METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
|
|
- Indra Cahyadi
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 19 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian diawali dengan survei pendahuluan dari beberapa Sekolah Dasar (SD) di Kota Bogor, dilanjutkan pengumpulan data lewat kuesioner pada bulan Mei sampai dengan September Penelitian dilakukan di SD Insan Kamil yang berada di Kota Bogor. Pemilihan SD yang dijadikan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan sekolah swasta yang rata-rata muridnya dari keluarga ekonomi menengah ke atas, peluang memperoleh anak obes cukup tinggi, dan merupakan sekolah dengan kategori SD favorit di Kota Bogor. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar (SD) kelas IV dan V yang memiliki status gizi obes dan normal. Contoh pada penelitian ini yaitu anak sekolah dasar kelas IV dan V yang bersekolah di Sekolah Dasar Insan Kamil Bogor dengan status gizi obes dan normal. Kriteria inklusi anak obes adalah 1) laki-laki atau perempuan berusia 9-11 tahun dengan kondisi sehat; 2) memiliki status gizi obes (indeks z-skor >+2); 3) contoh bersedia mengikuti penelitian. Kriteria inklusi anak dengan status gizi normal adalah 1) laki-laki atau perempuan berusia 9-11 tahun dengan kondisi sehat; 2) memiliki status gizi normal (-2 < z-skor +1); 3) contoh bersedia mengikuti penelitian. Adapun kriteria eksklusinya adalah 1) contoh tidak bersedia mengikuti penelitian; 2) pengisian kuesioner yang tidak lengkap. Pemilihan anak sekolah dasar kelas IV dan V dilakukan secara purposive dengan asumsi anak kelas IV dan V sudah dapat diajak berkomunikasi dengan baik, mengerti dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner, dan mampu mengisi kuesioner dengan baik. Sementara itu anak kelas VI tidak dijadikan contoh karena sudah sibuk dengan kegiatan Ujian Negara (UN). Status gizi contoh ditetapkan berdasarkan IMT menurut umur standar WHO Jumlah murid SD Insan Kamil adalah 1181 anak. Jumlah anak kelas 4 dan kelas 5 adalah sebanyak 398 anak. Penelitian diawali dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak SD kelas IV dan V yang diperkirakan mengalami obesitas di SD Insan Kamil Bogor. Jumlah awal anak obes yang diperoleh saat penimbangan adalah 60 anak. Kemudian dilakukan pengukuran dan tinggi badan anak SD kelas IV dan V yang diperkirakan memiliki status gizi normal. Jumlah
2 20 awal anak yang memiliki status gizi normal saat penimbangan adalah 50 anak. Penentuan jumlah sampel minimal yang digunakan pada penelitian ini z n menggunakan rumus: Keterangan : Z = 1,96 (α = 0,05) 2 1 / 2P(1 P) 2 P = prevalensi gizi lebih pada anak di perkotaan (10,4%) d = toleransoi estimasi (10% atau 0,1) Berdasarkan rumus, jumlah sampel minimal adalah 36 anak obes. Berdasarkan kelengkapan pengisian kuesioner, jumlah contoh yang dipilih dari 60 anak obes dan 50 anak dengan status gizi normal yaitu 40 anak obes dan 40 anak dengan status gizi normal. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer mencakup karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan dan tinggi badan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan pengetahuan gizi ibu), riwayat makan anak (pemberian ASI, pemberian susu formula, dan pemberian makanan padat), kebiasaan makan anak (konsumsi energi, protein, dan lemak, frekuensi konsumsi sayur dan buah, cemilan, fast food dan soft drink, serta frekuensi konsumsi makanan berlemak), dan aktivitas fisik anak (waktu tidur, lama menonton televisi, bermain game, internet, dan bermain di luar rumah). Berat badan anak diukur langsung menggunakan timbangan injak yang telah dikalibrasi dengan ketelitian 0,5 kg, dan pengukuran tinggi badan anak menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Data status gizi anak diperoleh dengan menggunakan indeks massa tubuh berdasarkan umur (IMT/U) dengan menggunakan software WHO Anthroplus Nama, umur, dan tanggal lahir anak diperoleh dengan pengisian kuesioner olah anak. Data berat lahir anak, karakteristik keluarga (berat badan dan tinggi badan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan pengetahuan gizi ibu) dan riwayat makan anak (pemberian ASI, pemberian susu formula, dan pemberian makanan padat) diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh orang tua anak di rumah. d
3 21 Konsumsi pangan anak diketahui dengan pencatatan makanan (food record) selama 1x24 jam pada hari libur dan food recall selama 1x24 jam pada hari sekolah. Konsumsi pangan anak pada hari libur (food record) diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh contoh, disertai dengan keterangan lengkap cara pengisian dan contoh pengisian. Konsumsi pangan anak pada hari sekolah (food recall) diperoleh dari pencatatan kuesioner dengan metode wawancara. Pola konsumsi anak yang terdiri dari frekuensi konsumsi sayur dan buah, cemilan, fast food dan soft drink, serta frekuensi konsumsi makanan berlemak diperoleh menggunakan kuesioner yang diisi oleh anak yang sebelumnya telah mendapat penjelasan tentang cara pengisiannya dari peneliti. Data aktivitas fisik anak yang terdiri dari alokasi waktu tidur; lama menonton televisi, bermain game, dan internet; dan bermain di luar rumah diperoleh dari pencatatan kuesioner mengenai alokasi waktu kegiatan yang dilakukan dalam waktu 2x24 jam, yaitu satu hari sekolah dan satu hari libur dengan metode wawancara. Secara lengkap kuesioner penelitian untuk orang tua dan anak disajikan pada Lampiran 1. Pemantauan pengisian kuesioner dilakukan dengan bantuan pihak sekolah. Setiap anak mendapatkan surat pengantar dari sekolah untuk orang tua yang juga menerangkan cara pengisisan kuesioner sehingga orang tua akan lebih mudah mengisinya. Pengumpulan kuesioner dari tiap anak dibantu oleh pihak sekolah. Kuesioner yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan pengisiannya oleh peneliti. Data sekunder meliputi keadaan umum sekolah (letak sekolah, kegiatan ekstrakulikuler sekolah, jadwal kegiatan belajar mengajar di sekolah), dan data murid SD Insan Kamil Bogor (nama, tanggal lahir, dan jenis kelamin). Untuk lebih jelasnya jenis dan cara pengumpulan data primer dapat dilihat pada Tabel 3.
4 22 Tabel 3 Jenis dan cara pengumpulan data No. Variabel Jenis Data Cara Pengumpulan Data 1. Karakteristik anak 2. Karakteristik keluarga 3. Riwayat makan anak 4. Kebiasaan makan anak 5. Aktifitas fisik anak - Jenis kelamin - Berat lahir anak - Berat badan - Tinggi badan - Berat badan dan tinggi badan orang tua - Pendidikan orang tua - Pendapatan keluarga - Pengetahuan gizi ibu - Pemberian ASI - Pemberian susu formula - Pemberian makanan padat - Pangan harian Pola konsumsi: - Cemilan - Sayur dan buah - Fast food - Soft drink - Makanan berlemak - Waktu tidur - Lama menonton televisi, bermain game, dan internet - Bermain di luar rumah - Pengisian kuesioner (jenis kelamin dan berat lahir anak) - Timbangan injak dengan ketelitian 0.5 kg - Microtoise dengan ketelitian 0.1 cm - Pengisian kuesioner (berat badan, tinggi badan, pendidikan, dan pendapatan keluarga) - Pengisisan kuesioner yang berisikan pertanyaan tentang pengetahuan gizi seimbang dan obesitas (pengetahuan gizi ibu) - Pengisian kuesioner oleh orang tua anak - Food Record 1x24 jam pada hari libur dan food recall 1x24 pada hari sekolah - Food frequency questionnaire (FFQ) (konsumsi sayur, buah, cemilan, makanan berlemak, makanan manis, fast food, dan soft drink) - Pengisian kuesioner dengan metode pencatatan dan wawancara 2 x 24 jam selama 1 hari sekolah dan 1 hari libur Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, cleaning, dan analisis. Proses editing adalah pemeriksaan seluruh kuesioner setelah data terkumpul. Coding adalah pemberian angka atau kode tertentu yang telah disepakati terhadap jawaban-jawaban pertanyaan dalam kuesioner, sehingga memudahkan pada saat memasukkan data ke komputer. Entry adalah memasukkan data jawaban kuesioner sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing-masing variabel sehingga menjadi suatu data dasar. Cleaning yaitu melakukan pengecekan terhadap isian data yang di luar pilihan jawaban yang disediakan kuesioner atau isian data yang di luar kewajaran. Data yang telah diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia menggunakan program komputer.
5 23 Data status gizi anak diperoleh dengan menggunakan indeks massa tubuh berdasarkan umur (IMT/U) dengan menggunakan software WHO Anthroplus Hasil yang diperoleh berdasarkan indikator IMT/U dikategorikan ke dalam status serve underweight (=-3SD), underweight (-3SD<Z<-2SD), normal (-2SD<Z<+1SD), overweight (+1SD<Z<+2SD), obese (+2SD<Z<+3SD) dan severe obese (>+3SD) (Soekirman 2000). Data berat badan dan tinggi badan orang tua digunakan untuk menghitung IMT orang tua anak. IMT dihitung dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m 2 ). Hasil yang diperoleh kemudian dikategorikan ke dalam status gizi kurus ( 18,50), normal (18,50-24,99), overweight (25,00-29,99), dan obes ( 30,00) (WHO 2005). Data pengetahuan gizi diukur dengan cara memberikan skor terhadap setiap jawaban pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan gizi. Data pengetahuan gizi ibu diperoleh dengan memberikan 20 buah pertanyaan pilihan ganda dengan memilih jawaban yang paling benar (correct-answer multiple choice) dalam bentuk kuesioner. Skor jawaban ibu setiap satu pertanyaan diberi skor satu (1) bila memilih jawaban benar dan skor nol (0) bila memilih jawaban yang salah atau tidak memilih jawaban. Tingkat pengetahuan ibu anak obes dan normal tentang gizi dihitung dengan cara menjumlahkan skor dan dikelompokkan menjadi tiga kategori tingkat pengetahuan, yaitu kurang jika skor nilai kurang dari 60% (<60%), cukup jika skor antara 60-80%, dan baik jika lebih dari 80% (>80%) (Khomsan 2000). Pengkategorian variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.
6 24 Tabel 4 Pengkategorian variabel penelitian No. Variabel Kategori 1. Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan 2. Berat badan lahir 1. Normal 2. BBLR/Lebih 1. Kurus 3. Status gizi ayah 2. Normal (WHO 2005) 3. Overweight 4. Obes 4. Status gizi ibu (WHO 2005) 5. Pendidikan orang tua 6. Pendapatan keluarga perbulan Pengetahuan gizi ibu (Khomsan 2000) Tingkat kecukupan energi (TKE) (Depkes 1996) Tingkat kecukupan protein (TKP) (Depkes 1996) 10. Konsumsi sayur 11. Konsumsi buah 12. Konsumsi cemilan 13. Konsumsi fast food 14. Konsumsi soft drink 15. Konsumsi makanan berlemak 16. Waktu tidur 17. Menonton televisi, bermain game, dan internet 18. Bermain di luar 1. Kurus 2. Normal 3. Overweight 4. Obes 1. SD/sederajat 2. SMP/sederajat 3. SMA/sederajat 4. Perguruan tinggi/sederajat 1. < > Kurang : <60% 2. Sedang : 60%-80% 3. Baik : >80% 1. Defisit tingkat berat : <70% AKG 2. Defisit tingkat sedang : 70-79% AKG 3. Kurang : % AKG 4. Cukup : % AKG 5. Lebih : 120% AKG 1. Defisit tingkat berat : <70% AKG 2. Defisit tingkat sedang : 70-79% AKG 3. Kurang : % AKG 4. Cukup : % AKG 5. Lebih : 120% AKG 1. Setiap hari kali/minggu kali/minggu 4. Tidak pernah 1. Setiap hari kali/minggu kali/minggu 4. Tidak pernah 1. Ya 2. Tidak 1. Tidak pernah kali/minggu kali/minggu 4. Setiap hari 1. Tidak pernah kali/minggu kali/minggu 4. Setiap hari 1. Tidak pernah kali/minggu kali/minggu 4. Setiap hari 1. 8 Jam 2. >8 Jam 1. 2 Jam 2. >2 Jam 1. 2 Jam 2. <2 Jam
7 25 Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam gram/urt dikonversi ke dalam nilai zat gizi dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan sehingga dapat diketahui kandungan gizi masingmasing bahan pangan. Kemudian dilakukan perhitungan tingkat kecukupan gizi untuk energi dan protein. Adapun rumus umum yang digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi makanan yang dikonsumsi adalah: KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan: KGij = Penjumlahan zat gizi i dari setiap bahan makanan/pangan yang dikonsumsi Bj = Berat bahan makanan j (gram) Gij = Kandungan zat gizi i dari bahan makanan j BDDj = % bahan makanan j yang dapt dimakan (Sumber: Hardinsyah & Briawan 1994) Pengukuran tingkat kecukupan energi dan protein merupakan tahap lanjutan dari penghitungan konsumsi pangan. Tingkat kecukupan konsumsi merupakan persentase konsumsi aktual anak dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan WNPG tahun Secara umum tingkat kecukupan zat gizi dapat dirumuskan sebagai berikut: TKGi = (Ki/AKGi) x 100% Keterangan: TKGi = Tingkat kecukupan zat gizi i AKGi = Kecukupan zat gizi i yang dianjurkan Ki = Konsumsi zat gizi i (Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994) Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis univariat meliputi : a. Karakteristik anak (umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan, dan berat badan lahir). b. Karakteristik keluarga (berat badan dan tinggi badan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan pengetahuan gizi ibu). c. Riwayat makan anak (pemberian ASI, pemberian susu formula, dan pemberian makanan padat).
8 26 d. Asupan zat gizi anak (konsumsi energi, protein, dan lemak, tingkat kecukupan energi, protein, dan % kontribusi lemak). e. Kebiasaan makan anak (frekuensi konsumsi sayur dan buah, cemilan, fast food dan soft drink, serta frekuensi konsumsi makanan berlemak). f. Aktivitas fisik anak (alokasi waktu tidur, lama menonton televisi, bermain game, internet, dan lama bermain di luar rumah). 2. Analisis bivariat digunakan untuk mengtahui hubungan antara variabel independen dengan dependen. Uji yang digunakan adalah uji korelasi Pearson dan Spearman. Variabel hubungan yang diteliti menggunakan uji korelasi Pearson di antaranya adalah: a. Menganalisis hubungan karakteristik anak (berat badan lahir) dengan obesitas. b. Menganalisis hubungan faktor keturunan (IMT ayah dan IMT ibu) dengan obesitas. c. Menganalisis hubungan asupan zat gizi anak (TKE, TKP, dan konsumsi lemak) dengan obesitas. d. Menganalisis hubungan aktivitas fisik anak (alokasi waktu tidur; lama menonton televisi, bermain game, internet; dan lama bermain di luar rumah) dengan obesitas. Variabel hubungan yang diteliti menggunakan uji korelasi Spearman di antaranya adalah: a. Menganalisis hubungan karakteristik anak (jenis kelamin) dengan obesitas. b. Menganalisis hubungan kebiasaan makan anak (frekuensi konsumsi sayur dan buah, cemilan, fast food dan soft drink, serta frekuensi konsumsi makanan berlemak) dengan obesitas. 3. Uji beda t-test digunakan untuk menguji perbedaan karakteristik anak (berat lahir anak), faktor keturunan (IMT ayah dan IMT ibu), karakteristik keluarga (pengetahuan gizi ibu), konsumsi harian anak (konsumsi energi, protein, dan lemak), dan aktivitas fisik anak (waktu tidur; lama menonton televisi, bermain game, internet; dan bermain di luar rumah) antara anak berstatus gizi normal dan anak obes. 4. Uji beda Mann-Whitney U digunakan untuk menguji perbedaan karakteristik keluarga (pendidikan orang tua, pendapatan keluarga), riwayat makan anak (pemberian ASI, pemberian susu formula, dan pemberian makanan padat),
9 27 dan kebiasaan makan anak (frekuensi konsumsi sayur dan buah, fast food dan soft drink, frekuensi konsumsi makanan berlemak, dan konsumsi cemilan) antara anak berstatus gizi normal dan anak obes. 5. Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui nilai faktor risiko atau Odds Ratio (OR) variabel independen terhadap variabel dependen. Seluruh variabel independen yang berhubungan dengan obesitas dan diduga menjadi faktor risiko kejadian obesitas dianalisis bersama-sama untuk mengetahui variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan model multiple logistic regression dengan metode enter. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: e 1 e Keterangan : π (x) : Peluang kejadian obesitas (1=obes, 0=tidak obes) e : Eksponensial β 0 : Konstanta β 1 β n : Koefisien regresi X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X x1 2x2 3x3 4 5x5 6x6... nxn ( x) 0 1x1 2x2 3x3 4 5x5 6x6... nxn : Berat lahir : IMT ayah : IMT ibu : Pengetahuan gizi ibu : Pemberian susu formula <6 bulan : TKE : Frekuensi konsumsi soft drink : Frekuensi konsumsi fast food : Frekuensi konsumsi makanan berlemak : Frekuensi konsumsi sayur dan buah : Lamanya bermain di luar
10 28 Definisi Operasional Obes adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, yang berdasarkan standar WHO 2007, memiliki nilai z-skor untuk IMT menurut umur >+3 SD. Anak Sekolah adalah anak yang menjalani pendidikan sekolah yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kota Bogor yang berusia 9 sampai 11 tahun. Karakteristik anak adalah data yang berisi jenis kelamin anak, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan sekarang. Pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh yang dikategorikan menjadi tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat Perguruan Tinggi. Pendapatan keluarga adalah bersarnya pendapatan atau penghasilan keluarga yang diperoleh dalam sebulan yang terdiri dari penghasilan ayah maupun ibu (bila bekerja) yang digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan anggota keluarga. Pengetahuan gizi ibu adalah pemahaman ibu terhadap gizi dan kesehatan secara umum dan tentang obesitas yang diketahui bedasarkan jawaban ibu terhadap pertanyaan pada kuesioner yang diberikan. Riwayat makan adalah keterangan apakah anak diberikan ASI ekslusif dan pada usia berapa anak mulai diberikan susu formula. Riwayat makan juga mencakup keterangan pada usia berapa anak pertama kali diberikan makanan padat. ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja tanpa tambahan susu atau makanan lain sampai bayi berusia 6 bulan. Susu formula adalah susu selain ASI yang diberikan pada anak sebelum usia 6 bulan. Makanan padat adalah makanan yang ditujukan untuk anak usia 6 bulan ke atas yang tidak berbantuk cair, seperti bubur dan biskuit. Kebiasaan makan adalah mencakup asupan zat gizi yang diketahui dengan pencatatan makanan (food record) selama 2x24 jam, kebiasaan makan sayur dan buah, cemilan, fast food, soft drink, dan makanan berlemak. Konsumsi buah dan sayur adalah kebiasaan makan buah dan sayur pada anak yang dinilai berdasarkan frekuensi selama satu minggu. Anak dikatakan kurang konsumsi sayur dan buah adalah anak yang mengonsumsi buah dan sayur kurang dari 4 porsi selama 7 kali dalam seminggu.
11 29 Konsumsi fast food dan soft drink adalah kebiasaan makan fast food dan soft drink pada anak yang dinilai berdasarkan frekuensi selama satu minggu. Konsumsi makanan berlemak adalah kebiasaan seseorang makan makanan berlemak yang dinilai berdasarkan frekuensinya selama satu minggu. Aktivitas fisik merupakan jenis kegiatan fisik anak (tidur; menonton televisi, bermain game, dan internet; dan bermain di luar rumah) yang dilakukan bersamaan dengan hari pencatatan konsumsi makan selama 2x24 jam.
METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional ~t~tdy dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data primer yaitu dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN DAN AKTIVITAS FISIK ANAK SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI LEBIH DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN BOGOR PRATIWI RAHMA AYU
HUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN DAN AKTIVITAS FISIK ANAK SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI LEBIH DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN BOGOR PRATIWI RAHMA AYU DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
30 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sekolah Sekolah Dasar (SD) Insan Kamil beralamat di Jalan Raya Dramaga Km. 6 Bogor. Sekolah ini pertama kali didirikan pada tahun 1986. SD Insan Kamil memiliki 2 gedung
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI ENELITIAN 4.1 Desain enelitian enelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang digunakan untuk mengetahui gambaran konsumsi
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah suatu survey (non eksperimen) dengan data primer yang dianalisis dengan menggunakan metode potong lintang atau cross
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
38 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penulis terlibat dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif, yang menjelaskan hubungan beberapa variabel dengan melalui pengujian hipotesis dibidang gizi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
35 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi.
Lebih terperinciMETODE. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanah Sareal, Kotamadya Bogor. Contoh diambil dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Tanah Sareal, meliputi kelurahan Tanah Sareal,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi,
43 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, asupan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen jenis kelamin, sikap terhadap
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis
Lebih terperinciPENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA PADA MURID SEKOLAH DASAR DI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK
PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA PADA MURID SEKOLAH DASAR DI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK (Nutrition Knowledge, Physical Activity, Snack Consumption and
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan sebuah masalah keluarga yang sifatnya jangka panjang dan kebisaan makan yang sehat harus dimulai sejak dini. Masalah gizi pada anak di Indonesia akhir-akhir
Lebih terperinci