DIAGNOSA SEHAT REMAJA - DEWASA
|
|
- Sri Liani Wibowo
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DIAGNOSA SEHAT REMAJA - DEWASA
2 Askep pada Perkembangan Psikososial Remaja tahun Pembentukan Identitas Diri VS Bingung Peran
3 Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa Adanya dorongan untuk pembentukan identitas diri yang kuat yang diimbangi dengan perasaan kesetiakawanan dan toleransi dengan teman sebaya Adanya pembentukan kelompok dengan pembagian peran yang akan dipatuhi oleh masing-masing anggota kelompok
4 Cont Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat.
5 Menurut Erikson (1968, dalam Papalia et al, 2009), tugas remaja adalah menghadapi krisis dari identitas vs kekacauan identitas, untuk menjadi orang dewasa yang unik dengan pemahaman diri yang kohern dan memiliki peran yang bernilai dalam masyarakat. Krisis identitas ditemukan pada remaja yang mengalami gangguan, tentara dalam perang dan anggota dari kelompok minoritas (Erikson, 1968, 1973; L.J. Friedman, 1999)
6 Cont Identitas yang terbentuk saat remaja menyelesaikan tiga persoalan besar yaitu: pilihan pekerjaan, pemilihan nilai-nilai untuk diterapkan dalam hidup dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan.
7 Cont Masa pubertas terjadi pada tahap ini Bila pada tahap sebelumnya berjalan dengan baik maka seseorang dapat menyesuaikan diri dengan orang lain dan dapat merasakan bahwa mereka sudah menjadi bagian dalam kehidupan orang lain. Karena sudah dapat mengetahui jati dirinya
8 Cont Identity confusion atau kekacauan identitas terjadi apabila tahap-tahap sebelumnya berjalan kurang lancar atau tidak berlangsung dengan baik, disebabkan anak tidak mengetahui dan memahami siapa dirinya yang sebenarnya ditengah-tengah pergaulan dan struktur sosialnya
9 Cont identitas ego > kekacauan identitas = fanatisisme Kekacauan identitas> identitas ego = pengingkaran Identitas ego~kekacauan identitas = kesetiaan
10 PENGKAJIAN 1. Perkembangan yang normal: pembentukan identitas diri a) Menilai diri secara objektif b) Merencanakan masa depan c) Dapat mengambil keputusan d) Menyukai dirinya e) Berinteraksi dengan lingkungannya f) Bertanggung jawab g) Memperlihatkan kemandirian dalam keluarga h) Meminta bantuan pada orang lain yang dianggapnya mampu
11 Cont 2. Penyimpangan perkembangan: Bingung Peran a) Tidak menemukan ciri khas dirinya b) Merasa bingung dan bimbang c) Tidak mempunyai rencana masa depan d) Tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya e) Berperilaku antisosial f) Tidak menyukai dirinya g) Sulit mengambil keputusan h) Tidak mempunyai minat i) Tidak mandiri
12 DIAGNOSIS KEPERAWATAN Potensial (normal): Potensial pembentukan identitas diri Resiko penyimpangan: Resiko bingung peran
13 TINDAKAN KEPERAWATAN Tujuan: a) Remaja mampu menyebutkan karakteristik perkembangan yang normal dan menyimpang b) Remaja mampu menjelaskan cara perkembangan yang normal c) Remaja mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal
14 Cont 1. Tindakan untuk DK Pembentukan identitas diri: a) Diskusikan ciri perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang b) Diskusikan cara untuk memcapai perkembangan psikososial yang normal (interaksi dengan orang lain, mengikuti kegiatan positif, melaks kegiatan di rumah sesuai dengan perannya) c) Bimbing dan motivasi remaja dalam melaksanakan rencana yang telah dibuatnya
15 CONT 2. Tindakan untuk DK: Perkembangan bingung peran: a) Diskusikan aspek positif yang dimiliki remaja b) Bantu mengidentifikasi berbagai peran yang dapat ditampilkan remaja dalam kehidupannya c) Diskusikan penampilan peran yang terbaik untuk remaja d) Bantu remaja mengidentifikasi peran keluarga
16 1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan remaja yang normal dan menyimpang 2. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan remaja 3. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan remaja 4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan remaja.
17 Cont Tindakan keperawatan untuk keluarga: a) Jelaskan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang b) Jelaskan cara yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk memfasilitasi perkembangan remaja yang normal c) Diskusikan dan demonstrasikan tindakan untuk membantu remaja memperoleh identitas diri d) Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk memfasilitasi remaja untuk memperoleh identitas diri
18 EVALUASI dan DOKUMENTASI Evalusi kemampuan remaja dan keluarga dalam perkembangan psikososial remaja dan evaluasi kemampuan perawat dalam memberikan askep perkembangan psikososial remaja. Dokumentasi askep yang telah dilakukan sesuai dengan format dokumentasi pengkajian, dokumentasi perencanaan, dokumentasi implementasi dan evaluasi
19 ASKEP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA MUDA (18-25 TAHUN) INTIM VS ISOLASI
20 Masa Dewasa Awal (Young adulthood) Ditandai adanya kecenderungan intimacy isolation Ikatan kelompok sudah mulai longgar Selektif membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham Adanya dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
21 Cont Jenjang yang ingin dicapai adalah adanya kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri Apabila seseorang dalam tahap ini tidak mempunyai kemampuan untuk menjalin relasi dengan orang lain secara baik maka akan tumbuh sifat merasa terisolasi Intimasi>isolasi = cuek, terlalu bebas Isolasi > intimasi = terkucil -> benci,dendam Intimasi~isolasi= cinta yaitu kemampuan untuk mengenyampingkan segala bentuk perbedaan dan keangkuhan lewat rasa saling membutuhkan
22 Cont Ritualisasi yang terjadi pada tahan ini yaitu adanya afiliasi dan elitisme. Afilisiasi menunjukkan suatu sikap yang baik dengan mencerminkan sikap untuk mempertahankan cinta yang dibangun dengan sahabat, kekasih, dan lain-lain. Sedangkan elitisme menunjukkan sikap yang kurang terbuka dan selalu menaruh curiga terhadap orang lain.
23 Pengkajian Karakteristik Perilaku Dewasa Muda: 1. Perkembangan yang normal: akrab dengan orang lain: a) Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain b) Mempunyai hubungan dekat dengan orang tertentu: pacar, sahabat c) Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi d) Merasa mampu mandiri dalam kehidupan (sudah bekerja)
24 Cont e) Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial dan emosional f) Mempunyai konsep diri yang realistis sesuai kenyataan g) Menyukai dirinya dan mengetahui tujuan hidupnya h) Berinteraksi baik dengan keluarga i) Mampu mengatasi stres akibat perubahan dirinya j) Menganggap kehidupan sosialnya bermakna k) Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya
25 Cont Karakteristik penyimpangan perkembangan: Menyendiri/isolasi Ketakutan/ tidak siap menerima akibat dari perbuatannya Sulit untuk memulai suatu hubungan Tidak mempunyai teman dekat Menghindari komitmen dalam berinteraksi Mudah beralih dalam bekerja, karier atau gaya hidup Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain Tidak mampu mengatasi stres
26 Diagnosis Keperawatan Potensial (normal): Potensial berhubungan akrab dengan orang lain Resiko (penyimpangan): Resiko isolasi sosial
27 Tindakan Keperawatan Tujuan: Individu dewasa muda mampu: a) Memahami karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang b) Memahami cara mencapai perkembangan psikososial yang normal (berinteraksi dan bekerja) c) Melakukan tindakan untuk perkembangan psikososial yang normal
28 Cont Tindakan keperawatan pada dewasa muda a) Diskusikan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang b) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal c) Motivasi dan beri dukungan pada individu untuk melalkukan tidakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya
29 Cont Tindakan keperawatan untuk keluarga: Tujuan: 1. Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang 2. Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa muda 3. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan dewasa muda 4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan dewasa muda
30 Cont Tindakan Keperawatan untuk keluarga: a) Jelaskan pada keluarga tentang perkembangan psikososial dewasa muda yang normal dan menyimpang b) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda yang normal c) Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa yang normal
31 EVALUASI dan DOKUMENTASI Evalusi kemampuan dewasa muda dan keluarga dalam perkembangan psikososial dewasa muda dan evaluasi kemampuan perawat dalam memberikan askep perkembangan psikososial dewasa muda. Dokumentasi askep yang telah dilakukan sesuai dengan format dokumentasi pengkajian, dokumentasi perencanaan, dokumentasi implementasi dan evaluasi
32 Askep pada perkembangan psikososial dewasa (25-65 tahun) Menyiapkan Generasi Berikutnya VS Terhambat
33 Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya kecenderungan generativity-stagnation Salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi). Melalui generativitas akan dapat dicerminkan sikap memperdulikan orang lain. Sedangkan stagnasi yaitu pemujaan terhadap diri sendiri dan tidak perduli terhadap siapapun.
34 Cont Maladaptif yang kuat akan menimbulkan sikap terlalu peduli, sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri. Selain itu malignansi yang ada adalah penolakan, di mana seseorang tidak dapat berperan secara baik dalam lingkungan kehidupannya sehingga kehadirannya kurang dapat diterima dengan baik oleh lingkungan
35 Cont Pada masa dewasa individu diharapkan dapat terlibat dalam keluarga, masyarakat, pekerjaan dan mampu membimbing keturunannya Masa dewasa ditandai dengan kebebasan pribadi, kestabilan keuangan dan interaksi sosial yang baik karena pada masa ini individu sudah beranjak dewasa dan berkeluarga. Individu menyadari tanggung jawab bertambah pada masa ini Kegagalan dalam mencapai kemampuan dapat menyebabkan ketergantungan dalam keuangan dan stagnasi
36 Pengkajian: 1. Perkembangan yang normal: Generativity a) Membimbing dan menyiapkan generasi berikutnya b) Memperhatikan kebutuhan orang lain c) Kreatif d) Produktif e) Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi f) Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah lansia g) Merasa nyaman dengan pasangannya h) Menilai pencapaian tujuannya
37 2. Penyimpangan Perkembangan (Stagnasi) a) Tidak dapat melakukan hal yang berguna b) Bertindak sesuka hati/semaunya sendiri c) Hanya memperhatikan diri sendiri d) Kurang mempunyai keinginan untuk bekerja dan berkeluarga e) Tidak mempunyai komitmen pribadi
38 Diagnosis Keperawatan Potensial (normal): Potensial untuk produktif Resiko (penyimpangan): Resiko terjadi stagnasi/ terhambat
39 Tindakan keperawatan Tujuan:Individu dewasa dapat... a) Memahami perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang b) Memahami tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal c) Melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal
40 Cont 1. Implementasi untuk Perkembangan yang normal: a) Diskusikan dengan individu dewasa mengenai perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang b) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal (menerima proses penuaan, menikmati kebebasan dan kemandirian, berinteraksi dengan baik, berumah tangga, memperbaharui minat, melakukan hobi) c) Memotivasi pelaksanaan tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososial orang dewasa d) Motivasi dalam membimbing generasi selanjutnya
41 Cont 2. Implementasi penyimpangan perkembangan: stagnasi/terhambat: a) Diskusikan penyebab hambatan (fisik, sakit, tgs perkembangan tidak tercapai, perpisahan, kehilangan) b) Diskusikan cara mengatasi hambatan c) Motivasi dan dampingi individu dalam menyelesaikan masalah d) Motivasi dalam melakukan tidakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya
42 Tindakan Kep Keluarga Tujuan: 1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan dewasa yang normal dan menyimpang 2. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan sosial dewasa 3. Keluarga mampu memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa 4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan psikososial dewasa yang normal
43 Cont Tindakan Keperawatan untuk keluarga: a) Jelaskan pada keluarga tentang perkembangan psikososial dewasa yang normal dan menyimpang b) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa yang normal c) Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa yang normal
44 Cont Tindakan keperawatan keluarga dengan penyimpangan: Stagnasi a) Diskusikan dgn keluarga penyebab hambatan (fisik, sakit, tgs perkembangan tidak tercapai, perpisahan, kehilangan) b) Diskusikan dengan keluarga cara mengatasi masalah anggota keluarga dewasa c) Diskusikan dengan keluarga cara mengatasi hambatan d) Diskusikan dgn keluarga cara mencapai erkembangan psikososial dewasa
45 EVALUASI dan DOKUMENTASI Evalusi kemampuan dewasa dan keluarga dalam perkembangan psikososial dewasa dan evaluasi kemampuan perawat dalam memberikan askep perkembangan psikososial dewasa. Dokumentasi askep yang telah dilakukan sesuai dengan format dokumentasi pengkajian, dokumentasi perencanaan, dokumentasi implementasi dan evaluasi
46 Askep pada Perkembangan Psikososial Lansia (>65 tahun) Integritas Vs Putus Asa
47 Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity despair Perkembangan psikososial lansia adalah tercapainya integritas diri yang utuh, pemahaman terhadap makna hidup keseluruhan menyebabkan lansia membimbing generasi selanjutnya berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak mencapai integritasnya akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena merasa hidupnya tidak bermakna
48 Cont Individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi menjadi pribadi yang telah mapan di satu pihak tapi masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapai yang dihalangi oleh faktor usia. Dalam situasi ini individu merasa putus asa.
49 Cont Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati bagi sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja dianggap tidak dapat berbuat apa-apa lagi atau tidak berguna. Integritas yang memiliki arti tersendiri yakni menerima hidup dan oleh karena itu juga berarti menerima akhir dari hidup itu sendiri
50 Cont Integritas>kecemasan = berandai-andai, tidak mau menghadapi kesulitan dan kenyataan di masa tua Kecemasan> integritas= sikap menggerutu yang diartikan Erikson sebagai sikap sumpah serapah dan menyesali kehidupan sendiri. Integritas~kecemasan= kebijaksanaan
51 Pengkajian 1. Karakteristik Integritas Diri: a) Mempunyai harga diri tinggi b) Merasa disayang oleh keluarga c) Menilai kehidupan berarti d) Memandang segala sesuatu hal secara keseluruhan e) Menerima nilai dan keunikan orang lain f) Menerima datangnya kematian
52 Cont 2. Karakteristik Putus Asa: a) Memandang rendah/ menghina/ mencela orang lain b) Merasakan kehidupannya selama ini tidak berarti c) Masih ingin berbuat banyak tapi takut tidak mempunyai waktu lagi.
53 Diagnosa Keperawatan Potensial (normal); Potensial berkembangnya integritas diri Resiko (penyimpangan): Keputusasaan
54 Tindakan Keperawatan Tujuan: lansia mampu a) Menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang, merasa disayangi dna dibutuhkan keluarga, mampu mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungannya b) Menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal dan merasakan hidupnya bermakna c) Mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal
55 Cont 1. Tindakan Keperawatan pada potensial integritas diri: a) Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia b) Diskusikan cara yang dapat dilakukan lansia untuk mencapai integritas diri yang utuh ( makna hidup, life review, reminisance, keberhasilan yang sudah dicapai, kegiatan sosial, melakukan kegiatan kelompok) c) Bimbing lansia untuk membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri yang utuh d) Motivasi lansia untuk melaksanakan rencana yang telah dibuatnya
56 Cont 2. Tindakan keperawatan untuk DK putus asa: a) Diskusikan penyebab hambatan dalam mencapai tugas perkembangan lansia (penyakit, putus asa) b) Diskusikan cara mengatasi hambatan dan motivasi keinginan lansia untuk mengobati penyakit fisik yang dialaminya c) Bantu lansia bersosialisasi secara bertahap d) Fasilitasi untuk ikut kegiatan lansia
57 Tindakan Kep. Keluarga Tujuan: 1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan lansia yang normal dan menyimpang 2. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan psikososial lansia 3. Keluarga mampu memfasilitasi perkembangan psikososial lansia 4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan psikososial lansia
58 Cont 1. Tindakan Kep keluarga : integritas diri a) Jelaskan pada klg tentang perkembangan psikososial lansia yang normal dan menyimpang b) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal c) Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia d) Buat rencana stimulasi perkembangan psikososial lansia
59 Cont 2. Tindakan Kep. Pada Keluarga dengan lansia putus asa: a) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara penyelesaian hambatan dalam mencapai tugas perkembangan lansia saat ini, seperti sakit fisik b) Motivasi dan dampingi keluarga dalam menyelesaikan masalah tersebut c) Diskusikan cara mengatasi hambatan tersebut d) Diskusikan cara mencapai tugas perkembangan psikososial lansia.
60 EVALUASI dan DOKUMENTASI Evalusi kemampuan lansia dan keluarga dalam perkembangan psikososial lansia dan evaluasi kemampuan perawat dalam memberikan askep perkembangan psikososial lansia. Dokumentasi askep yang telah dilakukan sesuai dengan format dokumentasi pengkajian, dokumentasi perencanaan, dokumentasi implementasi dan evaluasi
61 Terima Kasih Selamat Berlajar, Sukses Selalu
Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti
Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang 1. Faktor Genetik. 2. Faktor Eksternal a. Keluarga b. Kelompok teman sebaya c. Pengalaman hidup d. Kesehatan e.
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Awal dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa Dewasa
Lebih terperinciErikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI
Modul ke: Erikson Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Biografi Evaluasi Teori 8 tahap psikososial Daftar Pustaka Biografi Bernama lengkap Erik Homberger Erikson,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupannya. Tanpa kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana
Lebih terperinciErikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai
Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902-1994 ) Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut
Lebih terperinciRentang Perkembangan Manusia UMBY
Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) Belajar berjalan, mengambil makanan padat Belajar bicara Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) Belajar
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
MODUL PERKULIAHAN Perkembangan Sepanjang Hayat Adolescence: Perkembangan Psikososial Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 03 61095 Abstract Kompetensi Masa remaja merupakan
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa
Lebih terperinci- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual Faktor Hereditas (keturunan) --> melalui kromosom Faktor Lingkungan. Perubahan pd masa kanak-kanak berkaitan dg. kematangan --> perbedaan individual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat seseorang memasuki usia dewasa awal, ia mengalami perubahan dalam hidupnya. Pada usia ini merupakan transisi terpenting dalam hidup manusia, dimana remaja mulai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Psikologi Umum 1 PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Erik Homburger Erikson Ursa majorsy Teori perkembangan Erikson sangat dipengaruhi oleh psikoanalisa Freud. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai
Lebih terperinciPSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT
Modul ke: PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Perkembangan Remaja Fakultas Psikologi Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Preface Masa remaja sering disebut sebagai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza
PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD Oleh : Yulia Ayriza Pengertian Pengembangan Afeksi (What?) Afeksi merupakan hal yang sama dengan sosial-emosional. Perkembangan emosi merupakan perkembangan yang mengarah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan individu yang memiliki keterbukaan dalam membagi permasalahan kehidupan maupun penilaian mereka mengenai sesuatu ataupun tentang orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kepribadian I Psikologi Kepribadian I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 13 61101 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIAL. Siti Nuraeni M.Pd
PERKEMBANGAN SOSIAL Siti Nuraeni M.Pd Pengertian Perkembangan Sosial Hurlock : Pemelorehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat (sozialized) memerlukan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA DAN LANSIA PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL Oleh: Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Yulia Ayriza, Ph.D STABILITAS DAN PERUBAHAN ANAK-DEWASA TEMPERAMEN Stabilitas
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia hidup saling membutuhkan satu sama lain. Salah satunya adalah hubungan intim dengan lawan jenis atau melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan, belum ada seorang manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain (www.wikipedia.com).
Lebih terperincidasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan
1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar 2. Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 3. Inisiatif >< Rasa bersalah 4. Industri (kerajinan) >< inferioritas 5. Mencapai identitas diri >< Kebingungan peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dewasa berasal dari bahasa Latin, yaitu adultus yang berarti tumbuh
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Usia Dewasa 2.1.1 Pengertian Usia Dewasa Istilah dewasa berasal dari bahasa Latin, yaitu adultus yang berarti tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masa remaja, menurut Stanley Hall, seorang bapak pelopor psikologi perkembangan remaja, dianggap sebagai masa topan-badai dan stres (storm and stress), karena mereka
Lebih terperinciPSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT
Modul ke: PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Review Teori Perkembangan Fakultas Psikologi Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Perkembangan Psikoseksual Freud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Di usia remaja antara 10-13 tahun hingga 18-22 tahun (Santrock, 1998), secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan baik itu secara biologis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Sosial. Manusia adalah makhluk sosial.di dalam kehidupan sehari-hari manusia
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyesuaian Sosial 1. Pengertian Penyesuaian Sosial Manusia adalah makhluk sosial.di dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Lebih terperinciTeori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza
Teori Perkembangan Psikososial Oleh : Yulia Ayriza Teori Perkembangan Psikososial (Menurut Erik Erikson) Erikson (1950, 1968 ) mengatakan bahwa manusia lebih berkembang dalam tahap psikososial daripada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
101 BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan intimacy melalui wawancara mendalam. Berdasarkan hasil analisis,
Lebih terperinciTAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
Lebih terperinci2015 INTIMACY WANITA KORBAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekerasan dalam berpacaran menjadi sebuah fenomena sosial yang sangat memprihatinkan. Lundberg & Marmion (2006), menyatakan bahwa kekerasan dalam berpacaran
Lebih terperinciPerkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN
Perkembangan Anak dan Remaja Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN Latar Belakang Proses Perkembangan Kognitif Tokohnya adalah Piaget (1936) Perkembangan kognitif memiliki 4 aspek:
Lebih terperinciDisusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog
PELATIHAN PSIKOLOGI DAN KONSELING BAGI DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog MAHASISWA Remaja Akhir 11 20 tahun,
Lebih terperinciTahapan Perkem Perk bang an Kognitif
Tahapan Perkembangan Kognitif Psikologi pendidikan Sensori motorik Tahap perkembangan kognitif Piaget Usia Kemampuan 0-1.5 tahun Belum memiliki konsep permanensi objek (kecakapan psikis untuk mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan psikososial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bijaksana. Seiring dengan bergulirnya waktu, kini bermilyar-milyar manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuhan menciptakan bumi dengan segala isinya, termasuk manusia yang dipercaya Tuhan untuk hidup di dunia dan memanfaatkan segala yang ada dengan bijaksana. Seiring
Lebih terperinciPOLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK: Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti
POLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK: Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti Anita Lie Program Pascasarjana Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1 www.anitalie.com Komunikasi Keluarga Pengganti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar pelitian. Berikut adalah beberapa teori yang terkait sesuai dengan penelitian ini. 2.1 Anxiety (Kecemasan)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang lain, terutama orangtua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain, karena pada dasarnya manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan individu lain sepanjang kehidupannya. Individu tidak pernah dapat hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah bersatunya dua orang manusia yang bersama-sama sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat keterikatan secara
Lebih terperinciMei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns.
Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns. Definisi keluarga Family (yunani) kumpulan individu yang hidup di bawah seorang KK dan di dalam rumah terdiri dari org tua, org dewasa, anak-anak, saudara & pembantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki hak untuk dapat hidup sehat. Karena kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki hak untuk dapat hidup sehat. Karena kesehatan sangat penting maka pemerintah Indonesia memberikan perhatian berupa subsidi dalam bidang
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada
144 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian secara mendalam peneliti membahas mengenai self
Lebih terperinciPerkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi
Perkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi Oleh Mutia Ratnasari* Abstrak Karya tulis ini berjudul Perkembangan Kepribadian pada Tokoh Utama dalam Novel Babalik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat penting, diantaranya sebagai sumber dukungan sosial bagi individu, dan juga pernikahan dapat memberikan kebahagiaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga masa awal dewasa, dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu periode transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Remaja tidak mempunyai tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi. dengan pedang panjang dan juga melempar batu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tawuran terjadi dikalangan pelajar sudah menjadi suatu hal yang biasa, sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi di tangerang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan sepanjang rentang kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan dan harapan.
Lebih terperinci(Family therapy perspective) 1. Keluarga antara 2. Terbentuknya keluarga baru perkawinan (baru
(Family therapy perspective) 1. Keluarga antara 2. Terbentuknya keluarga baru perkawinan (baru menikah) 3. Keluarga memiliki anak usia muda (anak usia bayi s.d. usia sekolah) 4. Keluarga dengan anak dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang No. 1 Tahun 1974 pasal 1). Menurut hukum adat, atau merupakan salah satu cara untuk menjalankan upacara-upacara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai seorang suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN RUMUSAN MASALAH. Menurut Branden (dalam Esri, 2004) perilaku seseorang mempengaruhi dan
6 BAB II LANDASAN TEORI DAN RUMUSAN MASALAH II.1 Pengertian Harga diri (Self-Esteem (SE)) II.1.1 Definisi Harga diri (Self-Esteem) Menurut Branden (dalam Esri, 2004) perilaku seseorang mempengaruhi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN ) A. PENGERTIAN Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia membutuhkan orang lain dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Adanya interaksi sosial antara manusia yang satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aspek fisik, psikis, dan psikososial (Dariyo, 2004). Jika dilihat dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Adolesen (remaja) adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia tersebut tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain dalam menjalankan kehidupannya. Seseorang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Loneliness 2.1.1 Definisi Loneliness Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan
Lebih terperinciPerkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi.
Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut Unita Werdi Rahajeng, M.Psi. www.unita.lecture.ub.ac.id Penurunan Saat Memasuki Usia Lanjut Kecepatan pemrosesan Menyangkut pemahaman. Akumulasi pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Zahroh Nur Sofiani Suryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menjadi tua itu pasti dan menjadi dewasa itu pilihan. Kalimat tersebut mengingatkan individu bahwa menjadi tua adalah sebuah kepastian dalam rentang hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran individu lain tersebut bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya disebut juga dengan mahluk sosial, karena membutuhkan keberadaan individu lain untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Kehadiran individu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya BNN (2006). Narkoba pada awalnya digunakan untuk keperluan medis, pemakaiannya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak akan bisa tahan untuk hidup sendiri di dunia ini. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak akan bisa tahan untuk hidup sendiri di dunia ini. Hal ini menuntut manusia agar selalu berusaha untuk melakukan interaksi sosial dan menjalin hubungan
Lebih terperinciPsikologi Perkembangan 1
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Perkembangan 1 Erikson Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Psikologi Psikologi 04 Abstract Penjelasan tentang Teori Erikson dalam perkembangan Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN Bab I ini menguraikan inti dari penelitian yang mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 1.1 Latar
Lebih terperinci1. Bab II Landasan Teori
1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecepatan arus informasi dan semakin majunya teknologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Menurut Reber (dalam Fatimah, 2008,h.143) kemandirian adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia dalam menjalani kehidupannya tidak dapat menjalani hidup sendiri sebab kehidupan harus ditempuh melalui proses secara bertahap dan setiap manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhi oleh kematangan emosi baik dari suami maupun istri. dengan tanggungjawab dan pemenuhan peran masing-masing pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan menikah seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep diri 2.1.1. Pengertian Konsep diri Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Keluarga 2.1.1 Pengertian Menurut UU No.10 tahun 1992 keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anaknya atau ayah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan dalam masa transisi itu remaja menjajaki alternatif dan mencoba berbagai pilihan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan individu di samping siklus kehidupan lainnya seperti kelahiran, perceraian, atau kematian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. ini, akan dijelaskan mengenai parasosial, dan penjelasan mengenai remaja
BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang digunakan didalam penelitian ini, akan dijelaskan mengenai parasosial, dan penjelasan mengenai remaja 2.1. Parasosial 2.2.1. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan salah satu komponen penting dalam perwujudan masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu komponen penting dalam perwujudan masa depan bangsa. Dengan kata lain, kemajuan suatu bangsa, bermartabat tidaknya suatu bangsa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan
13 BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Pernikahan 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang hampir tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Namun kalau ditanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri di lingkungan sosialnya. Seorang individu akan selalu berusaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berdampingan dengan orang lain tentunya sering dihadapkan pada berbagai permasalahan yang melibatkan dirinya
Lebih terperinciUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah tahap yang penting bagi hampir semua orang yang memasuki masa dewasa awal. Individu yang memasuki masa dewasa awal memfokuskan relasi interpersonal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu melaksanakan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Dewasa Muda Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
Lebih terperinciLAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah
LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 40 tahun. Pada masa ini, orang-orang mencari keintiman emosional dan fisik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal merupakan waktu perubahan dramatis dalam hubungan personal. Hal tersebut dikarenakan banyaknya perubahan yang terjadi pada individu di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun sebuah hubungan senantiasa menjadi kebutuhan bagi individu untuk mencapai kebahagiaan. Meskipun terkadang hubungan menjadi semakin kompleks saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah, semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan baik dalam kemampuan fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke arah positif maupun negatif, maka intervensi edukatif dalam bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tugas perkembangan individu dewasa adalah merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis yang akan menimbulkan hubungan interpersonal sebagai bentuk interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilla Tria Febrina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fase dewasa awal (young adulthood) atau disebut masa muda (youth) merupakan periode transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan masa perpanjangan
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Pernikahan 2.1.1. Definisi Kepuasan Pernikahan Kepuasan pernikahan merupakan suatu perasaan yang subjektif akan kebahagiaan, kepuasan dan pengalaman menyenangkan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Bekerja merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bekerja merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow meliputi kebutuhan fisiologis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam suku, ras dan agama, hal ini yang memungkinkan terjadinya perkawinan antar suku, ras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan begitu banyak perguruan tinggi seperti
Lebih terperinciPARENTING in the 21st Century. Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya
PARENTING in the 21st Century Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1 Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks Jaman Menjadi Orang Tua Bijak 2 Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa dewasa merupakan masa dimana setiap individu sudah mulai matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock (dalam Jahja, 2011), rentang
Lebih terperinci