BAB III PEMBAHASAN. Gambar III.1 lokasi Rumah Sakit Satya Negara. di buka pada tahun Kami berevolusi dari sebuah rumah sakit regional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. Gambar III.1 lokasi Rumah Sakit Satya Negara. di buka pada tahun Kami berevolusi dari sebuah rumah sakit regional"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan Sumber: Rumah Sakit Satya Negara Gambar III.1 lokasi Rumah Sakit Satya Negara Sejarah Perusahaan RS Satya Negara telah menempuh perjalanan panjang sejak pertama kali di buka pada tahun Kami berevolusi dari sebuah rumah sakit regional bernama RS Sunter Agung, hingga saat ini menjadi salah satu rumah sakit terkemuka di Indonesia. Tahun 2004 merupakan transformasi pertama bagi kami untuk menjadi rumah sakit unggulan dalam bidang bedah saraf. Tim bedah saraf kami dipimpin oleh Prof. DR. Satyanegara, MD, Sp.BS yang merupakan Dokter ahli bedah saraf utama di Indonesia dan di dunia internasional serta merupakan salah satu Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia terdahulu 27

2 28 Transformasi kami berlanjut pada tahun 2011, dimana RS Satya Negara menyediakan salah satu laser tercanggih pertama dan satu-satunya di Indonesia, terutama di bidang bedah urologi. Tim bedah urologi kami di pimpin oleh Prof. Dr. Djoko Rahardjo, Sp.B, Sp. U(K), Ketua Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia saat ini yang juga merupakan Guru Besar Bedah Urologi Universitas Indonesia. Saat ini, pasien kami datang dari seluruh penjuru negeri. Dan kami terus berkomitmen untuk memberikan kualitas dan pelayanan prima pada pasien kami di seluruh aspek pelayanan. Transformasi kami akan terus berlanjut untuk menjadi lebih baik. Melaksanakan pelayanan dan perawatan kesehatan yang bersifat holistik dengan penuh rasa kepedulian, didukung kemampuan teknis medis yang berkualitas dan peralatan yang optimal sesuai kebutuhan serta tingkat professional yang tinggi di segala bidang guna keselamatan dan kepentingan pasien Struktur Organisasi dan Fungsi Sumber: Rumah Sakit Satya Negara Gambar III. 2. Struktur Organisasi RS Satya Negara

3 29 Berikut ini adalah lingkup tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi RS Satya Negara : 1. Direktur : Sebagai pemimp in dari perusahaan dan bertindak sebagai pengawas dan penanggung jawab dari suatu peruasahaan. 2. Wakil Direktur Umum : Wak il dari pemimp in perusahaan dan mempunyai tanggung jawab yang berkaitan dengan masalah - masalah umum dalam perusahaan. 3.Wakil Direktur Medik : Wakil dari pemimp in perusahaan yang secara khusus mempunyai tanggung jawab dalam masalah medis dari sebuah rumah sakit. 4. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia : Bertugas untuk mencari dan menyiapkan sumber daya manusia yang tepat dan siap digunakan untuk dapat membangun keberhasilan dari suatu perusahaan. 5. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi : Berkaitan dengan masalah keuangan perusahaan dan mempunyai tanggung jawab untuk mengatur keuangan perusahaan dengan sebaik baiknya serta membuat pembukuan perusahaan untuk dana yang akan disiapkan dan akan digunakan. 6. Kepala Bagian Electronic Data Program : Salah satu unit dari perusahaan yang mempunyai tanggung jawab untuk masalah teknologi informasi perusahaan, dari rancangan teknologi informasi yang akan digunakan sampai dengan yang telah diterapkan dalam perusahaan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan server, jaringan internet, software, database perusahaan, dan pendukung teknologi informasi lainnya juga merupakan tanggung jawab unit Electronic Data Program.

4 30 7. Kepala Bagian Perawatan : Berkaitan dengan berbagai macam perawatan misalnya perawatan gedung dan mempunyai tanggung jawab dalam hal fasilitas fasilitas yang akan disiapkan dan digunakan. 8. Kepala Bagian Rekam Medis : Mengelola, mengkoordinasikan kegiatan penerimaan pasien mulai dari proses pencatatan, penyimpanan, dan penggunaan sistem informasi rekam medis yang berguna untuk menunjang peningkatan pelayanan medis dari suatu rumah sakit. 9. Kepala Bagian Pemasaran : Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal mempromosikan segala macam informasi informasi yang ada di rumah sakit dan segala macam fasilitas yang tersedia melalui strategi pemasaran yang digunakan pada umumnya. 10. Instalasi Pelayanan Medis : Bertanggung jawab dan mempunyai lingkup tugas dalam hal memberikan dan memperbaiki pelayanan yang kurang baik kepada pasien. Misalnya pada waktu pasien akan berkonsultasi dengani dokter ahli, sebelumnya pasien masuk ke dalam ruang dokter, harus ditensi terlebih dahulu oleh suster poliklinik untuk melihat kondisi tekanan darah yang terdapat pada pasien. 11. Instalasi Penunjang Medik : Mempunyai tanggung jawab dalam hal memp ersiapkan atau membantu untuk ketersediaan alat alat medis yang ak an digunakan oleh para dokter / suster untuk mengecek kondisi pasien, misalnya di setiap kamar rawat inap yang digunakan oleh pasien, harus tersedia alat pengukur tekanan darah atau tensimeter dan stetoskop

5 Instalasi Farmasi / Apotek : Bertanggung jawab dalam hal ketersediaan obat obatan dalam Apotek RS Satya Negara yang akan dibutuhkan oleh pasien atas anjuran atau resep dokter. 13. Instalasi Gawat Darurat : Merupakan salah satu unit yang berperan penting dalam rumah sakit karena mempunyai tanggung jawab dalam hal pertolongan pertama kepada pasien baru dan sedang dalam kondisi yang kritis Analisa Jaringan Pada jaringa computer Rumah Sakit Satya Negara terdapat 40 komputer client. Menurut pengamatan yang penulis lakukan secara langsung pada Rumah Sakit satya Negara dan berdasarkan blok diagram jaringan serta skema jaringan, topologi yang dipakai adalah extended star. Topologi extended star adalah topologi perkembangan dari topologi star dan Topologi Tree. Topologi ini ditandai dengan adanya percabangan pada switch. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, berikut ini merupakan blok diagram serta skema jaringan pada Rumah Sakit Satya Negara: Blok Jaringan Didalam system jaringan computer pada Rumah Sakit Satya Negara, secara umum mengunakan jaringan Client-server dengan koneksi kabel. Terdapat 1 buah server yang berfungsi mail server. Untuk lebih jelas nya dibawah ini penulis mendeskripsikan secara umum terlebih dahulu perangkat perangkat jaringan computer di dalam Rumah Sakit Satya Negara yang terdiri dari 5 lantai, adalah sebagai berikut:

6 32 1. Di dalam Ruamh Sakit Satya Negara terdapat 1 buah Server yang terdapat pada Lantai V yang berfungsi sebagai Mail Server. 2. Terminal yang digunakan berupa hub berjumlah tujuh buah yang terdapat pada masing masing lantai satu buah 3. Dan jumlah PC yang di jadikan Client berjumlah pada lantai G terdapat 10 buah PC client, lantai I terdapat 6 PC client, lantai II terdapat 6 PC client, lantai III 13 PC client, dan lantai V 5 PC client. 4. Kabel yang digunakan di dalam pembentukan jaringan komputer yang ada pada Rumah sakit Satya Negara kabel UTP. 5. Berikutnya satu buah modem yang terletak pada Lantai V dan terhubung dengan melalui media kabel ke terminal hub yang berada pada lantai V. 6. Access Point merupakan penghubung antar device atau komputer dalam jaringan melalui sinyal wifi 7. Untuk koneksi internet Rumah sakit Satya Negara mengunakan ISP Telkom. 8. PC merupakan komponen komponen jaringan komputer 9. Didalam jaringan Rumah sakit Satya Negara terdapat switch yang menghubungkan beberapa client sehingga membentuk Topologi extended star.

7 33 Sumber : Rumah sakit Satya Negara Gambar III. 3 Blok Jaringan Di RS. Satya Negara Untuk menjelaskan topologi yang digunakan pada Rumah Sakit Satya Negara penulis memberikan beberapa pengelompokan agar mudah di pahami jenis topologi yang digunakan. Pengelompokan ini berdasarkan pengetahuan penulis, dan nanti nya secara keseluruhan akan ditarik kesimpulan dari pengelompokan tersebut.pengelompokan ini berdasarkan penulis sebagai berikut:

8 34 1.Penentuan Topologi Pertama berdasarkan Blok jaringan yang terdiri dari Modem-Hub router,switch dan server pada lantai 5 dan Switch-pc lantai 3, Switch-pc lantai 2, Switch-pc lantai 1, Switch-pc lantai G Sumber : Rumah sakit Satya Negara Gambar III.4Pengelompokan Anilisa Topologi Jaringan I Berdasarkan kemampuan penulis dalam menganalisa topologi yang digunakan pada obyek penilitian sampai penulis melakukan resume berdasarkan pengelompokkan tersebut. Jadi dapat disimpulkan topologi jaringan yang digunakan oleh Rumah Sakit Satya Negara menggunakan topologi gabungan antara topologi Star dan Topologi Tree Maka dengan ini penulis memberikan analisa tentang topologi yang digunakan oleh Rumah Sakit Satya Negara adalah topologi Extended Star.

9 Skema Jaringan Sumber : Rumah Sakit Satya Negara Gambar III.6 Skema Jaringan Rumah Sakit Satya Negara Secara umum jaringan pada RS.Satya Negara telah dijelaskan di dalam blok jaringan dan pada skema jaringan ini penulis berusaha menjelaskan jaringan komputer yang ada secara detail. Berikut ini penjelasan jaringan komputer RS.Satya Negara secara detail, adalah sebagai berikut : 1. Server yang terhubung pada hub kelima berfungsi sebagai Proxy Server, sedangkan Server yang terhubung pada hub Pertama berfungsi sebagai sebagai Mail server. Penjelasan mengenai server-server yang ada di dalam RS.Satya Negara adalah sebagai berikut: a.proxy Server Proxy server yang digunakan pada RS.Satya Negara berfungsi sebagai gateway yang menjadi pembatas antara jaringan yang ada pada lantai 1 dengan jaringan yang ada di lantai 2. Ini disebabkan karena di dalam RS Satya Negara

10 36 pada lantai 5 dan lantai G terdapat beberapa folder-folder penting yang di share oleh komputer-komputer antar 2 (dua) lantai tersebut, dan bagi tamu yang berkunjung ke RS satya negara akan diberi akses pada lantai 1dan lantai 3 jadi pengunjung tidak dapat mengakses jaringan pada lantai G Lantai 2, dan Lantai 5. b.mail Server Mail Server yang digunakan pada RS.Satya Negara berfungsi sebagai pengatur atau penerima dan penyalur respon atas yang masuk 2. Pada bahasan ini penulis akan menjelaskan tentang IP Address yang digunakan di RS.Satya Negara dan berupa kelas. Berikut tabel IP Address yang digunakan : Tabel III.1 Daftar IP Adrees No Perangkat Keras IP Address Subnet Lantai I Dan Lantai G 1. Client lantai 1dan G(15 Client) s/d Lantai II 2. Client lantai 2( s/d Client) Lantai III 3. Client Lantai 3 (5 Client) s/d Lantai V 4. Server Mail Modem PC Router - Eth Eth Client Lantai 5( 3Client) s/d Rauang kantor dan Radiologi Client Keuangan ( s/d Client) 39 Client Ruang Radiologi (3 Client) s/d Sumber : Rumah Sakit Satya Negara

11 37 Penjelasan IP Address Yang digunakan pada Rumah Sakit Satya Negara adalah IP Address Pada dasar nya IP Address yang di Gunakan pada Raumah Sakit Satya Negara adalah termasuk kelas B dengan subnet mask default Keamanan Jaringan Sebagai Rumah Sakit yang besar dengan kebutuhan dengan akses data yang cepat, maka keamanan data merupakan kebutuhan mutlak, mengingat di dalam jaringan berjalan disana terdapat beberapa server yang menyimpan data penting atau sekedar pusat akses dari user akan aplikasi perusaan yang tertanam di dalamnya. Oleh sebab itu di dalam jaringa tersebut diperlukansebuah pengamann berlapis seperti firewall, bandwith management, antivirus, yang di instalasi sevara teratur dan terpantau. Terdapat peripheral di dalam jaringan yang berfungsi sebagai system keamanan berlapis yang di terapkan di Rumah Sakit Satya Negara yaitu : a. Firewall, VPN dengan Checkpoint b. Bandwith management dengan Mikrotik c. Antivirus dengan Kaspersky Endpoint Security

12 Spesifikasi Perangkat Keras 1.Komputer Server Pada RS.Satya Negara memiliki 1 buah server berikut Spesifikasi komputer server yang digunakan di RS.Satya Negara Table III.2 Spesifikasi Server Komponen Keterangan Chipset Type Intel 5520 Processor Manufacturer RAM Supporter Memory Speed Buffer Size Memory Speed Installed Size LGA1366 Lenovo 192 GB 1333MHz 512 MB 1333 MHz 4 GB Sumber : Rumah Sakit.Satya Negara Sumber : Rumah Sakit.Satya Negara Gambar III.7 Ruang Sarver Rumah Sakit.Satya Negara

13 39 2. Komputer Client/ PC Komputer Client keseluruhan yang terdapat pada RS.Satya Negara ada 40 unit yang hampir semuanya menggunaka system operasi Windows 8 Berikut table spesifikasi client Table III.3 Spesifikasi Komputer Client Komponen Keterangan OS Windows 8 Memory Prosesor Hardisk Monitor Mouse 4 GB RAM Intel Core Core i5 500 GB HDD Lenovo Logitech Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara 3. Modem Modem yang digunakan Speedy yang terhubung dengan internet dari Telkom

14 40 4. Router Router yang digunakan 1 jenis router, yaitu Router Cisco 2811 Table III.4 Spesifikasi Router Details Product code RB850Gx2 CPU nominal frequency 533 MHz CPU core count 2 Size of RAM 512 MB Architecture PowerPC Memory card type microsd Power Jack 2 Supported input voltage 8 V - 28 V Operating System RouterOS CPU P1023NSN5CFB Max Power consumption 8W Serial port RS232 Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara

15 41 5. Switch Terdapat 6 jenis switch pada RS.Satya Negara yang jaringannya memakai Topologi Extended Star. Yang pertama berfungsi sebagai switch cabang yang terhubung ke perangkat computer dan switch yang kedua berfungsi sebagai switch induk yang langsung terhubung oleh switch cabang. Table III. 5 Spesifikasi HP POE. Switch Type Ports Data Transfer Rate Media Interfaces Memory Power Supply Dimension Manageable 16-port 10/100Mbps Auto-sensing 10/100 Mbps RJ MB Watt 43 x 44.3 x 4.4 cm Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara Sumber : Rumah Sakit.Satya Negara Gambar III. 8 Switch Rumah Sakit Satya Negara

16 42 6. Access Point Access Point (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless.menurut informasi yang digunakan oleh RS.Satya Negara adalah Access Point Tp link ea 110 Table III. 6 Spesifikasi Access Point Tp link ea 110 Interface Power Supply Antenna Type Antenna Type Power Consumption RJ VDC Internal 2*3 dbi Omni Internal 2*3 dbi Omni 7.7 W Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara

17 Spesifikasi Perangkat Lunak 1. Untuk spesifikasi software yang digunakan pada Rumah Sakit Satya Negara yang terdapat pada perangkat server adalah sebagai berikut : a. Mail Server Tabel III.7 Daftar aplikasi mail server No Nama Software Kegunaan 1. Windows Server 2008 R2 Sistem Operasi 2. POP3 Menerima 3. SMTP Mengirim 4. IMAP4 Mengakses pada Web server Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara b. File Server Tabel III.8 Daftar Sistem operasi No Nama Software Kegunaan 1. Windows Server 2008 R2 Sistem Operasi Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara

18 44 c. Database Server Tabel III.9 Daftar Aplikasi database No Nama Software Kegunaan 1. Windows Server 2008 R2 Sistem Operasi 2. SQL Manajemen database 3. Visual Basic Program Desktop Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara 2. Untuk spesifikasi software yang digunakan pada Rumah Sakit Satya Negara yang terdapat pada perangkat Lunak Client adalah sebagai berikut : Table III.10 Spesifikasi Perangkat Lunak Client Kategori Browser Anti Virus Software Google Chrome dam Mozilla Firefox Kaspersky Software Pengolah teks Open Office 2010 Software Scanner PDF Reader Scansnap Adobe Reader Sumber: Rumah Sakit.Satya Negara

19 Permasalahan Pokok sebagai pelayanan rumah sakit akan ada masalah jarigan internet yang harus dihadapi. Adapun masalah- masalah yang penulis temui dalam riset yang penulis lakukan di Rumah sakit Satya Negara ini diantaranya adalah: 1. Kurangnya aspek keamanan pada jaringan LAN yang digunakan,sehingga sering terjadi masalah pada layanan intrnet. 2. Untuk masing masing lantai harus ada pembagian bandwitdh, tetapi tidak merata termsuk untuk ruang server, sehingga kemungkitnan collision dalam pembagian bandwitdh sangat tinggi. 3. Membuat Jaringan Virtual LAN pada rs satya negara pada setiap lantai yang ada. 3.4 Pemecahan Masalah Berdasarkan kendala atau kekurangan yang telah, dipaparkan pada bagian permasalahan pokok tersebut menunjukan adanya keterbatasan yang bias menyebabkan kinerja jaringan pada RS. Satya Negara menjadi tidak maksimal. oleh karna itu dibutuhkan solusi agar dapat meningkatkan kinerja jaringan di RS. Satya Negara. Ada beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan terebut diantara nya : 1 Membuat keamanan jaringan selain memberikan password pada acces point. Dan bisa juga dengan menggunakan Router Mikrotik atau membatasi jumlah IP Address dan bisa juga menggunakan bandwidth controller supaya tidak sembarang orang dapat mengakses internet.

20 46 2. Bandwidth harus dibagi rata untuk setiap lantai, terlebih lagi pada ruang server, agar tidak terjadi collision dalam penggunaan bandwidth yang tersedia. 3. Membuat rancang jaringan Virtual LAN pada Rumah Sakit Satya Negara Analisa Usulan 3.5.1Skema Usulan Jika dari keseluruhan jaringan komputer pada Rumah Sakit Satya Negara berdasarkan analisa penulis cukup baik, disini penulis hanya ingin memberikan pendapat atau usulan skema jaringan dan kemananannya agar bisa lebih baik. Usulan atau pendapat yang penulis berikanpun berdasarkan rangkuman solusi atas pemecahan masalah yang sudah ada di poin sebelumnya, didalam skema jaringan secara fisik tidak ada perubahan dan cara pembagian manejeman bandwitch dengan mengunakan winbox pada simple queue. Berikut skema jaringan komputer metode VLAN dan PembagianManejeman bandwithc pada setiap :

21 47 Sumber :RS. Satya Negara Gambar III. 9 Skema Jaringan RS.Satya Negara 3.5.2Konfigurasi Usulan 1. Langkah pertama mulai melakukan konfigurasi pada switch pada setiap lantai dengan membuat vlan berserta konfigurasi mode acces,dengan cara sebagai berikut: a.konfigurasi Lantai III Switch#ena Switch#conf ter Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#vlan 10 Switch(config-vlan)#name lantaiiii Switch(config-vlan)#exit

22 48 Switch(config)#int fa 0/2 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 10 Switch(config)#int fa 0/3 Switch(config-if)#switchport access vlan 10 Switch(config-if)#exit Switch(config)#exit Switch# Sumber :pribadi b.konfigurasi Lantai II Switch#ena Gambar III.10 Hasil dari konfigurasi vlan lantai III

23 49 Switch#conf ter Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#vlan 20 Switch(config-vlan)#name lantaiii Switch(config-vlan)#exit Switch(config)#int fa 0/2 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 20 Switch(config)#int fa 0/3 Switch(config-if)#switchport access vlan 20 Sumber :pribadi Gambar III. 11 Hasil dari konfigurasi vlan lantai II

24 50 c.konfigurasi Lantai I Switch#ena Switch#conf ter Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#vlan 30 Switch(config-vlan)#name lantaii Switch(config-vlan)#exit Switch(config)#int fa 0/2 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 30 Switch(config)#int fa 0/3 Switch(config-if)#switchport access vlan 30 Sumber :pribadi Gambar III.12 Hasil dari konfigurasi vlan lantai I

25 51 d.konfigurasi Lantai G Switch#ena Switch#conf ter Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#vlan 40 Switch(config-vlan)#name lantaig Switch(config-vlan)#exit Switch(config)#int fa 0/2 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 40 Switch(config)#int fa 0/3 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 40 Switch(config)#int fa 0/5 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 40 Switch(config)#int fa 0/6 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 40 Switch(config)#int fa 0/8 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#switchport access vlan 40 Switch(config-if)#exit

26 52 Sumber :pribadi Gambar III.13 Hasil dari konfigurasi vlan lantai G 2. untuk setting IP Address pada setiap PC mengunakan konfigurasi secara Statik Sumber :pribadi Gambar III. 14 Setting IP secara Static

27 53 3. Selanjutnya Konfigurasi Router dengan Cara sebagai berikut : Sumber :pribadi Gambar III. 15.Konfigurasi Router

28 54 4. Setelah proses keseluruhan selesai bisa cek koneksi dengan cara PING dari masing-masing user ke user. Pertama kita cek koneksi user ke user (PING) PC_ 1 Lantai III dengan cara : Sumber :pribadi Gambar III.. 16.Testing Koneksi PC berhasil

29 Pembagian Bandwitch menggunakan Simple Queue 1. tampilan awal simple queue Sumber :pribadi Gambar III.17 Simple Queue

30 56 2. Cara pembagian banwitch mengunakan Ip target Sumber :pribadi Gambar III.18 Simple Queue

31 57 Sumber :pribadi Gambar III.19 Simple Queue Sumber :pribadi Gambar III.20 Simple Queue

32 58 4. Setelah setting selesai testing bandwitch pada simple queue mengunakan bandwidth test Sumber :pribadi Gambar III.21 Simple Queue Keterangan : 1. Simple Queue diguakan untuk membatasi bandwith pada jaringan komputer. Konfigurasi ini bisa digunakan untuk setiap user. 2. Pada jendela General Gambar III.18 masukan IP target d sesuai yang ada pada Filter-Rules. Masukan juga jumlah bandwith upload dan download sesuai kebutuhan user. 3. Pada jendela Advanced Gambar III.19 masukan lagi jumlah bandwith upload dan download sesuai kebutuhan user, tambahkan pula nomer atau nama interface si target yang akan di Queue pada pilihan Interface. 4. Pada gambar III.21 Hasil testing bandwitdc dan dari hasil testing banwitdh bahwa bandwitdt tersebut sudah dibatasi upload dan download.

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI 3.1 Umum Jaringan komputer bukanlah yang baru pada saat ini, hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

/28

/28 82 9. 192.168.1.208 192.168.1.223/28 Gambar 4.29 Konfigurasi IP EDP Setelah konfigurasi jaringan kabel yang menggunakan IP static di mikrotik, Lakukan konfigurasi VLAN di switch cisco 2950. Hal ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN 3.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan yang digunakan untuk pengujian routing protokol RIPng dan OSPFv3 Menggunakan bentuk topologi ring dengan 3 buah router

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

Aplikasi CBT Uji Kompetensi

Aplikasi CBT Uji Kompetensi Aplikasi CBT Uji Kompetensi Aplikasi ini bersifat Client-Server ( Jaringan computer) Aplikasi terpusat di Server, Client hanya sebagai penghubung. Aplikasi ini juga hanya menggunakan Jaringan Lokal, tidak

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Masalah Rumah dan toko Buanjar Photocopy terdapat koneksi internet dengan kecepatan 10 Mbps dari ISP (Internet Service Provider) Indihome. Semua user yang berada di tempat

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. VLAN merupakan sebuah perangkat device virtual managemen (Software) yang perlu di konfigurasi secara logikal, sehingga bisa saling berkomunikasi sesuai dengan Group VLAN dan pada sub Network yang sama

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Jaringan komputer LAN digunakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat terutama pada bidang

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian akan muncul gambar seperti

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian akan muncul gambar seperti BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK telah dibuat. Bab ini membahas tentang proses instalasi dan konfigurasi jaringan yang 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER 6.2 1. Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian

Lebih terperinci

RIP dan Static Routing

RIP dan Static Routing MODUL PRAKTIKUM RIP dan Static Routing A. Uraian Materi A.1 Komponen-komponen dari Router 1. CPU (Central Processing Unit) Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada komplek Sesko TNI. Yang berlokasi di Jalan R.A.A. Martanegara No.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Analisa dibutuhkan untuk mengevaluasi masalah jaringan yang ada agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Analisis merupakan bagian terpenting karena merupakan inti dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET

BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET 34 BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET 4.1 Perancangan 4.1.1 Diagram Diagram merupakan ringkasan dengan menggunakan sedikit garis-garis, symbolsymbol atau lambang-lambang yang menggambarkan struktur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan dalam tahap analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan dalam tahap analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain merupakan tahap penelitian untuk mendapatkan cara yang paling efektif dan efisien mengimplementasikan sistem dengan bantuan data yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : a. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat kerja

Lebih terperinci

TIPE TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan, MAC address, tipe protokol.

TIPE TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan, MAC address, tipe protokol. Nama : Meggy Mahares Sukran NIM : 15111110 Prodi : Teknik Informatika CARA KERJA VIRTUAL LAN VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah suatu pelaksanaan atau penerapan perancangan aplikasi yang disusun secara matang dan terperinci. Biasanya dilakukan implementasi

Lebih terperinci

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Prosedur Menjalankan Program Winbox Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Gambar 1 Tampilan Login Winbox Sebagai langkah

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi 55 BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : 1 buah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini : Gambar 3.1 Alur Metodologi 1. Analisis Permasalahan Proses analisis dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete Mandiri yang beralamat di Jalan Cipaganti No.95 Bandung 40211. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan BAB III METODOLOGI 3.1. Peralatan dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat keras terdiri atas 1 komputer sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750 TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750 Oleh : Muhammad Fadlan (14111011) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1. Pendahuluan Jaringan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan PT. Smailling

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Sekolah Eksistensi Sekolah Tarsisius Vireta dimulai setelah Yayasan Bunda Hati Kudus (Kantor Pusat yang bertempat di Jakarta) berhasil mendirikan TK Tarsisius

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ANALISA JARINGAN KOMPUTER 4.1. Umum Jaringan komputer LAN digunakan oleh PT.CEO SUITE, terutama pada gedung kantor mempunyai sistem jaringan komputer yang terdiri

Lebih terperinci

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS ` 2012 Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS PENYELENGGARAAN CBT (LINUX, MIKROTIK, SERVER, WORKSTATION, NETWORKING, UTILITIES, ENVIRONMENT)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Rancangan Topologi yang Diusulkan Untuk mengatasi permasalahan jaringan yang ada di gedung TNCC (Trans National Crime Center) maka dilakukan perancangan jaringan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. di bidang perbankan. Di antaranya penyewaan atm, maintenance passbook,

BAB III PEMBAHASAN. di bidang perbankan. Di antaranya penyewaan atm, maintenance passbook, BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Perusahaan PT. TITAN SARANA NIAGA adalah perusahaan yang banyak bergerak di bidang perbankan. Di antaranya penyewaan atm, maintenance passbook, penjualan dan perawatan brankas,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan screenshot hasil perancangan yang akan dikerjakan pada Kantor MPC (Mail Processing Centre) Pt. Pos Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Sistem Jaringan Pada tahap implementasi sistem, dilakukan semua konfigurasi perangkat keras untuk membangun jaringan manajemen bandwidth didukung dengan akses data

Lebih terperinci

SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI ABSTRAK

SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI ABSTRAK SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI 1 Alexander Simanullang, 2 Junika Napitupulu, 2 Jamaluddin, 2 Mufria J. Purba 1 Mahasiswa D-III Manajemen

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Implementasi Sistem Jaringan Diskless 4.1.1. Implementasi Rangkaian Perangkat Jaringan a. Rangkaian menggunakan port ethernet card Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian sistem jaringan

Lebih terperinci

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik) Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 125-130 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Design of Computer Network, Politeknik Negeri Ujung pandang

Design of Computer Network, Politeknik Negeri Ujung pandang DESAIN JARINGAN KAMPUS SERTA ANALISIS PERANGKAT YANG DIGUNAKAN Oleh : Nurhikma (42511013) Kelas 3B TKJ Prodi D4 Teknik Komputer dan Jaringan Jurusan Teknik Elektro 2013 nurhikmatkj@gmail.com nurhikma318@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini. BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Proses Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan BAB III ANALISIS SISTEM Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan, kesempatan,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan

Lebih terperinci

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian L1 Lampiran Wawancara Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian Pusyantis BPPT. Tanya : Selamat siang Pak Chaerul Jawab : Selamat siang Tanya : Kami mahasiswa dari

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. konfigurasi pada jaringan yang telah diterapkan. Topologi yang digunakan dalam

DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. konfigurasi pada jaringan yang telah diterapkan. Topologi yang digunakan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK DISKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini akan membahas tentang bagaimana proses instalasi dan konfigurasi pada jaringan yang telah diterapkan. Topologi yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME

SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME Muhammad Dede Soleman muhammad@raharja.info Abstrak Mikrotik adalah salah satu operating system yang dapat berjalan menggunakan system CLI atau GUI, untuk digunakan

Lebih terperinci

REKAM MEDIS BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (LAN)

REKAM MEDIS BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNIVERSITAS INDONESIA REKAM MEDIS BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (LAN) Koordinator MA; Rr.Tutik Haryati, MARs Disusun Oleh ; USMAN SASYARI 1006834100 *)Mahasiswa Program Magister Manajemen Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi berbasis web sebagai pemecahan dari permasalahan yang diangkat. Untuk menghasilkan aplikasi yang

Lebih terperinci

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch Tugas 3 Vlan Menggunakan 2 Switch Pada topologi di atas menggunakan 2 vlan, dimana vlan 10 pada jaringan 192.168.10.0/24 dan vlan 90 pada jaringan 192.168.90.0/24. Konfigurasi pada switch0 Switch>enable

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengumpulan Kebutuhan Sistem jaringan diskless memang terdengar asing oleh sebagian orang karena sistem jarigan ini memang tergolong baru di dunia teknologi. Di Indonesia,

Lebih terperinci

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2 129 Gambar 4.34 Konfigurasi pada PPTP Client PPTP interface merupakan bagian yang digunakan untuk membuat jalur tunneling antara dua buah jaringan yang ada. Pada PPTP akan dilakukan pembentukan nama account

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

b. Perancangan Sistem

b. Perancangan Sistem BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1 Langkah Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model waterfall. Metode waterfall merupakan proses pengembangan rekayasa perangkat lunak, di mana proses pengembangannya

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) KHADIJAH a, YUL HENDRA a a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci