BAB I PENDAHULUAN. berumur kira-kira 6 bulan dianjurkan hanya diberi ASI. Namun seiring dengan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Sumber daya manusia yang berkualitas hanya bersumber dari generasi yang berkualitas, terutama yang mendapatkan Air Susu Ibu (Wiryo,2000). Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi kesehatan, dan hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan anak tersebut. Bayi yang baru lahir sampai berumur kira-kira 6 bulan dianjurkan hanya diberi ASI. Namun seiring dengan meningkatnya peradaban manusia, banyak ibu-ibu yang sengaja tidak memberikan ASI pada anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan karena banyak ibu-ibu sekarang yang mempunyai kesibukan diluar rumah, sehingga harus meninggalkan rumah atau bayinya dalam waktu yang cukup lama. Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak (WHO,2002), karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Tingginya angka kematian bayi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi. Beberapa penyakit yang saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar dari bayi, diantaranya penyakit diare, tetanus, gangguan perinatal dan radang saluran napas bagian bawah (Hapsari,2004) 1

2 2 Bayi yang diberi susu selain ASI, mempunyai 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) salah satu factor adalah karena buruknya pemberian ASI. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun hanya 8 % bayi Indonesia yang mendapat ASI ekslusif 6 bulan dan 4% yang mendapat ASI dalam satu jam kelahirannya (Siti Nuryati, Menurut Hardiono D Pusponegoro, dalam buku Bedah ASI menyatakan, bayi yang mendapat ASI 4-6 bulan juga lebih jarang mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan motorik ketimbang yang mendapat susu formula. Lamanya pemberian ASI juga sangat berperan ( Evy Rahmawati, nutrisi.terbaik.bagi.si.kecil). Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat. Untuk itu harus diterapkan pola makan ynag sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI ( Marimbi, 2010 : 22). Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dujalani,kini ASI saja tidak cukup untuk memenukhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya maka pada usia 6-24 bulan perlu diperkenalkan Makanan Pendamping ASI

3 3 (MP-ASI). Asupan guzi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembang masih terus nerlanjut (Marimbi, 2010 : 26) Desa Purwogondo berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Desa Purwogondo ini mempunyai 4 Posyandu dengan jumlah bayi usia 0-6 bulan sebanyak 49 bayi, dengan rincian ibu-ibu yang yang memberikan ASI Ekslusif sejumlah 27 bayi, sedangkan yang tidak diberikan ASI Ekslusif sebanyak 20 bayi. Di daerah Desa Purwogondo bayi usia 0-6 bulan sebagian besar diberikan ASI Ekslusif, tetapi sebagian juga ada yang tidak diberikan ASI Ekslusif. Fenomena yang ada di desa Purwogondo, anak yang tidak diberikan ASI sejak lahir banyak mengalami gangguan. Misalnya, perkembangan motorik dan bahasanya terlambat dan juga badannya kurus. Memberikan makanan yang bergizi serta jumlah yang cukup, sesuai dengan kebutuhan anak pada usia tersebut sangat diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Hal inilah yang mendorong untuk mengadakan penelitian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah : Bagaimanakah perbedaan tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Ekslusif dan yang tidak diberi ASI Ekslusif.

4 4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Ekslusif dan yang tidak diberi ASI Ekslusif di Desa Purwogondo Kalinyamatan Jepara 2. Tujuan Khusus a. Untuk menganalisis tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Ekslusif b. Untuk menganalisis tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI Ekslusif c. Untuk meganalisis perbedaan tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan D. Manfaat penelitian 1. Bagi bidang kesehatan Sebagai pedoman untuk memberikan penyuluhan kepada warga khususnya ibu-ibu agar memperhatikan tentang kesehatan anaknya dan pengetahuan tentang pemberian ASI. 2. Bagi masyarakat Masyarakat memahami tentang pentingnya pemberian ASI mengenai kesehatan balita sebagai modal dasar bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang seorang anak.

5 5 3. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan lebih luas tentang tingkat kesehatan balita yang diberi ASI Ekslusif dan yang tidak diberi ASI Ekslusif.

6 6 E. Keaslian penelitian Nama peneliti Citra Judul Variabel yang diteliti Perbedaan Perbedaan Frekuensi Diare Antara Bayi Yang Diberi Asi Eklusif Dengan Susu Formula Di Cilacap Variabel Independen : Karakteristik bayi Variabel Dependen : Frekuensi diare(bayi yang diberi ASI dan yang diberikan Susu formula) Penelitian ini meneliti frekuensi diare. Sedangkan penelitian saya meneliti tingkat kesehatan Sari Hubungan pemberian ASI Eklusif dengan kejadian diare pada bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni Hubungan Variabel Independen : Pemberian ASI Eklusif Variabel Dependen : Kejadian diare Meneliti kejadian diare pada bayi usia 1-6 bulan Sedangkan penelitian saya meneliti tingkat kesehatan anak usia 1-2 tahun Rahmawati Amalia Perbedaan tingkat pertumbuhan antara bayi yang diberi ASI Eklusif oleh ibu bekerja dan tidak bekerja di Puskesmas Patrang Jember Variabel Independen : Pemberian ASI Variabel Dependen : Aktivitas ibu Jenis penelitian Rahmawati Amalia adalah deskriptif analitik dengan uji chi square sedangkan Penelitian saya tentang tingkat kesehatan anak yang diberi ASI dan yang tidak diberi ASI, dengan jenis penelitian analitik dan menggunakan uji mann whitney