Pelayanan Satu Pintu Plus MENGURUS PERIJINAN (BISA) LEWAT POS SURAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pelayanan Satu Pintu Plus MENGURUS PERIJINAN (BISA) LEWAT POS SURAT"

Transkripsi

1 KABUPATEN SOLOK Pelayanan Satu Pintu Plus MENGURUS PERIJINAN (BISA) LEWAT POS SURAT satu SITUASI SEBELUM INISIATIF Seorang investor yang telah siap menginvestasikan dananya di Kabupaten Solok, ternyata justrus mengalami kekecewaan tatkala mencoba mengurus berbagai perijinan yang dibutuhkan. Bayangkan saja. Bukan Cuma gara-gara proses perijinan yang berbelit-belit dan butuh waktu lama, tapi juga harus melalui banyak meja dengan praktik pungutan liarnya (pungli), ibarat kata, investasi belum juga berjalan, uang sudah terlanjur banyak keluar untuk pungutan liar. Begitulah gambaran yang terjadi di Kabupaten Solok yang dibentuk berdasarkan UU No. 12 Tahun Pelayanan aparat Pemerintah Kabupaten Solok trhadap masyarakat bias dibilang kurang optimal dan efektif. Diskriminasi pelayanan, praktik pungli, menjadi suatu yang wajar dan seolah dibenarkan. Akibatnya, citra Pemerintah Kabupaten Solok menjadi buruk dan kehilangan kepercayaan masyarakat. dua INISIATIF DAN STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM Tapi, untunglah situasi ini cepat disadari jajaran Pemerintah Kabupaten Solok. Mereka menyadari bahwa pengelolaan pemerintah daerah yang berdayaguna dan berhasilguna ditentukan oleh sejauh mana pemerintah daerah tersebut mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal kepada seluruh lapisan masyarakat. Sebagai jalan keluarnya, Pemerintah Kabupaten Lombak memberalkukan Pelayanan Umum Satu Pintu. Filosofi dari PelayananUmum Satu Pintu ini pada hakekatnya diarahkan untuk menangkas jalur birokrasi yang berbelit0belit dan memakan waktu lama sehingga mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Intinya, Pemerintah Kabupaten Solok memberikan kemudahab dan penyederhanaan perijinan. Program Pelayanan Satu Pinti ini dilaksanakan Pemerintah Kabupaten lombok pada tahun 1996, Sook yang dikenal dengan sebuatan Solok nan indah ini mulai menata diri, dengan menjalankan sestem pelayanan public menuju arah perbaikan. Melalui leadership enforcement, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembentukan Sistem Pelayanan satu Pintu. Selain itu, secara internal, jajaran Pemerintah Kabupaten Solok (semua pimpinan unit kerja) membangun komitmen bersama untuk mewujudkannya. Secara bertahap, semua unit kerja, termasuk DPRD, mendukung pembentukan Sistem Pelayanan Satu Pintu. Dan, implementasi dari program ini, bagi masyarakat atau investor yang akan mengurus suatau jenis dokumen cukup menyerakhkan surat-surat dan syarat/kelengkapan lain yang diperlukan kepada petugas yang berada di ruang Pelayanan Satu Pintu. Dengan demikian, tidak perlu lagi mengurus dokumen dari kantor ke kantor dan dari meja ke meja. Meski demikian, tatkala progam dijalankan, sempat muncul berbagai kendala. Hal ini disebabkan seluruh instansi terkait belum memahami mekanisme dan konsep dasar sistem

2 Pelayanan Satu Pintu. Disisi lain, instansi terkait beranggapan bahwa kewenangan yang selama ini ditangani akan menjadi berkrang. Untuk meminimalisir berbagai kendala itu, Pemerintah Kabupaten Solok melakukan sosialisasi menyeluruh tentang konsep dasar dan manfaat Sistem Pelayanan Satu Pintu. Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan seluruh stakeholder. Dimulai dari sosialisasi internal di lingkup Pemerinta Kabupaten Solok, berlanjut dengan sosialisasi keseluruh lapisan masyarakat, melalui seminar, selebaran, spanduk, leaflet, booklet, media (pers), siaran keliling, siaran radio, intenet, dan media lain yang dianggap efektif. Sosialisasi ini ternyata cukup efektif, karena seluruh stakeholder mendukung sepenuhnya Sistem Pelayanan Satu Pintu. Kemudian sistem ini secara resmi diluncurkan oleh Pejabat Gubenur Sumatera Barat saat itu, Dunidja. Seiring perkembangan, Pelayanan Satu Pintu ini kemudian ditingkatkan pelayanan menjadi Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus. Sistem Plus ini dimaksudkan Pemerintah Kabupaten Solok bekerjasama dengan PT. POS Indonesia, sehingga masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan dapat menggunakan jalur pos (surat-menyurat) sebagai sarana pengurusan dokumen perijinan. Dengan kata lain, persyaratan dan dokumen-dokumen yang dianggap perlu dapat dikirim melalui pos dn hasilnya juga diterima lewat pos. Pelayanan Satu Pintu Plus yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Solok mulai brjalan pada tahun Dan dengan program ini, Kabupaten Solok memperoleh penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Pemerintah Pusat. Satu kebanggaan lagi bagi Pemerintah kabupaten Solok bahkan Pelayanan Satu Pintu Plus di daerah ini dijadikan Unit Percontohan Pelayanan Tingkat Nasional. Untuk memaksimalkan peran Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus ini, Pemerintah Kabupaten Solok setiap 6 bulan sekali mengadakan survey melalui penyebaran kuesioner kepada penduduk (costomer) ataupun pengguna jasa kantor Pelayanan Satu Pintu Plus. Hasil survey tersebut kemudian ditelaah oleh instansi terkait seperti Bagian Pemerintahan dan dilaporkan kepada Bupati melalui Skretaris Daerah. Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus Kabupaten Solok melayani pengurusan dokumen: 1. Wajib Daftar Perudahaan (WDP) 2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 4. Izin Gangguan 5. Izin Lokasi 6. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah 7. Izin Reklame 8. Izin Penelitia 9. Izin Usaha Angkutan Bermotor 10. Izin Trayek Baru/Perpanjangan Izan Trayek 11. Izin Pengumpulan Uang/Sumbangan Sosial dengan cara mencetak dan menjual karcis 12. Izin Praktik Dokter 13. Izin Praktik Bidan 14. Izin Pendiri Lembaga Pelatihan Swasta 15. Izin Penyewaan Kekayaan Daerah 16. Izin Pendirian Apotik 17. Izin Pendirian Toko Obat 18. Izin Penerbitan Badan Hukum Koperasi 19. Tana Daftar Usaha Perusahaan (TUDP) 20. Tanda Daftar Industri (TDI)/ Izin Usaha Industri 21. Tanda Dafta Gudang (TDG) 22. Kartu Kontrol (KK) Izin Usaha

