BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Bila kita melakukan suatu penelitian hendaknya terlebih dahulu menentukan metode penelitian apa yang sesuai dengan penelitian yang kita teliti, itu semua agar alur penelitian menjadi terencana dan meminimal kekeliruan juga kesalahan dalam yang mungkin akan timbul dalam penyelesaian penelitian. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kuantitatif. Sugiyono (2009:7) mengemukakan: Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode kuantitatif, karena dengan metode ini memungkinkan penulis melakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian dengan melakukan perhitungan data menggunakan statistik.dan karena penulis meneliti permasalahan hubungan antara variabel yang bersifat sebab akibat, oleh karena itu metode hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif. Dengan metode ini penulis berusaha memperoleh gambaran secara sistematis tentang Kontribusi Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pembelajaran Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.

2 B. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:96). Variabel adalah gejala yang menjadi penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian penelitian, yaitu : 1. Variabel bebas ( X ) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2009:21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi informasi. 2. Variabel terikat ( Y ) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2009:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pembelajaran mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Variabel X Pemanfaatan Teknologi Informasi Variabel Y Kinerja Pembelajaran

3 Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sukardi (2003: 53), populasi pada prinsipnya semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir dari suatu penelitian. Penelitian dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi di Jl. Setiabudhi Bandung. Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan 2011, 2012 dan Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto 2002 : 108). Apabila ukuran populasi kurang dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari jumlah populasi (Surakhmad 1994:100). menetapkan sampel sekurang-kurangnya diambil dua kelas yang jumlahnya 60 orang. Peneliti D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Fungsi dari instrumen itu sendiri yaitu mengungkapkan fakta menjadi sebuah data.

4 Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode angket atau kuesioner. Metode pengumpulan data adalah sebuah kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Metode angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang dikirimkan kepada responden untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan yang ada pada diri responden maupun diluar dirinya (Arikunto, 2007:128). Metode angket ini dilakukan dengan menggunakan media yang berupa daftar pertanyaan yang berisikan rangkaian bagi responden (mahasiswa). Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan sebanyak 60 soal yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kontribusi pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pembelajarannya. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Judul Variabel Aspek yang Diungkap Indikator No. Item Jumlah Instrumen Responden Kontribusi Variabel X 1. Menggunakan komputer / laptop 1,2,3 3 Mahasiswa Pemanfaatan Pemanfaatan 2. Menggunakan program komputer 4,5,6 3 Kuisoner Prodi Teknologi 1. Teknologi informasi Informasi Teknologi 3. Menggunakan internet 7,8,9 3 (angket) Pendidikan Terhadap Informasi 4. Menggunakan multimedia sebagai media 10,11,12 3 Teknik

5 Kinerja Pembelajaran Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Variabel Y Kinerja pembelajaran 2. Manfaat yang diharapkan oleh mahasiswa 1. Proses yg dilalui dalam kinerja pembalajaran 2. Hasil yang dicapai pembelajaran 5. Menggunakan E-Learning 13, Pekerjaan lebih mudah 15,16, Produktifitas 18,19, Efektivitas 21, Variatif 23,24, Bermanfaat 26,27, Kemampuan individu 29,30, Kondisi lingkungan 32,33, Fasilitas penunjang 35, Fasilitator penunjang 37, Usaha 39,40, Aktif 42,43, Nilai 45,46,47, Pemahaman 49,50,51, Peningkatan kualitas 53,54,55, Tepat waktu 57,58,59, Bangunan JPTS FPTK UPI

6

7 27 E. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrumen (Arikunto, 2002:144). Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Dalam konsep validitas terdapat dua makna yaitu relevan dan akurat. Relevan menunjuk pada kemampuan intrumen untuk memerankan fungsi untuk apa instrumen tersebut dimaksudkan, sedangkan akurat menunjuk pada ketepatan untuk mengidentifikasikan aspek-aspek yang diukur secara tepat, yang berarti dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian validitas ini sangat penting dalam pembuatan instrumen penelitian, dimana dalam uji validitas ini setiap butir soal yang akan diujikan ke tiap responden penelitian dapat dipercaya sebagai instrumen penelitian. Suharsimi Arikunto (2007:211) menjelaskan bahwa: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk pengujian validitas instrument, yaitu dengan menghitung harga korelasi tiap butir dengan rumus Pearson Product Moments. Keterangan: rxy = Koefisien kolerasi tiap butir n = Banyaknya subjek uji coba X = Jumlah skor tiap butir

8 28 Y = jumlah skor total X² = Jumlah kuadrat skor tiap butir Y² = Jumlah kuadrat skor total XY= Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total Pengujian validitas instrument ini dilakukan dengan cara menganalisis setiap butir sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product Moment dengan tingkat kepercayaan 95%. 2. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas dari instrument yang diujicobakan pada 10 responden diluar sampel penelitian, dari 29 item pertanyaan untuk variabel X terdapat 3 item pertanyaan yang tidak valid yaitu item nomor 6, 22, dan 27. Sedangkan dari 32 item pertanyaan untuk variabel Y terdapat 6 item pertanyaan yang tidak valid yaitu item nomor 2, 10, 12, 22, 31, dan 32. Hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus sebagai berikut: t hitung = f xy Keterangan : t = Uji signifikansi korelasi r = Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden Kriteria pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05 dan n = 10, uji satu pihak) dan derajat kebebasan (dk) = n 2 = 10 2 = 8 sehingga diperoleh t tabel = 1,860. Item pertanyaan dikatakan valid dan signifikan apabila t hitung > t tabel. Untuk pengujian instrument penelitian selanjutnya, item pertanyaan yang tidak valid tidak diikutsertakan pada instrument penelitian selanjutnya dan item pertanyaan yang valid diberikan kepada 60 responden untuk penelitian

9 29 selanjutnya.untuk mengetahui hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian uji coba. Setelah instrumen diujicobakan kepada 10 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2011, 2012, 2013 dan diuji validitasnya, didapat kisi-kisi instrumen yang terdiri dari 36 pernyataan untuk variabel X dan 24 pernyataan untuk variabel Y. 3. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reabilitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sebagai alat ukur yang digunakan secara konstan untuk memberikan hasil yang sama, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen pengumpul data. Langkah langkah untuk pengujian reliabilitas instrumen, sebagai berikut : 1. Menghitung harga varians dari setiap item angket Dimana : S i 2 ΣX i (ΣX i ) 2 n = Varians skor setiap item = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item = Jumlah kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item = Jumlah responden 2. Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus : ΣS i = S 1 + S 2 + S S n Dimana : ΣS i = Jumlah varians setiap item S 1, S 2, S 3,, S n = varians item ke-1, 2, 3,, n 3. Menghitung varians total dengan rumus :

10 30 Dimana : S t 2 ΣY i (ΣY i ) 2 n = Varians total = Jumlah kuadrat Y total = Jumlah Y total yang dikuadratkan = Jumlah responden 4. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha Keterangan : r 11 = Nilai reliabilitas ΣS i = Jumlah varians skor tiap item S i k = Jumlah varians total = Jumlah item pertanyaan 4. Hasil Uji Reliabilitas Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan dan analisis sesuai dengan prosedur statistika sehingga dapat menarik kesimpulan. Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai berikut: Koefisien reliabilitas dari hasil perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh: X= r 11 = 0,9901 Y= r 11 = 0,9901 Disesuaikan dengan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiono (2008: 184). Setelah disesuaikan diketahui bahwa X= r 11 = 0,9901 dan Y= r 11 = 0,9901 berada pada indeks korelasi antara 0,80-1,000 termasuk dalam kategori sangat kuat. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas r 11, sebagai contoh perhitungan reliabilitas menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010.

11 31 Penentuan koefisien reliabilitas, digunakan kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r sebagai berikut: r< 0,20 = Reabilitas sangat rendah 0,20 0,40 = Reabilitas rendah 0,40 0,60 = Reabilitas sedang 0,60 0,80 = Reabilitas kuat 0,80 1,00 = Reabilitas sangat kuat F. Analisis Data Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan dan analisis sesuai dengan prosedur statistika sehingga dapat menarik kesimpulan. Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memeriksa kelengkapan angket untuk variabel X dan variabel Y. 2. Menyebarkan kelengkapan angket untuk variabel X dan variabel Y. 3. Memeriksa kelengkapan angket untuk variabel X dan variabel Y yang kembali dari responden penelitian. 4. Memberi bobot nilai pada setiap item jawaban angket untuk variabel X dan variabel Y. 5. Mentabulasi data meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Menghitung/menjumlahkan perolehan skor yang diperoleh tiap responden untuk variabel X dan variabel Y. b. Mengolah data dengan uji statistik. c. Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data G. Teknik Analisis Data

12 32 Setelah angket disebarkan kepada responden, setelah itu dikumpulkan untuk diolah kembali. Dan dalam pengolahan data tersebut, prosedurnya adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Melakukan uji normalitas data, yaitu dengan langkah sebagai berikut: menjelaskan langkah langkah dalam pengujian normalitas data, sebagai berikut : a. Menentukan skor maksimum dan minimum b. Menentukan rentang skor (R) R = skor maks skor min c. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n d. Menentukan panjang kelas interval (P) e. Menghitung rata rata (mean) f. Mencari simpangan baku (standar deviasi) g. Menentukan batas kelas, yaitu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan kelas interval h. Mencari nilai Z dengan rumus :

13 33 i. Mencari luas 0 Z dari tabel kurva normal dari 0 Z dengan menggunakan angka angka untuk batas kelas. j. Mencari luas kelas intervaldengan cara mengurangkan angka angka 0 Z, yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya. k. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas setiap interval dengan jumlah responden (n = 60) l. Mencari harga chi kuadrat hitung ( m. Membandingkan hitung dengan tabel untuk derajat kebebasan (dk) = bk 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika hitung > tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, artinya distribusi data normal Hasil pengujian normalitas kontribusi pemanfaatan teknologi informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.2 Hasil Pengujian Normalitas Variabel X No Kelas Interval f X f.x (f.x) 2 (Xi-M) 2 fi. (Xi- M) 2 Batas Nyata Luas Daerah fh(ei) f - Ei c 2 27,95-2,34 0, ,45-34, ,60 63, ,83 366,22 732,43 0,0369 2,214-0,21 0,02 34,26-1,68 0, ,76-41, ,91 303, ,37 164, ,45 0,1074 6,444 1,56 0,38 40,57-1,02 0, ,07-47, ,22 619, ,70 42,50 594,98 0, ,558 1,44 0,17 46,88-0,35 0, ,38-53, ,53 555, ,37 0,04 0,49 0, ,51-4,51 1,31 53,19 0,31 0, ,69-59, ,84 852, ,10 37,19 557,88 0, ,738 2,26 0,40 59,50 0,97 0, ,00-66, ,15 442, ,25 153, ,60 0,1155 6,93 0,07 0,00 65,81 1,64 0, ,31-72, ,46 208, ,32 350, ,89 0,0398 2,388 0,61 0,16 72,10 2,30 0,4893 JUMLAH , ,9 5330,72 400,26 0, ,782 2,43 Z Batas Luar Daerah c 2 tabel 12,592 normal

14 34 Berdasarkan hasil pengolahan seperti pada Tabel 3.2 diatas diperoleh nilai signifikansi uji normalitas pada pengaruh pemanfaatan teknologi informasi χ2hitung < χ2tabel artinya distribusi data variabel X normal. Gambar 3.2 Grafik Penyebaran Skor Variabel X Hasil pengujian normalitas Kinerja Pembelajaran pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Y No Kelas Interval f 23,31-2,76 0, ,81-30, ,03 54, ,89 536, ,75 0,0159 0,954 1,05 1,15 29,75-2,08 0, ,25-36, ,46 133, ,91 280, ,15 0,0605 3,63 0,37 0,04 36,19-1,41 0, ,69-43, ,90 279, ,70 106,05 742,35 0,1503 9,018-2,02 0,45 42,62-0,74 0, ,12-49, ,34 648, ,32 14,91 208,79 0, ,55-0,55 0,02 49,06-0,07 0, ,56-55, ,77 633, ,76 6,63 79,54 0, ,42-3,42 0,76 55,50 0,61 0, ,00-62, , , ,86 81, ,50 0, ,236 7,76 5,89 61,93 1,28 0, ,43-68, ,64 196, ,30 238,61 715,84 0,0747 4,482-1,48 0,49 68,36 1,95 0,4744 JUMLAH X f.x (f.x) 2 (Xi-M) 2 fi. (Xi-M) 2 Batas Nyata Z Batas Luar Daerah Luas Daerah , , , ,72 0, ,29 8,79 fh(ei) f - Ei c 2 c 2 tabel 12,592 normal

