangan terkait CLTS. Mencuat beberapa pembelajaran menarik dalam lokakarya ini, mulai dari praktek pemicuan di malam hari, pembuatan buku saku keterkaitan agama dengan buang air besar sembarangan, pemberian reward bagi desa yang sudah bebas buang air besar sembarangan (open defecation free/odf), dan banyak pembelajaran lainnya. CLTS mengubah mindset masyarakat untuk berubah perilakunya agar tidak buang air besar secara sembarangan lagi. Meskipun demikian, CLTS masih fase awal. Upaya menuju peningkatan akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai masih panjang. Meskipun demikian, Nugroho Tri Utomo dari Bappenas dalam sambutannya menyatakan bahwa kita layak optimis bahwa melalui CLTS ini, upaya perbaikan sanitasi di Indonesia akan berkembang lebih pesat. DYO Pameran Inovasi IPTEKS, Campus Center ITB Dalam rangka memperingati Dies Emas ITB, digelar Pameran Inovasi IPTEKS yang berlokasi di Campus Center Institut Teknologi Bandung. Dalam pameran tersebut, digelar berbagai karya mutakhir dan inovatif sebagai tawaran solusi alternatif lain tentang persoalan energi dan lingkungan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pun tak ketinggalan ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Pada booth Bappenas ini, produk dari Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) dipamerkan, mulai dari leafl et-leafl et, majalah Percik dan Percik Yunior, buklet serta CD film dokumenter MDGs, dan masih banyak yang lainnya. Seorang narasumber dari Bappenas menyatakan bahwa film dokumenter MDGs yang merupakan hasil dari kerjasama Bappenas-Plan Indonesia, yang kemudian materinya disempurnakan oleh WASPOLA banyak diminati. Namun sayang sekali karena keterbatasan kuantitas, maka tidak seluruh permintaan dapat dipenuhi. Meskipun demikian, minat yang cukup tinggi tersebut hendaknya dipandang sebagai peluang yang baik untuk mensosialisasikan mengenai mandat pencapaian MDGs yang diemban oleh negara ini, terutama dalam memperbaiki kondisi AMPL di Indonesia. DYO Tampak stand pameran milik BAPPENAS yang ikut serta dalam pameran tersebut foto: Dyota

7 Hal. 7 Memantau Karbon Kompas - 26 Februari 2009 Artikel Karbon adalah tulang punggung kehidupan. Unsur ini merasuki semua makhluk di muka bumi dan terus berputar dalam siklus yang seimbang. Daur alami karbon mulai terusik ketika manusia mulai menggunakan senyawa karbon sebagai bahan bakar penggerak mesin peradabannya. Karbon terkandung dalam senyawa genetik makhluk hidup. Di alam karbon pun mengalami daur. Karbon terlepas ke udara sebagai gas karbon dioksida (CO2)sisa pernapasan makhluk hidup dan pembakaran. Gas ini akan diserap tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis hingga terkubur di bumi. Bumi memiliki daya lebih untuk menyerap CO2 lalu menyimpannya. Namun, itu terjadi pada masa lalu ketika hutan begitu rapat menutupi daratan. Kini, daya isap CO2 oleh bumi telah melemah. Masalahnya bukan hanya karena hutan terus dibabat hingga nyaris gundul, bahkan gas karbon dan kelompoknya, seperti sulfur (S), nitrogen (Ni), metana (CH4), dan ozon, yang biasa disebut gas rumah kaca, kian memadati angkasa hingga memperburuk lingkungan bumi. Mengapa bisa terjadi? Ketika James Watt menemukan mesin uap berbahan bakar batu bara pada abad ke- 19 yang mengawali Revolusi Industri, sejak itu gas karbon termasuk gas rumah kaca lainnya mulai diemisikan ke atmosfer dari waktu ke waktu, tanpa henti hingga meningkat secara eksponensial. Pola ekonomi dan gaya hidup masyarakat modern itu yang terus mengeksploitasi sumber karbon, seperti membakar sumber hidrokarbon berupa migas dan batu bara, menyebabkan naiknya temperatur bumi akibat efek gas rumah kaca. Pelepasan karbon Seberapa besar karbon yang tersimpan dan terlepas ke atmosfer saat ini terus dihitung para ahli. Guna menyusun neraca karbon, penelitian mereka mencakup peran semua unsur di muka bumi dalam menyerap karbon, mulai dari hutan, laut, sungai, dan makhluk hidup. Berdasarkan data tahun 2005, menurut Raupach, emisi karbon akibat pembakaran BBM dan aktivitas industri mencapai 5,9 giga ton per tahun, sedangkan akibat pembukaan lahan mencapai 1,2 giga ton per tahun. Adapun penelitian di Indonesia, antara lain dilakukan Sutopo Purwo Nugroho, ahli hidrologi dan pengelolaan sumber daya air BPPT, dilakukan untuk melihat peran sungai dalam siklus karbon karena berfungsi sebagai penghantar lateral karbon dari daratan menuju lautan. Penelitian Sutopo yang tengah menjalani program doktornya di IPB menunjukkan, sungai-sungai di Indonesia diperkirakan berkontribusi 10 persen dari karbon yang terlarut (DOC) dari daratan ke lautan di dunia. Dari delapan sungai di Jawa, jumlah karbon terlarut mencapai sekitar 0,83 TgC per tahun (0,83 x 106 ton per tahun) atau hampir 1,2 persen DOC global dari sungai-sungai di dunia. Namun, dalam lingkup Indonesia, total kontribusi pemasukan karbon dari sungai ke laut mencapai 10 persen dari total dunia. Ini tergolong yang terbesar di dunia. Sutopo menyimpulkan pelepasan karbon oleh sungai-sungai di Jawa lebih besar daripada sungai-sungai di dunia karena berkaitan dengan besarnya kepadatan penduduk di Jawa. Sungai-sungai kecil di pegunungan ternyata menjadi sumber terbesar pencemaran karbon organik ke lautan daripada perkiraan sebelumnya, kata Sutopo. Selama dua tahun hingga 2007 dalam South East Asia Regional Steering Committe, ia terlibat dalam riset penelitian neraca karbon di Lautan China Selatan yang meliputi perairan Asia Tenggara dan Asia Timur. Pelepasan karbon dari bumi Nusantara ini juga tergolong besar, antara lain dari terbukanya lahan gambut di Kalimantan. Bambang Setiadi selaku Ketua Masyarakat Akunting Sumber Daya Alam dan Lingkungan Indonesia (MASLI) beberapa waktu lalu mengungkapkan, data lapangan serta remote sensing di Kalteng wilayah Sebangau, misalnya, dari luasan lahan gambut km2 dengan volume lahan sekitar 39,6 km3 memendam karbon sekitar 2,30 giga ton karbon. Bila lahan gambut di kawasan itu terbuka, karbon yang terlepas dan terakumulasi di atmosfer akan menjadi sangat tinggi. Skenario IPCC Kecenderungan pelepasan karbon ini sulit dihentikan. Upaya yang mungkin ditempuh adalah menekan BBM dan menggantikan dengan sumber energi terbarukan seperti sel surya, energi angin, dan mikrohidro, juga biofuel dan biogas. Selain itu juga didorong pencegahan penebangan hutan dan penanaman kembali kawasan vegetasi yang telah gundul melalui program Carbon Depletion Mechanism (CDM), yaitu dukungan pendanaan dari negara maju terhadap upaya-upaya untuk menekan emisi CO2. Kesepakatan bangsa di dunia terhadap langkah menekan dampak pemanasan global atau perubahan iklim ditetapkan melalui berbagai pertemuan internasional atau PBB, antara lain terselenggara di Bali pada Desember Langkah konkret di negara maju menghadapi pemanasan global dan perubahan iklim global telah ditempuh beberapa negara. Penggunaan energi surya mulai digunakan di industri otomotif Jepang, misalnya, untuk mengurangi penggunaan listrik dari PLN bagi penerangan di pabrik. Hal sama juga digunakan di sejumlah rumah tangga Jepang. Menghadapi kacaunya pola iklim dan meningkatnya hari panas serta sebaliknya menurunnya hari hujan dalam setahun, maka dikembangkan bibit tanaman pokok seperti padi, gandum, jagung, dan sorg. Sementara itu, berkurangnya luas daratan akibat melelehnya es di kutub mengakibatkan banyak negara kepulauan, termasuk Indonesia, akan kehilangan sebagian pulau-pulaunya. Hal ini tentunya mendorong dilakukan penataan ulang tata ruang wilayah dan pola penyebaran penduduk di wilayah pantai dan pulau-pulau kecil. Langkah-langkah yang harus ditempuh segera dalam menghadapi dampak pemanasan global ini memerlukan dukungan peraturan dan kebijakan pemerintah, serta pelibatan masyarakat sendiri. YUNI IKAWATI foto: Istimewa

8 Pustaka dan Publikasi Buku: - Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2007 (Buku 1: Provinsi) - Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2007 (Buku 2: Kabupaten/Kota) - Indikator Kesejahteraan Rakyat (Welfare Indicators) Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics) 2007 Survei Sosial Ekonomi Nasional - CSR dan Pelestarian Lingkungan Mengelola Dampak: Positif dan Negatif (Buku 2 CSR for Better Life: Indonesian Context) - Menuju Prioritas Percepatan Pembangunan Sanitasi (Peduli Sanitasi Kabupaten Malang) - Melangkah Bersama Harapan Segera Jadi Nyata (Peduli Sanitasi Kota Yogyakarta) - Bekerja Sama dan Sama-Sama Bekerja untuk Sanitasi (Peduli Sanitasi Kota Medan) - Bersama Mencipta Kota SenSanitasional - Peraturan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman CD/VCD/DVD: - CD Laporan Akhir Modul Teknologi Tepat Guna untuk Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat - CD P3B (Perencanaan dan Pengendalian Penanganan Bencana) Laporan: - Laporan District Lombok Timur Post Construction Census Second Water and Sanitation for Low Income Community (WSLIC-2) - Laporan District Malang Post Construction Census Second Water and Sanitation for Low Income Community (WSLIC-2) - Laporan District Sumenep Post Construction Census Second Water and Sanitation for Low Income Community (WSLIC-2) Leaflet: - Agenda Kursus/Pelatihan Lingkungan Hidup Tahun PUSTEKLIM (Pusat Teknologi Limbah) Establishment and Management of Appropriate Technology Center for Waste Water Treatment in Indonesia Majalah: - Majalah Percik Yunior Edisi 7, November Majalah Percik Bahasa Inggris Edisi Desember Majalah Sumpitan (Suara Masyarakat Pinggiran Hutan) No.21/ Oktober-Desember 2008 Newsletter: - Newsletter AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) Edisi Februari 2009 Panduan: - Petunjuk Praktis Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir - Technical Manual Biosand Filter as a Household Water Treatment Option (Panduan Teknis Saringan Pasir-Bio sebagai Pilihan Pengolahan Air Rumah Tangga) - Guidelines for Drinking-Water Quality: First Addendum to Third Edition (Volume 1 Recommendations) - WSSLIC II Manual No. WSSLIC II/Trn/01 (Pemberdayaan) - WSSLIC II Manual No. WSSLIC II/ASS/01 (Kompetensi Assessment) Tesis: - Analisis Kebutuhan Air Irigasi Padi Sawah dengan 5 Metoda Sistem Pemberian Hemat Air - Kajian Pemanfaatan Air di Daerah Pengaliran Sungai Oyo - Perencanaan Pengembangan Pemanfaatan Mata Air dalam Jaringan Air Bersih bagi Masyarakat Jetisharjo Link - Asset-Based Community Development Institute (ABCD Institute) - World Water Day th World Water Forum Untuk informasi lebih lengkap dapat langsung dilihat di atau Kami juga menerima tulisan berita yang terkait AMPL, kirimkan tulisan Anda ke pokja@ampl.or.id atau redaksi@digilib-ampl.net Tulisan yang terpilih akan di muat dalam newsletter cetak tiap bulannya. Alamat Sekretariat: Jl. Cianjur No.4 Menteng - Jakarta PERCIK YUNIOR Edisi 7, November 2008 Hubungi: Telp/Fax: (6221) pokja@ampl.or.id Kunjungi juga Newsletter ini diterbitkan oleh: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) [ Redaksi: Oswar, Fany, Dini, Dyota, Bowo, Willy, Wahyu, Meddy Design: Meddy ]

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan

Lebih terperinci

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *) Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim oleh: Erna Witoelar *) Pemanasan Bumi & Perubahan Iklim: tidak baru & sudah jadi kenyataan Kesadaran, pengetahuan & peringatan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum Anak-anak usia sekolah di Nusa Tenggara Timur harus rela berjalan berkilo-kilo guna mendapatkan air minum untuk kebutuhan keluarga. Selain itu, pemerintah juga mempunyai komitmen global MDG (Millennium

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Indonesia menetapkan sejumlah kebijakan yang mendukung percepatan kinerja pembangunan air minum dan sanitasi,

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG Bab 1 Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP dan Asia Pacific MDGs Report 2010, disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik ditingkat rumah tangga maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap air bersih dan sanitasi telah diakui PBB sebagai hak asasi manusia melalui deklarasi dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada akhir bulan Juli 2010.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Nelayan (Koleksi Bank Dunia ) Foto: Curt Carnemark 4 Berinvestasi untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan 1.1 Karakteristik Utama Tantangan Lingkungan

Lebih terperinci

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku Siaran Pers : Untuk Segera Disiarkan Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku Jakarta, 26 Maret 2012 Masih dalam semangat perayaan Hari Air Dunia 2013, wadah pemangku kepentingan sektor

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku Putih Sanitasi berisi tentang pengkajian dan pemetaan sanitasi awal kondisi sanitasi dari berbagai aspek, yaitu mengenai Persampahan, Limbah Domestik, Drainase

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru melalaikan satu faktor yang pada awalnya hanya merupakan masalah minor, yaitu meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan kebijakan pembangunan sanitasi sebagai bagian dari strategi nasional bidang sanitasi dan higienitas untuk diterapkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Bayangkan jika limbah diubah menjadi sumber energi Masih banyak rumah tangga dan dunia usaha di Indonesia yang memiliki akses terbatas untuk mendapatkan

Lebih terperinci

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan 7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1 BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan layanan

Lebih terperinci

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline

Lebih terperinci

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Komite Advokasi Nasional & Daerah BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai pentingnya Sanitasi

Lebih terperinci

SANITASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA PROGRAM SANITASI PERKOTAAN BERBASIS MASYARAKAT (SPBM) DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA TAHUN 2014

SANITASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA PROGRAM SANITASI PERKOTAAN BERBASIS MASYARAKAT (SPBM) DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 EFEKTIVITAS COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN SANITASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA PROGRAM SANITASI PERKOTAAN BERBASIS MASYARAKAT (SPBM) DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 Disusun

Lebih terperinci

BORDA Blitz. Daftar isi. Edisi khusus: Persampahan. Bukan Bangsa Sampah. Berita seputar BORDA dan partner di Indonesia

BORDA Blitz. Daftar isi. Edisi khusus: Persampahan. Bukan Bangsa Sampah. Berita seputar BORDA dan partner di Indonesia Edisi khusus: Persampahan BORDA Blitz Berita seputar BORDA dan partner di Indonesia Daftar isi Sampahku, sampahmu dan 2 sampah kita Jangan Sembarangan pakai 4 wadah plastik Profil KSM Sampurno Asih, 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu target MDGS adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak memiliki akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. Sehubungan

Lebih terperinci

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang Konferensi Pers dan Rumusan Hasil Workshop 21 Juli 2009 Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang Jakarta. Pada tanggal 21 Juli 2009, Departemen Kehutanan didukung oleh USAID

Lebih terperinci

Kelompok seperti inilah yang menjadi target grup program Pamsimas

Kelompok seperti inilah yang menjadi target grup program Pamsimas program sejenis dalam 2 tahun terakhir. Konfirmasi akhir desa/kelurahan sasaran ditentukan oleh kriteria respon dan kesediaan masyarakat untuk berkontribusi sebesar minimal 20 % (minimal 16% in kind dan

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO

WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO Air minum dan sanitasi bukan hanya urusan individu atau satu sektor saja, namun urusan bersama yang melibatkan seluruh pihak dan mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

- Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya. Edisi: April 2014

- Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya. Edisi: April 2014 - Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya Edisi: April 2014 Isu Berita Media Cetak Pada bulan April 2014, berita media cetak yang terkait Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK)

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru 2014 BAB 1. PENDAHULUAN

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru 2014 BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara Nasional Pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang sangat serius dalam mencapai salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) khususnya yang terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan gambut merupakan salah satu tipe ekosistem yang memiliki kemampuan menyimpan lebih dari 30 persen karbon terestrial, memainkan peran penting dalam siklus hidrologi serta

Lebih terperinci

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MODUL: KEBIJAKAN DIKLAT KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT I. DESKRIPSI SINGKAT P ada saat ini sekitar 70 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Definisi Air Minum menurut MDG s adalah air minum perpipaan dan air minum non perpipaan terlindung yang berasal

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2008 Makassar, 25-28 Maret 2008 Penjabat Gubernur Sulawesi

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1 1.1. Latar Belakang. Dalam kontek Program Pembangunan Sektor Sanitasi Indonesia (ISSDP), sanitasi didefinisikan sebagai tindakan memastikan pembuangan tinja, sullage dan limbah padat agar lingkungan rumah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7 2012, No.54 LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2012 NOMOR : 2 TAHUN 2012 TANGGAL : 6 JANUARI 2012 RENCANA

Lebih terperinci

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Meningkatkan akses terhadap sanitasi Mengubah tantangan menjadi peluang Kondisi sanitasi di kota-kota kecil di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Lebih terperinci

Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya. Edisi: Mei 2014

Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya. Edisi: Mei 2014 Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya Edisi: Mei 0 Isu Berita Media Cetak Pada bulan Mei 0, berita media cetak yang terkait Direktorat Jenderal Cipta Karya berjumlah 7 berita,

Lebih terperinci

Laporan dan Analisa Berita Media Cetak Bidang Cipta Karya. Edisi: September 2013

Laporan dan Analisa Berita Media Cetak Bidang Cipta Karya. Edisi: September 2013 Laporan dan Analisa Berita Media Cetak Bidang Cipta Karya Edisi: September 2013 Executive Summary Pada bulan September 2013, berita yang terkait Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) berjumlah 33 berita,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) Shinta Damerys Sirait Kepala Bidang Pengkajian Energi Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian Disampaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan

Lebih terperinci

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Departemen Pendayagunaan IPTEK MITI Mahasiswa 2011 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pertumbuhan kota yang cepat secara langsung berimplikasi pada pembangunan infrastruktur dasar pelayanan publik. Kurangnya pelayanan prasarana lingkungan seperti infrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fakta terjadinya pemanasan global makin jelas di depan mata. Maret 2008 tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah dunia. Suhu rata-rata di daratan mencapai titik

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013

Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013 Kementerian Pekerjaan Umum Sekretariat Nasional Habitat Indonesia Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013 Jakarta, 6 September 2013 + Jakarta, 16 September 2013 + Agenda Pembahasan Hari Habitat

Lebih terperinci

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Ir. Joerni Makmoerniati, MSc Plh. Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global merupakan salah satu isu di dunia saat ini. Masalah pemanasan global ini bahkan telah menjadi agenda utama Perserikatan Bangsabangsa (PBB). Kontributor

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.797, 2015 KEMEN PU-PR. Rawa. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM (RAD Penurunan Emisi GRK) Oleh : Ir. H. Hadenli Ugihan, M.Si Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel Pemanasan Global Pengaturan Perubahan Iklim COP 13 (2007) Bali menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, aktivitas operasional perusahaan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan sosial, Hal ini menyebabkan berbagai pihak

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA 30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2014-2015 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya LINGKUP PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Landasan Kebijakan 3 Arah

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi sanitasi di Kabupaten Bojonegoro yang telah digambarkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro mencakup sektor air limbah, persampahan,

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA Keynote Speech oleh: Dr. (HC) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Disampaikan dalam: The Second International

Lebih terperinci

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup serta kondisi lingkungan yang dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum BPLH Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum BPLH Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum BPLH Kota Bandung I su-isu kerusakan lingkungan saat ini bukan lagi hanya merupakan isu lokal daerah, akan tetapi sudah menjadi isu global, dimana negara-negara di

Lebih terperinci

Muhammad Evri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Muhammad Evri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Muhammad Evri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dipresentasikan pada Workshop Evaluasi Program Insentif PKPP-RISTEK, 3 Oktober 2012 Terjadi peningkatan kebutuhan domestik (4.5 5 juta ton)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI DITJEN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA TAHUN

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN 3.1. Enabling And Sustainability Aspect 3.1.1 Aspek Non Teknis 1) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Isu strategis aspek Kebijakan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN

Lebih terperinci

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012 Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS OUTLINE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun Development Goals (MDGs) yang disepakati seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, menetapkan

Lebih terperinci

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL Disampaikan Oleh: Depu0 Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Dalam Acara Seminar Penutupan

Lebih terperinci

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017 Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh:

IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh: IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA Oleh: Wulfram I. Ervianto 1, Biemo W. Soemardi 2, Muhamad Abduh dan Suryamanto 4 1 Kandidat Doktor Teknik Sipil,

Lebih terperinci

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hingga saat ini akses masyarakat terhadap layanan sanitasi permukiman (air limbah domestik, sampah rumah tangga dan drainase lingkungan) di Indonesia masih relatif

Lebih terperinci