BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu, sekaligus sebagai bahan perbandingan dan bagaimana
|
|
- Shinta Hadiman
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai bahan perbandingan dan bagaimana gambaran untuk mendorong kegiatan penelitian. Hasil-hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1. No Table 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Keterangan Terdahulu 1 Nama Manurung dan Ratnawati (2012) Tema Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Stikes Husada Semarang Alat Analisis Hasil Penelitian Analisis Regresi berganda Terdapat pengaruh secara bersama-sama, antara variabel kepuasan (X1) dan stres (X2) terhadap variabel dependen Turnover Intention (Y) namun kepuasan berpengaruh negatif sedangkan stres berpengaruh positif terhadap Turnover Intention 2 Nama Wisantyo dan Madiistriyatno (2015)
2 11 Tema Alat analisis Hasil Penelitian Pengaruh Stres Kerja, disiplin kerja dan Kepuasan kerja terhadap intensi Turnover pada lembaga dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah regresi linier berganda Stres kerja, Disiplin kerja dan Kepuasan secara bersama berpengaruh terhadap Turnover Intention 3 Nama Waspodo, Handayani dan Paramita (2013) Tema Alat analisis Pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap turnover intention pada karyawan PT. Unitex di Bogor Analisis regresi linier berganda Hasil Penelitian - Kepuasan kerja dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap turnover intention - Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh paling dominan terhadap turnover intention 4 Nama Saeka dan Suana (2016) Tema Alat analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Indonusa Algaemas Prima Bali Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Penelitian - Stres kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap turnover intention
3 12 - Kepuasan mempunyai pengaruh terhadap turnover intention - Komitmen organisasional mempunyai pengaruh terhadap turnover intention Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu dan objek penelitian berbeda. Penelitian sekarang menggunakan kepuasan dan stres sebagai variabel bebas, alat analisis menggunakan uji asumsi klasik serta analisis regresi berganda, teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi, uji hipotesis meggunakan uji F (simultan), uji t (parsial) dan uji dominan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah semua penelitian tersebut sama-sama menggunakan variabel terikat yakni turnover intention. B. Landasan Teori 1. Turnover Intention Menurut Harnoto (2002), turnover intention merupakan kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menybabkan timbulnya turnover ini diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan lebih baik. Definisi lain menjelaskan, perputaran karyawan (turnover intention) adalah keinginan pegawai untuk berhenti dari suatu organisasi dengan berbagai alasan yang dikemukakan, dan umumnya pindah keorganisasi lain akan menciptakan tantangan baru bagi pengembang SDM (Sinambela, 2016). turnover adalah proses dimana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang meggantikannya
4 13 (Mathis dan Jackson, 2001) Perpindahan kerja dalam hal ini adalah perpindahan secara sukarela yang dapat dihindarkan dan perpindahan kerja yang tidak dapat dihindarkan. Pengertian lain Rumus dasar perhitungan turnover intention pada karyawan Taman Rekreasi Selecta Tabel 2.2 % Turnover = (karyawan keluar karyawan masuk) 1/2 (karyawan awal tahun+ karyawan akhir tahun) x 100% Sumber : Panggabean (2004;20) a. Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention Karyawan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover intention karyawan saling berhubungan. Antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention adalah tingginya stres kerja dalam perusahaan, rendahnya kepuasan yang di rasakan karyawan, dan kurangnya komitmen pada diri karyawan untuk memberikan semua kemampuannya bagi kemajuan perusahaan. (Siagian, 2004; 230) : 1) Tingginya stres kerja dalam perusahaan Tinggi rendahnya stres kerja karyawan dapat didasari karena beban kerja atau tuntutan tugas yang tidak dapat dicapai oleh karyawan, sehingga mempengaruhi penghasilan atau gaji. Hal ini dapat memicu stres kerja 2) Rendahnya kepuasan yang dirasakan karyawan Ketidakpuasan yang menjadi penyebab turnover memiliki banyak aspek, diantara aspek-aspek itu adalah ketidakpuasan terhadap
5 14 manajemen perusahaan, kondisi kerja, mutu pengawasan, penghargaan, gaji, promosi dan hubungan personal. 3) Kurangnya komitmen pada diri karyawan Karyawan yang memiliki komitmen yang kurang terhadap perusahaan akan cenderung meninggalkan organisasinya dengan menunjukkan beberapa perilaku yang menyimpang dari aturan perusahaan b. Indikasi terjadinya Turnover Intention Karyawan Turnover intention ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan, berawal indikasi-indikasi tersebut meliputi. (Harnoto, 2002): 1) Absensi Karyawan Yang Meningkat Karyawan yang memiliki turnover intention biasanya cenderung meningkatkan absensinya, hal itu terjadi karena dalam fase tersebut tingkat tanggung jawab karyawan sudah sangat berkurang dibandingkan sebelumnya. 2) Mulai Malas Bekerja Karyawan yang memiliki turnover intention akan memiliki indikasi malas bekerja karena orientasi karyawan ini adalah bekerja di tempat lain yang dipandang mampu memenuhi keinginan karyawan tersebut. 3) Peningkatan Terhadap Pelanggaran Tata Tertib Kerja Berbagai pelanggaran tata tertib dalam lingkungan kerja sering dilakukan karyawan yang memiliki turnover intention. Karyawan
6 15 lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika jam kerja berlangsung, maupun berbagai bentuk pelanggaran lainnya. 4) Peningkatan Protes Terhadap Atasan Karyawan yang memiliki turnover intention, lebih sering melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan kepada atasan. Materi protes yang ditekankan biasanya berhubungan dengan balas balas jasa atau aturan lain yang tidak sependapat dengan keinginan karyawan. 5) Perilaku Positif Yang Sangat Berbeda Dari Biasanya Biasanya hal ini berlaku untuk karyawan dengan karakteristik positif. Karyawan ini mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan ini meningkat jauh dan berbeda dari biasanya maka menunjukkan karyawan ini akan melakukan turnover. 2. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting (Luthan, 2006). Sedangkan Menurut Sinambela (2016:301) Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja berhubungan erat dengan kinerja pegawai. Seseorang yang puas dalam pekerjaannya akan memiliki motivasi, komitmen pada organisasi dan partisipasi kerja yang tinggi sehingga akan terus memperbaiki kinerja mereka. Bisa juga di jelaskan sebagai suatu
7 16 perasaan positif tentang pekerjaan yang dihasilkan dari suatu karakteristikkarakteristiknya. (Robbins dan Timothy, 2015) Kepuasan kerja sebagai tingkat afeksi positif seorang pekerja terhadap pekerjaan dan situasi pekerjaan, kepuasan melulu berkaitan dengan sikap pekerja atas pekerjaannya. menurut Mangkunegara (2000) bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Dijelaskan juga menurut Sutrisno (2014) terdapat bermacam macam pengertian tentang kepuasan kerja. Pertama, pengertian yang memandang kepuasan kerja adalah sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks. Kedua kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, keja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis. a. Indikator Kepuasan Kerja Indikator kepuasan kerja menurut Luthan (2006) sebagai berikut. 1) Pekerjaan Itu Sendiri Perasaan karyawan dalam meyukai pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan ketrampilan, kebebasan serta umpan balik. 2) Gaji Karyawan menginginkan sistem upah yang dipersepsikan adil, tidak meragukan dan sesuai dengan harapannya.
8 17 3) Rekan Kerja Bagi kebanyakan pegawai, kerja merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan interaksi sosial. Oleh karena itu mempunyai rekan kerja yang menyenangkan dapat meningkatkan kepuasan kerja. 4) Promosi Pada saat dipromosikan pegawai pada umumnya menghadapi peningkatan tuntutan keahlian, kemampuan serta tanggungjawab. Sebagian besar pegawai merasa positif jika dipromosikan. Dengan promosi memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian pegawai setinggi mungkin. 5) Pengawasan Supervisor Supervisor mempunyai peran yang penting dalam suatu organisasi karena berhubungan dengan pegawai secara langsung dan mempengaruhi pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Pada umumnya pegawai lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerja sama dengan bawahan b. Penyebab kepuasan kerja Terdapat banyak variabel yang menyebabkan puas tidaknya seseorang dalam pekerjaannya. Menurut Hasibuan (2016) kepuasan kerja di pengaruhi faktor-faktor berikut; balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang
9 18 pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, dan sifat pekerjaan monoton atau tidak. 3. Stres Kerja Menurut Robbins (2006) Stres adalah kondisi dinamik yang didalamnya menghadapi peluang, kendala (constraints), atau tuntutan (demands) yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti tapi penting. Sedangkan menurut Siagian (2015) stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang. Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami pegawai dalam menghadapi pekerjaan. Stres ini tampak dari tampilan diri, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan. (Sinambela, 2016). Dijelaskan lagi, stres adalah konsisi ketegangan yang mempengaruhi emosi proses berpikir dan kondisi seseorang (Wahjono, 2010). Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki (2005) stres adalah suatu respon yang adptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/ atau proses psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan/atau fisik khusus pada seseorang. a. Indikator-Indikator Stres Kerja
10 19 Menurut Robbins (2006: ) menyebutkan beberapa konsekuensi dari stres yang juga bisa digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat stres dalam organisasi. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat stres tersebut yaitu : 1) gejala fisiologis, terkait dengan aspek kesehatan dan medis yang dilihat dari perubahan metabolisme, meningkatnya laju detak jantung dan pernafasan, meningkatnya tekanan darah, menimbulkan sakit kepala dan serangan jantung. 2) gejala psikologis, dilihat dari ketidakpuasan, ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka menunda-nunda. 3) gejala perilaku, dilihat dari perubahan produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, perubahan kebiasaan makan, meningkatkan konsumsi rokok dan alkohol, bicara cepat, gelisah dan adanya gangguan tidur. b. Penyebab Stres Menurut Siagian (2015: 108) Kondisi yang cenderung menyebabkan stres disebut stressor. Ada dua kategori stressor yaitu : 1) On The Job ; seperti beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, kualitas supervisi yang jelek, ambiguitas, wewenang yang tidak mencukupi, umpan balik yang tidak memadai, konflik antar pribadi, berbagai bentuk perubahan.
11 20 2) Off The Job ; seperti kekuatiran finansial, masalah anak, masalah perkawinan dan lain-lain. c. Potensi Sumber Stres (Stressor) Secara lengkap ada beberapa faktor sumber stres yang diidentifikasi sebagai potensi sumber stres (Siagian, 2015: ) yaitu : 1) Faktor lingkungan ; ketidakpastian lingkungan mempengaruhi perancangan struktur organisasi, ketidakpastian juga mempengaruhi tingkat stres dikalangan karyawan dalam sebuah organisasi. Bentuk ketidakpastian lingkungan antara lain ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik, ketidakpastian teknologi ketidakpastian keamanan. 2) Faktor organisasi. a) Tuntutan tugas; dalam hal desain pekerjaan individu, kondisi kerja, dan tata letak kerja fisik b) Tuntutan peran; yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam sebuah organisasi c) Tuntutan antar pribadi; merupakan terkanan yang diciptakan orleh karyawan lain sepeti kurangnya dukungan sosial dan buruknya hubungan antar pribadi para karyawan d) Struktur organisasi; yang menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan, dan dimana
12 21 keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya partisipasi karyawan dalam mengambil keputusan merupakan potensi sumber stres. e) Kepemimpinan organisasi yang terkait dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan tertentu dapat menciptakan budaya baru yang tidak sesuai yang bisa menjadi sumber stres. 3) Faktor individu; menyangkut dengan faktor faktor dalam kehidupan pribadi individu. Faktor tersebut antara lain persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan karakteristik kepribadian bawaan C. Hubungan Antar Variabel 1. Hubungan Kepuasan Dengan Turnover Intention Karyawan Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif moderat antara kepuasan dengan perputaran. (Wibowo, 2007). Sebab-sebab ketidakpuasan beranekaragam seperti penghasilan rendah atau dirasa kurang memadai, kondisi kerja yang kurang memuaskan, hubungan yang tidak serasi,, baik atasan maupun rekan kerja, pekerjaan yang tidak sesuai dan berbagai faktor lainnya. Berarti terdapat korelasi antara tingkat kepuasan dengankuat atau lemahnya keinginan berpindah (Siagian, 2015). namun hubungan itu lebih kuat dari apa yang kita temukan untuk keabsenan. Banyak peneliti terdahulu menyatakan bahwa dimensi penting hubungan kepuasan-pengunduran diri
13 22 adalah level kinerja karyawan. Untuk itu banyak perusahaan berupaya keras mempertahankan terutama bagi karyawan yang bekerja dengan baik. Seperti Gambar 2.1 Hubungan kepuasan kerja dengan perputaran karyawan Sumber : Handoko (2000) kenaikan upah, pujian, pengakuan, peluang promosi, dan seterusnya. Sedangkan sedikit upaya perusahaan mempertahankan karyawan yang berkinerja buruk, bahkan tersirat perusahaan untuk memberi tekanan agar karyawan tersebut mengundurkan diri. Hal ini diperkuat oleh pendapat Robbins dan Timothy (2015) yang menyebutkan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan perputaran pekerja lebih kuat dibandingkan antara kepuasan dan absen. Di atas dapat dijalaskan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan maka semakin rendah tingkat absensi dan perputaran karyawan. Sebaliknya jika karyawan merasakan ketidakpuasan maka tingkat absensi dan perputaran akan semakin tinggi. Hal ini juga di perkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Arshad (2014) membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan kepuasan karyawan terhadap Turnover Intention karyawan.
14 23 2. Hubungan Stres Dengan Turnover Intention Karyawan Menurut Khaidir (2016) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan dan positf terhadap turnover intention. Diperkuat dengan pendapat Wisantyo dan Madiistriyatno (2015) adanya pengaruh stres kerja terhadap turnover intention. hasil ini dapat disimpulkan bahwa stres kerja berhubungan dengan turnover intention. 3. Hubungan Antara Kepuasan dan Stres Terhadap Turnover Intention Hasil penelitian Rahmawati (2016) menyatakan di dalam jurnalnya bahwa job satisfaction dan burnout bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. Perusahaan harus merespon karyawannya dalam memenuhi kebutuhannya agar karyawan dapat bekerja dengan baik sehingga terhindar dari stres kerja. dalam hal ini kepuasan kerja berhubungan erat dengan stres kerja guna menstabilkan tingkat turnover karyawan. D. Kerangka pikir Penelitian Berdasarkan penjelasan teori diatas, maka dapat disusun suatu kerangka pikiran terkait kepuasan (X1), stres (X2) dan turnover intention (Y). kerangka pikir ini digunakan untuk membahas pengaruh kepuasan dan stres terhadap turnover intention sebagai salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan dasar teori perputaran karyawan (turnover intention) sebagai variabel terikat (Y) Menurut Sinambela (2016 ; 212) adalah keinginan pegawai untuk berhenti dari suatu organisasi dengan berbagai alasan yang dikemukakan, dan umumnya pindah keorganisasi lain akan menciptakan
15 24 tantangan baru bagi pengembang SDM. Sedangkan variabel bebas (X1) Menurut Sinambela (2016:301) Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. dan variabel bebas (X2) Menurut Kreitner dan Kinicki (2005) stres adalah suatu respons yang adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/atau proses psikologis individu, yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan/atau fisik khusus pada seseorang. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat diliat pada gambar dibawah ini. (lihat gambar 2.2). Kepuasan (X1) : Pekerjaan Itu Sendiri Gaji Rekan Kerja Promosi Supervisi Stres (X2) : Gejala Fisiologis Gejala Psikologis Gejala Perilaku H2 H1 Turnover Intention (Y) Absensi Meningkat Mulai malas bekerja Peningkatan pelanggaran tata tertib Peningkatan protes terhadap atasan Kebiasaan yang berbeda dari biasanya H3 H4 E. Hipotesis Penelitian Gambar 2.2 Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
16 25 1. Hasil penelitian dari Wisantyo dan Madiistriyatno (2015) menyatakan kepuasan berpengaruh negatif dan signifian terhadap turnover intention. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat di hipotesiskan. H1 : Kepuasan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan Taman Rekreasi Selecta Batu 2. Hasil penelitian dari Saeka dan Suana (2016) menyatakan variabel stres kerja berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat di hipotesiskan. H2 : Stres kerja berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention pada karyawan Taman Rekreasi Selecta Batu. 3. Hasil penelitian dari Waspodo dkk. (2013), bersamaan dengan penelitian Manurung dan Ratnawati (2012) menyatakan variabel kepuasan dan stres kerja berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap turnover intention karyawan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat di hipotesiskan. H3 : Kepuasan kerja dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap turnover intention pada karyawan Taman Rekreasi Selecta Batu. 4. Hasil penelitian dari Waspodo dkk (2012) menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang paling besar di bandingkan variabel stres kerja terhadap turnover intention. hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien kepuasan kerja lebih tinggi dibandingkan stres kerja H4 : kepuasan kerja adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap turnover intention
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Stres Kerja Mangkunegara (2005: 28), mengatakan bahwa stres kerja adalah: perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Tindakan Beralasan Teori tindakan beralasan yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori motivasi Vroom (1964) Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) 1.1.1 Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention adalah
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS
33 BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Henny (2007) melakukan penelitian dengan judul " Hubungan Stres Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Customer Care Pada PT Telekomunikasi Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kompensasi 2.1.1.1 Pengertian Kompensasi Pengertian kompensasi secara umum merupakan balas jasa yang diberikan atas hasil kerja dan kontribusi yang telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Dalam kehidupan sehari-hari, istilah manajemen merupakan istilah yang tidak asing lagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepuasan Kerja (Sutrisno, 2009:74) menyatakan terdapat beberapa konsep tentang kepuasan kerja, yang pertama kepuasan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompetitif, tidak terkecuali persaingan dalam peningkatan kualitas di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam organisasi bentuk aktivitas selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa, serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Kerja 2.1.1 Pengertian Stres Kerja Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Stepen P. Robbins (2003 : 793), bahwa stress kerja adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dari sebuah organisasi. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESA
BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESA 3.1. Tinjauan Teoritis terhadap Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan 3.1.1. Turnover intention karyawan Pergantian karyawan atau keluar masuknya karyawan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Turnover Intention 1.1. Definisi Turnover Intention Turnover intention (keinginan berpindah kerja) merupakan kecenderungan atau intensitas individu untuk meninggalkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja
BAB II LANDASAN TEORI A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) stres merupakan suatu keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan di dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Stres Kerja Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang (Handoko,
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK
FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK Hariyanti Email: hariyanti.ng@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja karyawan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan menyatakan bahwa variabel Stress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perspektif manajemen sumber daya manusia strategis yang paling mendasar adalah asumsi keberhasilan sebuah kinerja organisasi dipengaruhi oleh tindakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi saat ini maka diperlukan suatu organisasi yang dapat membantu perusahaan untuk dapat bersaing dengan pesaing baik dari dalam
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka. karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan perawat Rumah Sakit Saiful Anwar
Bab II Tinjauan Pustaka A. Landasan Penelitian Terdahulu Puspitasari (2005) meneliti pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja perawat Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV Batik Indah Roro Djonggrang. Perusahaan ini penulis pilih untuk menjadi obyek penelitian karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Waspodo dan Minadaniati (2012),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penentu dalam keberhasilan sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Waspodo dan Minadaniati (2012), sumber daya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Turnover Intention Turnover intention merupakan salah satu bentuk perilaku menarik diri (withdrawal) dalam dunia kerja,
Lebih terperinciPENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto
PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya Email : asuharto37@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya roda usaha suatu perusahaan, karena manusia adalah faktor pendukung yang utama dalam berlangsungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini menuntut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Intention To Quit 2.1.1. Pengertian Intention To Quit Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan bahwa dalam hubungan pertukaran sosial, sifat mendasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (DISPARBUD JABAR) merupakan salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pada individu akibat menanggung peran ganda, baik dalam pekerjaan (work)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Work-Family Conflict Konflik kerja-keluarga (work-family conflict) adalah konflik yang terjadi pada individu akibat menanggung peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
Lebih terperinciPengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 221 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Kepuasan Kerja Guru Robbins & Judge (2012) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran Sumber Daya Manusia (SDM) dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan baru yang menyesuaikan dengan keperluan serta kondisi perusahaan. Sejak akhir abad
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
BAB II Tinjauan Pustaka A. Penelitian Terdahulu Untuk mendukung penelitian ini maka peneliti menyajikan data pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan di setiap perusahaan tidak selamanya sama. Seorang pemimpin terkadang memiliki masalah yang kompleks terhadap karyawan didalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia karena akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas kerja. Sumber daya manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA Oleh: Reza Rizky Aditya Abstrak Sumber daya manusia salah satu sumber daya perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Peran Ganda Peran adalah bagian yang dimainkan individu pada setiap keadaan dan cara tingkah lakunya untuk menyelaraskan diri dengan keadaan.
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: kelelahan emosional, stres kerja, perilaku menyimpang karyawan.
Judul : Pengaruh Kelelahan Emosional Terhadap Perilaku Menyimpang Karyawan dengan Variabel Moderasi Stres Kerja (Studi Kasus Pada Hotel Bumi Ayu Sanur) Nama : Ni Wayan Ari Sitawati NIM : 1106205134 Abstrak
Lebih terperinciDefinisi Stres Kerja
Definisi Stres Kerja Menurut Anwar (1993:93) Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Yoder dan Staudohar (1982 : 308) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kepuasan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Kerja Perhatian manajer terhadap karyawan akan mengakibatkan peningkatan kepuasan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh
Lebih terperinciPengaruh Stress Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Pengaruh Stress Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Endang Suswati 1 Ibnu Azizi Al Ayyubi 2 1 Dosen Tetap Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gajayana 2 Alumnus Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal sangat penting karena mempunyai peranan dalam keberlangsungan hidup organisasi Panggabean (2004:12).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang handal, ahli, dan terampil untuk memajukan perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil dari implementasi rencana kerja yang dibuat oleh suatu institusi yang dilaksanakan oleh pimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya melalui cara yang dapat menghasilkan produk dan jasa yang dipasarkan. Siapa pun yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Marihot Tua E.H. menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia didefinisikan: Human resources management is the activities undertaken to
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya manusia merupakan salah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada peran yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan, dengan segala kebutuhannya dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manusia adalah ujung tombak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah uraian tentang kajian teoritik yang relevan dengan masalah yang diteliti. Penyusunan tinjauan pustaka bertujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Anwar Prabu (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu pengelolaan
Lebih terperinciPENGARUH STRESS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU
ejournal Pemerintahan Integratif, 2015,1(3); 102-114 ISSN 2337-8670, ejournal.pin.or.id Copyright 2015 PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap perbedaan penghargaan yang diterima dan yang seharusnya diterima. Kepuasan kerja dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi banyak Negara termasuk Indonesia. Peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja yang handal merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Sumber Daya Manusia Perusahaan dijalankan oleh orang-orang yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkaan. Orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi/perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Turnover Intention Keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan yakni mengenai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan yang penting dalam menghadapi persaingan sebagai pelaku dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan berisikan teori-teori mengenai variable-variable, teori subjek penelitian yang akan diteliti dan juga kerangka berfikir. Teori variable akan terdiri dari teori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi respon adaptif yang dihubungkan oleh perbedaan individu dan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stress Kerja 2.1.1. Pengertian Stress Menurut Ivancevich dan Matteson dalam Luthans (2006), stress diartikan sebagai interaksi individu dengan lingkungan, tetapi kemudian diperinci
Lebih terperinciPENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PERAWAT RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PERAWAT RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO Oleh: Umi Setyowati set.umie@yahoo.com Ridwan Baraba, S.E., M.M. barabaridwan@gmail.com Esti Margiyanti Utami, S.E., M.Si.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin, yaitu stringere, yang memiliki arti keluar dari kesukaan (draw tight).
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Stres Gibson menyatakan bahwa Stres adalah kata yang berasal dari Bahasa Latin, yaitu stringere, yang memiliki arti keluar dari kesukaan (draw tight). Definisi ini menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sekarang ini, perusahaan dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja dan kuantitas kerja pelayanannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan manfaat bagi lingkungan internal dan eksternal. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sukarela ataupun tidak secara sukarela. Turnover dapat berupa pengunduran diri,
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Turnover Intention 2.1.1 Pengertian Turnover Intention Turnover Intention dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover menurut Robbins
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan organisasi di Indonesia berkembang semakin pesat. Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga Kerja merupakan salah satu aset yang sangat penting. Manusia yang merupakan tenaga kerja bagi perusahaan kadang kala sering diabaikan sebagai aset yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh. pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan kerja Menurut Hasibuan (2010:202) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II 17 URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Zuhrina (2006) melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan",
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain yang mengandung arti para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tenaga kerja Menurut Darwis (1991) dalam Wahyuni (2008), tenaga kerja kehutanan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu tenaga kerja hutan dan tenaga kerja industri kehutanan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya,
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Didalam kehidupan sehari-hari banyak yang mengartikan disiplin sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Disiplin Kerja 2.1.1.1 Pengertian Disiplin Kerja Didalam kehidupan sehari-hari banyak yang mengartikan disiplin sebagai ketaatan seseorang atau sekelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai sumber daya diharapkan dapat lebih aktif dalam mengoptimalkan pekerjaan dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini perusahaan selalu berupaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap orang yang bekerja mengharapkan untuk memperoleh kepuasan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Definisi Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan untuk memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention karyawan divisi marketing pada perusahaan PT. Solid Gold Berjangka yang beralamat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah cara individu merasakan pekerjaan yang dihasilkan dari sikap individu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian kepuasan kerja karyawan Suwatno dan Priansa (2011: 263) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah cara individu merasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk memberikan jasajasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perusahaan sama halnya dengan sebuah jam yang memiliki banyak roda gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling berhubungan dan memiliki
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti
Lebih terperinci