15 35 Berdasarkan hasil pengolahan seperti pada Tabel 3.3 diatas diperoleh nilai signifikansi uji normalitas pada kinerja pembelajaran, χ2hitung < χ2tabel artinya distribusi data variabel Y normal. Gambar 3.3 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y Berdasarkan tabel diatas bahwa pada masing-masing data variabel penelitian berdistribusi normal. Karena hasil uji normalitas data variabel X dan dan variabel Y berdistribusi normal, maka pengolahan data menggunakan statistik parametrik dilanjut perhitungan korelasi. 2. Uji Kecenderungan Perhitungan Uji Kecenderungan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata dari masing-masing variabel b. Menentukan simpangan baku c. Menentukan skala skor mentah Tabel 3.4 Kriteria Uji Kecenderungan

16 36 No Skala Skor Mentah Nilai Matang Tabel Konversi Kriteria F % 1 X rata-rata SD 65,12 x > 65,12 Sangat Baik 3 5,0% 2 X rata-rata SD 55,12 65,12 > x 55,12 Baik 16 26,7% 3 X rata-rata SD 45,12 55,12 > x 45,12 Cukup Baik 21 35,0% 4 X rata-rata SD 35,12 45,12 > x 35,12 Kurang Baik 18 30,0% 5 x < 35,12 Sangat rendah 2 3,3% Jumlah d. Membuat nilai frekuensi dan diagram persentase untuk mengetahui kecenderungan tiap variabel sebagai interpretasi dari gambaran umum variabel tersebut. 3. Menghitung Koefisien Korelasi Menghitung koefisien korelasi untuk mencari signifikansi dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Momen, yaitu dengan rumus: Keterangan: rxy n X Y X² Y² XY = Koefisien kolerasi tiap butir = Banyaknya subjek uji coba = Jumlah skor tiap butir = jumlah skor total = Jumlah kuadrat skor tiap butir = Jumlah kuadrat skor total = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total 4. Uji Sinifikansi Korelasi Produk Moment Uji signifikansi korelasi product moment untuk menguji hipotesis, yaitu menggunakan rumus:

17 37 Keterangan: t r n 5. Mencari t tabel = n - 2 = Uji Signifikansi korelasi = Koefisien korelasi yang telah dihitung = Jumlah responden Mencari ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) Hasil dari thitungdibandingkan dengan harga distribusi ttabeldengan taraf signifikan (α) = 0,05 dimana artinya yaitu peluang membuat kesalahan 5% setiap item akan terbukti bila harga thitung>ttabeldengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasannya (dk) = n 2. Tabel 3.5 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat 6. Uji Hipotesis Penelitian

18 38 Kontribusi pemenfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pembelajaran mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK Universitas Pendidikan indonesia. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut: Ha : ρ 0 Ho : ρ = 0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha : Ho: Pemanfaatan teknologi informasi memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja pembelajaran mahasiswa prodi PTB JPTS FPTK UPI. Pemanfaatan teknologi informasi tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja pembelajaran mahasiswa prodi PTB JPTS FPTK UPI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoreh pemecahan terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Industri. Penelitian dilakukan di SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1. Project

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu Penelitian, dan Latar belakang Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi gedung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penyelesaian suatu permasalahan dalam penelitian dibutuhkan suatu cara atau metode yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Pemilihan suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian a. Lokasi dan subjek Penelitian Penulis melakukan penelitian di FPTK UPI. Alasan penulis melakukan penelitian di fakultas pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksud untuk mengungkapkan tentang kontribusi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yaitu langkah atau cara yang digunakan untuk mendapatkan data, menganalisis data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (009:3) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Mahasiswa Angkatan Populasi Jumlah 27 (Sumber : Tata Usaha Jurusan P. Teknik Sipil FPTK UPI Bandung)

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Mahasiswa Angkatan Populasi Jumlah 27 (Sumber : Tata Usaha Jurusan P. Teknik Sipil FPTK UPI Bandung) BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (PTB)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2005: 271). Menurut Sugiyono (2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak adalah putera daerah dari Kalimantan Barat, khususnya dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKN Garut yang berlokasi di Jl. Suherman No. 90 kotak pos 103, Telp./Fax. (06) 33141 Garut. 3. Metode Penelitian Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penulis mengutip istilah definisi dari Komarudin tahun 1984 (dalam Eruk Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian startegi, yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan, untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci