BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel"

Fanny Chandra
4 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Perusahaan manufaktur dipilih karena perusahaan manufaktur dianggap sesuai dengan perhitungan yang ada di dalam penelitian ini. Perusahaan manufaktur jumlahnya lebih banyak di Indonesia dan diharapkan mampu menggambarkan keadaan perusahaan di Indonesia. Jenis data dalam pengambilan sampel ini adalah homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-sifat yang relative sama satu sama lainnya (Margono, 2004). Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan sampling yang disesuaikan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjadikan sampel lebih representative. Kriteria-kriteria metode purposive sampling yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Perusahaan merupakan perusahaan manufaktur di Indonesia dan terdaftar di bursa efek Indonesia dan menerbitkan data keuangan yang lengkap sesuai dengan periode yang ditetapkan. 2. Memiliki effective tax rate positif. 26

2 27 3. Memiliki jumlah pendapatan sebelum pajak di atas 0 (tidak mengalami kerugian). Perusahaan harus memperoleh laba karena laba merupakan dari dasar pengenaan besarnya penghasilan kena pajak yang dikenakan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak terkena kompensasi pajak akibat rugi tahun sebelumnya karena dapat menutupi laba pada tahun bersangkutan. 3.2 Definisi Operasional Pada penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang terdiri dari variabel terikat (variabel dependen) dan variabel bebas (variabel independen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak yang diproksikan dengan current effective tax rate, variabel bebas dalam penelitian ini meliputi persentase komisaris independen, komite audit, kualitas audit dan kepemilikan saham terkonsentrasi. 1. Variabel Dependen Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tindakan penghindaran pajak. Penelitian ini mendefinisikan tax avoidance sebagai penghematan pajak yang timbul dengan memanfaatkan ketentuan perpajakan yang dilakukan secara legal untuk meminimalkan kewajiban pajak (Lim, 2011). Penelitian ini menggunakan CETR dalam mengukur tingkat tindakan penghindaran pajak. Current Efective Tax Rate (CETR) digunakan karena diharapkan dapat mengidentifikasi keagresifan

3 28 perencanaan pajak suatu perusahaan Chen et al (2008). Rumus dari pengukuran tersebut adalah sebagai berikut: 2. Variabel Independen Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komisaris independen, komite audit, kualitas audit dan kepemilikan saham terkonsentrasi. Komisaris Independen Proksi komposisi Komisaris Independen (KOM) diukur dengan menggunakan persentase jumlah Komisaris Independen dibagi jumlah total komisaris dalam susunan dewan komisaris perusahaan sampel tahun amatan (Andriyani, 2008). Pada Bursa Efek Indonesia terdapat aturan yaitu bahwa sebuah perusahaan minimal harus memiliki 30% dewan komisaris independen. Komite Audit Komite audit berfungsi untuk membantu pihak manajerial dalam intermediaries atau penghubung antara pihak manajerial perusahaan dengan auditor eksternal perusahaan (Toha, 2008 dalam Annisa dan Kurniasih, 2012). Jumlah komite audit di suatu perusahaan diatur dalam Surat Edaran Bapepam No. SE-03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta (BEJ) No. Kep-

4 29 315/BEJ/06/2000 yang menyatakan bahwa minimal komite audit terdiri dari tiga orang anggota. Jumlah komite audit dalam penelitian ini diukur dengan rumus Komite Audit = Jumlah Komite Audit Kualitas Audit Berdasarkan Strandart Profesi Akuntan Publik (SPAP), bahwa audit yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standart auditing. De Angelo (1981) berpendapat bahwa ukuran auditor berfungsi sebagai pengukuran untuk kualitas audit. Dengan demikian diperkirakan bahwa dibandingkan dengan KAP kecil, KAP besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit, sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Kualitas audit biasa diukur melalui ukuran auditor yang tergolong dalam KAP Big Four. Perusahaan yang menggunakan jasa KAP Big Four maka mendapat nilai satu dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP non Big Four mendapat nilai nol. Kepemilikan Saham Terkonsentrasi Kepemilikan saham dikatakan terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang relatif dominan dibandingkan dengan lainnya. Kepemilikan dikatakan terkonsentrasi jika memiliki saham lebih dari 50%.

5 30 Pengukuran struktur kepemilikan terkonsentrasi menggunakan variabel dummy yakni bernilai satu jika kepemilikan saham lebih dari sama dengan 50% dan bernilai nol jika kepemilikian saham kurang dari 50%. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari laporan perusahaan manufaktur dari tahun yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Data dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses di website resmi Bursa Efek Indonesia ( serta sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini seperti Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Dokumen yang sudah ada kemudian dicatat sesuai dengan data yang relevan dengan penelitian ini. Perusahaan yang telah terdaftar dan memiliki periode maka data kemudian diambil dari Bursa Efek Indonesia. 3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu analisis regresi, dan analisis deskriptif. Analisis tersebut bertujuan untuk menguji hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dari penelitian ini.

6 31 1. Analisis Deskriptif Teknik deskriptif yang dimaksudkan untuk menginterpretasikan pengaruh masing-masing variable terhadap tax avoidance perusahaan di Indonesia. 2. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi pada data sudah mengikuti atau mendekati distribusi yang normal. 2) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). 3) Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. 4) Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

7 32 multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda digunakan untuk meguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) (Sugiyono, 2014:147). Berdasarkan pada variabel independen dan persamaan linear berganda dalam penelitian ini adalah: Dimana : Y α = Tax Avoidance (CETR) = Konstantan b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi X1 X2 X3 X4 e = Komisaris Independen = Komite Audit = Kualitas Audit = Kepemilikan Saham Terkonsentrasi = Variabel Pengganggu 4. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji ini digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi dimana untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen maka dapat dilihat dari nilai adjusted R2.

8 33 5. Uji Statistik F (Simultan) Uji F dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan signifikan atau tidak, sehingga dapat dipastikan apakah model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka model regresi linear berganda dapat dilanjutkan atau diterima. 6. Uji t-test (Hipotesis) Uji ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, (1) Jika t hitung t tabel, maka H0 ditolak dengan kata lain hipotesis diterima dan (2) Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dengan kata lain hipotesis ditolak.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan