METODE. n = n = n = n = 85 responden
|
|
- Ratna Hartanti Sudirman
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 28 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan terdapatnya program kelas akselerasi, reguler dan unggulan serta kesediaan bekerjasama dalam penelitian. Pengambilan data untuk penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus Teknik Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah siswa kelas dua (akselerasi) dan siswa kelas tiga (unggulan dan reguler). Contoh terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok siswa kelas akselerasi, siswa kelas unggulan, dan siswa kelas reguler. Pengambilan contoh secara acak (random sampling). Besarnya contoh yang diambil menggunakan rumus estimasi proporsi yaitu : n = Keterangan : n = Jumlah contoh P = Estimasi proporsi contoh d = Presisi (tingkat ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh sampel dibandingkan hasil yang diperoleh dari populasi) Z = Nilai Z pada selang kepercayaan 1 α/2 Estimasi proporsi contoh diambil dari hasil penelitian Suharto (2008) dimana terdapat status anemia pada siswa SMP sebanyak 67%. Besarnya contoh yang diperlukan jika peneliti menginginkan presisi 10% pada selang kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan α/2 = 0,05/2 = 0,025. Dari keterangan di atas, P = 67% = 0,67 d = 0,10 Z 0,025 = 1,96 n = n = n = 85 responden
2 29 Dari perhitungan di atas, jumlah contoh minimal yang akan diambil sebanyak 85 contoh. Untuk mengantisipasi droup out, maka jumlah contoh ditambah 10% sehingga jumlah contoh total sebanyak 93 orang. Jumlah 93 responden kemudian diambil secara proporsional dari tiga kelompok yaitu kelas akselerasi, kelas unggulan dan kelas reguler. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data penelitian yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi data karakteristik contoh (umur, jenis kelamin, uang saku, pengetahuan gizi), data karakteristik keluarga (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan orang tua & jumlah anggota keluarga), pola aktivitas, perilaku konsumsi, status gizi (berat badan, tinggi badan), status anemia (kadar hemoglobin), status kesehatan, tingkat kelelahan, tingkat stres, tingkat kepuasan, motivasi, serta lingkungan keluarga. Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari data sekolah meliputi data karakteristik sekolah seperti lokasi, jumlah staf pengajar, pegawai dan siswa, serta sarana dan prasarana. Berat badan dan tinggi badan siswa diperoleh dengan pengukuran langsung, alat yang digunakan untk mengukur berat badan adalah timbangan injak dengan tingkat ketelitian 0,1 kg, sedang tinggi badan menggunakan alat ukur microtoise dengan tingkat ketelitian 0,1 cm. Kadar hemoglobin diperoleh dari pengambilan darah oleh tenaga profesional laboratorium medis SIMA Malang dengan metode Cyanmethemoglobin.
3 30 Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data No Jenis Data Cara Pengumpulan 1 Karakteristik contoh : Kuesioner Umur, jenis kelamin, uang saku, pengetahuan gizi 2 Karakteristik keluarga : Kuesioner Pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga 3 Berat Badan Menimbang Berat Badan dengan timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg 4 Tinggi Badan Mengukur TB dengan microtoise dengan tingkat ketelitian 0,1 cm 5 Konsumsi Pangan Recall 2 x 24 jam (hari libur dan hari sekolah) 6 Pola Aktivitas Recall 2 x 24 jam (hari libur dan hari sekolah) 7 Status Anemia Mengukur kadar Hb dengan metode cyanmethemoglobin 8 Status Kesehatan Kuesioner (jenis penyakit, frekuensi sakit, lama sakit, cara pengobatan dan tingkat keparahan penyakit) 9 Tingkat Kelelahan Kuesioner 10 Tingkat Stres Kuesioner 11 Tingkat Kepuasan Kuesioner 12 Motivasi Kuesioner 13 Lingkungan Keluarga Kuesioner 14 Prestasi Belajar Nilai raport semester 3 (akselerasi); semester 4 (unggulan dan reguler) Pengolahan dan Analisis Data Pendidikan orang tua contoh diukur berdasarkan lama sekolah dalam tahun, kemudian dikelompokkan dengan kategori SD, SMP/SMA, Diploma/S1 serta S2/S3. Pendapatan per kapita keluarga diperoleh dari total pendapatan keluarga per bulan dibagi jumlah anggota keluarga. Pendapatan per kapita dikategorikan menjadi dua, yaitu miskin (< Rp ,-/kap/bulan) dan tidak miskin ( ,-/kap/ bulan) berdasarkan garis kemiskinan kota Malang (BPS 2005). Besar keluarga diukur dari jumlah anggota keluarga. Kriteria besar keluarga menurut BPS (2001) dibedakan atas keluarga kecil jika jumlah anggota
4 31 kurang dari atau sama dengan 4 orang, sedang jika jumlah anggota 5 sampai 7 orang, serta besar jira jumlah anggota keluarga lebih dari 7 orang. Uang saku contoh diukur dari rata-rata uang jajan yang diterima perhari. Uang saku dikelompokkan dengan kriteria rendah (X < - SD), sedang ( - SD < X < + SD), dan tinggi (X > + SD). X adalah uang saku contoh, adalah ratarata uang saku contoh dan SD adalah standar deviasi uang saku contoh. Pengetahuan Gizi dinilai dengan skor, yang dihitung dari jawaban contoh atas 20 pertanyaan mengenai jenis, fungsi dan sumber zat gizi dan masalah gizi. Hasil penelitian akan memperoleh skor tertinggi 20 dan skor terendah 0. Pengetahuan gizi dikategorikan menjadi tiga, yaitu pengetahuan gizi baik, sedang, dan kurang (Khomsan 2000). Tabel 2 Kategori pengetahuan gizi menurut skor pengetahuan gizi Skor Pengetahuan Gizi Pengetahuan Gizi < 60% Kurang 60 80% Sedang > 80% Baik Sumber : Khomsan (2000) Pola aktivitas diperoleh dari pencatatan recall aktivitas 2x24 jam yaitu pada hari sekolah dan hari libur, yang meliputi aktivitas yang dilakukan di rumah dan di sekolah, dilihat alokasi waktu yang digunakan untuk belajar, olahraga, transportasi sekolah, tidur, nonton TV, rekreasi/main, pekerjaan rumah. Perilaku konsumsi pangan diperoleh dari jawaban contoh atas pertanyaan mengenai frekuensi dan jenis makanan yang dikonsumsi dalam sebulan serta suplemen dan makanan pantangan. Selanjutnya skor dari jawaban atas pertanyaan dikelompokkan menjadi tiga yaitu rendah < 19,4; sedang 19,4 29,6 dan baik > 29,6 (Slamet 1993). Data konsumsi energi dan zat gizi diperoleh dari pencatatan recall 2x24 jam yaitu pada hari libur dan hari sekolah yang meliputi jumlah dan jenis pangan kemudian dikonversi menjadi energi, protein, Fe, Vitamin B dan vitamin C dengan menggunakan microsoft Excel. Tingkat kecukupan gizi individu dihitung dengan membandingkan konsumsi zat gizi individu dengan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan per orang per hari (Muhilal, Jalal & Hardinsyah 2004).
5 32 Status gizi dinilai dengan rumus indeks massa tubuh (IMT), yaitu dengan cara menghitung data dari berat dan tinggi badan dengan rumus IMT sebagai berikut (WHO 1995): IMT = Klasifikasi status gizi remaja yang dihitung dari IMT tersebut dibedakan menjadi 5 kategori, yaitu kurus sekali, kurus, normal, gemuk, dan obesitas yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Klasifikasi status gizi menurut indeks massa tubuh (IMT) IMT Status Gizi < 17,0 Kurus sekali 17,0 18,5 Kurus 18,5 25,0 Normal 25,0 27,0 Gemuk >27,0 Obess Sumber : Depkes (1996). Status anemia dinilai dengan mengukur kadar hemoglobin (Hb) darah dengan metode cyanmethemoglobin dengan membandingkan hasil pemeriksaan kadar Hb contoh dengan kadar Hb rujukan untuk anemia yaitu < 12 g/dl (perempuan) dan < 13,5 g/dl (Laki-laki) (WHO 1982). Status kesehatan diperoleh dari jawaban contoh atas pertanyaan yang berhubungan dengan jenis penyakit, frekuensi, lama sakit dan cara pengobatan ketika sakit. Pemberian skor berdasarkan keparahan penyakit (Lampiran 2). Status kesehatan dikategorikan menjadi kurang > 71, sedang dan baik < 44 (Slamet 1993). Tingkat kelelahan dinilai dengan skor, yang dihitung dari jawaban contoh atas 10 pertanyaan dengan rating scale 1 4 yaitu (1) tidak lelah dengan skor 1; (2) cukup lelah dan (3) lelah dengan skor 2; dan (4) sangat lelah dengan skor 3. Hasil penelitian akan memperoleh skor tertinggi 30 dan skor terendah 10. Selanjutnya skor yang diperoleh dikategorikan menjadi tiga yaitu tidak lelah < 11, lelah dan sangat lelah > 20. Tingkat stres diukur dengan menggunakan skor dengan skala 1 5 yaitu (1) Tidak Pernah dan (2) Jarang (1-2 x sebulan) dengan skor 1; (3) Cukup ( 3-4 x
6 33 dalam sebulan) dengan skor 2; (4) Sering ( 1 atau 2 x seminggu) dan (5) Sering Sekali (> 3 x seminggu) dengan skor 3. Dihitung dari jawaban contoh atas 16 pertanyaan dengan skor tertinggi 48 dan skor terendah 16. Penilaian terhadap jawaban dibuat dalam skor total yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu rendah < 17, sedang dan tinggi > 32. Tingkat kepuasan diukur dengan menggunakan skor dengan skala 1 sampai 5 pada tiap pertanyaan yaitu (1) sempurna dan (2) bagus dengan skor 3; (3) biasa saja dengan skor 2; (4) kurang bagus dan (5) buruk dengan skor 1, yang dihitung dari jawaban contoh atas 10 pertanyaan dengan skor tertinggi 30 dan skor terendah 10. Penilaian terhadap jawaban dibuat dalam bentuk skor, yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu tidak puas < 11, puas dan sangat puas > 20. Motivasi siswa diperoleh dari jawaban contoh atas pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi belajar yang meliputi semangat belajar, pendorong belajar dan bersekolah. Motivasi siswa dikategorikan menjadi rendah < 13, sedang dan tinggi > 24. Lingkungan keluarga diperoleh dari jawaban contoh atas pertanyaan yang berhubungan dengan fasilitas belajar, motivasi belajar anak, pengawasan orangtua serta bimbingan orangtua terhadap kegiatan belajar anak. Lingkungan keluarga dikategorikan menjadi baik > 60, sedang dan kurang < 47 (Slamet 1993). Prestasi belajar siswa diambil dari nilai raport semester 3 untuk kelas akselerasi dan 4 untuk kelas unggulan dan reguler, kemudian dirata-ratakan dan dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan pedoman buku raport dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yaitu : (1) baik, jika nilai rata-rata raport > 8,0 (2) lebih dari cukup, jika nilai rata-rata raport 7,0 7,9 (3) cukup, jika nilai rata-rata raport 6,0 6,9 (4) kurang, jika nilai rata-rata raport < 6,0 Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia dengan menggunakan Program SPSS versi 15.0 for windows. Kontrol kualitas data yang dilakukan yaitu uji reliabilitas untuk alat ukur tingkat kelelahan, tingkat stres, tingkat kepuasan, motivasi dan lingkungan keluarga
7 34 dengan metode Cronbach s Alpha. Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan analisa korelasi pearson. Uji tersebut di atas dinyatakan berbeda dan berhubungan secara signifikan (nyata) apabila p<0,05 dan sangat nyata p<0,01. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kelelahan siswa digunakan analisa regresi linier berganda dengan model sebagai berikut : Y = +β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X β 21 X 21 Keterangan : Y = Skor kelelahan = Konstanta β 1-21 = Koefisien regresi X 11 = Aktivitas Belajar X 1 = Umur X 12 = Aktivitas Bermain X 2 = Jenis Kelamin X 13 = Aktivitas Nonton TV X 3 = Uang Saku X 14 = Aktivitas Tidur X 4 = Pengetahuan Gizi X 15 = Aktivitas Olah raga X 5 = Perilaku Konsumsi Pangan X 16 = Aktivitas Pribadi X 6 = Konsumsi Energi X 17 = Aktivitas Sekolah X 7 = Konsumsi Protein X 18 = IMT X 8 = Konsumsi Zat Besi (Fe) X 19 = Kadar Hb X 9 = Konsumsi Vitamin C X 20 = Status Kesehatan X 10 = Konsumsi Vitamin B X 21 = Tingkat Stres Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa digunakan analisa regresi linier berganda dengan model sebagai berikut : Y = +β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X β 28 X 28 Keterangan : Y = Nilai raport = Konstanta X 14 = Aktivitas Belajar β 1-28 = Koefisien regresi X 15 = Aktivitas Bermain X 1 = Jenis Kelamin X 16 = Aktivitas Nonton TV X 2 = Uang Saku X 17 = Aktivitas Tidur X 3 = Pengetahuan Gizi X 18 = Aktivitas Olah raga X 4 = Pendidikan Ayah X 19 = Aktivitas Pribadi
8 35 X 5 = Pendidikan Ibu X 20 = Aktivitas Sekolah X 6 = Pendapatan Keluarga X 21 = IMT X 7 = Besar Keluarga X 22 = Kadar Hb X 8 = Perilaku Konsumsi Pangan X 23 = Status Kesehatan X 9 = Konsumsi Energi X 24 = Tingkat Kelelahan X 10 = Konsumsi Protein X 25 = Tingkat Stres X 11 = Konsumsi Zat Besi (Fe) X 26 = Tingkat Kepuasan X 12 = Konsumsi Vitamin C X 27 = Motivasi X 13 = Konsumsi Vitamin B X 28 = Lingkungan Keluarga pada Tabel 4. Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini disajikan Tabel 4 Skala pengukuran variabel-variabel penelitian No Variabel Keterangan Kategori Sumber 1 Pendidikan Orang tua SD SMP/SMU Diploma/S1 2 Pekerjaan Orang tua 3 Pendapatan Keluarga Dengan menghitung pendapatan perkapita keluarga : total pendapatan keluarga/bulan dibagi jumlah anggota keluarga S2/S3 Petani PNS/ABRI Swasta Wiraswasta IRT Miskin < Rp ,- Tidak miskin Rp ,- BPS (2005) 4 Besar Keluarga Kecil ( 4 orang) Sedang (5-7 orang) Besar (> 7 orang) BPS (2001) 5 Uang Saku Rendah < Rp Sedang Rp Rp Tinggi >Rp Pengetahuan Gizi Dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 25 pertanyaan meliputi : Jenis, fungsi dan sumber zat gizi serta masalah gizi 7 Perilaku Konsumsi Pangan Dengan menggunakan kuesioner yang meliputi : Frekuensi makan Kebiasan sarapan Kebiasaan makan sayur dan buah Konsumsi Food suplement Kurang : < 60% Sedang : 60-80% Baik : > 80% Khomsan (2000) Kurang : < 19,4 Sedang : 19,4 29,6 Baik : > 29,6 Slamet (1993)
9 36 Tabel 4 (Lanjutan) Skala pengukuran variabel-variabel penelitian No Variabel Keterangan Kategori Sumber 8 Pola Aktivitas Dengan recall 2x24 jam, dilihat alokasi waktu : Belajar Bermain Nonton tv Tidur Olah raga Sekolah Pribadi 9 Status Gizi Antropometri IMT = BB/TB 2 (kg/m 2 ) 10 Status Anemia Pemeriksaan kadar Hemoglobin 11 Status Kesehatan # Dengan menggunakan kuesioner meliputi jenis, frekuensi, lama sakit dan cara pengobatan penyakit # Pemberian skor berdasarkan keparahan penyakit (Lampiran 1) 12 Tingkat Kelelahan Dengan kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan dengan skor : (1) tidak lelah : skor 1 (2) cukup lelah dan (3) lelah : skor 2 (4) sangat lelah : skor 3 13 Tingkat Stres Dengan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan skor : (1) tidak pernah dan (2) jarang : skor 1 (3) cukup : skor 2 (4) sering dan (5) sering sekali : skor 3 14 Tingkat Kepuasan Dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan skor 1) sempurna dan 2) bagus : skor 3 3) biasa saja : skor 2 4) kurang bagus dan 5) buruk : skor 1 Kurus sekali (< 17,0) Kurus (17,0-18,5) Normal (18,5-25,0) Gemuk (25,0-27,0) Obess (> 27,0) Depkes (1996) Anemia : Hb < 12 g/dl (PR) Hb <13,5 g/dl (LK) Tidak anemia : Hb 12 g/dl (PR) Hb 13,5 g/dl (LK) WHO (1982) Kurang : > 71 Sedang : Baik : < 44 Tidak lelah : < 11 Lelah : Sangat lelah : > 20 Rendah : < 17 Sedang : Tinggi : > 32 Tidak puas : < 11 Puas : Sangat puas : > 20 Firlie (2000) Slamet (1993)
10 37 Tabel 4 (Lanjutan) Skala pengukuran variabel-variabel penelitian No Variabel Keterangan Kategori Sumber 15 Motivasi Dengan menggunakan Kurang : < 13 kuesioner yang terdiri dari Sedang : pertanyaan dengan skor 1) tidak setuju : skor 1 2) setuju : skor 2 3) sangat setuju : skor 3 Tinggi : > Lingkungan Keluarga Dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan yang meliputi : Fasilitas belajar Motivasi belajar anak Bimbingan orang tua thd kegiatan belajar anak 17 Prestasi Belajar Nilai raport semester 4 untuk kelas unggulan dan reguler, dan semester 3 untuk kelas akselerasi kurang : < 47 Sedang : Baik : > 60 Baik, jika rata-rata nilai > 8,0 Lebih dari cukup, jika rata-rata nilai 7,0-7,9 Cukup, jika ratarata nilai 6,0-6,9 Kurang, jika ratarata nilai < 6,0 Slamet (1993) Depdikbud Definisi Operasional
11 38 Pola Aktivitas adalah seluruh kegiatan fisik yang dilakukan contoh dalam sehari, yang meliputi kegiatan belajar, bermain, nonton tv, olah raga, tidur, pribadi dan sekolah, yang diperoleh melalui metode recall 2 x 24 jam pada hari libur dan hari sekolah, yang diukur dalam bentuk alokasi waktu per kegiatan. Perilaku konsumsi pangan adalah frekuensi, jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh contoh selama dua hari yaitu pada hari sekolah dan hari libur. Pengetahuan gizi adalah tingkat pengertian tentang gizi, yang diukur dari kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan mengenai jenis, fungsi dan sumber zat gizi, dan masalah gizi. Skor atas jawaban pengetahuan gizi dikelompokkan dalam pengetahuan gizi rendah, sedang dan tinggi. Status gizi adalah keadaan tubuh manusia yang diakibatkan konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan yang diukur secara antropometri dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh dan biokimia (kadar Hb). Status anemia adalah keadaan kesehatan siswa yang dilihat dari kadar hemoglobin (Hb) darah, yakni siswa dikategorikan anemia apabila kadar Hb < 12 g/dl (perempuan) dan Hb < 13.5 g/dl (laki-laki). Status kesehatan adalah keluhan dan riwayat penyakit yang pernah diderita dalam 1 bulan terakhir yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Tingkat kelelahan adalah kondisi fisik contoh akibat melakukan aktivitas fisik, diukur dari grade 1 4 yaitu (1) tidak lelah, (2) cukup lelah, (3) lelah, (4) sangat lelah. Tingkat stres adalah derajat tekanan yang dialami contoh sebagai akibat adanya sumber stres, yang diukur dari gejala fisik dan psikologis yang dialami contoh. Tingkat kepuasan adalah tingkat perasaan contoh setelah membandingkan antara harapan dengan hasil yang dicapai/diperoleh.
12 39 Motivasi adalah dorongan untuk belajar, bersekolah dan melakukan kegiatan sekolah yang dapat berhubungan dengan peningkatan prestasi dalam belajar. Lingkungan Keluarga adalah keadaan yang ada di dalam keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak, seperti sosial ekonomi keluarga, besar keluarga, fasilitas belajar, pengawasan dan bimbingan orang tua dalam belajar. Prestasi Belajar adalah hasil yang diperoleh siswa melalui raport semester 3 (kelas akselerasi) dan 4 (kelas unggulan dan reguler) yang diwujudkan dalam bentuk angka.
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku konsumsi, dan persepsi remaja putri SMU dan SMK dikaitkan dengan kesiapan reproduksi adalah cross
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional ~t~tdy dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan pertimbangan
Lebih terperinciANALISIS POLA AKTIVITAS, TINGKAT KELELAHAN DAN STATUS ANEMIA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA WIWIK WIDAYATI
ANALISIS POLA AKTIVITAS, TINGKAT KELELAHAN DAN STATUS ANEMIA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA WIWIK WIDAYATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan baseline dari penelitian Dr. Ir. Sri Anna Marliyati MSi. dengan judul Studi Pengaruh Pemanfaatan Karoten dari Crude Pal Oil
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol
15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan kuesioner dan metode food recall yang dianalisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat Konsumsi, Status gizi dan Anemia dengan Prestasi
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Sekolah
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Malang terletak di jalan Bandung No. Malang. MTsN berdiri di atas areal tanah seluas m dengan luas bangunan m. Berdasarkan letak
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Metode yang digunakan
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciDesain, Tempat dan Waktu Contoh dan Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat dan Waktu Disain penelitian ini adalah Cross-Sectional Study, yaitu studi yang dirancang untuk mengumpulkan peubah-peubah bebas (faktor resiko) dan tidak bebas (outcome) secara bersamaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinci(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi
57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitan
26 METODE PENELITIAN Desain Penelitan Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional study (Murti 1997). Pada contoh, peneliti melakukan pengamatan, pengukuran dalam satu waktu bersamaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data primer yaitu dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciKONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI
1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperincikonsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka
21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, penelitian ini termasuk Explanatory Reseach, yaitu penjelasan hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi
Lebih terperinci