Penetapan Kadar Tablet Kalsium Laktat Secara Titrasi Kompleksometri
|
|
- Hadi Kartawijaya
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Repositori Institusi USU Fakultas Farmasi Kertas Karya Diploma 2016 Penetapan Kadar Tablet Kalsium Laktat Secara Titrasi Kompleksometri Harahap, Bunga Puspita Sari Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
2 PENETAPAN KADAR TABLET KALSIUM LAKTAT SECARA TITRASI KOMPLEKSOMETRI TUGAS AKHIR OLEH : BUNGA PUSPITA SARI HARAHAP NIM PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir berjudul Penetapan Kadar Tablet Kalsium Laktat Secara Titrasi Kompleksometri. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagaimana mestinya. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak antara lain : 1. Ibu Dr.Masfria, M.Si.,Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumater Utara Medan. 2. Bapak Drs.Nahitma Ginting M.Si.,Apt. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh perhatian hingga Tugas Akhir ini selesai. 3 Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan. 4. Bapak Rahmat Rasyidi, S.Farm., Apt. sebagai Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang telah membimbing pada saat Praktek Kerja Lapangan.
4 Penulis menyadari bahwa sepenuhnya isi dari Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan serta masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan. Tugas Akhir ini dan demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis sangat berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan. Amin. Medan, Agustus 2016 Penulis Bunga Puspita Sari Harahap NIM
5 PENETAPAN KADAR TABLET KALSIUM LAKTAT SECARA TITRASI KOMPLEKSOMETRI ABSTRAK PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Berbekal tradisi industri yang panjang dan nama yang identik dengan mutu, kimia farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama diindonesia. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul. Salah satu adalah tablet. Salah satu tablet yang diproduksi yaitu tablet kalsium laktat. Dalam pembuatannya harus melewati kontrol yaitu penetapan kadar tablet kalsium laktat. Sebelum melakukan produksi dilakukan pengujian pemastian mutu terhadap bahan awal. Kemudian dilanjutkan pengujian pemastian mutu, produk ruahan dan obat jadi. Saat proses berlangsung dilakukan in proses control (IPC) pada setiap tahapan proses produksi selesai, dilakukan pengujian terhadap obat jadi. Salah satunya adalah penetapan kadar tablet kalsium laktat dilakukan secara titrasi kompleksometri Penetapan kadar tablet kalsium laktat dilakukan secara titrasi kompleksometri dengan menggunakan indikator hitam eriokrom T (EBT) dan pentiter etilen diamin tetra asetat (EDTA). Diperoleh kadar tablet kalsium laktat sebesar 103,05 %. Hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa tablet kalsium laktat yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi VI (1995) yaitu tidak kurang dari 94,0% dan tidak lebih dari 106,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Kata Kunci : Kalsium Laktat,Tablet Kalsium Laktat,Kompleksometri
6 DAFTAR ISI Halama n JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kalsium Laktat Tablet Kalsium Laktat Metode Penetapan Kadar Kalsium Laktat... 4
7 2.3.1 Metode Gravimetri Metode Permanganometri Metode Titrasi Kompleksometri Titrasi Langsung Titrasi Kembali Titrasi Tidak Langsung 7 BAB III METODE PERCOBAAN Tempat Pelaksanaan Sampel yang diperiksa Alat Bahan-bahan Pembuatan Pereaksi Indikator EBT Buffer amonia ph Larutan EDTA 0,05 N Prosedur Pembakuan EDTA Penetapan Kadar Tablet Kalsium Laktat... 9
8 3.6.3 Rumus Perhitungan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 14
9 DAFTAR LAMPIRAN Judul Halaman Data-data perhitungan... 15
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Berbekal tradisi industri yang panjang dan nama yang identik dengan mutu, kimia farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia. Plant Medan dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul. Beberapa daftar produk obat tablet yang diproduksi di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan yaitu : tablet parasetamol 500 mg, tablet antalgin 500 mg, dan tablet kalsium laktat 500 mg. Sebelum melakukan produksi dilakukan pengujian pemastian mutu terhadap bahan awal. Kemudian dilanjutkan pengujian pemastian mutu, produk ruahan dan obat jadi. Saat proses berlangsung dilakukan in proses control (IPC) pada setiap tahapan proses produksi selesai, dilakukan pengujian terhadap obat jadi. Salah satunya adalah penetapan kadar tablet kalsium laktat dilakukan secara titrasi kompleksometri. Agar tablet yang diproduksi memenuhi syarat Farmakope Indonesia edisi IV (1995).
11 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan - Untuk mengetahui kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma ( Persero ) Tbk., Plant Medan secara titrasi kompleksometri. - Untuk mengetahui apakah kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan memenuhi syarat seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi IV (1995) Manfaat Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah agar penulis mampu mengaplikasikan secara teori dan praktek dalam melakukan penetapan kadar tablet kalsium laktat yang di produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan. Serta dapat membuktikan dan memberi informasi kepada masyarakat bahwa tablet kalsium laktat yang diproduksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV (1995) sehingga aman, bermutu, dan bermanfaat untuk dikonsumsi.
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kalsium Laktat Struktur Kalsium Laktat Rumus Molekul : C 6 H 10 CaO 6. H 2 O Kalsium laktat mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0 % C 6 H 10 CaO 6. H 2 O, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Nama Kimia : Kalsium Laktat Hidrat Sinonim : Kalsium Laktat Pentahidrat Rumus Molekul : C 6 H 10 CaO 6. 5H 2 O Berat Molekul : Kalsium Laktat Pentahidrat (BM 308,30) Syarat Kadar : Kalsium laktat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0 % C 6 H 10 CaO 6. 5H 2 O, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
13 Pemerian :Serbuk atau granul putih : praktis tidak berbau : bentuk pentahidrat sedikit mekar pada suhu 120 menjadi bentuk anhidrat. Kelarutan : Kalsium laktat pentahidrat larut dalam air : praktis tidak larut dalam etanol. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Khasiat dan penggunaan : Sumber ion kalsium. Dosis maksimum : Sehari 15 g (Ditjen POM, 1995). 2.2 Tablet kalsium laktat Tablet kalsium laktat mengandung kalsium laktat (C 6 H 10 CaO 6 x5h 2 O) tidak kurang dari 95,0 % dan tidak lebih dari 106,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket. Rentang bobot rata-rata adalah mg. Kekerasan tablet newton. Diameter tablet 12,90-13,10 mm. Waktu hancur yaitu 15 menit (Ditjen POM, 1995). 2.3 Metode Penetapan Kadar Kalsium Laktat Metode Gravimetri Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat uji yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. Pada dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan dengan cara sebagai berikut. Mula-mula cuplikan dilarutkan dalam pelarutnya yang sesuai, lalu ditambahkan
14 zat pengendap yang sesuai. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan dan setelah itu ditimbang. Kemudian jumlah zat yang ditentukan dihitung dan hasilnya disajikan sebagai persentase bobot dalam cuplikan semua. Sebagai contoh, kalsium biasa ditetapkan secara gravimetri melalui pengendapan kalsium oksalat dan pembakaran kalsium oksalat tersebut menjadi kalsium oksida (Rivai, 1995) Metode Permanganometri Metode permanganometri adalah suatu metode yang dilandaskan pada prinsip redoks dan menggunakan larutan kalium permanganat sebagai suatu zat pengoksidasi. Dalam teknik kimia, zat ini digunakan untuk menentukan kadar dari suatu zat senyawa. Penentuan konsentrasi suatu larutan dibutuhkan dalam suatu analisa permanganometri yang menyangkut titrasi redoks. Titrasi tersebut digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasanan asam sulfat encer dengan menggunakan larutan titran kalium permanganat. Analisa permanganometri dapat diaplikasikan dalam menentukan zat dalam larutan dengan menggunakan larutan kalium permanganat sehingga dapat diketahui kadarnya, dimana hal ini sangat penting pada pengolahan-pengolahan pabrik industri kimia. Penambahan larutan ammonium oksalat jenuh bertujuan untuk mengendapkan kalsium oksalat (Rivai, 1995) Metode Titrasi Kompleksometri Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Sebagai zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam
15 dinatrium etilen diamin tetra asetat (EDTA). Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan ph dari larutan oleh karena titrasi harus dilakukan pada ph tertentu. Untuk menetapkan titik akhir titrasi digunakan indikator logam yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dengan ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks atau larutan titer dan ion logam (Ditjen POM, 1995). Larutan indikator belum mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator. Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah hitam eriokrom T dan jingga xilenol. Untuk logam yang dengan cepat dapat membentuk senyawa kompleks biasanya titrasi dilakukan secara langsung, sedang yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi kembali (Ditjen POM, 1995). Untuk deteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator zat warna ditambahkan pada larutan logam pada saat awal sebelum dilakukan titrasi dan akan membentuk kompleks berwarna dengan sejumlah kecil logam. Pada saat titik akhir titrasi (ada sedikit kelebihan EDTA) maka kompleks indikator logam akan pecah dan menghasilkan warna yang berbeda (Rohman, 2007) Titrasi Langsung Titrasi langsung merupakan metode yang paling sederhana dan sering dipakai. Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan buffer, misalnya
16 buffer ph 10 lalu ditambah indikator logam yang sesuai dan ditirasi langsung dengan larutan baku dinatrium edetat Titrasi Kembali Cara ini penting untuk logam yang mengendap dengan hidroksida ph yang dikehendaki untuk di titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium oksalat, untuk senyawa yang membentuk kompleks stabil dengan natrium edetat dari pada dengan indikator. Pada keadaan demikian, dapat ditambahkan larutan baku dinatrium edetat berlebih kemudian larutan ditambahkan buffer pada ph yang diinginkan dan kelebihan dinatrium edetat dititrasi kembali dengan larutan baku ion logam Titrasi Tidak Langsung Titrasi tidak langsung digunakan untuk menentukan kadar ion-ion seperti anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri dalam keadaan basa sebagai ion kompleks 1:1(Rohman, 2007).
17 BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Tempat Pelaksanaan Penetapan kadar tablet kalsium laktat dilakukan di ruang laboratorium yang terdapat di Industri PT.Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja Km. 9 No. 59, Medan. 3.2 Sampel yang diperiksa Tablet kalsium laktat 500 mg dengan nomor bets N T yang diproduksi oleh PT.Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan. 3.3 Alat-alat Alat-alat yang digunakan adalah buret (Pyrex, ukuran 50 ml), erlenmeyer (Pyrex, ukuran 100 ml, 250 ml, 1000 ml), gelas ukur (Pyrex, ukuran 100 ml, 50 ml), labu tentukur (Pyrex, ukuran 100 ml), klem, mortir, pipet tetes, spatula, statif, sudip dan timbangan analitik (Digital semi mircro balance). 3.4 Bahan-bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, buffer amonia ph 10, indikator hitam eriokrom T ( EBT ), larutan etilen diamin tetra asetat ( EDTA ) 0,05 N. 3.5 Pembuatan Pereaksi Indikator hitam eriokrom T (EBT) Campurkan 10 mg EBT dan 1 gr NaCl, gerus sampai homogen (Ditjen POM, 1995).
18 3.5.2 Buffer amonia ph 10 Larutkan 5,4 gram amonia klorida dalam 70 ml amonium hidroksida 5 M dan encerkan dengan air hingga 100 ml (Ditjen POM,1995) Larutan etilen diamin tetra asetat (EDTA) 0,05 N Ditimbang sebanyak 18,61 gram Na 2 EDTA, dilarutkan dalam sejumlah akuades. Diencerkan dengan akuades sampai 1000 ml (Ditjen POM,1995). 3.6 Prosedur Pembakuan etilen diamin tetra asetat (EDTA) Ditimbang seksama 1,4375 gr kristal ZnSO.7H 2 O, dimasukkan labu ukur 100 ml, ditambahkan akuades sampai garis tanda, dihomogenkan, dipipet 20 ml, ditambahkan 2 ml buffer amoniak, ditambahkan 2 tetes indikator EBT. Titrasi dengan larutan EDTA 0,05 N sampai titik akhir titrasi berwarna biru Penetapan Kadar Tablet Kalsium Laktat 500 mg Tiap tablet mengandung kalsium laktat yang setara 500 mg Kalsium laktat. Dalam 10 tablet mengandung kalsium laktat =10 x 500 = 5000 mg. Ditimbang seksama 10 tablet kalsium laktat. Digerus halus hingga homogen. Ditimbang seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan 200 mg kalsium laktat. Dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml. Ditambahkan 25 ml akuades lalu kocok hingga semua serbuk larut. Ditambahkan 5 ml buffer amonia ph 10 dan 50 mg indikator EBT. Dikocok larutan hingga homogen. Dititrasi dengan larutan EDTA 0,05 N sambil dikocok sampai titik akhir titrasi berwarna biru. 1 ml dinatrium edetat 0,05 N setara dengan 15,42 C 6 H 10 CaO 6. H 2 O
19 3.6.3 Perhitungan Kadar tablet kalsium laktat dihitung berdasarkan : Kadar = x 100 % ( Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 15 ) Keterangan: V = Volume EDTA yang terpakai (ml) N = Normalitas EDTA (N) BR = Berat rata-rata tablet kalsium laktat (mg) NS = Normalitas Standar (N) BS = Berat Serbuk (mg) BK = Berat Zat Berkhasiat (mg)
20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Telah dilakukan pengujian penetapan kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat 500 mg dengan nomor bets N T yang diproduksi oleh PT.Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan secara titrasi kompleksometri. Tabel 4.1 Hasil penetapan kadar tablet kalsium laktat secara titrasi kompleksometri NO Berat Sampel Volume titrasi Kadar Kadar rata-rata 1 602,7 9,95 ml 102,79 % 103,05% 2 602,7 10 ml 103,32 % 4.2 Pembahasan Hasil penetapan kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat 500 mg dengan nomor bets N51399 T yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma ( Persero) Tbk. Plant Medan secara titrasi kompleksometri yang diperoleh pada sampel pertama yaitu 102,79 %, dan hasil penetapan kadar pada sampel kedua yaitu 103,32 %. Kadar yang diperoleh ini jika dibandingkan dengan persyratan kadar tablet kalsium laktat dalam Farmakope Indonesia edisi IV (1995), yaitu tidak kurang dari 94,0 % dan tidak lebih dari 106,0 % yang tertera pada etiket, maka kadar kalsium laktat tersebut memenuhi persyaratan ( Ditjen POM RI., 1995).
21 Adapun perbedaan hasil yang diperoleh pada penetapan kadar sampel pertama dan sampel kedua disebabkan oleh : 1. Kesalahan dalam mengamati skala ukur diburet. 2. Kesalahan dalam mengamati pemipetan larutan uji. 3. Kesalahan dalam mengamati perubahan warna pada titik akhir titrasi.
22 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan penetapan kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat 500 mg menggunakan titrasi kompleksometri didapat kadar rata-rata yaitu 103,05 %. Dari hasil pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa kadar tablet kalsium laktat dalam sediaan tablet kalsium laktat 500 mg memenuhi syarat seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi IV (1995) yaitu tidak kurang dari 94,0 % dan tidak lebih dari 106,0 %. 5.2 Saran Semakin banyak praktikan melakukan titrasi, semakin banyak pengalaman yang di dapatkan.
23 DAFTAR PUSTAKA Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal Mulyono, H.A (2006). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.161. Munson, J.W (1991). Analisis Farmasi. Bagian B. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 14. Rivai, H (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press. Hal Rohman, A (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal Watson, D (2010). Analisis Farmasi. Jakarta: Edisi Kedua. Hal
24 Lampiran 1. Data Perhitungan Sampel No batch N51399T Berat tablet kalsium laktat 602,7 mg Volume Na.EDTA yang terpakai V1=9.95 ml V2=10 ml Normalitas yang dipakai 0,05649 N Ketelitian buret 0,05 ml N.EDTA yang dipakai 15,42 ml Perhitungan Kadar 1 = V.titrasi X BE X N.EDTA X Bobot rata-rata X K % N.EDTA X Kadar zat aktif X Berat tablet yang ditimbang = 9,95 X 15,42 X 0,05649 X 602,7 X 98,37 % 0,05 X 500 X 199,96 = 102,79 % Kadar 2 = V.titrasi X BE X N.EDTA X Bobot rata-rata X K% N.EDTA X Kadar zat aktif X Berat tablet yang ditimbang = 10 X 15,42 X 0,05649 X 602,7 X 98,37 % 0,05 X 500 X 199,4 = 103,32 % Kadar rata-rata yang diperoleh : Kadar rata-rata = kadar 1 + kadar 2 2 = 102,79 % + 103,32 % 2 = %
PENETAPAN KADAR TABLET KALSIUM LAKTAT DI PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. PLANT MEDAN SECARA TITRASI KOMPLEKSOMETRI
PENETAPAN KADAR TABLET KALSIUM LAKTAT DI PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. PLANT MEDAN SECARA TITRASI KOMPLEKSOMETRI TUGAS AKHIR OLEH: EVA LINA OLIVIA NIM 102410083 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI
Lebih terperinciLaporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3
Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 I. Waktu / Tempat Praktikum : Rabu,15 Februari 2012 / Lab Kimia Jur. Analis
Lebih terperinciTITRASI KOMPLEKSOMETRI
TITRASI KOMPLEKSOMETRI I. TUJUAN a. Menstandarisasi EDTA dengan larutan ZnSO 4 b. Menentukan konsentrasi larutan Ni 2+ c. Memahami prinsip titrasi kompleksometri II. TEORI Titrasi kompleksometri adalah
Lebih terperinciPenentuan Kesadahan Dalam Air
Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk
Lebih terperinciUJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS
UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS Kelompok : Kelompok 1 Tanggal Persentasi : 14 November 2016 Tanggal Percobaan : 21 November 2016 Alfontius Linata
Lebih terperinciASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT
ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT I. DASAR TEORI I.1 Asidi-Alkalimetri Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode analisis titrimetri. Analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF BETAMETASON VALERAT PADA PRODUK RUAHAN KRIM BETAMETASON 0,1% MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI TUGAS AKHIR OLEH: NURUL INDAH ASTUTI NIM 132410052 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI Metodologi yang dilakukan pada kaplet Omefulvin produksi PT.MUTIFA Medan adalah uji disolusi dengan menggunakan alat uji disolusi tipe dayung dengan kecepatan rotasi 100 rpm dan waktu
Lebih terperinciTITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C Siti Masitoh 1112016200006 M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN ILMU PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARTINI, S.Si LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PERCOBAAN
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Instrument PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan Jalan Raya Tanjung Morawa Km. 9 pada bulan Februari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR HIDROGEN PEROKSIDA DALAM SEDIAAN PEWARNA RAMBUT SECARA TITRASI PERMANGANOMETRI TUGAS AKHIR OLEH: DEVI NURIANTI NIM
PENETAPAN KADAR HIDROGEN PEROKSIDA DALAM SEDIAAN PEWARNA RAMBUT SECARA TITRASI PERMANGANOMETRI TUGAS AKHIR OLEH: DEVI NURIANTI NIM 092410049 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.
BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penetapan kadar ini dilakukan di Ruang Laboratorium yang terdapat di Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciTITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
TITRASI IODOMETRI Siti Masitoh 1112016200006 M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN ILMU PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
Lebih terperinciKIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)
KIMIA DASAR TITRASI (VOLUMETRI) Drs. Saeful Amin, M.Si., Apt. PRINSIP TITRASI Titrasi (volumetri) merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si Oleh Kelompok V Indra Afiando NIM 111431014 Iryanti Triana NIM 111431015 Lita Ayu Listiani
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian. Sintesis CaCu(CH 3 COO) 4.xH 2 O. Karakterisasi. Penentuan Rumus kimia
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu sintesis dan karakterisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O. Pada sintesis garam rangkap tersebut dilakukan variasi perbandingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan. B. Tujuan Percobaan Menyelidiki kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan secara asidimetri dengan menggunakan
Lebih terperinciVALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI
VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI Oleh : WAHYU PURWANITA K100050239 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI
PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI I. CAPAIAN PEMBELAJARAN Praktikan mampu menetapkan kadar CH3COOH (asam asetat) dan asam cuka (HCl) menggunakan prinsip reaksi asam-basa. II.
Lebih terperinciLarutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.
Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa. Peniadaan perubahan ph tersebut dikenal sebagai aksi dapar.
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciLABORATORIUM KIMIA FARMASI
LABORATORIUM KIMIA FARMASI SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Praktikum : KIMIA FARMASI Modul : Penetapan Kadar Senyawa Obat dengan Metoda Nitrimetri Pembimbing : Drs. Budi Santoso., Apt.,MT Praktikum
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK
OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III Olimpiade Kimia Indonesia Kimia UJIAN PRAKTEK Petunjuk : 1. Isilah Lembar isian data pribadi anda dengan lengkap (jangan disingkat) 2. Soal Praktikum terdiri dari 2 Bagian:
Lebih terperinciSOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum A Waktu: 120 menit
Lebih terperinciLaporan Praktikum KI1212. Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI
Laporan Praktikum KI1212 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI Disusun oleh: Alexander Leslie (10515007) Sharhan Hasabi (10515018) Devina Thasia
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciModul 1 Analisis Kualitatif 1
Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARJUNA LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG
PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG PENDAHULUAN Obat maag atau antasida adalah obat yang mengandung bahan-bahan yang efektif yang menetralkan asam dilambung.
Lebih terperinciBab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen
21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II) OLEH : NAMA : IMENG NIM: ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI, TANGGAL : RABU, 8 JUNI 2011 ASISTEN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH
LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa
Lebih terperinciBab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa
Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI KAMIS, 24 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Annisa Etika Arum 2. Aini Nadhokhotani Herpi 3. Rhendika Taufik
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Lampiran 2. DENAH ALUR AIR PRODUKSI PT. INFAR ARISPHARMA A B D C F G H E I J K AIR PRODUKSI BILAS BOTOL BILAS TONG Keterangan : A = B = C = D = E = F = G = H = AIR BAKU POMPA AIR BAKU MIX FILTER
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Titrasi Permanganometri Selasa, 6 Mei 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT KELOMPOK : 10 DESI AGNI MUTIA 31110012 FAUZY RODIAH 31110019 GANJAR TAUFIK F. 31110022 FARMASI 3A PRORGAM STUDI S1 FARMASI STIKes
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata. Karbonat dan zat lain yang cocok.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tablet Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau zat tambahan.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN : REGINA ZERUYA : J1B110003 : 1 (SATU) : SUSI WAHYUNI PROGRAM STUDI S-1 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian di PDAM Kota Surakarta dilaksanakan mulai tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan tanggal 27 Februari 2010 3.2. Metode
Lebih terperinciPENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION
PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION 1. Latar Belakang Kesadahan didefinisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU
PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Drs. Syamsu herman,mt Nip : 19601003 198803 1 003 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004,
Lebih terperinciPERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik
PERMANGANOMETRI A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik B. TUJUAN Menentukan normalitas KMnO 4 sesungguhnya. C. DASAR TEORI Permanganometri merupakan
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N Kelompok Vol. H 2 C 2 O 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10
Lebih terperinciTITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN
TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciBAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Tempat Pengujian Pengujian penetapan kadar klorida pada air menggunakan argentometri dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan Sisingamangaraja
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 21 April 2014 Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1 MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062) WIDYA
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan lima kelompok perlakuan. Hasil penghitungan bilangan peroksida dari tiap-tiap kelompok perlakuan
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.
BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan. 3.1 Bahan Buah jeruk nipis, belimbing, jeruk lemon, vitamin C baku (PPOMN),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri. 1.2 Dasar Teori 1.2.1 Titrasi Titrasi adalah suatu metode yang
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 12: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 12: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan Tabel 2. Hasil Pengamatan Karbon Aktif tanpa Penambahan Zeolit Volume Volume t V1 ph V2 buffer EBT (menit) (ml) (ml) (tetes) (tetes) awal Sesudah Kesadahan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II KLOROKUIN FOSFAT
LAPORA PRAKTIKUM KIMIA FARMASI AALISIS II KLOROKUI FOSFAT Oleh : Kelompok 6 Lisma Rahmawati ( 31112090) FARMASI 3B PRODI S1 FARMASI SEKOLAH TIGGI ILMU KESEHATA BAKTI TUAS HUSADA TASIKMALAYA 2015 A. Tujuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah
BAB V METODOLOGI 5.. Alat dan Bahan yang Digunakan 5... Alat yang Digunakan Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0. 2. 3. 4. Alat Ion Exchanger Beaker
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciPenetapan Kadar Asam Salisilat Secara Alkalimetri LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT (C7H6O3) SECARA ALKALIMETRI
Penetapan Kadar Asam Salisilat Secara Alkalimetri PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT (C7H6O3) SECARA ALKALIMETRI Tanggal Praktikum Kamis, 21 February 2012 D-3 FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT
Lebih terperinciJURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)
JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL) ANALISIS KUANTITATIF GOLONGAN OBAT VITAMIN (VITAMIN B1) DENGAN METODE ALKALIMETRI ABSTRACT In this experiment aims to determine the levels of the drug classes vitamin
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.
Laporan Praktikum Kimia Dasar II Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan Oleh: Kelompok : I (satu) Nama Nim Prodi : Ardinal : F1D113002 : Teknik Pertambangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
BAB V METODOLOGI Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri
PENENTUAN KADAR CuSO 4 Dengan Titrasi Iodometri 22 April 2014 NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 2 : 1. Widya Kusumaningrum (111201620000) 2. Ipa Ida Rosita (1112016200007) 3. Ummu Kalsum A.L
Lebih terperinciPEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014
PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 Disusun oleh : AMELIA DESIRIA KELOMPOK: Ma wah shofwah, Rista Firdausa Handoyo, Rizky Dayu utami, Yasa Esa Yasinta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN
PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan,
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.
23 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertempat di laboratorium kimia kedokteran Fakultas
Lebih terperinciMacam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya
Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam titrasi redoks Permanganometri Dikromatometri Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri Permanganometri Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3. Label Bahan Baku PT. Infar Arispharma DITOLAK Nama Bahan/Produk : Nama Pabrik/Pemasok : No. Laporan Penerimaan : Jumlah : No. Sertifikat Analisis : KARANTINA Nama Bahan/Produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aluminium Hidroksida 2.1.1 Sifat Fisika Aluminium Hidroksida Rumus Molekul: Al(OH) 3 OH Al OH OH Berat Molekul: 78,00 Aluminium hidroksida merupakan padatan berbentuk serbuk
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1
Lebih terperinciTITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR
TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari percobaan. 2. Menentukan konsentrasi dari NaOH dan Na 2 CO 3. 3. Mengetahui kegunaan dari titrasi dengan indikator
Lebih terperinciANALISIS KESADAHAN TOTAL AIR MINUM DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI DARI KECAMATAN SIMANINDO TUGAS AKHIR OLEH: NOVA RANI SILABAN
ANALISIS KESADAHAN TOTAL AIR MINUM DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI DARI KECAMATAN SIMANINDO TUGAS AKHIR OLEH: NOVA RANI SILABAN 132410055 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR TABLET ANTALGIN SECARA TITRASI IODIMETRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. PLANT MEDAN TUGAS AKHIR. Oleh: MEI KRISTIAN ZEGA
PENETAPAN KADAR TABLET ANTALGIN SECARA TITRASI IODIMETRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. PLANT MEDAN TUGAS AKHIR Oleh: MEI KRISTIAN ZEGA 062410031 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI
BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI I. TUJUAN a. Mahasiswa dapat menjelaskan proses titrasi asidi alkalimetri. b. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi sampel dengan metode asidi alkalimetri. II. DASAR
Lebih terperinciBAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai dari Tanggal
Lebih terperinciValidasi metode merupakan proses yang dilakukan
TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Keadaan Lokasi Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan adalah sampel bermerek dan tidak bermerek yang diambil dibeberapa tempat pasar
Lebih terperinciMetode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri
Metode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri? yaitu, merupakan metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada prinsip pengukuran volume. 1 Macam Analisa Volumetri 1. Gasometri adalah volumetri
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN DISUSUN OLEH : SRI ROMAITO HASIBUAN, S.Farm 093202065 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN. Kelompok Vol. EDTA 0.01 M Vol. Magnesium ml 11.3 ml 14.1 ml 12 ml 11.3 ml 11.3 ml
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Penetapan Kadar Magnesium Kelompok Vol. EDTA 0.1 M Vol. Magnesium 7 8 9 10 11 12 10.7 ml 14.1 ml 12 ml 2. Penetapan Kadar Kalsium Kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan
BAB III METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar, Unit Pelayanan Terpadu Pengunjian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPT. PSMB) Medan yang bertempat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam karya tulis ini adalah jenis penelitian eksperimen yang didukung dengan studi pustaka. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat
Lebih terperinciUJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE
UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE Kelompok : Kelompok 5 Tanggal Persentasi : 14 November 2016 Tanggal Percobaan : 21 November 2016 Sahlillah Dwi
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR BAHAN BAKU PARASETAMOL SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET TUGAS AKHIR OLEH: RAHAYU NIM
PENETAPAN KADAR BAHAN BAKU PARASETAMOL SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET TUGAS AKHIR OLEH: RAHAYU NIM 092410028 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan lima kelompok perlakuan. Hasil penghitungan bilangan peroksida dari tiap-tiap kelompok perlakuan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian
14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.
Lebih terperinciPenentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung
Laporan Praktikum Nama : Linda Trivana Kimia Analitik 1 NRP : G44080075 Kelompok : B-Siang Asisten : Yuyun Yunita Hari, tanggal : Selasa, 11 Mei 2010 PJP : Zulhan A, S.Si Penentuan Kadar Vitamin C dengan
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR KLORIDA
PENENTUAN KADAR KLORIDA I. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa dapat melakukan analisis secara fisikan dan kimia terhadap air, memahami prinsip pengolahan air dan dapat mengunterpretasikan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinci