PENDAHULUAN. dan ada yang menyebut lanjut usia (lansia) (Pujiastuti, 2002).
|
|
- Lanny Wibowo
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lanjut bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Istilah untuk manusia yang usianya sudah lanjut belum ada yang baku. Ada yang menyebutnya manusia usia lanjut (manula) dan ada yang menyebut lanjut usia (lansia) (Pujiastuti, 2002). Transisi demografi pada kelompok lanjut usia terkait dengan status kesehatan lansia yang lebih terjamin, sehingga usia harapan hidup lansia lebih tinggi dibandingkan masa-masa sebelumnya. Pertumbuhan jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun tergolong tercepat di dunia. Pada tahun 2002 jumlah lansia di Indonesia berjumlah 16 juta dan diproyeksikan akan bertambah menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37% penduduk dan ini merupakan peringkat ke-4 setelah Cina, India, dan Amerika Serikat (Darmogo, 2000). Hasil sensus penduduk di Jawa Tengah pada tahun 2000 adalah jiwa dan hasil sensus penduduk di Semarang adalah jiwa (BPS, 2005). Menjadi tua seringkali identik dengan ketidakberdayaan serta kesepian. Satu persatu anak pergi dari rumah membentuk keluarga sendiri, kehidupan sosial dan keberdayaan finansial menurun setelah pensiun. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu
2 2 cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia (Darmojo,2000). Menurut Suparto (2000) dalam Darmojo (2004) secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial. Jika proses menua mulai berlangsung, di dalam tubuh timbul kondisi fisik penurunan jumlah sel-sel otak disertai penurunan fungsi indera pendengaran, penglihatan, pembauan yang sering menimbulkan keterasingan bagi lansia. Kulit juga mengalami perubahan karena penurunan lemak di bawah kulit yang menyebabkan hilangnya elastisitas kulit, sehingga kulit menjadi keriput (Kuntjoro, 2002). Proses menua menyebabkan kemunduran fungsi organ tubuh. Kemunduran fungsi akan tampak secara fisik sehingga disebut kemunduran fisik. Kemunduran fisik dapat memicu timbulnya stres pada lanjut usia. Stres dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu hal yang dipengaruhi faktor internal stres adalah harga diri (Brunner dan Suddarth, 2001). Menurut Dariyo dan Ling (2002) dalam Widodo (2004) harga diri adalah evaluasi terhadap dirinya sendiri secara positif atau negatif. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya sendiri, dan diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan yang diperolehnya. Harga diri juga berpengaruh besar terhadap kualitas dan kebahagiaan hidup lansia. Lansia yang memiliki harga diri tinggi akan merasa tenang, mantap, optimis
3 3 dan lebih mampu mengendalikan situasi dirinya (Dariuszky, 2004). Lansia dengan harga diri yang tinggi akan menunjukkan ciri-ciri menunjukkan hubungan erat dengan lansia yang lain, mampu menghargai dan menghormati diri sendiri, berpandangan bahwa dirinya sejajar dengan orang lain, cenderung tidak menjadi perfect, mengenali keterbatasannya, dan berharap selalu berkembang. Sebaliknya harga diri yang rendah akan membawa pada perilaku yang kurang baik bagi lansia. Ini terjadi karena lansia dengan harga diri rendah biasanya bersifat bergantung, kurang percaya diri dan pesimistis (Widodo, 2004). Individu yang memiliki harga diri yang tinggi cenderung akan menerima dan menghargai dirinya sendiri apa adanya. Ketika individu bisa menerima dirinya sendiri dengan mengenal segala keterbatasannya, maka akan timbul keyakinan terhadap kekuatan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Sedangkan individu yang belum mempunyai harga diri yang tinggi disertai dengan kondisi psikis yang masih labil akan sulit berhadapan dengan lingkungan sosial. Dengan adanya keyakinan yang mendukung akan membuat individu merasa percaya diri ketika menghadapi masalah baru yang penuh dengan tantangan. Sedangkan individu yang memiliki harga diri rendah memerlukan usaha untuk mengelola tuntutan lingkungan dan koping diri (Hartiti, 2001). Koping merupakan upaya individu untuk mengatasi keadaan atau situasi yang menekan, menantang atau mengancam dirinya yang berupa pikiran atau tindakan dengan menggunakan sumber dalam dirinya maupun
4 4 lingkungannya, yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan perkembangan individu (Lazarus, 1999). Koping merupakan usaha-usaha baik kognitif maupun perilaku yang bertujuan untuk mengelola konflik atau stresor yang dihadapinya. Koping berkaitan dengan mekanisme koping. Mekanisme koping digunakan individu untuk melindungi diri dari situasi yang mengancam (Hudjana, 2000). Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 5 orang lanjut usia yang tinggal di Desa Batursari Mranggen, dan hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan adanya anggapan yang berbeda, pada 3 orang lansia merasa sudah tidak berguna, kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarga, kadang suka menarik diri dari teman dan tidak percaya diri. Lansia sering marah, tidak dapat mengontrol diri, tidak dapat menerima masalah yang rumit. Hal ini menunjukkan adanya koping negatif pada diri lansia. Sedangkan pada 2 orang lanjut usia lainnya merasa hidupnya senang karena diurus dengan baik oleh keluarganya, cenderung santai dan tidak ada sikap bermusuhan, yang menunjukkan adanya koping positif. Merujuk dari fenomena tersebut dan berkaitan dengan konsep teori yang sudah ada maka perlu dilakukan penelitian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas bahwa permasalahan yang diajukan adalah adakah hubungan antara harga diri dengan mekanisme koping pada lansia di Desa Batursari Mranggen, kabupaten Demak.
5 5 B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara harga diri dengan mekanisme koping pada lansia di Desa Batursari, Mranggen. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui harga diri lansia di di Desa Batursari, Mranggen. b. Mengetahui mekanisme koping lansia di Desa Batursari, Mranggen. c. Mengetahui hubungan antara harga diri dengan mekanisme koping pada lansia di Desa Batursari, Mranggen. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Ilmu Keperawatan Memberikan manfaat dalam meningkatkan profesionalisme perawat dalam asuhan keperawatan khususnya keperawatan gerontik. 2. Manfaat bagi Profesi Memberikan masukan bagi peningkatan motivasi pengabdian perawat terutama dalam keperawatan gerontik. 3. Manfaat bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang harga diri dengan mekanisme koping pada lansia.
6 6 4. Manfaat bagi Peneliti a. Sebagai upaya proses belajar dalam kegiatan penelitian. b. Memperoleh gambaran mengenai hubungan antara harga diri dengan mekanisme koping pada lansia. D. Bidang Ilmu Bidang ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan jiwa dan ilmu keperawatan gerontik.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan dalam bidang pendidikan dan teknologi yang pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang pendidikan dan teknologi yang pesat memudahkan masyarakat memperoleh wawasan yang semakin luas tentang banyak hal. Wawasan yang semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradapatasi dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Konsep Lansia Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradapatasi dengan stress lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) merupakan suatu kejadian yang pasti dialami secara fisiologis oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Lansia akan mengalami Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa lansia adalah masa perkembangan terakhir dalam hidup manusia. Dikatakan sebagai perkembangan terakhir, karena ada sebagian anggapan bahwa perkembangan manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BUMIHARJO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI
HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BUMIHARJO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat secara bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah menunjukkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciSedeangkan jumlah lansia Sumatera Barat pada tahun 2013 sebanyak 37,3795 jiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk terjadi secara global, tidak terkecuali di Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut usia (lansia). Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di atas 65 tahun (7,79 % dari seluruh jumlah penduduk). Bahkan, Indonesia. paling cepat di Asia Tenggara (Versayanti, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah lanjut usia (lansia) sekarang ini semakin meningkat. Hal ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju, tetapi di Indonesia pun terjadi hal yang serupa. Saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kelompok lanjut usia (usia 60 tahun menurut Undang-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini jumlah kelompok lanjut usia (usia 60 tahun menurut Undang- Undang RI No. 13, Tahun 1998) di Indonesia adalah sebesar 7,28% dari jumlah penduduk. Diperkirakan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DESA PABELAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA II
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DESA PABELAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA II SKRIPSI Diajukan Oleh : SARWITO RACHMAD BARMAWI NIM: J 210 070 119 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Population Prospects: the 2015 Revision, pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data World Population Prospects: the 2015 Revision, pada tahun 2015 ada 901.000.000 orang berusia 60 tahun atau lebih, yang terdiri atas 12% dari jumlah populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN diprediksikan mencapai jiwa atau 11,34%. Pada tahun terjadi peningkatan mencapai kurang lebih 19 juta jiwa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2000 diperoleh data bahwa jumlah lansia (kaum lanjut usia) mencapai 15,8 juta jiwa atau 7,6%. Sementara itu populasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ini memiliki beberapa dampak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Terdapat banyak perubahan yang terjadi pada lanjut usia mencakup perubahan-perubahan fisik, mental, psikososial, dan perkembangan spiritual. Perubahan-perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penduduk Usia Lanjut merupakan bagian dari anggota keluarga dananggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi 3 yakni young old (70-75 tahun), old ( laporan PBB, populasi lansia meningkat sebesar dua kali lipat hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia pasal 1 ayat 1 menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun keatas. Batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit. Konsep tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola penyakit saat ini dapat dipahami dalam rangka transisi epidemiologis, suatu konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit. Konsep tersebut hendak mencoba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diulang kembali. Hal-hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia. Semua individu pasti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu 1980-2025. Pada tahun 1980 penduduk lansia di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang dianggap sebagai fase kemunduran. Hal ini dikarenakan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia adalah salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang dianggap sebagai fase kemunduran. Hal ini dikarenakan pada fase ini seorang individu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transisi demografi sedang terjadi di seluruh dunia, sehingga terjadi penambahan proporsi penduduk lanjut usia, sedangkan proporsi penduduk berusia muda menetap atau berkurang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ketidakberdayaan. Menurut UU No.13 tahun 1998, lansia adalah seseorang yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa lanjut usia (lansia) merupakan tahap terakhir dari tahapan perkembangan manusia. Didalam masyarakat, masa lansia sering diidentikkan dengan masa penurunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat alamiah dan normal terjadi pada setiap manusia. Setiap manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih (WHO, 1965). Menjadi tua (lanjut usia) merupakan peristiwa yang sangat alamiah dan normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah seorang laki-laki atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) menurut UU Nomer 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan lanjut usia pasal 1 ayat 2 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia populasi lanjut usia juga mengalami peningkatan (Tanaya, 1997).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade belakangan ini populasi lanjut usia meningkat di negara-negara sedang berkembang, yang awalnya hanya terjadi di negara maju. Demikian halnya di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi
10 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistem fisisologis dan disertai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU No.13 tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Dimana pada tahap ini lansia mengalami kemunduran fungsi fisiologi organ tubuhnya (Suhartini, 2010). Sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Peringkat IV di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat Sensus BPS 1998 UHH pria = 63 tahun, dan wanita = 67 tahun
B Y. L U F T H I A N I P R O G R A M S T U D I I L M U K E P E R A W A T A N F K U S U PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan & tehnologi kesehatan Asupan gizi lebih baik Usia harapan hidup Pertambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusia diatas 50 tahun sehingga istilah Baby Boom pada masa lalu berganti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk usia lanjut dunia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelompok lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Dalam perjalanan hidup manusia, proses menua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, dalam masa ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakan suatu proses yang dinamis sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Fatimah,2010). Penuaan adalah suatu proses
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya akan dialami oleh seseorang bila berumur panjang. Di Indonesia istilah untuk
Lebih terperincikehidupan yaitu anak, dewasa, dan tua. Seseorang yang melewati fase dewasa usia 60 tahun ke atas dalam kehidupannya dikatakan sebagai lanjut usia.
1.1 Latar Belakang Setiap individu akan melewati proses yang alamiah dan melewati tahapan kehidupan yaitu anak, dewasa, dan tua. Seseorang yang melewati fase dewasa akhir merupakan suatu proses alamiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lansia yang berhenti bekerja, umumnya menderita post power. syndrome, kehilangan kepercayaan diri karena berkurangnya peran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nugroho (2006) menjelaskan bahwa menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Kemunduran fisik yang di alami saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih. menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu juga mulai terlihat hilangnya bentuk-bentuk dukungan keluarga terhadap lansia (
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan telah meningkatkan kesejahteraan sosial dan derajat kesehatan masyarakat, yang dampak positifnya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Proses penuan ini akan. sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah suatu proses alamiah yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Proses penuan ini akan menyebabkan perubahan anatomis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kualitas hidup yang berbeda tergantung dari masing-masing individu dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dalam dirinya. Jika menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih (WHO, 1965). Saat ini di seluruh dunia jumlah lanjut usia di
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih (WHO, 1965). Saat ini di seluruh dunia jumlah lanjut usia di perkirakan mencapai 500 juta
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan berpengaruh pada peningkatan usia harapan hidup. Lansia dengan jumlah yang meningkat dapat berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia. Manusia dapat menjalankan berbagai macam aktivitas hidup dengan baik bila memiliki kondisi kesehatan
Lebih terperinciEKA SETYAWAN J Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh:
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN LANSIA DENGAN KEAKTIFAN DALAM BERPARTISIPASI PADA KEGIATAN POSYANDU LANSIA III DI DESA SAREN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE SRAGEN S K R I PS I Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Ada tiga aspek yang perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang dan semua orang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang dan semua orang akan mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun bersama anak dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut Hurlock dalam Ilfa (2011) lansia merupakan tahap akhir siklus perkembangan manusia, masa dimana semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Lanjut Usia (lansia) merupakan tahap akhir siklus perkembangan manusia. Masa di mana semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki siklus hidup yang terus berjalan dari waktu ke waktu dan usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus tersebut yang merupakan kenyataan nyata yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu proses berkelanjutan dalam kehidupan yang ditandai dengan berbagai perubahan ke arah penurunan. Problematika yang harus dihadapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui
BAB I PENDAHULUHAN 1. LATAR BELAKANG Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia. Setiap masa yang dilalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Lansia adalah seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada fungsi ginjal, dimana tubuh tidak mampu untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1-3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya stimulasi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AGAMA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AGAMA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah orang yang sistem-sistem biologisnya mengalami perubahan-perubahan struktur dan fungsi dikarenakan usianya yang sudah lanjut. Perubahan ini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami proses penuaan di dalam kehidupannya. Menurut Padila (2013), proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang di mulai sejak permulaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan menjadikan lansia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lain. Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua (Aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Seseorang yang berusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses. pembangunan,terutama di bidang kesehatan (Komnas Lansia, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), termasuk salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia yang berpenduduk dengan struktur tua (lansia). Data Departemen Sosial (Depsos)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi lansia di dunia pada. tahun 2025 berada di negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah WHO memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang di tahun 2050. Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pedoman untuk rehabilitasi medik (Gallo, 1998). Kualitas hidup dipakai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas hidup merupakan salah satu bagian dari status fungsional lanjut usia itu sendiri, yang menekankan sejauh mana dampak penyakit medis pada lansia dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormon-hormon menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia pada tahun yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Biro Sensus Amerika Serikat memperkirakan Indonesia akan mengalami pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia pada tahun 1990-2050 yaitu hampir mencapai 600
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupannya. Mulai dari masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mengalami tahapan-tahapan perkembangan dalam kehidupannya. Mulai dari masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal, dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Lanjut usia di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena meningkatnya usia harapan hidup. Pada tahun 1980 usia harapan hidup di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah proporsi penduduk lanjut usia (lansia). Proyeksi dan data-data
Lebih terperinciBAB I. empat dekade mendatang, proporsi jumlah penduduk yang berusia 60 tahun. 10% hingga 22% (World Health Organization, 2012).
BAB I 1.1 Latar Belakang Penuaan merupakan suatu proses yang terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari oleh setiap orang. Saat ini banyak orang yang bertahan dari tantangan kehidupan dimulai dari
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Muliana Warni*) Eko Susilo, S.Kep., Ns., M.Kep**) Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns**)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan telah membawa kemajuan salah satunya yaitu meningkatnya usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia, menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversibel. Kerusakan ginjal ini mengakibatkan masalah pada kemampuan dan kekuatan
Lebih terperinciPROYEKSI PENDUDUK BERLIPAT GANDA DI KOTA BAU-BAU 1) Oleh : Wali Aya Rumbia 2) ABSTRAK
Volume II Tahun I Desember 2008, hal 1-7 PROYEKSI PENDUDUK BERLIPAT GANDA DI KOTA BAU-BAU 1) Oleh : Wali Aya Rumbia 2) ABSTRAK Indonesia masih merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) tahun 2011 menyebutkan bahwa, jumlah penduduk lanjut usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional, penyakit fisik atau kematian (Hamid, 2000). Erb, Blais & Wilkinson, 1995). Menurut Roper (2002) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan, kebutuhan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan tahap akhir manusia mengalami penurunan fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang menurun. Menurut World Health Organization
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan terutama dibidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai dengan semakin panjangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup (BPS,
Lebih terperinci2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan kesehatan meningkat diberbagai bidang di Indonesia telah mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Salah satu outcome atau dampak dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni setelah Cina (200 juta), India (100 juta) dan menyusul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Indonesia seperti negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik akan mengalami penuaan penduduk dengan amat sangat cepat. Pada tahun 2012 Indonesia termasuk negara Asia
Lebih terperinci