BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 46 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Deskrps data dalam peneltan n bertujuan untuk menggambarkan hasl data kuanttatf dar nstrumen yang telah dberkan berupa angket perseps sswa tentangkedsplnan guru dalam mengajar dan motvas sswa sebaga varabel yang mempengaruh atau bebas, yang kemudan dcar tngkat pengaruhnya terhadap hasl belajar sswa. Sepert yang telah djelaskan pada bab sebelumnya bahwa, peneltan n berparadgma dengan menggunakan dua varabel X sebaga varabel bebas yang mempengaruh satu varabel Y sebaga varabel terkatnya. peneltan n menelt suatu fenomena yang telah terjad pada sampel responden. Sebelum nstrument angket dgunakan untuk peneltan maka perlu duj tngkat vald dan relabltasnya. Adapun jumlah pernyataan dan pertanyaan yang dgunakan dalam peneltan angket sebanyak 50 tem yang terdr dar tem pernyataan dan 5 tem pertanyaan yang dsebarkan kepada 71 satu sswa. Dar hasl uj nstrumen tersebut 5 tem pertanyaan tentang perseps sswa mengena kedsplnan guru dalam mengajar dan 5 tem tentang pernyataan tentang motvas belajar sswa. Angka relabel angket perseps sswa dhtung menggunakan tabel, yang haslnya dperoleh r tabel (5;0.05)0.396, sedang r htung 0.846, sehngga alpha (r htung ) > nla r tabel sehngga dsmpulkan semua soal adalah relabel.angka relabel angket motvas sswa dperoleh nla r tabel (5;0.05)0.396, sedang r htung 0.735, sehngga nla alpha (r htung )> nla r tabel, dapat dsmpulkan bahwa semua soal relabel. 1. Hasl Angket Perseps Sswa tentang Kedsplnan Guru. Dar seluruh data hasl angket perseps sswa tentang kedsplnan guru dketahu : a. Nla tertngg adalah : 83 b. Nla terendah adalah : 41 c. Rata-rata nla adalah : 59,9 atau dbulatkan menjad 60 46

2 47 d. Rentang (nla tertngg- nla terendah) : 41 e. Banyak kelas nterval (1+(3,3) log n) 7,1 atau dbulatkan menjad 7 f. Panjang kelas (prentang/banyak kelas) 41/7 5,7 atau dbulatkan menjad 6 g. Sehngga tabel dstrbus frekuensnyadapat dlhat d bawah n. Tabel 4.1 Dstrbus frekuens hasl nla angket perseps sswa tentang kedsplnan guru h. Menghtung mean No. Nla Tes Frekuens (f ) % X f X , , Jumlah Me Me Me f x f ,98. Menghtung standar devas Rumus standar devas SD S S S S S n f ( χ f χ ) 104,15 104,15 S 11,07 n( n 1) 71(63491) (70 1)

3 48 Interval Nla Tabel 4. menghtung standard devas f X X f x f x Jumlah (f x ) Jad standard devas motvas belajar sswa adalah 11,07 j. Menghtung normaltas data dengan tabel penolong Rumus Ch kuadrat X 1 ( fo fh fh k ) Tabel 4.3 untuk menghtung Ch kuadrat Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah Fh Fo ( fo fh) fh 40,5-1,9-0, ,0814 5, , ,5-1,3-0, , , ,739 54,5-0,55-0, ,631 18, ,048 61,5 0,14 0, ,399 17, , ,5 0,83 0, ,1391 9, , ,5 1,51 0, ,0513 3, ,563 8,5,0 0, ,010 0, ,053 89,5,88 0,4980 Ch Kuadrat 6,7178

4 49 Berdasarkan perhtungan uj normaltas dperoleh X htung 6,7 dan X tabel 1,59 dengan dk 7-1 6, dan taraf kesalahan 5%. JadX htung <X tabelsehngga data yang dperoleh berdstrbus normal. k. Membuat dagram dan kurva dstrbus frekuens Jumlah sswa Dagram dstrbus frekuens angket perseps Nla Gambar 4.1 Dar gambar 4.1 dagram d atas dapat dlhat bahwa untuk nterval nla dletakkan d bawah batang sedangkan untuk nterval jumlah sswa d letakkan d sebelah kr batang. Gambar dagram n menunjukkan bahwa frekuens angket preseps sswa tentang kedsplnan guru palng banyak adalah d nterval nla dengan jumlah sswa 0 orang dan yang palng rendah dengan jumlah sswa 1 orang pada nterval nla Kurva dstrbus frekuens angket perseps Jumlah sswa Nla Gambar 4.

5 50 Dar gambar 4. kurva d atas dapat dlhat bahwa untuk nterval nla dletakkan d bawah gars sedangkan untuk nterval jumlah sswa d letakkan d sebelah kr gars. Gambar kurva n menunjukkan bahwa frekuens angket perseps sswa tentang kedsplnan guru palng banyak adalah d nterval nla dengan jumlah sswa 0 orang dan yang palng rendah dengan jumlah sswa 1 orang pada nterval nla l. Kualtas varable X 1 ( perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar) M + 1,5 SD 59,98 + (1,5)(11,07) 76,585 M + 0,5 SD 59,98 + (0,5)(11,07) 65,515 M 0,5 SD 59,98 (0,5)(11,07) 54,445 M 1,5 SD 59,98 (1,5)(11,07) 43,375 Tabel 4.4 Kualtas Perseps Sswa Tentang Kedsplnan Guru Dalam Mengajar Rata-rata Interval Kualtas Krtera 77 keatas Sangat bak Bak 59, Sedang sedang Kurang 43 kebawah Sangat kurang Berdasarkan uraan datas dapat dketahu bahwa perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar d MAN Wonosobo termasuk dalam katagor sedang, yatu berada pada nterval nla dengan nla rata-rata 59,98.. Hasl Angket Motvas Prbad Sswa Dar Seluruh data hasl angket motvas belajar sswa yang telah dberkan dapat dketahu :

6 51 a. Nla tertngg adalah : 87 b. Nla terendah adalah : 55 c. Rata-rata nla adalah : 70,3 atau dbulatkan menjad 70 d. Rentang (nla tertngg- nla terendah) : 3 e. Banyak kelas nterval (1+(3,3) log n) 7,1 atau dbulatkan menjad 7 f. Panjang kelas (prentang/banyak kelas) 3/7 4,5 atau dbulatkan menjad 4 g. Sehngga tabel dstrbus frekuensnya dapat dlhat d bawah n. Tabel 4.5 Dstrbus frekuens hasl nla angket motvas sswa No. Nla Tes Frekuens % X f X , , , Jumlah h. Menghtung mean Menghtung mean Me Me Me f f ,36. Menghtung standar devas Rumus standar devas SD S S x n f ( χ f χ ) n( n 1)

7 5 S S S 71(36344) (70 1) 81,57 81,57 S 9,06 Tabel 4.6 untuk menghtung standard devas Interval Nla f X X f x f x jumlah (f x ) Jad standard devas motvas belajar sswa adalah 9,06 1) Menghtung normaltas data dengan tabel penolong Rumus Ch kuadrat X 1 ( fo fh fh k ) Tabel 4.7 menghtung Ch kuadrat Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah Fh Fo ( fo fh) fh 54,5-1,81-0, ,0690 4, , ,5-1,6-0, ,136 9, ,18 64,5-0,71-0, , , , ,5-0,15-0, ,164 15, ,406

8 53 74,5 0,40 0, ,1743 1,3734 7,338 79,5 0,96 0, ,1041 7, , ,5 1,51 0, ,0461 3, ,458 89,5,06 0,4804 Ch Kuadrat 10,9085 Berdasarkan perhtungan uj normaltas dperoleh X htung 10,9 dan X tabel 1,59 dengan dk 7-1 6, dan taraf kesalahan 5%. JadX htung <X tabelsehngga data yang dperoleh berdstrbus norma j. Membuat dagram dan kurva dstrbus frekuens Dagram Dstrbus frekuens Angket Motvas Jumlah Sswa Nla Gambar 4.3 Dar gambar 4.3 dagram d atas dapat dlhat bahwa untuk nterval nla dletakkan d bawah batang sedangkan untuk nterval jumlah sswa d letakkan d sebelah kr batang. Gambar dagram n menunjukkan bahwa frekuens angket motvas palng banyak adalah d nterval nla dengan jumlah sswa 19 orang dan yang palng rendah dengan jumlah sswa 7 orang pada nterval nla 55 59, 75 79, dan

9 54 Jumlah Sswa Kurva Dstrbus frekuens Angket Motvas 0 Nla Gambar 4.4 Dar gambar 4.4 kurva d atas dapat dlhat bahwa untuk nterval nla dletakkan d bawah gars sedangkan untuk nterval jumlah sswa d letakkan d sebelah kr gars. Gambar kurva n menunjukkan bahwa frekuens angket motvas sswa palng banyak adalah d nterval nla dengan jumlah sswa 19 orang dan yang palng rendah dengan jumlah sswa 7 orang pada nterval nla 55 59, 75 79, dan k. Kualtas varabel X ( motvas belajar sswa ) M + 1,5 SD 70,36 + (1,5)(9,06) 94,51 M + 0,5 SD 70,36 + (0,5)(9,06) 74,89 M 0,5 SD 70,36 (0,5)(9,06) 65,83 M 1,5 SD 70,36 (1,5)(9,06) 56,77 Tabel 4.8 Kualtas Motvas Belajar Sswa Rata-rata Interval Kualtas Krtera 89 keatas Sangat bak Bak 70, Sedang Sedang

10 Kurang 56 kebawah Sangat kurang Berdasarkan uraan datas dapat dketahu bahwa motvas belajar sswa kelas X MAN Wonosobo termasuk dalam katagor sedang, yatu berada pada nterval dengan nla 70, Hasl Belajar Sswa Dar seluruh data hasl nla semester 1 sswa kelas X MAN Wonosobo dapat dketahu : a. Nla tertngg adalah : 90 b. Nla terendah adalah : 60 c. Rata-rata nla adalah : 76,3 atau dbulatkan menjad 76 d. Rentang (nla tertngg- nla terendah) : 6 e. Banyak kelas nterval (1+(3,3) log n) 7,1 atau dbulatkan menjad 7 f. Panjang kelas (prentang/banyak kelas) 6/7 3,6 atau dbulatkan menjad 4 g. Sehngga tabel dstrbus frekuensnya dapat dlhat d bawah n. Tabel 4.9 Dstrbus frekuens hasl belajar No. Nla Tes Frekuens % , ,8 h. Menghtung mean

11 56 Menghtung mean Me Me Me f f ,33. Menghtung standar devas Rumus standar devas x SD S S S S n f ( χ f χ ) S 50,5 50,5 S 8,07 n( n 1) 71(419889) (70 1) Tabel 4.10 menghtung standard devas Interval Nla f X X f x f x Jumlah (f x ) Jad standard devas motvas belajar sswa adalah 8,07 1) Menghtung normaltas data dengan tabel penolong Rumus Ch kuadrat

12 57 X 1 ( fo fh fh k ) Tabel 4.11 menghtung Ch kuadrat Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah Fh Fo ( fo fh) fh ,0365, , ,5-1,70-0, ,1151 8, , ,5-1,00-0, ,53 15, ,063 74,5-0,9-0, ,745 19, ,34 79,5 0,41 0, ,080 14, , ,5 1,11 0, ,0980 6, , ,5 1,8 0, ,087, ,58 94,5,5 0,494 Ch Kuadrat 9,1380 Berdasarkan perhtungan uj normaltas dperoleh X htung 9,13 dan X tabel 1,59 dengan dk 7-1 6, dan taraf kesalahan 5%. JadX htung <X tabelsehngga data yang dperoleh berdstrbus normal. j. Membuat dagram dan kurva dstrbus frekuens jumlah sswa Nla Dagram dstrbus frekuens hasl belajar Gambar 4.5

13 58 Dar gambar 4.5 kurva d atas dapat dlhat bahwa untuk nterval nla dletakkan d bawah gars sedangkan untuk nterval jumlah sswa d letakkan d sebelah kr kurva. Gambar kurva n menunjukkan bahwa frekuens angket hasl belajar palng banyak adalah d nterval nla dengan jumlah sswa 1 orang dan yang palng rendah dengan jumlah sswa 1 orang pada nterval nla Kurva dstrbus frekuens hasl belajar jumlah sswa Nla Gambar 4.6 Dar gambar kurva d atas dapat dlhat bahwa untuk nterval nla dletakkan d bawah gars sedangkan untuk nterval jumlah sswa d letakkan d sebelah kr kurva. Gambar kurva n menunjukkan bahwa frekuens angket hasl belajar palng banyak adalah d nterval nla dengan jumlah sswa 1 orang dan yang palng rendah dengan jumlah sswa 1 orang pada nterval nla Kualtas varabel Y ( hasl belajar bolog kelas X MAN Wonosobo ) M + 1,5 SD 76,33 + (1,5)(8,07) 88,435 M + 0,5 SD 76,33 + (0,5)(8,07) 80,365 M 0,5 SD 76,33 (0,5)(8,07) 7,95 M 1,5 SD 76,33 (1,5)(8,07) 64,5

14 59 Tabel 4.1 Kualtas Hasl Belajar Bolog Sswa Kelas X Rata-rata Interval Kualtas Krtera 88 keatas Sangat bak Bak 76, Sedang Sedang Kurang 64 kebawah Sangat kurang Berdasarkan uraan datas dapat dketahu bahwa hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo termasuk dalam kategor sedang, yatu berada pada nterval nla 7 80 dengan nla rata-rata 76,33. B. Analss Data Hasl Peneltan 1. Mencar korelas antara krterum dan predctor. a. Korelas antara X 1 dan Y ( )( ) ( ) ( ( ) ) ,367 0,793 Dar perhtungan korelas d atas dketahu bahwa 0,793 kemudan dkonsultaskan dengan harga r tabel pada taraf sgnfkans 5% yatu r htung 0,793 > r tabel(0,05;69) 0,35 berart ada korelas yang sgnfkan antara X 1 dan Y. 1) Menguj korelas sgnfkan atau tdak! 1

15 60 0, "1 0,793 0,793."185,98 0,793.13,637 10,81 Dar hasl d atas, karena harga t htung 10, 81 > t tabel(0.05;69) 0,35 maka sgnfkan. Tabel 4.13 anava lnear sederhana Y 0,578X ,640 Sumber JK df RK F Krtera varan Regres Resdu sgnfkan b. Korelas antara X dan Y ( )( ) ( ) ( ( ) ) ,956 0,851 c. Dar perhtungan korelas d atas dketahu bahwa ) 0,851 kemudan dkonsultaskan dengan harga r tabel pada taraf sgnfkans 5% yatu r htung 0,851 > r tabel(0,05;69) 0,35 berart ada korelas yang sgnfkan antara X dan Y. 1) Menguj korelas sgnfkan atau tdak! 1

16 61 Sumber varan 0, "1 0,851 0, ,851.13,637 13,453 Dar hasl d atas, karena harga t htung 13, 453 > t tabel(0.05;69) 0,35 maka sgnfkan. Tabel 4.14 anava lnear sederhana Y0,758X + 3,00 JK Db RK F Krtera Regres Resdu Sgnfkan c. Analss regres untuk preseps sswa tentang kedsplnan guru (X 1 ) dan motvas sswa (X ) terhadap hasl belajar (Y) Analss yang terakhr dlakukan untuk membuktkan dterma atau dtolaknya hpotess yang dajukan dalam peneltan n. Pengujan kal n dlakukan untuk menguj tngkat pengaruh dar perseps sswa terhadap kedsplnan guru dan motvas sswa dalam belajar sebaga dua varabel bebas terhadap hasl belajar sebaga varabel terkat. Sesua dengan metode peneltan, maka pengujan statstk untuk menjawab atau menguj hpotess, dalam peneltan n dgunakan teknk analss regres ganda dengan menggunakan rumus regres ganda. (secara lengkap penggunaan analss regres ganda dapat dlhat d lampran 6). 1) Menentukan persamaan regres *+, *0 + - *0 *+, 0 -. *0 + - *0 + - *0 0 *+, 0 -. *0 + - * *0

17 a a a (1) a a a () a a a (3) Elmnas (1) & () menghlangkan a a a a...x a a a...x a a a a a a a a.persamaan 1 Elmnas (1) & (3) menghlangkan a a a a...x a a a...x a a a a a a a a.persamaan Mencar nla a dengan persamaan 1 dan a a.x( ) a a.x( ) a a a a ) a a 0,61

18 63 Mencar nla a a a a (0,61) a a a 1 801/ a 1 0,135 Mencar a 0 subttus a 1 dan a yang telah dketahu a a a a0 +459(0,13)+4996(0,61) 71 a0 1787,7 a ,7/71 a 0 5,713 Karena a 0,a 1 dan a telah dketahu maka dapat dmasukkan ke dalam persamaan regres ganda yatu : Ŷ 5,17 + 0,135X 1 +0,61X ) Mencar nla keberartan antara perseps sswa dan motvas terhadap hasl belajar JK reg a 1 X 1 Y 1 +a X Y 1 0,135(496,3)+0,614357,0) 3336,90 15,597 JK res (Y 1 -Ŷ) /7 F /(9:7:)

19 64 ;;;<,./ F >,>?/(?::) F F 9,554 3) Mencar tngkat pengaruh antara perseps sswa dan motvas terhadap hasl belajar r B C ) r 3336,7/4561,9 r 0,731 Sedangkan nla korelasnya adalah akar dar hasl R r 0,855 4) Menympulkan hasl analss data (a) Uj keberartan, dterma bla F htung >F tabel. Dketahu, dk pemblang dk penyebut 68, dengan taraf kesalahan 5% maka F tabel,9sehngga F htung >F tabel 9,554>,9 koefsennya dnyatakan berart. (b) Koefsen determnasnya adalah r 0,731 Hal n berart nla rata-rata hasl belajar sswa kelas X MAN Wonosobo sebesar 73% dtentukan oleh preseps sswa tentang kedsplnan guru dan motvas belajar, melalu persamaan regres Ŷ 5, ,135X 1 +0,61X. (c) Tngkat hubungan antara varabel X terhadap Y bernla sebesar 0,855 Dterma apabla r htung >r tabel, dar perhtungannya dhaslkan 0,855 > 0,7 dengan n71 dan taraf kesalahan 5% maka dapat dsmpulkan terdapat hubungan yang postf dan sgnfkan sebesar 0,855.

20 65 Tabel 4.15 Anava Regres dua predctor Y 0,135X 1 + 0,61X + 5,173 Sumber varan JK df RK F Krtera Regres Resdu Sgnfkan C. Pembahasan Hasl Peneltan Berdasarkan hasl perhtungan datas, untuk mengetahu sgnfkans pengaruh perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar, pengaruh motvas belajar sswa terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo dan secara bersama-sama pengaruh antara perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dan motvas belajar sswa terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo dengan membandngkan harga F reg dengan F tabel. Jka F reg > F tabel maka dtolak Ho dtolak (sgnfkan) dan sebalknya jka F reg > F tabel maka dterma Ho ( non sgnfkan). Pertama untuk pengaruh perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dengan taraf sgnfkans 5% dk pemblang 1 dan dk penyebut N 69 dperoleh F tabel sebesar 3,99 sedang F reg sebesar 117,087. Jka dbandngkan keduanya F reg 117,087 > F table (0,05;1,69)3,99 dengan demkan bahwa varabel perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa. Kemudan pada taraf sgnfkan 1% dk pemblang 1 dan dk penyebut N 69 dperoleh F tabel sebesar 7,04 sedang F reg jka dbandngkan keduanya F reg >F tabel (0,01; 1,69) 7,04 dengan demkan bahwa varabel perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo.Hal n sesua dengan yang dungkapkan oleh Suparlan bahwa

21 66 orang yang berhasl dalam belajar ataupun berkarya dsebabkan mereka selalu menempatkan dspln datas semua tndakan dan perbuatan, dan bahwa mutu penddkan amat dtentukan oleh gurunya, karena guru merupakan fgur sentral serta memegang peranan pentng dalam belajar. Perseps sswa mengena kedsplnan guru dalam mengajar sangat tergantung pada fgur guru dalam membawa drnya dalam pembelajaran d kelas, sehngga dalam otak sswa dapat menumbuhkan perseps postf mengena kedsplnan guru dalam mengajar sepert yang dungkapkan oleh Syaful Bahr Djamarah. Kedua untuk pengaruh motvas belajar sswa terhadap hasl belajar bolog sswa dengan taraf sgnfkans 5% dk pemblang 1 dan dk penyebut N 69 dperoleh F tabel sebesar 3,99 sedang F reg Jka dbandngkan keduanya F reg > F tabel (0,05 ; 1,69) 3,99 dengan demkan bahwa varabel motvas belajar sswa berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X. Kemudan pada taraf 1% dk pemblang 1 dan dk penyebut N 69 dperoleh F tabel 7,04 sedang F reg sebesar jka dbandngkan keduanya F reg > F tabel (0,01 ; 1,69) 7,04 dengan demkan bahwa varabel motvas belajar sswa berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo.hal n selaras dengan apa yang dungkapkan oleh Baharuddn dan Esa Wahyun bahwa motvas merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektfan dan keberhaslan pembelajaran, karena peserta ddk akan belajar dengan sungguh-sungguh apabla mempunya motvas yang tngg sehngga motvas mempunya andl yang cukup besar dalam proses pembelajaran. Hamzah B Uno menjelaskan bahwa motvas merupakan syarat mutlak dalam belajar, karena berhasl tdaknya aktftas belajar sangat dpengaruh oleh motvas dalam dr sswa. Ketga untuk pengaruh secara bersama-sama perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dan motvas belajar sswa terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo, dengan taraf

22 67 sgnfkans 5% dk pemblang dan dk penyebut N 1 68 dperoleh F tabel sebesar 3,14 sedang F reg sebesar Jka dbandngkan keduanya F reg 9,557 > F tabel (0,05 ;,68) 3,14 dengan demkan bahwa antara varabel perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dan motvas belajar sswa secara bersama-sama berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa. Kemudan pada taraf sgnfkans 1% dk pemblang dan dk penyebut N 1 68 dperoleh F tabel sebesar 4,95 sedang F reg sebesar 9,557. Jka dbandngkan keduanya F reg 9,557 > F tabel (0,01 ;,68) 4,95 dengan demkan bahwa antara varabel perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dan motvas belajar sswa secara bersama-sama berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo. Hal n sesua dengan pendapat Muhbbn Syah bahwa berhasl atau tdaknya seseorang dalam belajar dsebabkan banyak faktor, yakn faktor dar dalam dr sswa maupun faktor dar luar dr sswa, dalam hal n adalah kedsplnan guru dalam mengajar (eksternal) dan motvas sswa dalam belajar (nternal). Berdasarkan hasl uj hpotess varabel X 1,X dan Y pada taraf sgnfkan 0,05 dan 0,01 keduanya menunjukkan sgnfkan berart varabel perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dan motvas belajar sswa berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap hasl belajar bolog sswa kelas X MAN Wonosobo. Analss data dlakukan melalu beberapa tahap sehngga dapat membuktkan kebenaran hpotess serta menjawab rumusan masalah sernc mungkn.hasl akhr analss data yang telah dlakukan d atas dapat dsederhanakan sebaga berkut, 1. Uj Hubungan, untuk mengetahu apakah varabel bebas berupa perseps sswa tentang kedsplnan guru dan motvas belajar sswa berhuungandenganhasl belajar sswa. Dterma apabla r htung >r tabel, dar perhtungannya dhaslkan 0,855 > 0,7 maka dapat dsmpulkan terdapat hubungan yang postf dan sgnfkan sebesar 0,855.

23 68. Persamaan regres dar data yang telah dolah adalah Ŷ 5, ,135X 1 +0,61X. 3. Uj keberartan untuk menentukan berart atau tdaknya koefsen data, dterma apabla, F htung >F tabel. dalam perhtungannya kemudan dhaslkan 9,554>,9 maka, koefsennya dnyatakan berart atau berpengaruh. 4. Koefsen determnasnya adalah r 0,731 Hal n berart nla rata-rata hasl belajar sswa kelas X MAN Wonosobo sebesar 73% dtentukan oleh perseps sswa tentang kedsplnan guru dan motvas belajar, melalu persamaan regres Ŷ 5, ,135X 1 +0,61X. Ssanya 7% dpengaruh oleh faktor lan. 5. Hasl akhr dar peneltan n adalah penolakan H o pada hpotess peneltan sehngga H a dterma yatu, terdapat pengaruh perseps sswa tentang kedsplnan guru dalam mengajar dan motvas belajar bolog sswa terhadap hasl belajar. D. Keterbatasan Peneltan Penelt menyadar bahwa hasl peneltan yang telah dlakukan secara optmal namun mash terdapat keterbatasan. Adapun keterbatasan yang dalam penelt adalah: 1. Keterbatasan waktu Peneltan yang dlakukan oleh penelt terbatas waktu. Oleh karena tu, penelt hanya memlk kesempatan waktu sesua dengan keperluan yang berhubungan dengan penelt saja. Walaupun waktu yang dgunakan penelt cukup sngkat akan tetap bsa memenuh syarat-syarat dalam peneltan lmah.. Keterbatasan kemampuan Penelt menyadar dengan adanya keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan lmah. Namun penelt sudah berusaha semaksmal mungkn untuk menjalankan peneltan sesua dengan kemampuan kelmuan serta bmbngan dosen pembmbng.

24 69 3. Keterbatasan nstrument pengumpulan data dan tempat peneltan Kebenaran angket merupakan masalah yang hampr dalam oleh semua penelt, karena untuk menla skap seseorang hanya drnya dan Tuhan yang tahu jawaban sebenarnya. Sehngga nla konsstensnya tdak dapat dpertahankan. Untuk tempat peneltan n dlakukan d MAN Wonosobo jad apabla peneltan n dlakukan d tempat yang berbeda kemungknan haslnya tdak sama. Dar beberapa penjelasan tentang keterbatasan selama peneltan dlakukan merupakan kekurangan yang dapat menjad bahan evaluas yang dnams dan progresf untuk ke depannya. Meskpun banyak hambatan dan tantangan yang dhadap dalam melakukan peneltan n, peneltan n dapat dselesakan dengan bak sesua dengan waktu yang telah dtentukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda 1. Sejarah Berdrnya MTs NU Nurul Huda MTs NU Nurul Huda Semarang merupakan Lembaga Penddkan yang ddrkan pada tanggal Pebruar tahun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN : Jurnal Mantk Penusa Vol No Jun 0 ISSN : 088-9 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI MEDAN TAHUN AJARAN 0/0 AWALUDIN FITRA, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA. Jurnal Mantk Penusa Volume 0 No 1 Desember 016 ISSN:088-3943 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA Yula Utam Program Stud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

HUBU GA A TARA KEMAMPUA PE ALARA FORMAL DA MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP 19 BULUKUMBA KABUPATE BULUKUMBA

HUBU GA A TARA KEMAMPUA PE ALARA FORMAL DA MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP 19 BULUKUMBA KABUPATE BULUKUMBA HUBU GA A TARA KEMAMPUA PE ALARA FORMAL DA MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP 19 BULUKUMBA KABUPATE BULUKUMBA Ulfa Laela Rambega Stmk Handayan Makassar, Makassar ulfalaela@rocketmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap 43 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh aplkas otomatsas kantor terhadap efektvtas kerja karyawan pada Dvs Manajemen Sumber Daya Manusa PT. INTI (PERSERO) Bandung adalah

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci