DAFTAR ISI. BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir...16

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... v ABSTRAK... vi ABSTRACT...vii RINGKASAN..viii SUMMARY.. x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR...xv DAFTAR LAMPIRAN xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Mycobacterium Tuberculosis Human Immunodeficiency Virus Acquired Immune Deficiency Syndrome Koinfeksi TB-HIV Diagnosis Koinfeksi TB-HIV Penatalaksanaan Koinfeksi TB-HIV Karakteristik Pasien Koinfeksi TB-HIV 14 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir

2 3.2 Konsep dan Kerangka Penelitian...16 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan, Waktu, dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Kriteria Sampel Besar Sampel Penelitian Teknik Pengambilan Data Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Bahan dan Instrumen Penelitian Kelemahan Penelitian Analisis Data...22 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Sampel Analisa Deskriptif Karakteristik Pasien 28 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Saran...36 DAFTAR PUSTAKA...38 Lampiran Lampiran

3 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin...24 Tabel 5.2 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Usia...24 Tabel 5.3 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Hb...25 Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan CD Tabel 5.6 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Jumlah Limfosit...26 Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Pemeriksaan Sputum...27 Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Penyakit Penyerta

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Alur Diagnosis Tuberkulosis pada orang dengan HIV/AIDS..12 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian...17 Gambar 5.1 Diagram Prevalensi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin...28 Gambar 5.2 Diagram Prevalensi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Usia...29 Gambar 5.3 Diagram Prevalensi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Jenis Pekerjaan...30 Gambar 5.4 Diagram Prevalensi Paien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Hb...31 Gambar 5.5 Diagram Prevalensi Paien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan CD4.32 Gambar 5.6 Diagram Prevalensi Paien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Jumlah Limfosit...32 Gambar 5.7 Diagram Prevalensi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Pemeriksaan Sputum...33 Gambar 5.8 Diagram Prevalensi Pasien Koinfeksi TB-HIV Berdasarkan Penyakit Penyerta

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar riwayat hidup Lampiran 2 : Data penelitian

6 ABSTRAK Penyakit TB dan HIV adalah dua penyakit infeksi yang mendapat perhatian khusus dari para praktisi kesehatan karena prevalensinya yang terus meningkat. Hal ini juga terjadi pada angka kejadian ko-infeksi TB-HIV. Hal ini dikarenakan kedua penyakit ini dan penyebabnya dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi epidemiologi masing-masing. Banyak faktor dari pasien yang mungkin berhubungan dengan tingginya angka kejadian ko-infeksi TB-HIV ini dan memunculkan karakterisitik tertentu untuk pasien ko-infeksi TB-HIV. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa kajian unuk mengetahui dan mengukur besarnya angka kejadian ko-infeksi TB-HIV dan juga melihat profil pasien koinfeksi TB-HIV khususnya di Indonesia untuk mengatasi ancaman epidemi ganda TB-HIV. Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain Retrospektif, menggunakan catatan medik sebagai sampel penelitian. Sampel terdiri dari 27 rekam medis pasien HIV/AIDS koinfeksi Tuberkulosis periode Januari Desember 2013 di RSUP Sanglah Denpasar. Secara keseluruhan kelompok pasien koinfeksi HIV-TB laki-laki mencatat angka tertinggi yaitu 21 orang (77,7%), golongan usia tahun mencatat angka tertinggi yaitu 15 orang (55,5%). Sebaran pasien yang bekerja adalah yang tertinggi yaitu 23 orang (85,1%) dengan jenis pekerjaan yang paling banyak Pegawai swasta yaitu 16 orang (59,2 %) dan tidak bekerja 1 orang (3,7%). Kadar Hb g/dl mencatat angka tertinggi 13 orang (4,1%), jumlah CD4 <100 sel/μl adalah tertinggi 20 pasien (74,07%). Jumlah persen limfosit terbanyak adalah kurang dari 15 dan antar yaitu sebanyak 13 pasien (48,1%), hasil pemeriksaan sputum BTA negatif adalah tertinggi 21 orang (77,7%), dan penyakit penyerta paling banyak yaitu candidiasis oral 18 orang (66,6%). Jumlah pasien Tuberkulosis pada tahun 2013 di RSUP Sanglah Denpasar berjumlah 289 orang, sementara 33 orang diantaranya adalah pasien koinfeksi TB-HIV dengan rekam medis dari pasien tersebut sebagai sampel penelitian dengan gambaran profil pasien yang sudah dijelaskan di dalam hasil. Kata kunci: TB, HIV, AIDS, profil pasien, koinfeksi 7

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang sangat mudah menular. Penyakit ini biasa ditularkan melalui ludah dan dahak penderita atau dengan melalui perantara udara. Karena media penularan yang cepat inilah penyakit tuberkulosis menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi yang tinggi di dunia. Penyakit tuberkulosis mempunyai prevalensi paling banyak di Cina dengan jumlah penderita dua juta orang dan di India dengan angka satu setengah juta orang (WHO, Global Tuberculosis Report 2013, 2013). Di Indonesia sendiri angka kejadian penyakit ini mencapai orang menempati urutan ketiga dalam urutan negara dengan prevalensi terbanyak penyakit tuberkulosis. Prevalensi peyakit tuberkulosis yang tinggi ini paling banyak terjadi di kelompok dengan sosio ekonomi lemah dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti daya tahan tubuh, status gizi, higienitas tubuh, dan kepadatan hunian lingkungan (Hiswani, 2002). HIV/AIDS adalah suatu penyakit global yang sudah sering kita dengar. Infeksi ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang nantinya akan menyebabkan turunnya sistem imunitas tubuh dan menimbulkan gejala-gejala yang disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Epidemiologi tertinggi dari HIV/AIDS terdapat pada regio benua Afrika dan Asia. Jumlah tes HIV sendiri yang dilakukan terutama pada penderita TB mengalami kenaikan dari tahun 2004 sampai 2007 di seluruh dunia, diamana di tahun

8 jumlah penggunaan tes HIV adalah 3% sementara di tahun 2007 mencapai 16% (Uyainah, 2009). Pada tahun 2007, 2,1 juta orang meninggal karena AIDS, sedangkan di akhir tahun 2008, jumlah penderita HIV AIDS diperkirakan mencapai 33,2 juta orang dengan 2,1 juta diantaranya adalah anak-anak (Getahun, Gunneberg, Granich, & Nunn, 2010). Di Indonesia sendiri menurut data Kementrian Kesehatan RI hingga akhir Desember 2010, jumlah kasus AIDS adalah 24,131 kasus dengan infeksi penyerta terbanyak adalah tuberkulosis yaitu sebesar 11,835 kasus (49%). Sebagian besar infeksi baru diperkirakan terjadi pada populasi beresiko tinggi yaitu pengguna Napza suntik dan hubungan seks bebas. Penyakit TB dan HIV ini adalah dua penyakit infeksi yang mendapat perhatian khusus dari para praktisi kesehatan karena prevalensinya yang terus meningkat. Hal ini juga terjadi pada angka kejadian ko-infeksi TB-HIV. Hal ini dikarenakan kedua penyakit ini dan penyebabnya dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi epidemiologi masing-masing. HIV telah menjadikan tuberkulosis menjadi suatu penyakit yang epidemis di seluruh dunia, sedangkan tuberkolosis adalah infeksi oportunistik yang menyebabkan angka kematian paling tinggi pada penderita HIV/AIDS (Straetemans, Bierrenbach, Nagelkerke, Glaziou, & der, 2010). Di Indonesia sendiri, angka prevalensi ko-infeksi TB-HIV meningkat dua kali lipat dari tahun 2006 (0,7 juta) ke tahun 2007 (1,37 juta) (Uyainah, 2009). WHO memperkirakan sepertiga sampai setengah dari penderita HIV/AIDS akan menderita tuberkulosis yang aktif. Di tahun 2010, WHO mencatat sekitar 350,000 orang meninggal karena ko-infeksi TB-HIV. Gabungan infeksi ini juga mengakibatkan naiknya angka pasien yang mengalami Multi Drug Resistance sampai 650,000 orang pada tahun 2010 (WHO, TB/HIV FACTS , 9

9 2012). Banyak faktor dari pasien mungkin yang berhubungan dengan tingginya angka kejadian ko-infeksi TB-HIV ini dan memunculkan karakterisitik tertentu untuk pasien ko-infeksi TB-HIV. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa kajian unuk mengetahui dan mengukur besarnya angka kejadian ko-infeksi TB-HIV dan juga melihat profil pasien ko-infeksi TB-HIV khususnya di Indonesia untuk mengatasi ancaman epidemi ganda TB-HIV Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam karya tulis ini adalah: 1) Bagaimana profil pasien dengan gabungan infeksi TB-HIV? 2) Berapa jumlah kasus ko-infeksi TB-HIV di Poli Paru RSUP Sanglah, Denpasar, Bali pada tahun 2013? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum pasien infeksi tuberkulosis yang disertai dengan infeksi HIV Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui profil pasien dengan gabungan infeksi TB-HIV di Poli Paru RSUP Sanglah, Denpasar, Bali pada tahun

10 2) Untuk mengetahui jumlah kejadian ko-infeksi TB-HIV di Poli Paru RSUP Sanglah, Denpasar, Bali pada tahun Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan karya tulis ini adalah: 1) Memberikan kontribusi informasi bagi masyarakat mengenai gambaran profil pasien yang mengalami gabungan infeksi TB-HIV 2) Memberikan kontribusi informasi bagi masyarakat mengenai jumlah kejadian pasien tuberkulosis yang mengalami infeksi HIV di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali pada tahun ) Memberikan data informasi awal bagi peneliti lain jika ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan Tuberkulosis dengan HIV dalam upaya mengatasi ancaman epidemiologi ganda TB-HIV khususnya di Indonesia 11