Universitas Gadjah Mada, 2018 Diunduh dari DAFTAR ISI

Transkripsi

1 Kebonharjo dan Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa DAFTAR ISI COVER i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR.. vii DAFTAR TABEL... ix ABSTRAK x BAB 1 PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang Penelitian... 1 I.2. Rumusan Masalah... 2 I.3. Batasan Masalah. 3 I.4. Tujuan Penelitian 3 I.5. Manfaat Penelitian.. 3 I.6. Lingkup Penelitian.. 3 I.6.1. Lokasi penelitian dan kesampaian daerah. 4 I.6.2. Lingkup Pekerjaan 5 I.7. Keaslian Penelitian. 5 I.8. Peneliti Terdahulu... 5 BAB II GEOLOGI REGIONAL 8 II.1. Geomorfologi. 8 II.2. Stratigrafi 10 II.3. Struktur Geologi. 12 II.3. Geologi Teknik BAB III DASAR TEORI. 18 III.1. Definisi Longsor III.2. Morfologi dan Tipe Longsor III.3. Kawasan Rencana Bencana Longsor.. 25 III.4. Faktor Penyebab Terjadinya Longsor 30 III.4.1 Kondisi Geomorfologi iv

2 Kebonharjo dan Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa III.4.2 Jenis Batuan.. 31 III.4.3 Tingkat Pelapukan Batuan. 31 III.4.4 Tata Guna Lahan.. 32 III.5. Jenis Analisis Longsor.. 32 III.6. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 33 III.5.1 Pembuatan hirarki 34 III.5.2 Pengolahan matriks perbandingan 35 III.7. Sistem Informasi Geografis 37 III.8. Metode Penangangan Longsor III.9. Hipotesis. 42 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 43 IV.1. Alat dan Bahan IV.2. Tahap Penelitian 43 IV.2.1. Tahap persiapan lapangan.. 44 IV.2.2. Tahap pengambilan data IV.2.3. Tahap pengolahan dan analisis data IV.2.4. Tahap penyusunan laporan IV.3. Diagram alir penelitian BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA V.1 Geomorfologi Daerah Penelitian 58 V.1.1 Satuan sisa gunung api 59 V.1.2 Satuan lereng sisa gunung api. 60 V.1.3 Satuan bukit terisolir.. 61 V.2 Kriteria Pengontrol Longsor di Daerah Penelitian. 64 V.2.1 Kemiringan Lereng Daerah Penelitian V.2.2 Jenis batuan di daerah Penelitian. 72 V.2.3 Tingkat Pelapukan Batuan Daerah Penelitian V.2.4 Diskontinuitas Batuan Daerah Penelitian 87 V.2.5 Tata Guna Lahan Daerah Penelitian 94 V.3 Zona Tingkat Kerentanan Longsor. 101 V.3.1 Tipe Longsor di Daerah Penelitian..101 v

3 Kebonharjo dan Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa V.3.2 Peta Zona Kerentanan Longsor BAB VI KESIMPULAN. 104 VI.1 Kesimpulan VI.2 Saran. 111 DAFTAR PUSTAKA. 112 LAMPIRAN. 114 vi

4 Kebonharjo dan Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi penelitian 4 Gambar 2.1 Satuan geomorfologi di sekitar daerah penelitian 9 Gambar 2.2 Kondisi Geologi dan stratigrafi di sekitar daerah penelitian 12 Gambar 2.3 Kondisi geologi teknik di sekitar daerah penelitian.. 16 Gambar 3.1 Morfologi Longsor Gambar 3.2 Tipe Longsor 23 Gambar 3.3 Prinsip Kestabilan Lereng 25 Gambar 3.4 Tipologi zona berpotensi longsor berdasarkan hasil kajian hidrogeomorfologi 26 Gambar 3.5 Ilustrasi Overlay pada GIS 37 Gambar 3.6 Metode kontrol dalam penanganan longsor.. 40 Gambar 3.7 Metode perkuatan dalam penanganan longsor.. 41 Gambar 4.1 Peta lintasan.. 47 Gambar 4.2 Bagan alir penelitian.. 57 Gambar 5.1 Satuan perbukitan sisa gunung api di lokasi penelitian.. 58 Gambar 5.2 Satuan lereng sisa gunung api di lokasi penelitian. 61 Gambar 5.3 Satuan bukit terisolir di lokasi penelitian 62 Gambar 5.4 Peta Geomorfologi Daerah Penelitian Gambar 5.5 Kondisi kemiringan lereng rendah di STA Gambar 5.6 Kondisi kemiringan lereng sedang di STA Gambar 5.7 Kondisi kemiringan lereng tinggi di STA Gambar 5.8 Peta Kemiringan Lereng Daerah Penelitian.. 70 Gambar 5.9 Grafik frekuensi longsor pada faktor kemiringan lereng.. 72 Gambar 5.10 Kondisi breksi andesit di lapangan vii

5 Kebonharjo dan Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Gambar 5.11 Satuan batugamping di STA Gambar 5.12 Grafik frekuensi longsor pada faktor jenis batuan 76 Gambar 5.13 Peta geologi daerah penelitian. 77 Gambar 5.14 Profil geologi daerah penelitian Gambar 5.15 Tingkat pelapukan tinggi pada breksi andesit di STA Gambar 5.16 Tingkat pelapukan sedang pada breksi andesit di STA Gambar 5.17 Tingkat pelapukan rendah pada breksi andesit di STA Gambar 5.18 Grafik frekuensi longsor pada faktor tingkat pelapukan batuan.. 84 Gambar 5.19 Peta tingkat pelapukan batuan daerah penelitian.. 86 Gambar 5.20 Kondisi diskontinuitas tinggi pada batuan andesit STA Gambar 5.21 Kondisi diskontinuitas sedang pada batuan andesit STA Gambar 5.22 Kondisi diskontinuitas rendah pada batuan andesit sta Gambar 5.23 Grafik frekuensi longsor pada faktor diskontinuitas batuan. 91 Gambar 5.24 Peta diskontinuitas batuan daerah penelitian. 93 Gambar 5.25 Kondisi jalan hasil pemotongan lereng. 97 Gambar 5.26 Grafik frekuensi longsor pada faktor tata guna lahan Gambar 5.27 Peta tata guna lahan daerah penelitian Gambar 5.28 Kondisi longsor dengan tipe luncuran di STA Gambar 5.29 Kenampakan longsor tipe luncuran di STA Gambar 5.30 Proses pembutan peta kerentanan longsor Gambar 5.31 Peta zona kerentanan, titik dan tipe longsor daerah penelitian 105 Gambar 5.32 Grafik frekuensi kejadian longsor di lokasi penelitian. 109 viii

6 Kebonharjo dan Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Peneliti terdahulu. 6 Tabel 3.1 Faktor Kontrol Gerakan Massa tanah/ batuan (lanjutan).. 24 Tabel 3.2 Kriteria dan indikator tingkat kerawanan untuk zona berpotensi tipe B (Departemen PU, 2007). 28 Tabel 3.3 Klasifikasi kemiringan lereng (van Zuidam, 1985).. 30 Tabel 3.4 Klasifikasi tingkat pelapukan batuan (Wyllie dan Mah, 2004).. 32 Tabel 3.5 Jenis Analisis Gerakan Massa. 33 Tabel 3.6 Tabel Penilaian dalam metode AHP.. 35 Tabel 3.7 Matriks Perbandingan Level 1 35 Tabel 3.8 Tabel Nilai Indeks Konsistensi Acak. 36 Tabel 4.1 Peralatan Lapangan. 43 Tabel 4.2 Tabel pengujian bobot tiap nilai faktor longsor.. 48 Tabel 4.3 Tabel normalisasi matriks nilai faktor pengontrol longsor. 49 Tabel 4.4 Faktor Kemiringan Lereng. 50 Tabel 4.5 Tabel pengujian bobot nilai sub faktor kemiringan lereng 50 Tabel 4.6 Faktor jenis batuan batuan. 51 Tabel 4.7 Tabel pengujian bobot nilai sub faktor jenis batuan.. 52 Tabel 4.8 Faktor tingkat pelapukan batuan Tabel 4.9 Tabel pengujian bobot nilai faktor tingkat pelapukan Tabel 4.10 Faktor diskontinuitas batuan 54 Tabel 4.11 Tabel pengujian bobot faktor diskontinuitas batuan 54 Tabel 4.12 Tabel pengujian bobot nilai sub faktor tata guna lahan 55 ix