2.2Kapasitas Persimpangan 4

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN ii PRAKATA iii MOTTO v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR NOTASI xv INTISARI xix BAB I PENDAIIULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Manfaat Penelitian Batasan Masaiah 2 BAB II TINJAIJAN PlISTAKA 2.1 Arus Lalulintas 3 2.2Kapasitas Persimpangan 4 VI

2 2.3 Simpang Tanpa Lampu Lalulintas Simpang dengan Lampu Lalulintas Lampu Lalulintas Fungsi lampu lalulintas Lokasi lampu lalulintas Pengoperasian 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Simpang Tak Bersinyal Penentuan kapasitas Perilaku lalulintas Simpang Bersinyal Kondisi geometri Arus lalulintas Penentuan fase sinyal Penentuan waktu sinyal Kapasitas Kinerja lalulintas Tingkat Pelayanan pada Pcrsimpangan (LOS) 45 BAB IV METEDOLOGl PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Jems data -^

3 4.1.2 Pengumpulan data Metode Analisis Data Lokasi Penelitian 50 BAB V HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1 Hasil Penelitian Analisis Volume lalulintas persimpangan Lebar pendekat Persentase kemiiingan mas jalan (% Grade) Jumlah penduduk Analisis Data masukan Analisis simpang Pemecahan Masalah Pelebaran kaki simpang Pengurangan hambatan samping Pelebaran kaki simpang dan penumnan hambatan samping Pemasangan lampu lalulintas Data masukan Waktuhilano total 72

4 Penentuan waktu sinyal Kinerja lalulintas 74 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran 102 DAFTAR PLISTAKA LAMPIRAN

5 DAFTAR LABEL l 3.1 Ringkasan variabel-variabel masukan model kapasitas 9 label 3.2 Nilai emp kcndaraan pada simpang tak bersinyal 11 l 3.3 Nilai normal faktor k 12 l 3.4 Hubungan lebar pendekat dengan jumlah lajur 15 l 3.5 Kode tipe simpang 15 l 3.6 Kapasitas dasar menurut tipe simpang 16 l 3.7 Faktor penyesuaian lebar pendekat 16 l 3.8 Faktor penyesuaian median jalan utama 17 l 3.9 Faktor penyesuaian ukuran kota 18 l 3.10 Tipe lingkungan jalan 18 l 3.11 Faktor penyesuaian hambatan samping. tipe lingkungan jalan. kendaraan tak bermotor 19 l 3.12 Faktor penyesuaian arus jalan minor 20 label 3.13 Nilai emp kendaraan 27 label 3.14 Nilai nonnal waktu antar hijau 28 label 3.15 Faktor penyesuaian ukuran kota pada simpang bersinyal 35 label 3.16 Faktor penyesuaian hambatan samping 36 l 3.17 YVakfu kelayakan waktu siklus berdasarkan fase 39 label 3.18 Tingkat pelayanan pertemuan jalan tanpa lampu lalulintas 48

6 3.19 Tingkat pelayanan pertemuan j alan dengan lampu lalulintas Volume lalulintas teipadat Jumlah lajur. jalur, dan lebar pendekat Persentase kemiringan jalan USIG-I Arus lalulintas LJSIG-H Kondisi geometri LISIG-II Lebar pendekat dan tipe simpang USIG-E Kapasitas LISIG-H Perilaku lalulintas SIG-I Geometik simpang 77 : ^ 5.10 SIG-n Arus lalulintas SIG-in Waktu antar hijau dan waktu liilang SIG-TV Penentuan waktu sinyal dan kapasitas SIG-V Panjang antrian, jumlah kendaraan, dan tundaan SIG -HI Waktu antar hijau dan waktu hiking SIG-TV Penentuan waktu sinyal dan kapasitas SIG-V Panjang antrian. jumlah kendaraan terhenti. dan tundaan SIG -III Waktu antar hijau dan waktu hilang SIG-TV Penentuan waktu sinyal dan kapasitas SIG-V Panjang antrian, jumlah kendaraan terhenti. dan tundaan SIG-I Geometri linakungan, 88 *&" XI

7 l 5.21 SIG-TI Arus lalulintas 89 label 5.22 SIG-IFI Waktu antar hijau dan waktu hilang 90 l 5.23 SIG-TV Penentuan waktu sinyal dan kapasitas 91 l 5.24 SIG-V Panjang antrian, jumlah kendaraan terhenti, dan Umdaan 92 l 5.25 SIG-TTI Waktu antar hijau dan waktu hilang 93 l 5.26 SIG-TV Penentuan waktu sinyal dan kapasitas 94 l 5.27 SIG-V Panjang antrian, jumlah kendaraan terhenti, dan tundaan 95 l 5.28 SIG-UJ Waktu antar hijau dan waktu hilang 96 l 5.29 SIG-TV Penentuan waktu sinyal clan kapasitas 97 l 5.30 SIG-V Panjang antrian, jumlah kendaraan terhenti, dan tundaan 98 l 5.31 Perbedaan tundaan dan LOS pada setiap altematifpemecahan 100 xu

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Variabel arus lalulintas 12 Gambar 3.2 Lebar rata-rata pendekat 14 Gambar 3.3 Pendekat dengan dan tanpa pulau lalulintas 26 Gambar 3.4 Titik konflik kritis.dan jarak untuk keberangkatan dan kedatangan 29 Gambar 3.5 Arus jenuh dasar untuk tipe O tanpa lajur belok kanan teipisah 33 Gambar 3.6 Arus jenuh dasar untuk tipe O dengan lajur belok kanan teipisah 34 Gambar 3.7 Faktor penyesuaian untuk kelandaian 35 Gambar 3.8 Peluang jumlah antrian (NQ max) dalam smp 43 Gambar 4.1 Bagan kerja studi analisis dan pemecahan masalah lalulintas 51 Gambar 4.2 Bagan alur analisa simpang tak bersinyal 52 Gambar 4.3 Bagan alur analisa simpang bersinyal 53 Gambar 5.1 Geometri simpang 64 Gambar 5.2 Kepadatan arus lalulintas 64 X1U

9 DAE FAR LAMPIRAN Lampiran I Data arus lalulintas Jalan Gondosuli tanggal 30 Maret 1998 Lampiran 2 TJata anis lalulintas Jalan Melati Wetan tanggal 30 Maret 1998 Lampiran 3 Data arus lalulintas Jalan Mojo tanggal 30 Maret 1998 Lampiran 4 Data arus lalulintas Jalan Suprapto tanggal 30 Maret 1998 Lampiran 5 Data arus lalulintas Jalan Gondosuli tanggal 31 Maret 1998 Lampiran 6 Data anis lalulintas Jalan Melati Wetan tanggal 31 Maret 1998 Lampiran 7 Data ants lalulintas Jalan Mojo tanggal 31 Maret 1998 Lampiran 8 Data anis lalulintas Jalan Suprapto tanggal 31 Maret 1998 Lampiran 9 Data arus lalulintas Jalan Gondosuli tanggal 4 April 1998 Lampiran 10 Data arus lalulintasjalan Melati Wetan tanggal 4 April 1998 Lampiran 11 Data anis lalulintas Jalan Mojo tanggal 4 April 1998 Lampiran 12 Data anis lalulintasjalan Supraptotanggal 4 April 1998 Lampiran 13 Perbedaan volume padatiap jam, mas, dan waktu penelitian Lampiran 14 Data Populasi di Kodya Yogyakarta akhir tahun 1997 Lampiran 15 Peta Lokasi Wilayah Penelitian Lampiran 16 Perhitungan waktu merah semua pada simpangetnpat asimetris Lampiran 17 Persyaratan perubahan sistem kontrol dari simpang empat tanpa sinyal menjadi simpang empat bersinyal xtv

10 DAFTAR NOTASI A, B. CY D : Pendekat. lempat masuknya kendaraan dalam suatu lengan persimpanaan jalan. C c Co : Kapasitas. arus lalulintas maksimum yang dapat dipertahankai1. pada suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu. : W7aktu siklus, waktu untuk umtan lengkap dari indikasi sinyal. : Kapasitas dasar, kapasitas persimpangan jalan total untuk suatu kondisi tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya. CS : Ukuran kota, jumlah penduduk dalam suatu perkotaan. cua D DG DS DT : Waktu siklus sebelum penyesuaian. : Tundaan, waktu tempuh tambahan untuk melewati simpang bila dibandingkan dengan situasi tanpa simpang. : Tundaan geometrik, akibat perlambatan dan percepatan lalulintas yang terganggu dan yang tidak terganggu. : Derajat kejenulian, rasio ams lalulintas terhadap kapasitas pada pendekat. : Tundaan lalulintas. waktu menunggu akibat intei aksi lalulintas dngan lalulintas yang berkonflik. emp F : Ekuivalen mobil penumpang. faktor konversi dari berbagai tipe kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang. : Faktor penyesuaian, faktor koreksi untuk penyesuaian dari nilai ideal ke nilai sebenamya dari suatu variabel. Frs : Faktor penyesuaian ukuran kota F] T : Faktor penyesuaian belok kiri. FM : Faktor penyesuaian tipe median jalan utama. F?vn FR : Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor. : Rasio arus terhadap arus jenuh pada suatu pendekat. XV

11 'RSU : Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor. Frt Fsmp Fw g GR GRADE I1V 1FR IG IT k L Lav Lev LHRT LOS LT LTt Faktor penyesuaianbelok kanan. Faktor satuan mobil penumpang Faktor penyesuaian lebar masuk. Waktu hijau, waktu nyala hijau dalam suatu pendekat. Rasio hijau, perbandingan antara waktu hijau dan waktu siklus. Landai jalan, kemiringan dari suatu segmen jalan. Kendaraan berat, kendaraan bermotor dengan lebih dari empat roda Fase, bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakan lalulintas. : Rasio arus sunpang, jumlah rasio anis kritis untuk semua fase sinyal yang benirutan dalam suatu siklus. : Antar hijau, periode kuning + merah semua antar dua sinyal yang benirutan. : Tipe simpang, kode untuk jumlah lengan dan jumlah lajur. : Faktor LHRT, faktor untuk mengubah anis dalam LHRT menjadi arus lalulintas jam sibuk. : Jarak, panjang dari segmen jalan. : Jarak dari garis henti ke titik konflik masing-masing untuk kendaraan yang dalang. : Jarak dari garis henti ke titik konflik masing-masing untuk kendaraan yang berangkat. : Lalulintas harian rata-rata tahunan. : Tingkat pelayanan, ukuran kualitatifyang digunakan HCM Amerika untuk menerangkan kondisi operasional dalam anis lalulintas. : Belok kiri, indeks untuk lalulintas yang belok kiri. :Waktu hilang, jumlah periode antar hijau dalam siklus yang lengkap. XV(

12 LTOR : Belok kiri langsung, indeks untuk lalulintas belok kiri yang diijinkan lewat pada sinyal merah. LV : Kendaraan ringan, kendraan bermotor ber-as dua dengan empat roda dengan jarak as 2-3 m. M : Median, daerah yang memisahkan arah lalulintas pada suatu segmen jalan. MC NQ NS PLT PR PRT Psv Pt Pmt Q QL Qma Qmi Q)P o : Sepeda motor, kendaraan bermotor dengan dua atau tiga roda. : Antrian, jumlah kendaraan yang antri dalam suatu pendekat. : Angka henti, jumlah rata-rata berhenti per kendaraan. : Rasio kendaraan belok kiri. : Rasio fase, rasio ams kritis dibagi dengan rasio arus simpang. : Rasio kendaraan belok kanan. : Rasio kendaraa terhenti. : Rasio ams kendaraan membelok. : Rasio ams minor, rasio amsjalan minor terhadap ams persimpang total. : Arus lalulintas, jumlah unsur lalulintas yang melalui titik tak terganggu di hulu pendekat per satuan waktu. : Panjang antrian, oanjang antrian kendaraan pada suatu pendekat. : Anis total jalan utama : Ams total jalan minor : Peluang antrian dengan lebili dua kendaraan didaerah pendekat pada simpang tak bersinyal. Qrt Qrto Qtot QUM RT : Anis lalulintas belok kanan dari pendekat yang teifindung. : Ams lalulintas belok kanan dari pendekat yang berlawanan. :.Aiois kendaraan bennotor total pada persimpangan. : Arus kendaraan tak bennotor. : Indeks untuk lalulintas vang belok kanan. XVll

13 : Amsjenuh, besarnya keberangkatan antrian didalam pendekat selama SF So kondisi tertentu. : Hambatan samping. interaksi antara arus lalulintas dan kegiatan disamping jalan vang menyebabkan pengurangan arus jenuh didalam pendekat. : Arus jenuh dasar, besarnya keberangkatan didalam pendekat selama kondisi ideal. ST Tipe O: Tipe P UNI V W We W KELUAR W MASl*K : Indeks untuk lalulintas yang lurus. : Arus berangkat terlawan. : Ams berangkat terlindung. : Kendaraan tak bennotor. : Kecepatan kendaraan. : Lebar pendekat. : Lebar efektif, lebar dari pendekat yang diperkeras yang digunakan dalam perliitungan kapasitas. : Lebar keluar, lebar pendekat yang diperkeras yang digunakan oieh lalulintas setelah melewati persimpangan. : Lebar masuk, lebar dari pendekat yang diperkeras diukur pada garis henti. XVlll