BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ketatnya persaingan antar perusahaan mendorong perusahaan untuk mencapai

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antar perusahaan mendorong perusahaan untuk mencapai keuntungan seoptimal mungkin, serta mempertahankan keberlangsungan perusahaan dengan cara terus memperbaiki kinerja perusahaan, banyak masalah atau kendala yang mempengaruhi perusahaan untuk mencapai tujuannya, salah satu yaitu hilangnya kepercayaan kreditor atau investor untuk menyalurkan investasinya atau kredit di perusahaan akibat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia (Husein, 2005). Kondisi tersebut bisa membawa dampak penurunan kinerja perusahaan. Seiring dengan perkembangan usaha saat ini telah sampai pada tahap persaingan global dan terbuka dengan berbagai perubahan yang demikian cepat. Persaingan antar perusahaan memang patut diakui semakin kuat satu sama lain. Mereka meliki strategi masing-masing untuk kelangsungan perusahaannya. Dalam suatu kompetisi global seperti ini (Husein, 2005). Seiring berkembangnya pengetahuan dan ilmu teknologi begitu pesat dalam menuntut pola kehidupan manusia sebagai mahluk hidup yang dinamis pun bisa turut berubah dalam arti yang positif. Dampak dari globalisasi ekonomi yang secara langsung bisa dirasakan semakin ketatnya persaingan yang terjadi di dunia bisnis sehingga setiap entitas usaha harus terus berpacu untuk memperkuat strategi bisnis 1

2 2 dan mempertahankan kinerja perusahaan yang baik dan sesuai, agar bisa bertahan, bersaing dengan entitas lain. (Husein, 2005). Perusahaan dalam meningkatkan kinerja perlu menyusun pedoman pengelolaan yang diterapkan secara taat sesuai dengan peraturan perusahaan, sehingga semua nilai yang dimiliki pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk didayagunakan secara optimal dalam menghasilkan suatu pola hubungan yang ekonomis. Hubungan yang harmonis akan memudahkan kinerja perusahaan serta berjalannya fungsi pengambilan keputusan untuk bisa mengendalikan dengan baik operasi dan pengawasan perusahaan (Husein, 2005). Kinerja Perusahaan merupakan suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaat sumbersumber daya yang dimiliki (Kaplan dan Norton, 2000) Balance Scorecard suatu alat pengukuran kinerja perusahaan yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan baik dari segi keuangan maupun non keuangan dengan mempertimbangkan empat aspek antara lain: aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses bisnis internal, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Balance Scorecard digunakan oleh berbagai jenis perusahaan seperti perusahaan manufaktur, perusahaan jasa, dan perusahaan dagang. (Kaplan dan Norton, 2000). Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara melakukan upaya peningkatan kinerja dengan menerapkan sistem Good Corporate Governance dan

3 3 sistem pengukuran kinerja yang didasarkan pada finansial dan non-finansial yang mengacu pada sistem standar korporasi dunia yaitu Balance Scorecard. Dilihat dari tahap pengembangan industri perusahaan ada dalam tahap Harvest, tahap kedewasaan dimana perusahaan ingin menuai investasi yang dibuatnya. Pada tahap ini bisnis tidak lagi membutuhkan investasi yang besar cukup dengan melakukan pemeliharaan namun. Dilihat dari perspektif pelanggan perusahaan tersebut tidak mampu mempertahankan pelanggan lama, perlu adanya kemampuan perusahaan untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan setelah pelanggan menggunakan layanan perusahaan sehingga akan mempengaruhi terhadap loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Dengan balance scorecard perusahaan dapat mengukur costumer retention yaitu mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil mempertahankan pelanggan lamanya dan mengukur costumer satisfaction yaitu mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Selain dari perspektif pelanggan yang kurang diterapkan oleh beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara pada tahap pengembangan bisnis yaitu perlu melakukan inovasi terhadap layanan jasa yang diberikan sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga perusahaan mampu bersaing. Semua itu harus didukung dengan adanya karyawan yang berkualitas sehingga perlu adanya pembekalan untuk karyawan untuk meningkatkan kemampuan karyawan sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kinerja perusahaan (Audriene, 2017). Hal tersebut dapat dikemukakan oleh peneliti sebelumnya Noorina dan H Ali (2015) bahwa Good Corporate Governance dapat meningkatkan kinerja maupun laba perusahaan dan bisa menarik perhatian investor untuk menanamkan modal

4 4 diperusahaan, seorang investor untuk menanamkan modal disuatu perusahaan dilihat dari laba perusahaan yang diperoleh maupun penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan tersebut. Good Corporate Governance (GCG) merupakan struktur dan proses (Peraturan, Proses, dan Prosedur) untuk memasktikan prinsip TARIF bermigrasi menjadi kultur, mengarahkan dan mengendalikan perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, meningkatkan nilai tambah dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan stakehoder yang sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat dan perundang-undangan yang berlaku (Daniri, 2014). Good Corporate Governance sangat berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan sangat penting karena secara tidak langsung akan memberikan pedoman bagi entitas untuk meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan dari mitra usaha (Sutedi, 2012). Pada dasarnya prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) memiliki tujuan untuk meberikan kinerja bagi suatu kemajuan perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) seperti tranparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), kemandirian (indenpendencyi), kesertaraan dan kewajaran (fairness) saat ini sangat diperlukan oleh perusahaan agar dapat bertahan dan tangguh untuk menghadapi persaingan yang semakin kuat dan ketat (Daniri, 2014).

5 5 Tata kelola perusahaan yang baik merupakan struktur oleh pemegang saham, komisaris dan manajer untuk menyusun tujuan perusahaan dan saran untuk mencapai tujuan tersebut dan juga mengawasi kinerja suatu perusahaan dengan kelima prinsip tersebut. Ketika tidak dilaksanakannya prinsip-prinsip tersebut tercermin dari kurangnya informasi untuk melakukan analisa resiko atau hasil investasi yang berlebihan pada sumber daya yang tidak produktif yang pada akhirnya akan menurunkan kepercayaan pemodal yang berinvestasi di perusahaan tersebut (Daniri, 2014). Gagasan pelaksanaan Good Corporate Governance di Indonesia merupakan pangkal tolak bagi perubahan budaya kerja pada perusahaan, dengan adanya penerapan Good Corporate Governance di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dapat berjalan sesuai dengan kaidah praktik yang sehat disegala bidang. Supaya bersihnya perusahaan dari praktik-praktik kecurangan yang harus memungkinkan untuk beroperasi secara efektif dan bisa menghasilakan produkproduk yang mampu untuk bersaing di pasar global dan bisa menyerap tenaga kerja yang lebih baik (Sutedi, 2012). Adanya penerapan prinsip-prinsip GCG perusahaan ini bisa meningkatkan kinerja perusahaan dengan baik dengan melakukannya keterbukaan informasi yang relevan maupun akurat dalam mengambil keputusan. Dengan menerapkan prinsip GCG PT BTN mendapatkan penghargaan dalam malakukan tata kelola yang baik selain mendapatkan penghargaan perusahaan dapat meningkatkan laba yang tinggi (Tri, 2017).

6 6 Kinerja perusahaan bisa meningkat karena keseriusan BJB dan BIO FARMA dalam melakukan prinsip-prinsip GCG yang baik dan perusahaan ini mengedepankan dalam prinsip accountability (akuntabilitas), responsibility (pertanggungjawaban), independency (kemandirian) dan fairness (kewajaran). Kedua perusahaan tersebut dinobatkan sebagain perusahaan yang baik dalam melakukan tata kelola dan medapatkan penghargaan ARA 2016 (Airika, 2017). Perusahaan yang terdaftar dalam skor pemeringkatan Corporate Governance yang dilakukan oleh IICG telah menerapkan Good Corporate Governance dengan dan secara langsung menaikkan nilai sahamnya. Semakin tinggi dalam penerapan Good Corporate Governance yang diukur dengan Corporate Governance Indeks perception semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan yang sangat baik (Irma dan Yeni, 2015) Secara teoritis praktik Good Corporate Governance dapat mempengaruhi dan meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan dan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya ( Noorina dan H Ali, 2015) Penelitian Maria Rofina (2013) menujukan pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan hasil ini menunjukan pelaksanaan GCG yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya dengan seluruh kekayaan yang dimilikinya untuk meningkatkan laba bersih yang diperoleh.

7 7 Peneliti Renny, Bagus, Sri dan Sugiharti (2013) penerapan good corporate governance prinsip TARIF berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan EVA. Penerapan GCG terdiri dari perinsip TARIF tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan. Penelitian ini merupakan reflikasi dari penelitian sebelumnya Maria Rofina (2013). Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya yaitu pada variabel Y dan objek penelitian pada perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan CGPI, sedangkan pada penelitian ini variabel Y yang digunakan adalah kinerja perusahaan dan objek yang diteliti pada perusahaan BUMN di Kota Bandung dengan menggunakan pengukuran Balance Scorecard. Berdasarakan argumen diatas, maka dari setiap perusahaan sudah seharusnya menerapkan prinsip Good Corporate Governance. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survei Pada Beberapa Perusahaan BUMN di Kota Bandung) Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan Good Corporate Governance pada beberapa perusahaan BUMN di Kota Bandung. 2. Bagaimana Kinerja Perusahaan pada beberapa perusahaan BUMN di Kota Bandung.

8 8 3. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada beberapa perusahaan BUMN di Kota Bandung. 1.3.Tujuan Peneliti Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Good Corporate Governance pada beberapa Perusahaan BUMN di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui Kinerja Perusahaan pada beberapa perusahaan BUMN di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada beberapa perusahaan BUMN di Kota Bandung Manfaat Penulisan 1. Penulis Menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan perbaikan mengenai Good Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. 3. Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan sarana referensi dalam melakukan penelitian yang sejenis.

9 Lokasi Dan Waktu Penelitian Memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penelitian ini dilakukan pada Perusahaan BUMN di Kota Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan selesai.