Kata Kunci : Keikursertaan Kelas Ibu Balita, Pemberian MP ASI Pustaka : 25 pustaka
|
|
- Budi Halim
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU BALITA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA KEPRABON POLANHARJO 52 hal + 9 tabel + 2 gambar + 11 lamp Endang Wahyuningsih, Piscolia Dynamurti Angka Kematian Balita (AKB) Di Provinsi Jawa Tengah meningkat ditahun 2012 sebesar 11,85/1.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,50/1.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Klaten tahun 2015 angka kematian bayi sbesar 136 bayi. Masalah gizi adalah faktor penyabab dari meningkatnya angka kematian balita disuatu wilayah. Dalam rangka menurunkan angka kematian bayi sangat perlu mengajari ibu- ibu tentang isi buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan kelas ibu balita. Kelas ibu balita merupakan suatu program MDGs yang sekarang diteruskan dengan program SDGs yang diimplementasikan Departemen Kesehatan mulai dari Pusat, Provonsi hingga Kabupaten. Kelas ibu balita bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP ASI pada bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Keikutsertaan Kelas Ibu Balita dengan Pemberian MP ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Desa Keprabon Polanharjo. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan retrospektif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan yang mengikuti kelas ibu balita di Desa Keprabon Polanharjo berjumlah 39 bayi, dengan mengambil sampel menggunakan total sampling. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis data menunjukan p<0,05 (p=0,00) terdapat hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-12 bulan di Desa Keprabon Polanharjo. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Keprabon Polanharjo. Saran kepada petugas kesehatan (bidan) dapat meningkatkan sosialisasi kelas ibu balita tentang pemberian MP ASI. Kata Kunci : Keikursertaan Kelas Ibu Balita, Pemberian MP ASI Pustaka : 25 pustaka
2 I. PENDAHULUAN Bayi dan balita merupakan salah satu populasi paling beresiko berbagai macam gangguan kesehatan yaitu kesakitan dan kematian. Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya anak disusui hanya air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sanpai anak berumur 2 tahun (WHO 2005 dalam SDKI 2012). Angka Kematian Balita (AKB) Di Provinsi Jawa Tengah meningkat ditahun 2012 sebesar 11,85/1.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,50/1.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Klaten tahun 2015 angka kematian bayi sbesar 136 bayi. Masalah gizi adalah faktor penyabab dari meningkatnya angka kematian balita disuatu wilayah. Dalam rangka menurunkan angka kematian bayi sangat perlu mengajari ibu- ibu tentang isi buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan kelas ibu balita. Kelas ibu balita merupakan suatu program MDGs yang sekarang diteruskan dengan program SDGs yang diimplementasikan Departemen Kesehatan mulai dari Pusat, Provonsi hingga Kabupaten. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 29 November 2016 di Desa Keprabon Polanharjo didapatkan data jumlah bayi usia 6-12 bulan sebanyak 39 bayi. Dimana dalam kelas ibu balita hanya peserta saja yang dapat mengikuti. Hasil wawancara pada 10 ibu balita mengenai pemberian makanan pendamping ASI, dari 5 ibu yang mengikuti 3 kali pertemuan pada kelas ibu balita ada 1 ibu yang memberian makanan pendamping ASI tidak tepat yakni memberikan makanan tambahan sebelum 6 bulan sedangkan dari 5 ibu yang tidak mengikuti 3 kali pertemuan dalam kelas ibu balita ada 4 ibu yang tidak tepat yakni pemberian makanan pralaktal seperti pisang, madu, air tajin dan kelapa muda pada hari-hari pertama setelah kelahiran dengan alasan kepercayaan tertentu dan kurang informasi mengenai MP ASI. Dari hasil wawancara 10 ibu, 5 ibu balita yang kurang tepat dalam pemberian makanan pendamping ASI, bayi yang mendapat makanan pendamping ASI sejak dini mudah sakit seperti batuk, pilek, demam dan yang paling sering diare sedangkan 5 ibu balita yang tepat dalam pemberian makanan pendamping
3 ASI, bayi yang mendapat makanan pendamping ASI dengan tepat tidak mudah sakit. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa ibu yang belum mengikuti kelas ibu balita banyak yang memberikan makanan pendamping ASI yang tidak tepat sebelum bayi usia 6 bulan yang akan mempengaruhi keadaan gizi bayi. Masalah gizi merupakan masalah yang sangat penting, penyebab secara langsung adalah gizi yang kurang tepat akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang bayi melalui pola penyusunan makanan optimal yang merupakan kegiatan untuk mendukung proses tersebut. Dari uraian di atas penulis ingin mengetahui Hubungan Keikutsertaan Kelas Ibu Balita dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Keprabon Polanharjo. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, belum semuanya ibu balita mengikuti pertemuan dalam kelas ibu balita sehingga masih didapatkan ibu yang tidak tepat dalam memberikan makanan pendamping ASI pada usia 6-12 bulan, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah ada Hubungan Antara Keikutsertaan Kelas Ibu Balita dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Keprabon Polanharjo?. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Keprabon Polanharjo. II. METODE DAN BAHAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah retrospektif (back ward looking). Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Keprabon Polanharjo Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan yang mengikuti kelas ibu balita di Desa Keprabon Polanharjo berjumlah 39 bayi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan yang mengikuti kelas ibu balita yang ada di seluruh Desa Keprabon sebanyak 39 responden.
4 Tehnik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keikutsertaan kelas ibu balita. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Tehnik pengumpulan dalam penelitian ini adalah study dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan komputerisasi dengan uji chi square, hasil analisis diambil kesimpulan dengan nilai value = 0,000 (p<0,05). III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Karakteristik Ibu 1) Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ibu di Desa Keprabon Polanharjo No Umur Jumlah Prosentase 1 < 20 tahun tahun Total Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa umur ibu terbanyak adalah tahun sebanyak 32 (82.1%) responden. 2) Pendidikan Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ibu di Desa Keprabon Polanharjo No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase 1 Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi Total % Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah menengah sebanyak 22 (56.4%) responden. 3) Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ibu di Desa Keprabon Polanharjo
5 No Pekerjaan Jumlah Prosentase 1 IRT Swasta PNS Buruh Total % Berdasarkan tabel4.3 dapat dilihat bahwa pekerjaan ibu terbanyak adalah IRT sebanyak 17 (43.6%) responden. 4) Paritas Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas ibu di Desa Keprabon Polanharjo No Paritas Jumlah Prosentase 1 Anak ke Anak ke Anak ke ,5 Total % Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa paritas ibu terbanyak adalah anak ke 2 sebanyak 18 (46.2%) responden. b. Keikutsertaan Kelas Ibu Balita Tabel4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Kelas Ibu Balita di Desa Keprabon Polanharjo No Keikutsertaan Jumlah Prosentase 1 Lengkap Tidak Lengkap Total % Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa keikutsertaan kelas ibu balita sebagian besar adalah lengkap sebanyak 25 (64.1%) responden. c. Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6-12 Bulan Tabel4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian Makanan Pendamping ASI di Desa Keprabon Polanharjo No Pemberian MP ASI Jumlah Prosentase 1 Sesuai Tidak Sesuai Total %
6 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pemberian makanan pendamping ASI sebagian besar adalah sesuai sebanyak 23 (59%) responden. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah untuk mengetahui hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping asi pada bayi usia 6-12 bulan di desa keprabon polanharjo. Tabel 4. 7 Tabel Silang hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Keprabon Polanharjo Pemberian MP ASI Sesuai Tidak sesuai Total P X 2 Keikutsertaan f % F % f % Lengkap Tidak lengkap Jumlah Dari tabel 4. 7 tersebut diketahui bahwa ibu yang mengikuti kelas ibu balita yang melakukan kunjungan dengan lengkap sebanyak 25 ibu (64.1%), yang sesuai dalam pemberian MP ASI sebanyak 23 responden (59%) dan yang tidak sesuai sebanyak 2 responden (5.1%) sedangkan ibu yang mengikuti kelas ibu balita yang tidak lengkap dalam melakukan kunjungan semuanya tidak sesuai dalam pemberian makanan pendamping ASI sebanyak 14 responden (35.9%). Berdasarkan hasil perhitungan melalui program SPSS dengan menggunakan rumus chi square diperoleh nilai signifikan 0,000 dimana nilai p<0,05 dan nilai X 2 sebesar 31,395. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Hubungan Keikutsertaan Kelas Ibu Balita dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Keprabon Polanharjo.
7 B. PEMBAHASAN Dari tabel 4.7 diketahui bahwa ibu yang mengikuti kelas ibu balita yang melakukan kunjungan dengan lengkap sebanyak 25 ibu (64.1%), yang sesuai dalam pemberian MP ASI sebanyak 23 responden (59%) dan yang tidak sesuai sebanyak 2 responden (5.1%) sedangkan ibu yang mengikuti kelas ibu balita yang tidak lengkap dalam melakukan kunjungan semuanya tidak sesuai dalam pemberian makanan pendamping ASI sebanyak 14 responden (35.9%). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa keikutsertaan kelas ibu balita akan berpengaruh pada pemberian MP ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikan 0,000, dimana nilai p<0,05 dan untuk nilai x sebesar 31,395. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-12 bulan di Desa Koprabon Polanharjo. Hasil tersebut didukung dengan teori Depkes (2010), bahwa kegiatan kelas ibu balita dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta mengubah perilaku ibu tentang pemberian MP ASI. Hasil penelitian yang hampir sama ditunjukkan oleh penelitian Saintika (2014) dengan hasil penelitian menunjukan p<0,05 (p=0,013) ada hubungan yang signifikan antara praktek pemberian MP ASI dengan pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan. Didukung juga dengan penelitian Tyastuti (2014) bahwa ibu yang memiliki pengetahuan lebih tentang MP ASI menunjukan gizi yang lebih baik bagi bayinya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Difalahma (2014), yang menunjukan bahwa terdapat Hubungan yang cukup kuat antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan pemberian MP ASI dengan hasil sebagian besar pemberian MP ASI adalah sesuai menunjukan p<0,05 (p=0,01) bahwa ibu yang memiliki pengetahuan lebih tentang MP ASI sesuai dalam pemberian MP ASI, 95% responden yang tidak tahu tentang pemberian MP ASI menunjukan bahwa dalam pemberian MP ASI tidak sesuai.
8 Dari hasil penelitian Yeksi (2013) kurangnya pengetahuan ibu akan berpengaruh dalam pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat seperti pemberian makanan pralaktat (air tajin, madu), kolostrum dibuang, pemberian MP ASI dini atau terlambat, MP ASI yang diberikan tidak cukup, pemberian ASI tehenti karena ibu bekerja, kebersihan kurang, dan prioritas yang salah pada keluarga. Hasil penelitian tersebut didukung dengan teori Depkes (2010), bahwa dalam pelaksanaan kelas ibu balita, responden diberi kesempatan untuk belajar bersama dan diskusi tentang kesehatan balita secara menyeluruh dan sistematis. Dalam kegiatan kelas ibu balita tersebut responden dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah perilaku ibu tentang pemberiaan MP ASI. Kegiatan dalam kelas ibu balita tersebut membuat ibu lebih baik dalam memberikan MP ASI pada bayinya. Dalam penelitian ini ditunjukkan dengan hasil korelasi yaitu ibu balita yang melakukan kunjungan lengkap dalam kelas ibu balita sebagian besar sesuai dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI). IV. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Keikutsertaan Kelas Ibu Balita dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Keprabon Polanharjo dibuat simpulan 1. Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar adalah umur tahun sebanyak 32 responden (82.1%), pendidikan ibu sebagian besar adalah menengah sebanyak 22 responden (56.4%), pekerjaan ibu sebagian besar adalah IRT sebanyak 17 responden (43.6%), dan paritas ibu sebagian besar adalah anak ke 2 sebanyak 18 responden (46.2%). Keiktsertaan kelas ibu balita Di Desa Keprabon Polanharjo adalah mengikuti kunjungan lengkap sebanyak 25 responden (64.1%). 2. Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan Di Desa Keprabon Polanharjo adalah sesuai sebanyak 23 responden (59%).
9 3. Ada hubungan keikutsertaan kelas ibu balita dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan Di Desa Keprabon Polanharjo. B. SARAN 1. Bagi Puskesmas Meningkatkan sosialisasi kelas ibu balita kepada pelaksana kelas ibu balita dan Meningkatkan kegiatan kelas ibu balita secara rutin dan terjadwal dengan cara mengenalkan kelas ibu balita pada semua posyandu. 2. Bagi Bidan Mengembangkan kegiatan kelas ibu balita agar ibu dapat lebih berantusias melakukan kunjungan kelas ibu balita dan Menggerakan tokoh masyarakat seperti kader untuk membantu dalam kegiatan kelas ibu balita 3. Bagi Ibu Balita Mengikuti kunjungan kelas ibu balita secara rutin untuk memperkaya pengetahuan tentang masalah-masalah yang dihadapi saat mengasuh balita agar dapat diaplikasikan untuk mendukung berlangsungnya pemberian MP ASI yang sesuai pada banyinya. 4. Bagi Peneliti Lain Mengembangkan penelitian selanjutnya dengan melakukan penelitian dengan observasi atau wawancara secara langsung dengan responden mengenai pemberian MP ASI. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. RinekaCipta. Jakarta A Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisis Data. Rineka Cipta. Jakarta Departemen Kesehatan RI Standar Antopometri Penilaian Status GiziAnak. Depkes RI. Jakarta Diafalahma, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI Dengan Pemberian MP ASI Pada Bayi Di Posyandu Nusa Indah. Sukoharjo Notoatmodjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
10 Pedoman Pelaksanan Kelas Ibu balita, Kelas-Ibu-Balita Prabantini, Makanan Pendamping ASI. Andi offset. Yogyakarta Profil Kesehatan Kabupaten Klaten, Didapat dari Profil Kesehatan Indonesia, 2015.Didapat dari Profil Kesehatan Dinas Kesehatan,2010. Didapat dari Saintika, Hubungan Praktik Pemberian MP ASI Dengan Pertumbuhan Bayi Usia 6-12 Bulan. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Bandung Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Bandung Survai Demografi Kesehatan Indonesia, Didapat dari Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Dan Kelas Ibu Balita Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan kurang gizi pada bayi dan balita disebabkan karena kebiasaan pola pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat, ketidaktahuan tentang cara pemberian
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN Nitasari Wulan J & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Morbiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2013 belum dapat memenuhi target Millenium Depelopment Goals (MDGs) 2015. Dimana angka kematian bayi (AKB) di Indonesia
Lebih terperinciSri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
17 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum mencapai target, salah satu di antara indikator keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut yang harus
Lebih terperinciDisusun Oleh: Wiwiningsih
PERSEPSI BIDAN DENGAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2012 DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI ` Disusun Oleh: Wiwiningsih 201410104263 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.
HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Erwin Kurniasih, Nurul Hidayah Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi ABSTRAK Latar belakang: Gizi bagi balita
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES Sri Nani Prawiraningrum 1, Agi Erlina 2 dan Rokhani Oktalistiani 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu mendapat proiritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN
HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN Nur aini Rahmawati 1, Aris Budhi Arti 2 Abstak : Permasalahan yang utama adalah faktor sosial
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN Wahyuningsih ABSTRAK Upaya untuk mencegah kematian bayi baru lahir yang baru
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di Negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Siti Nadzifah Lingga Kurniati*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi anak merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada anak merupakan cara terbaik untuk meningkatkan
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 1 ASI diciptakan oleh Tuhan khusus untuk bayi dan tidak dapat dibuat tiruannya oleh manusia.
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNGKAL KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2016 Rickah Liva Yulianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak:
Lebih terperinciRina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Rina Harwati Wahyuningsih
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR
HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR Istiqamah 1, Sitti Khadijah 2, Nurul Maulida 2 1 Prodi DIV Bidan
Lebih terperinciFaktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimilki oleh para ibu mengenai segala nilai
Lebih terperinciPENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN
PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN Faizatul Ummah.......ABSTRAK....... Perawatan kehamilan yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii
ABSTRAK Salah satu penyebab terbesar kematian bayi dan kematian neonatus adalah bayi dengan berat badan yang rendah saat lahir atau yang biasa disebut bayi berat lahir rendah (BBLR). Menurut World Health
Lebih terperinciPersetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
Persetujuan Pembimbing Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh PURNAWATI DAI (NIM. 841410148, Jurusan Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Tri Wahyuni
HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Tri Wahyuni 201410104473 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan dan minuman yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-24 bulan guna memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman 2004). Seperti halnya ketika bayi didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seseorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan
Lebih terperinciJurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENYAKIT ISPA PADA BALITA SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ARIODILLAH PALEMBANG TAHUN 2012 Oleh : Amalia Dosen STIK Bina Husada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia memang mengalami kemajuan yang cukup bermakna, namun demikian tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong
Lebih terperinciABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN TIPAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KOTA SUKABUMI Nuur Octascriptiriani Rosdianto ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyusui bayinya, meyakinkan ibu akan keuntungan Air Susu Ibu (ASI) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Setiap ibu untuk
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia sudah melakukan kampanye pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO). Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik
Lebih terperinciOleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS DAN KETERPAPARAN INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LOJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG P4K DENGAN PENGGUNAAN STIKER P4K DI DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI P4K dengan stiker adalah merupakan
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan hidup suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Pembangunan SDM di suatu bangsa berguna untuk menghasilkan
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015 Oleh : Beti khotipah ABSTRACT Di Negara berkembang dan
Lebih terperinciSTIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU HAMIL MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR Rini Nari Pasandang 1, Ernawati 2, Sri Wahyuni
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN
PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 6-12 BULAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Alfan F.W*, Titi Astuti**, Merah Bangsawan** ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ani Rufaidah 201510104010 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan sangat besar terhadap pencapaian dua dari empat sasaran tersebut, yaitu menurunnya angka kematian bayi dan menurunnya
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012). diberikan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ASI adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam larutan protein, laktosa dan garamgaram anorganik yang dihasilkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Ainy M. Pakasi 1, Berthina H. Korah 2, Henry S. Imbar 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan United Nation Childrens Fund (UNICEF), telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia mencapai 4 atau
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN
HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN Wiwin Rohmawati 1), Nur Aini Rahmawati 2), Eka Palupi Kartiningsih 3) Abstrak : Selama ini banyak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU MURWATI & TITIK LESTARI Poltekes Depkes Surakarta Abstrak Posyandu merupakan jenis upaya kesehatan
Lebih terperinciSiti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK
PERBEDAAN METODE PENYULUHAN LEAFLET DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENEMPELAN STIKER PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI DESA NEGLASARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATIBUNG 2012
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN
PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN Endah Purwaningsih 1), Ana Puji Lestari 2) Abstrak : Menurut Survei Demografi
Lebih terperinciEka Fauzia Laila ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-2 TAHUN DI KELURAHAN BENTENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KOTA SUKABUMI Eka Fauzia Laila ABSTRAK AKB dan AKABA di Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN 3 Anis Syafaat Nurmaya Dewi ABSTRAK Kebanyakan wanita di Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE
HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE Yuliana 1) 2) Akbid Yayasan Pendidikan Konawe Jl. DII Panjaitan No. 217 Kel. Touy Kec.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005, lebih dari 529.000 wanita di dunia meninggal
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan menempati kisaran ke dua sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya (Depkes, 2006). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), BKKBN, dan Depkes dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dilahirkan untuk meneruskan cita-cita dan tujuan bangsa. Generasi penerus yang dibutuhkan bangsa Indonesia di
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu Vera Novita Pinasang 1, Maria Rantung 2, Femmy Keintjem 1. RSUD Amurang 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN :
PERBEDAAN PARITAS IBU HAMIL TM I ANTARA IBU YANG MENGALAMI ABORTUS DAN TIDAK MENGALAMI ABORTUS DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA Goenawan Waloejo S 1., dan Ita Rahmawati 2 Abstrak Departemen Kesehatan RI (2010)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi antara usia 6 24 bulan merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk
Lebih terperinciProgram Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMBERIAN ASI DI DESA KENOKOREJO POLOKARTO SUKOHARJO Sri Handayani 1), Wahyuningsih Safitri 2), Wahyu Rima Agustin 2) 1) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi, tidak dapat diganti dengan makanan lainnya dan tidak ada satupun makanan yang dapat menyamai ASI baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta makanan yang
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama * ) * ) Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang Korespondensi:
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Nadia Ulfa Taradisa*,Tumiur Sormin **, Musiana** *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu penelitian yang coba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1
HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Izasah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Kota yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04 Purwokinanti
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU
HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Mika Oktarina Program Studi D III Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Status gizi adalah ekspresi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan studi analitik yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan frekuensi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC. DLINGO KAB. BANTUL YOGYAKARTA 2015 1 Ernisa Sarah Husnaini 2, Suesti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan sebagai salah satu parameter yang dapat menentukan kualitas sumber daya manusia sebuah Negara, karena
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih
GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih PENDAHULUAN Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
Lebih terperinciPENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUMON KECAMATAN TRUMON KABUPATEN ACEH SELATAN Cut Septiana Elvandari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan hadiah pertama untuk bayi baru lahir dikehidupannya. Untuk bayi baru lahir, ASI adalah makanan utama dan terbaik yang bersifat alamiah.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Sumanti Nona Nae 1, Agnes Montolalu 2 1,2.. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK Latar Belakang : Kehamilan,
Lebih terperinci