BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah merupakan salah satu penyelenggara proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dan guru merupakan komponen utamanya. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, maka tenaga yang cakap dan terampil sangat diperlukan. Faktorfaktor yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah kurikulum, guru dan proses pembelajaran. Guru merupakan faktor yang memungkinkan proses pembelajaran dapat berlangsung. Karena peranannya sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam pembelajaran maka guru harus memiliki kemampuan dasar dalam pengelolaan pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru dan siswa sebagai pemeran utama. Di dalam kegiatan pembelajaran terjadi interaksi proses belajar mengajar antara guru dan siswa secara terencana, terarah, dan terprogram. Interaksi ini memerlukan berbagai kemampuan guru untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dalam proses belajar mengajar tersebut. Proses belajar mengajar harus melahirkan perubahan tingkah laku yang berarti (permanen) pada siswa. Perubahan tingkah laku ini dapat berupa perubahan kemampuan ranah kognitif, psikomotor ataupun afektif. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif melalui penggunaan berbagai pendekatan, model, strategi, ataupun metode pembelajaran. 1

2 2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. IPS merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan materi-materi terpilih dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk kepentingan pengajaran siswa. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Kondisi pembelajaran IPS di SD yang ditemukan di lapangan saat ini masih banyak dilakukan secara konvensional (pembelajaran berpusat pada guru). Pada umumnya pembelajaran IPS hampir selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah text book oriental dengan keterlibatan siswa yang sangat minim, kurang menarik minat siswa dan membosankan. Guru jarang menggunakan alat peraga atau media pelajaran IPS untuk membantu proses pembelajaran. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya sehingga ketika siswa diminta untuk bertanya oleh guru banyak yang tidak melakukannya. Hal ini karena siswa kurang termotifasi untuk lebih aktif mengutarakan pendapat, ide, gagasan, pertanyaan dan kesulitan-kesulitan maupun hal-hal yang belum dipahami selama pelajaran berlangsung. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif, minat belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS masih sangat kurang, sehingga keaktifan belajar siswa pun rendah yang juga mempengaruhi hasil belajar yang juga rendah. Keaktifan belajar IPS yang rendah merupakan suatu permasalahan yang harus segera diatasi. Untuk mengatasi masalah tersebut guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila guru menggunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang relevan dengan materi IPS yang akan diajarkan serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Siswa akan merasa tertarik mempelajari IPS, mengenal dan menceritakan yang di ketahuinya kepada temannya yang lain, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya dengan

3 3 demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan pembelajaran IPS SD dapat tercapai. Dengan meningkatnya keaktifan siswa untuk belajar maka akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian dan ulangan akhir semester 1 tahun 2012/2013 siswa kelas 4 SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung pada mata pelajaran IPS belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Hasil Ulangan Akhir Semester 1 tahun 2012/2013 siswa kelas 4 SDN Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, pada mata pelajaran IPS diperoleh nilai terendah 54, nilai tertinggi 84 dan nilai rata-rata 68,67. Dari 27 siswa yang mencapai KKM hanya 14 siswa. Agar pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), dapat dilakukan berbagai cara. Salah satu cara yag cukup efektif adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Pembelajaran menggunakan model kancing gemerincing ini masingmasing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dengan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok, sering ada anggota yang pasif dan ikut saja pada rekannya yang lebih dominan. Anggota kelompok yang pasif akan merasa malas untuk bekerja dalam kelompok karena merasa sudah ada anggota kelompok yang bekerja lebih aktif. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab bisa tidak tercapai karena anggota yang pasif akan terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Teknik belajar kancing gemerincing memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta dalam pembelajaran. Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing di Kelas 4 SD Negeri Ngipik Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang telah tertulis dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut Apakah peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing di kelas 4 SDN Ngipik semester 2 tahun pelajaran 2012/2013? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing di kelas 4 SDN Ngipik semester 2 tahun pelajaran 2012/ Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah yang objektif mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2012/ Manfaat Praktis a. Siswa Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Memberi latihan kepada siswa agar lebih berani untuk berbicara di depan kelas dan membagikan ilmu yang mereka miliki kepada teman yang lain. b. Guru Sebagai informasi guru, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, khususnya model kooperatif tipe kancing gemerincing. c. Sekolah

5 5 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input bagi sekolah dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan para guru untuk meningkatkan efektivitas dan kreativitas pembelajaran di dalam kelas. d. Peneliti lain Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis.