BAB I PENDAHULUAN. terus hidup di era globalisasi ini, masalah sumber daya manusia perlu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. terus hidup di era globalisasi ini, masalah sumber daya manusia perlu"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi di mana tidak ada batas antar negara yang satu dengan negara yang lainnya diperlukan kesiapan dari semua sektor. Untuk terus hidup di era globalisasi ini, masalah sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena merupakan aset yang berharga bagi sebuah organisasi yang menentukan maju dan mundurnya organisasi tersebut. Demikian pula bagi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit. Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan, sehingga pengembangan rumah sakit tidak dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. Saling keterkaitan ini terlihat jelas dalam visi pembangunan kesehatan yakni Indonesia Sehat 2010 yang terwujud dalam undang-undang bidang kesehatan no 23/1992. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI.No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit adalah tempat yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan sub spesialistik serta memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau untuk masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, rumah sakit merupakan organisasi multiprofesi. Menurut Yanuar Hamid (2001) Rumah Sakit mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Diberikan selama 24 jam terus menerus selama 365 hari dalam setahun. xvi

2 2. Pelayanan bersifat individual. 3. Setiap saat bisa terjadi kedaruratan medik. 4. Setiap saat bisa menghadapi kejadian luar biasa. 5. Padat teknologi, modal dan tenaga. Keberadaan perawat tidak dapat dikesampingkan dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit, di mana 60% dari tenaga kesehatan merupakan perawat. Profesi perawat di rumah sakit didominasi oleh perawat wanita. Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah tidak mempengaruhi pola tradisional tentang wanita di masyarakat. Keadaan ini menempatkan domain keluarga menjadi domain utama dengan domain pekerjaan menjadi domain yang tidak kalah pentingnya. Keadaan ini pula mengharuskan mereka untuk menjalankan dua peran sekaligus yaitu peran tradisi dan peran transisi. Peran tradisi yang dimaksud disini adalah peran mereka sebagai seorang istri dan ibu. Sedangkan yang dimaksud dengan peran transisi adalah peran mereka sebagai tenaga kerja. Tidaklah mudah untuk menjalani dua peran sekaligus yaitu sebagai pekerja dan sebagai ibu rumah tangga. Perawat, sebagaimana halnya pekerja wanita lainnya yang sudah menikah dihadapkan pada tuntutan tugas pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih besar dalam rumah tangga sebagai tugas utama mereka sehari-hari. Perawat di rumah sakit dihadapkan pada keadaan pasien kritis, diharuskan untuk memiliki keterampilan yang bagus, dituntun memiliki fisik yang kuat untuk mendorong brangkar pasien, mengangkat pasien dan memandikan pasien. Selain itu perawat wanita di rumah sakit juga dihadapkan xvii

3 pada pekerjaan yang menuntut ketepatan waktu karena berhubungan dengan keselamatan pasien, bekerja berasarkan shift kerja dan rasa tanggung jawab akan keselamatan dan kesehatan pasien. Begitu juga saat perawat berada dalam lingkungan rumah tangganya dituntun optimal dalam mengurus suami dan anak, memenuhi dan menyiapkan kebutuhan suami dan anak, meluangkan waktu bermain dengan anak, mendampingi anak dalam proses pertumbuhannya serta tampil memikat bagi suaminya. Beban kerja yang dihadapi oleh perawat akan bertambah besar bila mereka mempunyai anak yang balita dimana mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang ekstra dari ibunya. Menurut Manuaba (2001) tugas perawat meliputi mendorong, mengangkat, mengangkut dan tindakan yang berhubugan dengan keterampilan dan keahlian. Kelelahan akibat pekerjaan dapat berimbas ke keluarga berupa terbengkalainya kebutuhan suami dan anak, pekerjaan rumah menumpuk, emosi di tempat kerja dapat berlanjut saat mereka berada di rumah, waktu untuk berinteraksi dengan keluarga berkurang karena perawat berusaha untuk memulihkan tenaganya. Bila perawat tersebut tidak dapat menyeimbangkan waktu untuk urusan keluarga dan pekerjaan maka akan menimbulkan konflik pekerjaan-keluarga. Konflik pekerjaan-keluarga timbul bila adanya tekanan secara bersamaan antara peran pekerjaan dan peran keluarga yang bertentangan satu sama lain sebagaimana diungkapkan oleh Greenhaus dan Beutell dalam Lathifah (2008). xviii

4 Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Biernat dan Wortman (dalam Cahyaningdyah, 2009), bagi wanita profesional yang mempunyai status karier yang relatif sama dengan suaminya. Namun pola tradisional yang menganggap wanita bertanggung jawab lebih besar dalam mengurus keluarga dan pengasuhan anak daripada suami. Keadaan seperti ini membuat perawat memposisikan keluarga menjadi domain utama, namun pekerjaan menjadi domain yang tidak kalah pentingnya. Posisi seperti ini dapat mengganggu kegiatan dan konsentrasi di dalam pekerjaannya. Sebagai contohnya rumah sakit akan susah menugaskan mereka untuk mengikuti pelatihan di luar kota wanita yang sudah menikah dan memiliki anak. Selain berdampak pada keberlangsungan organisasi berupa terhambatnya pencapaian tujuan yang sudah ditargetkan, konflik pekerjaan keluarga juga berdampak pada diri perawat itu berupa rasa bersalah karena sering meninggalkan keluarga atau waktu bersama keluarga berkurang karena disibukkan oleh pekerjaan bisa menimbulkan stres bagi wanita tersebut (Anoraga, 1992). Stres adalah suatu respon adaptif, melalui karakteristik individu dan atau proses psikologis yang secara langsung terhadap tindakan, situasi dan kejadian eksternal yang menimbulkan tuntutan khusus baik fisik maupun psikologis individu yang bersangkutan (Nasution, 2000). Tugas perawat yang harus kontak lebih lama dengan pasien dibandingkan tenaga kesehatan lainnya dan tanggung jawab perawat atas keselamatan dan kesembuhan dari pasien bukan hal yang ringan untuk dipikul oleh seorang perawat wanita. Hal inilah yang dapat menimbulkan stres kerja pada perawat. Stres yang dihadapi xix

5 perawat dalam bekerja akan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sehingga akan berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja menurut Hurrel (dalam Munandar, 2001) adalah faktor kebisingan, kerja malam, beban kerja konflik peran, ketidakjelasan peran, ketidakpastian pekerjaan, ketegangan psikologis dan penurunan kondisi kesehatan. Stres kerja sebenarnya merupakan hal yang wajar dalam dunia kerja karena merupakan respon seseorang terhadap apa yang menjadi kegiatan mereka. Penyelesaian tugas-tugas yang dalam pekerjaannya tidak luput dari gangguan atau masalah-masalah yang berhubungan dengan pribadi perawat tersebut, sebagai contoh wanita merasa bersalah karena sering meninggalkan keluarga, tertekan karena beban kerja dan waktu sedikit dalam menyelesaikan pekerjaan, serta berada pada kondisi yang tidak menyenangkan di lingkungan kerja. Hal tersebut dapat menyebabkan pikiran karyawan terganggu ketika bekerja. Bila stres kerja terlalu rendah maka cendrung akan membuat pekerja lesu, malas, dan merasa cepat bosan. Bila stres berlebih maka akan mengakibatkan kehilangan efisiensi, kecelakaan kerja, kesehatan fisik menurun, mudah lelah dan masalah psikologis serta penurunan kinerja karyawan. (Beerh dalam Prihartini, 2007). Sehingga tidak jarang kita di rumah sakit masih menjumpai dan perawat yang kurang ramah, menjelaskan seadanya keadaan pasien, menemui perawat yang memasang muka masam, atau terkadang perawat terkesan cuek dengan keadaan pasien. Tidak sedikit xx

6 juga perawat di rumah sakit terkesan cuek bila ada keluarga pasien yang menanyakan keadaan keluarganya atau tidak bersegera bila infus pasien habis. Bahkan saat menghadapi pasien yang sakaratul mautpun perawat tidak lekas bersegera untuk menuntun pasien agar meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Hal ini dapat disebabkan oleh stres kerja yang tinggi yang dirasakan oleh perawat. Sesuai dengan yang diungkapkan Robbins (1998) bahwa stres kerja dapat berpengaruh pada kondisi fisik, psikologis dan sikap perawat. Selain adanya dampak stres kerja kepada sikap perawat, stres kerja juga dapat berdampak pada kesehatan pekerja, baik fisik maupun emosional sehingga dapat menurunkan produktivitasnya. Hal ini dapat terjadi karena perawat menghabiskan sebagaian waktunya di tempat kerja dengan tugas berat yang diembannya. Sehingga tidak jarak perawat di rumah sakit mengeluh nyeri pinggang, kaki pegel dan mudah lelah akibat tugasnya mendorong, mengangkat, dan mengangkut pasien, emosi tidak stabil karena bekerjaan yang dikerjakan tidak kunjung selesai, mudah terserang penyakit seperti flu dan batuk. Hal ini didukung oleh Sullivan dan Bhagat (1992) dalam studi mereka mengenai hubungan antara stres kerja (yang diukur dengan role ambiguity, role conflict, dan role overload) dan kinerja dimana ditemukan stres kerja berhubungan secara negatif dengan kinerja. Studi ini juga di dukung oleh survei di Prancis juga menyebutkan presentase kejadian stres sekitar 74% dialami oleh perawat, mereka mengeluh dan kesal terhadap lingkungan yang mennuntut kekuatan fisik dan keterampilan yang akhirnya dapat menimbulkan stres pada perawat. Persatuan Perawat Nasional Indonesia xxi

7 juga meneliti tentang tingkat stres perawat dengan presentasi 50,9% mengalami stres kerja pada tahun Stres kerja mempunyai dampak positif atau negatif. Dampak positif stres kerja pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai motivasi bagi perawat untuk memupuk rasa semangat dalam menjalankan setiap pekerjaan untuk mendorong peningkatan kinerja perawat. Adapun dampak negatif stres pada tingkat yang tinggi seperti yang diungkapkan diatas adalah penurunan pada kinerja perawat secara drastis. (Gitosudarmo dan Suditta, 2000). Karyawan yang mengalami stres akan susah untuk fokus dalam menjalankan pekerjaannya dan sering melakukan kesalahan karena banyaknya hal yang dipikirkan oleh perawat tersebut. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan perawat ini merupakan salah satu bentuk dari turunnya kinerja perawat. Kesalahan yang terjadi dapat merugikan organisasi tempat mereka bekerja dan membahayakan pasien sehingga dapat menghambat dalam pencapaian tujuan awal. yang dilakukan oleh Indriyani (2009) menyatakan bahwa stres kerja secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja perawat wanita di rumah sakit. Hal senada juga diungkapkan oleh Selviana (2009) dalam Jimad (2010) yang menyatakan bahwa streskerja yang terdiri dari stres kerja fisik, stres kerja emosional, stres kerja intelektual dan streskerja interpersonal berpengaruh terhadap kinerja perawat di rumah sakit. Pernyataan di atas didukung juga dengan penelitian yang dilakukan Mirzatriana (2008) dalam Jimad (2010) menyatakan bahwa stres kerja xxii

8 berpengaruh terhadap kinerja karyawan bidang keuangan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. Mengambil lokasi di Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta karena selain merupakan rumah sakit tipe B yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan rumah sakit rujukan bagi puskesmas-puskesmas dan rumah sakit lainnya di daerah Yogyakarta. Rumah sakit PKU Muhammadiya Yogyakarta I memiliki bangsal rawat inap kelas 2 dan kelas 3 yang hampir kesemua bangsalnya selalu penuh dengan pasien yang datang mencari pelayanan kesehatan tentunya dengan berbagai macam jenis penyakit dan karakteristik penyakit yang berbeda-beda. Banyaknya pasien di ruang rawat inap kelas 2 dan 3 tidak berjalan lurus dengan jumlah pasien yang ada di ruang tersebut sehingga sering di temukan banyaknnya keluahan pasien. Hasil survei yang dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta I tidak sedikit perawat yang bekerja di bangsal rawat inap datang ke tempat kerja tidak tepat waktu karena harus mengantarkan anak sekolah, bertukar shift dengan teman sejawat karena anak sakit, tidak dapat fokus dengan pekerjaan bila anak sakit, dan meninggalkan tempat kerja karena harus menjemput anak sekolah. Perawat juga mengeluh sering mengalami nyeri otot, mudah merasa lelah, mudah tersulut emosi, mengeluh nyeri pinggang dan tidak dapat fokus dengan pekerjaannya. Selain itu, banyaknya keluhan yang diutarakan oleh pasein, rendahnya waktu tanggap perawat terhadap keluahan pasien. Hal-hal di atas yang tentunya akan berpengaruh pada kinerja dan produktivitas dari rumah sakit tersebut. xxiii

9 Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN VARIABEL STRES SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA I. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap kinerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I? 2. Bagaimana pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap stres kerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I? 3. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I? 4. Apakah stres kerja mampu memediasi pengaruh antara konflik pekerjaan keluarga dengan kinerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I? C. Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : xxiv

10 1. Menganalisis pengaruh konflik-pekerjaan keluarga terhadap kinerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I. 2. Untuk menganalisis pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap stres kerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I. 3. Untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja perawat wanita di ruang rawat inap RSU PKU Muhamadiyah Yogyakarta I. 4. Untuk menganalisi ada tidaknya pengaruh variabel stres kerja dalam menjelaskan kemampuan stres pengaruh konflik pekerjaan-keluarga dengan kinerja perawat wanita di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta I. D. Manfaat pemelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis ini diharapkan untuk memperluas wawasan dan menambah pengtahuan dalam bidang sumber daya manusia khususnya tentang pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap stres kerja setra dampaknya terhadap kinerja perawat. 2. Bagi Rumah Sakit Memberi masukan bagi rumah sakit yang berupa informasi-informasi tentang upaya yang tepat dalam mengurangi tingkat konflik pekerjaan- xxv

11 keluarga dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sehingga dapat ditangani dengan baik. 3. Bagi Perawat Memberikan pertimbangan untuk mengevaluasi kinerja perawat terutama yang berkaitan dengan penanggulangan konflik pekerjaan-keluarga sehingga dapat meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. 4. Bagi Selanjutnya Memberikan tambahan referensi, wawasan dan data untuk mengembangkan penelitian selanjutnya terutama berhubungan dengan konflik pekerjaan-keluarga yang belum banyak diteliti. 5. Bagi Pihak Lain Penlitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan yang berkaintan dengan pengaruh konflik pekerjaan-keluarga dan beban kerja terhadap kinerja perawat dan sebagai bahan referensi dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya bagi peneliti selanjutnya. xxvi

12 E. Keaslian Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang Pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga Terhadap Kinerja Perawat Wanita dengan Variabel Stres sebagai Variabel Moderasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta I belum pernah dilakukan. Ada beberapa penelitian yang memiliki variabel yang sama sebagai berikut : Tabel 1.1 Keaslian No. Nama dan Judul 1. Lilis Dian Prihartini (2007). Analisa hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di tiap ruang rawat inap RSUD Sidikalang. 2. Afina Murtiningrum (2005). Analisa pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap Stres Kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderasi (studi kasus pada guru kelas 3 SMP negeri di Kabupaten Kendal) Hasil Adanya hubungan signifikan antara beban kerja dengan stres kerja perawat. Konflik pekerjaankeluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja. Sedangkan dukungan terbukti memoderasi hubungan variabel sosial konflik Persamaan Metode penelitian dengan rancangan cross sectional, memiliki variabel penelitian yang sama yaitu stres kerja Tidak dijelaskan metode penelitian yang digunakan. Uji validitas product moment dan terdapat variabel yang sama yaitu variabel konflik pekerjaankeluarga dan stres kerja. Perbedaan Analisa data yang digunakan dalam penelitian dengan one way anova sedangkan peneliti penggunakan analisa data SEM pendekatan PLS, variabel lainnya yaitu variabel konflik pekerjaankeluarga dan variabel kinerja Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah analisa regresi moderating sedangkan peneliti teknik SEM, variabel lainnya juga berbeda 27

13 No. Nama dan Judul 3. Diah Pitaloka, et al (2010). Pengaruh kondisi kerja dan beban kerja terdahap stres kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD Kaban Jahe Kab. Karo 5. Ifah Latifah (2008). Pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga terhadap Turnover Intention dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening (studi empiris pada auditor kantor akuntan pekerjaankeluarga terhadap variabel stres. Dukungan sosial tertinggi adalah dukungan yang bersumber dari pasangan hidup dan keluarga Hasil Ada hubungan yang signifikan antara kondisi kerja dengan beban kerja perawat di ruang rawat inap di RSUD Kaban Jahe. Menghasilkan kesimpulan bahwa konstruk kepuasan kerja (Job Satisfaction) memediasi hubungan antara Konflik Pekerjaan- Keluarga terhadap Persamaan Meneliti variabel stres kerja di bangsal rawat inap. Memiliki variabel independen yang sama yaitu konflik pekerjaan-keluarga. Menggunakan metode analisa data SEM dengan pendekatan PLS. yaitu variabel beban kerja dan kinerja perawat. Perbedaan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian total sampling tecnique sedangkan peneliti teknik purposive random sampling, analisa data yang digunakan linear regresion test sedangkan peneliti SEM, serta variabel lainnya yaitu variabel konflik pekerjaankeluarga dan kinerja perawat. Menggunakan teknik pengambilan sampel conviciency sampling, variabel dependen yang berbeda, 28

14 publik di Indonesia) No. Nama dan Judul 6. Azazah Indriyani (2009). Pengaruh konflik pekerjaankeluarga dan stres kerja terhadap kinerja perawat wanita Rumah Sakit. (Studi pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang) Keinginan Berpindah (Turnover Intentions). Hasil Menghasilkan kesimpulan : a. Konflik peran ganda yang dialami perawat akan menyebabkan timbulnya stres kerja. b. Stres kerja berpengatuh positif dengan kinerja perawat wanita di rumah sakit. Persamaan Memiliki variabel yang sama dengan penelitian ini. Perbedaan ini teknik total samping untuk menentukan jumlah responden dan analisa data SEM dengan pendekatan AMOS. 29

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya zaman, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Angkatan kerja dituntut untuk kompeten dan memiliki keterampilan yang mumpuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta bersaing bebas dengan unsur lain dalam dan luar lingkungan

Lebih terperinci

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif Judul : Pengaruh Role Stress pada Turnover Intentions Auditor Dengan Komitmen Afektif sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada KAP di Provinsi Bali) Nama : Putu Shaini Kusuma Sudarmawan NIM : 1306305137

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya penyakit di masyarakat, maka pelayanan kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa secara kuantitas, pekerja wanita merupakan faktor tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa secara kuantitas, pekerja wanita merupakan faktor tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, mendorong perempuan berperan aktif dalam sektor publik. Sumbangan wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan insitusi yang menyediakan pelayanan pasien rawat inap, dimana fungsi utamanya memberikan pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari perusahaan adalah menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami peningkatan maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari masa ke masa, perbedaan waktu dan tempat mengelompokan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker, 1998). Di Eropa, fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena yang tidak kalah menarik. Pertama, angkatan kerja saat ini lebih didominasi oleh wanita Dessler (Chiu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah. factor.adapun factor yang apling dominan adalah sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah. factor.adapun factor yang apling dominan adalah sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan, rujukan dan atau upaya penunjang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari tambahan penghasilan dari suami. Selain karena faktor ekonomi keluarga, wanita juga bisa mengekspresikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran penting di rumah sakit. Bidan bertugas memberikan asuhan kebidanan. Tugas bidan sangat penting karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan untuk melayani masyarakat. Sebagai rumah sakit swasta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap dalam upaya peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawabnya di rumah sakit perawat harus dihadapkan pada pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawabnya di rumah sakit perawat harus dihadapkan pada pekerjaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres adalah kondisi fisik dan psikologis yang disebabkan karena adaptasi seseorang pada lingkungan. Stres kerja didefinisikan sebagai respon emosional dan fisik yang

Lebih terperinci

71 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

71 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN HUBUNGAN TUGAS DAN LINGKUNGAN DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT RAWAT INAP Gita Fajrianti (STIKes Abdi Nusa Pangkalpinang) ABSTRAK Stress kerja pada perawat dapat mengakibatkan mudah terserang penyakit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang digantungkan padanya. Rumah sakit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi semakin tajam, hal ini menuntut setiap pelaku bisnis untuk berupaya keras mempertahankan pelanggan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar

Lebih terperinci

2016 HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) A KOTA CIMAHI

2016 HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) A KOTA CIMAHI BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang akan membahas beberapa hal terkait penelitian, termasuk latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai undang-undang Kesehatan RI No.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan Kerja, bahwa upaya kesehatan kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI 0 HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: NAMA : JAZA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan pada perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Posisi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, jumlah pengangguran meningkat sehingga berimbas pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan peran bagi pria, sementara bagi wanita akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan peran bagi pria, sementara bagi wanita akan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan pekerjaan dan keluarga menjadi bagian yang akan dilalui oleh setiap individu dalam hidupnya. Memilih keduanya atau menjalani salah satu saja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Beban..., Dyah, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Beban..., Dyah, Fakultas Psikologi 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan publik muncul karena adanya kepentingan publik, pemerintah diharuskan menyusun organisasi pemerintahan yang mengacu pada pola pelayanan publik bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan meraih derajat Sarjana Keperawatan Diajukan Oleh: TITIK HARYANI J

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penunjang. Menurut Para Ahli Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penunjang. Menurut Para Ahli Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang di selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Masyarakat semakin menuntut mutu pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus berhubungan dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran sampai kematian. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi melalui fungsi SDM yaitu perencanaan, rekrutmen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1945, yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1945, yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang pedoman rumah sakit menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak bagi setiap orang yang dijamin oleh Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah, terjangkau dan terukur kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait.

BAB I PENDAHULUAN. mudah, terjangkau dan terukur kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit, sebagai bagian dari lembaga penyelenggaraan pelayanan publik, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, perkembangan ekonomi yang terjadi begitu pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau pekerja ada bermacam-macam jenisnya yaitu pekerja lepas, pekerja operasional,

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau pekerja ada bermacam-macam jenisnya yaitu pekerja lepas, pekerja operasional, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini persaingan pada organisasi atau perusahaan semakin tinggi. Mereka berlomba-lomba agar dapat bertahan dalam persaingan di pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat membuat kebutuhan rumah tangga semakin meningkat. Kurangnya pendapatan yang dihasilkan suami sebagai kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah Soreang. jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun 1999.

BAB I PENDAHULUAN. semua rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah Soreang. jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun 1999. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu pelayanan jasa yang diberikan kepada masyarakat adalah pelayanan di bidang kesehatan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut permenkes no. 147 (2010), Rumah Sakit adalah institusi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut permenkes no. 147 (2010), Rumah Sakit adalah institusi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut permenkes no. 147 (2010), Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam BAB I PENDAHULUAN B. Latar belakang Sekarang ini kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat modern semakin komplek. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tuntut untuk cepat menjadikan seseorang karyawan dapat menampilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tuntut untuk cepat menjadikan seseorang karyawan dapat menampilkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjalani kehidupan yang serba modern ini, yang mana apapun di tuntut untuk cepat menjadikan seseorang karyawan dapat menampilkan kinerja yang optimal serta tidak begitu

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 148-155 Artikel Penelitian Gambaran Keinginan Berpindah Kerja Karyawan Berdasarkan Komitmen Organisasional Dan Ketidakamanan Kerja Di Rumah Sakit Umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV Batik Indah Roro Djonggrang. Perusahaan ini penulis pilih untuk menjadi obyek penelitian karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup tinggi diantara rumah sakit baik rumah sakit swasta maupun pemerintah.

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup tinggi diantara rumah sakit baik rumah sakit swasta maupun pemerintah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun mengalami perkembangan dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan yang cukup tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yaitu perawat. Perencanaan tenaga keperawatan merupakan fungsi organik

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yaitu perawat. Perencanaan tenaga keperawatan merupakan fungsi organik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Sumber daya manusia adalah salah satu unsur pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai standar yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S1

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1. PENDAHULUAN Tidak dapat dipungkiri, bahwa hidup seorang perempuan akan berubah setelah lahirnya si buah hati. Bukan hanya kehidupan pribadi anda yang berubah, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan lama. Karena salah satu sumber daya yang sangat penting yang. dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan lama. Karena salah satu sumber daya yang sangat penting yang. dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menuntut setiap perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan sumber daya manusianya. Apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA 5.1 Pendahuluan Fenomena konflik pekerjaan keluarga atau work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam sebuah rumah sakit keberadaan perawat sebagai ujung tombak pelayanan harus diperhatikan dan dikelola secara profesional. Dalam menjalankan profesinya perawat cenderung mengalami stress. Berdasarkan

Lebih terperinci

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. langsung akan berdampak pada adanya perubahan-perubahan di berbagai aspek

BAB I. Pendahuluan. langsung akan berdampak pada adanya perubahan-perubahan di berbagai aspek BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi terjadi dengan sangat pesat. Berbagai permasalahan dalam bisnis dan ekonomi secara langsung akan berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kualitas suatu perusahaan ditentukan oleh kinerja pekerjaan dari karyawan pada perusahaan tersebut. Untuk itu, perusahaan harus meningkatkan kinerja pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi saat ini semakin mendorong wanita untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi saat ini semakin mendorong wanita untuk memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi saat ini semakin mendorong wanita untuk memiliki peran dalam dunia kerja. Wanita mulai mengecap pendidikan yang tinggi dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu melakukan suatu aktivitas kerja, yang mana aktivitas tersebut terdapat di dalam perusahaan atau organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan yang memegang peran penting dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan atau organisasi, sehingga masalah sumber daya manusia menjadi hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan upaya kesehatan yang rujukan yang mendukung upaya kesehatan puskesmas.

Lebih terperinci

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu pula dengan teknologi dibidang kesehatan. Selain itu, juga kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan era modern ini, pemandangan wanita bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari budaya Timur yang pada umumnya peran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Beban Kerja 1.1 Defenisi Beban kerja Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang

Lebih terperinci

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui. Rizky Wijayanti

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui. Rizky Wijayanti Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui Rizky Wijayanti 18513012 BAB I Latar Belakang Masalah Tuntutan Kebutuhan Hidup Wanita Bekerja Wanita Bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan memberikan kinerja yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang pesat dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian hanya perusahaan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Hasibuan (2009) organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.organisasi hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan rumah sakit dalam 20 tahun belakangan ini meningkat dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut tentunya akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi dan globalisasi dunia berdampak secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang 102 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini peningkatan mutu dalam pelayanan menjadi suatu keharusan bagi. pendenyedia jasa kesehatan khususnya rumah saki.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini peningkatan mutu dalam pelayanan menjadi suatu keharusan bagi. pendenyedia jasa kesehatan khususnya rumah saki. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat atau sarana yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan. Sektor kesehatan sekarang ini semakin lama semkin berkembang. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemantapan, kemapanan, kesejahteraan, dan kepuasan. Bekerja bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kemantapan, kemapanan, kesejahteraan, dan kepuasan. Bekerja bukan hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia hidup dan bekerja menginginkan suatu kemantapan, kemapanan, kesejahteraan, dan kepuasan. Bekerja bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini

BAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menghasilkan produktifitas kinerja yang baik dan mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping adalah rumah sakit swasta yang merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping adalah rumah sakit swasta yang merupakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang beralamat di Jl. Wates, Gamping, Yogyakarta. Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL... i HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii MOTTO... iv ABSTRACT... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal tersebut biasanya terwujud dalam upaya peningkatan kualitas karyawan dan pengaturan manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengertian antara suami dan istri, sikap saling percaya-mempercayai dan sikap saling

BAB I PENDAHULUAN. pengertian antara suami dan istri, sikap saling percaya-mempercayai dan sikap saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam hidupnya. Dalam perkawinan diperlukan kematangan emosi, pikiran, sikap toleran, sikap saling pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keluarga interdependent satu sama lain sebagaimana keduanya. berkaitan dengan pemenuhan hidup seseorang. Melalui pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. dan keluarga interdependent satu sama lain sebagaimana keduanya. berkaitan dengan pemenuhan hidup seseorang. Melalui pekerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menghabiskan sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga interdependent satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk sekaligus indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan

Lebih terperinci

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Literature Review

Bab 2. Literature Review Bab 2 Literature Review 2.1 Work Life Balance Work-life balance merupakan pemenuhan dan pencapaian alokasi waktu yang seimbang antara tanggungjawab terhadap pekerjaan dan keluarga (Yuile et al., 2012).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi kesehatan hampir selalu diharapkan dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah maupun swasta saling bersaing, dengan persaingan yang berfokus pada kepuasan konsumen dituntut

Lebih terperinci