3 23. Izin Isidentil 24. Kartu Pengawasan (KP) Izin Trayek 25. Akta Catatan Sipil tiga HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT YANG DIPEROLEH Berhasilnya penerapan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus ini menjadikan masyarakat Kabupaten Solok memperoleh pelayanan perijinan dan pembuatan dokumen secara paripurna san lebih bermutu. Selain itu, dengan adanya sistem ini biaya biaya yang dikeluarkan masyarakat menjadi relatif lebih ringan dan transparan. Sedangkan dilihat dari sisi Pemerintah Daerah, kinerja dan profesionalisme lembaga-lembaga pelayanan pemerintah semakin meningkat. Manfaat lain dari diterapkannya Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus adalah: 1. Masyarakat terlindungi dari merasa aman dalam memperoleh pelayanan pengeluaran ijin dan pembuatan berbagai dokumen; 2. Pelayana pengeluaran ijin dan pembuatan berbagai dokumen dapat diselenggarakan dengan lebih merata dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; 3. Pelayanan pengeluaran izin dan pembuatan berbagai dokumen dapat diselengggarakan secara komprehensif melalui model pelayanan terpadu; dan 4. Pembiayaan pengeluaran izin dan pembuatan berbagai dokumen lebih efisien dan efektif, karena adanya tariff yang jelas dan resmi dari Pemerintah Kabupaten. Keberhasilan penerapan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus di Kabupaten Solok ini menimbylakn reaksi positif dari masyarakat dan investor. Selain itu, keberhasilan ini menimbulkan ketertarikan dari pemerintah kabupaten lain untuk mempelajari pola pengelolaannya. Terecatat lebih dari 50 pemerintah kabupaten yang telah berkunjung ke Solok untu mempelajari secara langsung penerapan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus. Bahkan, sejumlah kabupaten mengundang Pemerintah Kabupaten Solok untu memberikan masukan maupun pandangan tentang pengelolaan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus. empat KESINAMBUNGAN PROGAM Melihat keberhasilan program Sistem Pelayanan SAtu Pintu Plus, tak berlebihan kiranya jika program ini dapat berjalan berkesinambungan dan diprioritaskan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Solok pun telah menerbitkan dasar hukum atas pelaksanaan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus, berupa Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati. Hal-hal yang dapat menjamin kesinambungan pengelolaan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus di Kabupaten Solok adalah: Semakin tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat karena adanya manfaat nyata yang diperoleh daro penerapan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus. Keseriusan pemerintah kabupaten untuk mengelola program secara legal formal Adanya peningkatan sarana dan prasarana Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus oleh Pemerintah Kabupaten. Lima KEMAMPUAN UNTUK DITRANFER Penelolaan Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus yang dikelola Pemerintah Kabupaten Solok ini jelas sangat memungkinkan untuk diadopsi dan dikembangkan di daerah lain.

4 Hal-hal yang dapat dipelajari dan dipahami oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia adalah: Mekanisme pengembangan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi program mulai dari pra implementasi dan pasca implementasi. Mekanisme membangun kepercayaan masyarakat melalui komitmen dan konsistenpemerintah Kabupaten melaksanakan program secara menyeluruh. Peningkatan sarana prasarana Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus menjelang diberlakukannya Sistem Pelayanan Satu Pintu Plus. Dasar Hukum yang kuat diterbitka oleh pemerintah kabupaten, berupa produk hukum yang sesuai dengan kebutuhan local. Gambaran Umum Lokasi Di Propinsi Sumatera Barat Letak Wilayah 0 32 Lintang Selatan - 1º45 Lintang Selatan dan 100º27 sampai 101º41 Bujur Timur Luas Wilayah Km2 Batas Wilayah Utara: berbatasan dengan kabupaten Tanah Datar Selatan: Kabupaten Kerinci (Propinsi Jambi) Barat: Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman Timur: Kota Sawhlunto dan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Kecamatan 14 Desa 74 Niagari dan 404 Jorong Jumlah Penduduk sampai jiwa, dengan kepadatan penduduk 92 jiwa/km2: jumlah 31 Desember 2003 penduduk terbesar di Kecamatan Kubung jiwa dan yang terkecil di Kecamatan Tigo Lurah jiwa. Kondisi Alamnya Mata Pencaharian Sebagian besar dataran tinggi atau perbukitan 80% penduduknya bertani, sisanya bergerak di bidang jasa, industri rumah tangga, pegawai negeri/swasta dan sektor usaha lainnya.

PELAKSANAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Pengalaman Empirik : Kab. Solok, Kota Pekanbaru, Prov. Gorontalo, Kab. Wonosobo, Kota Yogyakarta, Kota

PELAKSANAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Pengalaman Empirik : Kab. Solok, Kota Pekanbaru, Prov. Gorontalo, Kab. Wonosobo, Kota Yogyakarta, Kota PELAKSANAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Pengalaman Empirik : Kab. Solok, Kota Pekanbaru, Prov. Gorontalo, Kab. Wonosobo, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Kab. Sragen, Kab. Gianyar dan Kab. Jembrana

Lebih terperinci

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan DRAFT KEEMPAT JANUARI 2003 Subdit Peran Masyarakat Direktorat Penataan Ruang Nasional Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PUBLIKASI STANDAR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PUBLIKASI STANDAR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PUBLIKASI STANDAR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan kegiatan pelaksanaan Publikasi

Lebih terperinci

Iklim Usaha di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU): Kajian Kondisi Perekonomian dan Regulasi Usaha

Iklim Usaha di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU): Kajian Kondisi Perekonomian dan Regulasi Usaha Menuju Kebijakan Promasyarakat Miskin melalui Penelitian Iklim Usaha di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU): Kajian Kondisi Perekonomian dan Regulasi Usaha Deswanto Marbun, Palmira Permata Bachtiar, & Sulton

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMBANGUNAN, PENATAAN DAN PENGENDALIAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Laporan Penelitian BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPTSP) DI PROVINSI DKI JAKARTA: PERSPEKTIF KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN.

Laporan Penelitian BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPTSP) DI PROVINSI DKI JAKARTA: PERSPEKTIF KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN. Laporan Penelitian BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPTSP) DI PROVINSI DKI JAKARTA: PERSPEKTIF KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN Kerjasama: Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Foreign and

Lebih terperinci

Evaluasi Dampak Pendaftaran Tanah Secara Sistematik Melalui PAP

Evaluasi Dampak Pendaftaran Tanah Secara Sistematik Melalui PAP Laporan Penelitian 7LP3HQHOLWL60(58 Evaluasi Dampak Pendaftaran Tanah Secara Sistematik Melalui PAP )LQDO-XQL 7HPXDQ SDQGDQJDQ GDQ LQWHUSUHWDVL GDODP ODSRUDQ LQL GLJDOL ROHK PDVLQJPDVLQJ LQGLYLGX GDQ WLGDN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa perdagangan orang

Lebih terperinci

'DPSDN'HVHQWUDOLVDVL GDQ2WRQRPL'DHUDK $WDV.LQHUMD3HOD\DQDQ 3XEOLN.DVXV.RWD%DQGDU/DPSXQJ 3URSLQVL/DPSXQJ

'DPSDN'HVHQWUDOLVDVL GDQ2WRQRPL'DHUDK $WDV.LQHUMD3HOD\DQDQ 3XEOLN.DVXV.RWD%DQGDU/DPSXQJ 3URSLQVL/DPSXQJ /DSRUDQ/DSDQJDQ 'DPSDN'HVHQWUDOLVDVL GDQ2WRQRPL'DHUDK $WDV.LQHUMD3HOD\DQDQ 3XEOLN.DVXV.RWD%DQGDU/DPSXQJ 3URSLQVL/DPSXQJ Laporan dari Lembaga Penelitian SMERU, dengan dukungan dari AusAID dan Ford Foundation.

Lebih terperinci

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) Daftar Isi Sekapur Sirih 3 Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) PPKK & Upaya Penanggulangan Kemiskinan & 8 Kerentanan di Indonesia Kebijakan & Landasan Hukum 15

Lebih terperinci

Iklim Usaha di Provinsi NTT: Kasus Perdagangan Hasil Pertanian di Timor Barat

Iklim Usaha di Provinsi NTT: Kasus Perdagangan Hasil Pertanian di Timor Barat Laporan Penelitian Widjajanti I. Suharyo Nina Toyamah Adri Poesoro Bambang Sulaksono Syaikhu Usman Vita Febriany Iklim Usaha di Provinsi NTT: Kasus Perdagangan Hasil Pertanian di Timor Barat Maret 2007

Lebih terperinci

Panduan Masyarakat Mendapatkan Informasi

Panduan Masyarakat Mendapatkan Informasi SERI PANDUAN COMMUNITY CENTER Panduan Masyarakat Mendapatkan Informasi Maryati Abdullah Editor: Diah Tantri Dwiandani Buku-buku digital PATTIRO free download silahkan disebarluaskan untuk dimanfaatkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Batang Hari Tahun 2013 i H.A.FATTAH,SH BUPATI BATANG HARI ii SINWAN,SH WAKIL BUPATI BATANG HARI iii Drs. H. ALI REDO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BATANG HARI iv Kata Pengantar Tahun 2013 merupakan tahun ke tiga dari rangkaian

Lebih terperinci

Undang Undang No. 16 Tahun 1985 Tentang : Rumah Susun

Undang Undang No. 16 Tahun 1985 Tentang : Rumah Susun Undang Undang No. 16 Tahun 1985 Tentang : Rumah Susun Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 16 TAHUN 1985 (16/1985) Tanggal : 31 DESEMBER 1985 (JAKARTA) Sumber : LN 1985/75; TLN NO. 3318 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 24 TAHUN 2012 TENTANG SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 24 TAHUN 2012 TENTANG SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 24 TAHUN 2012 TENTANG SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung perencanaan

Lebih terperinci

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Garut GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Garut GAMBARAN UMUM ORGANISASI GAMBARAN UMUM ORGANISASI Berdasarkan kondisi riil saat ini yang merupakan potensi dan modal dasar bagi Kantor PPTSP adalah Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 25 Tahun Tahun 2008 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK PERIODE 2002-2007 Diterbitkan oleh : SEKRETARIAT KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN

Lebih terperinci

TANYA JAWAB STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

TANYA JAWAB STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK TANYA JAWAB STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia Bekerjasama dengan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Didukung oleh: The Asia Foundation dan Royal Netherlands

Lebih terperinci

Kartu Tanda Penduduk dan Akses terhadap Layanan Dasar Studi Kasus di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sumba Timur

Kartu Tanda Penduduk dan Akses terhadap Layanan Dasar Studi Kasus di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sumba Timur Kartu Tanda Penduduk dan Akses terhadap Layanan Dasar Studi Kasus di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sumba Timur Lidwina Inge, Stepanus Makambombu and Dewi Novirianti Abstrak Studi kasus di Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... 3 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 KATA PENGANTAR... 9 DAFTAR GAMBAR... 11 DAFTAR TABEL... 12 1. PENDAHULUAN... 14

DAFTAR ISI... 3 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 KATA PENGANTAR... 9 DAFTAR GAMBAR... 11 DAFTAR TABEL... 12 1. PENDAHULUAN... 14 1 P a g e 2 P a g e Daftar Isi DAFTAR ISI... 3 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 KATA PENGANTAR... 9 DAFTAR GAMBAR... 11 DAFTAR TABEL... 12 1. PENDAHULUAN... 14 1.1. Latar Belakang...14 1.2. Perumusan Masalah...16

Lebih terperinci

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA 2014 KATA PENGANTAR Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat yang diamanatkan dalam berbagai peraturan

Lebih terperinci

Pedoman Penerapan Pengecualian Informasi

Pedoman Penerapan Pengecualian Informasi Pedoman Penerapan Pengecualian Informasi 1. Prinsip- prinsip Kerangka Kerja Hukum dan Gambaran Umum Hak akan informasi dikenal sebagai hak asasi manusia yang mendasar, baik di dalam hukum internasional

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI Nomor : 4 Tahun 2013 Tanggal : 19 Juli 2013 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN a. PENDAHULUAN Pengelolaan keuangan daerah perlu diselenggarakan secara profesional,

Lebih terperinci

Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia

Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia 0 Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia 1 The Asia Foundation Indonesia Jl. Adityawarman

Lebih terperinci

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009 Konsep: PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Tinjauan umum kebijakan dan pengarahan etika, memandu hubungan kerja di antara kita, dan hubungan bisnis dengan Pemangku Kepentingan. Edisi 2 10 Februari 2011 Daftar Isi 2 Sambutan Komisaris Utama 4 Sambutan

Lebih terperinci