BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan kebutuhan individu tertentu (Hartanto, 2006). Diet merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan kebutuhan individu tertentu (Hartanto, 2006). Diet merupakan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Diet Definisi Diet Diet merupakan kebiasaan seseorang untuk mengkonsumsi jenis makanan dan minuman dari hari ke hari, terutama makanan yang dirancang untuk mendapatkan kebutuhan individu tertentu (Hartanto, 2006). Diet merupakan mengkonsumsi makanan dan memilih makanan dengan memperhatikan komposisi makanan agar seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Diet dilakukan untuk mengatur agar konsumsi makanan yang diasup oleh seseorang tidak berlebihan, tepat, dan seimbang (Graha, 2010). Diet merupakan pengaturan pola makan berupa kualitas, cara mengolah makanan, dan frekuensi makan (Toruan, 2007) Manfaat Diet Pola diet sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan agar berat badan tidak berlebihan (obesitas). Untuk membantu proses diet agar berhasil, maka seseorang perlu menerapkan pola hidup yang sehat, misalnya mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan, sayuran, serta mengurangi makanan berlemak. Berat badan yang berlebihan sangat erat hubungannya dengan terjadinya suatu penyakit (Sumanto, 2009). Salah satu penyakit yang berkaitan dengan obesitas adalah penyakit asam urat. (Lingga, 2012). 10

2 Diet Penderita Asam Urat (Artritis Gout) Diet untuk penderita asam urat bertujuan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah serta mempertahankan status gizi yang optimal. Diet diberikan untuk penderita asam urat dengan kadar asam urat > 7,5 mg/dl (Ningdyar, 2009). Faktor yang mempengaruhi asam urat meningkat yaitu karena ketidakseimbangan asupan protein dalam makanan yang dikonsumsi yang mengandung purin tinggi (Lina & Setiyono, 2014). Adapun beberapa diet yang harus dilakukan oleh penderita asam urat, yaitu dengan mematuhi beberapa prinsip antara lain : (1) Membatasi Asupan Purin. Purin yang merupakan bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Jumlah maksimal asupan protein bagi penderita asam urat yaitu sekitar g/hari setara dengan 1 1 1/2 potong per hari (Febry, 2008). Purin merupakan protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Tubuh manusia memproduksi purin sekitar 80 85% yang diproduksi oleh ginjal, dan sisanya berasal dari makanan yang dikonsumsi. Konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi dapat menyebabkan ginjal kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan asam urat di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan kristal asam urat pada area persendian (Herliana, 2013). Asam urat adalah sisa metabolisme protein makanan yang mengandung purin. Oleh karena itu konsumsi makanan yang mengandung protein secara berlebihan akan meningkatkan kadar asam urat (Dalimartha & Adrian, 2014). Menurut Ramayulis (2013), makanan yang mengandung purin terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: (1) Tinggi purin yaitu makanan yang harus dihindari oleh penderita

3 12 asam urat karena memiiki kandungan kadar purin tinggi yaitu mg purin dalam bahan makanan. Makanan yang memiliki kandungan purin tinggi terdapat pada bebek, sarden, kornet, kerang, jeroan, alkohol, tape, durian, dan alpukat; (2) Purin sedang yaitu makanan yang sebaiknya dibatasi untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat. Kadar purin sedang mengandung mg purin. Makanan yang berkadar purin dapat dikonsumsi maksimal g atau 1-1 ½ potong atau satu mangkuk (100gr) per hari. Makanan tersebut antara lain daging sapi, ayam, ikan, udang, tahu, tempe, bayam, daun singkong; (3) Rendah purin yaitu makanan yang bebas untuk dikonsumsi karena kadar purinnya rendah, misalnya ubi, jagung, roti dan bihun. Purin merupakan molekul yang berada di dalam sel yang berbentuk nukleotida. Peran nukleotida yang paling dikenal yaitu purin dan pirimidin. Basa purin terdiri dari adenin dan guanin. Adenin dirombak menjadi hypoxantine, sedangkan guanin dirombak menjadi xantin. Kemudian hypoxantin diubah menjadi xantin oleh enzim xanthin oxydase dan setelah terbentuk asam urat (Tyaj & Raharja, 2007). Tabel 2.1 Daftar Makanan Dengan Kandungan Purin Makanan Purin (mg/100g) Ikan sarden 480 Paru paru sapi 339 Hati sapi 554 Hati ayam 243 Lidah sapi 160 Ginjal sapi 269 Jantung sapi 256

4 13 Udang 234 Kerang 136 Lobster 116 Daging ayam 169 Hati ayam 243 Kangkung dan bayam 290 Kedelai dan kacang kacangan 190 Daging bebek 138 Tahu 108 Tempe 141 (2) Tidak Mengkonsumsi Alkohol Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rotinsulu & Montol (2014) dengan judul minuman beralkohol dan kadar asam urat pada pria dewasa, menyatakan bahwa mengkonsumsi alkohol sebanyak >4 kali dalam seminggu akan meningkatkan kadar asam urat, karena di dalam tubuh alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat plasma dapat menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Oleh karena itu orang yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat lebih tinggi daripada orang yang tidak mengkonsumsi alkohol (Febry, 2008). Alkohol merupakan makanan dan minuman yang diperoleh melalui proses fermentasi gula (Herliana, 2013). Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa komplek menjadi sederhana. Berdasarkan produk yang dihasilkan, fermentasi dibedakan menjadi 2 yaitu (1) fermentasi alkohol adalah fermentasi yang hasil produk

5 14 akhir menghasilkan alkohol. Contohnya pada pembuatan tape. (2) fermentasi non alkohol adalah fermentasi yang hasil akhirnya tidak menghasilkan alkohol. Contohnya pada pembuatan tempe (Rukmana & Yuniarsih, 2007). Sedangkan berdasarkan proses reaksi fermentasi terbagi menjadi 2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Kedua fermentasi tersebut diawali dengan proses glikolisis. Fermentasi alkohol yaitu pemecahan glukosa menjadi asam piruvat. Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan proses glikolisis. Fermentasi asam laktat adalah proses fermentasi glukosa yang menghasillkan asam laktat. Setelah melalui proses glikolisis yang menghasilkan asam piruvat kemudian, asam piruvat dirubah menjadi asam laktat (Sudarman, 2016). Alkohol yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna akan diserap oleh intestinum. Alkohol yang diserap oleh intestinum selanjutnya di salurkan melalui peredaran darah darah menuju hepar untuk di metabolisme. Kemudian oleh hepar alkohol akan di metabolisme. Proses metabolisme alkohol di hepar yang pertama yaitu alkohol diubah menjadi asetaldehid. Asetaldehid yang telah terbentuk, selanjutnya diubah menjadi asam asetat. Asam asetat yang telah terbentuk dapat digunakan sebagai substrat untuk menghasilkan energi (Niendya, Djaelani, & Suprihatin, 2011). Asetaldehid merupakan senyawa antara alkohol dan asetat yang bersifat patogen jika dikonsumsi secara berlebihan. Konsumsi aklohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar asam laktat dalam darah. Peningkatan kadar asam laktat dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Terhambatnya ekskresi asam urat menyebabkan asam urat dalam darah menjadi meningkat (Ramayulis, Wibowo, & Sukma, 2014).

6 15 (3) Mengurangi Konsumsi Lemak Makanan yang mengandung lemak bagi penderita artritis gout dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang mengandung lemak tinggi antara lain sea food, jeroan, makanan yang digoreng, makanan bersantan, mentega, avokad, dan durian (Febry, 2008). Lemak yang telah dikonsumsi oleh seseorang kemudian masuk ke dalam tubuh dan mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan lemak di dalam tubuh akan terurai (hidrolisis) menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam lemak akan mengalami oksidasi di hati dan membentuk asetil KoA. Ketika oksidasi asam lemak berlebihan maka produksi asetil KoA akan mengalami peningkatan. Kelebihan asetil KoA yang terakumulasi dalam sel ditanspor menuju ke hati, sehingga terjadi perubahan dari asetil KoA menjadi badan keton. Sebagian besar keton bersifat asam sehingga dapat menimbulkan terjadinya asidosis metabolik (James, Baker, & Swain, 2008). Makanan yang mengandung lemak tinggi yang dikonsumsi oleh penderita artritis gout dapat menyebabkan terjadinya asidosis. Asidosis terjadi karena adanya pembentukan keton yang akan membuat urin menjadi lebih asam sehingga menghambat pengeluaran asam urat melalui urin, dan menyebabkan asam urat menumpuk di dalam darah (Kurniali & Abikusno, 2007); (4) Mengkonsumsi Banyak Cairan Cairan berfungsi sebagai pelarut dan juga sebagai media pembuangan hasil metabolisme sehingga dapat menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh (Diantari & Candra, 2013). Penderita asam urat sebaiknya mengkonsumsi banyak air, minimal 2,5 liter per hari yaitu setara dengan 10 gelas per hari. Selain air putih (air mineral), cairan bisa didapatkan dari buah buahan yang mengandung banyak air (Utami, 2009).

7 Konsep Asam Urat (Artritis Gout) Manifestasi Asam Urat Serangan gout pertama biasanya hanya menyerang satu sendi. Secara umum serangan gout terjadi di kaki, namun 3 14 % serangan juga bisa terjadi di banyak sendi (poliarthritis). Urutan sendi yang terkena serangan gout berulang biasanya adalah ibu jari (padogra), pergelangan kaki, sendi kaki belakang, pergelangan tangan dan lutut. Penyakit asam urat bisa menimbulkan nyeri akibat kristal natrium urat yang menumpuk pada sendi dan jaringan disekitar sendi. Nyeri yang dirasakan pada penderita gout hanya pada beberapa sesndi. Umumnya serangan terjadi pada malam hari dan menjelang pagi. Sendi yang terserang akan membengkak dan kulit di atasnya nampak berwarna kemerahan (Ariani, 2014) Faktor Resiko Asam Urat Menurut Shag and Choi (2006), faktor faktor yang beresiko terkena penyakit asam urat yaitu: 1. Usia Pada umumnya asam urat menyerang pada usia 30 tahun. Laki laki lebih beresiko terhadap penyakit gout daripada wanita. Kadar asam urat laki laki cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia sedangkan kadar asam urat pada wanita meningkat saat menopause, karena wanita memiliki hormon estrogen yang membantu pembuangan asam urat lewat urin. 2. Genetik Riwayat keluarga dekat merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit asam urat. Adanya riwayat dalam keluarga yang memiliki penyakit asam urat menjadi resiko terjadinya asam urat yang semakin tinggi juga.

8 17 3. Obesitas Kegemukan lebih beresiko terkena asam urat dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal. Pada seseorang yang mengalami obesitas, ginjal akan terganggu dalam proses keluarnya asam urat. Hal ini diakibatkan karena kelebihan lemak di dalam tubuh. Selain itu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin secara berlebihan akan beresiko terkena asam urat. 4. Obat obatan Obat-obatan yang dapat mengakibatkan terjadinya hiperurisemia adalah pada penggunaan diuretik. Diuretik sering digunakan untuk pengobatan hipertensi. Efek samping penggunaan diuretik dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. 5. Konsumsi alkohol berlebihan Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh, hal ini karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat yang menyebabkan pengeluaran asam urat menjadi terhambat. 6. Asupan purin berlebihan Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat di dalam tubuh. Asupan makanan yang mengandung purin tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat. Makanan yang mengandung purin tinggi misalnya sea food, kacang kacangan, makanan kaleng dan daging. 7. Penyakit degeneratif Penyakit asam urat ini menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif salah satunya meliputi hipertensi dan diabetes mellitus.

9 Stadium Artritis Gout Menurut Dalimartha (2011), Stadium artritis gout terbagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut : 1. Hiperurisemia Asimtomatik Hiperurisemia asimtomatik merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat namun tanpa ditandai dengan adanya gejala gejala menimbulkan rasa sakit pada persendian dan tidak terdapat pembentukan tofi. Umumnya hiperurisemia diketahui secara tidak sengaja saat melakukan medical check up 2. Artritis Gout Akut Serangan artritis gout akut pertama kali ditandai dengan proses peradangan pada satu sendi (monoartikuler), sekitar 60% kasus diantaranya timbul pada sendi bagian pangkal ibu jari kaki ( sendi metatarso-phalangeal I/MTP I). Gejala yang ditimbulkan akibat peradangan sendi tersebut meliputi nyeri yang timbul secara tiba tiba, bengkak, kulit di atas sendi yang terasa sakit berwarna kemerahan dan terasa panas apabila diraba. Rasa nyeri tersebut timbul pada saat malam hari ataupun menjelan pagi hari. Adapun beberapa hal yang dapat memicu terjadinya serangan artritis akut seperti : alkohol, kurang cairan akibat kurang minum, makan berlebihan, puasa misalnya sebelum menjalankan operasi dan benturan ringan pada sendi. 3. Stadium Interkritikal Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada fase interkritikal gout. Interkritkal gout adalah masa bebas dimana penderita tidak merasa sakit diantara dua serangan gout. Serangan artritis akut terkadang timbul hanya satu kali. Namun, kebanyakan penderita akan mengalami serangan berikutnya

10 19 setelah 6 bulan hingga 2 tahun. Serangan selanjutnya, gout akan menyerang beberapa sendi (poliartikuler) dengan rasa nyeri yang hebat, rasa sakit lebih lama, dan frekuensi serangan semakin meningkat. 4. Stadium Artritis Gout Kronis Artritis Gout Kronis adalah serangan artritis akut yang terjadi 4-5 kali dalam setahun. Tahap ini dapat menimbulkan benjolan (Tofi) pada sendi. Tofi adalah timbunan dari kristal monosodium urat. Tofi ini berupa benjolan keras. Umumnya tofi dapat timbul setelah 10 tahun sejak serangan gout akut Patofisiologi Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin, dimana purin berasal dari metabolisme dalam tubuh (endogen) dan berasal dari sumber makanan (eksogen) (Lingga, 2012). Kadar asam urat merupakan hasil keseimbangan antara produksi dan eksresi. Ketika terjadi ketidakseimbangan dua proses tersebut maka akan terjadi keadaan hiperurisemia. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah yang menimbulkan hipersaturasi asam urat yaitu kelarutan asam urat yang telah melewati ambang batasnya (Hidayat, 2009). Penyebab produksi asam urat meningkat antara lain karena adanya gangguan metabolisme purin, keturunan, dan berlebihnya mengkonsumsi makanan yang memiliki purin tinggi, sedangkan pembuangan asam urat berkurang terjadi akibat ketidakmampuan ginjal dalam mengeluarkan asam urat yang berlebihan dari dalam tubuh. Keadaan ini ditimbulkan akibat pengunaan obat seperti obat diuretik, hipertensi, dan olahraga terlalu berat (Misnadiarly, 2007). Hiperurisemia mengakibatkan terjadinya akumulasi kristal monosodium urat yang tersimpan di dalam sendi yang kemudian menyebar pada cairan senovial.

11 20 Pecahnya kristal monosodium urat ke dalam cairan senovial pada sendi memicu respon inflamasi seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak. Respon inflamasi inilah yang diakibatkan karena adanya penumpukan asam urat (Berivan & Ozturk, 2014) Penatalaksanaan Penatalaksanaan pada penderita asam urat terbagi menjadi 2 yaitu secara farmakologi dan non farmakologi 1. Terapi farmakologi : Pengobatan pada penderita asam urat diberikan berdasakan pada stadium artritis gout tertentu yang dialami. Pengobatan untuk stadium gout akut bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri, sedangkan pada stadium interkritikal gout bertujuan untuk mempertahankan tingkat rendah asam urat dan mencegah pembentukan tophi. Beberapa obat yang digunakan antara lain NSAID, Colchicine, Allopurinol, dan Corticosteroid yang masing masing dari obat obatan tersebut memiliki efek samping yang berbeda beda (Kopke & Greff, 2015). 2. Terapi Non farmakologi Upaya pengobatan pada penderita asam urat dapat dilakukan dengan pengobatan non farmakologi berupa memodifikasi gaya hidup yang meliputi menurunkan berat badan bagi penderita asam urat yang obesitas, mengurangi mengkonsumsi alkohol secara berlebihan serta mengurangi asupan makanan yang kaya purin dari berbagai jenis (Kopke & Greff, 2015). Adapun diet pada penderita asam urat terdiri dari : (1) Membatasi asupan purin. Purin yang merupakan bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti mengurangi

12 21 konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Jumlah maksimal asupan protein bagi penderita asam urat yaitu sekitar mg/hari setara dengan 1 1 1/2 potong per hari (Febry, 2008); (2) Mengurangi konsumsi lemak. Makanan yang mengandung lemak bagi penderita artritis gout dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang mengandung lemak tinggi antara lain sea food, jeroan, makanan yang digoreng, makanan bersantan, mentega, avokad, dan durian (Febry, 2008); Ketika di dalam tubuh, konsumsi buah buahan seperti avokad dan durian akan berubah menjadi alkohol di dalam usus. Mesikpun kadar purinnya rendah jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan berubah menjadi alkohol, sehingga konsumsi buah tersebut perlu dibatasi (Ramayulis, 2013). (3) Tidak mengkonsumsi alkohol. Alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat plasma dapat menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Oleh karena itu orang yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat lebih tinggi daripada orang yang tidak mengkonsumsi alkohol (Febry, 2008). Alkohol merupakan makanan dan minuman yang diperoleh melalui proses fermentasi gula, contohnya tape (Herliana, 2013); (4) Mengkonsumsi banyak cairan. Penderita asam urat sebaiknya mengkonsumsi banyak air, minimal 2,5 liter per hari yaitu setara dengan 10 gelas per hari. Air berfungsi sebagai pelarut dan juga sebagai media pembuangan hasil metabolisme sehingga dapat menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh (Diantari & Candra, 2013).

13 Pencegahan Menurut Herliana (2013), untuk mencegah terjadinya penyakit asam urat sebaiknya melakukan upaya pencegahan sebagai berikut: 1. Olahraga Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran, salah satunya yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit asam urat. Ketika berolahraga secara teratur maka sistem metabolisme tubuh akan berjalan lancar sehingga proses penyerapan nutrisi dalam tubuh akan menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu olahraga akan melancarkan sirkulasi darah dan mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah, serta melancarkan sistem metabolisme sehingga dapat mengurangi resiko menumpuknya asam urat dalam tubuh. 2. Menghindari alkohol Makanan dan minuman yang mengandung alkohol sebaiknya dihindari untuk mencegah terjadinya asam urat. Kadar alkohol yang tinggi memiliki dampak yang buruk di dalam tubuh yaitu menimbulkan kerusakan beberapa fungsi organ dalam tubuh. Contohnya yaitu mengurangi fungsi jantung dalam mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan menganggu fungsi ginjal dalam mengekskresikan asam urat. 2.3 Konsep Kekambuhan Definisi Kekambuhan Kekambuhan adalah suatu keadaan timbulnya tanda dan gejala pada suatu penyakit dimana penyakit tersebut telah mengalami perbaikan dan biasanya keadaannya lebih parah dibandingkan dengan sebelumnya (Hamid & Purnomo, 2010). Adapun faktor penyebab kekambuhan terdiri dari : konsumsi makanan yang

14 23 mengandung purin tinggi, makanan yang mengandung lemak, mengkonsumsi alkohol, dan kurang dalam mengkonsumsi cairan Faktor Faktor Penyebab Kekambuhan Terdapat 4 faktor yang dapat menimbulkan terjadinya kekambuhan yaitu : 1. Konsumsi Makanan yang mengandung Purin Purin merupakan bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Jumlah maksimal asupan protein bagi penderita asam urat yaitu sekitar g/hari setara dengan 1 1 1/2 potong per hari (Febry, 2008). Selain itu, purin juga diproduksi oleh tubuh manusia sekitar 80 85% dan sisanya berasal dari konsumsi makanan yang mengandung purin. Ketika konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, ginjal akan kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan asam urat di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan kristal asam urat pada area persendian. Penumpukan kristal asam urat inilah yang menimbulkan peradangan dan rasa nyeri, karena kristal asam urat yang saling bergesekan saat sendi bergerak (Herliana, 2013). Gejala peradangan yang terjadi pada penderita asam urat ditandai dengan serangan nyeri yang timbul secara tiba tiba, bengkak, dan kemerahan pada sendi (Porto et al, 2014). Oleh karena itu, tanda dan gejala tersebut mengindikasikan terjadinya kekambuhan. Menurut Ramayulis (2013), makanan yang mengandung purin terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: (1) Tinggi purin yaitu makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat karena memiiki kandungan kadar purin tinggi yaitu mg purin dalam bahan makanan. Makanan yang memiliki kandungan purin tinggi terdapat pada bebek, sarden, kornet, kerang, jeroan, alkohol, tape, durian, dan alpukat; (2) Purin sedang yaitu makanan yang sebaiknya dibatasi untuk dikonsumsi oleh penderita asam

15 24 urat. Kadar purin sedang mengandung mg purin. Makanan yang berkadar purin sedang dapat dikonsumsi maksimal g atau 1-1 ½ potong atau satu mangkuk (100gr) per hari. Makanan tersebut antara lain daging sapi, ayam, ikan, udang, tahu, tempe, bayam, daun singkong; (3) Rendah purin yaitu makanan yang bebas untuk dikonsumsi karena kadar purinnya rendah, misalnya ubi, jagung, roti dan bihun. 2. Makanan yang Mengandung Lemak Dampak konsumsi makanan yang mengandung lemak bagi penderita asam urat yaitu dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang mengandung lemak tinggi antara lain sea food, jeroan, makanan yang digoreng, makanan bersantan, mentega, avokad, dan durian (Febry, 2008). Makanan yang mengandung lemak tinggi yang dikonsumsi oleh penderita asam urat dapat menyebabkan terjadinya asidosis. Asidosis terjadi karena adanya pembentukan keton yang akan membuat urin menjadi lebih asam sehingga akan menghambat pengeluaran asam urat melalui urin, dan menyebabkan asam urat menumpuk di dalam darah (Kurniali & Abikusno, 2007). 3. Mengkonsumsi Alkohol Alkohol merupakan salah satu faktor resiko terjadinya asam urat, jika mengkonsumsi alkohol secara berlebihan akan meningkatkan resiko kekambuhan pada penderita asam urat (Neogi et al, 2014). Konsumsi alkohol tidak hanya pada minuman keras, namun juga terdapat di berbagai produk yang mengandung alkohol, misalnya tape. Alkohol merupakan suatu bentuk produk hasil dari fermentasi gula (Herliana, 2013). Konsumsi aklohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar asam laktat dalam darah. Peningkatan kadar asam laktat di dalam tubuh dapat

16 25 menyebabkan terhambat ekskresi asam urat melalui urin. Terhambatnya ekskresi asam urat inilah akan menimbulkan peningkatan asam urat dalam darah (Ramayulis, Wibowo, & Sukma, 2014). 4. Mengkonsumsi Cairan Mengkonsumsi cairan atau air mineral berfungsi sebagai media pembuangan hasil metabolisme sehingga dapat membantu untuk menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh (Diantari & Candra, 2013). Penderita asam urat sebaiknya mengkonsumsi banyak air, minimal 2,5 liter per hari yaitu setara dengan 10 gelas per hari Menurut penelitian yang dilakukan oleh Neogi et al (2009) yang berjudul drinking water can reduce the risk of reccurent gout attacks dengan jumlah sampel 535 penderita yang terdiagnosis artritis gout. Penelitian ini terdiri dari 78% laki - laki dengan usia rata rata 53 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi air lebih dari 8 gelas dalam sehari dapat menurunkan resiko terjadinya kekambuhan. Pencegahan yang dapat dilakukan oleh penderita asam urat untuk mencegah timbulnya kekambuhan yaitu dengan cara mengurangi faktor penyebabnya tersebut dengan mengatur pola diet. Kekambuhan pada penderita asam urat ditandai dengan rasa sakit pada daerah persendian (seperti ditusuk tusuk) biasanya sendi yang terkena yaitu jempol kaki, terasa seperti kesemutan, nyeri biasanya terjadi pada malam atau pagi hari setelah bangun tidur, sendi yang terkena akan terlihat bengkak, terasa panas dan kemerahan (Maksum & Kaysi, 2009).

17 Hubungan Pola Diet Dengan Kadar Asam Urat Pada Penderita Artritis Gout Diet adalah memilih makanan dan mengatur jumlah asupan pada jenis makanan yang sesuai untuk kebutuhan tubuh (Priandarini, 2010). Pola diet pada penderita asam urat dapat membantu untuk mengurangi resiko terhadap kekambuhan atau peningkatan kadar asam urat dengan mempertahankan kadar asam urat agar tetap stabil (Ningdyar, 2009). Konsumsi makanan dalam sehari-hari bagi penderita asam urat sebaiknya makanan yang mengandung purin sedang (Ningdyar, 2009). Konsumsi maksimal bahan makanan yang mengandung purin sedang yaitu gr atau 1 1 1/2 potong per hari (Wirakusuma, 2010). Purin berasal dari makanan yang dikonsumsi baik dari hewan maupun tumbuhan. Purin merupakan bagian dari makanan yang mengandung protein (Febry, 2008). Purin yaitu zat yang terdapat dalam setiap makanan dan juga berasal dari tubuh makhluk hidup. Selain itu purin juga terdapat pada buah buahan (Maksum & Kaysi, 2009). Konsumsi asupan makanan yang mengandung purin tinggi sebaiknya tidak berlebihan karena akan meningkatkan kadar asam urat sehingga akan memicu kekambuhan pada penderita asam urat. Makanan yang mengandung purin tinggi antara lain makanan laut, bayam, kacang, dan daging. Mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi akan meningkatkan resiko terjadinya kekambuhan pada penderita artritis gout (Zhang et al, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Bebiker (2015) pada 816 laki-laki dengan riwayat penyakit artritis gout yang mengkonsumsi makanan mengandung kaya akan purin seperti daging, seafood dan sayuran salah satunya bayam menunjukkan peningkatan kadar asam urat. Meningkatnya kadar asam

18 27 urat dapat menimbulkan terbentuknya kristal asam urat di dalam persendian, sehingga menyebabkan terjadinya penyakit artritis gout. Kadar asam urat berkaitan dengan produksi purin dan asupan purin yang dikonsumsi. Purin yang di produksi di dalam tubuh manusia sekitar 80 85% dan sisanya berasal dari makanan yang mengandung purin. Ketika purin yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak, maka kadar asam urat dalam tubuh pun akan meningkat. Meningkatnya asupan purin di dalam tubuh menyebabkan ginjal kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan zat asam urat tersebut sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan di persendian. Penumpukan hasil dari metabolisme inilah yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri serta pembengkakan pada persendian (Herliana, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada perempuan

Lebih terperinci

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikebal sebagai gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam

Lebih terperinci

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein

Lebih terperinci

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway). I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan

Lebih terperinci

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep Program Profesi Ners PSIK FK USU 2009 Gout (asam urat) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang Penyakit asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-30 November 2014 di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung yang memiliki wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat ini dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk

Lebih terperinci

DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes

DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id 1 Merupakan salah satu jenis rematik dengan ciri khas menyerang dibagian sendi terutama sendisendi jari atau dikenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Artritis gout merupakan suatu penyakit peradangan pada persendian yang dapat diakibatkan oleh gangguan metabolisme (peningkatan produksi) maupun gangguan ekskresi dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Penyakit Asam Urat 1. Pengertian Penyakit Asam Urat Penyakit asam urat atau penyakit gout merupakan penyakit karena gangguan metabolik yang termasuk kelompok golongan heteregonous

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat 1. Definisi Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak

Lebih terperinci

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia bisa menimbulkan penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU) di jaringan. Endapan kristal

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belatang kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga tingkat yang diwakili oleh angka harapan hidup menjadi indikator yang akan selalu digunakan

Lebih terperinci

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI Manifestasi Asam Urat pada Lansia di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Jurnal Kota STIKES Kediri Selvia David Vol. Richard, 10, No.1, Karmiatun Juli 2017 MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. 1 Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 6,0 mg/dl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 5,7 mg/dl darah pada wanita (Soeroso dan Algristian,

Lebih terperinci

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak

Lebih terperinci

dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang

dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang PENDAHULUAN Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proporsi dan jumlah lansia terus meningkat di semua negara. Saat ini, di seluruh dunia terdapat 380 juta orang yang berumur 65 tahun ke atas dan diperkirakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.1 Obesitas Kadar lemak berlebih dalam tubuh akan disimpan pada jaringan ekstrahepatik atau jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Pada individu obesitas, kadar lemak yang

Lebih terperinci

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali. BAB 1 PENDAHULUAN Dalam upaya mengatasi hiperurisemia, digunakan obat-obatan, baik obat medis, obat tradisional maupun pengaturan pola makan. Keanekaragaman hayati merupakan kekayaan yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hipertensi a. Pengertian Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmhg dan tekanan diastolik

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu tatanan yang menghimpun upaya secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan

Lebih terperinci

POLA MAKAN DAN MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DIET PATTERN AND GOUT MANIFESTATION TO ELDERLY

POLA MAKAN DAN MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DIET PATTERN AND GOUT MANIFESTATION TO ELDERLY Pola Makan dan Manifestasi Asam Urat pada Lansia Karmiatun, M. Zudaini POLA MAKAN DAN MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DIET PATTERN AND GOUT MANIFESTATION TO ELDERLY Karmiatun, M. Zudaini STIKES RS. Baptis

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di suatu negara dapat dinilai melalui derajat kesehatan masyarakat. Indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan masyarakat ialah angka kesakitan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga keberadaanya bisa normal dalam darah dan urin. Akan tetapi sisa dari metabolisme protein makanan yang mengandung

Lebih terperinci

Pengetahuan Gizi Tentang Asam Urat

Pengetahuan Gizi Tentang Asam Urat LAMPIRAN 66 65 Pengetahuan Gizi Tentang Asam Urat 1. Apa yang dimaksud dengan asam urat? a. asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin b. asam yang ada di urat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASAM URAT 1. Pengertian Asam Urat Asam Urat merupakan hasil akhir metabolisme purin (Nukleoprotein). Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa

Lebih terperinci

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Pipit Choirum Fitriyah, Farida Juanita, Arfian Mudayan.......ABSTRAK....... Artritis pirai merupakan

Lebih terperinci

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya BAB 1 PENDAHULUAN Banyak penyakit yang terjadi pada tubuh manusia, selalu disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri terutama merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan terjadinya kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperurisemia adalah keadaan di mana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Hiperurisemia dapat terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Program Pemberdayaan Wanita Pra Lanjut Usia dan Wanita Lanjut Usia di Bogor Program Pemberdayaan Wanita Pra Lanjut Usia dan Wanita Lanjut Usia adalah suatu program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. OBESITAS. 2.1.1. Pengertian Obesitas. Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS Topik Sub Topik : Nyeri sendi degeneratif (Osteoartritis) : Pengertian Osteoartritis, Penyebab osteoarthritis, Tanda-tanda nyeri sendi (osteoartritis), Cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola perilaku makan seseorang dibentuk oleh kebiasaan makan yang merupakan ekspresi setiap individu dalam memilih makanan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu

Lebih terperinci

2. Pembuangan Asam Urat Berkurang

2. Pembuangan Asam Urat Berkurang Asam urat mrp metabolit normal didalam tubuh manusia sbg hasil akhir pemecahan/ metabolit protein urine. Gout berasal dari kata latin Guttan yang berarti Tetesan. Pada awalnya ditandai dg gangguan linulinu

Lebih terperinci

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan pola makan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa disebabkan karena gaya hidup

Lebih terperinci

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..? Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..? Penyakit Diabetes bisa disembuhkan setelah para ilmuwan menemukan bahwa gumpalan beracun dari sel berhenti memproduksi hormon insulin. Para ilmuwan di Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi diet tinggi lemak dan fruktosa di masyarakat saat ini mulai meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya konsumsi junk food dan

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI Sukarmin STIKES Muhammadiyah Kudus Email: maskarmin@yahoo.com Abstrak Di Indonesia, asam

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANAMNESIS. dengan anamnesis yang benar.

ANAMNESIS. dengan anamnesis yang benar. PENDAHULUAN Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena dipercaya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi. Kini, asam urat bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan penyumbatan

Lebih terperinci

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Apakah Kolesterol Kita dapat mengaitkan kolesterol dengan makanan berlemak, tetapi sebagian besar zat lilin dibuat oleh tubuh kita sendiri. Hati

Lebih terperinci

BAH III RINGKASAN. Epidemiologi

BAH III RINGKASAN. Epidemiologi BAH III RINGKASAN Gout arthritis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan arthritis akut akibat endapan kristal monosodium urat pada sendi. Penyakit ini inerupakan salah satu istilah yang

Lebih terperinci

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

MAKALAH GIZI ZAT BESI

MAKALAH GIZI ZAT BESI MAKALAH GIZI ZAT BESI Di Buat Oleh: Nama : Prima Hendri Cahyono Kelas/ NIM : PJKR A/ 08601241031 Dosen Pembimbing : Erwin Setyo K, M,Kes FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa :

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa : BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penyelenggaraan Makan Siang Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan yang mempekerjakan 22.563 orang telah menyediakan kantin untuk tenaga kerja, hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbun lemak yang melebihi 25 % dari berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan biasanya karena kelebihan

Lebih terperinci

PRINSIP DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

PRINSIP DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS PRINSIP DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes mellitus berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan. Prinsip diet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ tubuh secara bertahap menurun dari waktu ke waktu karena

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif sensitivitas sel terhadap insulin, akan memicu munculnya penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif sensitivitas sel terhadap insulin, akan memicu munculnya penyakit tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat meningkatkan dengan cepat prevalensi komplikasi kronis pada lansia. Hal ini disebabkan kondisi hiperglikemia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi menyebabkan semakin meningkatnya umur harapan hidup (life

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun. BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah Seluruh responden pada penelitian ini memiliki rentang usia 45-65 tahun di posyandu Lansia RW 18 dan RW 19 Kelurahan Jebres,

Lebih terperinci

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Diabetes merupakan penyakit yang mempengaruhi kemampuan tubuh anda untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Yaitu, hormon yang bekerja untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data mengenai jumlah serta tingkat penderita diabetes di Indonesia didapat dari beberapa website berita dan pengetahuan di media internet : - www.nationalgeographic.co.id

Lebih terperinci

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat

Lebih terperinci

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes Mellitus (DM) di dunia. Angka ini diprediksikan akan bertambah menjadi 333 juta orang pada tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH) DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH) PENDAHULUAN Diit pada Hemodialisis adalah diit yang diberikan pada penderita gagal ginjal kronik yang mendapat terpai pengganti HD. HD sebagai pengganti sebagian kerja

Lebih terperinci

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita 12 Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita hiperkolesterolemia yang menderita penyakit jantung koroner, tetapi

Lebih terperinci

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012 DIABETES UNTUK AWAM Desember 2012 Apa itu Tubuh Manusia? Tubuh manusia seperti mesin yang komplex Glukosa adalah bahan bakar dari tubuh manusia Bagaimana tubuh kita menggunakan glukosa? Glukosa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh merupakan fungsi esensial untuk kesejahteraan, yang berarti keselamatan dari seluruh makhluk hidup.

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Serum asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin (Liu et al, 2014). Kadar serum asam urat dapat menjadi tinggi tergantung pada purin makanan, pemecahan purin

Lebih terperinci

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR Latar Belakang Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang, karena mengandung kalori,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari manusia selalu membutuhkan minum untuk mempercepat proses metabolisme dalam tubuh dan agar terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk

Lebih terperinci

1/1/2002. Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Lansia & Obat. Gizi seimbang POLA HIDUP SEHAT

1/1/2002. Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Lansia & Obat. Gizi seimbang POLA HIDUP SEHAT PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI POLA HIDUP SEHAT Masalah Lansia (terkait fungsi pencernaan) Gangguan gigi geligi makanan empuk Indera pengecap melemah risiko makan terlalu asin hipertensi Gerakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia) (Misnadiarly, 2007).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia) (Misnadiarly, 2007). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Gout arthritis 2.1.1 Pengertian gout arthritis Gout arthritis adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi (tofi).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan hal yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan menurut data WHO tahun 2011, jumlah perokok Indonesia mencapai 33% dari total jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen

Lebih terperinci