BAB IV HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN

Transkripsi

1 BAB IV ASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN A. Deskripsi Data Dan asil Penelitian. Sebelum Eksperimen a. Observasi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik kelas X di MAN Semarang. Berdasarkan hasil observasi awal dapat diketahui bahwa dalam menyampaikan materi pembelajaran guru hanya menggunakan metode konvensional dengan ceramah. Setelah melakukan wawancara dengan guru fisika MAN Semarang diketahui bahwa guru tidak mempunyai waktu cukup untuk mempersiapkan pembelajarannya menggunakan model-model pembelajaran aktif. Selain itu, waktu yang dibutuhkan relatif lama untuk menyampaikan materi pembelajaran menggunakan model-model pembelajaran. b. Nilai Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai awal yang digunakan peneliti sebagai acuan dasar hasil belajar peserta didik kelas X MAN Semarang yaitu menggunakan nilai mid semester gasal, dimana nilai rata-rata kelas X.3 sebagai kelas eksperimen adalah x 58, 66 dan rata-rata kelas X. sebagai kelas kontrol adalah x 6,4. Nilai mid semester kelas eksperimen dan kelas kontrol selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Contoh RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 48

2 d. Penyusunan Isnstrumen Penelitian Selain menyusun RPP, peneliti juga menyusun instrumen penelitian berupa, kisi-kisi soal bermain jawaban, lembar kerja siswa (LKS) dengan model pembelajaran aktif bermain jawaban, kisi-kisi soal uji coba dan membuat soal uji coba. Contoh selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3-4 dan 6-7. e. asil Uji Normalitas dan omogenitas Awal Nilai mid semester digunakan untuk mengetahui normalitas dan homogenitas, populasi yang akan dijadikan sampel. ) Uji normalitas ipotesis : Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal Pengujian ipotesis k ( i i ) i O E E Kriteria Pengujian diterima jika i < Berikut hasil peran dan X. Tabel 4. asil Peran nilai awal untuk kelas X., X., X.3 Nilai Awal No. Kelas Keterangan. X. 5,63,7 Normal. X. 6,7396,7 Normal 3. X.3 3,796,7 Normal 4. X. 3,535,7 Normal 49

3 Contoh peran uji normalitas awal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 4. ) Uji omogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Statistik yang digunakan yaitu varians besar dibagi varians kecil. ipotesis: : σ σ (data homogen) : σ σ (data tidak homogen) Pengujian ipotesis: F varian terbesar varian terkecil Kriteria pengujian: o diterima jika Tabel 4. Nilai Variansi F F (/.α ) ( v v ) Sumber variasi X. X. X.3 X. Jumlah n X 6,44 59,34 58,66 6,4 Varians ( S ),83 45,65,46 4,66 Standar deviasi ( S ) 4,5,7,,7 Data yang digunakan untuk menentukan homogenitas adalah data pada 4.. Di bawah ini disajikan sumber data: 5

4 Tabel 4.3 Sumber Data omogenitas Kelas F F Keterangan X. dan X.,448,5 omogen X. dan X.3,736,5 omogen X. dan X.,69,8 omogen X. dan X.3,99,5 omogen X. dan X.,68,7 omogen X.3 dan X.,6,8 omogen Dengan demikian F < F. Ini berarti diterima untuk semua kelas. Kemudian peneliti menetukan kelas X.3 dan X. sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. 3) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata kedua sampel signifikan atau tidak. Dengan α 5% dan dk diperoleh t. Karena (,95;6) t < t,973 < t, maka tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peran homogenitas kelas eksperimen dan kontrol selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. f. asil Uji Coba Instrumen Sebelum soal tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tes terlebih dahulu diujicobakan di kelas XI IPA 5 untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. 5

5 ) Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item soal. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Berdasarkan uji validitas, diperoleh hasil sebagaimana table. 4.4 Tabel 4.4 Analisis Validitas Butir Soal No Kriteria No Butir Soal Jumlah Valid, 5, 7, 8,,, 3, 6,,, 3, 7, 3, 3, 34, 35, 37, 38, 39, 4 Tidak valid, 3, 4, 6, 9,, 4, 5, 7, 8, 9,, 4, 5, 6, 8, 9, 3, 33, 36 Total 4 Dengan taraf signifikansi α 5% diperoleh r, 388. Contoh peran validitas soal dapat dilihat pada lampiran 9. ) Reliabilitas Dari peran diperoleh r, 83, sedangkan dengan taraf signifikan 5% dengan n 4 diperoleh r, 388. Karena r,83 > r,388, maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel. Peran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3) Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang atau mudah. Berdasarkan hasil peran tingkat kesukaran soal tes hasil belajar fisika pada materi alat-alat optik, diperoleh hasil sebagaimana 4.5 5

6 Tabel 4.5 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal No Kriteria No Butir Soal Jumlah Sukar 8,, 4, 6, 33 5 Sedang,, 6, 7,, 3, 5, 7, 9, 3, 4 3, 35, 36, 38 3 Mudah,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,, 3, 4, 5, 9,, 8, 3, 34, 37, 39, 4 Total 4 Contoh peran tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran. 4) Daya Pembeda Berdasarkan hasil peran diperoleh daya pembeda soal tes hasil belajar fisika pada materi alat-alat optik sebagaimana 4.6 Tabel 4.6 Analisis Daya Pembeda Butir Soal No Kriteria No Butir Soal Jumlah Jelek, 3, 9, 4, 7, 8, 9,, 4, 5, 6, 3 33, 36, Cukup, 4, 5, 6, 7, 8,, 3, 5,, 7, 8, 7 9, 3, 3, 37, 4 3 Baik,, 6,, 3, 53

7 4 Sangat Baik 3, 34, 35, 38, Total 4 Contoh peran daya pembeda dapat dilihat pada lampiran.. Setelah Eksperimen Setelah dilakukan penelitian, dimana model pembelajaran yang diterapkan di kelas eksperimen adalah model pembelajaran aktif bermain jawaban, sedangkan pada kelas kontrol digunakan motode konvensional dengan ceramah. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar anatara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (X.3) adalah x 75,3 dan rata-rata kelas kontrol (X.) adalah x 7, 33. Dengan demikian rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. B. Analisis Data Dan Pengujian ipotesis. Analisis Uji Prasyarat a. Uji Normalitas ipotesis yang diuji adalah: : data berdistribusi normal : data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis ( Oi Ei Ei k ) i Kriteria pengujian: diterima jika < 54

8 Tabel 4.7 asil Peran Nilai Akhir Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai maksimal Nilai minimal 6 5 x 74,875 7, Standar deviasi 9,8 7,8679 Panjang kelas 6 6 Banyak kelas 6 6 n 3 3,7885 8,577 Dari hasil peran untuk kelas eksperimen diperoleh,7885. Banyaknya data 3, dk untuk distribusi Chi-Kuadrat 5, diperoleh, 7. Karena,7885 <, 7, maka diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Dari hasil peran untuk kelas kontrol diperoleh 8, 577. Banyaknya data 3, dk untuk distribusi Chi-Kuadrat 5, diperoleh,7. Karena 8,577 <, 7, maka diterima, artinya hasil belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Contoh peran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. b. Uji omogenitas Uji homogenitas menggunakan varian terbesar dibagi varian terkecil dengan hipotesis yang diuji adalah: : σ σ (data homogen) : σ σ (data tidak homogen) 55

9 Kriteria pengujian: diterima jika Tabel 4.8 Nilai Variansi F F (/.α ) ( v v ) Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah 4 4 n 3 3 X 75,3 7,33 Varians ( S ) 66,3 53,33 Standar deviasi ( S ) 8,3 7,3 asil peran hasil belajar fisika awal kelas eksperimen didapat varians 66,3 dan untuk kelas kontrol didapat varians 53,55, sehingga didapat F,38. Banyaknya sampel, dk pembilang 3 3, dk penyebut 3 9, dan taraf signifikansi α 5%, diperoleh F,8. Dengan demikian F,38 < F, 8. Ini berarti diterima sehingga hasil belajar fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan atau dikatakan kedua sampel homogen. Peran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata: Uji Pihak Kanan asil peran dari uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa data hasil belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji perbedaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Karena varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. ipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: 56

10 I : µ µ : µ > µ Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. t s x x + n n Kriteria Pengujian: Sampel diterima jika: > t )( n + n ) a Tabel 4.9 t α ( asil Uji Persamaan Dua Rata-rata x i S n S i Eksperimen 75,3 66,3 3 Kontrol 7,33 53,33 3 7,739 t s x x + n n 7,739,3 75,3 7, asil penelitian diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar fisika kelas eksperimen 75,3 dan rata-rata hasil belajar fisika kelas kontrol 7,33, dengan n 3 dan n 3 didapat t,3. Dengan taraf signifikansi α 5% dan dk 6, diperoleh t (.95)(6),67; dengan demikian t > t (.95)(6). Ini berarti ditolak dan a diterima, berarti rata-rata hasil belajar fisika dengan penggunaan model pembelajaran aktif bermain jawaban lebih baik dari rata-rata hasil belajar fisika dengan pembelajaran konvensional. Peran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. 57

11 C. Pembahasan asil Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektivitasan model pembelajaran aktif bermain jawaban terhadap hasil belajar fisika materi pokok alat-alat optik kelas X MAN Semarang. Masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diajar menggunakan model pembelajaran aktif bermain jawaban sedangkan kelas kontrol diajar menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil peran uji kesamaan dua rata-rat kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan t-test satu pihak yaitu pihak kanan, diperoleh t, 3dan t (,95)(6), 67. Karena t > t (,95)(6 ), maka o ditolak dan a diterima. Artinya rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran aktif bermain jawaban lebih besar dibandingkan rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode ceramah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran aktif bermain jawaban lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik pada materi pokok alat-alat optik MAN Semarang. D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian tersebut masih terdapat keterbatasan-keterbatasan diantaranya:. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada satu tempat yang terbatas yaitu MAN Semarang sebagai tempat penelitian. Apabila penelitian dilakukan di tempat lain, mungkin memberikan hasil penelitian yang berbeda.. Keterbatasan Objek dalam Penelitian Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang efektivitas penggunaan model pembelajaran aktif bermain jawaban terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok alat-alat optik. 58