Ayaz Adalah Wakil Presdir muda yang mengelola perusahan grup besar milik ayahnya (Presdir).

Transkripsi

1 Bagian 1 (Tidak Menyangka) Ayaz Adalah Wakil Presdir muda yang mengelola perusahan grup besar milik ayahnya (Presdir). Azani Adalah seorang Pengacara / Tim hukum milik Perusahaan Ayaz. Ia sudah bekerja dengan Ayaz selama 7 tahun. Pagi pagi Ayaz turun dari mobil untuk masuk kekantor dan semua karyawan terdiam dan hormat termasuk Azani, terdengar desas desus membicarakan Ayaz. "Wah Pak Ayaz memang keren sekali, kabarnya semenjak beliau menjadi wakil presdir sahamnya selalu naik" "Pak Ayaz memang kompeten sekali dan sangat tampan dan tinggi, siapa kekasihnya ya?" "Dengar - dengar dia belum pernah pacaran tapi selalu dekat dengan banyak wanita" "Wah aku mau jadi salah satu wanitanya" Azani pun masuk ke ruangannya dan mulai bekerja. Ayaz dari ruangan memanggil Sekretarisnya Juno untuk keruangannya "Jun keruangan saya" "Baik Pak " Tok tok "Masuk" Ayaz : "Bagaimana hasil tuntutan untuk perusahaan lawan yang bermasalah?" Sekretaris Juno : "Mereka mengajukan banding Pak, dan sepertinya kita kesulitan karena kurangnya bukti" Ayaz : "lalu tim hukum kita siapa yang akan maju?" Juno : "Pengacara Azani Pak, dia pengacara andalan di tim hukum kita, dia sangat kompeten, selain itu dia sangat cantik dan...(dipotong oleh Ayaz) Ayaz : "Hubungi tim hukum, saya ingin bertemu dengannya nanti siang." Juno : "baik Pak " Diruangan tim hukum Kring kring..

2 Azani : "Halo saya Azani tim hukum Grup AA ada yang bisa di bantu?" Juno : "Pak Ayaz mau bertemu nanti siang..." Di restoran dekat kantor Duduk berhadapan dan ditemani sekrestaris Juno Ayaz : "Oke saya tidak mau lama - lama. Kamu sudah pelajari kasus tuntutan Grup AA dengan perusahan lawan (Grup So)?" Azani : " Sudah Pak Grup So mengajukan banding dan berusaha menghilangkan bukti sehingga menjadi sulit, tapi saya akan berusaha mencari bukti lain Pak" Ayaz : "Kalau perlu temui client terahir kita kenapa bisa bertemu Grup So, sedangkan perjanjiannya dengan Kita" Sampai di kantor Juno : "Tenang saja yaz pasti Azani akan urus dengan baik" Ayaz : "Iya kita lihat saja" Juno : "Kalau Azani menang kita traktir makan ya, sejak dulu aku penasaran dengannya, kabarnya dia didekati banyak pria tapi tak satupun yang berhasil Ayaz : keluar dengan tersenyum terpaksa Ibunya Ayaz datang kekantor Ibu : Ayaz Ibu merindukanmu (sambil ingin memeluk Ayaz tapi di tepis oleh Ayaz) Ayaz : kenapa Ibu datang disaat jam kerja? (dengan nada dingin) Ibu : Memangnya salah seorang Ibu menemui anaknya? Ibu kesini ingin memberikan ini (mengajukan beberapa foto wanita) Ayaz : Aku tidak mau kencan buta lagi (Membayangkan kencan buta terahir bersama wanita sukses tapi agak jorok hehe ) Ibu : Ayolah Ayaz, demi Ibu, lihat usia mu saat ini kamu harus segera menikah. Ibu heran kenapa kamu belum punya pacar, kamu tampan dan sukses ajaklah para wanita berkencan dan menikah Ibu : bersenang senanglah jangan bekerja terus, Ayahmu memang keterlaluan memberikanmu pekerjaan berat sampai tidak sempat berkencan dengan wanita Ayaz : sudahlah Ibu pulanglah, aku tidak ingin berdebat lagi Pukul malam Ayaz pulang kerja, ia berhenti dari mobilnya dan berjalan mencari udara segar dengan perasaan kacau karena perkataan Ibunya tadi.

3 Dijalan tiba tiba Ayaz berpapasan dengan Azani yang sedang berjalan pulang ingin menaiki bus karena mobilnya diservice. Azani : Pak Ayaz sedang apa malam malam berjalan sendiri? Ayaz : Diam sambil menatap Azani dan menghela nafas Karena tidak enak bertemu Wakil Presdir ahirnya Azani berinisiatif menawarkan minum Azani : Pak Ayaz mau minum kopi didekat sini?, disana ada cafe yang baru dibuka dan katanya kopinya enak (sambil menunjuk kearah cafe dan tersenyum) Ayaz tetap diam dan ingin berjalan pergi. Tapi Azani sepertinya mengerti bahwa Ayaz sedang sedih dan ingin menghiburnya karena kasihan. Azani : Kalau Bapak tidak mau ke cafe dengan saya, saya belikan saja kopinya bapak tunggu disini (sambil mau berlari ke cafe) Ayaz : Apa yang kamu lakukan? Memangnya kamu merasa dekat dengan saya? (Sepertinya Ayaz melampiaskan emosinya kepada Azani) Ayaz : Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat lalu besok temukan bukti tentang kasus perusahaan, jika sampai kalah kamu akan saya pecat Azani hanya terdiam dan kaget karena merasa tidak melakukan kesalahan Ayaz : Kamu mau saya minta maaf dan minum kopi? Lalu kamu mau menggoda saya dan berkencan dengan saya? Azani : Maksut Bapak apa? sambil menatap kecewa Ayaz : sudahlah lalu pergi meninggalkan Azani

4 Bagian 2 (Berani Minta Maaf) Azani tidak langsung pulang kerumah namun ia pergi ke restoran dan bertemu teman dekatnya dan menceritakan semua yang barusan dia alami. Azani : Bagaimana pendapatmu? tanya Azani sambil kesal dengan menyantap ceker ayam pedas Rini : Pendapat apanya? dengan ekspresi meledek Azani : bayangkan saja saya melihat bos saya dan merasa iba karena sepertinya dia sedang sedih dan aku berusaha ingin menghiburnya malah dituduh menggodanya? membuang nafas dan tertawa kecut dengan nada kesal (tetap menyantap ceker ayam pedas) Azani : Tambah 2 porsi kaki ayam pedas (sambil mengangkat tangan kanannya) Rini : Jelas saja, kamu baru bertemu di restoran sekali dengan bosmu dan membahas pekerjaan kemudian bertemu lagi dan kamu mengajaknya minum kopi? Azani : Apa mengajaknya minum kopi itu menggodanya? Semakin kesal Rini : Pikir saja sendiri walau bagaimanapun dia bosmu dan dia sangat tampan siapa yang tidak kenal dengan Wakil Presdir Grup AA sambil tersenyum membayangkan Ayaz Azani : Wah kamu menyukainya pantas saja membelanya sambil menyodorkan kaki ayam pedas ke mulut Rini Rini : Siapa yang tidak menyukai Pak Ayaz dengan mulut penuh makanan Rini : Tapi kau adalah temanku, tidak seharusnya dia memarahimu dan menuduhmu seperti itu, dasar bedebah dengan wajah kesal Azani : Tepat sekali Rin, lihat saja aku akan memenangkan kasus Grup So dan membuatnya takut kehilanganku dari Perusahaan Pagi pagi Azani sudah sampai kantor (suasana kantor masih sepi) Azani beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah dapur untuk membuat teh. Terdengar samar samar sekretaris Juno berbicara dengan karyawan lain. Pertemuan client kemarin batal karena Ibunya Pak Ayaz datang kekantor Dengar dengar Ibunya Pak Ayaz selalu memaksa beliau untuk kencan buta dan menikah ya Padahal Pak Ayaz sejak kecil kurang diperhatikan karena mereka sibuk bekerja dan beliau di urus oleh neneknya yang kini sudah meninggal, betul begitu sekretaris Juno? Pantas saja Pak Ayaz merasa sakit hati dengan Ibunya

5 Juno : Husst sudah sudah, meskipun orang tuanya sibuk sejak kecil tapi Pak Ayaz baik dan sangat pintar dan kompeten Ayaz tiba tiba datang dan semua yang berada di situ terdiam dan menyapa Selamat pagi Pak Ayaz Ayaz : Kalian melihat Azani? Azani terkejut namanya disebut sampai tehnya hampir tumpah. Azani dan Ayaz berdiri didekat jendela lorong kantor, tampak canggung terlihat dari keduanya. Azani : Ada yang ingin Bapak bicarakan? sambil menundukan kepalanya (sepertinya Azani luluh mendengar percakapan tadi) Ayaz : Emmh.. Ma... ma./// Haish sambil membuang nafas dan menengok ke arah lain dengan menjaga wibawanya Ayaz merasa malu untuk minta maaf ahirnya ia mengatakan Ayaz : Mari kita minum teh sepulang kerja, ini tentang pekerjaan, iya ini tentang pekerjaan (dengan ekspresi payahnya karena gengsi) Azani : Tapi malam ini saya ada janji de... Ayaz : Saya tunggu di parkiran sepulang kerja sambil berjalan menjauh Dalam hati Ayaz berkata Apa yang ku katakan kenapa mengajaknya minum teh Dasar payah Sepulang kantor Rini teman Azani menunggu di depan gedung dan menatap gedung Juno : Apa kau mata mata? dengan melihat ke arah rini (muka jail ) Rini : Diam (sambil mengirim pesan kepada Azani) [Azani aku sudah sampai digedung kantormu] Juno : Ehem..Sedang menunggu siapa? Tanya Juno menggoda Rini : Wah pekerja disini sepertinya memang bedebah ya muka kesal dan membuang nafas Juno : Apa maksudmu? tanya Juno heran Rini : Kemarin temanku Azani tiba tiba dimarahi Wakil Presdir, aku disini sedang menunggu temanku Juno : Dimarahi apanya, sekarang mereka sedang minum teh bersama jawab Juno tidak percaya Rini : Minum teh bersama? kaget Rini : Bukannya Azani semalam sangat kesal dengan Pak Ayaz (Rini terheran sambil memencet handphone berusaha menelpon Azani) Juno : Kalau tidak percaya ayo kesana Ajak juno ingin membuktikan perkataannya

6 Azani sedang berjalan kaki ke tujuan lalu teringat janji dengan Rini, ketika Azani membuka HP ingin memberi kabar tiba tiba dapat pesan dari Rini. Azani membalas pesan Rini : [Maaf Rin sepertinya aku sedikit terlambat karena harus menemui Pak Ayaz dulu, nanti kuhubungi lagi, tunggu ditempat biasa ya ] Sepertinya Rini tidak sempat membaca pesan Azani dan malah menelpon (bunyi getar ada panggilan masuk) Azani mengangkat telepon dan menjawab Ya Rin, kamu tidak membaca pesanku? tanya Azani yang kemudian dipotong oleh Rini Rini : Kamu dimana? tanya Rini Azani : Di cafe dekat kantor, aku sedang menemui Pak Ay... di potong oleh Rini Rini : Baiklah Ayaz datang dan menghampiri Azani, setelah memesan minuman mereka duduk berhadapan dan terdiam beberapa saat tidak ada sepatah katapun, Azani pun bingung setiap melihat ke arah Ayaz tersenyum basa - basi dan diam lagi begitu beberapa kali. Ayaz : Ehemm.. Ayaz bingung mau bicara apa Azani : Mau bicarakan apa Pak, setelah ini saya ada janji dengan teman saya dengan wajah polos Ayaz : Yasudah pergilah jawab Ayaz spontan dengan tersenyum seolah menemukan alasan menyudahi pertemuan ini Azani : Ya?? ekspresi bengong heran Ayaz : Lagipula besok sidang terahir Grup So kamu harus mempersiapkannya dengan baik malam ini, fighting! (sambil mengangkat tangan arti memberikan semangat dan tertawa canggung) Ayaz : Ii... iiiya Pak, kalau begitu saya permisi Azani masih bingung Azani dan Ayaz beranjak dari tempat duduk dan kemudian Ayaz : "Maafkan aku" Azani kaget : "ya?" Ayaz : "ehem.. ya soal semalam" tetap dengan perasaan gengsinya Terlihat dari kejauhan Ayaz dan Azani sedang berbincang Juno dan Rini berjalan menghampiri menghampiri Azani dan Ayaz : "Sedang apa kalian disini?" Rini : "Kalian yang sedang apa disini?" Jawab Rini heran Ayaz : Ehem.. (seolah tidak ada apa - apa)

7 Azani : "Kami hanya minum teh, ya kan Pak Ayaz?" Jawab Azani dengan polos namun canggung Ayaz : "Ya sebaiknya mari kita pulang kalian pasti lelah bekerja seharian" beranjak sambil membawa jasnya di taruh lengan Juno : "Lalu bagaimana dengan aku Ayaz, aku ikut kerumahmu ya, kali ini sebagai teman ingat Ayaz kita sudah berteman sejak SD" kata juno sambil cengengesan mengungkit pertemanan supaya disetujui Ayaz pun menyetujui Juno menginap dirumahnya, setelah sampai dirumah Ayaz memencet tombol kode rumahnya Juno : "Kode rumahmu sejak dulu tidak berubah ya, tau gitu aku langsung masuk saja tadi" Ayaz : "Aku hanya tidak punya waktu untuk merubahnya, Masuklah" kata Ayaz sambil menuju ke dalam rumah dan menyalakan lampu Juno : "Wah tidak ada bau wanita disini" ledek Juno sambil tertawa Tiba tiba Ibunya Ayaz datang menjenguk Ayaz kerumah Ibu Ayaz : "Sedang ada Juno rupanya, Ibu pikir kamu sedang bersama kekasihmu" kata Ibunya Juno pun hanya terdiam karena tau perselisihan antara Ibunya Ayaz dengan Ayaz Ayaz : "Ibu kenapa tidak memberi kabar dulu kalau mau datang?" Tanya Ayaz sedikit kesal Ibu : "Ibu sudah menelponmu sejak tadi tapi tidak dijawab" Ayaz : "Hpku di mobil tadi, ada apa Ibu datang malam - malam?" Tanya Ayaz Ibu : "Ibu ingin memberikanmu ini" (memberikan undangan Pameran lukisan Ibunya) Diterima oleh Ayaz dan dibaca Ayaz : Menghela nafas "Baiklah nanti aku datang" Ibu : "Sebelum pergi nanti kabari Ibu ya" Ibu Ayaz tersenyum senang Ayaz : "Sebaiknya Ibu pulang sudah malam, aku panggilkan taxi" Ibu : "Tidak usah Ibu membawa supir kesini" Lalu Ibunya Ayaz pulang dan Juno juga merasa sudah tidak enak ahirnya Juno juga ikut pulang tidak jadi menginap. Azani dirumah habis selesai mandi dan berkaca sambil menepuk - nepuk wajahnya dengan serum, lalu Ibunya menelpon Ibu Azani : "Azani jangan lupa isi kulkasmu, agar kamu tidak kelaparan saat pulang kerja" Azani : "Iya Ibu" dengan tersenyum

8 Azani : "Ibu" panggil Azani Ibu Azani : " Ya" Azani : "Aku merindukanmu" (bersedih) Ibu Azani : "Sering - seringlah mengunjungi Ibumu, meskipun sibuk ajaklah kekasihmu mampir kemari" jawab Ibu Azani menggoda Azani : "Aku belum mau menikah, mau membuat Ibu dan Adik bahagia saja" jawab Azani tersenyum Ibu : "Jangan terlalu memikirkan Ibu, kamu sudah cukup bekerja siang dan malam untuk Ibu dan Adikmu, bersenang - senanglah" Selesai telepon dg Ibunya azani menerima pesan dari Putra. Putra : [Besok mau makan siang dengan ku?] Azani kaget dan sangat senang sampai guling -guling dikasur. Putra adalah cinta pertama Azani sejak 3 tahun lalu mereka sesekali bertemu tapi hanya sebatas pekerjaan. Azani : [ Baiklah, besok aku ada sidang, setalah sidang kita bertemu di resto dekat pengadilan ya (emotsenang) ] Azani : "Aku harus menyiapkan sesuatu untuk bertemu dengan Putra masker diwajahnya dan berbaring untuk tidur. besok" sambil memakai