SISTEM AIR TANAH ENDAPAN VULKANIK LERENG GUNUNG BROMO DI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR M. HARIS MIFTAKHUL F

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... SARI... ABSTRACT... i ii iii iv vi viii xiii xiv xv BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tujuan Penelitian Lokasi Penelitian Manfaat Penelitian... 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Peneliti Terdahulu Geologi Regional Fisiografi regional Sejarah geologi regional Stratigrafi regional Hidrogeologi Regional Dasar Teori Geologi stratovulkanik Material vulkanik dan pengendapannya vi

2 2.4.3 Pengamatan bawah permukaan dengan metode geolistrik Keterdapatan air tanah Penentuan daerah imbuhan dan lepasan air tanah Fasies air tanah Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN Alat Penelitian Bahan Penelitian Tahapan Penelitian Waktu Penelitian BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN Geologi Daerah Penelitian Geomorfologi Anomali pola penyaluran Stratigrafi daerah penelitian Sistem Akuifer Daerah Penelitian Arah aliran air tanah Pengamatan mata air Analisa daerah imbuhan Sistem akuifer endapan vulkanik Penyebab daerah rawan air Hidrogeokimia Daerah Penelitian BAB 5 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Laboratoruim Kandungan Isotop 2 H dan 18 O Lampiran 2. Perhitungan Pumping Test Sumur Bor Tongas Lampiran 3. Pengamatan Mata Air di Luar Daerah Penelitian Lampiran 4. Analisa Laboratoruim Pengukuran Kandungan Unsur Mayor vii

3 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi penelitian... 4 Gambar 2.1 Pembagian fisiografi Pulau Jawa bagian timur menurut van Bemmelen (1949)... 7 Gambar 2.2 Lokasi kaldera Ngadisari, lembah Sapikerep dan kipas piroklastik hasil letusan saat pembentukan kaldera Ngadisari Gambar 2.3 Peta Geologi Gunung Bromo Gambar 2.4 Korelasi satuan pada Peta Geologi Gunung Bromo Gambar 2.5 Peta hidrogeologi daerah penelitian berdasarkan Peta Hidrogeologi Indonesia lembar Kediri Gambar 2.6 Fasies model pada stratovulkanik Gambar 2.7 Geometri beberapa endapan syneruption volcaniclastic Gambar 2.8 Skema proses dan hasil endapan material vulkanik yang tercampur oleh air Gambar 2.9 Penyebaran vertikal air tanah Gambar 2.10 Kisaran nilai konduktivitas batuan dan endapan Gambar 2.11 Ciri khusus daerah imbuhan dan lepasan air tanah pada sistem akuifer kerucut gunungapi Gambar 2.12 Diagram piper sebagai salah satu metode untuk dapat mengelompokkan fasies air tanah berdasarkan kandungan unsur mayor Gambar 3.1 Peta titik lokasi pengamatan geologi Gambar 3.2 Peta lokasi pengamatan mata air di lokasi penelitian viii

4 Gambar 3.3 Peta lokasi pengukuran muka air tanah dangkal di lokasi penelitian Gambar 3.4 Bagan alir penelitian Gambar 4.1 Peta Geomorfologi daerah penelitian Gambar 4.2 Kolom geomorfologi daerah penelitian Gambar 4.3 Overlay data peta topografi, pola penyaluran, peta geologi regional dan lokasi mata air Gambar 4.4 Lokasi sungai yang dijadikan jalur pengamatan geologi lapangan di lokasi penelitian Gambar 4.5 Singkapan batuan pada titik pengamatan J Gambar 4.6 Singkapan lava pada titik pengamatan J1 dan J Gambar 4.7 Singkapan lava pada titik pengamatan J13A Gambar 4.8 Singkapan batuan pada titik pengamatan E7 dan J Gambar 4.9 Singkapan batuan pada pangkal Sungai Curahmayit Gambar 4.10 Singkapan batuan pada titik K Gambar 4.11 Singkapan batuan pada lokasi K8 dan K Gambar 4.12 Kontak antara breksi lahar aliran debris dengan ignimbrit pada lokasi H Gambar 4.13 Dominasi breksi lahar aliran debris pada bagian dasar sungai di titik H13 dan H Gambar 4.14 Singkapan pasir tufan pada titik D3 dan K Gambar 4.15 Singkapan ignimbrit pada hulu Sungai Buring Gambar 4.16 Singkapan batuan pada titik pengamatan L Gambar 4.17 Singkapan batuan pada L11 dan L ix

5 Gambar 4.18 Lava basalt pada titik L Gambar 4.19 Singkapan batuan pada M6 dan M Gambar 4.20 Singkapan batuan pada I2 dan I Gambar 4.21 Singkapan batuan pada I8 dan I Gambar 4.22 Singkapan batuan pada S2 dan I15A Gambar 4.23 Singkapan batuan pada N Gambar 4.24 Singkapan batuan pada F Gambar 4.25 Singkapan batuan pada F Gambar 4.26 Measuring section hasil pengamatan geologi dari tujuh jalur sungai di lokasi penelitian Gambar 4.27 Peta persebaran batuan di lokasi penelitian Gambar 4.28 Profil A-C persebaran batuan mulai dari zona sentral sampai daerah distal Gambar 4.29 Profil D-E persebaran batuan pada daerah distal lokasi penelitian Gambar 4.30 Profil F-G persebaran batuan pada daerah distal lokasi penelitian Gambar 4.31 Peta lokasi pengamatan geolistrik dan sumur bor Tongas Gambar 4.32 Data logging hasil interpretasi data cutting, log SP, dan log resistivity Gambar 4.33 Hasil interpretasi nilai resistivitas batuan dari data geolistrik pada bagian timur daerah penelitian Gambar 4.34 Hasil interpretasi nilai resistivitas batuan dari data geolistrik pada bagian barat daerah penelitian Gambar 4.35 Model bawah permukaan berdasarkan interpretasi data geolistrik Gambar 4.36 Kolom litologi di daerah penelitian x

6 Gambar 4.37 Model persebaran batuan di lokasi penelitian Gambar 4.38 Pembagian zona fasies stratovulkanik di lokasi penelitian Gambar 4.39 Pengamatan sumur gali Gambar 4.40 Overlay data kedalaman muka air tanah dengan persebaran batuan Gambar 4.41 Peta arah aliran air tanah dangkal di lokasi penelitian. Dari gambar terlihat bahwa arah aliran air tanah dangkal tersebut mengarah ke utara dan sebagian ke arah timur laut Gambar 4.42 Mata air Umbulan Gambar 4.43 Mata air Tongas Gambar 4.44 Mata air Papringan Gambar 4.45 Mata air Tonges Gambar 4.46 Mata air Sono Gambar 4.47 Mata air Brangah Gambar 4.48 Mata air Lumbang Kuning yang keluar dari ignimbrit di bawah lava Ngadas Gambar 4.49 Mata air Tirtoageng Gambar 4.50 Mata air Sukun Gambar 4.51 Mata air Rancang Gambar Mata air Nyamplung Gambar 4.53 Mata air Bergung Gambar 4.54 Kolam mata air Posot Gambar 4.55 Hubungan antara elevasi dengan isotop 18 O di Gunung Bromo xi

7 Gambar 4.56 Hubungan antara elevasi dengan isotop 2 H di Gunung Bromo Gambar 4.57 Peta zonasi akuifer di lokasi penelitian Gambar 4.58 Model sistem akuifer di lokasi penelitian Gambar 4.59 Model sistem airtanah endapan vulkanik di lereng timur laut Gunung Bromo Gambar 4.60 Overlay peta persebaran batuan dengan daerah rawan air Gambar 4.61 Peta lokasi mata air yang dilakukan pengambilan sampel untuk analisa hidrogeokimia Gambar 4.62 Analisa fasies air tanah dengan diagram piper xii

8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jenis akuifer daerah penelitian Tabel 2.2 Nilai resistivitas pada berbagai tipe batuan Tabel 2.3 Nilai konduktivitas batuan vulkanik Tabel 2.4 Ciri umum daerah imbuhan dan lepasan Tabel 2.5 Ciri khusus daerah imbuhan dan lepasan Tabel 3.1 Jadwal penelitian Tabel 4.1 Data pengukuran sumur gali di lokasi penelitian dan sekitarnya Tabel 4.2 Rekapitulasi pengamatan mata air di lokasi penelitian Tabel 4.3 Data mean weight isotop 18 O dan 2 H pada air hujan di Gunung Bromo - Tengger Tabel 4.4 Perhitungan elevasi daerah imbuhan berdasar data isotop 2 H dan 18 O Tabel 4.5 Rekapitulasi mata air yang dilakukan analisa hidrogeokimia Tabel 4.6 Hasil analisa kandungan unsur mayor dalam sampel mata air xiii