BAB 2 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL"

Transkripsi

1 1 BAB 2 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Karyawan perusahaan harus mempraktikkan etika bisnis. Maksudnya, suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis. Setiap perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial, yaitu suatu pengakuan perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat. Istilah tanggung jawab sosial kadang-kadang dipergunakan untuk menggambarkan tanggung jawab perusahaan kepada komunitas dan lingkungannya. Namun demikian, dapat dipakai secara luas dengan mengikutkan tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor. Walaupun keputusan bisnis yang dibuat adalah untuk meningkatkan nilai, keputusan haruslah tidak merusak etika dan tanggung jawab sosial. AKIBAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG TIDAK ETIS Karyawan terus-menerus membuat keputusan bisnis yang mungkin dipengaruhi oleh etika bisnis. Di bawah ini contoh keputusan bisnis yang tidak etis. 1. Seorang karyawan dari dealer mobil ingin menjual sebuah mobil dengan harga stiker (sesuai daftar harga) kepada semua pelanggan yang tidak sadar bahwa biasanya harga penjualan adalah paling tidak $2.000 di bawah harga stiker. Karyawan dibayar atas dasar komisi dan akan menerima penghasilan lebih jika pelanggan membayar harga lebih tinggi. Kesimpulan: Keuntungan untuk karyawan penjualan, sebaliknya yang menderita pelanggan. 2. Seorang karyawan perusahaan komputer yang dibayar berdasarkan komisi cenderung menjual komputer jauh lebih mahal kepada pelanggan daripada yang diperlukan. Akibatnya: Keuntungan untuk karyawan, akibat sebaliknya untuk pelanggan. 3. Seorang manajer mempekerjakan seorang teman, walaupun teman tersebut bukan pelamar yang baik.

2 2 Akibatnya: Keuntungan bagi manajer, akibat sebaliknya untuk pelamar lain yang sebenarnya lebih pantas mendapatkan pekerjaan tersebut. 4. Seorang karyawan yang pekerjaannya membeli bahan persediaan untuk pabrik manufaktur, akan membeli hampir semua bahan persediaan dari seorang pemasok yang memberikan tiket Super Bowl setiap tahun. Pemasok memberikan harga 20% lebih tinggi dari pemasok lain. Karena biaya dari persediaan sangat tinggi maka keuntungan perusahaan jadi lebih rendah. 5. Seorang manajer perusahaan cenderung menghindari membayar beberapa karyawan untuk bekerja beberapa jam sehingga ia dapat mengurangi pengeluaran dan mungkin dapat bonus lebih tinggi karena dapat menekan pengeluaran tetap rendah. 6. Presiden direktur perusahaan memakai sebagian besar keuntungan tahunan untuk membeli jet pribadi untuk perusahaan. Jet tersebut seharusnya untuk keperluan dinas, tetapi presiden direktur memakainya untuk terbang bermain golf dan rekreasi lain untuk dirinya. Konsekuensinya, jumlah dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham lebih kecil. Akibatnya: Keuntungan untuk presiden direktur, sebaliknya untuk para pemegang saham. 7. Agar pengeluaran tetap rendah, seorang karyawan perusahaan membuang barang polusi ke tempat sampah daripada membuang di tempat pembuangan limbah secara benar. Akibatnya: Keuntungan untuk karyawan, sebaliknya untuk lingkungan. 8. Manajer perusahaan memutuskan menutup pabriknya clan membuat baru di kampung halamannya tempat ia tinggal. Pengeluaran dari pabrik baru akan lebih tinggi, tetapi manajer dapat kembali ke kampung halamannya. Akibatnya: Keuntungan untuk manajer, sebaliknya untuk komunitas tempat pabrik dahulu berada dan pada pemegang saham. Terlihat bahwa setiap keputusan ini menguntungkan karyawan pribadi pembuat keputusan, atas biaya satu atau lebih pemegang kepentingan perusahaan atau lingkungan.

3 3 TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGAN Praktik Tanggung Jawab Produksi Produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan yang seharusnya ditempelkan.pada produk untuk melindungi terhadap adanya kecelakaan yang dapat timbul karena salah dalam penggunaan. Untuk beberapa produk, informasi yang tepat akan adanya efek s.amping dapat pula diberikan. Misalnya, kapsul jelatine Tylenol, sirup batuk Nyquil dan bir Coors, semuanya mempunyai label peringatan akan adanya efek samping. Praktik Tanggung Jawab Penjualan Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yang menyesatkan. Mereka juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan. Survei harus dilakukan setelah pelanggan membeli clan memutuskan apakah produknya sudah sesuai dengan yang dikatakan oleh karyawan bagian penjualan. Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab sosial kepada pelanggannya dengan beberapa tahapan berikut ini. 1. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara. Banyak perusahaan mempunyai perluasan yang didistribusikan kepada pelanggan. 2. Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan mempunyai telepon yang dapat mereka hubungi apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana mereka diperlakukan oleh para karyawan.

4 4 Perusahaan dapat berusaha mencari sumber keluhan dan harus dapat meyakinkar, bahwa problem tersebut tidak timbul lagi. Banyak perusahaan mempunyai bagian yang menerima keluhan clan berusaha memecahkannya. Langkah ini mungkin melibatkan dalam memperkirakan berbagai bagian produksi hingga yakin bahwa produk diproduksi dengan benar. Atau mungkin memerlukan perkiraan dari karyawan tertentu yang merusak kode etik tanggung jawab perusahaan kepada pelanggannya. 3. Umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-akhir ini. Walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk memberikan keluhan proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan. Sebagai contoh, dealer mobil Saturn mengirim kuesioner kepada pelanggan untuk menentukan bagaimana mereka dilayani oleh karyawan penjualan. Pelanggan boleh juga ditanya apakah mereka mempunyai keiuhan tentang mobil yang dibeli terakhir ini. Sekali perusahaan diberitahu masalah dengan produk cacat atau perlakuan terhadap pelanggan, haruslah disertai aksi untuk memperbaiki masalah ini. Cara Konsumerisme Menjamin Tangung Jawab Terhadap Pelanggan Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya oleh perusahaan, tetapi juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaan kolektif pelanggan di mana bisnis memenuhi kebutuhan mereka. Kelompok konsumen menjadi populer dalam tahun 1960-an dan telah bertambah efektif sejalan dengan pertumbuhannya. Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan Sebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan gelombang konsumerisasi pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas keamanan produk, iklan, dan kompetisi industri

5 5 Peraturan Pemerintah Tentang Keamanan Produk Pemerintah melindungi konsumen dengan memberikan peraturan atas beberapa produk perusahaan. Misalnya, The Food & Drug Adm. (FDA) bertanggung jawab untuk mengetes produk makanan untuk menentukan apakah mereka memenuhi syarat tertentu. FDA juga menguji obat-obatan baru yang dikembangkan perusahaan. Karena potensi efek samping tidak bisa segera diketahui, FDA menguji beberapa obat secara kontinu dalam beberapa tahun. Peraturan Pemerintah Mengenai Periklanan Pemerintah federal juga telah menciptakan hukum yang melarang iklan yang menyesatkan. Namun masih juga belum bisa melindungi semua praktik bisnis yang tidak etis. Beberapa contoh periklanan dapat dikatakan menyesatkan, sangat sulit mengetahui apabila suatu produk itu baru dan diperbarui. Tambahan pula, kondisi seperti "harga terendah" dapat mempunyai arti atau interpretasi berbeda. Peraturan Pemerintah Mengenai Kompetisi Industri Cara lain di mana pemerintah menjamin bahwa konsumen diperlakukan sebagaimana mestinya yaitu dengan mempromosikan persaingan dalam hampir seluruh industri. Persaingan antar-perusahaan menguntungkan pelanggan, karena perusahaan yang memberikan harga terlalu berlebihan atau memproduksi barang yang kualitasnya tidak dapat diterima tidak akan bertahan dalam lingkungan persaingan. Karena persaingan, konsumen dapat menghindari perusahaan yang menggunakan taktik penjualan yang menyesatkan. Suatu perusahaan mempunyai monopoli apabila ia adalah penyedia tunggal dari barang dan jasa. la dapat menentukan harga tanpa mengindahkan pesaing. Namun demikian, pemerintah mengatur perusahaan yang mempunyai monopoli. Misalnya, pemerintah mengatur perusahaan prasarana umum yang mempunyai monopoli pada lokasi khusus dan dapat mengendalikan kebijakan harga dari perusahaan-perusahaan ini. Dalam beberapa industri, perusahaan menciptakan bermacam-macam

6 6 perjanjian untuk menentukan harga dan menghindari persaingan antar mereka sendiri. Pemerintah federal cenderung melindungi aktivitas seperti itu dengan melakukan hukum antitrust. Beberapa peraturan antitrust yang lebih dikenal tergambar secara ringkas di bawah. Semua peraturan ini bertujuan mempromosikan persaingan. Akan tetapi, setiap peraturan terfokus pada aspek tertentu dan dapat mempengaruhi tingkat persaingan dalam industri. Sherman Antitrust Act (1890) Menggalakkan persaingan dan melindungi dari praktik monopoli. Clayton Act (1914) Menekankan kembali peraturan dari Sherman Antitrust dan melarang secara khusus aktivitas di bawah ini karena mereka dapat mengurangi persaingan. Tying agreements Mengharuskan perusahaan membeli produk tambahan sebagai kondisi dari pembelian produk yang dibutuhkan. Binding contracts Melindungi perusahaan dari pembelian produk dari sebuah pemasok pesaingnya. Interlocking directorates Situasi di mana orang yang sama melaksanakan tugas sebagai anggota direksi dari dua perusahaan yang bersaing. Federal Trade Commission Act (1914) Melarang metode persaingan yang tidak wajar, juga dipakai dasar untuk pendirian Federal Trade Commission (FTC) dalam melaksanakan hukum Antitrust. Itdibinson-Patman Act (1936) Pelarangan kebijakan harga atau biaya promosi yang dapat mengurangi persaingan dalam industri. Celler-kefauver Act (1950) Pelarangan merger antara perusahaan yang mngurangi persaingan dalam suatu industri. Industri armada truk, kereta api, kapal udara, dan telekomunikasi telah mengalami deregulasi, yang memungkinkan perusahaan baru memasuki setiap industri tersebut. Sebagai tambahan, bank dan institusi keuangan lain telah mengalami deregulasi sejak 1980 dan sekarang mempunyai fleksibilitas dalam jenis deposito berjangka dan suku bunga yang

7 7 ditawarkan. Mereka juga mempunyai lebih banyak kebebasan untuk ekspansi lintas batas daerah. Secara umum, deregulasi mengakibatkan harga lebih rendah untuk konsumen. TANGGUNG JAWAB KEPADA KARYAWAN Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab kepada karyawannya untuk meyakinkan atas rasa aman, pelakukan yang wajar dari karyawan lain dan keksempatan yang sama. Rasa Aman Para Karyawan Perusahaan harus dapat meyakinkan bahwa tempat kerja adalah aman untuk para karyawan dengan cara selalu memonitor secara seksama proses produksi. Beberapa cara penghindaran akan bahaya adalah dengan mengecek mesin dan peralatan supaya selalu dalam kondisi kerja yang layak, perlu kaca pengaman atau peralatan lain yang dapat melindungi dari kecelakaan, dan menekankan pada setiap peringatan keselamatan dalam seminar pelatihan. Perusahaan yang menciptakan suatu lingkungan kerja yang aman akan melindungi adanya kecelakaan dan memperbaiki moral para karyawannya. Banyak perusahaan sekarang memberikan identifikasi keamanan tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Levi Strauss and Co. menunjukkan panduan keamanan tidak hanya pada fasilitas Amerika, tetapi juga pada pabrik di Asia di mana beberapa bajunya dibuat. Starbucks Coffee Company telah mengembangkan suatu pelaksanaan peraturan dengan harapan untuk memperbaiki kualitas hidup dalam negara penghasil kopi. Pelakukan Layak Oleh Karyawan Lain Perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa para karyawan diperlakukan layak oleh karyawan lain. Dua kunci isu mengenai perlakuan terhadap karyawan adalah beraneka ragam etnis/budaya/kulit dan perlindungan terhadap pelecehan seksual, yang akan dibahas selanjutnya. Diversitas Dalam tahun belakangan ini, angkatan kerja telah menjadi

8 8 beraneka ragam. Lebih banyak wanita memasuki pasar kerja, dan lebih banyak minoritas sekarang mempunyai keterampilan clan pendidikan yang memenuhi syarat untuk pekerjaan tingkat atas. Banyak perusahaan telah tanggap terhadap bertambahnya keanekaragaman di antara karyawan dengan memberikan seminar diversitas, yang memberi penerangan kepada karyawan mengenai diversitas kebudayaan. Penerangan seperti itu dapat menolong karyawan menyadari bahwa pernyataan tertentu atau perilaku tertentu mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain. Pernyataan berikut ini dari laporan tahunan terakhir General Motors yang merefleksikan adanya usaha yang dibuat oleh perusahaan untuk mendorong keberanian adanya diversitas: "Ke dalam, kami berusaha menciptakan suatu lingkungan di mana diversitas berkembang. Kami mencoba menghilangkan kendala yang memisahkan orang (karyawan) dan mencari cara baru untuk membentuk tim untuk memaksimalkan produktivitas dan profitabilitas. Ini dikerjakan melalui komunikasi, kerja sama, saling membantu, dan bergerak maju mencapai tujuan bersama. Tantangan karni adalah mencari suatu jumlah peran pemimpin yang beraneka raqam, latar belakang, pandangan, pengalaman yang luas sehingga yakin bahwa kami dapat menangkap perspektif yang beragam untuk memenuhi dan malah melebihi harapan para pelanggan. Johnson and Johnson, MCIWorldCom, The Coca-Cola Company. IBM, Merrili Lynch, Sara Lee Corporation, dan banyak perusahaan lain telah berusaha keras mempromosikan diversitas. Rockwell International mempunyai tim tugas yang diversitas yang mengembangkan petunjuk untuk perencanaan angkatan kerja diversitas dalam setiap bisnisnya. Xerox telah memperbaiki diversitas tempat kerja tahun belakangan ini. Pelindungan terhadap Pelecehan Seksual Isu lain di tempat kerja adalah pelecehan seksual yang termasuk di dalamnya suatu komentar yang tidak diinginkan atau tindakan yang secara alami berbau seksual. Misalnya seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual terhadap kar yawan -

9 9 lain dan menggunakan kekuasaan pribadi dalam perusahaan untuk menakuti status pekerjaan karyawan lain. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal tersebut. Seperti, seminar diversitas. Seminar ini dapat menolong karyawan menyadari bagaimana suatu pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab kepada para karyawan, tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman. Kesempatan yang Sama Karyawan yang melamar untuk suatu posisi pada perusahaan tidak seharusnya ditolak karena diskriminasi karena negara asal, ras, jenis kelamin, dan agama. The Civil Rights Act of 1964 melarang bentukbentuk diskriminasi tersebut. Peraturan tersebut dilaksanakan oleh agen federal (lembaga pemerintah) yang dikenal dengan Equal Employment Opportunity Commission (EEOC). Dengan petunjuk dari federal, banyak perusahaan cenderung meyakinkan adanya perlakuan sama di antara para pelamar suatu posisi jabatan dengan menunjuk seseorang memonitor proses penerimaan pegawai. Konsep perlakuan sama diterapkan tidak hanya dalam permulaan penerimaan pegawai, tetapi juga dalam promosi tahunan clan kenaikan gaji dalam perusahaan. Banyak perusahaan dan lembaga pemerintah melaksanakan program tindakan afirmatif. Beberapa orang berharap program tindakan afirmatif dapat meyakinkan perlakuan yang sama di antara para calon karyawan dari para karyawan yang ada. Orang lain berharap program ini dapat menciptakan kuota, yang akan memberikan posisi tertentu untuk minoritas dan wanita. Kebanyakan orang setuju bahwa program tindakan afirmatif mempunyai intensi yang bagus, tetapi kuota akan dapat dipandang sebagai suatu bentuk diskriminasi sebaliknya. Denny's (suatu bisnis restoran) telah dihukum atas diskriminasi rasial tahun Pada tahun yang sama, ia mulai mengimplementasikan suatu program untuk mempromosikan diversitas. Tahun belakangan ini, Denny telah

10 10 mempunyai manajemen dari kalangan minoritas dan beberapa waralaba yang dimiliki oleh African-Americans. Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung Jawab kepada Para Karyawan Meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, banyak peusahaan menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang sama. Seseorang atau departemen tertentu biasanya ditunjuk untuk menangani keluhan. Metode dalam menangani keluhan karyawan serupa dengan dalam menangani keluhan pelanggan. Dengan cara menyadari keluhan, perusahaan cenderung berusaha memecahkan dan memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan selanjutnya. Suatu contoh bagus dari usaha perusahaan memecahkan keluhan karyawan adalah Marriott, yang mengimplementasikan tiga strategi. Pertama, diciptakan proses mediasi, di mana seorang yang netral di luar perusahaan (dinamakan mediator) memperkirakan keluhan karyawan dan memberikan usulan suatu solusi. Mediator tidak punya kekuatan untuk memaksakan penilaian akhir, tetapi boleh menolong karyawan dan perusahaan memecahkan konflik. Kedua, Marriott memberikan telepon bebas pulsa untuk para karyawan menelepon jika mereka percaya bahwa mereka menjadi subjek diskriminasi, pelecehan, atau pemutusan hubungan kerja yang tidak wajar. Marriott mulai membuat penyelidikan tiga hari setelah penerimaan telepon keluhan. Ketiga, Marriott memperbolehkan karyawan menyuarakan keluhannya di depan panel dari karyawan lain yang menentukan apakah keluhan karyawan valid, berdasarkan petunjuk Marriott yang berlaku. Prosedur Marriott untuk memecahkan keluhan karyawan telah menunjukkan hasil yang positif. Keluhan EEOC terhadap Marriott oleh karyawannya menurun 50% di tahun setelah prosedur diimplementasikan dan 83% tahun berikutnya. Karena lebih banyak keluhan karyawan dipecahkan dalam perusahaan, karyawan lebih puas dengan pekerjaan mereka dan memusatkan diri untuk memuaskan pelanggan. Biaya untuk cenderung mendengarkan kepada setiap keluhan karyawan dapat substansial untuk perusahaan. Lebih lagi, beberapa keluhan kadang tidak valid. Perusahaan harus dapat memisahkan antara keluhan yang valid dan tidak sehingga bisa memfokuskan diri dalam memecahkan keluhan yang valid.

11 11 Konflik Dengan Pemberhentian Karyawan Beberapa keputusan bisnis kontroversial karena walaupun meningkatkan kinerja perusahaan, mereka sebaliknya mempengaruhi karyawan dalam komunitas lokalnya. Perhatikan contoh di bawah ini, yang memberikan refleksi dilema biasa yang dihadapi perusahaan. Seiring dengan bisnis Anda yang tumbuh, Anda mempekerjakan lebih banyak karyawan. Sayangnya, permintaan untuk produk Anda akhir-akhir ini menurun, dan Anda tidak memerlukan lagi 20 karyawan yang Anda pekerjakan untuk dua tahun terakhir ini. Apabila Anda memberhentikan 20 karyawan, Anda akan mengurangi biaya sangat substansial dan memuaskan pemegang saham Anda. Namun demikian, Anda akan dikritik untuk tidak melayani keinginan karyawan. Situasi ini tidak menyenangkan karena PHK mungkin berguna (mengurangi biaya) untuk perusahaan Anda supaya bisa bertahan hidup. Apabila perusahaan Anda gagal, semua karyawan Anda yang lain akan ikut di-phk dan tidak bekerja pula. Dilema ini tidak mempunyai solusi sempurna. Banyak perusahaan mungkin bertindak apa yang terbaik untuk bisnis, sementara cenderung mengurangi efek sebaliknya pada karyawan Anda. Sebagai contoh, mereka mungkin menolong karyawan yang diberhentikan untuk mendapatkan pekerjaan di mana saja atau mungkin malah menampung mereka untuk pekerjaan lain dalam perusahaan. TANGGUNG JAWAB KEPADA PEMEGANG SAHAM Perusahaan bertanggung jawab untuk memeuskan pemilik mereka (pemegang saham). Karyawan mungkin tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingannya saja daripada kepentingan perniliknya. Misalnya, beberapa karyawan mungkin memakai uang perusahaan untuk membeli komputer untuk keperluan pribadi daripada kepentingan perusahaan. Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung Jawab Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meyakinkan bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan pemiliknya. Gaji karyawan

12 12 mungkin langsung berhubungan dengan kinerja perusahaan. Dalam hal ini, karyawan tinggal memfokuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan. Pemilik perusahaan menyadari bahwa perusahaan akan butuh biaya untuk memenuhi tanggung jawab seperti keamanan karyawan dan perlindungan terhadap polusi. Usaha perusahaan memberikan sebuah lingkungan yang aman dan bebas polusi mewakili biaya yang diperlukan perusahaan melakukan bisnisnya. Cara Pemegang Saham Meyakinkan Tanggung Jawab Tahun belakangan ini telah banyak aktivitas pemegang saham, yaitu usaha aktif dari pemegang saham dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan. Pemegang saham telah sangat aktif terlebih ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan lain. Pemegang saham yang telah sangat aktif adalah investor institusi, atau institusi keuangan yang membeli sejumlah besar saham. Misalnya, perusahaan asuransi menanamkan sejumlah besar porsi dari premi asuransi yang diterima dalam saham jika investor institusi menanamkan modal yang besar ke dalam saham tertentu, maka imbalan atas penanaman modal sangat tergantung kepada bagaimana kinerja perusahaan itu. Karena banyak investor institusi biasanya menanamkan $10 juta atau lebih dalam satu jenis saham perusahaan, mereka akan memberikan perhatian saksama kepada kinerja perusahaan tempat ia menanamkan modalnya. Jika investor institusional percaya bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, mereka akan mencoba menemui para eksekutif perusahaan dan mengutarakan ketidakpuasannya. Malah mungkin mereka akan bersama dengan investor institusional lain yang juga mempunyai proporsi saham perusahaan yang besar. Ini memberikan mereka kekuatan bernegosiasi karena para eksekutif perusahaan akan lebih mau mendengarkan para investor institusional yang secara kolektif memegang proporsi saham perusahaan yang besar. Investor institusional tidak akan mendikte bagaimana perusahaan harus dikelola. Akan tetapi, mereka cenderung meyakinkan para manajer untuk membuat keputusan yang menjadi kepentingan para pemegang saham.

13 13 Konflik dengan Kompensasi Eksekutif yang Berlebihan Seorang manajer perusahaan dapat memuaskan para pemegang saham dengan semastikan bahwa dana yang ditanamkan oleh para pemegang saham dipergunakan secara baik. Jika dana ini dipergunakan untuk menutup biaya yang kurang perlu, maka keuntungan perusahaan akan berkurang, di mana akan mengurangi imbalan yang diterima oleh para pemegang saham atas investasinya. Salah satu perhatian utama para pemegang saham adalah gaji yang diberikan kepada para eksekutif perusahaan (CEO) dan eksekutif lain. Isu lain muncul ketika perusahaan membayar gaji tinggi tetapi juga memberikan imbalan tinggi kepada para pemegang saham. Beberapa pelanggan dan pemegang saham dapat berdebat bahwa perusahaan membayar para eksekutif gaji yang tingi dan tidak memenuhi tanggung jawab sosial. Perusahaan ini mungkin melayani kepentingan eksekutif dan tidak melayani para pemegang saham yang memiliki perusahaan. Namun demikian, argumen balik adalah bahwa eksekutif ini memang wajar menerima gaji karena kontribusi mereka kepada nilai perusahaan melampaui jumlah kompensasinya TANGGUNG JAWAB KEPADA PARA KREDITOR Perusahaan bertanggung jawab memenuhi obligasi keuangan mereka kepada para kreditor. Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi obligasi (tanggung jawab) mereka, mereka harus memberi tahu para kreditor. Kadang-kadang kreditor bersedia memperpanjang jatuh tempo pembayaran dan malah memberi nasihat kepada perusahaan bagaimana harus memperbaiki kondisi keuangan mereka. Suatu perusahaan mempunyai insentif kuat untuk memuaskan tanggung jawabnya kepada kreditor. Jika perusahaan tidak membayar utang kepada kreditor, mungkin akan dipaksa mengaku bangkrut. TANGGUNG JAWAB KEPADA LINGKUNGAN Proses produksi yang digunakan perusahaan, juga produk yang dihasilkan, dapat merusak lingkungan. Perusak lingkungan yang paling

14 14 umum akan dibicarakan kemudian, bersama dengan tindakan akhir-akhir ini yang telah dibuat oleh perusahaan untuk memperbaiki lingkungan. Polusi Udara Beberapa proses produksi yang menyebabkan polusi udara, berbahaya bagi masyarakat yang menghirupnya. Misalnya, produksi bahan bakar dan besi, juga penggunaan mobil menambah jumlah CO 2 di udara. Cara Perusahaan Mencegah Polusi Udara Perusahaan Automobile clan baja telah mengurangi polusi udara dengan merevisi proses produksi mereka sehingga lebih sedikit CO 2 beterbangan di udara terbuka. Sebagai contoh. Allied Signal clan Inland Steel telah mengeluarkan biaya besar untuk melindungi polusi. Ford Motor Company telah mengembangkan suatu janji lingkungan yang menyatakan bahwa itu didedikasikan untuk member ikan solus i lingkungan dan ber mak - sud mempertahankan lingkungan di hari depan. Cara Pemerintah Mengatasi Polusi Udara Pemerintah federal (pusat) telah pula ikut terlibat dalam memaksakan petunjuk khusus untuk perusahaan agar membatasi jumlah C0 2 yang disebabkan oleh proses produksi. Dalam tahun 1970, The Environment Protection Agency (EPA) diciptakan untuk mengembangkan dan memaksakan standar polusi. Pada tahun belakangan ini, hukum yang mengawasi polusi telah menjadi semakin ketat. Polusi Tanah Tanah telah terpolusi dengan sampah beracun hasil beberapa proses produksi. Suatu bentuk polusi tanah adalah sampah yang solid, di mana tidak membusuk dari waktu ke waktu. Sebagai akibat dari sampah, tanah tidak hanya kelihatan tidak atraktif, tetapi juga tidak lagi berguna untuk keperluan lain seperti pertanian.

15 15 Cara Perusahaan Mencegah PolusiTanah Perusahaan telah merevisi proses produksi clan pengepakan untuk mengurangi jumlah sampahnya. Mereka sekarang menyimpan sampah beracun dan mengirimkan ke tempat pembuangan sampah beracun. Mereka juga mendaur ulang plastik dan membatasi pemakaian material yang akan menjadi sampah yang solid. Banyak perusahaar: telah mempunyai program lingkungan yang dirancang untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Misalnya, Homestake Mining Company mengakui bahwa operasi pertambangannya mengganggu bumi/tanah dan perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk meminimalkan dampak lingkungan. PPG Industries mere strukturisasi proses produksi untuk menghasilkan 600 ton lebih sedikit sampah setiap tahun. Kodak mendaur ulang lebih dari setengah miliar pon material setiap tahun clan juga mendukung suatu program edukasi lingkungan World Wild Fund. IBM secara khusus mengeluarkan lebih dari $30 juta per tahun untuk memperkirakan dampak lingkungan dan membersihkan Chevron dan DuPont menghabiskan ratusan juta dolar setiap tahun untuk menaati regulasi lingkungan. Rockwell International telah mengurangi sampah yang berbahaya dengan lebih 50% akhir-akhir ini. Sebagai contoh, bagaimana kurangnya tanggung jawab dapat berakibat buruk terhadap nilai perusahaan dapat disimak pada kasus Monsanto. Pada tahun 1998, Monsanto menerima publisitas negatif mengenai dampak lingkungannya yang menyebabkan banyak investor menjual saham yang dimilikinya. Sebagai konsekuensi, nilai Monsanto (yang diukur dengan harga sahamnya) menurun. Konflik dengan Tanggung Jawab Lingkungan Walaupun kebanyakan perusahaan setuju bahwa lingkungan bersih adalah yang diperlukan, mereka mungkin tidak setuju pada berapa banyak tanggung jawab yang harus mereka miliki untuk memperbaiki lingkungan. Misalnya, dua perusahaan A dan B yang mempunyai penerimaan dan pengeluaran yang sama. Perusahaan A membuat usaha lebih besar untuk membersihkan fingkungan. Perusahaan A mengeluarkan biaya $10 juta, sedangkan perusahaan B $2 juta. Perusahaan A mempunyai laba tahunan $0, sedangkan laba perusahaan B $8

16 16 juta. Apabila Anda dapat menanamkan ke dalam saham perusahaan A dan B, ke mana Anda akan memilih menanamkan saham? Kebanyakan investor menginginkan penghasilan imbalan tinggi dari investasi uangnya. Walaupun mereka mengakui bahwa perusahaan mengharuskan pengeluaran untuk pembersihan lingkungan, mereka tidak rnau pengeluarannya terlalu berlebihan. Jadi, kebanyakan investor akan memilih menanam modal pada perusahaan B daripada perusahaan A. TANGGUNG JAWAB KEPADA KOMUNITAS Apabila perusahaan membangun suatu komunitas, mereka menjadi bagia dari komunitas dan mengandalkan padanya akan pelanggan maupun karyawannya. Perusahaan menunjukkan kepeduliannya kepada komunitas dengan mensponsori event lokal atau memberikan donasi kepada kelompok sosial lokal. Misalnya, Sun Trust Bank. IBM, dan banyak perusahaan lain memberikan donasi kepada universitas. Bank of America telah memberikan kredit kepada masyarakat sekitarnya yang berpenghasilan rendah dan kepada komunitas minoritas. Konflik Dengan Mekanisme Tanggung Jawab Sosial Keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada pelanggan. Jadi, kecenderungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada konsumen. Banyak perusahaan menyokong organisasi sosial dan mempromosikan nutrisi, edukasi, membuat pameran seni, dan atletik amatir. Walaupun dukungan sosial ini memerlukan komitmen keuangan, perusahaan dapat nilai tambah dari mendorong citra di mata konsumen di mana dia menjual produknya. Jadi, dukungan sosial tidak hanya menolong masyarakat, tetapi dapat juga menjadi alat pemasaran tak ternilai untuk menciptakan citra yang diperlukan untuk perusahaan. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham bisa mendapat keuntungan dari mendukung sosial tersebut. Apabila suatu perusahaan

17 17 dapat mengidentifikasi secara tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara bersamaan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan nilai perusahaan. Misalnya, suatu manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari, atau perusahaan raket tenis mensponsori turnamen tenis. Perusahaan komputer biasanya menyumbangkan komputer ke sekolah-sekolah. Ini tidak hanya menunjukkan dukungan kepada komunitas, tetapi juga mempromosikan nama komputer kepada calon pelanggan potensial. Perusahaan mempunyai banyak tanggung jawab kepada pelanggan, karyawan, lingkungan, komunitas, pemegang saham, dan kreditor yang harus disadari apabila ingin melakukan bisnis. Perhatian umum dari perusahaan mengenai etika dan tanggung jawab sosial dapat digambarkan dengan baris di bawah ini yang diambil dari laporan tahunan. "Suatu program pelatihan etika yang komprehensif setiap tahun meninggikan kepedulian karyawan kami dan memberikan petunjuk untuk memecahkan masalah tanggung jawab." Rockwell International "Boise Cascade mempunyai komitmen untuk memberikan proteksi atas kesehatan dan keamanan para karyawan kami, untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab dalam komunitas tempat kami beroperasi, dan memberikan pengamanan aktif dari tanah hutan di bawah manajemen kami." Boise Cascade "Kami percaya bahwa menciptakan nitai jangka panjang bagi para pemegang saham, kami juga wajib menciptakan nilai hubungan kami dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan kepada komunitas tempat kami beroperasi." Briggs & Stratton

18 18 Kebanyakan perusahaan mempunyai prosedur untuk memastikan bahwa tanggung jawab sosial terpenuhi. Mereka juga mengharuskan kode yang merinci tanggung jawab mereka. Prudential Securities telah menciptakan posisi yang disebut Corporate Values Officer yang memastikan bahwa tanggung jawab sosial terpenuhi. Beberapa perusahaan mungkin berusaha mengikuti standar etis dari yang lain. Latihan Menilai Sendiri yang pertama memberikan berbagai situasi yang mungkin dapat dipersepsikan sebagai tidak etis bagi beberapa orang, tetapi bisa diterima untuk beberapa orang yang lain. Beberapa perusahaan, termasuk Procter & Gamble, mendiskusikan praktik produksi dan pengembangan produksi melalui situs web mereka, seperti yang terlihat berikut. Situs seperti ini memberikan fasilitas keputusan investasi oleh para investor atau investor yang berpotensi ke dalam perusahaan ini. Situs juga memungkinkan pelanggan mengetahui sampai sejauh mana tanggung jawab sosial diterapkan dalam perusahaan ini. RINGKASAN DARI TANGGUNG JAWAB BISNIS Tanggung Jawab Bisnis dalam Lingkungan Internasional Apabila perusahaan bersaing dalam lingkungan internasional, mereka harus tanggap akan perbedaan budaya. Perusahaan dari beberapa negara tidak semuanya mempunyai pandangan bahwa memberikan imbalan kepada pelanggan besar atau pemasok besar sebagai tidak etis. Namun demikian, perusahaan cenderung mengaplikasikan petunjuk etis dan tanggung jawab perusahaan dalam kerangka internasional. Dengan demikian, mereka membangun reputasi global untuk menjalankan roda bisnis dengan cara yang etis. BIAYA UNTUK MEMENUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL Beberapa perusahaan mencatat biaya besar dalam semua area tanggung jawab. Misalnya, manufaktur otomobil seperti Ford Motor Company dan General Motors harus memastikan bahwa produk otomobilnya tidak membahayakan lingkungan. Mereka harus meyakinkan bahwa semua pegawai dalam angkatan kerja diperlakukan dengan baik. Mereka harus memastikan

19 19 bahwa mereka mengirim produk yang aman bisa dipertanggungjawabkan kepada pelanggan. Komunitas Mensponsori Aktivitas Komunitas Dalam tahun belakangan ini, banyak regulasi baru pemerintah yang dicanangkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan tanggung jawab sosial lain. Biasanya, semua perusahaan dalam industri akan menaikkan harga untuk menutupi biaya yang berhubungan dengan peraturan pemerintah. Misalnya, pelarangan penebangan pohon mengakibatkan biaya lebih tinggi untuk pabrik kertas. Perusahaan ini menaikkan harga untuk menutup biaya yang lebih tinggi. Menjaga tanggung jawab sosial memang perlu, tetapi perlu biaya dan pelanggan secara tidak langsung akan membayar biaya yang timbul.

20 20 LINGKUNGAN EKONOMI FAKTOR EKONOMI MAKRO YANG MEMPENGARUHI KINERJA BISNIS Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro: Pertumbuhan ekonomi inflasi suku bunga Pertumbuhan Ekonomi Suatu faktor kritis ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja bisnis adalah pertumbuhan ekonomi, atau perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi. Ketika pertumbuhan ekonomi Amerika lebih tinggi daripada yang biasanya, tingkat pendapatan total pekerja Amerika relatif tinggi. Jadi ada pengeluaran yang lebih tinggi untuk barang produksi dan jasa. Karena permintaan barang clan jasa tinggi, maka perusahaan yang menjual barang dan jasa penerimaannya juga tinggi. Jika pertumbuhan ekonomi negatif untuk dua kuartal berturut-turut, periode itu dinamakan resesi. Walaupun pertumbuhan ekonomi mendorong penerimaan perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan permintaan barang clan jasa juga lambat, yang dapat mengurangi penerimaan perusahaan. Pengaruh potensial dari pertumbuhan ekonomi yang lambat tercermin dalarn pernyataan berikut ini. "Kami harus menjaga pergerakan kami terutama karena lingkungan ekonomi makro, di mana perkiraan kami adalah untuk pertumbuhan yang lambat." Hewlett-Packard "Perusahaan mengharapkan mengalami fluktuasi yang signifikan di masa yang akan datang. Kinerja karena... kondisi ekonomi umum. Amazon.com

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL Etika Bisnis : Suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Hensi Margaretta, MBA. 1 POKOK BAHASAN Etika bisnis Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannnya: Pelanggan Karyawan Pemegang saham Kreditor Lingkungannya Komunitasnya

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 03 MK84014 Abstract Etika bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Mata kuliah - Administrasi Bisnis

Mata kuliah - Administrasi Bisnis EtikaBisnisdanTanggungjawab Sosial-1 Mata kuliah - Administrasi Bisnis 1. Menjelaskan tanggung jawab perusahaan terhadap : a. Pelanggan b. Pekerja c. Kreditor d. Komunitas disekitar lingkungan usaha 2.

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Modul ke: Pengantar Bisnis Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Semua bisnis harusnya menyadari tanggung jawabnya

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Tatap Muka Pengantar Bisnis 3 Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Fakultas Ekonomi Bahan Kajian Pengertian Etika Bisnis Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis Tanggung jawab

Lebih terperinci

KELOMPOK 2. Materi Pokok Pembahasan : Pengertian Stakeholders Etika Bisnis Pengertian Tanggungjawab Sosial Perusahaan Areal Tanggungjawab Sosial

KELOMPOK 2. Materi Pokok Pembahasan : Pengertian Stakeholders Etika Bisnis Pengertian Tanggungjawab Sosial Perusahaan Areal Tanggungjawab Sosial KELOMPOK 2 Materi Pokok Pembahasan : Pengertian Stakeholders Etika Bisnis Pengertian Tanggungjawab Sosial Perusahaan Areal Tanggungjawab Sosial PEMBAHASAN A. Stakeholders 1. Pengertian Stakeholders Stakeholders

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Global. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Global. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Modul ke: PENGANTAR BISNIS Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Global Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Tatap Muka 3 Pengantar Bisnis

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial. Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial. Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: 03Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id Etika

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang Handout 1A Anggaran Berimbang Anggaran Bulanan Pendapatan (Uang Masuk) Gaji Pengeluaran (Uang Keluar) 5,000,000 Pengeluaran Tetap Kontrak Rumah 1,500,000 Cicilan Kendaraan 750,000 Asuransi 100,000 Tabungan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : Yaitu perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi.

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : Yaitu perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi. Nama : Shoma Wiryantara NIM : 10.12.4643 LINGKUNGAN BISNIS Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung pd. Lingkungannya. Walaupun manajer suatu perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan, tetapi

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Pemasaran Lingkungan Pemasaran Topik Pembahasan Mempelajari pemeran lain dalam lingkungan pasar Mempelajari kekuatan2 utama yang mempengaruhi kondisi pasar Kedua hal di atas akan membentuk peluang, ancaman serta

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL/Kuliah XVI

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL/Kuliah XVI ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL/Kuliah XVI Etika Bisnis : Suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR):

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV Pedoman Perilaku Nilai & Standar Kita Dasar Keberhasilan Kita Edisi IV Perusahaan Kita Sejak awal, perjalanan MSD dituntun oleh keyakinan untuk melakukan hal yang benar. George Merck menegaskan prinsip

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL MODUL 4 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PENGANTAR BISNIS Bahan Ajar Untuk Kalangan Sendiri Etika bisnis adalah serangkaian nilai moral yang akan membentuk perilaku perusahaan. Perusahaan menciptakan

Lebih terperinci

Sambutan Komisaris Utama

Sambutan Komisaris Utama Sambutan Komisaris Utama Bank Danamon mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank dengan profitabilitas tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Sim Kee Boon, Komisaris Utama Pemegang Saham yang terhormat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS INTERNASIONAL. Week 5

ETIKA BISNIS INTERNASIONAL. Week 5 ETIKA BISNIS INTERNASIONAL Week 5 Bisnis Internasional Bisnis internasional yakni bisnis yang kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini termasuk perdagangan internasional, pemanufakturan diluar

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;

Lebih terperinci

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016 NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Mahardika Putranto, Head of Corporate Secretary & Investor Relations Division corporate.secretary@adaro.com; investor.relations@adaro.com

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS 1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk

Lebih terperinci

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan NEWS RELEASE Jakarta, 31 Agustus 2015 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Cameron Tough, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head cameron.tough@adaro.com DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH,

Lebih terperinci

Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal

Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RINGKASAN EKSEKUTIF Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal Studi Dampak Krisis Keuangan

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN 1 MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Kinerja lingkungan dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan perusahan. Hal ini juga menunjukkan perlunya informasi biaya lingkungan yang memadai. Bagi

Lebih terperinci

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja. KODE ETIK PT INTERMEDIA CAPITAL TBK ( Perusahaan ) I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Kode Etik ini disusun dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG ANGGARAN

PENJELASAN TENTANG ANGGARAN BAB 9 PENJELASAN TENTANG ANGGARAN Semua bisnis harus mempersiapkan anggaran. Anggaran membantu pemilik bisnis dan manajer untuk merencanakan ke depan, dan kemudian, melakukan pengendalian dengan membandingkan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Manajemen Risiko Daftar Isi Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Latar Belakang Manajemen Risiko Tata Kelola Perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak LAMPIRAN I Indikator INDIKATOR KINERJA EKONOMI Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung yang meliputi pendapatan, biaya operasional, imbal jasa EC1 (kompensasi) karyawan, donasi,

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

PENGATAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis

PENGATAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis PENGATAR BISNIS Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Yayan Hendayana, SE, MM. Program Studi Akuntansi ETIKA BISNIS Menurut Zimmerer (1996) etika bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain, sehingga perusahaan akan meningkatkan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan perusahaan dapat berperan dalam kemajuan masyarakat, daerah dan negara. Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan memiliki tanggungjawab tidak

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan PENDAHULUAN Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN - Konsep Ekonomi - Konsep Sumber Daya B. EKONOMI MANAJERIAL - Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu ekonomi lainnya

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening koran di bank (bank deposits) yang jatuh temponya di bawah satu

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS YANG DISUSUN OLEH NAMA KELAS : MUHAMMAD AGUS NUROHMAN : D3 MI 2B NIM : 10.02.7768 LINGKUNGAN BISNIS Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung pada lingkungannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Konsep good corporate

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 2 PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MODAL KERJA Terdapat dua konsep tentang modal kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan 1 UKURAN KINERJA Laporan kinerja keuangan meskipun penting tetapi hanya merupakan salah satu aspek dari kinerja suatu organisasi. Ada aspek-aspek lain yang juga merupakan ukuran kinerja suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

Pengertian Kepuasan Konsumen

Pengertian Kepuasan Konsumen Kepuasan Konsumen 1. Pengertian Kepuasan Konsumen Swan, et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004 mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Pert 8 MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Biaya lingkungan mendapatkan perhatian yang semakin besar dalam manajemen perusahaan. Peraturan mengenai lingkungan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 6 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan tentang Etika Bisnis Menjelaskan tentang akibat dari bisnis yang tidak etis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya daya beli masyarakat. Tabel 1.1 Tren Penjualan Industri Komponen Otomotif

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya daya beli masyarakat. Tabel 1.1 Tren Penjualan Industri Komponen Otomotif 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan pasar komponen otomotif di Indonesia selama ini cukup baik, terutama pasar komponen untuk purna jual.pasar komponen otomotif untuk purna jual

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesifik perbankan berfungsi sebagai agent of trust, agen of development dan

BAB I PENDAHULUAN. spesifik perbankan berfungsi sebagai agent of trust, agen of development dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian negara kita telah diwarnai oleh lembaga-lembaga keuangan khususnya perbankan. Keberadaan perbankan sangat penting dalam suatu sistem perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility sejak beberapa tahun belakangan seperti

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, merupakan perseroan yang berkedudukan di Kabupaten Bekasi, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Pertemuan 4 Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial 2005 Pearson Education Canada Inc. Learning Objectives Menjelaskan bagaimana individu mengembangkan kode etiknya sendiri dan mengapa etika sangat penting

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 8 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN IKHTISAR Tahun 2015 merupakan tahun dimana Perseroan kembali mencapai pertumbuhan yang menguntungkan. Dalam kondisi makro ekonomi yang sulit, Perseroan berhasil mencapai

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 05 MK84014 Abstract Berbagai factor yang berkaitan dengan kewirausahaan,

Lebih terperinci

Kepada Yth: Bapak/Ibu Dosen Pengajar Jurusan Akuntansi Di tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirim kuesioner ini: Ellen Arifianawati

Kepada Yth: Bapak/Ibu Dosen Pengajar Jurusan Akuntansi Di tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirim kuesioner ini: Ellen Arifianawati Kepada Yth: Bapak/Ibu Dosen Pengajar Jurusan Akuntansi Di tempat Dengan hormat, Saya yang mengirim kuesioner ini: Nama : Ellen Arifianawati NIM : 0.60.0104 Pergururan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan. Week 8

Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan. Week 8 Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan Week 8 Hubungan Konsumen dan Perusahaan Konsumen merupakan salah satu stakeholder yang penting dalam perusahaan. Bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya konsumen yang

Lebih terperinci