BAB PENDAHULUAN A. DEFINISI KONSEP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB PENDAHULUAN A. DEFINISI KONSEP"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN J udul buku ini adalah GPIB JEMAAT TAMANSARI SALATIGA MENUJU JEMAAT MISIONER. Di sini dipaparkan tentang sejarah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga dalam kurun waktu Berkaitan dengan judul tersebut, beberapa istilah yang akan digunakan perlu dijelaskan terlebih dahulu. A. DEFINISI KONSEP 1. Sejarah Sejarah yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kisah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga menuju jemaat misioner dalam kurun waktu Yang ditulis hanya terbatas pada peristiwa-peristiwa penting yang membawa perubahan, pertumbuhan dan perkembangan yang berkaitan dengan pelaksanaan Tri Dharma GPIB dalam konteks ini, yaitu Tri Dharma GPIB Jemaat Tamansari Salatiga. Sejarah yang akan dipaparkan tidak dalam arti siklus, tetapi ditinjau secara linier yang mencakup tiga dimensi waktu, yaitu masa lampau, sekarang, dan yang akan datang. Dengan menempatkan sejarah dalam tiga dimensi waktu tersebut, akan diperoleh gambaran tentang manfaat atau makna serta masa depan GPIB Jemaat Tamansari Salatiga kelak sebagai jemaat misioner. Dalam penulisan sejarah, sumber-sumber yang dapat digunakan sebagai acuan sangat diperlukan. Sumber sejarah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga sejak tahun 1956 hingga 2000 telah rusak. Meskipun demikian ada beberapa catatan tentang GPIB Jemaat Tamansari Salatiga dari tahun 1956 sampai 1980-an yang kemudian distensil oleh Majelis Jemaat GPIB Tamansari Salatiga dengan judul 30 Tahun Jemaat GPIB Salatiga. 1

2 Catatan tersebut dapat digunakan sebagai titik tolak untuk mencari data dan informasi lain dari narasumber. Selain itu ada beberapa sumber yang bisa digunakan seperti tambatan rapat Majelis Jemaat, warta jemaat dan beberapa Surat Keputusan GPIB Jemaat Tamansari Salatiga. Sangat disayangkan bahwa hanya beberapa pendeta yang bertugas di GPIB Jemaat Tamansari Salatiga menjawab kuesioner yang dikirim oleh Tim Penulis Sejarah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga. Meskipun demikian, kami terbantu oleh beberapa narasumber sebagai pelaku sejarah yang memberikan cukup banyak keterangan tentang peristiwaperistiwa bersejarah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga dan juga adanya beberapa skripsi mahasiswa Fakultas Teologia Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga tentang GPIB Jemaat Tamansari Salatiga yang dapat menambah informasi. Sumber sejarah yang cukup memadai terutama diperoleh dari Pos Pelayanan dan Kesaksian (Pos Pelkes) GPIB Jemaat Tamansari Salatiga. Sumber sejarah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga khususnya dari tahun , meskipun tidak lengkap, cukup tersedia. 2. Gereja Perlu dipahami juga makna gereja dalam penulisan ini. Gereja dapat diartikan dari segi teologis, sosiologis dan dari segi fisik. Dari segi teologis, menurut Th van den End (1982: 7) kata gereja melalui kata Portugis igreja berasal dari kata Yunani ekklesia Kata ekklesia terdiri dari kata ek berarti keluar dan kata.kaleo berarti memanggil. Jadi ekklesia berarti mereka (persekutuan orang-orang percaya) yang dipanggil keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang Allah yang ajaib itu (1 Petrus 2: 9-10) atau secara ringkas, ekklesia dapat dirumuskan sebagai persekutuan orang-orang percaya (Matius 16: 18). Menurut H. Berkhof dan I.H. Enklaar (1967: 7), wujud gereja ialah pertama-tama: persekutuan 2

3 dengan Kristus. Persekutuan dengan Kristus itu juga berarti persekutuan dengan manusia lain. Selain itu perlu juga ditekankan pada tugas/amanat gereja. Jesus menyuruh para murid-nya: Pergilah kamu, jadikanlah sekalian bangsa itu muridku (Matius 28:19) dan Kamu akan menjadi saksi bagiku... sehingga sampai keujung bumi (Kisah Para Rasul 1: 8). Dari segi sosiologis, gereja berarti organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum (Peraturan Pemerintah no 18/1986). Sebagai organisasi kemasyarakat-an, gereja bertugas mensukseskan pembangunan nasional dan sebagai sarana komunikasi timbal balik dengan sesama anggota, organisasi kemasyarakatan, kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan Perwakilan Rakyat dan dengan Pemerintah. Dalam bahasa Yunani juga terdapat kata lain untuk gereja, yaitu kurakion yang artinya rumah Tuhan (church/kerk) Pengertian gereja menurut kata ini dilihat dari segi fisik, yaitu sebagai gedung atau tempat orang percaya beribadah. Tulisan ini lebih menitik-beratkan pengertian gereja dalam kata ekklesia, yaitu mereka yang dipanggil keluar dan diutus untuk memberitakan Missio Dei atau Misi Allah tentang kerajaan-nya. Yang pertama dipanggil ialah para murid dan kemudian pengikut Kristus lainnya, termasuk warga GPIB yang berada dalam persekutuan jemaat di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara (Hasil Persidangan Sinode XIII Buku II Tata Dasar GPIB BAB I, Pasal 1, 1982:16). Dalam konteks ini GPIB Jemaat Tamansari Salatiga, sebagai persekutuan orang yang percaya pada Yezus Kristus sebagai Dasar dan Kepala, dipanggil dan diutus untuk mengabarkan Injil sebagai ciri khas gereja. Dengan demikian, gereja dalam pengertian ekklesia itulah yang merupakan tujuan tulisan ini untuk melihat sudah 3

4 sejauh mana warga GPIB Jemaat Tamansari Salatiga melakukan tugasnya sebagai jemaat misioner. Dalam tulisan ini penggunaan kata gereja juga berarti gedung, tempat ibadah yang secara arsitektur, tata ruang dan lambang merupakan simbol komunikasi Allah dengan umat-nya. 3. Jemaat Misioner Jemaat misioner ialah jemaat yang dipanggil dan diutus untuk memberitakan Injil (kabar kesukaan) tentang Kerajaan Allah atau Pemerintahan Allah di dunia ini, yang telah dilaksanakan oleh Yesus Kristus melalui pelayanan, penderitaan kematian dan kebangkitan-nya. Karya Yesus Kristus tersebut telah mengalahkan kuasa kegelapan dan menyelamatkan umat manusia. Pemerintahan Allah ditandai dengan kasih, keadilan, kebenaran dan keutuhan ciptaan-nya Keselamatan dan kemenangan Yesus Kristus tersebut merupakan tugas misioner jemaat sebagai utusan Kristus di dunia ini sebagaimana dinyatakan Tuhan Yesus dalam Yohanes 20: 21b:...Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu. Jemaat yang diutus Yesus mempunyai tugas misioner untuk menyampaikan kabar kesukaan kepada setiap orang yang belum percaya. Jemaat misioner adalah jemaat yang warganya melaksanakan Missio Dei (Misi Allah), baik secara organisatoris melalui organisasi gerejawi (Badan Pelayanan Katagorial, komisi, panitia, kelompok profesional serta fungsional dan lain-lain) maupun secara pribadi oleh setiap warga gereja dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan demikian, jemaat misioner ialah jemaat yang menjalankan tugas panggilan dan pengutusan, bukan saja dalam arti terbatas melaksanakan Amanat Agung (Matius 28:19-20), tetapi menjalankan seluruh aspek 4

