ARTIKEL OLEH :: ANIK SUPRIHATININGSIH NPM: Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ITOT BIAN RAHARJO, S.Pd., M.M.

Transkripsi

1 ARTIKEL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAM BEKERJASAMA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A RA PERWANIDA DANDONG KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH :: ANIK SUPRIHATININGSIH NPM: Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ITOT BIAN RAHARJO, S.Pd., M.M. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

2 SURATPERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN2017 Yang bertanda tangandibawahini: Nama Lengkap :ANIK SUPRIHATININGSIH NPM : Telepon/HP : Alamat Surel ( ) Judul Artikel :MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAM BEKERJASAMA MELALUI METODE BERMAIN KELOMPOK A KECAMATAN RA PERAN PADA PERWANIDA SRENGAT ANAK DANDONG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Fakultas Program Studi : FKIP PG-PAUD NamaPerguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kedrir Alamat PerguruanTinggi : Jalan K.H. Achmad Dahlan No. 76 Kediri Denganinimenyatakanbahwa: a. Artikelsayatulismerupakankaryasayapribadi(bersamatimpenulis)bebas plagiarisme; b. Artikel telah diteliti disetujui diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I II. Demikiansuratpernyataaninisaya buat sesungguhnya. Apabiladikemudianhari ditemukanketidaksesuaiandatapernyataaniniatauadatuntutandaripihaklain, sayabersedia bertanggungjawab diprosessesuaiketentuanberlaku. Mengetahui, Kediri, 13 Agustus 2017 Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Dema Yulianto, M.Psi. NIDN Itot Bian Raharjo,S.Pd., M.M. NIDN Anik Suprihatiningsih NPM

3 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAM BEKERJASAMA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A RA PERWANIDA DANDONG KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ANIK SUPRIHATININGSIH NPM ulfanammm@gmail.com Dema Yulianto, M.Psi. Itot Bian Raharjo,S.Pd., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK ANIK SUPRIHATININGSIH: Mengembangkan Kemampuan Bekerjasama Melalui Metode Bermain Peran pada Anak Kelompok A RA Perwanida Dandong Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2016/2017, Skripsi, PG PAUD, FKIP UN PGRI Kediri, Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan pengalaman peneliti bahwa proses belajar mengajar big pengembangan bekerjasama pada Kelompok A RA Perwanida Dandong masih rendah. Rendahnya bekerjasama disebabkan oleh kurang menariknya metode digunakan guru menyampaikan materi. Hal ini ditunjukkan dari 18, sudah berkembang sesuai harapan (BSH) bekerjasamanya hanya 5 (27,7%) sisanya sebanyak 13 (72,2%) belum berkembang (BB). Tujuan ini adalah mengetahui bahwa penerapan metode peran dapat mengembangkan bekerjasama pada Kelompok A RA Perwanida Dandong Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek adalah kelompok A berjumlah 18 pada RA Perwanida Dandong Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Penelitian dilaksan tiga siklus, menggunakan instrument berupa RPPM, RPPH, Lembar Observasi. Pada siklus I diperoleh 33,3%, siklus II 66,6% siklus III mencapai 88,8%. Pada siklus III pembelajaran dinyatakan tuntas karena prosentase keberannya lebih dari 75%. Kesimpulan dari ini adalah: (1) Kemampuan bekerjasama kelompok A RA Perwanida Dandong masih sangat rendah pada waktu Pra Tindakan nilai ketuntasan 27,7%. (2) Peneliti menerapkan metode peran. (3) Ketuntasan belajar pada Siklus I adalah 33,3%, Siklus II sebesar 66,6% Siklus III mencapai 88,8%. (4) Kemampuan bekerjasama mengalami peningkatan secara signifikan yaitu sebesar 88,8%, jadi hipotesis diterima. Kata kunci : Sosial Emosional, Bekerjasama, Bermain Peran 2

4 I. LATAR BELAKANG begitu pentingnya, A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia maka tidak berlebihan bila aspek ideal meletakkan dasar ini dikaji lebih men. Terdapat beberapa akan menjadi pondasi hal mendasar kehidupan kelak di masa akan mendorong datang, ini disebabkan karena masa ini merupakan masa keemasan adalah: dimana otak berkembang permasalahan kehidupan di sekitar pada puncaknya sehingga berbagai, hal dapat terserap secara maksimal. perkembangan IPTEK banyak Pendidikan Anak Usia Dini perlu memberikan tekanan pada. mendapatkan perhatian cukup Bahkan ternyata tidak bisa agar dapat berkembang sesuai hidup berkembang IQ diharapkan. semata, tetapi EQ jauh lebih Aspek tersebut, makin termasuk big dibutuhkan pengembangan dasar kehidupan. di PAUD salah satunya adalah pentingnya diantaranya kompleksnya di nya sebagai Kemampuan kerjasama aspek. Aspek memegang komponen dari peranan penting menentukan big merupakan kesuksesan di masa depan. hal Hal ini sejalan pernyataan dikembangkan diri. Ary Dari berbagai kajian, bukunya berjudul ESQ kerjasama atau biasa disebut sikap menyatakan kooperatif memiliki arti penting Ginanjar Agustian bahwa kecerdasan merupakan bekal salah penting memiliki peran lebih signifikan dibanding pertemanan positif perlu dibiasakan sejak usia dini. Hal kecerdasan intelektual (Agustian, 2001: 8). Peranan perkembangan tersebut aspek membentuk satu berpengaruh hubungan terhadap kondisi psikologis individu pada masa selanjutnya. 3

5 Kemampuan tersebut bila kerjasama tidak Bermain peran adalah dibiasakan metode pembelajaran baik, maka dikhawatirkan bagian dari dapat berakibat buruk pada proses diarahkan mengkreasi penyesuaian diri peristiwa sejarah, mengkreasi penyesuaian big, baik akademik sebagai simulasi peristiwa-peristiwa aktual, atau maupun big menkut kejadian-kejadian mungkin kehidupan. Idealnya muncul pada masa mendatang. pada usia pra sekolah, khususnya Sanjaya (2006: 161). Pendapat lain pada usia 4-5 tahun dari Zaini (2008: 98) menyatakan kerjasama sudah mulai terlihat bahwa peran sebagai suatu berkembang. Perkembangan aktivitas pembelajaran terencana perubahan jenis dirancang mencapai dimana tahapan tujuan-tujuan spesifik. kooperatif prosentasenya Dalam peran, berkisar kurang lebih 37% pada - belajar dari apa usia 3-4 tahun meningkat menjadi mereka lihat mereka dengar. 43% pada usia 4-5 tahun (Mayke, Kemudian 2001: 5). sesuai imajinasi masing-masing, Dalam pembelajaran hendaknya diajak mereka kembangkan - sudah merasakan bangku sekolah seperti playgroup mengalami secara langsung bukan atau Taman K-k, sudah hanya bisa mengingat apa dilakukan jawab, saat mereka seg sekolah. Ketika penugasan ataupun cerita, karena seg teman- melalui pengalaman langsung temannya tak jarang mereka akan dapat mengkonstruksi sekolah-sekolahan. Ada pengetahuan. Pengalaman langsung berpura-pura sebagai guru mengembangkan sebagian lagi berperan sebagai kerjasama salah satunya dapat murid. (Hairuddin, 2014: ). melalui percakapan, tanya dilakukan melalui metode peran. Berdasarkan pengamatan observasi peneliti lakukan 4

6 pada kelompok A di RA RA Perwanida Dandong Kecamatan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, peneliti Blitar menemukan tidak berkembangnya bekerjasama, dimana dari 18 sudah berkembang sesuai baik. Hal ini dapat dilihat pada saat harapan hanya 5 (27,7%) - sisanya sebanyak 13 (72,2%) orang-orang di sekitar mereka belum berkembang baik. masih enggan Untuk bersama-sama, belum tersebut kerjasama berinteraksi terlihat Perwanida Srengat masih Kabupaten kesulitan mengatasi menggunakan teman sebagian besar dari peran. Menurut permasalahan peneliti menunjukkan sikap peduli terhadap mereka masih sulit berbagi Dandong mencoba metode Piaget ( mainan bahkan cenderung saling Hairuddin, 2014: 215) seorang berebut, saling menyerang psikolog asal Swis, seorang berkelahi juga masih kerap kali mulai terjadi pada saat belajar di simboliknya pada usia 2 sampai 7 tahun, kelas. berkembangnya Kurang peran mengembangkan merupakan permainan bekerjasama tersebut disebabkan simbolik. Saat peran, mayoritas - lebih senang mereka dituntut berfikir dibandingkan belajar mengingat tentang hal-hal teman-temannya apa saja ada terjadi di pembelajaran ruang bersifat peran, sendiri individual belum bisa kelas. Dengan - bisa membantu keterampilan, serta mengembangkan imajinasinya dari metode guru pengalaman ia dapatkan saat belum efektif meningkatkan sekolah, saat ikut bunda berbelanja ke pasar atau saat ke dokter..dari digunakan pengamatan Pengalaman-pengalaman tersebut tersebut maka dapat disimpulkan ia simpan ia kembangkan saat bahwa - kelompok A di teman-temannya. 5

7 Dengan demikian, karakter kreatifnya bisa terstimulasi pada perkembangan selanjutnya. permainan ini. B. Prosedur Penelitian Tipe II. METODE A. Subjek Setting Penelitian digunakan ini Subjek Penelitan Tindakan adalah kolaboratif antara peneliti Kelas (PTK) ini adalah guru, dimana nya kelompok A dilakukan Dandong. Dalam berjumlah 18 RA Perwanida satu keterlibatan kelas peneliti sebagai pengumpul data, penafsir data, pemakna data perincian 7 laki-laki 11 pelapor pertemuan, perempuan. Anak kelompok sebagai pelaksana A adalah berada pada Selanjutnya rentang usia 4-5 tahun. Pemilihan Taggart ( Arikunto, 2015: 2) kelas mengatakan ini bertujuan mengembangkan bekerjasama melalui metode peran. kelompok A. Alasan dipilihnya kelompok A sebagai subjek tindakan. Kemmis bahwa Kelas guru Mc. Penelitian adalah jenis memaparkan baik proses maupun dilakukan PTK di kelasnya Kegiatan ini dilakukan di kelas Tindakan serta peneliti meningkatkan kualitas pembelajaran. Desain digunakan karena peneliti Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pengasuh kelompok tersebut yaitu model Kemmis Mc. berupaya TaggartPenelitian Tindakan Kelas mengkoordinir ini digambarkan pada gambar di bawah ini: peneliti bekerjasama melalui metode peran didiknya mengarah bermanfaat pada bagi sehingga dapat perkembangan 6

8 C. Teknik Analisis Data Sesuai pendekatan digunakan ini yaitu kualitatif, maka data terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis data kualitatif. Analisis data ini secara terus menerus selama proses setelah pengumpulan data. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode pembelajaran perlu diadakan anlisis Pada data. ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu Model Kemmis Dan Mc. Taggart Arikunto (2008: 16) suatu metode penilaian bersifat menggambarkan kenyataan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus I,II, III atau fakta sesuai data diperoleh. masing-masing meliputi : Siklus I Untuk menghitung lembar observasi digunakan rumus a. Tahap perencanaan tindakan sebagai berikut: b. Tahap pelaksanaan tindakan ƒ c. Tahap observasi d. Tahap refleksi Siklus II Dan III P= P N = x100% Presentase keberan a. Tahap perencanaan tindakan aktivitas b. Tahap pelaksanaan tindakan ƒ = Jumlah memperoleh c. Tahap observasi bintang tertentu N = Jumlah keseluruhan 7

9 Adapun norma Berdasarkan dipakai pengujian hipotesis awal, jumlah sudah adalah mampu hipotesis diterima atau mencapai masih indikator tindakan dinyatakan ber jika keberan sedikit. terjadi peningkatan didapatkan bahwa sebelum dilakukan tindakan jumlah tingkat ketuntasan mendapatkan bintang satu bekerjasama belajar minimal 75%. sebanyak 10, mendapatkan bintang dua 3, III. HASIL PENELITIAN DAN sebanyak 5, belum ada A. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Rencana Umum Pra Tindakan mendapatkan bintang tiga yaitu KESIMPULAN Berdasarkan segkan pengamatan menunjukkan masih rendahnya mendapatkan bintang empat. Hal ini berarti bekerjasama masih rendah. 2. Pelaksanaan Pembelajaran bekerjasama, mendorong peneliti Siklus I melakukan Perencanaan pelaksanaan siklus I menemukan penyebab rendahnya dilakukan pada semester II hari Senin tanggal 6 Maret 2017, bekerjasama. Dalam upaya ini tema rekreasi sub peneliti melakukan tema helikopter. Dalam tahap teman kolaborasi sejawat perencanaan peneliti menyusun mempersiapkan berbagai alat perangkat pembelajaran seperti media RPPM, pembelajaran dibutuhkan. Peneliti RPPH, lembar penilaian. merencan 3 siklus, Pada siklus pertama kebanyakan prosedur meliputi: rencana tindakan, prosedur penyusunan pelaksanaan, pengamatan atau observasi, refleksi. kurang memperhatikan peran disampaikan oleh guru, mereka lebih antusias 8

10 memahami maksud dari disediakan. Bahkan ada beberapa peran. Sesuai kriteria media saling berebut, telah ditetapkan pada sehingga suasana pembelajaran di pembelajaran siklus I, kelas cenderung kurang kondusif. bercerita Kegiatan ber dilanjutkan memberi beberapa pertanyaan dikatakan karena belum dari pengolahan data belum mencapai seputar peran. prosentase Setelah itu, guru menyampaikan peneliti tentang sikap bercerita baru bisa dikatakan kehidupan ber. Tetapi, pada siklus I pentingnya bekerjasama sehari-hari. Dapat yaitu diharapkan 75% tingkat keberan pembelajaran dilihat penilaian masih mencapai pembelajarannya sebagai 33,3%. berikut: perencanaan Hasil dari pada siklus I berikutnya. prosentase Sehingga diperlukan siklus di atas, prosentase ketuntasan adalah 33,3%. Jumlah tersebut belum mencapai kriteria 3. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ketuntasan yaitu 75%. Maka pada Perencanaan pelaksanaan siklus II siklus dianggap dilakukan pada semester II hari belum tuntas. Pembahasan pada Selasa tanggal 14 Maret 2017, siklus I tersebut dapat dijelaskan tema alat komunikasi pada tahap refleksi. sub tema telepon. Dalam tahap Hasil penilaian perencanaan peneliti menyusun peran, dari aspek didik perangkat pembelajaran seperti masih ada belum mengerti, RPPM, bahkan ada beberapa penilaian. kurang Pada siklus ke-ii - mulai I aktif RPPH, antusias, lembar pembelajaran ini. Selain itu, juga terlihat ada merasa senang diperlihatkan sangat antusias tetapi belum dapat digunakan lebih beberapa saat media 9

11 peran. Mereka sudah Dari pengamatan proses mengerti akan akan pembelajaran bercerita dilakukan ingin cepat-cepat pada siklus II, dapat dilakukan segera refleksi sebagai berikut. mengerjakannya. Nampaknya mereka sudah mulai Hasil penilaian mengerti memahami tentang peran, dari aspek didik prosedur masih ada belum mengerti, peran disampaikan oleh bahkan ada beberapa peneliti. kurang Peneliti menekankan juga pada lebih aktif pemberian pembelajaran ini. Selain itu, juga motivasi terhadap - saat ada merasa senang melakukan sangat antusias tetapi belum dapat peran. memahami maksud dari Beberapa dari menunjukkan mereka sudah perubahan peran. Sesuai kriteria telah ditetapkan pada sangat baik. Namun ada juga pembelajaran siklus I, beberapa dari mereka masih bercerita perlu ber diberi motivasi dikatakan karena belum dari pengarahan agar lebih baik lagi. pengolahan data belum mencapai Dapat prosentase dilihat penilaian pembelajarannya sebagai peneliti berikut: bercerita baru bisa dikatakan Hasil dari pada siklus II ber. Tetapi, pada siklus II di atas, prosentase ketuntasan tingkat keberan pembelajaran adalah 66,6%. Jumlah tersebut masih belum 66,6%. mencapai kriteria yaitu diharapkan mencapai perencanaan siklus berikutnya. dianggap prosentase Sehingga diperlukan ketuntasan yaitu 75%. Maka pada II 75% siklus belum tuntas. Pembahasan pada siklus II tersebut dapat dijelaskan pada tahap refleksi. 4. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III 10

12 Perencanaan pelaksanaan siklus Dapat III dilakukan pada semester II pembelajarannya sebagai hari Selasa tanggal 21 Maret berikut: 2017, penilaian alat Hasil dari pada komunikasi sub tema televisi. siklus III di atas, prosentase Dalam tahap perencanaan peneliti ketuntasan adalah 88,8%. Jumlah menyusun perangkat tersebut sudah mencapai kriteria RPPM, ketuntasan yaitu 75%. Maka pada penilaian siklus III dianggap pembelajaran RPPH, tema dilihat seperti lembar. tuntas. Pada siklus ke III - terlihat lebih antusias. Mereka 5. Pembahasan sudah mengerti memahami Kesimpulan tentang prosedur peran Setelah disampaikan oleh peneliti, menyelesaikan serta - sudah mampu setiap siklus sebagimana telah melakukan kerjasama ketika dideskripsikan di atas, kemudian melakukan dilakukan pembahasan data antar lebih siklus. Dari di atas menekankan pada pembimbingan dapat diketahui bahwa tindak pemberian motivasi pada belajar dari siklus ke siklus mereka. mengalami Pada saat peneliti melakukan siklus I sebesar 33,3%, siklus II tanya jawab seputar pentingnya sebesar 66,6%, pada siklus III mengembangkan sikap kerjasama sebesar 88,8%. - sudah Selain tindak belajar menunjukkan pemahaman meningkat ternyata belajar sangat baik. Namun beberapa dari pun mereka masih tetap ada peningkatan. Hal ini terbukti perlu bimbingan motivasi meningkatnya nilai lebih menjadi lebih pada saat evaluasi belajar setiap baik lagi. siklus berakhir. peran. Peneliti juga juga Dan Penarikan melaksan tindakan peningkatan. juga pada Pada mengalami 11

13 Berdasarkan rumusan latar masalah belakang, maka hipotesis tindakan berbunyi Penerapan peran pembelajaran dapat mengembangkan bekerjasama kelompok A RA Perwanida Dandong Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2016/2017 diterima. IV. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Sa dun PenelitianTindakankelas (EdisiRevisi). Yogyakarta: Cipta Media Arikunto PenelitianTindakanKelas. Jakarta: PT. BumiAksara Arikunto PenelitianTindakanKelasEdisi Revisi. Jakarta: RinekaCipta Agustian, AryGinanjar RahasiaSuksesMembangunKec erdasanemosi Spiritual (ESQ). Jakarta: ArgaWijayaPersada Djamarah, dkk StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta. Jakarta: Depdiknas, DirektoratJenderalPendidikanT inggidirektoratketenagakerjaa n Haenilah, Een Y KurikulumPembelajaran PAUD. Yogyakarta: Media Akademi Hairuddin, Enni K MembentukKarakterAnakdari Rumah. Jakarta: Elex Media Komputindo Hildayani, Rini PsikologiPerkembanganAnak. Jakarta: Universitas Terbuka Hawadi, Rani Akbar Bekerjasama. Jakarta: PT. Raja GafindoPersada Kusnadi MasalahKerjasama, KonflikKinerja. Malang: Taroda Mayke, S.Tedjasaputra BermainPermainanP endidikanusiadini. Jakarta: Grasindo Moeslichatoen MetodePengajaran di Taman K-K. Jakarta: RinekaCipta Musfiroh, Takdirotun CerdasMelaluiBermain. Jakarta: Grasindo DaDjuanda PembelajaranBahasa Indonesia KomunikatifMenyenangkan 12