EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG."

Transkripsi

1 EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh DINDA GITA CAHYANI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

2 ABSTRAK EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh DINDA GITA CAHYANI Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan fasilitas pemerintah untuk membantu pelaksanaan pembangunan rumah atau perumahan yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman secara swadaya. Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menyediakan rumah yang layak huni. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder di mana pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi Pelaksanaan program bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung terdapat pelaksanaannya yang telah tercapai dan ada yang belum tercapai sepenuhnya. Adapun pelaksanaan yang telah tercapai yaitu pada indikator efisiensi dan ketepatan, sedangkan pada indikator efektivitas kecukupan, perataan dan responsivitas hingga saat ini belum tercapai sepenuhnya. Kata Kunci: Evaluasi, Program, BSPS, MBR.

3 ABSTRACT PROGRAM EVALUATION OF SELF-HELP HOUSING STIMULAN ASSISTANCE (BSPS) FOR LOW INCOME COMMUNITIES (MBR) IN BANDAR LAMPUNG CITY By DINDA GITA CAHYANI The Self-Help Housing Stimulant Assistance (BSPS) Program is a government facility to help implement the construction of houses or adequate housing in a self-supporting, healthy and safe environment. Implementation of Stimulant Assistance Self-help housing requires the involvement of the community to achieve its main goal of providing decent housing. The purpose of this study was to evaluate the Self-Help Housing Stimulant Assistance (BSPS) Program for Low- Income Communities (MBR) in Bandar Lampung City. The research method uses a qualitative approach, the type of data used is primary and secondary data where data collection uses documentation techniques, observation and interviews. In general, the results of the study show that the evaluation of the implementation of the Self-Help Housing Stimulant (BSPS) Program for Low-Income Communities (MBR) in Bandar Lampung City has been implemented which has been achieved and there has not been fully achieved. The implementation that has been achieved is on indicators of efficiency and accuracy, while the indicators of the effectiveness of sufficiency, leveling and responsiveness have not yet been fully achieved. Keywords: Evaluation, Program, BSPS, MBR.

4 EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh DINDA GITA CAHYANI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

5

6

7

8 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Dinda Gita Cahyani, lahir di Bandar Lampung pada tanggal 30 April Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, putri dari pasangan Ayah Dwi Waluyo dan Bunda Saida Fitri Yana. Penulis bersuku campuran yaitu Suku Jawa dari Ayah dan Suku Palembang dari Bunda. Jenjang Akademis yang ditempuh penulis dimulai dari pendidikan Taman Kanak- Kanak (TK) Kemala Bhayangkari 23 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Palapa Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun Pendidikan selanjutnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2012 serta menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bandar Lampung pada Tahun Pada Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (HIMAGARA) pada periode Kepengurusan 2015/2016. Pada Tahun 2018, tepatnya pertengahan Bulan Januari, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 1 di Desa Mercubuana, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat selama 40 hari.

9 MOTTO JIKA KAMU BERBUAT BAIK, (BERARTI) KAMU BERBUAT BAIK BAGI DIRIMU SENDIRI DAN JIKA KAMU BERBUAT JAHAT, MAKA (KEJAHATAN) ITU BAGI DIRIMU SENDIRI (QS. AL-ISRA :7) HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH KELUARGA (UNKNOWN) DO THE BEST TO THE BEST (Dinda Gita Cahyani)

10 PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT Telah kuselesaikan karya ilmiah ini. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, Kupersembahkan karya ini untuk: Ayah dan Bundaku Tercinta, Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan perjuangan yang tak kenal lelah untukku. Adikku Dita Adelia Cahyani tersayang, Terima kasih atas doa serta dukungan semangat selama ini untukku. Keluarga besar dan sahabat, yang selalu memberikan doa serta dukungannya. Para Pendidik Yang telah memberikan bekal ilmu, dukungan, dan doa Almamater Tercinta UNIVERSITAS LAMPUNG.

11 SANWACANA Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (SAP) pada Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada skripsi ini, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan. Dalam proses skripsi ini, penulis telah mendapat pengalaman yang luar biasa dan pihak-pihak yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini, baik bantuan moril, materi, berupa petunjuk, bimbingan, nasehat dan saran yang bermanfaat bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati. pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain: 1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

12 2. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si., selaku Ketua Jurusan Administrasi Negara serta Dosen Pembimbing Utama. Terima kasih pak selama ini telah membimbing penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. Untuk waktu, ilmu-ilmu, serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat berterima kasih dan merasa terbantu dengan semua proses bimbingan selama ini. Semoga apa yang sudah Bapak berikan kepada saya mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan semoga kesehatan dan rezeki selalu dilimpahkan kepada Bapak. Penulis memohon maaf atas segala kesalahan dalam perkataan dan perbuatan, serta kekurangan penulis yang kurang berkenan. 3. Ibu Intan Fitri Meutia, S.A.N., M.A., Ph.D., selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Publik serta Dosen Pembimbing Kedua. Terima kasih Ibu atas semua ilmu, waktu, motivasi dan juga nasihat Ibu yang telah diberikan kepada penulis selama bimbingan proses pengerjaan skripsi. Penulis sungguh-sungguh berterima kasih dan merasa terbantu sekali selama proses bimbingan selama ini. Semoga yang Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan semoga kesehatan dan rezeki selalu dilimpahkan kepada Ibu. Penulis juga memohon maaf atas segala kesalahan dalam perkataan dan perbuatan, serta kekurangan penulis yang sekiranya kurang berkenan. 4. Bapak Nana Mulyana, S.IP., M.Si., selaku Dosen Pembahas dan Penguji. Terima kasih Pak atas semua arahan, saran, kritik, masukan, nasihat serta waktu yang telah diluangkan untuk membantu Penulis. Terima kasih atas kesediaan Bapak sudah menjadi pembahas, Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini juga berkat bantuan dari Bapak. Semoga Bapak selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan semoga kesehatan dan rezeki selalu dilimpahkan kepada Bapak. Penulis

13 juga memohon maaf atas segala kesalahan dalam perkataan dan perbuatan, serta kekurangan Penulis yang sekiranya kurang berkenan. 5. Bapak Syamsul Ma arif, S.IP., M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) yang turut membantu memberikan kemudahan dan motivasi kepada penulis selama kuliah. 6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Lampung, Prof. Yulianto, Pak Dedy, Pak Bambang, Pak Eko, Ibu Meiliyana, Ibu Ita, Ibu Selvi, Ibu Novita, Miss Devi dan Ibu Annisa Utami. Terima kasih banyak telah membantu penulis serta begitu banyak mengajarkan serta menyalurkan ilmu dan wawasan yang sangat bermanfaat dan berharga kepada Penulis, jasa-jasa mulia kalian terus melekat pada diri Penulis semoga selalu terhitung amal yang tidak akan pernah terputus hingga akhir nanti. Aammiin. 7. Bapak Azhari, Bapak Jauhari dan Mbak Wulan selaku Staf Administrasi yang selalu sabar dalam memberikan pelayanan dan banyak membantu kelancaran adminstrasi skripsi hingga terselesaikan. 8. Bapak Erwin Feriyanto, Bapak Andi Trevino, Bapak Suryadi serta Ibu Maemunah terima kasih atas kerja samanya dalam membantu penulis melakukan penelitian dan mencari data selama proses skripsi. 9. Kedua orang tuaku, Ayahku Dwi Waluyo dan Bundaku Saida Fitri Yana tercinta. Terima kasih untuk kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan motivasi yang terus diberikan hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih atas kepercayaan dan amanat yang selama ini kalian berikan kepadaku untuk menyelesaikan studi sehingga aku bisa mencapai gelar Sarjana Administrasi

14 Publik (S.AP). Semoga dengan mendapatkan gelar S.AP ini, menjadi salah satu cara nyata bahwa aku bisa membahagiakan Ayah dan Bunda. Aammiin. 10. Adikku tersayang, Dita Adelia Cahyani. Terima kasih sudah selalu mendukung, mendengarkan, dan menemani selama Penulis setiap saat. Persaudaraan kita adalah hal salah satu yang terindah bagi kita. 11. Nabilla Gusni Octavira, sahabat sekaligus teman curhat Penulis. Terima kasih sudah memotivasi, sabar mendengarkan semua perjalanan penulis saat mengerjakan dan menyelesaikan skripsi. Semangat Bil skripsi nya, ingat target kita 4 tahun lulus biar bisa bahagiain kedua orang tua sesuai dengan rencana kita. Aammiin. 12. Naurah Nazhifah, sahabat penulis sejak awal kuliah hingga saat ini. Terima kasih Ula sudah setia menemani penulis dari awal masuk kita sekelas sampai penulis selesai mengerjakan skripsi ini. Semangat Ula, kita harus wisuda bareng yah! 13. Lulu Gita Anzani, sahabat Penulis yang kenal di masa perkuliahan tapi selalu ada dan selalu mendukung apapun keluh kesah penulis, dan selalu membantu penulis dalam proses perskripsian hingga selesai skripsi ini. Inget yaa Lulu, gak boleh males kita harus wisuda bareng juga yaa. Kalau kita nanti sudah lulus kuliah jangan pernah lupa sama semua tentang perkuliahan ini. 14. Putri Aisyah, sahabat penulis yang penulis kenal di masa perkuliahan ini, yang baik hati dan selalu membantu penulis dalam proses skripsi ini. Semangat terus yaa Putri skripsinya jangan mageran yaa, please biar kita juga bisa wisuda bareng. 15. Realita Utama, Anggi Pramesti, Ana Zaskia, teman seperkuliahan Penulis. Terima kasih sudah membantu, mendukung, berbagi canda dan tawa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Semangat terus buat kalian yaa!

15 16. Bella, Uty, Syofa, Anggun, Faw, Vella, Yola, Reva, Revi, Indah, 11 orang kesayangan Penulis semasa penulis SMA hingga sekarang. Terima kasih 11 sudah memberikan semangat dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 17. Karina Veby Edithya, sepupu Penulis. Terima kasih selama ini sudah membantu penulis dalam hal apapun. 18. Dwiyan, Aldino, Kenda, Bayu, Bima, Rahmat, Riswan, Andi, terimakasih selalu membantu penulis, menghibur, juga berbagi canda dan tawa selama kuliah dan selalu menyempatkan hadir ke seminar sampai penulis kompre. 19. Keluarga besar dan semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung selama penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya. Penulis ucapkan terima kasih untuk semuanya. 20. Almamater tercinta, Universitas Lampung yang telah memberikan banyak kenangan, banyak ilmu, banyak teman dan banyak sahabat. Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis meminta maaf apabila ada kesalahan yang disengaja atau pun tidak disengaja. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis secara pribadi dan siapapun yang telah menyediakan waktu untuk membacanya. Semoga sebuah karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Bandar Lampung, 19 Juli 2019 Penulis Dinda Gita Cahyani

16 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu... 9 B. Konsep tentang Evaluasi Program Pengertian Evaluasi Pengertian Evaluasi Program Tujuan Evaluasi Program C. Frame Evaluasi Program yang Digunakan D. Pengertian Perumahan E. Konsep Kebijakan Pemberian Subsidi Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Oleh Pemerintah Pengertian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Konsep Kebijakan Subsidi Perumahan oleh Pemerintah F. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebagai Kebijakan oleh Pemerintah G. Kerangka Pikir III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian B. Fokus Penelitian C. Lokasi Penelitian D. Informan Penelitian E. Sumber dan Jenis Data F. Teknik Pengumpulan Data G. Keabsahan Data... 36

17 H. Teknik Pengolahan Data I. Teknik Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pengembang Perumahan Green Kemiling Residence B. Hasil Penelitian Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung C. Analisis dan Pembahasan Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

18 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Data Pembangunan Perumahan Bersubsidi di Provinsi Lampung Tahun Penelitian Terdahulu Tipe Kriteria Evaluasi Program menurut Willian N. Dunn Informan Penelitian Data Pembangunan Perumahan Bersubsidi di Provinsi Lampung Tahun

19 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kerangka Pikir Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Perumahan Green Kemiling Residence Cluster Kemiling Village Bagan Alir Kegiatan BSPS Wawancara dengan Bapak Erwin Feriyanto Kepala Urusan Teknis Satker Penyediaan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Lampung Wawancara dengan Bapak Mohammad Andi Terivo Pengurus DPD REI Provinsi Lampung dan Pengembang Perumahan Green Kemiling Residence Cluster Kemiling Village... 52

20 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia merupakan pengejawantahan diri manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai suatu kesatuan dengan lingkungan alamnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28H dijelaskan bahwa tempat tinggal dan lingkungan yang layak adalah hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Idealnya rumah Sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, harus dimiliki oleh setiap keluarga, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan bagi masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk di perkotaan. Adanya pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang memperhatikan keseimbangan bagi kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk memperoleh rumah yang layak dan terjangkau di mana saat ini jumlah masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia masih cukup besar, yang menyebabkan banyak warga yang memiliki rumah termasuk ke dalam kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Oleh karena itu pembangunan perumahan dan pemukiman harus terus ditingkatkan

21 2 oleh pemerintah guna menyediakan perumahan layak huni dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat terutama bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah dengan tetap memperhatikan persyaratan minimum bagi perumahan dan permukiman yang layak, sehat, aman dan serasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), rumah merupakan bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Namun rendahnya kualitas hidup masyarakat khususnya di bidang perumahan dan permukiman kumuh telah menimbulkan berbagai masalah sosial. Dalam menentukan prioritas tentang rumah, seseorang atau sebuah keluarga yang berpendapatan sangat rendah cenderung meletakkan prioritas utama pada lokasi rumah yang berdekatan dengan tempat yang dapat memberikan kesempatan kerja. Ketidaklayakhunian merupakan penjelmaan dari dampak yang diakibatkan dari faktor kemiskinan. Di samping hal tersebut, ketidaklayak hunian juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah, pengangguran, dan pendapatan rendah. Program Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini adalah dengan melaksanakan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (yang selanjutnya disingkat BSPS) yakni bantuan pemerintah berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan/peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum. Masyarakat Berpenghasilan Rendah

22 3 (MBR) adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah yang layak huni. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan fasilitas pemerintah untuk membantu pelaksanaan pembangunan rumah atau perumahan yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman secara swadaya. Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menyediakan rumah yang layak huni. Program Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSPS) yang kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi dan seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia sebagai program pemerintah daerah dan tindak lanjut program pemerintah pusat dalam penyediaan rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dalam rangka merealisasikan target pembangunan sejuta unit rumah per tahun dan melanjutkan kembali pembangunan rumah tapak melalui subsidi rumah murah yang akan berakhir pada Tanggal 31 Maret 2015, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dalam rangka perolehan rumah melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, masih ada sekitar 3,4 juta rumah tidak layak huni saat ini. Kebutuhan rumah bagi keluarga baru sebanyak 800 ribu unit per tahun. Pemerintah berupaya untuk mengurangi jumlah backlog ini agar

23 4 kesenjangan berkurang (Berita Tanggal 16 Mei 2017 yang Diakses dari pada Hari Rabu, 12 Desember, Pukul WIB). Pemerintah Provinsi Lampung sendiri dalam upaya membangun rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ini telah melakukan sejumlah pembangunan rumah subsidi di Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kota Metro, dan Kota Bandar Lampung. Program ini telah berjalan sejak Tahun 2015 dan terus dilaksanakan hingga Tahun Sejak Tahun 2015 hingga 2018, di Provinsi Lampung telah dibangun sebanyak unit Rumah Sederhana Tapak (RST) yang dibangun oleh para pengembang yang tergabung dalam DPD Real Estat Indonesia (REI) Lampung. Di mana pada Tahun 2015 terjual sebanyak 407 rumah, kemudian pada Tahun 2016 telah dibangun sebanyak unit rumah serta pada Tahun 2017 dari dari target unit, terealisasi sebanyak unit. Pencapaian tersebut dinilai sudah cukup bagus dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih belum begitu baik pada saat ini (Diakses dari pada Hari Rabu, 12 Desember 2018, Pukul WIB). Menurut berita yang dilansir oleh Sumatera Post pada Tanggal 16 November 2017, bahwa Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengajak Real Estate Indonesia (REI) mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga kini, masih ada warga Lampung tinggal di rumah tidak layak huni. Gubernur juga meminta REI memperluas gerakan sejuta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Lampung menjadi daerah percontohan di

24 5 Sumatera untuk pembangunan satu juta rumah yang merupakan program Presiden Joko Widodo. Upaya ini, kata Gubernur, sejalan dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dijalankan Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mengenai harga rumah tersebut, harga rumah subsidi saat ini mencapai Rp. 130 juta dengan uang muka 5 persen dari harga awal rumah, dan diberikan subsidi oleh pemerintah sebesar Rp. 4 juta. Angsuran rumah bersubsidi yang diberikan yaitu Rp. 700 ribu sampai Rp. 800 ribu per bulannya dengan jangka waktu maksimal 20 tahun ((Diakses dari pada Kamis, 13 Desember 2018, Pukul WIB) Tabel 1. Data Pembangunan Perumahan Bersubsidi di Provinsi Lampung Tahun No. Tahun Rencana Pembangunan Realisasi Pembangunan Jumlah Sumber : DPD REI Provinsi Lampung, 2018 (Data Diolah Peneliti). Berdasarkan Tabel 1 di atas, diketahui bahwa data pembangunan perumahan bersubsidi di Provinsi Lampung Tahun , telah terealisasi sebanyak rumah atau sebesar 59,6% dari rencana pembangunan. Setiap tahun rencana pembangunan terus mengalami peningkatan, begitu pula dengan realisasi pembangunannya. Tabel tersebut menyebutkan bahwa rencana pembangunan paling sedikit terjadi di tahun 2015 dengan jumlah 2907 rumah, dan yang terealisasi

25 6 sebanyak 1146 rumah. Sedangkan rencana pembangunan yang tertinggi yaitu pada tahun 2018 dengan jumlah 8908 rumah, dan yang terealisasi sebanyak 5540 rumah. Menurut Data BPS Provinsi Lampung, pada bulan September 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Lampung mencapai orang atau 13,04 persen dari jumlah penduduk Provinsi Lampung, mereka inilah yang menjadi target pemerintah dalam penyediaan rumah bersubsidi tersebut. Sayangnya penyediaan rumah bersubsidi ini belum seluruhnya menyentuh masyarakat miskin di seluruh daerah. Sejauh ini baru Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kota Metro, dan Kota Bandar Lampung yang siap menjalankan program rumah bersubsidi ini. Menurut Isabella, dkk (2017:8) : Pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat dan layak huni masih jauh dari harapan, maka pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah secara terus menerus melaksanakan kegiatan bantuan stimulan agar dapat memenuhi kebutuhan rumah yang sehat dan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan pengertian masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah yang layak huni. Masalah pemenuhan perumahan yang umum terjadi di Indonesia ialah ketidakmerataan pembangunan, kurangnya partisipasi masyarakat dan terbatasnya anggaran. Namun dalam implementasi program rumah subsidi ini masih banyak kendala yang dihadapi. Misalnya di Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaannya masih dijumpai permasalahan antara lain masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga partisipasi masyarakat akan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) masih jauh dari yang diharapkan. Di samping itu masih terdapat kendala yang berkaitan dengan permasalahan pengadaan lahan

26 7 yang masih minim untuk pembangunan perumahan disertai harga tanah yang tinggi. Kemudian juga ditemui kendala yang berkaitan dengan perizinan dan sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sehingga percepatan pembangunan perumahan menjadi sedikit terhambat dalam pelaksanaannya. Berdasarkan latar belakang di atas, hal inilah kemudian yang mendasari dilakukannya penelitian guna mengevaluasi apakah Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung telah berjalan dengan baik sehingga dapat membantu dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah yang layak huni. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat melihat sejauhmana kebijakan pemerintah dalam pembangunan perumahan bersubsidi dengan judul penelitian Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung? 2. Bagaimanakah evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung?

27 8 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung. 2. Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademik Diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan pengetahuan di bidang kebijakan publik serta dapat meningkatkan wawasan penulis khususnya mengenai evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung. 2. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai : a. Bahan masukan yang berharga bagi mahasiswa mengenai evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung. b. Referensi bagi pembaca dan peneliti lainnya dalam meneliti tentang Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung.

28 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagaimana berikut ini : Tabel 2. Penelitian Terdahulu No. Aspek Penilaian Keterangan 1. Judul Kebijakan Pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Sejahtera Susun Sebagai Solusi Kebutuhan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solo Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera (FLPP) Peneliti Bagas Akhmad Adi Nugroho, Universitas Sebelas Maret, Metode Hasil Penelitian Deskriptif Kualitatif Masih sedikitnya masyarakat kota Solo yang berminat terhadap rumah susun, padahal rumah susun merupakan solusi terbaik di tengah susahnya mendapatkan lahan di Kota Solo ini. Oleh karena itu pemerintah seharusnnya lebih mensosialisasikan program ini kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar tertarik mengambil program ini.

29 10 Perbedaan Kontribusi Penelitian ini khusus membahas mengenai permasalahan : a. Implementasi Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di Bank BTN? b. Apa saja kendala Bank BTN dalam menjalankan Pengadaan Perumahan melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera (FLPP)? Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar bisa memanfaatkan program KPR Sejahtera Susun sebagai solusi untuk memenuhi hak perumahan mereka di saat lahan untuk perumahan semakin terbatas. 2. Judul Keefektivan Kebijakan Pemberian Subsidi KPR/BTN Serta Sarana Dan Prasarana Permukiman Di Perumnas Pucang Gading Cabang Semarang Peneliti Metode Hasil Penelitian Perbedaan Kontribusi Dewi Wulandari Marchat, Universitas Negeri Semarang, 2011 Kualitatif Mekanisme dan syarat pemberian subsidi KPR/BTN di Perumnas Pucang Gading telah sesuai dengan ketentuan yang ada. Penelitian ini membahas mekanisme pemberian subsidi KPR/BTN, kondisi sarana prasarana serta ketepatan sasaran dan tujuan Tulisan ini untuk menjelaskan mekanisme dan syarat pemberian subsidi KPR/BTN yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sumber : Diadopsi dari Penelitian Nugroho (2015) dan Merchat (2011). B. Konsep Tentang Evaluasi Program 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Evaluasi juga merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan setiap kegiatan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya evaluasi dilakukan untuk menilai dan mengkaji ulang, guna

30 11 memperbaiki atau menilai kegiatan tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan. Menurut Wirawan (2015:3): Evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi mengenai objek evaluasi dan menilai objek evaluasi dengan membandingkannya dengan standar evaluasi. Sedangkan menurut Mengginson dalam Mangkunegara (2014:9) mengemukakan bahwa evaluasi atau penilaian prestasi adalah penilaian prestasi kerja (performance appraisal), suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seseorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Uzer (2003 : 120) mengatakan bahwa : Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan keputusan. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2009 : 3) bahwa : Evaluasi meliputi mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan keputusan. Hubungan antara pengukuran dan penilaian saling berkaitan. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter, kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai itu mengandung arti, mengambil keputusan terhadap sesuatu yang berdasarkan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran (bersifat kuantitatif), menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (bersifat kualitatif), dan evaluasi meliputi kedua langkah tersebut di atas. Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2009 : 13), ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masingmasing komponen. Menurut Wirawan (2015 : 22-23) evaluasi dilaksanakan

31 12 untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan obyek evaluasinya di antaranya adalah: 1. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat. 2. Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai rencana. 3. Mengukur apakah pelaksnaan program sesuai dengan standar. 4. Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menentukan mana dimensi program yang jalan, mana yang tidak berjalan. 5. Pengembangan staf program. 6. Memenuhi ketentuan undang-undang. 7. Akreditasi program. 8. Mengukur cost effectifenis dan cost efficiency. 9. Mengambil keputusan mengenai program. 10. Akuntabilias. 11. Memberikan balikan kepada pimpinan dan program. 12. Mengembangkan teori evaluasi dan riset evaluasi. Evaluasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dari metode-metode analisis kebijakan lainnya, yaitu: 1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari sesuatu kebijakan dan program. 2. Interdependensi Fakta-Nilai. Tuntutan evaluasi tergantung baik fakta maupun nilai.

32 13 3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau. Tuntutan evaluatif, berbeda dengan tuntutan-tuntutan advokat, diarahkan pada hasil sekarang dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan. 4. Dualitas nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara. (Dunn, 2003: ). Berdasarkan pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang evaluasi yakni evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut. 2. Pengertian Evaluasi Program Program merupakan suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisikan kebijakan serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Arikunto (2004: 2) : Program dapat dipahami dalam dua pengertian yaitu secara umum dan khusus. Pengertian program secara umum, dapat diartikan sebagai rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang di kemudian hari. Sedangkan pengertian program secara khusus biasanya dikaitkan dengan evaluasi yang berarti suatu kesatuan atau unit kegiatan yang merupakan implementasi atau realisasi suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan dan terjadi dalam satu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Adapun evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan suatu program. Melakukan evaluasi program ialah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

33 14 tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah direncanakan (Arikunto, 2004: 297). Kemudian menurut Tyler (Arikunto dan Jabar, 2009: 5), evaluasi program merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah terealisasikan. Sedangkan menurut Cronbach dan Stufflebeam evaluasi program merupakan upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Evaluasi program adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil atau manfaat. Evaluasi program dapat dilakukan terhadap sebagian atau seluruh unsur-unsur implementasi program. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana program tersebut berhasil mencapai maksud pelaksanaan dari program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tersebut tidak dapat dilihat tingkat pencapaian tujuannya. Keterlaksanaan (implementasi) program dalam pencapaian tujuannya sangat ditentukan oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Hal ini menunjukan bahwa seluruh proses program adalah sebuah sistem, oleh karenanya dalam melaksanakan evaluasi perlu adanya pendekatan sistem dan berpikir secara sistemik. Menurut Isaac dan Michael (1984: 6) sebuah program harus diakhiri dengan evaluasi. Hal ini dikarenakan apakah program tersebut berhasil menjalankan fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut mereka, ada tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu: (1) menyatakan pertanyaan serta menspesifikasikan informasi yang hendak diperoleh, (2) mencari data yang

34 15 relevan dengan penelitian dan (3) menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program tersebut. 3. Tujuan Evaluasi Program Menurut Mulyatiningsih (2011: ), evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk: a. Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini penting untuk mengembangkan program yang sama di tempat lain. b. Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program perlu diteruskan, diperbaiki atau dihentikan. Dilihat dari tujuannya, yaitu ingin mengetahui sesuatu kondisi, maka evaluasi program dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk penelitian evaluatif. Oleh karena itu, dalam suatu evaluasi program, pelaksana berfikir serta menentukan langkah bagaimana melaksanakan penelitian. Menurut Intan Fitri Meutia (2012:24), evaluasi berusaha mengidentifikasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program. Dengan demikian evaluasi bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasikan tingkat pencapaian tujuan. 2. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran. 3. Mengetahui dan menganalisa konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi di luar sosial.

35 16 Menurut Arikunto dan Jabar (2009:7), terdapat perbedaan yang mencolok antara penelitian dan evaluasi program adalah sebagai berikut: (a) Dalam penelitian, peneliti ingin mengetahui gambaran mengenai sesuatu yang kemudian hasilnya dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program pelaksanaan ingin mengetahui seberapa tinggi kondisi atau mutu sesuatu dari hasil pelaksanaan program, setelah data yang terkumpul dibandingkan dengan standar atau kriteria tertentu. (b) Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntut oleh rumusan masalah karena ingin mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi program pelaksanaan ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan program, dan jika tujuan belum tercapai sebagaimana ditentukan, pelaksanaan ingin mengetahui letak kekurangannya serta penyebabnya. Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan evaluasi. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat sejauh mana implementasi program tersebut telah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Keefektifitasan program yang berjalan tidak dapat dilihat jika tidak dilakukan evaluasi program. Dengan demikian, kebijakankebijakan baru sehubungan dengan program tersebut akan didukung oleh suatu data. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan informasi dan data, serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program. Jadi evaluasi program adalah upaya untuk mengukur

36 17 ketercapaian program, yaitu mengukur sejauhmana sebuah kebijakan dapat terimplementasikan. C. Frame Evaluasi Program yang Digunakan Program pemerintah merupakan bagian dari kebijakan publik. Oleh karena itu kerangka acuan yang akan digunakan dalam evaluasi program pemerintah melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ini mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Willian N. Dunn (Nugroho, 2012 : 729) yang menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi program pemerintah sebagai berikut : Tabel 3. Tipe Kriteria Evaluasi Program menurut Willian N. Dunn Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi Efektivitas Apakah yang diinginkan telah Unit pelayanan tercapai? Efisensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan? Unit biaya, manfaat bersih, Rasio costbenefit. Kecukupan Perataan Responsivitas Ketepatan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah? Apakah biaya dan manfaat didistribusikan secara merata kepada kelompok-kelompok berbeda? Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai-nilai kelompok tertentu? Apakah hasil (tujuan) yang diiinginkan benar-benar berguna atau bernilai? Sumber: Wiliam Dunn dalam (Nugroho 2012: 729) Biaya tetap, efektifitas Tetap Kriteria pareto, kriteria Kaldor-Hicks, kriteria Rawls Konsistensi survei warga negara Program publik harus merata dan efisien Berdasarkan tabel di atas sebagaimana disampaikan oleh Dunn, dapat dijelaskan kriteria-kriteria evaluasi program tersebut sebagaimana berikut ini :

37 18 a. Efektifitas, berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil (akibat) yang diharapkan. b. Efisiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi, adalah merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha, yang terakhir umumnya diukur dari ongkos moneter. Efisiensi biasanya ditentukan melalui perhitungan biaya per unit produk atau layanan. c. Kecukupan, berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektifitas memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah. d. Perataan (equity), berkenaan dengan pemerataan distribusi manfaat kebijakan. e. Responsivitas, berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi target kebijakan. f. Ketepatan, dalam proses ini keberhasilan suatu kebijakan dapat dilihat dari tujuan kebijakan yang benar benar tercapai berguna dan bernilai pada kelompok sasaran, mempuyai dampak perubahan sesuai dengan misi kebijakan tersebut. Selanjutnya peneliti menggunakan tipe penelitian yang dikemukakan oleh Wiliam N. Dunn sebagai bahan dasar acuan penelitian, dengan menggunakan tipe ini peneliti dapat melakukan penililaian terhadap suatu kebijakan berdasarkan enam unsur yakni efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan.

38 19 D. Pengertian Perumahan Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling utama di samping sandang dan pangan. Rumah sebagai kebutuhan papan adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah juga memiliki peran sosial budaya sebagai pusat pendidikan keluarga dan nilai kehidupan. Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia merupakan pengejawantahan diri manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai suatu kesatuan dengan lingkungan alamnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28 H dijelaskan bahwa tempat tinggal dan lingkungan yang layak adalah hak bagi setiap orang. Oleh karena itu setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Saat ini jumlah masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia masih cukup besar, yang menyebabkan banyak tempat tinggal warga yang masuk kategori rumah tidak layak huni. Perumahan berasal dari kata dasar Rumah. Menurut Wahab (2014:9), rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosialkemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain. Berdasarkan Ketentuan Umum

39 20 Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman disebutkan bahwa Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.13/PRT/M/2016 tentang BSPS, pengertian rumah merupakan bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Adapun menurut Siswono Yudhohusodo (1991 : 1) : Perumahan adalah suatu cerminan dan pengejawantahan dari diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, dan peradaban manusia penghuninya, masyarakat maupun suatu bangsa. Menurut Ettinger dalam Panudju (2009 : 29), kriteria perumahan sebaiknya memenuhi standar yang baik ditinjau dari berbagai aspek antara lain sebagai berikut: a. Ditinjau dari segi kesehatan dan keamanan dapat melindungi penghuninya dari cuaca hujan, kelembapan dan kebisingan, mempunyai ventilasi yang cukup, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah serta dilengkapi dengan prasarana air, listrik, ddan sanitasi yang cukup. b. Mempunyai cukup ruangan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah dengan privasi yang tinggi. c. Mempunyai cukup akses pada tetangga, fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, agama, perbelanjaan dan lain sebagainya.

40 21 E. Konsep Kebijakan Pemberian Subsidi Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Oleh Pemerintah 1. Pengertian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Menurut Pasal 1 angka 24 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman pengertian Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disebut MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah. Kemudian lebih lanjut pada Pasal 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dijelaskan bahwa kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah antara lain : a) Tidak memiliki rumah yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala desa/lurah setempat. b) Belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah. c) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). d) Penghasilan yang bersangkutan tidak melebihin batas penghasilan yang dipersyaratkan yaitu maksimal penghasilan Rp. 4 juta per bulan. Rumah pada hakikatnya menjadi suatu hal yang sangat penting bagi manusia. Setiap orang berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak. Indonesia sebagai negara berkembang sedang menghadapi permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

41 22 Untuk itu pemerintah menggalakkan Program Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah (GN-PSR) yang merupakan program penyediaan rumah bersubsidi dalam bentuk pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RSH) dan rumah susun. Keberadaan program ini diharapkan dapat menstimulasi MBR untuk memiliki rumah layak huni. Dalam mewujudkan program GN- PSR ini kemudian diikuti dengan kemudahan dalam sistem pembiayaan perumahan bagi MBR. MBR diberi kemudahan pembiayaan dengan adanya pinjaman berupa dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kebijakan FLPP yang berasal dari Kemenpera ini bertujuan agar terus tersedianya dana murah jangka panjang untuk membangun perumahan rakyat. Sebagai realisasi program GN-PSR tersebut maka kemudian dibangun perumahan yang menyediakan Rumah Sederhana Sehat bersubsidi bagi MBR di berbagai daerah di Indonesia, di mana Penyediaan rumah subsidi/rumah murah merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam menjangkau rumah yang layak huni. Sesuai amanat Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, bahwa dalam hal penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, maka pemerintah : 1) Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR. 2) Untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dan/atau pemerintah daerah wajib memberikan

42 23 kemudahan pembangunan dan perolehan rumah melalui program perencanaan pembangunan perumahan secara bertahap dan berkelanjutan. 3) Kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa: a. subsidi perolehan rumah; b. stimulan rumah swadaya; c. insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan; d. perizinan; e. asuransi dan penjaminan; f. penyediaan tanah; g. sertifikasi tanah; dan/atau h. prasarana, sarana, dan utilitas umum. 4) Pemberian kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dituangkan dalam akta perjanjian kredit atau pembiayaan untuk perolehan rumah bagi MBR. 5) Ketentuan mengenai kriteria MBR dan persyaratan kemudahan perolehan rumah bagi MBR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri. 2. Konsep Kebijakan Pemberian Subsidi Perumahan oleh Pemerintah Nicholson dalam Turner (1982 : 106) mengartikan bahwa proses penyediaan perumahan perlu adanya keleluasaan bagi masyarakat (penghuni) baik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik (Juniarko dkk, 2012;

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik (Juniarko dkk, 2012; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah merupakan salah satu hak yang mendasar bagi manusia dalam mencapai kehidupan yang lebih layak selain kebutuhan sandang dan pangan. Rumah atau tempat tinggal berfungsi

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA JUDUL: PERANAN PANTI SOSIAL DALAM MEREHABILITASI PENYANDANG CACAT NETRA

PEDOMAN WAWANCARA JUDUL: PERANAN PANTI SOSIAL DALAM MEREHABILITASI PENYANDANG CACAT NETRA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN SOSIOLOGI Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung PEDOMAN WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dari golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

BAB I PENDAHULUAN. terutama dari golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan perumahan dan pemukiman merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan kehidupan, memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

BAB I PENDAHULUAN. hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 BAB XA tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28 H dijelaskan bahwa tempat tinggal dan lingkungan yang layak adalah hak bagi setiap

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak hidup

Lebih terperinci

FOURANCY NOVERIA

FOURANCY NOVERIA ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP KREDIT PEMILIKAN RUMAH FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN TESIS FOURANCY NOVERIA 55109120156 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam peranannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemian budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam peranannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemian budaya dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia sebagai salah satu kebutuhan primer dan mempunyai fungsi yang strategis dalam peranannya sebagai

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP. Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 01 April 1989, merupakan anak

RIWAYAT HIDUP. Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 01 April 1989, merupakan anak RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 01 April 1989, merupakan anak kedua dari empat bersaudara buah hati pasangan Amirudin, S.IP. dan Yuhana Jenjang Akademis Penulis dimulai

Lebih terperinci

Oleh : ERIFIA ATIK ISNAWATI A

Oleh : ERIFIA ATIK ISNAWATI A IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK MENGOPTIMALKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR NEGERI GATAK I KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2014 2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN INSTITUSIONAL DI UPT BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN INSTITUSIONAL DI UPT BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN INSTITUSIONAL DI UPT BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PROFITABILITAS

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PROFITABILITAS ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PROFITABILITAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA MOJO SRAGEN Skripsi Diajukan Untuk Penyusunan Skripsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101 2016 KESRA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Penyelenggaraan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SUBSIDI SERTA DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI MASYARAKAT

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SUBSIDI SERTA DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI MASYARAKAT ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SUBSIDI SERTA DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI MASYARAKAT (Studi Kasus Perumnas Bumi Guwosari di Kabupaten Bantul) THE EFFECTIVITY ANALYSIS OF HOUSING

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.668, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Bantuan Prasarana. Sarana. Utilitas Umum. Perumahan Tapak. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PRINSIP, SISTEM DAN PROSEDUR PEMBIAYAAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH

ANALISIS PERBANDINGAN PRINSIP, SISTEM DAN PROSEDUR PEMBIAYAAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH ANALISIS PERBANDINGAN PRINSIP, SISTEM DAN PROSEDUR PEMBIAYAAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH (Studi Kasus BRI & BRI Syariah Daerah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

(Skripsi) OLEH: RESNAWATI

(Skripsi) OLEH: RESNAWATI HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PESISIR SELATAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 (Skripsi)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

: Anggun Zeltia Fitri

: Anggun Zeltia Fitri Judul Skripsi Nama Mahasiswa : ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT ( Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Menggala Nomor 199/PID.B/2011/PN.MGL ) : Anggun Zeltia Fitri

Lebih terperinci

SISTEM ADMINISTRASI DAN PENCATATAN BUKU NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN WAY TENONG KABUPATEN LAMPUNG BARAT. (Tugas Akhir) Oleh :

SISTEM ADMINISTRASI DAN PENCATATAN BUKU NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN WAY TENONG KABUPATEN LAMPUNG BARAT. (Tugas Akhir) Oleh : SISTEM ADMINISTRASI DAN PENCATATAN BUKU NIKAH PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN WAY TENONG KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Tugas Akhir) Oleh : Helmi Dariah 0706061016 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1477, 2015 KEMENPU-PR. Aksesibilitas Kredit. Rumah Subsidi. Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bantuan. Uang Muka. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.571, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Perumahan. Kawasan Permukiman. Hunian Berimbang. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN

PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA

Lebih terperinci

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA KETURUNAN TRANSMIGRASI UMUM KELURAHAN BANDAR JAYA BARAT KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA KETURUNAN TRANSMIGRASI UMUM KELURAHAN BANDAR JAYA BARAT KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010 KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA KETURUNAN TRANSMIGRASI UMUM KELURAHAN BANDAR JAYA BARAT KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2010 Oleh IKA PUSPITA MITRA SANTI Skripsi Sebagai Salah

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUN BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN DAN RELOKASI PERUMAHAN MASYARAKAT

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN DAN RELOKASI PERUMAHAN MASYARAKAT SALINAN BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN DAN RELOKASI PERUMAHAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FASILITASI PRA DAN PASKA SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH UNTUK MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN

Lebih terperinci

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan; MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2006 TENTANG PEMBANGUNAN/PERBAIKAN PERUMAHAN SWADAYA MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN MIKRO DENGAN

Lebih terperinci

(Skripsi) Oleh NOVI SAGITA

(Skripsi) Oleh NOVI SAGITA STUDI TENTANG PENYEBAB BANYAKNYA JUMLAH ANAK YANG DIMILIKI PUS SETIAP KELUARGA PRA SEJAHTERA KETURUNAN TRANSMIGRAN KOLONISASI DI DESA BAGELEN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2009 (Skripsi)

Lebih terperinci

TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 03/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa setiap orang berhak hidup

Lebih terperinci

Bastary Pandji Indra Asdep Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur

Bastary Pandji Indra Asdep Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SEMINAR HASIL KAJIAN Penyiapan Kebijakan Pembangunan Perumahan MBR dan Land Consolidation Perkotaan Bastary Pandji Indra Asdep Perumahan,

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 21/PRT/M/2016 TENTANG KEMUDAHAN

Lebih terperinci

STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: LATIFAH HANUM A. M. L2D 005 372 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai Gelar Ahli Madya. Program Studi Diploma III Keuangan & Perbankan.

Tugas Akhir. Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai Gelar Ahli Madya. Program Studi Diploma III Keuangan & Perbankan. PROSEDUR DAN STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SYARIAH SOLO Tugas Akhir Disusun guna memenuhi sebagian

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK BUMI BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DIDINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK BUMI BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DIDINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK BUMI BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DIDINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2005

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2005 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2005 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT 324 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT Lilis Wahyuni Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

KATA PENGANTAR. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Analisis Efektivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang pesat di era globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan kenaikan harga komoditas dunia yang dikarenakan para pembisnis saling bersaing.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 204, 2014 KEMENPERA. Dana Alokasi Khusus. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR SEJAHTERA TAPAK-FLPP) PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR SEJAHTERA TAPAK-FLPP) PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR SEJAHTERA TAPAK-FLPP) PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN KARAKTER EKSEKUTIF TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE)

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN KARAKTER EKSEKUTIF TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE) ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN KARAKTER EKSEKUTIF TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE) (Studi Empiris Pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. A.G, Subarsono, 2013, Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Praktik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Daftar Pustaka. A.G, Subarsono, 2013, Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Praktik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Daftar Pustaka A.G, Subarsono, 2013, Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Praktik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Algifari, 2013, Statistika Induktif: untuk Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN SUBSIDI KPR BTN SEJAHTERA DENGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN (FLPP) OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

PROSEDUR PEMBERIAN SUBSIDI KPR BTN SEJAHTERA DENGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN (FLPP) OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. PROSEDUR PEMBERIAN SUBSIDI KPR BTN SEJAHTERA DENGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN (FLPP) OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO Tugas Akhir Disusun Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

FADISA QUAMILA NIM : B

FADISA QUAMILA NIM : B PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL KOPERASI SIMPAN PINJAM PUTRI MANUNGGAL KECAMATAN POLOKARTO DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.401, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera Tapak. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perumahan sebagai kebutuhan dasar. Rumah merupakan kebutuhan dasar. manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. perumahan sebagai kebutuhan dasar. Rumah merupakan kebutuhan dasar. manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selain memerlukan sandang dan pangan, juga memerlukan perumahan sebagai kebutuhan dasar. Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG -1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN

Lebih terperinci

MOTTO. If you want something you ve never had, you must be. wiling to do something you ve never done. Succes is a. journey, not a destination.

MOTTO. If you want something you ve never had, you must be. wiling to do something you ve never done. Succes is a. journey, not a destination. RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 7 Juli 1991. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Drs. Bahnan Husni, M dan ibu Rosita S.Pd. Penulis mengawali

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh Nama : Zulkarnain Nim :

PROPOSAL SKRIPSI SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh Nama : Zulkarnain Nim : 1 PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK KARYA TEKNOLOGI 1 JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ` PROPOSAL SKRIPSI SKRIPSI

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Nurita Suryarina NIM :

Disusun oleh: Nama : Nurita Suryarina NIM : SKRIPSI ANALISIS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANTUL DALAM MENGEMBANGKAN USAHA KECIL dan MENENGAH (UKM) DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 Disusun oleh: Nama : Nurita Suryarina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemikiran masyarakat bahwa hidup diperkotaan lebih terjamin dibandingkan dengan hidup dipedesaan telah menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk perkotaan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun telah menimbulkan peningkatan permintaan terhadap kebutuhan akan tempat tinggal. Dimana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1339, 2015 KEMEN-PUPR. Perumahan Swadaya. Bantuan Stimulan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/PRT/M/2015

Lebih terperinci

PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KE LUAR NEGERI OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DKI JAKARTA

PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KE LUAR NEGERI OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DKI JAKARTA PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KE LUAR NEGERI OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DKI JAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BANK INDONESIA MEDAN DISUSUN OLEH : INDIRA NOVIA SARUMPAET

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BANK INDONESIA MEDAN DISUSUN OLEH : INDIRA NOVIA SARUMPAET PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BANK INDONESIA MEDAN DISUSUN OLEH : INDIRA NOVIA SARUMPAET 130921043 Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Peran Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal. Peran

Lebih terperinci

EVALUASI PROSEDUR REKONSILIASI BARANG MILIK DAERAH OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPPKA) SURAKARTA

EVALUASI PROSEDUR REKONSILIASI BARANG MILIK DAERAH OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPPKA) SURAKARTA EVALUASI PROSEDUR REKONSILIASI BARANG MILIK DAERAH OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPPKA) SURAKARTA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN LOKAKARYA ANALISIS ISU DAN PERMASALAHAN LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT SELASA, 31 MEI 2011 ASSALAMU ALAIKUM

Lebih terperinci

(Skripsi) Oleh Dita F Karlinda

(Skripsi) Oleh Dita F Karlinda PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN HASIL BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM NYATA DAN MAYA TERHADAP KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS (Skripsi)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REVIEW WHO WANTS TO BE A MILLIONAIRE PADA SISWA KELAS VIII.A SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

MOTTO. kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

MOTTO. kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang MOTTO Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.(q,s Ali Imran ayat

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Kelulusan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya

LAPORAN AKHIR. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Kelulusan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya ANALISIS PERBANDINGAN KENAIKAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK DENGAN TINGKAT PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (STUDI KASUS PADA KANTOR PAJAK PRATAMA PALEMBANG ILIR BARAT) LAPORAN AKHIR Laporan ini disusun untuk

Lebih terperinci

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG BANTUAN UANG MUKA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILITAS KREDIT/PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SiLPA) TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PULAU JAWA TAHUN

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU SARANA PRASARANA BERBASIS ISO 9001:2008 DI MA NU BANAT KUDUS

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU SARANA PRASARANA BERBASIS ISO 9001:2008 DI MA NU BANAT KUDUS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU SARANA PRASARANA BERBASIS ISO 9001:2008 DI MA NU BANAT KUDUS SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. I) Pada

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. : Perancangan Sistem Penjualan Sepeda Motor Second Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. MENYETUJUI

HALAMAN PENGESAHAN. : Perancangan Sistem Penjualan Sepeda Motor Second Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. MENYETUJUI HALAMAN PENGESAHAN Judul Nama : Perancangan Sistem Penjualan Sepeda Motor Second Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. : Raden Usman NPM : 0907051057 Fakultas Jurusan Prodi : Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan internasional yang lazim disebut dengan Global Governance. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan internasional yang lazim disebut dengan Global Governance. Peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan Pembangunan nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari perkembangan internasional yang lazim disebut dengan Global Governance. Peranan pemerintah

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG DUKUNGAN ASURANSI KPR/KPRS UNTUK PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

INDRA PUTRA BANGSAWAN

INDRA PUTRA BANGSAWAN ANALISIS PENANGGULANGAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENGGELAPAN DALAM JABATAN PADA LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Pada Wilayah Hukum Kota Metro) Oleh INDRA PUTRA BANGSAWAN Skripsi Sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM

PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS JAKARTA, 25 NOVEMBER 2013 Outline Isu dan Tantangan Perumahan dan Permukiman Kebijakan dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 24/KPTS/M/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 24/KPTS/M/2003 TENTANG MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 24/KPTS/M/2003 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perumahan yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat dari

I. PENDAHULUAN. perumahan yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat dari I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perumahan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk menyebabkan tidak semua masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya akan perumahan yang telah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2016 KESRA. Perumahan. Berpenghasilan Rendah. Masyarakat. Pembangunan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6004). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

REALISASI ALOKASI DANA DESA DI DESA BINADE KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 SKRIPSI

REALISASI ALOKASI DANA DESA DI DESA BINADE KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 SKRIPSI REALISASI ALOKASI DANA DESA DI DESA BINADE KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP. ke jenjang lanjutan tingkat pertama di SMP Negeri 1 Bukit kemuning diselesaikan

RIWAYAT HIDUP. ke jenjang lanjutan tingkat pertama di SMP Negeri 1 Bukit kemuning diselesaikan RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kecamatan Bukit kemuning, Kabupaten Lampung utara, Provinsi Lampung pada tanggal 09 November 1988. Penulis merupakan putera sulung dari 2 bersaudara pasangan Bapak Satiri

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA MODAL POLITIK CALON KEPALA DESA PADA PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA NGEPOSARI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun Guna Mememenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) Pada Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

FAMILY RESILIENCE PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN HIDROSEFALUS

FAMILY RESILIENCE PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN HIDROSEFALUS FAMILY RESILIENCE PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN HIDROSEFALUS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S1 Bidang Psikologi Oleh : RISHA NAWANGSARI BASUKI 1307010065

Lebih terperinci

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PERUMAHAN FAJAR INDAH PERMATA 2 DAN GREEN GARDEN PADA PT. FAJAR BANGUN RAHARJA SURAKARTA

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PERUMAHAN FAJAR INDAH PERMATA 2 DAN GREEN GARDEN PADA PT. FAJAR BANGUN RAHARJA SURAKARTA PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PERUMAHAN FAJAR INDAH PERMATA 2 DAN GREEN GARDEN PADA PT. FAJAR BANGUN RAHARJA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Oleh ARDI TRI HANDONO NIM. 050810301151 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SECARA ONLINE. (Studi pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan) SKRIPSI. Disusun Oleh: AYU WAHYUNI RANGKUTI

EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SECARA ONLINE. (Studi pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan) SKRIPSI. Disusun Oleh: AYU WAHYUNI RANGKUTI EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR SECARA ONLINE (Studi pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ COMAL PEMALANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ COMAL PEMALANG PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ COMAL PEMALANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

FENOMENA KEHIDUPAN ANAK PEKERJA OJEK PAYUNG DI MALIOBORO SKRIPSI

FENOMENA KEHIDUPAN ANAK PEKERJA OJEK PAYUNG DI MALIOBORO SKRIPSI FENOMENA KEHIDUPAN ANAK PEKERJA OJEK PAYUNG DI MALIOBORO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kebijakan Publik. Menurut Anderson dalam Winarno (2014) kebijakan adalah arah tindakan yang memiliki maksud/tujuan yang ditetapkan seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 12 /PERMEN/M/2008 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUNA SYARIAH BERSUBSIDI DENGAN

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karanganyar) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul Perbedaan Ketepatan Shooting Menggunakan Punggung Kaki Antara Pemain Depan Dengan Pemain Tengah Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri Wilayah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI TERHADAP SIKAP MAHASISWA DAN AKUNTAN PUBLIK PADA TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI TERHADAP SIKAP MAHASISWA DAN AKUNTAN PUBLIK PADA TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI TERHADAP SIKAP MAHASISWA DAN AKUNTAN PUBLIK PADA TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci