LAPORAN KARYA TULIS INOVATIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KARYA TULIS INOVATIF"

Transkripsi

1 LAPORAN KARYA TULIS INOVATIF IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA CARAT KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO Oleh : KATIN, S.Pd.AUD NIP CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014

2 HALAMAN PENGESAHAN IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA CARAT KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO Disahkan oleh Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kauman Ponorogo,.. Penulis MUGIYANTO, S.IP.MM Pembina NIP KATIN, S.Pd.AUD NIP ii

3 BIODATA PENULIS Nama : KATIN, S.Pd.AUD NIP : Tempat/Tanggal Lahir : Ponorogo, 28 Juli 1968 Pangkat/Gol : Pengatur II/C Unit Kerja : TK Dharma Wanita Carat Kec. Kauman Kab. Ponorogo JUDUL KARYA TULIS IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA CARAT KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis inovatif IMPLEMENTASI METODE RESITASI DALAM MENGENAL BUDAYA KARAKTER di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Carat, Kec. Kauman, Kab. Ponorogo tepat pada waktunya. Penulis karya tulis inovatif Implementasi Metode Resitasi dalam mengenal budaya karakter merupakan salah satu pengembangan profesionalisme guru. Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis inovatif ini banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak oleh karena itu penulis menyatakan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada : 1. Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kauman 2. Pengawas TK/SD Kecamatan Kauman 3. Pengawas TK Kecamatan Kauman 4. Rekan-rekan guru TK Dharma Wanita Kecamatan Kauman atas dukungannya kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ini. Penulis juga menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna oleh karenanya penulis terbuka menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ini dengan harapan karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis iv

5 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Biodata Penulis... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v BAB I a. Latar belakang... 1 b. Rumusan masalah... 2 c. Tujuan penelitian... 2 d. Manfaat penelitian... 2 e. Ruang lingkup... 2 f. Definisi operasional... 2 BAB II a. Kajian teori... 3 b. Hipotesis tindakan... 4 c. Implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter... 5 BAB III a. Setting penelitian... 7 b. Rancangan penelitian... 7 c. Siklus penelitian... 8 d. Pengumpulan data e. Indicator keberhasilan BAB IV a. Deskripsi per siklus b. Pembahasan BAB V a. Simpulan b. Saran Daftar Pustaka Lampiran... v

6 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak usia dini adalah pembelajar yang alami yang masih berada dalam masa peka (sensitive period) yaitu suatu masa yang ditandai dengan pesatnya perkembangan suatu jiwa yang dimiliki oleh anak, seperti kemampuan membaca, menulis dan berbicara. Ketika muncul masa peka ini anak sangat membutuhkan adanya suatu stimulasi yang dapat mengoptimalkan perkembangannya. Jika kita sebagai pendidik kurang memperhatikan kemunculan masa peka anak maka bukan tidak mungkin anak akan kehilangan masa emasnya untuk mempelajari sesuatu. Maka betapa pentingnya peran pendidik dalam memberikan stimulasi berupa kesempatan dan bahan latihan agar dapat mengoptimalkan perkembangan pada masa peka tersebut. Bahan latihan yang diberikan kepada anak dapat diberikan dengan menggunakan Metode RESITASI (pemberian tugas). Maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat Metode RESITASI dalam mengenal Budaya Karakter anak. Karena Metode RESITASI merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak yang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas ini diberikan kepada anak untuk memberi kesempatan kepada mereka menyelesaikan tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung dari pendidik yang sudah dipersiapkan sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan dari awal sampai tuntas. Sehingga dalam penilaian aspek pengembangan perilaku dan karakter anak dapat dilihat dalam kemajuan perkembangan yang telah dicapai. Upaya mengembangkan dan menumbuhkan anak yang bermoral dalam arti berkarakter (berakhlak baik) merupakan tanggungjawab dan memerlukan usaha dari semua pihak, yang meliputi keluarga, sekolah, dan seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, pendidik yang dapat mengembangkan kemampuan anak agar memiliki kemampuan moral harus 1

7 dilakukan secara terencana, terfokus dan komprehensif sehingga dapat mengenal karakter anak. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengembangkan metode resitasi dalam mengenal budaya berkarakter pada anak? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian karya tulis inovatif adalah sebagai berikut : 1. Anak mau melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru 2. Penanaman karakter pada anak 3. Anak dapat mengenal karakter yang diberikan guru D. MANFAAT PENELITIAN 1. Dalam proses pembelajaran anak dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan 2. Dapat membangun karakter diusia dini 3. Untuk mempersiapkan anak sebagai kader masa depan yang berkualitas. E. PENELITIAN KARYA TULIS INOVATIF PENULIS MEMBATASI RUANG LINGKUP PENULIS Sebagai berikut : kurangnya penanaman pendidikan karakter bangsa yang semakin rendah/hilang, maka perlu penanaman pendidikan karakter anak di usia dini. F. DEFINISI OPERASIONAL Konsep-konsep yang digunakan penelitian dalam kegiatan ini, supaya dapat lebih paham dan dimengerti terhadap : 1. Implementasi metode resitasi : penerapan metode pemberian tugas 2. Budaya : nilai-nilai yang melandasi perilaku 3. Karakter : kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral 2

8 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. KAJIAN TEORI Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulisan karya inovatif pembelajaran dengan implementasi metode Resitasi dalam mengenal budaya karakter yang disusun untuk mengembangkan atau menanamkan karakter anak sekarang ini. Dengan pengenalan karakter pendidik dapat menilai dari hasil pemberian tugas yang telah diberikan. Pemberian tugas kepada anak ditujukan untuk mengembangkan secara lebih optimal seluruh pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak. Pemberian tugas dapat diberikan secara individual maupun kelompok (Winda Gunarti, 2008:7.A) Hal-hal yang peril diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak adlah (Moeslichatoen, 2004) sebagai berikut : 1. Pemberian tugas adalah proses dalam kegiatan pengembangan maka tujuan tugas merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan harus dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar yang diharapkan. 3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik. 4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas. 5. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri, bukan untuk pendidik. Sehingga pendidik anak usia dini peril memberikan kesempatan pada anak agar dapat masuk ke dalam dunia disekitar anak. Pendidik juga harus mengerti tentang pengasuhan terhadap kebutuhan anak yang akan memberikan mereka kekuatan untuk menerima tantangan-tantangan yang sulit dalam beradaptasi dengan kelompok social atau lingkungan. Anak peril medapatkan kesempatan untuk banyak berinteraksi baik dengan anak lain 3

9 maupun orang dewasa di lingkungan sekitarnya. (Widarmi Dwijana, 2008:4.20) Menurut Mega Wangi (2004) anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila mereka berada di lingkungan yang berkarakter pula. Upaya mengembangkan dan menumbuhkan anak yang bermoral dalam arti berkarakter (berakhlaq mulia) merupakan tanggung jawab dan memerlukan usaha dari semua pihak, yang meliputi keluarga, sekolah, dan seluruh komponen masyarakat. (Siti Aisyah, 2007:8.36) Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlaq mulia. Amanah UU SISDIKNAS tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu juga pernah ditegaskan oleh Martin Luther King, Intelligence plus character, that is the goal of true education (Kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya (Jamal Ma mur Asmani, 20:39) Pengetahuan dan pembinaan karakter yang baik, seperti kejujuran, kasih sayang, tanggung jawab, cinta kebenaran berperilaku adil, dan sebagainya, harus diberikan secara terus menerus sejak usia dini. Berikut adalah 10 ide-ide dari Thomas Lickona dalam membentuk karakter yang baik 1. Moralitas penghormatan 2. Perkembangan moralitas penghormatan berjalan secara bertahap. 3. Emngajarkan prinsip saling menghormati 4. Mengajarkan dengan contoh 5. Mengajarkan dengan kata-kata 6. Mendorong anak untuk merefleksikan tindakannya 7. Mengajarkan anak untuk mengemban tanggung jawab 8. Mengajarkan keseimbangan antara kebebasan dan kotrol 4

10 9. Mencintai anak 10. Mengajarkan moral dan menciptakan keluarga bahagia secara bersamaan Menurut Thomas Lickoma karakter juga terdiri dari 3 bagian yang saling terikat, yaitu pengetahuan tentang moral (Moral Knowing), perasaan yang dilandasi moral (Moral Feeling), dan perilaku bermoral (Moral Action). Semua bagian itu pula diajarkan pada anak agar terbiasa berkarakter baik. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui kebaikan (Knowing The Good), mencintai kebaikan (Loving The Good), dan menginginkan kebaikan (Desiring The Good), dan melakukan kebaikan (Acting The Good). (Siti Aisyah, 2007:8.48). Apabila uraian tersebut dihubungkan dengan kenyataan yang kita hadapi kemungkinan penyebab seseorang tidak mampu berperilaku baik, walau secara kognitif mengetahuinya karena ia tidak terlatih untuk melakukan kebaikan atau untuk melakukan kebaikan atau untuk melakukan tindakan bermoral. Oleh sebab itu, selain oleh orang tua, sekolah, atau lembaga pendidikan juga perlu melatih dan mendorong anak untuk selalu berbuat benar. Pendidikan karakter di sekolah atau di lembaga pendidikan anak usia dini sangat tergantung dari komitmen pemimpin lembaga atau kepala sekolah yang mempinyai visi ingin membangun karakter anak didiknya. Visi tersebut dituangkan dalam misi yang jelas dan diuraikan dalam strategi yang dapat digunakan untuk mencapai misi tersebut. Dari misi tersebut, kepala sekolah dan guru-guru dapat membuat kurkulum yang secara eksplisit mempunyai visi dan misi yang bertujuan untuk membentuk anak yang berkarakter. B. Hipotesis tindakan Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat diajukan hipotesisi tidakan sebagai berikut : Dengan penerapan metode resitasi (pemberian tugas) mendukung karakter anak akan meningkakan karakter pada kegiatan social emosional/agama dan kegiatan yang lain. 5

11 C. Implementasi Metode Resitasi dan Budaya Karakter 1. Implementasi metode resitasi, model pembelajaran dengan cara guru/pendidik memberikan tugas kepada anak untuk memberikan buku penghubung yang telah diberikan, kepada orang tua untuk diisi kegiatan/tingkah laku anak di rumah. 2. Budaya karakter dalam kegiatan pembelajaran guru / pendidik menanyakan pada anak tentang buku penghubung yang telah diberikan kepada orang tua kemarin, dan anak mendapat tugas untuk mengambil gambar untuk ditabung, sebelum gambar dimasukkan ke tabung karakter guna mencocokkan dengan buku penghubung yang telah diisi oleh orangtua. 6

12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. SETTING PENELITIAN 1. Penelitian karya tulis inovatif ini dilakukan di TK Dharma Wanita Carat Kecamatan Kauman dengan alamat Jl. Pertapan No. 33 Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo pada kelompok B tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 14 anak. Dari 14 anak tersebut 9 anak laki-laki, 5 anak perempuan. Penulisan karya tulis inovatif dilakukan mulai September 2013 sampai Subjek penelitia yang diteliti dalam penelitian karta tulis inovatif adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 14 anak. Dari 14 anak tersebut 9 anak laki-laki, 5 anak perempuan. B. RANCANGAN PENELITIAN Untuk memperoleh gambaran awal mengenai model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung. Penelitian menggunakan instrument pendidikan berupa observasi dan unjuk kerja (pada awal dan akhir). Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian karya tulis inovatif. Penilaian-penilaian pada kedua instrument tersebut diarahkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran anak sebelum diadakan penelitian karya tulis inovatif. Sebaliknya unjuk kerja dilakukan setelah pelaksanaan penelitian kelas. Melalui metode ini peneliti dapat mengetahui kualitas pembelajaran dan efektifitas penggunaan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter selama 2 siklus. 7

13 C. SIKLUS PENELITIAN Penelitian merencanakan tindakan penelitian dalam 2 siklus, kedua siklus ini menggunakan tema yang sama yaitu diri sendiri. Peneliti memilih tema ini karena sesuai dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan yaitu menabung karakter, selain itutema ini juga terdapat dalam kurikulum Permenpan No. 58 Tahun 2009 standar kompetensu PAUD. Penelitian pada masing-masing siklus dilakukan 2 kali permtemuan dengan durasi waktu 60 menit. Pertemuan seluruh kegiatan memerlukan waktu 2 minggu selama proses meneliti, peneliti akan berkolaborasi dengan guru atau rekan sejawat dari TK Dharma Wanita Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Selama lebih rinci prosedur penelitian ini sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah : 1. Mengidentifikasi masalah 2. Merencanakan tindakan 3. Memilih materi pembelajaran 4. Membuat lembawan observasi 5. Menyediakan media pembelajaran b. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media yang telah disiapkan oleh guru. Setelah memberikan penjelasan mengenai tema yang diajarkan guru Tanya jawab tentang anak yang melaksanakan tugas dengan baik. Selanjutnya guru meminta kepada anak tentang buku penghubung yang telah diberikan kemarin. Guru memberi tugas kepada anak satu persatu untuk memasukkan gambar ke tabung karakter, dan sebelum gambar dimasukkan anak menunjukkan dulu kepada guru untuk dicocokkan dengan buku pebhubung yang telah diisi kegiatan tingkah laku dan orang tua. 8

14 c. Pengamatan/Observasi Pada tahap ini, peneliti dan kolaborator melaksanakan pengamatan kemampuan kualitas pembelajaran anak sebelum dan sesudah penelitian kelas. Hasil pengamatan tersebut dalam lembaran observasi dan unjuk kerja dari observasi ang dilakukan menunjukkan hal-hal sebagai berikut : dalam implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter yang diterapkan guru dari 14 anak yang ada 7 anak sudah mampu dan tertarik dengan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan kegiatan menabung karakter. d. Refleksi Berdasarkan data yang terkumpul peneliti atau guru mencoba menyimpulkan tindakan perbaikan yang telah dilakukannya. Kecimpulan menunjukkan bahwa kemampuan anak sudah meningkat meskipun belum sempurna.(5 dari 14 abak sudah mampu menabung karakter) target dapat dan mampu menabung karakter minimal 10 anak dan belum terpenuhi. Peneliti atau guru melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri. Mengapa guru/peneliti tidak memenuhi target 10 anak yang mampu menabung karakter dengan baik? Menurut hasil refleksi di atas, guru memutuskan mengadakan perbaikan pada Siklus II sebagai berikut : model pembelajaran yang diterapkan diganti dengan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung karakter dengan gambar dan memberi kesempatan pada anak untuk melatih kepercayaan terhadap diri sendiri. 9

15 2. Siklus II a. Rencana Siklus II ini terdiri dari satu pertemuan dengan durasi 60 menit. Topic atau tema pembelajaran kali ini adalah lanjutan topic yang lau yaitu model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung gambar karakter. Karena masih ada 10 siswa yang belum mampu menabung karakter dengan baik. Tujuan penelitian dalam siklus II ini terfokus pada 2 hal yaitu : model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung karakter dengan gambar maju satu persatu. Minimal 12 siswa mampu melaksanakannya sama seperti yang ada pada siklus I. sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, peneliti melakukan persiapan perhatian anak dan teknik yang jelas dan mudah dipahami anak. Mempersiapkan lembat pengamatan yang akan digunakan rekan sejawat. b. Pelaksanaan Pada menit awal guru atau peneliti mengadakan Tanya jawab tentang anak yang dapat melaksanakan tugas dengan baik, selanjutnya guru memberikan tugas kepada anak satu persatu untuk memasukkan karakter gambar ke kotak tabung. Dan sebelum dimasukkan karakter gambar ditunjukkan dulu pada guru/peneliti untuk dicocokkan dnegan bauku penghubung yang telah diisi tingkah laku anak/kegiatan orang tua. c. Pengamatan Ketika pembelajaran pada siklus II ini selesai guru atau peneliti sangat gembira dan berbangga hati karena dari hasil implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara menabung karankter dengan gambar yang diterapkan. Dari 14 anak hampir semua anak tertarik dan mampu dengan model pembelajaran tersebut. 10

16 d. Refleksi Berdasarkan data yang terkumpul peneliti atau guru belum merasa puas karena ternyata masih ada anak yang tidak mendapatkan gambar karakter. Peneliti mencoba mengingat kembali apa yang terjadi dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Mengapa tidak semua anak tidak mendapat karakter gambar untuk menabung. Beralih dari hasil refleksi tersebuit peneliti menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan yang dilaksanakan sudah berhasil dengan baik dan optimal. D. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi digunakan untuk mengamati perkembangan pembelajaran social emosional/kemandirian dan nilai-nilai agama dalam melaksanakan menabung karakter dengan gambar sejak sebelum perumusan masalah, pada saat pelaksanaan sampai akhirnya tindakan. 2. Unjuk kerja digunakan untuk mencatat keaktifan tingkah laku anak dalam melaksanakan tugas menabung karakter gambar dari awal sampai akhir kegiatan. E. INDIKATOR KEBERHASILAN Indikatir keberhasilan dalam penelitian ini antara lain : 1. Anak dapat melaksanakan tugas sendiri dengan baik 2. Anak dapat berlatih kedisiplinan 3. Anak berani tampil maju dengan spontan 4. Anak mampu mengembangkan kepercayaan diri 11

17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI PERSIKLUS Berdasarkan data yang terkumpul peneliti atau guru mencoba menyimpulkan bahwa hasil tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran pada siklus I yang dilaksanakan pada bulan September 2013 sudah memenuhi target dan meningkat meskipun belum sempurna. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter dengan cara mebaung karakter gambar kurang adanya variasi gambar serta tidak merata dalam melaksanakan kegiatan menabung karakter gambar, dan kurang adanya reward yang menarik perhatian anak sehingga tujuan perbaikan yang dilakukan oleh guru atau peneliti kurang memenuhi target, seperti yang diharapkan oleh peneliti. Siklus I dilaksanakan pada bulan September 2012 terdiri dari hasil penelitian dalam kegiatan menabung karakter gambar dan hasil observasi. 12

18 TABEL I NILAI HASIL PERBAIKAN SIKLUS I NO NAMA ANAK NILAI/SKOR (BINTANG) 1. Wahyu Kurniawan 3 2. Jesica Septia Rahmadani 4 3. Jihan Fahira 3 4. Miftakhul Jannah 2 5. Nabila Natasa 4 6. Rifki Afit Ardiansyah 4 7. Riski Nur Fais Fadliansyah 4 8. Yanan Yushil Adriano 4 9. Yeti Oktavia Fitra Ahmad Fariza Wahyu Alffariyan Safira Luthfiansyah Galih Janu Kristiantoro Riza Mumaziq Zionis 2 Keterangan : kemampuan anak melebihi program guru Nilai : anak mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan guru Nilai : anak mampu melaksanakan tugas dengan bantuan guru Nilai : anak memiliki kemampuan kurang atau melaksanakan tugas selalu dibantu guru Nilai

19 Catatan dari hasil perbaikan siklus I Bintang 4 : 6 anak Bintang 3 : 3 anak Bintang 2 : 5 anak 4x6= 24 3x3= 9 2x5= 10 = 43 43:14=3,07 Jadi nilai rata-rata hasil perbaikan siklus I=3,07 TABEL 2 DISTRIBUSI HASIL BELAJAR ANAK NO SKOR FREKUENSI % S X F % ,3% % 10 JUMLAH 100% 43 Keterangan : S X F : skor x frekuensi Skor rata-rata : 43 : 14 = 3,07 Jadi nilai hasil perbaikan siklus I skor rata-rata 3,07 14

20 27,3% 49,7% 23% Nilai rata-rata : 3,07 Nilai di bawah rata-rata : 5 anak Nilai di atas rata-rata : - Dari data diatas diketahui nilai rata-rata 3,07, nilai di bawah rata-rata 5 anak dan di atas rata-rata tidak ada TABEL 3 LEMBAR OBSERVASI NO ITEM OBSERVASI BAIK CUKUP KURANG 1. Semangat anak saat menerima tugas dari pendidik/guru 2. Perhatian anak terhadap kegiatan pembelajaran menabung karakter dengan gambar 3. Keinginan anak dalam mengikuti kegiatan menabung karakter dengan gambar 4. Kedisiplinan anak dalam mengikuti kegiatan menabung karakter dengan gambar 15

21 Berdasarkan hasil rekapitulasi pada table dalam pelaksanaan siklus I terlihat dengan jelas terdapat adanya sedikit peningkatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan perbaikan meskipun belum sempurna yaitu 5 dari 14 anak dapat melaksanakan kegiatan menabung karakter dengan gambar. Dan target dapat dilaksanakan kegiatan menabung karakter dengan gambar minimal 10 anak belum terpenuhi. Sehingga guru atau peneliti perlu melakukan tindakan perbaikan pada siklus II dengan model pembelajaran yang bervariasi. Siklus II dilaksanakan pada bulan januari 2014 yang terdiri dari penelitian anak dalam melaksanakan tugas menabung karakter dengan gambar. Dan dari hasil observasi sebagai berikut : TABEL 4 NO NAMA ANAK NILAI/SKOR (BINTANG) 1. Wahyu Kurniawan 4 2. Jesica Septia Rahmadani 4 3. Jihan Fahira 4 4. Miftakhul Jannah 3 5. Nabila Natasa 4 6. Rifki Afit Ardiansyah 4 7. Riski Nur Fais Fadliansyah 4 8. Yanan Yushil Adriano 4 9. Yeti Oktavia Fitra Ahmad Fariza Wahyu Alffariyan Safira Luthfiansyah Galih Janu Kristiantoro Riza Mumaziq Zionis 4 16

22 Keterangan : 10 anak : 4 anak : - 10 x 4 = 40 4 x 3 = 12 2 x 0 = 0 = : 14=3,7 Jadi nilai rata-rata hasil penilaian siklus II = 3,7 TABEL 5 DISTRIBUSI HASIL BELAJAR ANAK NO SKOR FREKUENSI % S X F % % JUMLAH 100% 52 Keterangan : S X F : skor x frekuensi Skor rata-rata : 52 : 14 = 3,7 Jadi nilai hasil perbaikan siklus II skor rata-rata 3,7 17

23 24% 76% Nilai rata-rata : 3,7 Nilai di bawah rata-rata : - Nilai di atas rata-rata : - Dari data diatas diketahui nilai rata-rata 3,07, nilai di bawah rata-rata 5 anak dan di atas rata-rata tidak ada 18

24 TABEL 3 LEMBAR OBSERVASI NO ITEM OBSERVASI BAIK CUKUP KURANG 1. Semangat anak saat menerima tugas dari pendidik/guru 2. Perhatian anak terhadap kegiatan pembelajaran menabung karakter dengan gambar 3. Keinginan anak dalam mengikuti kegiatan menabung karakter dengan gambar 4. Kedisiplinan anak dalam mengikuti kegiatan menabung karakter dengan gambar Berdasarkan hasil rekapitulasi pada table di atas dapat kita ketahui dengan jelas, bahwasanya terdapat adanya perubahan yang sangat meningkat apabila dibandingkan dengan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I. pada perbaikan siklus II ini hampir semua anak yaitu 10 dari 14 anak sudah mampu melaksanakan tugas menabung karakter dengan gambar yang diajarkan guru. Dalam hal ini karena guru melaksanakan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi yang sesuai dengan temanya. Guru menggunakan implementasi metode resitasi dalam budaya karakter dengan cara menabung karakter dengan gambar yang sesuai dengan tema diri sendiri. Dengan melihat hasil yang ada guru atau peneliti merasa sangat puas terhadap perlaksanaan perbaikan pada siklus II ini. Jadi dengan demikian tujuan perbaikan pada silus II ini menurut peneliti atau guru sudah berhasil dilaksanakan dengan baik dan maksimal. 19

25 B. PEMBAHASAN Sebelum proses belajar mengajar berlangsung guru atau pendidik harus menyiapkan atau menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH). RKH yang dibuat sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Guru juga harus dapat menggunakan dan memilih model pembelajaran yang menarik perhatian anak dan sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Sesuai dengan tema yang ada yaitu diri sendiri. Ketika pembelajaran atau perbaikan pada siklus II selesai, guru atau penelitia sangat gembira dan berbangga hati karena dari hasil pembelajaran yang diberikan guru, sebagian siswa ternyata mampu melaksanakan tugas menabung karakter dengan gambar. Hal ini terbukti dengan adanya model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam budaya karakter yang diterapkan akan memudahkan guru dalam menanamkan dan mengenalkan yang mendalam pada diri anak. 20

26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter sebagai upaya untuk meningkatkan karakter pada anak kelompok B TK Dharma Wanita Carat Kec. Kauman Kab. Ponorogo. Dengan rencana program yang dilakukan melalui kegiatan ini anak merasa senang dan dapat meningkatkan perkembangan social emosional dan perkembangan yang lain. Kegiatan ini sangat efektif bila direncanakan dengan baik seperti yang penulis paparkan pada bab sebelumnya. Model pembelajaran ini dapat membantu anak menjadi lebih disiplin, terlatih, berani dan percaya diri. Sehingga model pembelajaran ini dapat memberikan inspirasi inovatif yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk mendesain pembelajaran yang inovatif sesuai dengan prinsip pembelajaran kepada pendidik untuk mendesain pembelajaran yang inovatis sesuai dengan prinsip pembelajaran di PAUD. B. SARAN Peneliti akan meberikan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat bagi anak dan guru di TK Dharma Wanita Carat yaitu : 1. Guru harus dapat menciptakan suasana baru dalam kegiatan seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran implementasi metode resitasi dalam mengenal budaya karakter. 2. Guru juga diharapkan dapat memilih metode dan teknik yang bervariasi sesuai dengan kemampuan anak dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar anak semakin senang dan tidak cepat bosan. 21

27 3. Guru diharapkan mampu menanamkan budaya karakter pada anak yang mendalam agar menjadi generasi bangsa yang berkepribadian dan berkarakter kuat. 22

28 DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti.Dkk.(1008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Kurikulum TK dan RA Pedoman Pembelajaran. Jakarta Gunarti, Winda. Dkk (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Ma mur, Asmani jamal. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta. DIVA Press Wijaya, Widarmi D. (2008). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka 23

29 24

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan ketrampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan

Lebih terperinci

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU Rahmawati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peranan guru dalam mengembangkan nilai

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA

PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Pendahuluan Agama merupakan sistem aturan yang bersumber dari wahyu Tuhan yang membawa manusia menuju kebahagiaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL DALAM BERPERILAKU BAIK MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B PAUD PKK DESA JABON KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA I PADANGAN DESA PADANGAN KECAMATAN NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 JURNAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN NILAI AGAMA MORAL DALAM PEMBIASAAN SOPAN SANTUN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KETAWANG 1 DESA KETAWANG KECAMATAN PURWOASRI KABUPATEN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA Pendidikan Karakter Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa 15 PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA Oleh: Yulianti Siantayani 1 Konflik antar suku dan agama yang terus bergulir dari waktu ke

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN Jacoba 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan moral anak dapat ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah tumpuan sebuah bangsa menuju persaingan global. Di dalam pendidikan banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain pemerintah,

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak usia 0 (sejak lahir) sampai usia enam tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila dikategorikan melalui karakteristik dan tatanan kehidupan masyarakatnya dikenal sebagai bangsa yang memangku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pepatah klasik menyebutkan bahwa anak adalah insan titipan Tuhan yang harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan pepatah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter yang kuat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG RIRI DELFITA Abstrak Kemampuan berbahasa anak masih rendah disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA Erlina 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah nilai-nilai agama pada anak

Lebih terperinci

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL 0 PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL Oleh : SITI MARYAM NIM : 58646 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 14-20 DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik https://jurnal.uns.ac.id/jdc PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN IMPLEMENTASINYA Dwi Purwanti SDN 1 Pohkumbang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN 1-20 MENGGUNAKAN MEDIA TOPI ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA I JEPUN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semuanya serba canggih ini telah membawa dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita banyak diuntungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. detail yang berbeda. Nilai berasal dari bahasa latin, dari kata value

BAB I PENDAHULUHAN. detail yang berbeda. Nilai berasal dari bahasa latin, dari kata value BAB I PENDAHULUHAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kata moral sering dipakai dengan pengertian yang lain yaitu budi pekerti, akhlak, nilai etika dan sebagainya, meskipun satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehadiran pendidikan, apapun bentuk dan jenisnya, sebagai wahana proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah manusia berperadaban

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO Oleh FEDRIYENTI NIM. 58667/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A Nur Oniyah Setiya Diyanti Siti Mahmudah PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya (60136).

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh KARTIKA SANI A. PENGATAR Pendidikan karakter menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia sebagai negara berkembang dalam pembangunannya membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia Indonesia yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan narkoba menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan narkoba menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moralitas bangsa menjadi longgar, sesuatu yang dahulu dianggap tabu sekarang menjadi biasa-biasa saja. Cara berpakaian, berinteraksi dengan lawan jenis, menikmati

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG Martini ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus citacita perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksananakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK Pendahuluan Karena media guru kurang menarik untuk anak, maka

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN Anifah 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penanaman nilai agama

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Endang Sunarti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE Sapni 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya penanaman nilai-nilai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri. MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN PERMAINAN KARTU ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA MULIA DESA SEKETI KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL 1 OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL Oleh Vivit Risnawati NIM : 2009/51093 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan perilaku anak mengingat masa ini merupakan masa yang sangat efektif untuk pembentukan perilaku moral

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE Mustika 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian yaitu kurang berkembangnya ini perilaku sosial anak pada

Lebih terperinci

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR (Ditinjau dari pandangan dan harapan orangtua) Oleh: Dra. Pudji Asri.M.Pd. Seminar Sehari Pola Pembelajaran PAUD bagi Pembentukan Pribadi Integral, Kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan pemerataan dan perluasan pendirian lembaga pendidikan dimulai dari pendidikan anak usia dini disetiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Anak Usia Dini (AUD) merupakan masa emas perkembangan (golden age) pada individu, masa ini merupakan proses peletakan dasar pertama terjadinya pematangan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN SOSIODRAMA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI I BLIMBING KECAMATAN SAMBIREJO - SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal turut bertanggung jawab dalam pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan manusia yang anak menentukan perkembangan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Karakter bangsa Indonesia semakin menurun, ini ditunjukkan dengan rendahnya etika dan moralitas, dalam pendidikan ada tawuran pelajar yang sering terjadi, siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN Nanik Iis* Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku. kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter

BAB V PEMBAHASAN. A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku. kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter 147 BAB V PEMBAHASAN A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter Berdasarkan data yang telah diperoleh dari kedua lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak 17 Agustus 1945 memiliki kondisi yang unik dilihat dari perkembangannya sampai saat ini, para

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK HUDALLOH KARANGNONGKO KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD (Students Team Achievement Divisions) PADA SISWA KELAS III SDN 02 JATIHARJO KEC. JATIPURO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI Minartin 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perilaku sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak akan dengan mudah mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Hal yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar yaitu, learning to know,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SMART CARD PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK KANAK DHARMA WANITA JANTI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka menanamkan nilainilai sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari bantuan dan mengadakan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari bantuan dan mengadakan interaksi sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makluk sosial yang mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan sosial dengan orang lain. Selain sebagai makhluk individu yang memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan perkembangan moral anak melalui cerita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAY DOUGH PADA KELOMPOK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAY DOUGH PADA KELOMPOK USIA 3-4 TAHUN MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAY DOUGH PADA KELOMPOK USIA 3-4 TAHUN Ririn Rasdyahati Dewi Komalasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4

Lebih terperinci

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A RA DARUL ULUM REJOTANGAN KECAMATAN REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berusia nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal di

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh: FITRI NURMASARI NPM

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh: FITRI NURMASARI NPM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM BERSIKAP JUJUR MENGGUNAKAN MEDIA KALENG KEJUJURAN PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL I SINGONEGARAN KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL

Lebih terperinci

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Sulwianti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS Konstantinus Dua Dhiu, 2) Nikodemus Bate Program Studi Pendidikan Guru PAUD, STKIP Citra Bakti, NTT 2) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S I NOVI NUR ENDAH RAHAYU A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S I NOVI NUR ENDAH RAHAYU A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPERILAKU MULIA MELALUI STORY TELLING DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KRENDOWAHONO, GONDANGREJO, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini PENERAPAN METODE STORYTELLING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY PADA ANAK KELOMPOK A TK KRISTEN PETRA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang. Dosen Pembimbing

LEMBAR PENGESAHAN. 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang. Dosen Pembimbing LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pendidikan Dan Pengembangan Karakter Pada Anak Usia Dini Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (V) PKM-GT

Lebih terperinci

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ABJAD MELALUI KEGIATAN PERMAINAN LEGO BERHURUF PADA ANAK KELOMPOK A TK AL-HIDAYAH TLOGO 2 KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Diajukan

Lebih terperinci