5 kehidupannya dengan berpedoman pada ajaran Kristus, Raja Gereja yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Meminjam pernyataan Conrad Love (GPIB Menuju Jemaat Yang Misioner, 10 Pebruari 2009,) 1 Sementara gereja bertumbuh, pelayanan yang diwariskan gembala harus berkurang dan pelayanan yang diwariskan jemaat harus bertumbuh. Tugas tersebut dilakukan melalui Tri Dharma GPIB atau fungsi misioner yang merupakan fungsi gereja yang akan dibahas tersendiri dalam uraian selanjutnya. Perwujudan tugas-tugas tersebut di atas hanya dilaksanakan oleh dan melalui jemaat serta kerja sama dengan sesama umat beragama dan anggota masyarakat. Kunci utama dalam pembangunan dan pemahaman jemaat misioner merupakan misi warga jemaat (Lontoh S.W et al. 1981:70). Dalam konteks ini, misi tersebut merupakan kegiatan warga jemaat dalam pekabaran Injil. Pelaksanaan misi tersebut didasarkan pada prinsip jemaat untuk yang lain. Selain prinsip tersebut, ada dasar-dasar teologisnya (Maitimoe, 1984: 10). Dasar-dasar teologis utama yang dikembangkan, antara lain: a. Jemaah hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk yang lain, yaitu untuk dunia (Yohanes 3:16, Yohanes 17: 13-23). Jemaah sadar akan hidup dan tugas misionernya itu, karena jemaah mengetahui dari Firman Tuhan bahwa Allah bertindak di tengah-tengah dan untuk dunia. b. Dalam hubungan itu, jemaah dihubungkan dan diikutsertakan dalam karya penyelamatan Allah atau Missio Dei. Itulah tindakan penyelamatan Allah yang berlaku bukan saja dengan dan di dalam jemaah, melainkan juga dengan dan untuk segenap umat manusia, untuk seluruh dunia. 1 diunduh 14 Agustus

6 c. Berdasarkan kedua pemahaman tersebut di atas, jemaah Kristen dibina sedemikian rupa, sehingga ibadah, pelayanan, kesaksian, persekutuan, dan pembangunan jemaah langsung dihubungkan dengan karya penyelamatan Allah dalam dunia misioner dengan permasalahanpermasalahan di dunia ini dan mengajak orang-orang dalam dunia. Itu berarti bahwa pembinaan jemaah misioner melibatkan warga jemaah secara langsung untuk menyambut Kristus (Kisah Para Rasul 2: 40-47, Efesus 4: 11-16). d. Membina jemaah secara demikian dengan sendirinya bersifat terbuka, luwes, dinamis, dan dialogis terhadap segala perkembangan dunia dan masyarakat, namun dengan sikap kritis, positif, kreatif, tetapi realistis (Roma 1: 14, Roma 12: 1-2, 1 Korintus 9: 19-23). Warga jemaat yang ikut dalam kegiatan misioner dengan prinsip dan dasar-dasar teologis tersebut di atas harus disertakan pula dalam proses-proses pengambilan keputusan dan dalam melaksanakan tugas-tugas gerejawi pada umumnya. Dalam kegiatan-kegiatan ini peran pendeta, penginjil dan Majelis Jemaat sangat penting guna memberikan bimbingan, pengarahan kepada warga jemaat dan mengembangkan potensi warga gereja seperti dipesankan Tuhan Yesus kepada para murid-nya Pergilah ke dalam dunia dan beritakan Injil dan ajarkanlah orang-orang melakukan segala apa yang Kuperintahkan kepadamu (Maitimoe, 1978:286) Selain dasar-dasar teologis jemaat misioner tersebut di atas, juga diungkapkan tentang tujuan dan isi Missio Dei (pengutusan) dalam tiga aspek yang tidak terpisahkan satu dari yang lain (Maitimoe,1978:24), yaitu: a. Aspek pemasyuran (doksologis) untuk menyatakan kemenangan kerajaan atas kerajaan kegelapan, sehingga memuliakan kebesaran nama Allah. 6

7 b. Aspek penyelamatan (sateriologis) untuk menyatakan keselamatan bagi ciptaan Allah serta pembebasan dari kuasa maut dan kebinasaan agar memperoleh hidup yang kekal. c. Aspek penggenapan (eskatologis) untuk menyatakan pembaharuan dari segala sesuatu dan semua yang ada dalam dunia ciptaan Allah, sehingga tercipta dunia dan langit yang baru. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, tugas jemaat misioner dilaksanakan melalui Tri Dharma atau fungsi misioner. 4. Tri Dharma GPIB Jemaat Tamansari Tri Dharma GPIB Jemaat Tamansari meliputi: a. Persekutuan (Koinonia) Persekutuan adalah himpunan orang-orang percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus. Persekutuan tersebut diwujudkan dalam bersekutu dengan Allah, bersekutu dengan sesama warga gereja dan dengan masyarakat (Lontoh, et al, 1981: 24). Persekutuan tersebut secara konkrit diwujudkan dalam ibadah di tempat tertentu dengan menggunakan sarana yang tersedia. Ada berbagai kebaktian, antara lain kebaktian hari Minggu, hari raya Kristen, baptisan/peneguhan sidi, perjamuan kudus, kebaktian Badan Pelayanan Kategorial (BPK), kebaktian sektor serta kebaktian pengucapan syukur. Dalam kebaktian hari Minggu misalnya, jemaat berpartisipasi melalui musik gereja yang mengiringi ibadah, paduan suara serta sikap bergereja atau tata cara lainnya yang dipimpin oleh pendeta, penginjil atau Majelis Jemaat. Dalam ibadah-ibadah tersebut, jemaat diperteguh imannya dan dipersiapkan untuk melayani gereja dan masyarakat. Dengan demikian, bergereja secara oikumenis tidak hanya dalam kebaktian-kebaktian bersama, tetapi juga harus menjangkau masyarakat. 7

8 Dalam menjalankan tugas panggilan dan pengutusan tersebut gereja tidak dapat dipisahkan dari konteks dan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia, baik dari aspek sosial, budaya, ekonomi, hukum dan terutama aspek spiritualitas-nya. 2 Agar persekutuan melalui ibadah berbuah lebat, dalam beribadah harus diupayakan agar halanganhalangan, baik dari dalam maupun dari luar dapat dihilangkan (perhatikan Johanes 15: 1-11). b. Pelayanan (Diakonia) Mengikuti Kristus dan memikul salib merupakan dasar pelayanan GPIB sejak tahun 1948, (GPIB di Kota dan di Desa,1973:36). Pelayanan dilakukan oleh pejabatpejabat gereja dan segenap warga jemaat dengan kesadaran, bahwa setiap orang harus mempersembahkan diri dalam pelayanan sebagai suatu perwujudan ibadah yang sejati (Roma 12:1-2). Ibadah yang sejati adalah ibadah diakonia. Pada dasarnya ibadah diakonia ialah memberitakan perbuatan Allah yang besar, yang telah memanggil umat-nya dan telah menyelamatkannya. Umat yang telah diselamatkan- Nya wajib menyampaikan kabar keselamatan ini kepada dunia melalui ibadah diakonia yang isinya adalah pelayanan kasih dan keadilan (Lontoh S.W et al. 1981: 453). Pelayanan kasih dan keadilan harus tampak dalam perilaku atau tindakan warga jemaat, yaitu dengan membantu yang tidak mampu untuk menyongsong masa depan yang sejahtera (syalom). Pelayanan yang dilakukan bersifat menyeluruh, dan semua unsur jemaat dan masyarakat terlibat secara bertanggung-jawab dalam pelayanan kepada sesama. Pelayanan tersebut disertai 2 Diunduh 14 Agustus

9 dengan pelayanan karitatif, yaitu pertolongan atau perbuatan-perbuatan yang didorong oleh rasa belas kasihan, baik perorangan maupun kelompok (Lontoh S,W et al ). Pelayanan yang diberikan tidak saja mencakup pelayanan di bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan, tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi, keadilan sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Dengan melaksanakan Tri Dharma, gereja berbuah dan kerja sama antar gereja (oikumene) dapat diwujudkan melalui kasih bagi sesama gereja dan terutama bagi masyarakat sekitar gereja dalam membangun masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sejahtera berdasarkan Pancasila. c. Kesaksian (Marturia) Kesaksian adalah pernyataan jemaat secara terbuka tentang pengalaman pribadi dalam hidupnya, hubungannya dengan Allah, keselamatan oleh Tuhan Yesus, kebesaran dan keagungan Allah serta kasih Allah kepada alam. Kesaksian tersebut merupakan kebenaran hidup dengan Allah dalam Yesus Kristus sekaligus kasih Allah melalui Yesus Kristus. Kabar keselamatan tersebut dinyatakan dalam wujud pewartaan dan perbuatan. Berita dan perbuatan tersebut merupakan tugas dan panggilan warga jemaat sebagai anak Tuhan kepada sesama yang ditemuinya. Kesaksian tersebut dinyatakan dalam pekabaran Injil (PI) oleh seluruh warga jemaat. Yang menjadi pelaksana dari amanat Kristus tersebut bukan saja pejabat GPIB Jemaat Tamansari Salatiga, tetapi juga segenap warga jemaat yang ikut mengambil bagian secara aktif, sebab gereja itu baru tampak jika melaksanakan amanat Kristus. Pelaksanaan amanat tersebut harus ditopang pula oleh dana, bahan perlengkapan PI yang disampaikan baik secara verbal dan/atau dengan bantuan alat peraga maupun melalui 9

10 perbuatan. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan gereja-gereja dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada. Sebelum dilaksanakan, kegiatan itu harus diawali dengan pembinaan-pembinaan secara intensif dan berkelanjutan (Lontoh S.W et al.1981: 483). B. TUJUAN PENULISAN BUKU Tujuan penulisan buku ini ialah untuk menggambarkan apakah dalam perjalanan sejarahnya, GPIB Jemaat Tamansari Salatiga telah berhasil menjadi jemaat misioner ataukah masih dalam proses menuju jemaat misioner. Tujuan ini sesuai dengan visi GPIB Jemaat Tamansari Salatiga yang disahkan dalam Sidang Pleno Majelis Jemaat GPIB Tamansari Salatiga pada tanggal 26 April 2002 (Rencana Program Kerja & Anggaran Jemaat GPIB Tamansari Salatiga Tahun Pelayanan : ii) Gagasan tentang program jemaat misioner diperkenalkan oleh Pdt. Maitimoe dalam persidangan GPIB di Bandung tahun Konsep ini selanjutnya diterima dalam persidangan Sinode GPIB di Senayan tahun 1966 dan dimantapkan dalam persidangan Sinode di Bandungan, kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tahun Upaya untuk mewujudkan Jemaat Misioner terus dilanjutkan dalam Ketetapan Persidangan Sinode XIX GPIB (PKUPPG Buku II, 2010:22). Secara kronologis upaya untuk mewujudkan jemaat misioner oleh GPIB dijelaskan dalam perjalanan sejarah GPIB yang dilihat dalam urutan waktu sebagai berikut: 1) Tahun sebagai tahapan konsolidasi GPIB. Pada masa ini GPIB amanat pembentukannya dengan melakukan tugas pemeliharaan jiwa dan pelayanan ibadah terhadap orang Belanda dan Indonesia. 2) Tahun sebagai tahapan awal menuju Jemaat Misioner, dimana almarhum Pdt D.R. Maitimoe menggagas GPIB sebagai gereja misioner. Gereja Misioner dimengerti 10

11 sebagai gereja yang meneruskan misi Allah yang telah dikaryakan Yesus Kristus. 3) Dengan kesadaran akan maksud gereja misioner yang harus menjawab konteks dan bangsa, maka pada tahun ditetapkan sebagai tahapan memasuki Jemaat Misioner dalam PKUPPG/GBKUPG Jangka Panjang tahap I, dan kemudian pada PKUPPG Jangka Panjang tahap II. 4) Tahun merupakan kesempatan bagi GPIB untuk hadir sebagai gereja yang membangun dan mengembangkan Gereja Misioner, yaitu Gereja yang mengalami sungguhsungguh damai sejahtera Yesus Kristus dan menjadi Gereja yang membawa damai sejahtera Yezus Kristus di tengahtengah masyarakat bahkan dunia. (Ketetapan Persidangan Sinode XIX GPIB, PKUPPG Buku II, 2010: 9). Penulisan sejarah GPIB Jemaat Tamansari Salatiga ini berupaya menelusuri perkembangan pembangunan, pembinaan dan kegiatan warga jemaat misioner dalam rentang waktu Selain itu, beberapa catatan tentang kemajuan/keberhasilan yang telah dicapai serta kegagalan dan faktor-faktor penyebabnya dalam kurun waktu itu juga dipaparkan Dengan memiliki pemahaman tentang sejarah jemaat misioner GPIB Jemaat Tamansari Salatiga, diharapkan setiap warga GPIB Jemaat Tamansari Salatiga dapat menentukan sikap serta melakukan tindakan-tindakan yang tepat bukan saja untuk gereja, tetapi juga dalam bergereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada akhir tulisan ini dikemukakan beberapa hasil perwujudan jemaat misioner oleh GPIB Jemaat Tamansari Salatiga dengan mengungkapkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam diri GPIB Jemaat Tamansari Salatiga serta beberapa catatan untuk introspeksi menghadapi Missio Dei selanjutnya. 11

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Jemaat merupakan bidang yang baru dalam kekristenan, baik Protestan maupun Katolik dan masuk ke dalam ranah teologi praktis, di mana terjadi adanya perpindahan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen. Kelas/Semester : IX / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 50 Kurikulum Acuan : KTSP 1 KISI-KISI PENULISAN ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat menjangkau seluruh jemaatnya agar dapat merasakan kehadiran Allah ditengahtengah kehidupannya. Dengan itu maka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus

Lebih terperinci

THE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A)

THE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A) Love God Love People with Passion #3 Mengasihi Tuhan Mengasihi Sesama dengan Segenap Hati #3 THE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A) PEMBUKAAN Selama 2 minggu yang lalu kita sudah membahas tentang visi

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu TRINITAS 27 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang terkasih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat

Lebih terperinci

2

2 Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan

Lebih terperinci

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian BAB III Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB 1. Sejarah Singkat GPIB GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Mengaryakan Pelayanan dan Kesaksian dengan Mewujudkan Kebebasan, Keadilan, Kebenaran dan Kesejahteraan bagi Sesama dan Alam Semesta (LUKAS 4:19) Minggu,

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Alokasi waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Jumlah Soal : 50 Soal Kelas / Semester : IX NO STANDAR

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU I SESUDAH EPIFANIA

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU I SESUDAH EPIFANIA TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU I SESUDAH EPIFANIA GPIB Jemaat KARUNIA Minggu, 08 Januari 2017 TATA IBADAH ================================================================ PERSIAPAN: 1 Doa pribadi umat

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua h a l, 1 TATA IBADAH

Lebih terperinci

Minggu, 27 Oktober 2013

Minggu, 27 Oktober 2013 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA NUANSA MUDA Minggu, 27 Oktober 2013 PEMBERITA FIRMAN Pukul 18.00 WIB Pendeta Johny Alexander Lontoh (Ketua

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo Sekitar tahun 1963 setelah keluarga dalam jemaat menjadi ± 10 keluarga, maka dipilihlah anggota Majelis jemaat, lalu dimintakan

Lebih terperinci

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar TATA IBADAH PERSIAPAN - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan jemaat menyanyikan lagu-lagu baru - Para pelayan berdoa di konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2 : Presbiter bertugas mengucapkan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memiliki 44 wilayah klasis, 2.504 jemaat, dengan jumlah warga mencapai 1.050.411 jiwa yang dilayani oleh 1.072 pendeta, (Lap. MS-

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA MINGGU, 24 Agustus 2014 NUANSA MUDA PEMBERITA FIRMAN : Pukul 18.00 WIB Pendeta Johanna Nirahua (Pendeta

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan

Lebih terperinci

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Buku ini menjelaskan mengenai dua belas ajaran dasar dari umat Kristen Baptis. Dasar kepercayaan ini tidak hanya khusus untuk orang Kristen Baptis,

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Bab ini merupakan pembahasan mengenai analisa suatu studi tentang peranan penatalayanan gereja di dalam usaha pencapaian kemandirian gereja dalam bidang dana di GPIB Kasih Karunia

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017

TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu Pemuliaan Kristus 13 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang

Lebih terperinci

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL 1. Visi dan Misi Penginjilan dalam gereja lokal a. Visi: Terlaksananya Amanat Agung Yesus Kristus (Matius 28: 19 20) b. Misi: (1)

Lebih terperinci

I.1. PERMASALAHAN I.1.1.

I.1. PERMASALAHAN I.1.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. PERMASALAHAN I.1.1. Latar Belakang Masalah Gereja adalah perwujudan ajaran Kristus. AjaranNya tidak hanya untuk diucapkan, melainkan juga untuk diperlihatkan secara nyata di dalam

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 23 April 2017 (jam 06.00, 09.00, 16.00 WIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp.

Lebih terperinci

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan

Lebih terperinci

Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Ref. :

Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Ref. : yur TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA MINGGU, 10 Agustus 2014 PEMBERITA FIRMAN : Pukul 06.00 WIB Pendeta Johanna Nirahua (Pendeta Jemaat GPIB

Lebih terperinci

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm. Bab I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Selama ini di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dilakukan Perjamuan Kudus sebanyak empat kali dalam satu tahun. Pelayanan sebanyak empat kali ini dihubungkan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU

TATA IBADAH HARI MINGGU Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) JEMAAT IMMANUEL DEPOK Sekretariat : Jl. Pemuda No.70 Telp.7522859 Fax.77210338 Kota Depok (16431) TATA IBADAH HARI MINGGU PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. yang bermanfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri (internal) tetapi juga bagi

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. yang bermanfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri (internal) tetapi juga bagi BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Gereja adalah alat untuk melaksanakan misi Allah di dunia ini. Gereja bukan ada untuk dirinya sendiri. Tapi gereja lebih secara fungsional sebagai suatu komunitas yang hidup, yang

Lebih terperinci

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Roh Kudus adalah Penolong Saudara Buah Roh Kudus Berjalan di dalam Roh Kuasa Roh Kudus di dalam Saudara Karunia-karunia Roh Roh Kudus

Lebih terperinci

TATA GEREJA (GKKA INDONESIA)

TATA GEREJA (GKKA INDONESIA) TATA GEREJA GEREJA KEBANGUNAN KALAM ALLAH INDONESIA (GKKA INDONESIA) Hasil Sidang Raya XII SINODE GKKA INDONESIA (Keputusan No.15/SRXII/GKKAI/KDI/VIII/2015) Page 1 of 67 STRUKTUR TAGER GKKA INDONESIA Bagian

Lebih terperinci

My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA

My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA PEMBUKAAN: Berita Duka: Telah berpulang ke Rumah Bapa pada Hari Jumat kemarin, Isa Almasih bin Yusuf. Dihimbau tidak usah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Pekabaran Injil adalah tugas dan tanggung jawab gereja di tengah dunia. Gereja dipanggil untuk menjadi pekabar Injil (kabar sukacita, kabar

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli Roh Kudus Shalom, saya sangat yakin setiap pribadi diberkati oleh Tuhan. Amin! Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian dalam bidang daya dan kemandirian dalam bidang dana. 1 Kemandirian dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian dalam bidang daya dan kemandirian dalam bidang dana. 1 Kemandirian dalam 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penatalayanan merupakan tanggung jawab gereja, ketika berada di tengah tengah dunia ini. Penatalayanan bukan merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh gereja.

Lebih terperinci

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia TATA IBADAH DAN PENGANTAR TEMA KHOTBAH Dalam rangka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2012 Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia TATA IBADAH HARI MINGGU GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS L =

Lebih terperinci

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Tema : Pembaharuan Budi Sesuai Kehendak Allah ( Roma 12 : 1 8 )

Tema : Pembaharuan Budi Sesuai Kehendak Allah ( Roma 12 : 1 8 ) GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) Jemaat GALILEA CILACAP Jln. Rinjani, Cilacap 53223 Telp & Fax 542269 TATA IBADAH MINGGU XIII sesudah PENTAKOSTA 14 Agustus 2016 Tema : Pembaharuan Budi

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 22 Januari 2017 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/ selamat sore warga jemaat yang Tuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TATA IBADAH TEMATIS DIPANGGIL MENJADI PEKERJA ATAU PELAYAN 23 April 2017 (Jam 19.00 Wib) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua,

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

Rela Menjadi Pekerja Kristus Matius 9:35 10:8

Rela Menjadi Pekerja Kristus Matius 9:35 10:8 Rela Menjadi Pekerja Kristus Matius 9:35 10:8 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 18 JUNI 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

TATA IBADAH Minggu Adven I

TATA IBADAH Minggu Adven I TATA IBADAH Minggu Adven I PERSIAPAN Doa Konsistori dan Doa Pribadi Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI P.2. Saudara - saudara yang terkasih dalam Yesus kristus Minggu, 29 Nopember 2015 kita memasuki minggu Adven

Lebih terperinci

Kuasa Persekutuan Kecil

Kuasa Persekutuan Kecil April 2010 1 Kisah Para Rasul 2:44; 5:12-16 Kuasa Persekutuan Kecil Dapat memahami tentang Care Group. Dapat hidup dalam komunitas/icare Group IFGF GISI Mukjizat dan tanda menyertai kehidupan jemaat mula-mula

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017

TATA IBADAH HARI MINGGU. Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017 Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN-PERSIAPAN TATA IBADAH UCAPAN SELAMAT DATANG DAN AJAKAN BERIBADAH P.2 Jemaat yang dikasihi Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 04 DESEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU I PRAPASKAH 13 APRIL 2014 PEMBERITA FIRMAN : Pukul 06.00 WIB Pendeta Johanna Nirahua (Pendeta Jemaat GPIB EKKLESIA di DKI

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 25 Maret 2018

GPIB Immanuel Depok Minggu, 25 Maret 2018 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I PRAPASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Berdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis melantunkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan lagu-lagu baru (Jika tidak ada kantoria, bagian kantoria dinyanyikan oleh umat). Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (6/10)

Seri Iman Kristen (6/10) Seri Iman Kristen (6/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Manusia Kedua dari Tuhan Kode Pelajaran : DIK-P06 Pelajaran 06 - MANUSIA KEDUA DARI TUHAN DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA DALAM RANGKA PENUTUPAN BULAN PELKES GPIB 29 JUNI 2014 Membangun Kemitraan Antar Umat Demi Keselamatan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 September 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 September 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XVII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

The State of incarnation : Exaltation

The State of incarnation : Exaltation The State of incarnation : Exaltation (Keadaan Kemuliaan Kristus) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Mat. 28:1-10 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran,

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVEN IV

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVEN IV GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Desember 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU ADVEN IV PERSIAPAN Doa pribadi umat Latihan lagu-lagu baru Doa para Presbiter di konsistori (P.1.) Penyalaan Lilin : (setelah menyalakan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018 BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN MING- 07 Januari 14 Januari 21 Januari 28 Januari 04 Februari Keluaran 3:10-15 Mazmur 8:1-10 Yohanes 21:1-11 1Samuel 9:1-10 Markus 5:22-34 Mengenal

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan TATA IBADAH HARI MINGGU

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan TATA IBADAH HARI MINGGU GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA 27 OKTOBER 2013 PEMBERITA FIRMAN : Pukul 06.00 WIB Pendeta Johanna Nirahua (Pendeta Jemaat

Lebih terperinci

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening Pnt. : Jemaat, marilah kita

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci